Anda di halaman 1dari 5

MODUL TUTORIAL

BLOK 2 (SEM 1)

JUDUL

Radiasi dalam Kedokteran Gigi

DISUSUN OLEH:

Ignatius Setiawan, drg., M.M


Dominica Dian Saraswati Sumantri, drg., Sp. RKG
Hendra Polii drg., Sp.RKG

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

2018
PENDAHULUAN:

Di Indonesia, limbah radioaktif dihasilkan dari aktivitas penelitian,


pengembangan (litbang) dan pemanfaatan bahan nuklir yang dilakukan di Badan
Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan lembaga penelitian pengemabangan lainnya,
industri pertambangan, industri baja, industri kimia, industri farmasi, industri
kosmetik dan kegiatan di rumah sakit yang terkait dengan pemeriksaan medis dan
terapi penyakit.
Radiasi selalu menjadi bagian alami dari lingkungan. Sehingga perlu
dipelajari hubungan antara radiasi lingkungan dan kedokteran gigi, termasuk
pemanfaatannya sebagai upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.
Ruang lingkup Ilmu Kedokteran Gigi mencakup keadaan fisiologis dan
patologis sistem stomatognatik termasuk perubahan, penyimpangan atau tidak
optimalnya sistem tersebut, secara terpadu baik pada tingkat individu utuh sampai
dengan molekuler, sebagai akibat interaksi dengan lingkungan, dan adanya pengaruh
faktor genetik.
Pelayanan radiologi dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari pelayanan
kesehatan, meliputi radiologi diagnostik, radiologi terapi dan pelayaan kedokteran
nuklir. Oleh karena itu penanganan limbah radioaktif yang tepat di fasilitas kesehatan
sangat penting

REFERENSI:
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Pengenalan Radiasi. Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Desember- BATAN. 2005. Available at
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-
3.htm
2. Niluh Ringga Woroprobosari. Efek Stokastik Radiasi Sinar-X pada Ibu Hamil dan
Janin. ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016.
3. Nungky, et al, Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X dari Radiografi Panoramik terhadap
pH Saliva, e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no.2), Mei, 2016.
4. Wisnubroto, D.S. Prinsip Dasar Pengelolaan Limbah Radioaktif. Pusat
Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif – BATAN. available at:
http://ansn.bapeten.go.id/files/26-1.pdf
5. Classification of radioactive waste: safety guide. — Vienna: International Atomic
Energy Agency, 2009. Available at:
http://www-pub.iaea.org/MTCD/publications/PDF/Pub1419_web.pdf
6. Permenkes RI no.780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang penyelenggaraan pelayanan
Radiologi
7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi.
BAPETEN. Available at https://ansn.bapeten.go.id/files/23-1.pdf
8. Kepmenkes no. 1014 thn 2008.
9. Smith, F.A. A Primer in Applied Radiation Physics. 2000. World Scientific
Publishing.
10. White and Pharoah. 2014. Oral Radiology. 7ed. Mosby
SKENARIO:

Suatu Klinik Gigi menyediakan pemeriksaan radiologi kedokteran gigi periapikal.


Sampai saat ini izin yang dimiliki hanya izin operasional klinik dari Dinas Kesehatan.
Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga terlatih langsung di tempat praktek, bukan diruangan
khusus. Ruangan tersebut tidak dilapisi timbal pada dindingnya. Disediakan Appron timbal
namun seringkali sang petugas tidak menggunakannya. Saat melakukan pemeriksaan
radiologi, petugas selalu mendampingi pasien diruangan yang sama untuk memastikan
posisinya tepat.

Suatu ketika klinik tersebut dikunjungi oleh petugas dari BAPETEN untuk pemeriksaan
kelengkapan perizinan. Petugas juga menanyakan apakah petugas menggunakan alat
pemantau radiasi. Sang Pemilik tidak mengetahui bahwa untuk menggunakan pesawat sinar-
x Diagnosis dan intervensional dibutuhkan izin lain, dengan alasan bahwa dosis radiasi yang
dihasilkan sangat kecil.

Bagaimana menurut anda keadaan tersebut?


Apakah radiasi memiliki efek terhadap manusia, Jelaskan?
Diskusikan dampak apa yang mungkin terjadi terhadap petugas dan lingkungan!
TERMINOLOGI

1. Radioaktivitas : kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi


menjadi inti yang stabil.
Sumber : https://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/03/08-01-01-03.html
2. Radioaktif : materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi
Sumber : https://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/03/08-01-01-03.html
3. Radiasi : energi yang dipancar dalam bentuk partikel atau gelombang.
a. Radiasi elektromagnetik : radiasi yang tidak memiliki massa
b. Radiasi partikel : radiasi berupa partikel yang mempunyai massa (partikel beta,
alfa, neutron)
Sumber :
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-
1.htm
4. Stomatognatik : system yang bertanggung jawab terhadapat fungsi pengunyahan,
bicara, dan penelanan. Terdiri dari temporomandibular, otot pengunyahan, dan gigi
geligi.
Sumber : Americal Journal of Ortodhontics, Franco Mongini, 1984
https://www.ajodo.org/article/0002-9416(84)90317-8/abstract
5. Appron timbal :
TIMELINE

Past : suatu klinik gigi hanya memiliki izin operasional klinik dari dinas kesehatan

Present : klinik tersebut tidak memiliki alat pemantau radiasi

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana menurut anda keadaan tersebut?


2. Mengapa dinding ruangan radiologi harus dilapisi timbal?
3. Apakah radiasi memiliki efek terhadap manusia, Jelaskan?
4. Diskusikan dampak apa yang mungkin terjadi terhadap petugas dan lingkungan!
5. Mengapa pemeriksaan radiologi harus diruangan khusus?

ANALISIS MASALAH

1. Seharusnya, klinik gigi tersebut mengikuti prosedur yang mengharuskan melapisi


dinding dengan timbal.
2.
3. Ada 2 kemungkinan :
a. Berinteraksi dengan tubuh manusia :
KIMIAWI : radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi asam, jika
terjadi proses ionisasi/eksitasi radiasi akan kehilangan sebagian dari energinya.
Energy yang hilang akan meningkatkan suhu pada bahan (atom) dan struktur
molekul.
b. Hanya lewat saja
4. Petugas yang terlalu lama terpapar radiasi, bisa terkena kanker
5. Karena radiasi berbahaya kalau kadarnya tidak sesuai dengan batan

Anda mungkin juga menyukai