Anda di halaman 1dari 4

Nama : Virgin Asriayani Fai

Nim : 2023745775

Tugas Teknik Negosiasi

PEMBAHASAN
PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang
pertambangan yang terkemuka didunia yang telah beroperasi
sejak 1967. Perusahaan ini
melakukan eksploraasi, menambang serta memproses bijih yang
mengandung tembaga, emas,
perak yang terletak provinsi papua. (Overview PT. Freeport
Indonesia, 2021) PT. Freeport
beroperasi di daerah dataran tinggi Kabupaten Mimika, Provinsi
Papua Indonesia. Papua
merupakan provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia.
Keberadaan PT. Freeport Indonesia sebagai bentuk investasi
asing di tanah Papua
menimbulkan berbagai hal negative serta menimbulkan konflik tak
berujung antara pemerintah,
masyarakat serta perusahaan tersebut. Timbulnya konflik berawal
akibat tuntutan ganti rugi terkait
tanah masyarakat serta dampak lingkungan yang ditimbulkan dalam
proses kegiatan eksplorasi
tambang tersebut. Selain itu, adapun terkait kontrak karya dan
kebijakan pemerintah terhadap PT.
Freeport yang tidak seimbang. Hal ini menjadikan pemerintah
Indonesia melakukan proses
negosiasi dengan PT. Freeport. Dalam proses negosiasinya
terdapat beberapa kendala yang
diakibatkan oleh perbedaan kepentingaan dari para pihak sehingga
proses negosiasi berlangsung
cukup lama.
Proses negosiasi pemerintah Indonesia dengan PT. Freeport telah
dilakukan sejak era
cabinet presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun belum
juga menemui titik terang
kesepakatan. Akhirnya negosiasi dapat dilakukan dan menemui titik
terang di era Presiden Joko
Widodo. Negosiasi merupakan serangkaian upaya yang dilakukan
untuk mempertemukan
keinginan, kepentingan, gagasan, ide atau suatu cara dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
Saat proses negosiasi, Pemerintah menuntut nasionalisasi terhadap
saham Freeport sebesar
51 persen (divestasi saham). Proses negosiasi terkait nasionalisasi ini
juga berlangsung cukup lama
dan banyak menghadapi kendala. Negosiasi yang dilakukan sejak
dari pemberlakuan Kontrak
Karya II PT. Freeport Indonesia di Papua tahun 1991 hingga akhirnya
disepakati tanggal 12 Juli
2019 melalui pertemuan Pemerintah Indonesia, Freeport
McMoran Inc dan Rio Tinto yang
menghasilkan Heads of Agreement (HoA) (Kaisupy, 2021).
Sebelumnya Freeport sudah beberapa
kali meneken Kontrak Karya (KK) dan memiliki izin operasi hingga
2021. Namun apabila melihat
isi kontrak karya tersebut, terdapat ketidakseimbangan dimana pihak
Freeport sebagai penanam
modal asing mendapatkan keuntungan lebih besar daripada penyedia
izin operasi yaitu pemerintah
Indonesia sendiri.
Setelah melewati beberapa proses negosiasi yang tak kunjung
menemui titik terang akibat
perbedaan kepentingan dari masing masing pihak. Dari beberapa
pertemuan yang telah
dilaksanakan, pihak Freeport masih keras terhadap masalah
pembagian divestasi saham. Dengan
adanya perpindahan status dari Kontrak Karya menjadi IUPK,
menjadikan pihak Freeport enggan
untuk menyetujui kesepakatan. Pihak Freeport memiliki kepentingan
untuk mendapatkan fasilitas
seperti yang diberikan sebelumnya pada Kontrak Karya (KK) dan
akan menyetujui kesepakatan
apabila pemerintah Indonesia memberikan stabilitas investasi.
Disisi lain, pihak Indonesia
memiliki kepentingan untuk mendapatkan divestasi saham yang lebih
besar karena wilayah operasi
Freeport berada di wilayan negara Indonesia. Walaupun negosiasi
antara pemerintah dan Freeport
berlangsung cukup lama, pada akhirnya pemerintah mampu
menundukan Freeport untuk
mengikuti kebijakan yang telah dibuat pemerintah.
Berdasarkan teori negosiasi yang sudah dipaparkan, pendekatan
strategi yang digunakan
dalam negosiasi pemerintah Indonesia dengan pihak PT. Freeport
adalah strategi negosiasi
integrative dimana kedua belah pihak mendapatkan keuntungan
melalui win-win solution. Hasil
akhir kesepakatan dari negosiasi ini pihak pemerintah Indonesia
mendapatkan divestasi saham
sebesar 51% sedangkan pihak PT. Freeport mendapatkan
perpanjangan operasi 2x10 tahun melalui
skema Izin Usaha Khusus Pertambangan (IUPK). (bbc, 2018) Dari
hasil kesepakatan tersebut
dapat disimpulkan bahwa negosiasi mampu mencapai titik terang
melalui strategi integrative win-
win solution dimana kedua belah pihak mendapatkan keuntungan
masing-masing. Kemenangan
pemerintah Indonesia dalam negosiasi ini menjadikan momen
bersejarah setelah PT. Freeport
beroperasi sejak 1973 di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai