Anda di halaman 1dari 30

TUGAS 3 (TIGA)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


‘‘UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KETERAMPILAN

MENYIMAK, MEMBACA, BERBICARA DAN MENULIS DI KELAS BII TK TUNAS BANGSA

DESA BARU”

Dibuat
O
L
E
H
NAMA: RUPIANTI
NIM : 856207872
TUTOR : Bpk KHAIDIR, S.Pd, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ 14-PADANG
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun dan diajukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pemantapan KemampuanMengajar (PKM) yang disusun oleh :

Nama Mahasiswa : RUPIANTI

NIM : 856207872

Tempat Praktik PKM : TK Tunas Bangsa

Waktu : 24 Novemberi 2022

Pokjar : Ujung Gading UPBJJ-UT : 14 / PADANG

Telah diterima dan disahkan Sebagai Syarat untuk Mengikuti Ujian


Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas S1 PGPAUD FKIP Universitas
Terbuka UPBJJ Pokjar Ujung Gading.

Ujung Gading, 24 November


2022

kepala sekolah Mahasiswa,

NOVIANA RUPIANTI ID.


NIM 856207872
DAFTAR ISI

Halaman Judul... ................................................................................................. i


Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Daftar isi............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. rumusan masalah .......................................................................................... 2
C. tujuan penelitian.............. ............................................................................. 2
D. Manfaat penelitian..........................................................................................2

BAB II Landasan Teori Dan Hipotesis Tindakan..............................................4


A.Landasan teori.................................................................................................4
B.Kerangka Berfikir............................................................................................4
C.Hipotesis Tindakan..........................................................................................5

BAB III Metode Penelitian.................................................................................6


Setting Penelitian................................................................................................6

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan.......................................................12

BAB V Kesimpulan Dan Saran.........................................................................23

BAB VI Daftar Pustaka............................................................................... 24

Lampiran ..........................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi sumber daya manusia merupakan ukuran maju atau tidaknya


suatu bangsa. Tanpa SDM yang berkualitas, suatu bangsa tidak akan dapat
bersaing dengan bangsa lain dalam era globalisasi. Menurut sejumlah riset,
SDM yang ada di Indonesia masih berada pada tingkat rendah dan justru
mengalami proses penurunan dari tahun ke tahun. United Nations
Development Program pada tahun 2000 melaporkan bahwa Human
Development Index Indonesia berada pada peringkat 109 dari 174 negara
(Tilaar, 2002:48).

Salah satu faktor penyebab rendahnya Indeks Pembangunan Manusia


di Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan, yang juga berpengaruh
langsung pada berbagai bidang. Keadaan tersebut lebih diperburuk dengan
masih dominannya budaya tutur (lisan) daripada budaya baca. Budaya ini
menjadi kendala utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat
yang seharusnya mampu mengembangkan diri dalam menambah ilmu
pengetahuan secara mandiri melalui kegiatan membaca. Oleh karena itu,
diperlukan keterlibatan semua pihak dalam upaya pengembangan minat baca,
baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum.

Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini sejak di rumah, Atas
dasar pemikiran tersebut, program PPM dengan tema Peningkatan Minat Baca
Siswa PAUD Bunda Hajar Melalui Keterampilan Menyimak, Membaca,
Berbicara dan Menulis diselenggarakan sebagai bentuk partisipasi aktif sivitas
akademika Universitas Padjadjaran dalam membantu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi masyarakat di sekitar kampus. Sebagai tempat anak-
anak bangsa mengembangkan diri dan meningkatkan mutu pribadinya,
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran yang sangat penting bagi
generasi penerus bangsa. Lokasi kegiatan PPM yang dipilih adalah PAUD
Bunda Hajar, Sukanegla Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor yang
letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Padjadjaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah Penelitian


Tindakan Kelas ini dirumuskan sebagai berikut.

