Anda di halaman 1dari 8

Jurnal

Publikasi Pendidikan Submitted : 28/07/2022


http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 13/08/2022
Volume 12 Nomor 03, 2022 Accepted : 30/09/2022
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 10/11/2022

Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Dalam


Pertunjukan Teater Rakyat

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3


1
Prodi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar
2,3
Prodi Sendratasik, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar
1
sayidimanunm@gmail.com
2
asiaramli@unm.ac.id
3
Andi.ihsan@unm.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan representasi fungsi nilai kemanusiaan
sebagai dasar pendidikan karakter dalam pertunjukan teater rakyat Kondobuleng. Lokasi
penelitian di Sanggar Seni Tradisional I Lolo Gading Kelurahan Paropo Kecamatan
Panakukang Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara,. dan teknik studi
dokumen. Data dianalisis mengacu pada analisis data Miles dan Huberman yang
menggambarkan tiga alir utama dalam analisis, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Data dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan teori representasi, teori
fungsional structural dan teori nilai. Hasil penelitian menunjukkan representasi fungsi nilai
kemanusiaan dalam pertunjukan teater rakyat Kondobuleng diwujudkan melalui empat relasi
fungsi nilai kemanusiaan, yaitu (1) relasi fungsi nilai kemanusiaan dan tuhan; (2) relasi fungsi
nilai kemanusiaan sesama manusia; (3) relasi fungsi nilai kemanusiaan dengan diri sendiri; (4)
relasi fungsi nilai kemanusiaan dengan alam.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Representasi, Fungsi, Nilai, Teater

ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the representation of the function of human
values as the basis for character education in the Kondobuleng folk theater performance. The
research location is in the Lolo Gading Traditional Art Studio I, Paropo Village, Panakukang
District, Makassar City. This research uses descriptive qualitative method. Collecting data
using observation techniques, interview techniques,. and document study techniques. The data
analyzed refers to Miles and Huberman's data analysis which describes three main flows in the
analysis, namely: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data is
described and analyzed based on representation theory, structural functional theory and value
theory. The results of the study show that the representation of the function of human values in
the Kondobuleng people's theater performance is manifested through four relations of the
function of human values, namely (1) the relation of the function of human values and God; (2)
the relation of the function of human values among human beings; (3) the relationship between
the function of human values and oneself; (4) the relationship between the function of human
values and nature.

Kata kunci: Character Education, Representation, Function, Value, Theatre

PENDAHULUAN di Sulawesi Selatan yang sampai saat ini masih


Pertunjukan teater rakyat Kondobuleng sering dipentaskan oleh Sanggar Seni
merupakan salah satu bentuk teater tradisional Tradisional I Lolo Gading dari Kelurahan

