AKUNTANSI LANJUTAN
Disusun Oleh :
Ni Komang Cantika Kirana Mahendra (22106033)
Ni Putu Anggi Setiani (22106042)
Ni Putu Tanya (22106044)
Muhammad Rohid Abdur Rohman (22106057)
1
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG TERHADAP
PENGENDALIAN PIUTANG
ABSTRAKSI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang dimaksud dengan hotel adalah suatu bangunan atau perusahaan yang
menyediakan jasa menginap dan juga menyediakan makanan, minuman sertafasilitas
lainnya untuk tamu-tamu yang datang, yang mana seluruh fasilitasnya di peruntukan
bagi seluruh masyarakat umum yang datang untuk menginap. Dengan adanya
perkembangan ekonomi secara global ini maka menuntut setiap bisnis perhotelan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam perhotelan, hal ini dikarenakan adanya
persaingan dalam dunia bisnis perhotelan. Hal ini memacu setiap hotel untuk tetap
bertahan dan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Bisa dikatakan bahwa
perkembangan bisnis perhotelan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Ini bisa dilihat berdasarkan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia
dan pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia. Seiring berkembangnya ekonomi
kita, kini banyak tumbuh hotel bintangyang mana itu mengartikan pesatnya
pertumbuhan sektor pariwisata. Seiring dengan tumbuhnya dunia pariwisata Indonesia,
sejarah hotel di Indonesia pun turut ambil bagian menyukseskannya. Keberadaan hotel-
hotel di Indonesia, tentu saja sangat dibutuhkan dalam industri pariwisata dan
perhotelan, mengingat tanpaakomodasi yang memadai, mustahil turis untuk mau datang
berkunjung. Bisnis perhotelan di Indonesia memasuki era baru. Kondisi itu tak lepas
dari perubahan diberbagai bidang, meliputi perkembangan teknologi komunikasi,
munculnya generasi millenials yang berperan besar sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi, kebutuhan pola pikir, pola kerja baru, dan model bsinis. Kondisi ini tak jarang
membuat pelaku perhotelan terkejut dengan perubahan yang cepat. Hotel saat ini bukan
saja sebagai tempat untuk menginap, namun hotel sekarang sudah menjadi media untuk
menyalurkan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.
3
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
D. MANFAAT PEMBAHASAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
- Peranan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Terhadap Pengendalian Piutang
A. Pengertian Piutang
Pengertian Informasi adalah untuk dapat mengetahui sesuatu yang akan kita nilai,
maka kita harus mempunyai data mengenai objek tersebut. Data adalah representasi atau
wakil dari suatu objek. Data yang akurat dapat diproses untuk menghasilkan informasi yang
akurat.
Informasi menurut Rommey, Steinbar (2005, 431) adalah " Data yang telah
diproses dan diatur kedalam output yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.
Informasi bersifat wajib, dasar, atau bebas".
Pengertian Sistem Informasi menurut James A Hall (2007, 9) " Sistem Informasi adalah
srangkaian prosedur formal dimana data dikumpukan , diproses menjadi informasi dan
didistribusikan ke para pengguna". Ada pula yang mengasumsikan bahwa sistem informasi
akuntasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga
memproses data menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan
keputusan Setiap hal yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, Tujuan sistem akuntansi
menurut Mulyadi (2008, 19) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi, yaitu
1. Untuk menyediakan informasi bagi karyawan.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi.
5
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan
kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelangaran catatan akuntansi.
D. Ciri-Ciri Piutang
1. Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai
transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi
dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli,
tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut
dengan tempo.
6
2. Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Ciri yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo
dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual menggunakan
dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka
tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit
tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan
perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.
E. Jenis-Jenis Piutang
Pengertian piutang usaha atau dagang adalah suatu jumlah pembelian kredit dari
pelanggan. Ini timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Biasanya
diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini
merupakan yang terbesar yang dimiliki usaha atau dagang.
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran
utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta
mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan account
receivables usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan
piutang dagang (trade account).