a. apakah melalui teknik menyimak, membaca, berbicara dan


menulis dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak didik kelas BII TK
Tunas Bangsa Tahun Ajaran 2022/2023?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui bagaimana penerapan teknik menyimak, membaca,
berbicara dan menulis dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak didik
kelas BII TK Tunas Bangsa Tahun Ajaran 2022/2023.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat praktis

1. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


manfaat praktis untuk kepentingan guru dalam melaksanakan tugas
pembelajaran. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
dalam proses pembelajaran dan memberikan alternatif metode serta teknik
yang tepat untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak didik.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan


kemampuan bahasa anak, karena di sini siswalah yang mengalami proses
pembelajaran.

b. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian


di bidang pendidikan dan memberikan sumbangan teori untuk
mengembangkan teori dalam meningkatkan kemampuan menggambar anak
usia dini pada khususnya dan teori pembelajaran anak usia dini pada
umumnya.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Landasan Teori

Menurut Depdikbud (dalam saputri, 2015) berbicara secara umum


dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, gagasan, pikiran, atau isi
hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat diahami oleh orang lain. Berbicara
merupakan keterampilan mental motorik karena berbicara tidak hanya
melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi
juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan
bunyi yang dihasilkan (Hurlock dalam Siwi, 2012).

Menurut Hurlock (dalam Siwi, 2012) berbicara dapat diperoleh anak


dengan cara: (a) meniru, yaitu mengamati sesuatu model baik dari teman
sebaya maupun dari orang yang lebih tua; dan (b) pelatihan, yaitu dengan
bimbingan dari orang dewasa. Hal penting yang perlu dipersiapkan dalam
belajar berbicara adalah: persiapan fisik untuk berbicara, kesiapan mental
untuk berbicara, model yang baik untuk ditiru, kesempatan untuk berpraktik,
motivasi dan bimbingan (Hurlock, dalam Siwi, 2012). Dari hal-hal tersebut,
pengkondisian anak dalam belajar berbicara harus diperhatikan secara
seksama terutama dalam proses pembelajaran disekolah. Dalam mewujudkan
keterampilan yang baik pada anak TK guru perlu mengetahui kemampuan
yang dimiliki pada masing-masing anak. sehingga guru akan dapat
mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki anak kemudian akan
dengan mudah untuk melakukan pengembangan keterampilan pada anak.
perubahan keterampilan pada anak terjadi akibat dari latihan yang telah
dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta pemberian
pengalaman tertentu (Siwi, 2012).

Menurut Tiel (2011) perkembangan bicara dan bahasa adalah suatu


perkembangan yang kontinu, terus menerus dan kualitasnya semakin lama
semakin baik. Secara umum, perkembangan yang berlangsung secara
berkesinambungan ini dibagi menjadi beberapa periode, yaitu: Periode
pralingual (praverbal), periode lingual dini (awal verbal), periode
diferensiasi, periode pematangan.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis


pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antar variabel (Sugiyono, dalam Siwi, 2012). Bahasa
merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang perlu dioptimalkan,
keterampilan dalam berbahasa dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu: 1)
menyimak, 2) berbicara, 3) membaca, 4) menulis. Keempat keterampilan
tersebut merupakan suatu capaian bagi anak yang dilakukan melalui proses,
dalam proses tersebut bahasa dan perilaku ikut berperan aktif di dalamnya
Kemampuan bicara adalah penyampaian maksud (ide, gagasan, pikiran, atau
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat diahami oleh orang lain. Digital storytelling
adalah adalah aplikasi teknologi yang diatur dengan sedemikian rupa untuk
mempelajari sesuatu dan untuk membantu para guru dalam penggunaan
teknologi secara produktif di kelas mereka. Penggunaan media digital
storytelling mempunyai manfaat yang sangat besar dalam proses
pembelajaran. Hal ini karena media digital storytelling dapat membuat suatu
objek menjadi lebih konkret, mengatasi ruang dan waktu, memperjelas objek
dan efek-efek (suara dan gerak) yang diberikan membuat minat dan motivasi
belajar anak meningkat dalam berbicara untuk mengutarakan perasaannya.