271
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 272

Paropo Kecamataan Panakukang Kota tolong menolong sebagai sifat-sifat


Makassar. Menurut pimpinan Sanggar M. kemanusiaan dalam budaya siri dan pacce.
Arsyad K, awal munculnya permainan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Kondobuleng diperkirakan 300 tahun lebih pertunjukan teater rakyat Kondobuleng
yang lalu. Holt (1939: 18-19) menyebutkan, merupakan bentuk representasi fungsi nilai
permainan Kondobuleng hanya dikenal oleh kemanusiaan yang isinya menyangkut relasi
masyarakat pesisir pantai Sulawesi Selatan fungsi nilai kemanusiaan dengan alam, relasi
yang disebut masyarakat Bajo, yaitu fungsi nilai kemanusiaan dengan sesama
sekelompok masyarakat yang hidup dan manusia, dan relasi fungsi nilai kemanusiaan
mengarungi kehidupannya di laut. Masyarakat dengan Tuhan. Mengacu pada fokus masalah,
ini tergolong masyarakat yang segan penelitian ini dikaji dengan menggunakan teori
melepaskan peradaban aslinya meskipun sudah representasi, teori fungsional struktural dan
akrab dengan masyarakat tempatnya bermukim teori nilai.
untuk sementara (lihat juga Syariff, 2009). Dijelaskan oleh Barker (2004: 9), bahwa
Berdasarkan data awal, bentuk struktur representasi dimaknai sebagai bagaimana dunia
dramatic pertunjukan teater rakyat dikonstruksikan secara sosial melalui bunyi,
Kondobuleng pada tahap awal menggambarkan objek, citra, termasuk pertunjukan seni,
tokoh Kondobuleng muncul di pesisir. Ia secara diproduksi, ditampilkan, digunakan dan
akrab mencari ikan bersama lima nelayan, yaitu dipahami dalam konteks sosial tertentu. Hartley
Pabalewang, Pajala, Pabalibodo, Pasodo dan (2010:265), representasi menggunakan
Papaccalak. Pada tahap komplikasi dilukiskan identitas untuk menyatakan sesuatu secara
dengan munculnya tokoh Pemburu bermakna, atau mempresentasikan pada orang
menyandang senapan untuk menembak lain. Representasi dapat berwujud kata, gambar,
Kondobuleng. Para nelayan berupaya sekuen, cerita, dsb yang ‘mewakili’ ide, emosi,
menghalangi meletusnya peluru dari senapan si fakta, dan sebagainya. Hal ini melalui fungsi
Pemburu. Sekali Pemburu membidik agak tanda ‘mewakili’ yang kita tahu dan
lama, dan pada detik tertentu, dia menembak mempelajari realita.
“door”. Kondobuleng roboh ketika peluru Sang Pandangan yang lebih menonjol di
Pemburu itu berhasil mencabik keheningan. kalangan penganut fungsional struktural adalah
Tapi bukan Kondobuleng saja yang roboh tetapi norma dan nilai bukanlah struktural, melainkan
juga si Pemburu terpental roboh dan bahkan “kultural” yang eksis dalam berbagai ruang dan
menghilang tiba-tiba. Para nelayan konseptual yang meliputi struktur social
bermusyawarah, memecahkan masalah untuk (Saifuddin, 2005: 158). Dalam hal ini, sistem
mencari Pemburu dan Kondobuleng. Mereka kultural melaksanakan fungsi pemeliharaan
pun menemukan Pemburu yang sedang pola dengan menyediakan actor seperangkat
terbaring pingsan di pantai. Pajala membacakan norma dan nilai yang memotivasi masyarakat
mantra untuk menghidupkan Pemburu. Setelah untuk bertindak (Ritzer dan Goodman, 2005:
Pemburu sadar, mereka bersama-sama mencari 122). Menurut Parsons, sepenting-pentingnya
Kondobuleng dengan menyusuri pantai. struktur lebih penting lagi sistem kultural bagi
Mereka pun menemukan Kondobuleng yang sistem sosial. Persons memandang kultur
sedang terkapar di pantai. Pada tahap sebagai sistem simbol yang terpola, teratur dan
penyelesaian digambarkan ketika semua menjadi sasaran orientasi aktor; aspek-aspek
pemain menyanyikan lagu Mala-mala Hatté kepribadian yang ada terinternalisasikan dan
dengan iringan musik yang lembut dan sakral pola-pola yang sudah terlembagakan di dalam
menghidupkan Kondobuleng. Perlahan tampak sistem sosial (dalam Ritzer dan Goodman,
Kondobuleng bergerak dan terus menerus 2004: 128-129).
menggerak-gerakkan kakinya, lalu pelan-pelan Selain teori representasi dan teori
berdiri, berputar, mengepakkan sayap, terbang fungsional structural, pertunjukan teater rakyat
mengelilingi arena dan melayang pergi. Semua Kondobuleng juga akan dikaji dengan
memperhatikan tingkah Kondobuleng. menggunakan teori nilai untuk
Berdasarkan struktur dramatik, tokoh mendeskripsikan dan menganalisis fungsi nilai
Nelayan, Kondobuleng dan Pemburu pada kemanusiaan. Menurut Alisjahbana (1986: 3),
tahap penyelesaian, secara bersama-sama teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian,
memperjuangkan identitas dan nilai yaitu proses-proses yang mendahului,
sosiokultural pada masyarakat pesisir Bugis- mengiringkan, malahan menentukan semua
Makassar dengan usaha keras, kekerabatan, kelakuan manusia. Teori nilai menghadapi
keakraban, persaudaraan, gotong royong, manusia sebagai “mahluk yang berkelakuan

