Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2

1. PENGERTIAN OROFACIAL PAIN


 Menurut IASP: sensasi yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosi yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan.
 Orofacial pain: suatu kondisi nyeri di ronggal mulut baik itu nosiseptif pain
maupun neurophatic pain
 Nyeri awalnya hanya sensasi 1 dimensi, kini menjadi multidimensi (sensorik
diskriminatif, kognitif, motivasi dan kualitas afektif)

2. JENIS FACIAL DAN CRANIAL NEURALGIA


a) Atypical pain/neuralgia f) Paratrigeminal neuralgia of reider
b) Geniculate neuralgia g) Posthepetic facial neuralgia
c) Glossopharyngeal neuralgia h) Sphenopalatine ganglion neuralgia
d) Migrainous neuralgia i) Trigeminal neuralgia
e) Occipital neuralgia j) Tymphanic plexus neuralgia

3. KELAINAN SISTEMIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKIT KEPALA


a) Paget’s disease f) Vitamin B deficiency
b) Metastatic disease g) Systemic lupus erythematous
c) Hyperthyroidism h) Vincristine therapy cancer
d) Multiple myeloma i) Folid acid dan iron deficiency
e) Hyperparathyroidism

4. DEFINISI TRIGEMINAL NEURALGIA


 Kulberg dan Lindblom 1959
- TN ditandai oleh nyeri singkat paroksismal, terbatas pada wajah di
distribusi saraf trigeminal dan dipercepat oleh rangsangan ke ujung
sensorik daerah reseptif trigeminal
 IASP (International Association for the Study of Pain)
- TN sebagai sakit menusuk singkat berulang mendadak parah yang
biasanya unilateral didistribusi atau lebih cabang dari saraf kranial ke-5
 HIS (International Headache Society)
- TN sebagai sakit unilateral yang menyakitkan pada wajah yang ditandai
dengan senatan listrik singkat seperti rasa sakit terbatas pada distribusi
satu atau lebih divisi saraf trigeminal
MODUL 2
5. KLASIFIKASI TRIGEMINAL NEURALGIA
a) Idiopatik TN: tidak ada lesi yang dapat menjelaskan penyebab dari TN pada
tes diagnostic
b) Classic TN: adanya kompresi vascular dengan perubahan morfologis
neurotrigeminal nerve root yang tampak pada MRI dan pembedahan
c) Idiopatik dan Classic TN: disubklasifikasikan berdasarkan jenis rasa nyeri
menjadi purely paroxysmal pain dan concomitant continuous pain.
d) Secondary TN: adanya kelainan yang diketahui dapat menyebabkan TN
pada tes diagnostic,. Missal, cerebellopontine angle, arteriovenous
malformation dan multiple sclerosis

6. ETIOPATOGENESIS TRIGEMINAL NEURALGIA


 ETIOLOGI
- Klasik: kompresi vascular SCA
- Simptomatik: penyebab lain selain kompresi vascular
- Penyakit sistemik yg berhub: multiple sclerosis, vascular disease,
rheumatism
- Trauma nervus trigeminal:
o Nervus peripheral: allergic hypothesis (infeksi, ENT), compression
syndrome hypothesis (dekat dengan kanal, trauma)
o Nervus sentral: neurovascular compression hypothesis
(malformasi arterivena, malformasi, meningioma, kista
schwannomid, tuberkuloma, aneurysm
- Idiopatik: keadaan yang menyebabkan distrofi dan demielinisasi neuron

 PATOGENESIS
a. Neurovascular compression
b. Kompresi SCA (superior cerebellar artery)
c. Demielinisasi
d. Perubahan sinyal abnormal pada nucleus trigeminal nerve

e. Hiperaktifitas konduksi saraf/depolarisasi


f. Nyeri
MODUL 2
7. GEJALA DAN GAMBARAN KLINIS TRIGEMINAL NEURALGIA
a. Karakter nyeri: menusuk, tajam, menyakitkan, tak tertahan
b. Keparahan: sedang-parah
c. Nervus trigeminal: kanan (60derajat), jarang N.VI
d. Bagian terkena: unilateral
e. Pencetus: sentuhan ringan (makan, bicara), spontan
f. Yang meringankan: obat, tidur
g. Yang berkaitan: triger point, perubahan sensorik
h. Waktu terjadinya: periode remisi, periode eksaserbasi

8. KRITERIA TRIGEMINAL NEURALGIA


 ICHD-3
a) Nyeri facial unilateral paroxysmal recurrent, distribusi 1 divisi atau
lebih saraf trigeminal, tidak menyebar lebih luas
b) Nyeri memiliki kriteria:
- Berlangsung selama beberapa detik hingga 2 menit
- Intensitas nyeri parah
- Nyeri tajam seperti sengatan listrik, tertusuk/tertembak
c) Nyeri timbul pada bagian trigeminal yg terkena karena stimulus
ringan
d) Tidak masuk dalam kategorik sakit kepala lainnya
 IASP
a) Orofacial pain
b) Terdistribusi pada bagian fasial/IO yang merupakan bagian inervasi
saraf trigeminal
c) Nyeri timbul karena manuver yg tidak berbahaya/tidak merusak -> TN

9. PENATALAKSANAAN TRIGEMINAL NEURALGIA


a. Medikamentosa
- Carbamazepine, dosis 100-200mg mulai dari 2/3kali sehari
- Jika gejala tidak hilang: baclofen/phenytoin, sodium valproate,
gabapentin, lamotrigine dan clonazepam
b. Pembedahan
- Dilakukan jika medikamentosa tidak berhasil
MODUL 2
- Prosedur dekompresi mikrovaskular, glycerol gangliolysis, stereotactic
surgery, peripheral neurectomy, pisau cyber pada TN

Anda mungkin juga menyukai