2.3 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan. Jawaban sementara tersebut baru kemudian
didasarkan pada fakta-fakta teoritis yang diperoleh dalam pengumpulan data
(Siwi, 2012). Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, dan uraian dari
kerangka berpikir, dapat dirumuskan bahwa media digital story telling dapat
meningkatkan kemampuan berbicara anak anak didik kelas BII TK Tunas
Bangsa Tahun Ajaran 2022/2023.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi.

1.    Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas BII TK Tunas Bangsa nagari Desa
Baru, kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat, Sumatera Barat
2.      Waktu
Penelitian ini dilaksanakn pada bulan November sampai Desember
3.      Karakteristik Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
merupakan  penelitian tindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar anak
mengalami peningkatan (Wardani, 2003:78).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah proses belajar mengajar di PAUD Cahaya Hati Desa Serange
dengan menggunakan media kartu angka guna meningkatkan kemampuan
mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014.
4.         Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelas BII TK Tunas Bangsa
nagari Desa Baru, kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat, Sumatera
Barat Tahun Pelajaran 2022/2023, yang berjumlah 27, terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 14 anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah
mengenal angka dengan media kartu angka.

3.2 Deskripsi Persiklus

 Rencana Tindakan
Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat beberapa
tahap atau langkah. Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan tindakan
c. Tahap pengamtan dan interpretasi
d. Tahap analisis dan refleksi
1.      Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan,
sehingga peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan
harapan penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan pada
anak, terutama dalam membaca dan menulis. Adapun tahap perencanaan
tindakan sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu baca
4. Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama
pembelajaran berlangsung
5. Membuat instrumen penelitian
6. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7. Mendesain alat evaluasi
8. Merencanakan analisa hasil tes

b.  Implementasi Tindakan
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana
yang telah dituangkan dalam skenario pembelajaran. Adapun rencana
implementasi tindakan adalah sebagai berikut :
1. Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih baik
2. Guru menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan
3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c.   Observasi dan Interpretasi


Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah
aktivitas-aktivitas siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan
semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah disiapkan. Evaluasi hasil
belajar dilakukan pada tiap akhir siklus. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah:
1. Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa
dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi
2. Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

d.    Analisis dan refleksi


Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada
tahap ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diproleh dalam
pemberian tindakan kelas pada suatu siklus, dan hasil dari refleksi ini
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan
perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
2.         Siklus II
Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus
pertama dan tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari
analisis tes pada siklus pertama sehingga dapat dilihat perbedaaan antara siklus
pertama dan siklus kedua apakah ada peningkatan pada penggunaan metode
penelitian. Apabila siklus pertama belum ada peningkatan tindakan maka akan
dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya.

3.3 Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian, pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting


dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti.
Pada umumnya data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data
skunder. Data Primer yaitu data yang diproleh secara langsung atau data yang
diproleh dari sumber pertama, sedangkan data skunder yaitu data yang diproleh
secara tidak langsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian
ini, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik yaitu sebagai berikut :
1.      Observasi
Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi
tertentu. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk menilai atau mengukur
kadar perilaku, baik kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
2.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data atau bukti-bukti
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan
dengan tujuan mencari data yang berasal dari wawancara dan catatan yang ada
hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.

3.4  Tehnik Analisa Data

Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak akan bermakna sebelum


data tersebut dianalisa dan diolah. Dengan terkumpulnay data maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Tehnik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Deskriptif
Kompratif dan Analisis Kritis.
1)      Tehnik deskriptif kompratif
Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu dengan
membandingkan hasil antara siklus. Analisis ini juga digunakan untuk
menghitung nilai atau skor yang diproleh siswa yaitu besarnya peningkatan
kemampuan dalam berhitung dan mengenal angka. Hasil komparasi tersebut
digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam
setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya.
2)      Tehnik analisis kritis
Tehnik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yaitu mencakup
kegiatan untuk mengungkapkan  kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan
guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa
tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap
berikutnya.