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 273

sebagai objeknya”. Sejatinya manusia harus baik dengan dirinya sendiri, dengan sesama
memiliki nilai kemanusiaan. Kattsoff (2004: manusia, dengan alam, terlebih dengan tuhan.
324) menyatakan nilai memiliki makna Penelitian ini menjadi sangat signifikan
berguna; baik atau benar atau indah; merupakan dan penting agar pertunjukan teater rakyat
objek keinginan; mempunyai kualitas yang Kondobuleng tidak mudah terkomodifikasi
dapat menyebabkan orang mengambil sikap dengan serampangan sehingga kehilangan
menyetujui atau mempunyai sifat nilai tertentu fungsi nilai kemanusiaannya. Tujuan khusus
dan menanggapi sesuatu sebagai hal yang penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
diinginkan. dan menganalisis representasi fungsi nilai
Menurut Rahim (1992:144), yang kemanusiaan pertunjukan teater rakyat
menentukan manusia ialah berfungsi dan Kondobuleng. Urgensi (keutamaan) penelitian
berperannya sifat-sifat kemanusiaan, sehingga ini bagi peneliti adalah untuk mengembangkan
orang menjadi manusia. Nilai-nilai utama bentuk representasi fungsi nilai kemanusian
budaya manusia Bugis-Makassar, antara lain dalam pertunjukan teater rakyat Kondobuleng.
nilai kejujuran, nilai keadilan, nilai Selain itu adalah untuk memperkaya wawasan
kecendekiawanan, nilai kepatutan. Wahid untuk mentransmisikan teater rakyat
(2008: 44) menjelaskan sesuatu dikatakan Kondobuleng dalam konteks pengembangan
memiliki nilai, apabila sesuatu itu berguna pendidikan karakter yang bersumber pada
benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), bentuk representasi nilai kemanusiaan. Bagi
dan nilai religius (nilai agama). Bagi manusia Sanggar Seni Tradisional I Lolo Gading yang
nilai dijadikan landasan dan motivasi dalam memproduksi pertunjukan teater rakyat
segala perbuatan. Nilai-nilai ini dijabarkan Kondobuleng, agar mereka akan lebih
dalam bentuk kaidah, anjuran, larangan yang memahami dan mampu mengapresiasi bentuk
tidak diinginkan atau celaan. representasi nilai kemanusiaan dalam
Hariyono (2000: 107) mengemukakan pertunjukan teater yang digeluti selama ini.
nilai kemanusiaan adalah suatu pandangan yang Bentuk hasil temuan/inovasi dalam
menjujung tinggi kebenaran mahluk yang penelitian tentang representasi fungsi nilai
disebut manusia dengan ciri tersendiri, yang kemanusiaan dalam pertunjukan teater rakyat
perlakuannya berbeda dengan mahluk yang Kondobuleng ini ditargetkan dan diterapkan
lain. Nilai kemanusiaan meliputi kebebasan, kepada Sanggar Seni Tradisional I Lolo Gading
persamaan hak, dan persaudaraan. Nilai dan komunitas lain serta masyarakat di
kemanusiaan itu dapat saja berupa kasih Keluarahan Paropo dan masyarakat pada
sayang, pemujaan, penderitaan, keadilan, umumnya yang menyaksikan pertunjukan ini.
kejujuran, tanggung jawab, pengabdian, Dengan demikian, penerapan dari hasil
kesadaran, harapan, dan lain-lain. temuan/inovasi ini dapat berguna bagi
Berpijak pada beberapa pendapat tersebut masyakat dalam rangka menunjang
di atas, dapat disimpulkan bahwa representasi pembangunan dan pengembangan iptek-
fungsi nilai kemanusiaan merupakan subsistem sosbud. Bagi masyarakat Kelurahan Paropo,
yang berada dalam sistem kultural. Setiap mereka akan semakin menghargai nilai
identitas, norma dan nilai yang berada dalam kemanusiaan dalam pertunjukan teater rakyat
sistem kultural memiliki peran dan tugas yang Kondobuleng sebagai produk budaya lokal
disebut dengan fungsi. Fungsi inilah yang yang selama ini masih dilestarikan dan
menentukan kebermanfaatan nilai. Nilai dikembangkan, bahkan menambah
dipandang berguna dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dalam mengentaskan
manusia. Kegunaan dan kebermanfaatan nilai kemisikanan. Bagi pemerintah kota Makassar
terkait dengan fungsi dan peranan nilai dalam dan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,
kehidupan manusia. Jika nilai itu tidaklah pertunjukan teater rakyat Kondobuleng dapat
memiliki fungsi dalam kehidupan manusia, menjadi ikon, destinasi wisata, dan pelestarian
maka nilai itu tidak berguna dan bermanfaat. budaya lokal, serta dapat memperkuat
Pada hakikatnya, nilai berfungsi sebagai konformitas nilai-nilai kemanusiaan yang diatur
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia. dalam norma-norma social dan budaya
Demikian pula dengan nilai kemanusiaan, setempat.
haruslah berfungsi untuk mewujudkan
kemaslahatan manusia. Fungsi nilai METODE PENELITIAN
kemanusiaan adalah untuk mengarahkan dan Pendekatan penelitian ini menggunakan
mengadalikan sikap, perilaku, dan perbuatan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, melalui observasi, wawancara dan dokumentasi,