Adalah piutang lain-lain mencakup selain dagang. Contohnya piutang bunga, gaji,
uang muka karyawan, dan restitusi pajak.Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan
pada bagian yang secara terpisah di neraca. Itu adalah pengertian, ciri-ciri, dan jenis piutang
dalam akuntansi yang harus Anda ketahui. Piutang usaha menunjukkan jumlah yang timbul
dari penjualan barang yang dihasilkan oleh perusahaan dagang maupun jasa. Yang dimaksud
7
dengan apa itu piutang usaha adalah tagihan-tagihan yang dilunasi dengan uang. Maka dari
itu pengiriman barang untuk dititipkan tidak dicatat sebagai account receivables sampai saat
dimana barang-barang yang dititipkan sudah habis terjual. Sedangkan untuk account
receivables yang timbul dari penjualan secara angsuran, akan dipisahkan menjadi aktiva
lancar dan tidak lancar tergantung pada jangka waktu dari angsuran tersebut. Apabila jangka
waktu angsuran melebihi jangka waktu selama satu tahun, maka tidak dilaporkan kedalam
aktiva lancar melainkan masuk ke kelompok aktiva-aktiva yang lainnya. Selain itu ada juga
penggolongan piutang yaitu:
F. Pengakuan Piutang
Pengakuan piutang adalah proses pencatatan dan pengakuan atas jumlah uang
yang belum diterima oleh suatu perusahaan atau entitas bisnis dari pihak lain sebagai
hasil dari penjualan barang atau jasa. Piutang biasanya terjadi ketika perusahaan
menjual produk atau jasa dengan jangka waktu pembayaran yang tertentu, sehingga
piutang merupakan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan pada masa
yang akan datang. Pengakuan piutang merupakan salah satu proses penting dalam
akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan transaksi penjualan.
Dalam pengakuan piutang, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
8
3. Pemantauan Piutang
Piutang harus dipantau secara teratur oleh perusahaan, termasuk pemantauan terhadap
pembayaran piutang oleh pihak lain, penghitungan umur piutang, dan pengambilan
tindakan jika terdapat piutang yang jatuh tempo atau piutang yang sulit untuk
dipulihkan.
Menurut Kieso (2015) piutang usaha umumnya muncul sebagai akibat dari
pengaturan pendapatan. Prinsip pengakuan piutang usaha berkaitan erat dengan
prinsip pengakuan pendapatan, prinsip pengakuan pendapatan menyatakan bahwa
perusahaan harus mengakui pendapatan ketika memenuhi kewajiban kinerjanya
dengan memberikan barang atau jasanya kepada pelanggan. Begitu juga dengan
prinsip pengakuan piutang usaha, piutang yang berasal dari penjualan barang diakui
saat hak milik berpindah atau beralih ke pembeli tergantung bagaimana syarat dan
perjanjian yang dilakukan oleh kedua belah pihak pada saat awal dilakukanya
penjualan. Sedangkan untuk pengakuan piutang usaha yang berasal dari penjualan
jasa kepada pelanggan diakui pada saat jasa tersebut dilakukan.
G. Penilaian Piutang
Penilaian piutang adalah proses penilaian nilai piutang yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Piutang adalah uang yang harus diterima oleh
suatu perusahaan dari pihak lain karena penjualan produk atau jasa. Penilaian piutang
dilakukan untuk mengukur nilai piutang yang sebenarnya dan memastikan bahwa piutang
tersebut tercatat dengan benar dalam laporan keuangan perusahaan.
1. Penentuan nilai nominal piutang: Langkah pertama dalam penilaian piutang adalah
menentukan nilai nominal piutang yang tercatat dalam buku besar perusahaan.
9
2. Penilaian kreditworthiness pelanggan: Pelanggan yang memiliki catatan pembayaran
yang buruk, kemungkinan besar akan mempengaruhi nilai piutang. Oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan penilaian terhadap kreditworthiness pelanggan.
3. Estimasi piutang yang tidak tertagih: Perusahaan harus melakukan estimasi atas
piutang yang kemungkinan tidak tertagih. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
nilai piutang yang tercatat dalam laporan keuangan benar-benar merefleksikan nilai
yang sebenarnya.
