Anda di halaman 1dari 8

PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS(IUPK)

KEPADA PT FREEPORT INDONESIA

ANANDA DARMAWAN

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM,UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Abstrak

Memiliki tambang emas raksasa dibumi papua namun dikelola oleh orang asing selama puluhan
tahun menjadi pecut semangat pemerintaahan joko widodo untuk merebut kembali PT Freeport
ke tangan Indonesia.Sejak kampanye dan terpilih menjadi presiden pada 2014,pemerintah
jokowi-jusuf kalla berupaya mengembalikan kedaulatan Negara di pertambangan dengan
mengupayakan divestasi saham PT Freeport Indonesia(PTFI) sebanyak 51
persen1.Artinya,dengan kepemilikan saham mayoritas Indonesia bisa menjadi penguasa resmi di
tambang emas tembaga yang ada di timur negeri Indonesia.Rencana jokowi merebut Freeport
dimatangkan dengan membentuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
pertambangan,dengan induk PT Indonesia Asah Aluminium atau PT Inalum (persero) yang
sekarang bertransisi menjadi MIND.ID.wacana pembentukan holding ini sendiri muncul sejak
2016 dan pada 29 november 2017 akhirnya berdiri.Pada Juli 2018,progress signifikan akuisisi
Freeport pun terjadi dengan ditandatanganinya Head Of Agreement (HOA) antara Inalum
sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah dan Freeport McMoran sebagai perusahaan induk
dari PT Freeport Indonesia.Penandatangani HoA ini kemudian dilanjuti dengan penekanan 3
kesepakatan di September 2018 yakni,perjanjian divestasi,perjanjian jual beli saham dan
perjanjian pemegang saham PTFI,dan ditambah perubahan kontrak yang dahulunya berupa
kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus(IUPK).2

LATAR BELAKANG
Kontrak karya merupakan kontrak yang dikenal di dalam pertambangan umum.Istilah kontrak
karya merupakan terjemahan dari bahasa inggris,yaitu kata work of contract.kontrak karya
merupakan pintu masuk bagi penanam modal asing yang berkehendak untuk melakukan kegiatan
usaha pertambangan di Indonesia.

1
https://haipapua.com/divestasi-saham -freeport-upaya-pemerintah berdaulat-di-pertambangan/,dikutip tanggal
15 oktober 2019
2
https://www.cnbcindonesia.com/news/20181221153254-4-47502/kado -akhir-tahun-jokowi-resmi-kuasai-
freeport,dikutip tanggal 15 oktober 2019
Salim H.S mengemukakan bahwa,pada awalnya,pedoman yang digunakan dalam implementasi
kontrak karya adalah undang undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing serta
undang undang nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan pokok pertambangan umum.3
Kedua undang undang tersebut menjadi dasar hukum yang mengawali eksistensi kontrak karya
di Indonesia.kontrak karya PT.Freeport Indonesia ini ditandatangani pada tahun 1967
berdasarkan UU nomor 11 tahun 1967 untuk masa 30 tahun terakhir.kontrak karya yang
ditandatangani pada awal masa pemerintahan presiden soeharto diberikan kepada Freeport
sebagai kontraktor eksklusif tambang Ertsberg di atas wilayah 10 Km persegi.Pada
1989,pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan izin eksplorasi tambahan untuk 61.000
hektar.Berdasarkan Kontrak Karya II yang ditandatangani tahun 1991,masa berlaku kontrak
Freeport akan berakhir pada tahun 2021.4
pada tanggal 12 januari 2009,undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral
dan batubara (UU minerba) disahkan dan diundangkan untuk menggantikan undang undang
nomor 11 tahun 1967.
Keberadaan undang undang tersebut membawa dampak terjadinya perubahan yang signifikan
bagi dunia pertambangan minerba di Indonesia khususnya bagi perusahaan PT.freeport
indonesia.Penghapusan kontrak karya menjadi salah satu perubahan yang dominan dalam
pengaturan undang undang baru tersebut.
Dalam pengaturan undang undang nomor 4 tahun 2009,pintu masuk bagi penanam modal asing
dalam pertambangan minerba tidak lagi melalui kontrak karya,melainkan melalui
perizinan.Dengan menggunakan mekanisme perizinan,kedudukan pemerintah menjadi lebih
tinggi bila dibandingkan dengan penanam modal asing.Harapanny,pemerintah akan lebih mampu
mengupayakan terwujudnya pengaturan dalam pasal 33 Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.5

