net/publication/360887331
CITATIONS READS
0 187
39 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Implementation of Inter Professional Education Collaboration into 3rd diploma course View project
All content following this page was uploaded by Heni Nurhaeni on 02 September 2022.
cm
Suplemen (lampiran) buku dapat diunduh melalui
www.penerbitsalemba.com dengan mengetik judul
buku pada kolom pencarian, lalu masukkan kode
download pada Link Suplemen. Kode download
hanya terdapat pada buku asli berstiker hologram.
)
ika
Hak Cipta © 2022 Penerbit Salemba Medika
Jln. Raya Lenteng Agung No. 101
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610
aM t
ed
Telp. : (021) 781 8616
mb pa
Faks. : (021) 781 8486
Website : http://www.penerbitsalemba.com
E-mail : info@penerbitsalemba.com
ale Em
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa
pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk tidak terbatas pada memfotokopi, merekam, atau dengan meng-
gunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
.-S mba
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam segala bentuknya, dan
pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
int t S
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang dilakukan dalam
en
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
pr rbi
Pengetahuan medis senantiasa berubah. Oleh karena itu, standar tindakan pencegahan serta perubahan dalam perawatan
dan terapi wajib diikuti seiring dengan penelitian dan pengalaman klinis baru yang memperluas pengetahuan. Pembaca
disarankan untuk memeriksa informasi terbaru yang disediakan oleh produsen masing-masing obat (yang akan diberikan)
(Im ene
untuk memverifikasi dosis, metode, dan interval pemberian yang direkomendasikan serta kontraindikasinya. Merupakan
tanggung jawab dari praktisi dengan memperhatikan pengalaman dan pengetahuan pasien untuk menentukan dosis dan
perawatan terbaik bagi masing-masing pasien. Penerbit maupun penulis tidak bertanggung jawab atas kecelakaan dan/
atau kerugian yang dialami seseorang atau sesuatu yang diakibatkan oleh penerbitan buku ini.
©P
ISBN 978-602-6450-85-2
000.0.00
Dr. Reni Chairani, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom. Suci Anatasia, BSc.PO., MSc.
)
Dosen Keperawatan Dosen Ortotik Prostetik
ika
Suryati B, SKp., MKM. Triyani, SKp., Med.Ed.
Dosen Keperawatan Dosen Ortotik Prostetik
aM t
Bara Miradwiyana, S.Kp., MKM.
ed
Fika Trifani, B.PO.
mb pa
Dosen Keperawatan Pranata Lab. Pendidikan Ortotik Prostetik
Ns. Uun Nurul Huda, SKep., MKep., SpKMB. Ngatemi, S.Si.T, MKM.
Dosen Keperawatan Dosen Kesehatan Gigi
pr rbi
Vera Suzana Dewi Haris, S.ST, M.Keb. drg. Ita Astit Karmawi, MARS.
Dosen Kebidanan Dosen Kesehatan Gigi
Zeni Zaenal Mutaqin, SKM., MKM. Dr. dr. Dwi Tyastuti, SKed., MPH., PhD.
Dosen Kebidanan Dosen Kedokteran FK UIN Jakarta
iii
18/05/2022 16:20:48
PRAKATA
P uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya. Buku Kolaborasi Antar-Profesi (Panduan
Pembelajaran Praktik Kolaborasi Antar-Profesi bagi Mahasiswa Kesehatan)
)
ika
merupakan hasil adaptasi dari Modul Mahasiswa Kolaborasi Antar-Profesi (KAP)
yang disusun oleh para dosen dan pembimbing Poltekkes Kemenkes Jakarta I. Buku
aM t
ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi mahasiswa secara luas dalam
ed
mb pa
melaksanakan KAP selama masa perkuliahan. Buku ini juga diharapkan mampu
meningkatkan kompetensi yang dimiliki mahasiswa sehingga berdampak pada
ale Em
kehidupan profesi mahasiswa kelak setelah lulus. Disadari, keberhasilan layanan
kesehatan tidak terlepas dari unsur kolaborasi yang telah dilaksanakan oleh
berbagai profesi tenaga kesehatan. Tentu saja kompetensi tersebut harus sejak dini
.-S mba
modul ini. Kami sadari masih ada kekurangan dalam pembuatan modul ini,
pr rbi
dengan demikian kami sangat mengharapkan masukan agar modul ini dapat lebih
sempurna. Demikian yang dapat kami sampaikan.
(Im ene
18/05/2022 16:20:48
KATA PENGANTAR
P uji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan banyak kenikmatan kepada kita semua. Satu lagi karya dari para
dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta I dalam berkontribusi memberikan pengalaman
)
ika
dan pengetahuan untuk dapat disebarluaskan kepada para mahasiswa yaitu
Modul Mahasiswa Kolaborasi Antar Profesi (KAP)—yang kemudian diadaptasi
aM t
menjadi buku Kolaborasi Antar-Profesi (Panduan Pembelajaran Praktik Kolaborasi
ed
mb pa
Antar-Profesi bagi Mahasiswa Kesehatan). Kami sangat mengapresiasi kepada para
tim penyusun yang telah memberikan kontribusinya sehingga modul ini dapat
ale Em
terselesaikan dengan baik.
Modul ini isinya sangat baik sehingga dapat menjadi pedoman kepada seluruh
mahasiswa untuk menjadi sumber pembelajaran mata kuliah Kolaborasi Antar
.-S mba
Profesi (KAP). Mata kuliah ini dirasakan masih sangat baru dan belum banyak
sumber pembelajaran yang tersedia, oleh karenanya penerbitan buku ini sangat
berguna bagi tersedianya sumber belajar.
Kolaborasi antar profesi kesehatan dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan
: P ale
penanganannya tidak mungkin hanya dilakukan hanya oleh satu profesi, tetapi
en
harus mampu menempatkan diri sesuai dengan tugas dan kewenangannya dalam
menangani suatu kasus, di samping itu dibutuhkan juga pengetahuan bagaimana
(Im ene
pengelolaan dan hubungan antar profesi dalam mengelola masalah kesehatan. Hasil
penelitian juga membuktikan bahwa pengelolaan masalah kesehatan yang ditangani
secara komprehensif oleh disiplin ilmu hasilnya lebih efektif dan memuaskan.
Kolaborasi praktik antar profesi kesehatan juga dapat menurunkan risiko yang
©P
vii
)
menghargai profesi yang lainnya sebagai bagian dari upaya menyelesaikan masalah
ika
kesehatan yang terjadi secara bersama.
Kami sangat berharap buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi
aM t
ed
salah satu sumber pembelajaran, khususnya mata kuliah KAP.
mb pa
ale Em
Jakarta, Mei 2021
periode 2018-2022
: P ale
Kontributor iii
Prakata v
Kata Pengantar vii
)
ika
Daftar Isi ix
aM t
BAB 1 Pendahuluan 1
ed
mb pa
Latar Belakang............................................................................................... 1
Definisi Interprofessional Education........................................................... 2
ale Em
Pendidikan Kolaborasi Antar-Profesi untuk Kualitas Pelayanan Kesehatan
yang Lebih Baik..................................................................................... 2
.-S mba
Evaluasi.......................................................................................................... 19
Pengertian..................................................................................................... 21
Nilai-Nilai/Etik dalam Profesi Kesehatan................................................... 22
Strategi Belajar yang Memfasilitasi Pembelajaran Nilai-Nilai/Etik........... 25
ix
)
Prinsip Kerja Sama Tim dalam Kolaborasi Antar-Profesi........................... 48
ika
Evaluasi.......................................................................................................... 48
aM t
ed
mb pa
BAB 7 Latihan Kegiatan Pendidikan Kolaborasi
Antar-Profesi 51
ale Em
Latihan Disuksi 1.......................................................................................... 51
Latihan Disuksi 2.......................................................................................... 51
Skenario Tahapan Penyelesaian Kasus (Contoh)........................................ 56
.-S mba
Kegiatan Interprofessional...................................................................... 66
en
Kegiatan Interprofessional...................................................................... 67
Lampiran L-1
Indeks I-1
©P
)
ika
aM t
ed
mb pa
ale Em
PENDAHULUAN
.-S mba
: P ale
Latar Belakang
int t S
“Interprofessional Education occurs when two or more professions learn with, from
and about each other to improve collaboration and the quality of care”. (Barr, 1995)
)
belajar dari, untuk, dan kepada profesi kesehatan lainnya, banyak sekali faktor yang
ika
mempengaruhinya antara lain sistem dan kebijakan yang berlaku di suatu wilayah/
negara, faktor budaya, dan sosial.
aM t
ed
mb pa
ale Em
Pendidikan Kolaborasi Antar-Profesi untuk Kualitas
Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik
.-S mba
kesehatan (health force) untuk mewujudkan suatu kualitas layanan kesehatan yang
en
lebih baik. IPE berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju mengingat
pr rbi
sistem kesehatan di negara tersebut telah tertata dengan baik, sedangkan IPE di
negara berkembang masih sebagai suatu wacana. Di Indonesia, hanya beberapa
sekolah keperawatan yang telah memperkenalkan konsep IPE sedangkan sekolah
(Im ene
kedokteran atau profesi lain belum memperkenalkannya sebagai suatu topik atau
mata ajar khusus.