3.5 Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan

1)        Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan
evaluasi secara menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati melalui keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dan keberhasilan
belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan mengerti dengan media
kartu angka.
2)      Kriteria Keberhasilan
Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam
berhitung dinyatakan  telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah
anak yang mampu mengenal angka dengan menggunakan media kartu angka
diatas 85%. Dan proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai
tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang paham atau mengenal angka
ditambah jumlah anak yang sangat mengenal angka di atas 85%.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  DESKRIPSI PER SIKLUS

1.    Siklus I
a)      Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa
hal yang perlu dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
2.      Membuat Skenario
3.      Menyiapkan alat peraga berupa: kartu angka, gambar bunga matahari
beragam jumlah daun dan lambang bilangan 1 – 10.
4.      Menyiapkan Papan Flanel
b)     Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
1.      Berdo’a sebelum belajar
2.      Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “
3.      Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk
lingkaran.
Langkah – langkah perbaikan:

1.      guru menyanyikan lagu secara utuh

2.      guru meminta anak mengikuti  lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3.      Guru meminta anak menyanyikan baris demi baris

Kegiatan pengembangan II (inti)

1.      Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang


bilangan 1 – 10

2.      Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3.      Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah


lingkaran, posisi guru duduk di depan  murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

2.      Guru menyebutkan nama permainan


3.      Guru memulai permainan kartu angka dengan mencocokkan jumlah daun
bunga matahari dengan lambang bilangan 1- 10

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1.      Judul  kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2.      Pengelolaan kelas: posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3.      Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4.      Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

2.      Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup
angin 10 kali

c)      Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti


antara lain:

1.      Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ada hal yang masih kurang
dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh guru sehingga proses
pembelajaran kurang maksimal, diantaranya:
Pada kegiatan pengembangan 1 (pembuka)
a. guru menyanyikan lagu dengan cepat sehingga murid-murid banyak yang tidak
mampu mengikuti dengan baik,
b. guru tidak menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid-murid kesulitan
dalam menghafal lagu yang disampaikan,
c. dalam menyanyikan lagu, guru tidak membagi kelompok bernyanyi pada anak
sehingga lagu yang dinyanyikan anak tidak serempak,.
Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti)

a.       guru tidak menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan
sesuai dengan jumlah murid yang ada

b.      guru tidak memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang


sebernarnya sehingga murid-murid masih bingung

Pada kegiatan pengembangan III (penutup)


c.       guru tidak menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga
matahari tertiup angin, sehingga dalam menirukan gerakan bunga tertiup matahari
tidak sesuai dengan harapan

2.      Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid masih banyak hal yang
masih harus diperbaiki, hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a.       Pada kegiatan pembukaan murid-murid masih banyak yang diam, hal ini
dikarenakan guru terlalu cepat melantunkan lagu, dan anak banyak yang tidak
bisa mengikuti lagu karena guru tidak menyanyikan terlebih dahulu baris demi
baris

b.      Pada kegiatan inti anak-anak berebutan dalam menggunakan alat dan media
yang digunakan karena guru tidak menyiapakal alat bantu sesuai dengan
jumlah murid,

c.       Pada kegiatan penutup banyak anak tidak bisa melihat dan mendengar
dengan baik apa yang disampaikan oleh guru karena duduk di belakang

3.      Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi


siswa dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 1.  Hasil pengematan prestasi siswa siklus 1