PEMBAHASAN

Undang undang no.4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara(UU Minerba) telah
menuai banyak kritik dari berbagai kalangan,tidak terkecuali dari pelaku usaha di bidang
pertambangan..6
Salah satu hal yang paling mendasar dari uu Minerba adalah bergesernya pola hubungan antar
pemerintah dengan pelaku usaha pertambangan.selama ini hubungan antara pemerintah dengan
pelaku usaha pertambangan adalah hubungan kontraktual,dimana keduannya sebagai subjek
hukum yang melakukan perbuatan perdata memiliki kedudukan yang sama,berdasarkan UU
minerba,pemerintah dalam hal ini bertindak selaku pemberi izin pengusahaan pertambangan
mineral dan batubara.
Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia dinilai punya posisi yang seimbang karena
status kontrak dalam tatanan hukum perdata bahwa Indonesia sebagai subjek hukum yang sama
dengan perusahaan sebagai subjek hukum perdata yang sepakat mengikat janji berupa Kontrak

3
Salim HS,hukum pertambangan Indonesia,rajawali pers,Jakarta/hlm.127
4
Feby dwi sutianto,http:finance.detik.com/read/2012/02/21/134303/1847789/4/hatta-masak-royalti-freeport-Cuma-
1,diunduh pada tanggal 16 oktober 2019
5
E-journal.uajy.ac.id,dikutip pada tanggal 16 oktober 2019
6
Ana Sofa Yuking,kepastian hukum dalam UU minerba,dikutip pada tanggal 18 oktober 2019
Karya bahwa bila selama ini Freeport berpegang pada kontrak karya atas kesepakatan dengan
pemerintah Indonesia dan mengesampingkan peraturan perundang undangan terkait operasi
pertambangan karena beranggapan satu satunya hal yang perlu ditaati adalah kesepakatan
bersama sebagai asas pacta sunt servanda.
Terobosan baru pemerintah Indonesia dalam mengatur operasi kegiatan dibidang pertambangan
khususnya mineral dan batubara,pada 10 februari 2017 menteri ESDM Ignatius
jonan,menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).terkait IUPK produksi untuk PT
Freeport Indonesia.IUPK tersebut diberikan agar PT. Freeport Indonesia dapat melanjutkan
kegiatan operasi dan produksinya di tambang Grasberg di papua.sebab,berdasarkan pasal 170
UU nomor 4 tahun 2009 tentang minerba,pemegang kontrak karya diwajibkan melakukan
pemurnian mineral dalam waktu 5 tahun sejak UU diterbitkan, berarti pada tahun 2014. Jadi
secara norma ada konsekuensi hukum yang harus ditaati artinya PT. Freeport Indonesia sebagai
pemegang Kontrak Karya tak bisa lagi mengekspor konsentrat tembaga, hanya produk yang
sudah dimurnikan yang boleh diekspor. Secara faktual bahwa perusahaan tambang yang
berpusat di Arizona, Amerika Serikat (AS) ini baru bisa memurnikan 40% dari konsentrat
tembaganya di Smelter Gresik. 7 Tetapi Freeport menolak IUPK dan izin ekspor yang diberikan
pemerintah. IUPK dinilai tidak memberikan kepastian dan stabilitas untuk jangka panjang.
Freeport ingin mempertahankan hak-haknya seperti di dalam KK.dalam hal ini termasuk pajak,
royalty, dan syarat divestasi saham 51% sebagaimana diperjanjikan. Sehingga muncul
permasalahan bagi kedua belah pihak terkait pemahaman kesepakatan dalam Kontrak Karya II
sehingga disini pemerintah Indonesia dirasa menjadi pihak yang tidak diuntungkan jika kontrak
karya tidak dialihkan menjadi IUPK.
Pemahaman terkait perbedaan dasar antara Kontrak Karya dengan Izin Usaha Pertambangan
Khusus yaitu terletak pada pemaknaan bahwa status perjanjian, KK adalah “Kontrak” dan IUPK
ialah “Izin”. Dalam ketentuan Kontrak Karya bahwa PT Freeport Indonesia dan Pemerintah
Indonesia adalah dua pihak yang berkontrak, jadi kedudukannya sejajar. Sedangkan IUPK
sendiri memposisikan Negara sebagai pihak pemberi izin yang kedudukannya diatas
perusahaan, dalam posisi ini peusahaan pihak pemegang izin. Jelas dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba dan peraturan pelaksananya Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2017 menyebutkan berbagai hak dan kewajiban bagi pemegang IUPK, yang
tentunya berbeda dengan hak dan kewajiban pada rezim Kontrak Karya. 8 Bahwa sistem
pengelolaan mineral dan batubara di indonesia saat ini bersifat pluralistik karena berlakunya
beraneka ragam kontrak atau izin pertambangan baik yang berlaku sebelum berlakunya Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba maupun setelah berlakunya Undang-undang ini.
Sistem pengelolaan mineral dan batubara saat ini meliputi : Kontrak karya, Perjanjian karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), Izin Pertambangan Rakyat, Kuasa
Pertambangan (KP), Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK). . Sehingga dapat disimpulkan bahwa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) ini
merupakan izin untuk melakukan usaha pertambangan di wilayah yang ditetapkan sebagai
wilayah izin usaha pertambangan, dimana izin tersebut diberikan oleh penerbit izin kepada
pemegang IUPK untuk melakukan usaha pertambangan di wilayah IUPK sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan dalam undang-udang.