4. Penilaian piutang usang: Piutang yang tidak tertagih dalam waktu yang lama dapat
mempengaruhi nilai piutang perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
melakukan penilaian piutang usang dan menyesuaikan nilai piutang dalam laporan
keuangan.
5. Setelah proses penilaian piutang selesai, perusahaan dapat menghitung nilai piutang
bersih yang dimiliki dan merekamnya dalam laporan keuangan. Proses penilaian
piutang sangat penting karena memastikan bahwa nilai piutang yang tercatat dalam
laporan keuangan benar-benar mencerminkan nilai yang sebenarnya, sehingga dapat
memberikan gambaran yang akurat tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mengevaluasi sistem
pengendalian internal piutang pada Yogyakarta Marriott Hotel. Langkah-langkah dari
penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung kegiatan transaksi piutang yang terjadi di
lapangan kemudian dicocokan dengan teori-teori mengenai pengendalian internal terhadap
piutang, khususnya COSO. Hasil dari penelitian ini ditemukan bagaimana berjalannya sistem
pengendalian terhadap piutang pada Yogyakarta Marriott Hotel, diantaranya adalah adanya
otorisasi oleh pejabat yang berwenang terhadap dokumen-dokumen yang digunakan, serta
telah lengkapnya berbagai dokumen yang digunakan dalam hal transaksi piutang. Sedangkan
evaluasi yang didapatkan diantaranya terjadiya kesalahan dokumen karena kurang telitinya
dibeberapa bagian. Kesimpulan dari penelitian tentang evaluasi sistem pengendalian piutang
pada Yogyakarta Marriott Hotel, bahwa atas pengendalian piutang yang sudah cukup baik
tersebut terdapat evaluasi yang harus segera diperbaiki. Dari evaluasi tersebut, Penulis
1
memberikan beberapa rekomendasi pada Yogyakarta Marriott Hotel bahwa sebaiknya
1
perusahaan dapat meningkatkan ketelitian serta konsistensi atas pekerjaan masing-masing
bagian dengan berpedoman pada LSOP dari Marriott International. Kata kunci : sistem
pengendalian, piutang.
Abstrak :
Cadangan Kerugian Piutang merupakan metode penghapusan piutang secara tidak
langsung. Ada dua penilaian yang dilakukan dalam menentukan jumlah kerugian piutang
yaitu berdasarkan persentase penjualan dan saldo piutang. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan jenis data yang dipakai yaitu data kualitatif
dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan
pembandingan data berlandasan teori akuntansi serta pendeskripsiannya. Berdasarkan hasil
penelitian, Hotel Sahid Kawanua Manado dalam menentukan jumlah kerugian piutang
menggunakan penilaian berdasarkan persentase penjualan. Sesuai dengan keputusan
manajemen, jumlah yang dicadangkan untuk piutang tidak tertagih adalah 0, 25% dari hasil
penjualan. Hal ini diakui sebagai biaya bagi hotel. Kerugian Piutang akan dilaporkan pada
laporan keuangan laba rugi yang akan mengurangi laba penjualan. Sementara pada laporan
keuangan neraca dilaporkan sebagai cadangan kerugian piutang yang akan mengurangi
piutang sehingga nilai aset perusahaan berkurang.
Abstrak :
Teknologi yang semakin berkembang harus dimanfaat dengan baik oleh berbagai sektor
bidang usaha, salah satunya adalah industri perhotelan. Teknologi seperti Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) Insoft yang dipakai oleh Eska Hotel berguna untuk melakukan proses
pencatatan piutang, dimana hal ini sangat berguna untuk mengetahui piutang beredar dan
dapat memprediksi piutang dapat terkelola dengan baik atau tidak. Prosedur pencatatan dan
penagihan piutang Online Travel Agent (OTA) yang terkadang mengalami kendala harus
dapat dituntaskan dengan membuat prosedur yang jelas dan baku untuk dijadikan sebuah
1
pedoman. Dengan
1
metode kualitatif deskriptif akan memberikan gambaran prosedur pencatatan yang jelas dan
mudah dipahami oleh pembaca. Proses pencatatan yang telah terkomputerisasi seperti sistem
informasi akuntansi insoft yang di pakai Eska Hotel dapat berfungsi dengan maksimal karna
telah menggunakan sistem modern yang dapat meminimalisir terjadinya kesalahan human
error.
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis sistem
pengendalian internal piutang pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta. Langkah-langkah
dari penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung kegiatan transaksi piutang yang terjadi
di lapangan kemudian dicocokan dengan teori-teori mengenai pengendalian internal terhadap
piutang. Hasil dari penelitian ini ditemukan kelebihan dan kekurangan dari analisis sistem
pengendalian terhadap piutang pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta. Kelebihan
tersebut diantaranya adalah adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang terhadap dokumen-
dokumen yang digunakan, serta telah lengkapnya berbagai dokumen yang digunakan dalam
hal transaksi piutang. Sedangkan kekurangan yangdimiliki diantaranya belum adanya
pemisahan fungsi terkait piutang dalam hal pencatatan serta penagihan. Kesimpulan dari
penelitian tentang analisis sistem pengendalian piutangpada Hotel Horison Ultima Riss
Yogyakarta sudah cukup baik, namun masih terdapat kelemahanyaitu kurang adanya
pemisahan fungsi pada bagian account receivable dan kurangtelitinya pada beberapa bagian.
Berdasarkan hasil dari kelemahan yangditemukan, Penulis memberikan beberapa
rekomendasi pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta bahwa sebaiknya perusahaan
melakukan pemisahan fungsi pada bagianaccount receivable.
Abstrak :
1
Piutang adalah tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi
secara kredit. Perusahaan berharap bisa menerima pembayaran dari transaksi tersebut dalam
waktu 30-60 hari. Aging of receivable adalah laporan dari semua akun piutang yang berisi
nama debitur dan jumlah yang terutang, yang harus dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam proses penagihan piutang terdapat beberapa hambatan yaitu piutang yang macet atau
piutang tak tertagih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penagihan piutang dan
cara menangani piutang tak tertagih pada Best Western Papilio Hotel Surabaya. Penulis
melakukan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumen. Dari hasil penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa strategi penagihan piutang sudah berjalan dengan optimal dan
sudah sesuai umur piutang, namun masih terdapat hambatan yaitu piutang tak tertagih.
Sehingga perlu adanya perbaikan terhadap bagian yang terlibat dalam penagihan piutang
1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1
2. Analisis dan Pelaporan Tren Piutang
Sistem informasi akuntansi piutang juga dapat membantu perusahaan untuk menganalisis dan
melaporkan tren piutang. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi tren yang
berkaitan dengan pengumpulan piutang dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan.
3. Integrasi dengan Sistem Keuangan Lainnya
Sistem informasi akuntansi piutang yang terintegrasi dengan sistem keuangan lainnya seperti
sistem akuntansi umum dan sistem penggajian akan membantu perusahaan untuk
memperoleh informasi yang akurat dan konsisten. Hal ini juga akan memudahkan
pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengendalian piutang.
4. Analisis Kredit dan Risiko Pelanggan
Sistem informasi akuntansi piutang dapat membantu perusahaan untuk melakukan analisis
kredit dan risiko pelanggan secara lebih akurat. Informasi ini akan membantu perusahaan
dalam menentukan kebijakan kredit yang tepat dan mengurangi risiko kerugian akibat
piutang yang tidak tertagih.
5. Pelaporan Piutang yang Tertunda
Sistem informasi akuntansi piutang juga dapat membantu perusahaan untuk melaporkan
piutang yang tertunda secara akurat dan efektif. Hal ini akan memungkinkan perusahaan
untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat pengumpulan piutang tersebut.
Dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi piutang dengan baik, perusahaan
dapat meningkatkan pengendalian piutang secara signifikan dan meminimalkan risiko
kerugian akibat piutang yang tidak tertagih.