KEMAMPUAN MENGENAL
NO NAMA SISWA BILANGAN
* ** ***
1 NOVA WANDA WANDARI ü   
2 NOVI TRI ANGGRAINI ü   
3 FADILAH NURRAMADANI ü   
4 RISMA DELAN SAFITRI ü   
5 SUCI WAHYU LESTARI ü   
6 CINTA ü   
7 VINA ü   
8 ALTA ü   
9 REVINA MAY WULAN CAHYANI ü   
10 ALIYA IDA SUHARYATI ü   
11 MARWAH HARDAYANTI ü   
12 SAFA AULIA MAWADDAH ü   
13 MUHAMMAD BAIM ü   
14 ZAKI FAHRI ü   
15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA ü   
16 MIFTAH ARASY ü   
17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA ü   
18 ADE CIPTA PRATAMA ü   
19 NABILA ü   
20 ALDI SETIAWAN NUGROHO ü   
21 IZAN ZULHILMI ü   
22 ADITYA RADI PUTRA ü   
23 NIZAR ü   
24 ADEL ü   
25 AURA APRILLIA ü   
26 IMAM RAHMAD MAULANA ü   
27 MUHAMMAD ARYA ü   

KETERANGAN:
a)                       *          : Belum berkembang (mengenal)
b)                      **        : mulai berkembang (mengenal)
c)                       ***      : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa anak-anak
yang belum berkembang terdapat 2 orang anak (7,5%), anak anak yang sudah
mulai berkembang ada 4 anak (14,5%), dan anak yang sudah berkembang atau
sudah mengenal angka ada 21 anak (78%). Dari data ini juga dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan anak dalam mengenal angka pada siklus
pertama belum mencapai kriteria keberhasilan, karena dikatakan berhasil apabila
mencapai 85%, sehingga perlu dilakukan perbaikan menggunakan siklus kedua.

d)            Tahap refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti bahwa ada
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran sehingga perlu dilakukan perbaikan
diantaranya yaitu:
Pada kegiatan pengembangan I (pembuka) :
1.      guru sebaiknya menyanyikan lagu dengan santai

2.      guru seharusnya menyanyikan lagu baris demi bari agar murid mudah dalam
mengikuti dan menghafal lagu

3.      sebaiknya guru harus membagikan kelompok anak dalam bernyanyi


sehingga mudah dilakukan evaluasi dan lagu yang dinyanyikan bisa terdengar
serempak

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti) :


1.      guru seharusnya menyiapakan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan
jumlah murid yang ada guna menghindari murid saling berebut
2.      guru sebaiknya mengajak anak untuk mengenal langsung bentuk tanaman
bunga matahari.

Pada kegiatan pengembangan III (kegiatan penutup) :


a.       guru seharusnya mengorganisasikan anak yaitu anak harus disuruh berdiri
agar yang berada di belakang dapat memahami dan mendengarkan dengan
baik sepeti halnya  murid yang berada di depan

b.      guru tidak meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah


dilaksanakan

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan masih terdapat


kekurangan dan kesalahan maka selanjutnya digunakan perbaikan proses
pembelajaran dengan menggunakan siklus kedua.

2.   Siklus II
a)      Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa
hal yang perlu dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
2.      Membuat Skenario
3.      Menyiapkan alat peraga berupa: Kartu Angka, Gambar bunga matahari
beragam jumlah daun, Lambang bilangan 1 – 10
4.      Menyiapkan Papan Flanel
b)        Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


1.      Berdo’a sebelum belajar
2.      Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “
3.      Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk
lingkaran.

Langkah – langkah perbaikan:

1.      Guru menyanyikan baris demi baris

2.      guru meminta anak mengikuti  lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3.      guru menyanyikan lagu secara utuh

4.      Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok

Kegiatan pengembangan II (inti)


1.      Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang
bilangan 1 – 10

2.      Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3.      Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah


lingkaran, posisi duduk guru lebih tinggi daripada murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru menyiapkan aneka gambar bunga matahari dan kartu gambar sesuai
dengan jumlah murid.