7
https://finance.detik.com/energi/3428820/kontrak-karya-dan-iupk-jadi-akarmasalah-freeport-apa-bedan
Diakses pada 21 September 2017
8
Salim.H.S. “Hukum Pertambangan Mineral dan batubara”, (Jakarta : Sinar Grafika, 2012), hal. 156.
Terkait beberapa hal yang menjadi titik berat PT Freeport Indonesia tak kunjung menyepakati
peralihan KK ke IUPK dengan dalih IUPK tidak ada kepastian hukum oleh PT Freeport
diantaranya pasal 131 Undang-Undang No 4 tahun 2009 menyebutkan besarnya pajak dan
penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dipungut dari pemegang IUPK ditetepkan
berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan, disini terlihat bahwa IUPK bersifat
Prevailing, yang mana mengikuti aturan perpajakan yang berlaku, sehingga perubahannya
mengikuti aturan perpajakan terkait berlaku. Sedangkan PT. Freeport sendiri ingin pengaturan
terkait pajak sebagaimana aturan dalam Kontrak karya yang besarannya stabil yang berarti sejak
kesepakatan disepakati maka besarannya tidak berubah-ubah hingga masa kontrak berakhir
(naildown). Soal kewajiban melakukan pemurnian, sebetulnya pemurnian mineral di dalam
negeri ini merupakan kewajiban yang tersirat dalam Kontrak Karya maupun Izin Usaha
Pertambangan Khusus (IUPK), Kemudian terkait ketentuan pasal 102 dan 103 Undang-Undang
No 4 tahun 2009 tidak memberikan batasan waktu kepada pemegang IUPK untuk
merampungkan pembangunan smelter (Sarana prasarana pengelolaan dan pemurnian)
sedangkan untuk pemegang Kontrak karya ada batasan waktunya. Kemudian dipertegas terkait
limitatif waktu terkait pembangunan smelter pada pasal 170 Undang-udang Minerba yaitu
dalam waktu 5 tahun sejak undang-udang diundangkan. Oleh sebab itu pemerintah menawarkan
IUPK kepada Freeport.9 Satu-satunya jalan yang memungkinkan Freeport tetap mengekspor
konsentrat adalah dengan mengubah KK menjadi IUPK. Jika pemerintah memberikan izin
ekspor tapi PT. Freeport tetap berpegang pada KK, secara normatif akan terjadi pelanggaran
terhadap UndangUndang No 4 tahun 2009. Baik pemerintah maupun Freeport semuanya terikat
oleh Undang-Undang No 4 tahun 2009.
Ketentuan lain yang disesuaikan dari kespakatan Kontrak Karya II tahun 1991 kemudian dibuat
lebih terperinci dalam Undang-Undang No 4 tahun 2009. Mengenai kewajiban Divestasi. Bahwa
Perusahaan Asing pemegang IUPK wajib melakukan divestasi saham kepada pemerintah
Indonesia hingga 51% secara bertahap sejak melakukan kegiatan produksi tambang. Dalam hal
ini PT. Freeport masih memegang KK maka jika beralih pada IUPK secara yuridis PT. Freeport
harus segera melepas 51% sahamnya karena sudah puluhan tahun berproduksi. Secara subtantif
hal ini diaatur dalam pasal 97 Peraturan Pemerintah nomor 1 Tahun 2017.Secara kontraktual
bahwa kewajiban divestasi dipahami sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan pleh
PT.Freeport Indonesia sebagaimana komitmen yang tertuang dalam kesepakan kedua belah
pihak sebagaimana ketentuan pasal 1320 dan 1338 kuhperdata,jika terjadi wanprestasi maka
konsekuensi hak dan kewajiban yang harus dipaksakan dengan sanksi sanksi sebagaimana
diatur.10
Kemudian terkait soal perpanjangan kontrak sebagaimana yang diinginkan oleh pihak
Freeport,sebetulnya IUPK memberikan ruang bagi PT.Freeport segera memperoleh izin
perpanjangan operasi tambang hingga 2041.pada pasal 72 PP nomor 1 tahun 2017 memberikan
intensif bahwa memungkinkan IUPK diperpanjang lima tahun sebelum berakhirnya jangka
waktu IUPK.secara limitatif waktu kontrak karya berakhir pada tahun 2021.jika PT.Freeport mau
mengganti KK kedalam bentuk IUPK maka secara kesepakatan antara PT.freeport dan