Framework tentang IPE dan collaborative practice yang diusulkan oleh WHO
©P
menyebutkan bahwa ada dua (2) sistem yang terlibat dalam penerapan konsep
tersebut, yaitu: sistem pendidikan dan sistem kesehatan. Pada sistem pendidikan,
peran pendidikan tinggi profesi kesehatan sangatlah penting terkait dengan
penempatan IPE dalam kurikulum pendidikan dan bagaimana kurikulum tersebut
diaplikasikan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengembangan dan
penerapan IPE dalam kurikulum pendidikan profesi merupakan suatu proses yang
kompleks dan membutuhkan keterlibatan staf dari berbagai bidang ilmu, unit
kerja, dan lokasi kerja. Model IPE yang akan dikembangkan haruslah disesuaikan
dengan visi dan misi dari unit pendidikan tersebut dengan tetap mengacu pada
visi dan misi nasional.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan IPE akan berhasil
apabila menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dewasa sebagai metode
pembelajaran. Selain itu, seperti dalam definisi IPE yang diajukan oleh Barr, IPE
haruslah diterapkan melalui pembelajaran reflektif dengan adanya interaksi antara
)
lebih dari satu profesi agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi
ika
dan bekerja sama dengan profesi lain. Melalui kurikulum yang terencana dengan
baik dan penerapan kurikulum yang sesuai, mahasiswa kesehatan diharapkan
aM t
ed
terbentuk menjadi lulusan yang berkompeten dalam menerapkan kolaborasi dengan
mb pa
profesi kesehatan lain.
Sudah saatnya institusi pendidikan tenaga kesehatan di Indonesia mengenalkan
ale Em
dan menerapkan konsep pendidikan kolaborasi antar-profesi dalam kurikulum
pendidikannya agar setiap lulusannya mampu bekerja sama dengan baik untuk
mencapai tujuan akhir, yaitu kepuasan pasien/klien dan kualitas penatalaksanaan
.-S mba
pasien yang semakin baik. Selain itu, pemerintah (atau pemegang kebijakan)
sebaiknya mengembangkan program yang sejalan dengan penerapan praktik
kolaborasi sehingga kolaborasi antar-profesi dapat diaplikasikan dengan baik pada
: P ale
18/05/2022 16:20:48
BAB 2
)
ika
aM t
KONSEP DASAR
ed
PENDIDIKAN mb pa
ale Em
KOLABORASI
.-S mba
ANTAR-PROFESI (KAP)
: P ale
Masyarakat
Peningkatan
Sistem Pendidikan dan kesehatan derajat
kesehatan
Sistem masyarakat
kesehatan
yang kuat
Kesiapan PRAKTIK
kolaborasi Layanan
KOLABORASI kesehatan
Tenaga
kesehatan optimal
PENDIDIKAN
)
sekarang dan
KOLABORASI Tenaga
ika
masa depan
ANTAR-PROFESI kesehatan
Sistem
kesehatan
aM t
ed
terfragmentasi
mb pa
Kebutuhan
masyarakat
terhadap
kesehatan
ale Em
Gambar 2.1 Sistem kesehatan dan sistem pendidikan ( WHO, 2010).
.-S mba
Sistem kesehatan dan sistem pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Sistem
pendidikan akan memberikan input pada sistem kesehatan sebagai pengguna
lulusan, kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan akan mempengaruhi baik
: P ale
kesehatan masyarakat saat ini. Selain itu kompetensi lulusan harus disesuaikan
en
)
b. Mahasiswa dapat memahami dan menghargai peran profesi kesehatan
ika
lain.
c. Mahasiswa mendapat pengalaman untuk bekerja sama di dalam tim dan
aM t
ed
mb pa
memecahkan masalah klien.
d. Mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk memberikan pelayanan
ale Em
kesehatan yang berfokus pada klien dengan melibatkan multidisiplin.