2.      Guru mengenalkan pada murid bentuk asli bunga matahari

3.      Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

4.      Guru menyebutkan nama permainan

5.      Guru memulai permainan mencocokkan jumlah daun bunga matahari


dengan lambang bilangan 1- 10 menggunakan kartu angka

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1.      Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2.      Posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3.      Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4.      Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

5.      Salam

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru meminta anak berdiri

2.      Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

3.      Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup
angin 10 kali

4.      Guru meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dikerjakan


c)             Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti


antara lain:

1.      Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti  bahwa proses


pembelajaran sudah maksimal karena :

a)      Guru sudah menyanyikan lagu dengan santai sehingga murid-murid sudah


banyak yang mampu mengikuti dengan baik,

b)      guru sudah  menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid bisa


mengikuti dan menghafal

c)      guru sudah membentuk  kelompok bernyanyi pada anak

d)     guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan
jumlah murid yang ada

e)      guru sudah memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang


sebernarnya

f)       guru sudah menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga
matahari tertiup angin

g)      guru sudah meminta murid untuk menceritakan kembali apa yang sudah
dilaksanakan

2.      Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid sudah terjadi peningkatan


karena:

a)      Pada kegiatan pembukaan murid-murid sudah banyak yang mengikuti dan


bernyanyi,

b)      Pada kegiatan inti anak-anak tidak saling berebut alat lagi karena masing-
masing sudah memiliki media sendiri.
c)      Pada kegiatan penutup anak-anak sudah bisa melakukan permainan kartu
angka dan sudah mampu untuk menceritakan apa yang sudah pernah
dilakukan.

3.      Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi


siswa dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

 Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian konsep mengenal angka

siklus 2 (Prestasi siswa)

KEMAMPUAN MENGENAL
NO NAMA SISWA BILANGAN
* ** ***
1 NOVA WANDA WANDARI ü   
2 NOVI TRI ANGGRAINI ü   
3 FADILAH NURRAMADANI ü   
4 RISMA DELAN SAFITRI ü   
5 SUCI WAHYU LESTARI ü   
6 CINTA ü   
7 VINA ü   
8 ALTA ü   
9 REVINA MAY WULAN CAHYANI ü   
10 ALIYA IDA SUHARYATI ü   
11 MARWAH HARDAYANTI ü   
12 SAFA AULIA MAWADDAH ü   
13 MUHAMMAD BAIM ü   
14 ZAKI FAHRI ü   
15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA ü   
16 MIFTAH ARASY ü   
17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA ü   
18 ADE CIPTA PRATAMA ü   
19 NABILA ü   
20 ALDI SETIAWAN NUGROHO ü   
21 IZAN ZULHILMI ü   
22 ADITYA RADI PUTRA ü   
23 NIZAR ü   
24 ADEL ü   
25 AURA APRILLIA ü   
26 IMAM RAHMAD MAULANA ü   
27 MUHAMMAD ARYA ü   
KETERANGAN:
a)      *          : Belum berkembang (mengenal)
b)     **        : mulai berkembang (mengenal)
c)      ***      : sudah berkembang (mengenal)

Dari data  yang tertera  pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah


dilakukan perbaikan dengan siklus dua terdapat peningkatan pengetahuan
mengenal angka pada anak yaitu: anak yang sudah mengenal angka atau sudah
berkembang ada 25 anak (93%) dan  2 anak (7%) yang mulai berkembang yang
pada awalnya tidak mengenal angka, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
perlu dilakukan perbaikan lagi dengan siklus berikutnya karena sudah mencapai
kriteria keberhasilan yaitu di atas 85%.

d)     Tahap refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam
kegiatan pembelajaran siklus 2, terjadi peningkatan pembelajaran pada guru
umumnya dan khusus pada siswa mengalami peningkatan dan memberikan hasil
yang cukup memuaskan, hal ini dapat dilihat dari persentase peningkatan
kemampuan anak yaitu  dari 78%, meningkat menjadi 93% anak yang sudah
mengenal angka dan hanya 7% anak yang sedang berkembang (mulai mengenal)
Jadi, dapat dijelaskan bahwa menggunakan media kartu angka dalam
proses pembelajaran yang dilakukan di PAUD Cahaya Hati Serange dapat
meningkatkan kemampuan anak usia dini khususnya dalam meningkatkan
kemampuan mengenal angka.

B.     Pembahasan
Perencanaan pembelajaran menggunakan media kartu angka bergambar
dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di
PAUD Cahaya Hati Serange seperti : menentukan bahan pelajaran dan
merumuskan tujuan, pengelolaan dan pengorganisasian anak, mengembangkan
materi media (alat peraga) pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan,
merencanakan pengelolaan kelas dan menyiapkan alat penilaian dapat membantu
mengembangkan dan meningkatkan tingkat kecerdasan anak.
Perencanaan yang dilakukan oleh guru dapat membantu pelaksanaan
pembelajaran dan tindakan kelas, sehingga pembelajaran dapat dilakukan sesuai
dengan sistematika perencanaan. Selain itu perencanaan yang dilakukan dapat
dikategorikan “baik” karena sesuai dengan teori.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka
bergambar dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak
usia dini di PAUD Cahaya Hati Serang sangat menunjang kegiatan pembelajaran.
Pengelolaan interaksi kelas, pemberian penilaian proses dan hasil belajar anak.
Peningkatan kemampuan mengenal angka dengan mengggunakan media
kartu angka pada anak usia dini di PAUD Cahaya Hati Serange setelah
dilaksanakan pembelajaran yaitu dari 27 anak yang ada di PAUD Cahaya Hati
Serange 25 anak sudah mengenal angka/bilangan atau  93% dan hanya 2 anak
yang mulai berkembang atau  mengenal angka/bilangan sebanyak 7%.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Minat baca merupakan hal yang sangat penting ditanamkan pada anak-anak sejak
usia dini. Kegemaran membaca akan tertanam bila ada pembiasaan dari lingkungan
sekitar (keluarga, sekolah, teman) sehingga anak akan memiliki minat baca yang kuat.
Tinggi atau rendahnya minat baca tidak hanya berkaitan dengan pembiasaan namun
juga dengan ketersediaan sarana yang sesuai dengan preferensi dan usia anak.
Secara umum, tanggapan masyarakat terhadap kegiatan PPM ini baik, sehingga
seluruh rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan baik pula, dimulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi. Peran Perguruan Tinggi memang sudah
selayaknya lebih ditingkatkan dalam upaya pemberdayaan masyarakat, agar nilai
maslahat dari sebuah pendidikan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
 SARAN
Untuk melaksanakan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan
mengenal anak dan konsep bilangan hendaknya:
1.      Guru dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan sesuai
dengan kesenangan anak

2.      Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode pendekatan


emosional dengan anak agar penyampian materi dapat berjalan dengan baik

3.      Guru dapat meningkatkan latihan dan bimbingan bagi anak yang belum paham dan
belum mengenal angka
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta :

Berger, Peter L. dan Thomas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial Atas


Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Herawati, Netti. 2005. Buku Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini.


Yogyakarta: Mizania. Tilaar, H.A.R. 2002.Membenahi Pendidikan Nasional.
Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press

Kayvan, Umy.2009. Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan


Anak. Jakarta : Media Kita.

Laksana Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka


Cipta

Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia


Dini. Jakarta : PT Indeks

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Kencana.

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan teknik pembelajaran membaca.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta:


Rineka Cipta http://referensi.data.kemdikbud.go.id/

Tim PKP PG PAUD.2008. Panduan Pemantapan  Kemampuan


Profesion. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan


Majemuk. Tangeran : Universitas Terbuka

Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :


Universitas Terbuka
BAB VII

LAMPIRAN

Lampiran 1

Sedang bercerita dengan anak

Anak-anak sedang menggambar semut tokoh dalam cerita


INDIKATOR OBSERVASI PENELITIAN
PENERAPAN METODE BERCERITA ANAK USIA DINI
(Studi Kasus Kelas BII Tk Tunas Bangsa Desa
Baru) (SUMBER : KURIKULUM 2013
PAUD)

