Anda di halaman 1dari 66

PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, DAN

PENGENDALIAN KONTRAK PENGADAAN


BARANG/JASA PEMERINTAH
Oleh :
Dr. Fahrurrazi, M.Si.

Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


IAPI DPP Provinsi Jawa Barat, 2021
slide : canva.com
PENGERTIAN
Kontrak Pengadaan
Pejabat yang berwenang untuk
Barang/Jasa yang
menandatangani Kontrak (PA/KPA/PPK) selanjutnya disebut
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

disebut Pejabat Penandatangan Kontrak


Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara
Penyedia Barang/Jasa Pemerintah adalah PA/KPA/PPK
Pelaku Usaha yang menyediakan barang/
jasa berdasarkan kontrak.
dengan Penyedia
Barang/Jasa atau
pelaksana Swakelola
Pelaksana swakelola adalah bagian dari
penyelenggara swakelola berkontrak dengan
Pejabat Penandatangan Kontrak pada
Swakelola Tipe 2, 3, dan 4
Tinjauan Umum
Berlaku keperdataan kontrak sebagaimana
Per-UU-an Kontrak Dalam
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengadaan

Memenuhi ketentuan syarat sah dan azas


dalam berkontrak

Kontrak dalam hubungan antara PA/KPA/PPK


dengan Penyedia atau Pelaksana Swakelola
BENTUK DAN JENIS KONTRAK
PENGADAAN
Terdapat kekhususan Bentuk dan Jenis Kontrak
Bentuk dan Jenis
Dalam Pengadaan Kontrak Pengadaan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Dapat menggunakan jenis kontrak lain,


sepanjang sesuai karakteristik,
memperhatikan prinsip efektif, efisien,
dan sesuai peraturan

Bukti pendukung kontrak terkait kelengkapan


dalam pembayaran pekerjaan sesuai peraturan
Menteri teknis terkait
BENTUK KONTRAK

Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/pembayaran ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d > 50 juta s.d 200


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan
E-purchasing

Sumber Slide : LKPP


JENIS 01
Harga Satuan

02 Lumsum

KONTRAK B/JL 03 Gabungan

Lumsum
04
Kontrak Payung
01 05
Biaya Plus Imbalan

JK 02 Waktu Penugasan
01
Harga Satuan
03
02 Lumsum
Kontrak Payung
(Khusus JK Non Konstruksi)
PK 03 Gabungan

04
Putar Kunci
05
Biaya Plus Imbalan
JENIS KONTRAK
No. Jenis Kontrak Ketentuan
1 Lumsum Merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang
pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan Kontrak.
2 Harga Satuan Merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume
pekerjaan; dan
c. nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
3 Gabungan Lumsum Merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/jasa Lainnya
dan Harga Satuan gabungan Lumsum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang
diperjanjikan.
JENIS KONTRAK
No. Jenis Kontrak Ketentuan
4 Putar Kunci Merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam
hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap
sampai selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga
proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni
5 Biaya Plus Imbalan Merupakan jenis Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka penanganan keadaan
darurat dengan nilai Kontrak merupakan perhitungan biaya aktual ditambah
imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan
jumlah tetap.
6 Waktu Penugasan Merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya
belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.
7 Payung Berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/
jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya
pada saat Kontrak ditandatangani.
KONTRAK TAHUN
JAMAK

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2 Tahun Anggaran 3

Pekerjaan yang
> 12 bulan 13 Penyelesaiannya lebih dari 12
bulan

Pekerjaan yang
< 12 bulan Penyelesaiannya lebih dari 1
tahun anggaran

Pekerjaan yang memberikan


manfaat lebih apabila
12 bulan 12 bulan 12 bulan dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3
tahun anggaran

