Rangkuman Bi Kodul 7
Rangkuman Bi Kodul 7
KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Salah satu tahap yang harus ditempuh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar adalah menyusun rencana pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
menurut kurikulum 2004 mata pelajaran BI, 4 keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis (dalam kurikulum 2004 disebut kompetensi dasar berbahasa) harus
mendapat perhatian yang seimbang dan dilaksanakan terpadu. Dan memperhatikan bagaimana
memadukan empat keterampilan tersebut dengan kompetensi dasar kebahasaan dan sastra.
Keterpaduan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan dalam dua cara yakni
keterpaduan dengan fokus keterampilan tertentu dan keterpaduan tanpa fokus, yang berarti
keempatnya diperlakukan secara seimbang atau sama. Keterpaduan dalam perencanaan
pembelajaran akan tampak mulai dari kompetensi dasar yang dijadikan fokus, hasil belajar yang
diharapkan, indicator, langkah-langkah pembelajaran, media/sumber belajar, dan pemilihan dan
penetapan penilaiannya.oleh karena itu langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran
perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan berpegang pada prinsip keutuhan, keterpaduan,
kesinambungan, dan kealamihan (suyono,1994:114)
Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus dikuasai guru.
Guru yang professional dituntut untuk mengetahui masing-masing karakter setiap pembelajaran
keterampilan berbahasa, ketarampilan kebahasaan, dan juga sastra. Hal penting yang harus
diperhatikan bagi guru bahasa adalah (1) memahami karateristik pembelajaran untuk masing
masing kompetensi; (2) memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat (3); memahami dan
menafsirkan secara kritis dan kreatif isi kurikulum; (4) memahami masing-masing kompetensi
dalam pembelajaran BI di SD
Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama yang dapat
dilakukan gurupada pertemuan pertama baik di kelas rendah maupun kelas tinggi. Guru perlu
menganalisis kebutuhan awal siswa dengan mengetahui latar belakang Bahasa siswa. Denagn
mengetahui latar belakang Bahasa siswa guru dengan mudah merencanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan juga sesuai dengan tuttutan kurikulum.
Pembelajaran mendengarkan kelas rendah dimaksudkan unutk mengetahui daya simak siswa,
daya apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai dasar mengungkapkan
pengetahuan, kemampuan, dan keberanian siswa dalam berbicara. Kedua keterampilan
berbahasa yakni mendengarkan dan berbicara merupaka kegiatan resiprokal artinya kegiatan
tersebut saling mengisi. Jika kedua keterampilan tersebut dimiliki siswa, dengan mudah mereka
mengembangkan keterampilan berbahasa yang lain.
Untuk merencanakan pembelajaran kompetensi dasar membaca di SD berbeda dengan di
SMP dan SMA. di sekolah dasar membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan
huruf, kata, dan kalimat sederhana pada anak sistem pembelajarnnya dikenal dengan istilah
membaca awal (membaca permulaan). Oleh karena itu guru harus dapat (1) memahami metode
pembelajaran membaca kelas rendah, (2) memahami teori belajar Bahasa kedua, (3) memilih
media yang tepat, (4) memahami organisasi kelas Bahasa yang komunikatif . Sedangkan pada
kelas tinggi bertujuan agar anak memahami apa yang dibaca (membaca pemahaman), sehingga
guru harud dapat (1) menguasai materi membaca, (2) menguasai berbagai metode dan teknik
pembelajaran membaca, (3) menciptakan bahan membaca yang terkini dan sesuai dengan usia
anak pada masing-masing kelas, (4) memahami keinginan anak dan (5) menjadikan anak gemar
membaca.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai metode atau
teknik. Yang perlu diketahui sebagai guru Bahasa yang professional adalah teknik apa yang
harus anda gunakan, pada pembelajaran kelas awal atau membaca permulaan anda dapat
menggunakan (1) metode S.A.S, (2) metode global, (3) metode permainan, dan sebagainya.
Sedangkan pada kelas tinggi (membaca pemahaman) dapat menggunkan teknik (1) membaca
nyaring, (2) membaca ekstensif, (3) membaca intensif dengan teknik scramble, (4) membaca
cepat, (5) membaca skimming, (6) membaca scanning, (7) membaca dengan teknik SQ3R.
Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran yang sering dinilai banyak orang masih
belum berhasil. Untuk membuat seseorang terampil menulis harus dimulai sejak dini, agar
seseoarng mempunyai keterampilan menulis seseorang dituntut (1) memiliki kemampuan
mendengarkan yang tinggi, (2) gemar membaca, (3) kemampuan mengungkapkan apa yang
disimak dan dibaca dan (4) menguasai kaidah penulisan.
Pembelajaran menulis dikelas rendah (menulis permulaan) yang perlu ditanamkan pada
siswa adalah penguasaan tulisan, penulisan kata, penulisan kalimat sederhana, sedangkan untuk
kelas tinggi pembelajaran menulis siswa dituntut untuk menguasai teknik menulis, menuangkan
ide ke dalam tulisan, mengembangkan ide yang dimilikinya, mampu memilih kata, kalimat, dan
gaya dalam menulis.
Menulis merupaka suatu proses, sebagai suatu proses menulis itu dilakukan secara
bertahap, yakni perencanaan menulis (pramenulis), penulisa, dan revisi. Untuk melaksanakan
pembelajaran menulis dapat menggunkan beberapa metode, teknik, dan media yang sesuai
dengan kondisi siswa sekolah serta kemampuan anda. Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran menulis kelas tinggi dapat dilakukan dengan teknik (1) Diagram Pohon, (2)
Diagram Lingkaran, (3) Diagram Piramida Terbalik dan (4) Tabel.
Teknik diagram
Catatan : Apabila siswa belum dapat membaca dan menulis tentang materi diatas,
pembelajaran belum berhasil maka kegiatan harus diulangi lagi. Guru perlu perlu
mencari kelemahannya .
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru memberi salam dan memperkenalkan diri dan diteruskan dengan tanya jawab tentang
nama kelas, nama sekolah, pelajaran yang akan diajarkan, dan seterusnya.
2. Siswa secara bergilir ditanya tentang nama, orangtua, anggota keluarga, dan tempat
tinggalnya.
3. Siswa secara bergilir memperkenalkan diri dan anggota keluarganya
4. Salah seorang siswa disuruh memilih kartu nama yang telah dsediakan atau yang sudah
dapat menulis disuruh menuliskan namanya di papan tulis
5. Secara bersama-sama membaca nama salah satu siswa yang dipilih atau ditulis di papan
tulis
6. Guru memulai memperkenalkan beberapa tulisan sesuai dengan materi untuk membaca dan
menulis permulaan sebagai bahan pembelajaran berbicara selanjutnya dan juga sebagai
bahan pembelajaran kompetensi dasar yang lain pada pertemuan berikutnya
7. Siswa berlatih menulis namanya masing-masing di papan tulis, kemudian dibaca secara
bersama-sama
8. Menutup peajaran
Catatan : Apabila siswa belum dapat berbicara (memperkenalkan diri), pembelajaran
belum berhasil maka kegiatan harus diulang lagi. Guru perlu mencari
kelemahan nya dan selalu berusaha memaksimalkan pembelajaran agar siswa
memiliki keberanian untuk berbicara disepan kelas
Penilaian :
1. Dilakukan selama dalam proses pembelajaran (nilai proses)
2. Penilaian dapat berupa nilai perbuatan
Penilaian:
1. Dilakukan selama dalam proses pembelajaran (nilai proses) dan hasil
2. Untuk menilai keberhasilan menyimak siswa dapat dinilai melalui bobot pertanyaan dalam
menanggapi cerita, dan juga dar hasil meringkas atau menulis siswa
3. Untuk menilai kompetensi dasar kebahasaan guru dssapat menilai secara tertulis dengan
membuat soal-soal kebahasaan.
Catatan :
Dari langkah pembelajaran di atas dapat di ajarkan beberapa
keterampilanberbahasa. Langkah pertama tampak kegiatan siswa
mendengarkan, langkah kedua berbicara, langkah ketujuh menulis, dan
kedelapan membaca.
Sumber :
1. Pengetahuan guru tentang berbagai dongeng.
2. Buku Lancar Berbahasa I karya Dendi Sugondo.
3. Kumpulan buku cerita (dongeng)
Penilaian :
Dapat dilakuan untuk penilaian menyimak, berbicara, dan menulis sesuai
dengantingkat kesulitan.