e. Mahasiswa dapat belajar tentang peran dan fungsi yang overlapping
antara satu profesi dan profesi lainnya serta bagaimana menangani
overlapping itu dengan baik untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
.-S mba
profesi.
b. Pendidikan kolaborasi antar-profesi dapat meningkatkan efisiensi
int t S
)
pelayanan yang aman bagi klien, keluarga, dan masyarakat. Prinsip-prinsip dalam
ika
mengintegrasikan pendidikan kolaborasi antar-profesi dalam pendidikan tenaga
kesehatan adalah:
aM t
ed
mb pa
1. Pendidikan kolaborasi antar-profesi harus merupakan bagian integral dari
semua pendidikan tenaga kesehatan.
ale Em
2. Ada kemauan politik yang ditunjukkan dengan adanya kebijakan yang
mendukung pelaksanaan pendidikan kolaborasi antar-profesi ini.
3. Ada komitmen yang kuat dari seluruh civitas akademi di institusi pendidikan
.-S mba
5. Pelibatan tim dari antar-profesi harus dimulai sedini mungkin pada tahap
awal persiapan dan dipertahankan sampai tahap evaluasi.
int t S
dan harus mengurangi ego masing-masing profesi. Proses dan aktivitas tim
pr rbi
)
library.uq.edu.au/view/UQ:233239
ika
Barr, H. (2013). Toward a theoretical framework for interprofessional education.
Journal of Interprofessional Care, 27(1), 4–9. http://doi.org/10.3109/1356182
aM t
ed
mb pa
0.2012.698328
Blendon, D., Learning from prescribing errors. Qual Saf Health Care 2002;11:258-
ale Em
260
College os Health Disciplines, & Interprofessional Network of BC. (2008). The
British Columbia Competency Framework for Interprofessional Collaboration,
.-S mba
12.
Core Competencies 2008. [cited 22th of April 2009] . Available from: http://www.
cihc.ca/files/publications/CIHC_IPE-LitReview_May07.pdf
D’Amour, D., Ferrada-Videla, M., San Martin Rodriguez, L., & Beaulieu, M.-D.
: P ale
http://doi.org/10.1080/13561820500082529
en
Publishing
HPEQ Student – IYHPS. Buku Pedoman Pengenalan Praktik Kolaborasi dan
(Im ene
-- what do we know and how can we evaluate it? Learning in Health & Social
Care, 7(2), 64–78. http://doi.org/10.1111/j.1473-6861.2008.00175.x
Pusdiknakes BPPSDM Kesehatan RI, (2016). Modul Peningkatan Kapasitas Dosen
Dalam Interprofesional Education (IPE).
Soemanta D, et.al, Kerangka Kurikulum Pendidikan interprofesi (Interprofessional
Education) dalam Bidang Kesehatan di Indonesia, HPEQ Ditjen Dikti
Kemendikbud, 2014
Susanti Dyeri, Hesti Wulandari, Ryka Juaeriah, Modul Interprofessional Education;
2016.
D-1
)
ika
aM t
ed
mb pa
ale Em
.-S mba
: P ale
int t S
en
pr rbi
(Im ene
©P
L-1
01.indd 2
©P
Kolaborasi Antar-Profesi
(Im ene
pr rbi
int t S
: P ale
en
.-S mba
ale Em
mb pa
aM t
ed
ika
)
18/05/2022 16:20:52
INDEKS
A I
active learning 8 Immersion 25, 26
assesment 39 interprofessional education 2, 5
asuhan keperawatan 32, 33
)
autonomy 22
J
ika
justice 23
B
aM t
ed
mb pa
beneficiency 23
Bidan 32, 34, 35 K
keamanan pasien (patient safety) 23
ale Em
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
C (KKNI) 27, 28
classroom-based learning 14 kerja sama tim 12, 45, 46, 48
clinical experience 25 kesehatan gigi 32, 35, 44
.-S mba
level kompetensi 27
D
dilema etik 10, 23, 24, L-13
diskusi kelompok 15, 16, 17 M
int t S
drive 47 mastery 26
en
pr rbi
E N
exposure (coursework) 25 nonmaleficence 23
(Im ene
F O
fidelity 23 ortotis prostetis 32, 39
©P
otonomi 22
G
group learning 15 P
patient-centered care 15
practice 2, 26,
H praktik kebidanan 34
hospital/clinical-based learning 14 praktik keperawatan 32
profesi 2– 32, 38, 43, 44, 48, 51–68,
project based learning 15