Sumber Slide : LKPP


PENYUSUNAN RANCANGAN
KONTRAK PENGADAAN
Rancangan Kontrak
Disusun pada tahapan persiapan pengadaan
Pengadaan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Penyusunan dapat dibantu pihak yang


kompeten dan/atau berwenang

Pihak bertanggungjawab adalah pihak yang


berkontrak
RANCANGAN
KONTRAK
TUJUAN : PPK menetapkan rancangan kontrak dengan
Penyusunan rancangan kontrak memperhatikan Spesifikasi Teknis/Kerangka
bertujuan sebagai pedoman bagi Pokja Acuan Kerja (KAK) dan Harga Perkiraan
Pemilihan dalam proses pemilihan dan Sendiri (HPS) yang telah ditetapkan
pedoman bagi Penyedia dalam sebelumnya.
menyusun penawaran. Penetapan rancangan kontrak oleh PPK
melalui persetujuan/penetapan pada lembar
PROSES : ringkasan rancangan kontrak.
PPK menyusun rancangan kontrak yang
antara lain memuat: Jenis Kontrak, Spesifikasi Teknis/KAK, HPS, dan rancangan
Bentuk Kontrak, Naskah Perjanjian, Uang kontrak yang telah ditetapkan menjadi
Muka, Jaminan Pengadaan, Penyesuaian dokumen persiapan pengadaan melalui
Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak Penyedia kemudian disampaikan kepada
(SSUK), serta Syarat-Syarat Khusus UKPBJ atau Pejabat Pengadaan sesuai
Kontrak (SSKK). dengan kewenangannya.
Bukti Pembelian / Pembayaran

Kuitansi

BUKTI KONTRAK SPK


Disusun rancangannya

Surat Perjanjian

Surat Pesanan
Sumber Slide : LKPP
Sumber Slide : LKPP
Kontrak Swakelola
Tipe 2, 3, 4 Penandatanganan
Kontrak Swakelola
5

Pembahasan Rancangan
KONTRAK kontrak antara K/L/PD
penanggungjawab Kedua pihak
PADA Anggaran dengan menyepakati klausul
SWAKELOLA pelaksana Swakelola 3 Kontrak Swakelola

2
Rancangan Kontrak Menyampaikan Rancangan
Swakelola 1 kontrak ke Pelaksana
Swakelola
STRATEGI PERUMUSAN RANCANGAN
KONTRAK PENGADAAN
Kekuatan awal dan utama dari
Strategi Perumusan
penyelenggaraan Kontrak adalah penyusunan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Rancangan Kontrak

Optimalisasi penggunaan frasa dalam


melindungi para pihak dari risiko

Perumusan dapat dilakukan melalui kolaborasi


tim efektif
Penyusunan Kontrak

1. Dapat menggunakan Standar


Dokumen Kontrak yang telah
tersedia
2. Melengkapi bagian yang perlu diisi
dan/atau dilengkapi
3. Pahami substansi kata dan kalimat
secara verbatim. Bila perlu dapat
dikonsultasikan kepada yang lebih
memahami
4. Perlu adanya “check” dari pihak lain.
5. Perhatikan isu aktual permasalahan
kontrak
1 Memilih standar rancangan
Penyusunan
2 Merumuskan isu aktual dalam rancangan Kontrak Pengadaan

3 Menyusun rancangan

4 Validasi rancangan dan finalisasi rancangan

5 Rancangan kontrak dipergunakan dalam proses pemilihan

6 Finalisasi kontrak bersama penyedia

7 Penandatanganan kontrak
Contoh
Model Rancangan Kontrak
❑ Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021

❑ Pedoman standar kontrak lainnya, yang memenuhi prinsip


efektif, efisien, dan tidak bertentangan aturan
STRUKTUR DOKUMEN KONTRAK
BERDASARKAN PERATURAN LKPP NOMOR 12 TAHUN 2021

Barang
Menjadi bagian dari Model
Dokumen Pemilihan,
pada Lampiran 4, 5, dan 6 Nonkonstruksi Jasa lainnya

Jasa konsultan
Rancangan nonkonstruksi
kontrak
Pekerjaan
konstruksi
Konstruksi
Jasa konsultan
konstruksi
STRUKTUR RANCANGAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI
BERDASARKAN PERATURAN LKPP NOMOR 12 TAHUN 2021

