Anda di halaman 1dari 19

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM

MEMPERSIAPKAN PARA AHLI HUKUM LAUT

Marsudi Triatmodjo

Perayaan 40 Tahun United Nations Convention on the Law of the Sea

"Hari Nusantara dan Ekonomi Biru: Refleksi 40 Tahun UNCLOS"


KEMENTERIAN
Yogyakarta, 12 Desember 2022. KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
Outline :

A. Refleksi Peran Ahli Hukum Laut Indonesia


dalam Perumusan UNCLOS

B. Peran Lembaga Pendidikan dalam


Mempersiapkan Ahli Hukum Laut

C. Urgensi Regenerasi Ahli Hukum Laut


dalam Menhadapi Isu Hukum Laut
Kontemporer

D. Kesimpulan
A. Refleksi Peran Ahli Hukum Laut
Indonesia dalam Perumusan UNCLOS
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan the living law dalam

masyarakat, yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat. (Mochtar K. A.)


PERAN AHLI HUKUM INDONESIA DALAM HUKUM LAUT

Deklarasi Djuanda (13 Desember 1957) - Wawasan Nusantara


"Semua perairan disekitar, diantara, dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau
yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia (NKRI), dengan tidak memandang luas atau
lebarnya, adalah bagian dari wilayah NKRI dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan
nasional yang berada di dalam kedaulatan mutlak NKRI."

Sumber: Pulau, Kepulauan, Negara Kepulauan (2021)

Hasilnya
UNCLOS 1982
Pasal 46
Penggunaan istilah

Untuk maksud Konvensi ini:


(a) “Negara kepulauan” berarti suatu Negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih
kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain;
(b) “kepulauan” berarti suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan di
antaranya dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama lainnya demikian
eratnya sehingga pulau-pulau, perairan dan wujud alamiah lainnya itu merupakan suatu
kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang hakiki, atau yang secara historis dianggap
sebagai demikian.

Pasal 47
Garis pangkal kepulauan (archipelagic baselines)

• Suatu Negara kepulauan dapat menarik garis pangkal lurus kepulauan yang
menghubungkan titik-titik terluar pulaupulau dan karang kering terluar kepulauan
itu, dengan ketentuan bahwa didalam garis pangkal demikian termasuk pulau-pulau
utama dan suatu daerah dimana perbandingan antara daerah perairan dan daerah
daratan, termasuk atol, adalah antara satu berbanding satu dan sembilan berbanding
satu.
• Garis Pangkal Kepulauan

• Garis Pangkal Normal : 32 ruas


• Garis Pangkal Lurus Kepulauan : 161 ruas
• Garis Pangkal yang berakhir di daratan : 4
197 RUAS
(PP 37/2008)
III
I
II

2. Indonesian archipelagic sea lanes (ASLs)


PERAN AHLI HUKUM INDONESIA DALAM SENGKETA

Sengketa Indonesia dengan Malaysia atas Pulau Sipadan dan Ligitan (ICJ)

Sumber: Liputan6 Sumber: Liputan6 Sumber: Kompas


B. Peran Lembaga Pendidikan dalam
Mempersiapkan Ahli Hukum Laut
“Education is the key that unlocks the golden door to
freedom.” — George Washington Carver
TUJUAN PERGURUAN TINGGI

Pasal 5 UU 12/2012

• Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,
kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;
• Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk
memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
• Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan
menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban
dan kesejahteraan umat manusia; dan
• Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Status Quo • Hukum Ekonomi Internasional
• Hukum Perjanjian Internasional
• Hukum Diplomatik Hukum Hak Asasi
Manusia Internasional
• Hukum Penyelesaian Sengketa
Hukum Laut (Internasional)
sebagai Salah Satu Mata Kuliah Internasional
Peminatan Konsentrasi Hukum • Hukum Laut Internasional
Internasional
• Hukum Udara dan Ruang Angkasa
(S1)
Pengalaman Mahasiswa
Mempelajari Hukum Laut
(Survey) #1
Pengalaman Mahasiswa
Mempelajari Hukum Laut
(Survey) #2

"Sejauh ini, saya merasa bahwa perkuliahan hukum laut sudah berjalan dengan sangat
baik. Namun, apabila boleh menambahkan, mungkin bisa dibagikan beberapa bahan
IV:
bacaan yang sekiranya relevan dan up to date untuk mempelajari hukum laut
sehingga diskusi di kelas akan dapat berjalan dengan lebih baik."

"Perlu dijadikan mata kuliah wajib terutama karena Indonesia adalah negara maritim
GI:
dimana 70% wilayah Indonesia terdiri dari perairan dan laut."

"Mempromosikan MCC/mooting yang berkaitan dengan hukum laut dan fokus agar
FCI:
memenangkan kompetisi MCC/mooting tersebut."
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Hukum Laut

• Menjadikan hukum laut bukan hanya sebagai mata kuliah


konsentrasi;
• Peningkatan sumber referensi hukum laut dalam pembelajaran;
• Pengenalan Moot Court dibidang Hukum Laut; dan
• Pembelajaran dengan melibatkan praktisi di bidang Hukum Laut.
C. Urgensi Regenerasi Ahli Hukum
Laut dalam Menhadapi Isu Hukum
Laut Kontemporer
More law, less justice - Marcus Tullius Cicero
#1 Hukum Laut sebagai salah satu Wawasan Nusantara

Mempelajari hukum laut merupakan keniscayaan mengingat Indonesia


merupakan negara maritim.

• Terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan
luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25
juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya
sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan atau 70 % Lautan : 30 % Daratan. (Sumber:
KKP)
• Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. (Sumber: UNDOALOS)
• Arah kebijakan Indonesia kedepan sebagai Poros Maritim Dunia. (Sumber:
Sesneg.com/Perpres 34/2022)
#2 Isu Kontemporer Hukum Laut Semakin Kompleks

Piracy

Maritime Autonomous Survace Ship (MASS) Banyaknya tantangan


kedepan dalam hukum laut
Biodiversity Beyond National Jurisdiction membutuhkan regenerasi
ahli hukum laut yang
The Area
menguasai isu hukum laut
Climate Change and Law of the Sea kontemporer.

etc.
• Ahli hukum laut Indonesia sangat berperan vital dalam
perumusan hukum laut (UNCLOS) dan penyelesaian
sengketa dengan negara lain;
• Perlu adanya penguatan pembelajaran hukum laut bagi
mahasiswa di Indonesia; dan
• Semakin banyaknya persoalan lautan kontemporer
menuntut adanya regenerasi ahli hukum laut.

Lembaga pendidikan berfungsi sebagai gerbang pertama

D. Kesimpulan dalam transformasi dan mengakomodasi kebutuhan tsb.


"the way is equity, the end is justice"
Aroa Mines Case, Frank Plumley, Umpire, Venezuelan
Arbitration of 1903, Ralston’s Report. hlm. 385–7

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai