Anda di halaman 1dari 4

MODUL 3

1. MACAM-MACAM FUNGI PENYEBAB INFEKSI ORAL


a) Candidiasis: Candida albicans
b) Hitoplasmosis: Hitoplasma capsulatum
c) Blastomycosis: Blastomyces dermatitidis
d) Aspergillosis: Aspergillus
e) Paracoccidiodomycosis: Paracoccidiodes brasilliens

2.PATOGENESIS ORAL CANDIDIASIS


 Belum sepenuhnya dimengerti
 Factor predisposisi: C.albicans dari saprophytic stage -> paracitic stage
 Lokal  General
- Penggunaan gigi tiruan - Kemoterapi
- Merokok - Gangguan endokrin
- Steroid inhalasi - Penyakit immunosupresif
- Steroid topical - Obat immunisupresif
- Konstitusi atopic - Status kesehatan terganggu
- Hyperkeratosis - Defisiensi hematinik
 Komponen Virulensi
- Kemampuan adhesi: melekat pada jar/protesa
- Mengubah formasi koloni kasar -> halus, modifikasi antigen
permukaan
- Membentuk hypae -> invasi jaringan
- Produksi fosfolipase, proteinase, haemolysin -> hancur barier fisik
host

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN GAMBARAN MIKROSKOPIS


Metode Step Kelebihan Kekurangan
Smear Scraping/mengolesi Simple dan cepat Sensitifitas kurang
Swab Olesi ujung kapas ke lesi Simple Pengambilan sampel kritis
Imprint culture Plastic foam ke lesi 60” Sensitive Tidak akurat
Impression culture Cetakan RA RB Alat penelitian
Salivary culture Pasien meludah Spt imprint cult Sulit untuk xerostomia
Oral rinse Rinse 60” Spt imprint cult Tdk tahu letak lesi
 Direct Smear: dari daerah terinfeksi -> ditransfer pada objek glass ->
fiksasi dengan KOH 10/20% -> mikroskop -> terdeteksi yeast
MODUL 3
- Diinokulasi pd Sabouraoud dextrose agar, koloni tumbuh (>400
CFU/ml)
 Exvoliative Cytology: specimen biopsy, pewarnaan periodic acid Schiff ->
tampak hypae dan ovoid yeast
4. GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS BANDING
 GAMBARAN KLINIS
a. Erythematous Candidiasis
- Atrophic candidiasis, paling sering
- Lesi akut -> nyeri, hilangnya papilla filiform yg difus dgn eritema lidah
sampai palatum durum dan mukosa bukal
- Pasien cepat konsul -> dysgeusia/xerostomia
b. Pseudomembranous Candidiasis
- Trush, paling sering
- Manifestasi: Plak putih, blastospora, debris, desquamasi epitel, semi-
adherent pseudomembranous di seluruh oral (lidah, mukosa,
palatum)
- Gejala klinik: unpleasant taste, burning sensation, anorexia
c. Angular Cheilitis
- Fisura/eritema pada sudut mulut
- A/simptomatik, uni/bilateral
- Lesi -> erosi superficial -> krusta mirip exfoliative cheilitis
- Gejala: dryness, tightness, burning sensation
d. Hyperplastic Candidiasis
- Candida leukoplakia, paling jarang
- Biasanya asimptomatis, ada plak putih -> sulit diangkat
- Lokasi: mukosa bukal anterior, bibir dan lidah
- Manifestasi: chronic mucosal candida colonization, inflamasi, edema

 DIAGNOSIS BANDING
a. Oral geotrichosis
b. Leukoplakia
c. Genokeratosis
d. Lichen planus
e. Reaksi alergik
f. Trauma zat kimia/panas
MODUL 3

5. PENATALAKSANAAN ORAL KANDIDIASIS


 Secara Umum
- Rawat/hilangkan factor predisposisi
- Perbaikan OH
- Terapi antifungal topical/sistemik
 DHE
- Perbaikan OH
- Hindari trauma oral
- Untuk pengguna GT, lepas GT sebelum memakai obat topical
(niastin). Saat tidur, GT direndam dengan chlorhexidine gluconaye
0,2%
 Pengobatan Angular Cheilitis
- Clotrimazole 1% cream, 2x sehari (7-10days)
- Ketoconazole 2% cream, 2x sehari (7-10days)
- Mizonazole 2% cream, 2x sehari (7-10days)
 Oropharyngeal Candidiasis
- Fluconazole 100 mg PO 1x sehari (7-14days)
- Clotrimazole troches 1 tablet ( 10mg) dissolve PO 5 x sehari (7-
14days)
- Nystatin suspension 4-6 ml 4x sehari/ 1-2 flavored pastilles 4-5 x/
sehari (7- 14days)
- Itraconazole oral solution 200 mg PO sekali sehari (7-14days)
 Pencegahan Infeksi Candida
- Mencegah xerostomia -> saliva mengandung antifungal
- Menjaga OH, sikat gigi 2x sehari
- Pengguna kortikosteroid inhaler -> berkumur setelah pengobatan
- Cegah overgrowth candida: batas konsumsi gula, susu, kafein, ragi,
nikotin

6. PERTIMBANGAN PEMILIHAN RETAINER


MODUL 3
a. Retensi yang dibutuhkan
b. Jumlah gigi penyangga yang ada
c. Kekuatan dentin yang tersisa setelah preparasi gigi penyangga
d. Perluasan restorasi yang telah ada sebelumnya yang akan ditutupi
e. Banyaknya logam yang terlihat yang dapat ditoleransi pasien
f. Perlindungan pada permukaan oklusal dan insisal yang dibutuhkan

7. KRITERIA/FAKTOR UNTUK PEMILIHAN RETAINER


a. Alignment/kesejajaran gigi penyangga dan retensi
- Jika gigi penyangga 1lebih/kurang parallel -> retainer digunakan
- Jika gigi penyangga tidak parallel -> sulit dikerjakan
b. Appearance/penampilan
- Memberikan penampilan yang baik dari mahkota/retainer
c. Keadaan gigi penyangga
- Jika preparasi minimal tidak dapat dilakukan (karies) -> mahkota
penuh
d. Biaya
- Mahkota sebagian/penuh emas < logam keramik
e. Konservasi/mempertahankan jaringan gigi
- Tidak membuang jaringan sehat email dan dentin
f. Oklusi
- Tidak ada celah untuk retainer dengan preparasi minimal ->
mengurangi permukaan untuk mendapatkan celah

8. TUJUAN PREPARASI PADA GIGI PENYANGGA


a. Menghilangkan undercut
b. Menyiapkan celah/space untuk retainer/mahkota
c. Menyiapkan arah pemasangan yang searah dengan path of insertion
d. Membentuk retainer sesuai dengan bentuk anatomi gigi penyangga
e. Membentuk retensi
f. Menghilangkan jaringan karies

Anda mungkin juga menyukai