Jasa Konstruksi

Pekerjaan Jasa konsultan


konstruksi konstruksi

Lumsum/Harga SPK Pengadaan Waktu SPK Pengadaan


Gabungan Lumsum
Satuan Langsung penugasan Langsung

Surat Surat Surat Surat Waktu


Lumsum Harga satuan Lumsum
perjanjian perjanjian perjanjian perjanjian Penugasan

SSUK SSUK Badan usaha Badan usaha SSUK SSUK Badan usaha Badan Usaha

SSKK SSKK Perorangan Perorangan SSKK SSKK Perorangan Perorangan


STRUKTUR RANCANGAN KONTRAK NON JASA KONSTRUKSI
BERDASARKAN PERATURAN LKPP NOMOR 12 TAHUN 2021

Nonkonstruksi

Jasa konsultan
Barang Jasa lainnya
nonkonstruksi

SPK Pengadaan SPK Pengadaan SPK Badan SPK


Badan usaha Perorangan Badan usaha Perorangan Badan usaha Perorangan
langsung langsung Usaha Perorangan

Surat Surat Surat Surat Surat Surat


perjanjian perjanjian perjanjian perjanjian perjanjian perjanjian

SSUK SSUK SSUK SSUK SSUK SSUK

SSKK SSKK SSKK SSKK SSKK SSKK


Isu Aktual
Penguasaan atas isu aktual merupakan salah satu
kekuatan dalam menyusun rancangan kontrak

PEKERJAAN JASA
BARANG JASA LAINNYA
KONSTRUKSI KONSULTANSI

• Barang tidak • Personel dan alat • Alat dan personel • Pemalsuan


memenuhi perizinan tidak sesuai tidak sesuai personel / Ahli
• Tingkat layanan penawaran penawaran • Substansi keluaran
buruk • Kahar di luar contoh • Tingkat layanan tidak jelas
• Alasan diskontinu di kontrak buruk • Keterkaitan dengan
• Pengalihan kontrak • Sanksi tidak dapat pekerjaan yang lain
dilaksanakan
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KONTRAK
PELASANAAN DAN
PENGENDALIAN KONTRAK

Pemahaman akan tahapan dalam pelaksanaan kontrak dapat


menjadi pendekatan untuk mengatur strategi pelaksanaan dan
pengebndalian kontrak, sejak penyusunan rancangan, termasuk
dalam penyediaan tertib dokumentasi kontrak
1. Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia
2. Penetapan SPPBJ LINGKUP PELAKSANAAN KONTRAK
3. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
4. Penandatanganan Kontrak
5. Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah
Pengiriman (SPP)
7. Pemberian Uang Muka
8. Penyusunan Program Mutu
9. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
10. Mobilisasi
11. Pemeriksaan Bersama
12. Pengendalian Kontrak
13. Inspeksi Pabrikasi
14. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
15. Perubahan Kontrak
16. Penyesuaian Harga
17. Keadaan Kahar
18. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak
19. Pemutusan Kontrak
20. Pemberian Kesempatan
21. Denda dan Ganti Rugi
Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia

Pejabat Penandatangan Kontrak


sebelum menetapkan SPPBJ melakukan
reviu atas laporan hasil pemilihan
Penyedia dari Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan
Berdasarkan hasil reviu, Pejabat
Penandatangan Kontrak memutuskan
untuk menerima atau menolak hasil Penetapan SPPBJ
pemilihan Penyedia tersebut. Keyakinan
yang cukup dan memadai :

1. bahwa proses pemilihan Penyedia


sudah dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan; dan
2. bahwa pemenang pemilihan/calon
Penyedia memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Kontrak.
Penandatanganan Kontrak

Persiapan Penandatanganan Pelaksanaan Penandatanganan


Kontrak Kontrak

Rapat Persiapan : Pelaksanaan :