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 274

data dideskripsikan dan dianalisis dengan mereduksi sikap yang berbaik dan berbesar hati terhadap
dan mendisplay melalui analisis domain dan sesama manusia.
taksonomi.Latar penelitian dilakukan di Kelurahan Fungsi nilai kemanusiaan adalah
Paropo Kecamatan Panakukang Kota Makassar. berfungsinya nilai-nilai kebenaran mahluk yang
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif tipe disebut manusia dengan ciri-ciri
pencarian keteraturan dimana penelitian jenis ini kemanusiaanya, yang membedakan dengan
perhatian utamanya ditujukan pada bentuk pencarian mahluk lain. Hariyono (2000: 93), ciri-ciri nilai
atau penemuan keteraturan yang mencakupi kemanusiaan meliputi kebebasan, persamaan
pengidentifikasian dan pengkategorian unsur-unsur hak, dan persaudaraan. Fungsi nilai
dan penelusuran keterkaitan. Dalam menganalisis kemanusiaan itu dapat saja berupa kasih
data, penelitian ini mengacu pada analisis data Miles sayang, pemujaan, penderitaan, keadilan,
dan Huberman (1994) yang menggambarkan tiga
kejujuran, tanggung jawab, pengabdian,
kesadaran, harapan, dan lain-lain.
alir utama dalam analisis, yaitu: reduksi data,
Dalam pertunjukan teater rakyat
penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari dua
Kondobuleng ditemukan fungsi nilai
yang pertama. Ketiga komponen analisis tersebut
kemanusiaan yang diwujudkan melalui ekspresi
aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar yang
dengan proses pengumpulan data sebagai suatu bersumber pada nilai-nilai siri na pacce (harga
proses siklus (lihat juga Rohidi, 2011: 233 - 240). diri dan kehormatan) dan nilai-nilai
Data dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan teori pangngadaakkang (adat istiadat) yang
representasi, teori fungsional structural dan teori merupakan nilai-nilai utama budaya Bugis-
nilai. Makassar. Fungsi nilai kemanusiaan
diimplementasi melalui empat relasi, yaitu: (1)
HASIL & PEMBAHASAN relasi fungsi nilai kemanusiaan dengan tuhan,
Fungsi nilai kemanusiaan diartikan (2) relasi fungsi nilai kemanusiaan dengan
sebagai sifat-sifat manusia; secara manusia; sesama manusia, (2) relasi fungsi nilai
sebagai manusia. Fungsi nilai kemanusiaan kemanusiaan dengan diri sendiri, (4) relasi
adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan fungsi nilai kemanusiaan dengan alam.
manusia, baik dengan tuhan, dengan sesama
manusia, denghan dirinya sendiri, dan dengan a. Relasi Fungsi Nilai Kemanusiaan
alam (lingkungan). Manusia sebagai mahluk dengan Tuhan
ciptaan yang paling sempuma, dibekali dengan Izutsu (dalam Anshari, 2011: 69)
akal pikiran, perasaan, dan kemauan. Perasaan menegaskan bahwa manusia dan sifatnya,
manusia merupakan sarana yang digunakan perbuatanya, psikologinya, kewajibannya,
untuk menjalin hubungan dengan mahluk tujuanya dijadikan pusat perhatian di dalam al-
ciptaan Tuhan lainnya, terutama terhadap Quran sebagaimana persoalan tuhan sendiri.
sesama manusia. Karsa adalah sarana untuk Tidaklah mengherankan jika manusia
melakukan pembaharuan, perubahan dan dipandang sebagai representasi dan manifestasi
peningkatan kualitas hidup, sehingga manusia dari sebuah keterwakilan eksistensi dan realitas
selalu berkembang 'ke arah yang lebih baik, Tuhan. Namun, menurut Izutsu, relasi manusia
sempurna. Akal pikiran yang diibaratkan dan tuhan sangat kompleks. Secara konseptual,
sebagai panglima yang mengatur, terdapat empat bentuk atau tipe relasi antara
mengarahkan, dan mengontrol perasaann, tuhan dan manusia.
kemauan/karsa, memiliki kedudukan yang Pertama, relasi ontologism, yaitu antara
paling penting dalam hidup dan kehidupan tuhan sebagai sumber eksistensi manusia yang
(Alwi, 2003: 714). utama dan manusia sebagai refrensi dunia
Dengan demikian, fungsi nilai wujud yang eksistensinya berasal dari tuhan.
kemanusiaan menunjukan kegunaan atau Dengan istilah teologis, habungan pencipta-
berperannya nilai kemanusiaan dalam mahluk, antara tuhan dan manusia.
kehidupan bermasyarakat. Fungsi kemanusiaan Kedua, relasi komunikatif, dalam hal
merupakan pengejawantahan sikap ini dibedakan atas: (1) tipe verbal dan, (2) tipe
kemanusiaan atau humanis ke dalam kehidupan non-verbal. Tipe komunikasi verbal dari atas
manusia. Sikap kemanusiaan merupakan cita- kebawa adalah wahyu menurut pengertian
cita pengembangan potensi, bakat, hati, dan sempit dan teknis, sementara bentuk dari atas
jiwa manusia yang selaras dan seimbang; kebawa mengambil bentuk “sembahyang”
mengembangkan budaya dan keluhuran (doa). Tipe komunikasi non-verbal diatas
pikiran-pikiran; cita-cita itu terungkap dan kebawa adalah tindakan illahi menurunkan