9 Indonesia, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Lembaran
Negara Republik Indonesia (LNRI)Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara (TLN) Nomor 4959.
10
http:www.beritasatu.com/ekonomi/341069-pemerintah-bisa-memutuskan-ambil-alih-tambang-freeport-2019.html
diakses pada tanggal 19 oktober 2019
pemerintah Indonesia sebagaimana siaran pers kementerian ESDM nomor
11
00115.prs/04/sji/2017 .dalam salah satu point kesepakatan tersebut bahwa landasan hukum yang
mengatur hubungan antara pemerintah dan PT.Freeport Indonesia akan berupa Izin Usaha
Pertambangan Khusus (IUPK) bukan berupa kontrak karya(KK),sehingga member ruang terbuka
untuk PT.Freeport Indonesia memperpanjang izin operasi pertambangannya,bahwa sudah bisa
disepakati pada tahun 2017 dengan dua kali sepuluh tahun sampai tahun 2041 karena landasan
kesepahaman terkait pengalihan rezim KK ke IUPK12 .

KESIMPULAN

Jadi, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa sebenarnya IUPK lebih memberikan kepastian hukum
bagi investor asing, PT Freeport Indonesia lebih terjamin perlindungan hukumnya dan
kepastiaan izin operasinya sehingga tidak terkendala terkait operasi tambang dengan
investasinya yang besar bernilai kurang lebih USD 10 Miliar pada tambang bawah tanah
Grasberg dan komitmen membangun smelter yang berimplikasi pada efisiensi produksi dan
biaya produksi, IUPK secara tegas memberikan kemudahan tersebut.13
Jika dianalisis lebih jauh Pemerintah Indonesia berada pada posisi yang cukup kuat dalam
hukum dalam menghadapi PT Freeport, baik dalam negosiasi mauapun dalam hal terjadi
sengketa terkait hak dan kewajiban yang tidak sesuai kesepakatan. Ada beberapa alasan
kedudukan pemerintah sebagai regulator dengan wewenangnya membuat peraturan perundang-
undangan, keberlakuan secara asas fiksi hukum dimana setiap orang dianggap mengetahui suatu
peratauran perundang-undangan tanpa perlu mendapat persetuan langsung maupun tidak
langsung. Dalam mengeluarkan regulasi tersebut, pemerintah bertindak sebagai subjek hukum
publik. Menurut Sudikno Mertokusumo, subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh hak dan kewajiban dari hukum atau yang disebut dengan kewenangan hukum.
Subjek hukum pada dasarnya mempunyai kewenangan hukum, baik yang dianggap cakap
bertindak sendiri maupun yang tidak dianggap tidak cakap bertindak sendiri.14 Sebagai subjek
hukum publik, pemerintah dapat memaksakan aturan yang dibuatnya dengan melakukan
penegakan hukum. Apabila rakyat atau pelaku usaha keberatan dengan aturan yang dibuat
pemerintah sebagai subjek hukum publik, mereka dapat memanfaatkan proses uji materi, baik di
Mahkamah Konstitusi maupun Mahkamah Agung, tergantung pada produk hukumnya. Kembali
pada teori kedaulatan negara bahwa kedaulatan yang tidak bisa diganngu gugat adalah
kedaulatan negara atas kepentingan umum. Sehingga tidak ada bisa melawan kedaulatan
tersebut karena sifatnya mutlak hanya dimiliki oleh negara.