1. Finalisasi rancangan Kontrak; 1. DIPA/DPA telah ditetapkan;
2. Kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti 2. penandatangan kontrak dilakukan paling
Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb; diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA
3. Rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau belum disahkan; dan
4. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau 3. ditandatangani oleh Pihak yang berwenang
dikonfirmasi pada saat Evaluasi penawaran. menandatangani Kontrak.
Penyerahan Lokasi

Apabila diperlukan Pejabat Penandatangan


Kontrak menyerahkan lokasi kerja kepada
Penyedia. Penyerahan lokasi kerja
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
peninjauan lapangan oleh para pihak dan
@ pihak terkait yang dituangkan dalam Berita
Acara Peninjauan Lokasi Kerja.
Penyerahan lokasi kerja dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Lokasi Kerja
yang ditandatangani oleh para pihak.
Penyerahan Personel

Penyedia menyerahkan Personel dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. bukti sertifikat kompetensi:
a. personel manajerial pada Pekerjaan Konstruksi; atau
b. personel inti pada Jasa Konsultansi Konstruksi;
2. bukti sertifikat kompetensi dilaksanakan dengan menghadirkan personel yang
bersangkutan;
@ 3. melakukan sertifikasi bagi operator, teknisi, atau analis yang belum bersertifikat pada
saat pelaksanaan pekerjaan; dan
4. pelaksanaan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang, membahas paling sedikit terkait jumlah peserta, durasi pelaksanaan,
dan jenis keahlian.

Apabila Penyedia tidak dapat menunjukan bukti sertifikat maka Pejabat Penandatangan
Kontrak meminta Penyedia untuk mengganti personel yang memenuhi persyaratan yang
sudah ditentukan. Penggantian personel harus dilakukan dalam jangka waktu mobilisasi dan
sesuai dengan kesepakatan.
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah
Pengiriman (SPP)

SPMK → PK / JL / JK 5

4,5

3,5

SPP → B 2,5

1,5

0,5

Paling lama 14 hari kerja setelah 0

tandatangan Kontrak atau 14 hari


kerja sejak penyerahan lokasi
pekerjaan
Pemberian Uang Muka
Penyedia dapat mengajukan permohonan uang muka secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai
dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.
Pemberian uang muka disertai jaminan Uang Muka (senilai
uang muka yang diberikan)
Program mutu disusun oleh Penyedia
sebelum rapat persiapan pelaksanaan Penyusunan Program Mutu
Kontrak, yang paling sedikit berisi:
1. Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2. Organisasi kerja Penyedia;
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
5. Prosedur instruksi kerja; dan/atau
6. Pelaksana kerja.

Series 1 Series 2 Series 3 Series 1 Series 2 Series 3 Series 1 Series 2 Series 3


Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

1. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung


jawab dari kedua belah pihak;
2. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan
seperti tanggal efektif pelaksanaan, dan tahapan
pelaksanaan kontrak;
3. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai
dasar melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan;
4. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan
pekerjaan;
5. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan
pelaporan yang disesuaikan dengan kondisi
pekerjaan;
6. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang
jelas dan mendiskusikan prosedur untuk
manajemen perubahan; dan
7. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para
pihak selama pelaksanaan pekerjaan.
Catatan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Pada Pekerjaan Konstruksi :
1. Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK
dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan
Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus
sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
2. Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh
3. Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh
PPK
4. Penyedia dapat diminta menghadirkan personil inti pekerjaan
dan tenaga ahli / tenaga terampil yang disampaikan di dalam
penawaran teknis.
5. Dalam rapat persiapan, Pejabat Pembuat Komitmen dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
Mobilisasi

1 2 3

Mobilisasi paling lambat Mobilisasi dilakukan Mobilisasi bahan/


harus sudah mulai sesuai dengan lingkup material, peralatan dan
dilaksanakan sesuai pekerjaan personil dapat
waktu yang ditetapkan. dilakukan secara
bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
Pemeriksaan Bersama
Apabila diperlukan,pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, para pihak
bersama-sama melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
tahapan pekerjaan dan rencana mata pembayaran.