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 275

(Tanzil) “tanda-tanda” (ayat), sedangkan dari dikelompokkan kedalam fungsi yang berkaitan
bawa ke atas adalah komunikasi dalam bentuk dengan ajaran imaniah, ubudiah, dan
ibadah ritual (shalat) atau lebih umumnya lagi muamalah. Ajaran imaniah menyangkut
prektik penyembahan. ketauhidan dan keimanan kepada tuhan, ajaran
Ketiga relasi Tuan-hamba, yaitu relasi ubudiah menyangkut peribadatan secara
yang melibatkan dipihak Tuhan sebagai tuan vertikal antara manusia dan tuhan, dan ajaran
(Rabb), semua konsep yang berhubungan muamalah menyangkut peribadatan secara
dengan keagungan-Nya, kekuasaan-Nya, horizontal antara manusia dan manusia.
kekuatan mutlak-Nya, dan lain-lain; sedangkan Bagi pendukung pertunjukan teater
di pihak manusia sebagai “hamba”-Nya (abdi), rakyat Kondobuleng dan juga masyarakat
seluru konsep yang menunjukan kerendahan, pesisir Bugis-Makassar yang mayoritas
kepatuhan mutlak, dan sifat-sifat lainya yang menganut agama islam, berdoa adalah perilaku
selal;u dituntuk kepada seorang hamba. dari jiwa yang paling luhur dan dalam, dan akan
Keempat, relasi etik. Relasi ini tetap demikian selama dikehendaki Allah.
didasarkan pada perbedaan yang paling dasar Berdoa adalah watak pembawaan manusia,
antara dua aspek yang berbeda yang dapat yang dikembangkan oleh semua manusia, tidak
dibedakan dengan konsep tentang tuhan itu pandang kelas, bahasa atau agama. Doa itu
sendiri. Tuhan yang kebaikan-Nya tidak dipraktekkan dalam berbagai bentuk dan pola,
terbatas, maha pengasih, pengampun, dan meliputi juga hal-hal yang bersifat pribadi,
penyayang di satu sisi serta tuhan yang murka, sepanjang abad, di segala tempat; di antara
kejam, dan sangat keras hukuman-Nya di sisi bangsa-bangsa yang terbelakang atau primitif,
yang lain. Begitu pula, dari sisi manusia sama dengan bangsa yang manapun yang
terdapat perbedaan dasar antara “rasa syukur” sedang berkembang atau yang sudah maju.
(shukr) disatu pihak dan “takut kepada tuhan” Banyak orang mungkin telah kecewa, melihat
(takwa) dipihak lain (lihat Anshari, 2011: 69- doa mereka tanpa jawaban yang memuaskan
70). atau mendapat hasil yang pasti, namun
Berdasarkan data dan hasil kajian, demikian berat bagi mereka untuk
ditemukan relasi fungsi nilai kemanusiaan meninggalkan doa, bahkan mustahil untuk
dengan Tuhan dalam pertunjukan teater rakyat berhenti; sebab di dalam diri mereka bersumber
Kondobuleng yang dipresentasikan melalui teks suatu naluri tertentu, yaitu kecenderungan
dramatik (teks verbal) dan teks pertunjukan untuk berdoa.
(teks non-verbal). Sebelum pertunjukan
dimulai, para pemain duduk bersila sambil b. Relasi Fungsi Nilai Kemanusiaan
berdoa, memohon kepada Allah SWT agar Sesama Manusia
pementasan dapat berjalan dengan baik, sukses Selain sebagai mahluk individu,
dan dapat diterima oleh masyarakat (penonton). manusia juga sebagai makhluk sosial. Dalam
Relasi ini diptresentasikan juga melalui syair filafat manusia, mahluk individu diistilahkan
dan lagu “Mala-mala Hatté” dengan sebagai eksistensi dan mahluk sosial
menggunakan bahasa Bugis-Makassar diistilahkan dengan eksistensial atau
bercampur dengan bahasa Arab pada saat koeksistensi. Pentingnya berelasi kepada
adegan Kondobuleng akan dihidupkan kembali. sesama manusia ditegaskan oleh Sutrisno
Lirik lagu yang dinyanyikan oleh komunitas bahwa manusia juga ditemukan dirinya
nelayan merupakan bentuk doa memohon diterima sebagai manusia untuk orang lain.
kepada Allah SWT Penguasa Kehidupan untuk Manusia ingin berarti untuk orang lain.
dapat menghidupkan kembali Kondobuleng. Manusia ingin dirinya diterima, dihargai,
Doa terus dinyanyikan oleh kelompok nelayan diakui, dan diteguhkan. Hal tersebut dinyatakan
diiringi musik oleh kelompok musik, mengantar oleh Driyakara (dalam Sutrisno, 2000: 34)
Kondobuleng terus menerus menggerak- sebagai homo homini socius, artinya manusia
geakkan kakinya, lalu pelan, berdiri, berputar, adalah sahabat bagi sesame manusia. Hidup
mengepakkan sayap, melayang pergi. bersama sebagai sosialitas, yaitu eksistensi
Dengan demikian, dapat pula manusia dalam hidup bersama orang lain dalam
dinyatakan bahwa nilai kedalaman pertunjukan hubungan dengan sesama manusia.
teater rakyat Kondobuleng memiliki fungsi Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
religius atau keagamaan, yaitu fungsi yang keberadaan sesama manusia. Oleh karena itu,
berkaitan dengan penerapatan berbagai prinsip kebermaknaan hidup manusia akan ditentukan
ajaran islam dalam kehidupan manusia. Secara oleh keberadaan manusia yang ada di
garis besarnya fungsi keagamaan sekitarnya. Sebagai mahluk sosial, secara