11
https:www.esdm.go.id/id/mediacenter/arsip-berita/kesepakatan-final-perundingan antara pemerintah dan PT
Freeport Indonesia,diakses pada tanggal 19 oktober 2019
12
http://mediaindonesia.com/news/read/106062/nilai-investasi-tambang-bawah-tanah-freeport-capai-10-milyar-
dollar/2017/05-24 diakses pada tanggal 19 oktober 2019
13
http://mediaindonesia.com/news/read/106062/nilai-investasi-tambang-bawah-tanahfreeport-capai-10-milyar-
dollar/2017-05-24 diakses pada 19 oktober 2019
14
Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Ed. V. Cet. IV.(Yogyakarta: Penerbit Liberty. 2008),
hal 74.
Daftar pusaka
https://www.cnbcindonesia.com/news/20181221153254-4-47502/kado-akhir-tahun-jokowi-ri-
resmi-kuasai-freeport

https://haipapua.com/divestasi-saham-freeport-upaya-pemerintah-berdaulat-di-pertambangan/

Feby dwi sutianto,http:finance.detik.com/read/2012/02/21/134303/1847789/4/hatta-masak-


royalti-freeport-Cuma-1,

Salim HS,hukum pertambangan indonesia,rajawali pers,jakarta/halaman.127

E-journal.uajy.ac.id

Ana Sofa Yuking,jurnal kepastian-hukum-dalam-undang-undang-minerba

https://finance.detik.com/energi/3428820/kontrak-karya-dan-iupk-jadi-akarmasalah-freeport-apa-
bedannya

Salim.H.S. “Hukum Pertambangan Mineral dan batubara”, (Jakarta : Sinar Grafika, 2012), hal.
156
http:www.beritasatu.com/ekonomi/341069-pemerintah-bisa-memutuskan-ambil-alih-tambang-
freeport-2019.html

http://mediaindonesia.com/news/read/106062/nilai-investasi-tambang-bawah-tanah-freeport-
capai-10-milyar-dollar/2017/05-24

Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Ed. V. Cet. IV.(Yogyakarta:


Penerbit Liberty. 2008), hal 74.

https:www.esdm.go.id/id/mediacenter/arsip-berita/kesepakatan-final-perundingan antara
pemerintah dan PT Freeport Indonesia,diakses pada tanggal 19 oktober 2019

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision Making,
Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_08_018.
pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Studi Kasus Desa
Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--nomor-8-
tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--dan-belanja-
negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan Pejabat
Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia, Lex
Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jurnal
Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halaman%20%
201-21 , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi Kegiatan
Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan Perwakilan
Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah Pemberian Efek
Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYITAAN_
ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,
https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,
https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UNTUK_INDONESIA_
1, https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Anda mungkin juga menyukai