Buat Berita Acara

Pelibatan Tim Teknis / Ahli

Bila perlu, Perubahan Kontrak


Pengendalian Kontrak

Para pihak melakukan


01 pengawasan/pengendalian

02 Deviasi target dilakukan


SCM

03 Perbaikan Target dan


Realisasi

04 Penerbitan SP atas deviasi target. SP


3 dapat memutuskan kontrak
Pengendalian Waktu Pada Pekerjaan Konstruksi :
1. Penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK,
serta menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan
yang dinyatakan dalam SSKK.
2. Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut
kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka
PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat
adendum Kontrak.
3. Dapat diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial),
Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai
dengan SSKK.
4. Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat
pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta
untuk menindaklanjuti peringatan dini.
5. Masing-masing pihak dapat menyelenggarakan peringatan dini
Inspeksi Pabrikan

Para pihak dapat melakukan inspeksi atas


proses pabrikasi barang/peralatan khusus.
Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi
harus sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
Perubahan Kontrak
Dapat dilakukan
• Semua Jenis Kontrak

Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan
tersedia anggaran
• Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat Penandatangan
Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
Perubahan Kontrak Pada Pekerjaan Konstruksi :

1. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.


2. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh
para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa
Pelaksanaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.
3. Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta
pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak
Perubahan Pekerjaan

Ketentuan :

• Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan

Bentuk perubahan :

• menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;


• menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/ pekerjaan;
• mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
• mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
Perubahan Pekerjaan

Ketentuan :

• Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan namun ada perintah perubahan
dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan

Bentuk perubahan :

• menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/ pekerjaan;


• mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
• mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
Perubahan Pekerjaan

Ketentuan :
• Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak awal.
• Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum
Kontrak.
• Untuk perubahan kegiatan / pekerjaan / spesifikasi / gambar pekerjaan yang baru dilaksanakan
oleh Penyedia setelah dilakukannya perubahan kontrak.
• Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan
Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10%
(sepuluh perseratus) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.
• Perubahan kontrak yang berhubungan dengan penggunaan keuangan, harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan PA/KPA, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kontrak Kritis
1. Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana
lebih besar 10%
2. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana lebih besar 5%;
3. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan kurang dari 5%
dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.
1. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan memberikan
peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan
Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.
2. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Tahap I.
3. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap II.
4. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang
Penanganan membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh

KontrakKritis Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap III.
5. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK menerbitkan Surat
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan
rapat pembuktian (Show Cause Meeting) Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
6. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
Penyesuaian Harga

13 18
Tahun 1 Tahun 2
Dihitung mulai diberlakukan untuk
bulan ke-13 masa pelaksanaan >
18 bulan

diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak dengan jenis


Kontrak Harga Satuan atau Kontrak berdasarkan Waktu
Penugasan
Keadaan Kahar
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam kontrak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

Keadaan Kahar
• Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
• Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan kontrak.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat melewati Tahun
Anggaran.
• Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak.
Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Kontrak berakhir apabila


karena keadaan kahar pekerjaan telah selesai
dilakukan secara tertulis dan hak dan kewajiban
oleh Pejabat para pihak yang terdapat
Penandatangan Kontrak dalam Kontrak sudah
dengan disertai alasan terpenuhi.
penghentian pekerjaan.
Pemutusan Kontrak
• Pemutusan Kontrak
adalah tindakan yang
dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan
Kontrak atau Penyedia
untuk mengakhiri
berlakunya Kontrak
karena alasan
tertentu.
Pemberian Kesempatan

Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak
berakhir, namun Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan
Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda
keterlambatan.
Denda dan Ganti Rugi
1. Sanksi finansial yang dikenakan
kepada Penyedia sesuai ketentuan
yang berlaku karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.
2. Sanksi finansial dapat berupa sanksi
ganti rugi atau denda keterlambatan.
3. Cidera janji/wanprestasi dapat berupa
kegagalan bangunan, menyerahkan
jaminan yang tidak bisa dicairkan,
melakukan kesalahan dalam
perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan
barang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan
hasil audit, dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.
PEMBAYARAN PRESTASI KERJA

1. Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi
kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
2. Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang, tidak termasuk bahan/material
dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.
3. Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem termin atau pembayaran secara
sekaligus setelah kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan diterima sesuai ketentuan dalam Kontrak.
4. Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi (untuk pekerjaan yang
mensyaratkan masa pemeliharaan) dan pajak. Untuk pembayaran akhir, dapat ditambahkan
potongan denda apabila ada.
5. Untuk pekerjaan yang di subkontrakkan, permintaan pembayaran dilengkapi bukti pembayaran
kepada subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan.
6. Pembayaran termin terakhir hanya dapat dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai 100%
(seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan para pihak
menandatangani Berita Acara Serah Terima pekerjaan.
7. Untuk pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan, uang retensi dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir (serah terima kedua/FHO). Dalam hal masa pemeliharaan berakhir pada
tahun anggaran berikutnya yang menyebabkan retensi tidak dapat dibayarkan, maka uang retensi
dapat dibayarkan dengan syarat Penyedia menyampaikan Jaminan Pemeliharaan senilai uang
retensi tersebut.
STANDAR KOMPETENSI
DALAM KONTRAK
KOMPETENSI TEKNIS PENGADAAN

01 02 03 04

Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi


Melakukan Melakukan Mengelola Mengelola
Perencanaan Pemillihan Kontrak Pengadaan
Pengadaan Penyedia Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa Barang/Jasa Barang/Jasa Pemerintah
Pemerintah Pemerintah Pemerintah Secara
Swakelola.

PerLKPP 7 Tahun 2021


Contoh Standar Kompetensi Pada PPK

Kompetensi Mengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


a. PPK Tipe A
Menguasai kompetensi mengelola kontrak Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah pada Level 2,
Level 3 dan Level 4
b. PPK Tipe B
Menguasai kompetensi mengelola kontrak Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah pada Level 2
dan Level 3
c. PPK Tipe C
Menguasai kompetensi mengelola kontrak Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah pada Level 2

PerLKPP 7 Tahun 2021


Kompetensi Mengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
a. Level 2
2.1 Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dalam bentuk Surat Perintah Kerja (SPK).
2.2 Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah terhadap keluaran (output) hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa yang sederhana
dan banyak tersedia di pasar.
2.3 Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah hasil
pekerjaan atau keluaran (output) berupa Barang/Jasa yang sederhana dan banyak tersedia di
pasar.
2.4 Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Kinerja Penyedia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sesuai pedoman/panduan dan ketentuan.

PerLKPP 6 Tahun 2020


Kompetensi Mengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
b. Level 3
3.1 Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dalam bentuk Surat Perjanjian.
3.2 Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah terhadap masukan (input), proses produksi/ pelaksanaan, dan keluaran (output)
hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa yang tidak kompleks.
3.3 Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berupa
Barang/Jasa yang tidak kompleks setelah melalui proses penjaminan mutu (quality
assurance).

PerLKPP 6 Tahun 2020


Kompetensi Mengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
c. Level 4
4.1 Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dalam bentuk Surat Perjanjian untuk Kontrak Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Payung,
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Internasional, dan kontrak yang pemilihan penyedia
Barang/Jasanya dilakukan itemized.
4.2 Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah terhadap masukan (input), proses produksi/pelaksanaan, dan keluaran (output)
hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa yang kompleks.
4.3 Mampu melakukan pekerjaan Pembentukan Tim Pengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
4.4 Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berupa
Barang/Jasa yang kompleks setelah melalui proses penjaminan mutu (quality assurance).
4.5 Mampu melakukan pekerjaan penyusunan instrumen Evaluasi Kinerja Penyedia Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

PerLKPP 6 Tahun 2020


Terima Kasih
Fahrurrazi, 085624222715

Procure as worship
fahrurrazi.id

Anda mungkin juga menyukai