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 276

naluriah manusia cenderung untuk hidup d. Relasi Fungsi Nilai Kemanusiaan


bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, dengan Alam
setiap individu memikul beban kewajiban Upaya manusia dalam rangka
terhadap individu yang lain. Dengan demikian, memenuhi kebutuhan hidupnya tentu dengan
tercipta relasi fungsional yang didasarkan pada mengandalkan kemampuan manusia sendiri
hubungan kemanusiaan dan kekeluargaan. untuk menjadikan alam sebagai obyek yang
Dalam pertunjukan teater rakyat dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan
Kondobuleng, ditemukan relasi fungsi nilai hidupnya. Jadi dapat dikatakan bahwa
kemanusiaan dengan sesama manusia. Relasi kebudayaan tersebut lahir sesungguhnya
ini mewarnai kehidupan komunitas para tokoh diakibatkan oleh keinginan manusia untuk
yang memainkan pertunjukan ini berdasarkan memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam bentuk
pada nilai-nilai budaya lokal dan nilai agama tingkah laku, pola hidup, perekonomian,
islam dalam sistem adat istiadat. Relasi fungsi pertanian, sistem kekerabatan, stratifikasi
manusia sesama manusia diimplementasikan sosial, religi, mitos dan sebagainya. Kesemua
dalam pertunjukan dengan saling memberikan aspek tersebut yang kemudian harus dipenuhi
motivasi sesama manusia, saling bekerja sama, oleh manusia dalam kehidupannya yang
bergotong royong, dan saling menolong. sekaligus secara spontanitas akan melahirkan
Dengan kata lain, relasi fungsi nilai kebudayaan.
kemanusiaan dengan sesama manusia Relasi manusia dan alam sangat erat.
diekspresikan melalui karakter atau perilaku Kualitas kehidupan manusia sangat ditentukan
sesama mereka untuk saling belajar bahwa oleh kualitas alam. Jika alam terpelihara dengan
dalam suatu komunitas atau tim, harus saling baik, maka manusia dapat menikmati
memotivasi menuju kebaikan. Bukan manfaatnya. Sebalikanya jika alam tidak
sebaliknya, saling menjatuhkan, saling terpelihara dengan baik, maka manusia akan
melemahkan satu sama lain, apalagi sampai mendapatkan musibah, seperti, banjur, tana
menghancurkan dalam satu komunitas. longsor, kelaparan, dan sebagainya. Oleh
karena itu, Nashori (dalam Anshari, 2011: 72-
c. Relasi Fungsi Nilai Kemanusiaan 73) menegaskan bahwa manusia harus
dengan Diri Sendiri menjalani relasi dengan alam. Bila manusia
Basyir (1984: 7-8) menjelaskan bahwa melakukan relasi dengan alam secara positif,
ada tiga unsur yang harus diperhatikan maka eksistensi alam akan terpelihara sehingga
berkaitan dengan relasi manusia dan diri dapat menopang keberlangsungan hidup
sendiri, yaitu perasaan, akal, dan jasmani. Jika manusia. Sebalikanya, jika manusia melakukan
seseorang terlalu menitiberatkan fungsi relasi dengan alam secara negative, maka
perasaan, maka ia akan terjerumus kedalam eksistensi alam akan rusak dan punah sehingga
kehidupan serba spiritual. Jika seseorang terlalu akan mengganggu keberlangsungan hidup
menitiberatkan fungsi akalnya, maka ia akan manusia. Manusia adalah saluran rahmat bagi
terjerumus ke dalam kehidupan serba rasional. alam; melalui partisipasinya yang aktif di dunia
Jika seseorang terlalu menitiberatkan fungsi spiritual, ia akan memberikan cahaya ke dalam
jasmaninya, maka ia akan terjerumus ke dalam dunia alam. Manusia adalah mulut dan nafas
kehidupan yang serba material dan positivistik. alam.
Dalam pertunjukan teater rakyat Pertunjukan teater rakyat Kondobuleng
Kondobuleng, relasi manusia dan diri sendiri merupakan representasi fungsi nilai
ditemukan ketika komunitas nelayan bekerja kemanusiaan yang berhubungan dengan alam
keras mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan atau lingkungan masyarakat yang diwakili oleh
keluarga. Sebagai mahluk individual, otonom, komunitas satu rumpun keluarga yang dulu
dan mandiri, maka setiap nelayan sangat pada awal abad ke-19, mereka tinggal dan
bertanggung jawab terhadap pemenuhan menetap di kampung Paropo. Kampung
kebutuhan jasmani dan rohani agar dapat tersebut merupakan daerah hutan di pinggiran
menjalani kehidupannya. Mereka terus belajar kota, di keliligi rawa dan sungai-sungai kecil
dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. dengan bangunan-bangunan rumah yang
Pribadi yang memiliki sifat-sifat hidup untuk terbuat dari bambu.
saling memotivasi, setia kawan, saling Sebelum menjadi Kelurahan Paropo,
mendukung, tidak individualis, siap dipimpin dulu masih bernama Kampong Paropo dan
dan memimpin. berada dalam wilayah distrik Kerajaan Gowa.
Kampong Paropo adalah salah satu kampung
yang cukup dikenal dimasa Kerajaan Gowa.