HASIL
NO. INDIKATOR
OBSERVASI
Menyimak perkataan orang lain (Bahasa Ibu atau
1. 🗸
Bahasa lainnya)
2. Memahami cerita yang dibacakan -

3. Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat -

4. Menjawab pertanyaan sederhana 🗸

5. Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat -

6. Menyebutkan kata-kata yang dikenal 🗸

7. Mengutarakan pendapat kepada orang lain 🗸


Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan
8. -
atau yang tidak disetujui
9. Menceritakan kembali cerita yang didengar 🗸
10. Mengenal suara-suara yang ada disekitarnya 🗸
Memahami Bahasa Reseptif (menyimak dan
11. 🗸
membaca)
12. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif 🗸
13. Memahami Bahasa Ekspresif -

14. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif 🗸


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH) TAMAN KANAK-KANAK TK TUNAS BANGSA DESA
BARU

Semester/Bulan/Minggu : 1/November/4
Hari/Tanggal : Rabu,24 November
2022
Tema : Binatang
Kelompok : BII

Materi Kegiatan :
1. Doa sebelum dan sesudah belajar
2. Mendongeng “Gajah dan Semut”
3. Mewarnai gambar

Materi yang Masuk dalam SOP untuk Pembiasaan


1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP
pembukaan
4. Mencuci tangan masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.

Alat dan Bahan


1. Buku Cerita
2. LKS, crayon
3. Boneka Tangan

Kegiatan Pembukaan
1. Doa sebelum belajar
2. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan Inti

1. Guru mengajak anak untuk mengamati alat dan bahan yang disediakan
2. Anak diberi kesempatan utuk mengemukakan pendapatnya
mengenai alat dan bahan yang disediakan guru
3. Guru menjelaskan alat dan bahan yang disediakan
4. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diperintahkan guru
5. Kegiatan 1: Mendongeng “Gajah dan Semut”
6. Kegiatan 2: Mewarnai gambar

Kegiatan Penutup
1. Menanyakan perasaan anak selama hari ini
2. Menginformasikan kegiatan esok hari
3. Berdoa setelah belajar

Rencana Penilaian
1. Indikator Penilaian:

Program
KD INDIKATOR
Pengembangan
Nilai Agama 1.1 Mempercayai adanya Anak terbiasa
dan Moral Tuhan melalui ciptaannya bersyukur terhadap
ciptaan Tuhan
3.1 Mengenal kegiatan
beribadah sehari- hari
Anak dapat berdoa
sebelum dan sesudah
Motorik 2.1 Memiliki perilaku yang Anak terbiasa mencuci
mencerminkan hidup sehat tangan
4.3 Menggunakan anggota tubuh Anak mampu mengikuti
untuk mengembangkan gerakan dan lagu
motorik kasar dan halus
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang Anak mampu bertanya
mencerminkan sikap ingin
tahu.
Anak dapat memecahkan
3.5 Mengetahui cara
masalah
memecahkan masalah
sehari-hari dan berperilaku
kreatif
Bahasa 1.11 Memahami bahasa Anak memahami apa
ekspresif (mengungkapkan yang diperintahkan oleh
bahasa secara verbal dan guru
nonverbal)
Anak mampu
berkomunikasi verbal

Anak Mampu bercerita


kembali

Sosial- Memiliki perilaku yang Anak terbiasa memberi


emosional mencerminkan salam
sikap percaya diri
Anak terbiasa taat
Memiliki perilaku
mengikuti aturan
yang
mencerminkan
sikap taat terhadap
aturan sehari-hari
Anak terbiasa membantu
untuk melatih
teman
kedisiplinan

2.9 Memiliki perilaku


yang mencerminkan sikap
peduli dan mau membantu
jika di minta bantuan.
Seni 3.15 Mengenal dan Anak mampu mewarnai
menghasilkan berbagai
karya dan aktivitas seni
Anak menyanyikan lagu-
4.15 Menunjukan karya dan
lagu
aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai
media

Anda mungkin juga menyukai