Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar pemikiran
Pelaksanaan Patient Centred Care tidak terlepas dari
pelaksanaan asuhan pelayanan menggunakan Integrated
Clinical Pathway atau Alur Klinis Terintegrasi. Ini juga
terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran. Untuk
itu Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya telah
menggunakan Alur Klinis Terintegrasi dalam proses asuhan
pasien rawat inapnya. Salah satu nya adalah penyakit Anak
yang menjadi prioritas pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Majalaya sejak tahun 2019 diantaranya adalag
Bronkopneumoni, kejang demam, demam berdarah, BBLR
dan sepsis neonatorum.
Dimensi Mutu
1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus Kepada Pasien
6. Kesinambungan
B. Tujuan
Kepatuhan dalam pelaksanaan Integrated Clinical Pathway
adalah kepatuhan para staf medis/DPJP dalam
menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan
klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi
sehingga meminimalkan adanya variasi proses asuhan
klinis.
C. Definisi Operasional
RSUD Majalaya menetapkan prioritas Clinical Pathway
terhadap pasien penyakit Anak yaitu bronkopneumoni,
kejang demam, demam berdarah, BBLR dan sepsis
neonatorum.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS,
obat, dan penunjang. Disebut patuh apabila mengikuti
ketiga proses yang telah distandarisasi dalam CP.
BAB II
PELAKSANAAN

Audit Clinical Pathway dilakukan secara kolaborasi oleh


Kepala KSM, Ketua Komite Medik dan Ketua Sub Komite Mutu
Komite Medik, Ketua Komite PMKP, Wakil Direktur Kemedikan
dan Keperawatan, Direktur Utama dan dilakukan setiap 3 bulan.
Audit dilakukan dengan cara audit berkas Rekam medis,
membandingkan catatan perawatan pasien dengan Clinical
Pathway.
Perhitungan sampel yang digunakan adalah 100 % populasi
dengan target Pencapaian 80 %. Frekuensi pengumpulan data
adalah 1 bulan.
Adapun periode analisa tiap 3 bulan. Apabila terdapat
variabilitas dalam perjalanan penyakit atau komplikasi tidak
digunakan sebagai populasi pengambilan data. Hasil evaluasi
dilaporkan kepada Pemilik / Representatif melalui Komite PMKP
di tandatangani Direktur Utama.
Kriteria yang dinilai adalah Length of Stay, Penunjang
(lab/radiologi), dan pengobatan.
BAB III
HASIL EVALUASI

1. Bronkopneumonia
Evaluasi pada pasien bronkopneumonia selama bulan
April-Mei 2019 adalah sebagai berikut :

Kepatuhan Clinical Pathway Bronkopneumoni


120

100

80
Terapi
Pemeriksaan penunjang
60 Lama rawat

40

20

0
April Mei Juni

Pemberian terapi dan pemeriksaan penunjang serta lama rawat


pada pasien bronkopneumonia selama bulan April-Juni 2019 100%
sesuai dengan clinical pathway.

2. Kejang Demam
Evaluasi pada pasien bronkopneumonia selama bulan
April-Mei 2019 adalah sebagai berikut :
Kepatuhan Clinical Pathway Kejang Demam
120

100

80
Terapi
Pemeriksaan penunjang
60 Lama rawat

40

20

0
April Mei Juni

Pemberian terapi dan lama rawat serta pemeriksaan penunjang pada


pasien kejang demam selama bulan April-Juni 2019 100% sesuai dengan
clinical pathway.

3. DHF
Evaluasi pada pasien DHF selama bulan April-Mei 2019
adalah sebagai berikut :

Kepatuhan clinical pathway DHF


120

100

80
Terapi
Pemeriksaan Penunjang
60 Lama rawat

40

20

0
April Mei Juni

Pemberian terapi dan pemeriksaan penunjang pada pasien DHF


selama bulan April-Juni 2019 100% sesuai dengan clinical pathway,
namun pada lama rawat ada sebanyak kurang lebih 20% pasien memiliki
masa rawat yang melebihi clinical pathway yaitu lebih dari 4 hari, hal ini
tergantung pada kondisi klinis masing-masing pasien. Pasien dengan
masa rawat lama terutama pada pasien DSS.

4. Sepsis Neonatorum
Selama bulan April-Juni 2019 sebagai berikut :

Kepatuhan clinical pathway sepsis


120

100

80
Terapi
Pemeriksaan Penunjang
60 Lama rawat

40

20

0
April Mei Juni

5. BBLR
Evaluasi pada pasien BBLR selama bulan April-Juni
2019 adalah sebagai berikut :
Kepatuhan clinical pathway BBLR
120

100

80
Terapi
Pemeriksaan Penunjang
60 Lama rawat

40

20

0
April Mei Juni

Pemberian terapi dan pemeriksaan penunjang pada pasien BBLR


selama bulan April-Juni 2019 100% sesuai dengan clinical pathway,
namun pada lama rawat ada sebanyak kurang lebih 20% pasien memiliki
masa rawat yang melebihi clinical pathway.
Kepatuhan Clinical Pathway April-Juni 2019
120

100

80

60

40

20

0
Bronkopnemonia Kejang demam DHF Sepsis Neonatorum BBLR

Terapi Pemeriksaan Penunjang Lama rawat

Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan clinical pathway departemen


Anak RSUD Majalaya bulan April-Juni 2019 sudah cukup baik, >80%
sesuai clinical pathway.

Anda mungkin juga menyukai