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 277

Dulu, beberapa sebutan orang tentang Paropo di kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan akan
antaranya Kampong Karrasa' (keramat), pengetahuan dan pengalaman baru, kebutuhan
Kampong Lantangpeo', Kampong Tupanrita. untuk mengembangkan diri dan berprestasi dan
Konon Kampung Paropo juga disebut sebagai untuk diakui lingkungan masyarakat.
tempat pammari-marianna karaenga. Tempat Melalui kegiatan dengan mementaskan
wisata Raja-raja untuk acara makan-makan kehidupan mereka sehari-hari di alam bebas
ikan. Baik di musim penghujan maupun di tersebut dapat mengembangkan diri dan
musim kemarau. Sebab di Paropo terdapat mencoba menyelidiki, mempelajari kehidupan
tempat Pakkatuwoang juku yang tidak pernah di alam bebas seperti hutan, rawa, sungai, laut,
surut airnya, karena banyak terdapat je'ne hewan, ikan dan burung-burung yang tersedia
timbuseng. di alam bebas. Dalam rangka memelihara
Pada tahun 40-an, di masa penjajahan lingkungan hidup alam memberikan nilai dan
Jepang dan sampai di awal kemerdekaan, arti bukan hanya bagikelompok tertentu
wilayah Paropo masih merupakan hutan, rawa, ataupun organisasi tertentu tapi yang lebih
sungai-sungai kecil dan juga sawah. Sungai- utama untuk kebaikan dan manfaat bersama.
sungai kecil mengalir ke arah pantai. Rumah- Relasi fungsi nilai kemanusiaan dengan
rumah penduduk terbuat dari bambu dengan alam atau lingkungan dipresentasikan melalui
jumlah kurang lebih 30-an. Dulu, untuk pertunjukan dengan menggunakan identitas dan
menghidupi keluarga, mereka mencari ikan di simbol-simbol alam kodrat seperti rawa, sungai,
rawa-rawa atau di sungai-sungai kecil. Berbagai laut, ikan dan burung-burung. Segala sesuatu di
jenis ikan yang mereka dapat dengan gampang luar diri mereka yang bukan buatan mereka,
seperti ikan balang-balang, cambang-cambang merupakan proses adaptasi kreatifitas mereka.
dan kajilo (ikan gabus) serta udang. Untuk Dalam proses kreatif tersebut, mereka
menangkap ikan, mereka menggunakan menciptakan karya buatan mereka yang
berbagai macam alat penangkap ikan, antara bertujuan menimbulkan situasi dan dapat
lain sodo, jaring, dan balibodo. Hampir semua mempengaruhi manusia untuk memperlakukan
penduduk mempunyai alat penangkap ikan. alam secara positif dan terpelihara sehingga
Kalau ada yang tidak punya bisa dipinjamkan. dapat menopang keberlangsungan hidup
Karena dulu di kampung Paropo penghasilan manusia.
utamanya selain padi dan sayur-sayuran adalah
ikan. Selain itu, biasa juga mereka mengambil KESIMPULAN & SARAN
kayu kering untuk dijual, karena dulu di Paropo Berdasarkan hasil penelitian,
merupakan hutan yang banyak ditumbuhi ditemukan pertunjukan teater rakyat
pohon. Kondobuleng yang menagaskan sebagai bentuk
Mereka memanfaatkan hutan, rawa, representasi fungsi nilai kemanusiaan yang
sungai dan laut sebagai sumber mata diwujudkan melalui empat relasi fungsi nilai
pencaharian mereka sebagai nelayan. Mereka kemanusiaan, yaitu relasi fungsi nilai
kadang naik sampan atau kadang membuat rakit kemanusiaan dan tuhan; relasi fungsi nilai
dari batang pisang dan bambu untuk mencari kemanusiaan sesama manusia; relasi fungsi
ikan dan menjualnya di beberapa kampung nilai kemanusiaan dengan diri sendiri; relasi
seberang. Alam dan lingkungan selalu akrab fungsi nilai kemanusiaan dengan alam.
dengan mereka. Mereka beradaptasi dengan Disarankan hasil temuan ini dapat
matahari, udara, air, rawa, sungai, hutan, memperkaya wawasan untuk mentransmisikan
hewan, ikan dan burung-burung dan selalu teater rakyat Kondobuleng dalam konteks
mereka rasakan keberadaanya dalam kehidupan pengembangan pendidikan karakter yang
mereka sehari hari. bersumber pada bentuk representasi fungsi nilai
Semakin banyaknya mereka hidup kemanusiaan. Bagi masyarakat Kelurahan
dalam memperoleh sumber daya yang memadai Paropo, khususnya Sanggar Seni Tradisional I
dari hutan, rawa, sungai dan laut, sehingga Lolo Gading yang memproduksi teater ini agar
terjadi proses adaptasi dengan cara terus melestarikan dan mengembangkan
mengungkapkan kehidupan mereka dengan pertunjukan teater yang digeluti selama ini.
alam melalui kegiatan yang baru, salah satunya Bagi pemerintah, pertunjukan teater rakyat
adalah memainkan kehidupan mereka seperti di Kondobuleng dapat menjadi ikon, destinasi
dalam pertunjukan teater rakyat Kondobuleng. wisata, dan pelestarian budaya lokal, serta dapat
Motivasi mereka dalam memainkan memperkuat konformitas nilai-nilai
pertunjukan Kondobuleng beraneka ragam kemanusiaan yang diatur dalam norma-norma
karena mereka membutuhkan psikologis seperti social dan budaya setempat.
Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 278

UCAPAN TERIMA KASIH Saifuddin, Fedyani, Achmad. 2005.


Antropologi Kontemporer. Jakarta:
Terima kasih diucapkan kepada Kencana Prenada Media Group.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Sutrisno, Mudji. 2000. Dialog-Dialog Panjang
kepada Masyarakat Universitas Negeri Bersama Penulis. Jakarta: Obor.
Makassar yang telah membantu dalam Syarif, Fahmi 2009: Eksistensi dan Transkripsi
penyelesaian penelitian ini, yang bersumber Teater Rakyat Bugis-Makassar,
dari dana PNBP. Kondobuleng dari Arena ke Teks.
Makassar: Seminar Serumpun IV UNHAS
DAFTAR PUSTAKA – Malaysia).
Alisjahbana, St. Takdir. 1986. Antropolgi Baru. Wahid, Sugira. 2008. Manusia Makassar.
Jakarta: Universitas Nasional: Dian Makassar: Pustaka Refleksi.
Rakyat.
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anshari. 2011. Representasi Nilai-nilai
Kemanusiaan dalam Sinrilik Sastra Lisan
Makassar (Materi Pengayaan Pendidikan
Karakter dalam Perspektif Budaya Lokal).
Makassar: P3i Press.
Barker, Chris. 2004. Culturak Studies, Teori
dan Praktik. Jogjakarta: Kreasi Wacana.
Basyir, Ahmad Azhar. 1984. Falsafah Ibadah
dalam Islam. Yogyakarta: Perpustakaan
Pusat UII.
Hariyono, P. 2000. Pemahaman Kontekstual
Tentang Ilmu Budaya Dasar. Cetakan
Kelima. Yogyakarta: Kanisius.
Hartley. 2010. Communication,Culture, and
Media Studies: Konsep Kunci.
Yogyakarta: Jalasutra.
Holt, Claire. 1939. Dence Quest in Celebes. Les
Arcives Internationales de la Dance. Paris.
Kattsoff, Louis O. 2004. Pengantar Filsafat,
diterjemahkan dari judul Elements of
Philosophy oleh Soejono Soemargono.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Miles Matthew B. & A. Michael Huberman.
1992. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber tentang Metode Baru, terj. Tjetjep
Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Perss.
Rahim, Rahman. 1992. Nilai-nilai Utama
Kebudayaan Bugis. Makassar: Hasanuddin
University Press.
Ritzer, George, 2004. Teori Sosiologi. Cetakan
Kelima. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Offset, Bantul.
Ritzer, George dan douglas J. Goodman. 2005.
Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada
Media.
Rohidi, Rohendi Tjetjep. 2011. Metode
Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima
Nusantara.

Sayidiman1, Asia Ramli2, Andi Ihsan3. Representasi Fungsi Nilai Kemanusiaan Sebagai… , halaman 271-278

Anda mungkin juga menyukai