Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIDK

Modul 1
Pengenalan teori dan prinsip dasar perkembangan
KB 2
Teori-teori Perkembangan Manusia
A. PERAN ILMU PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN
Praktik yang sesuai dengan perkembangan anak adalah prinsip pembelajaran yang
digunakan semua guru, tetapi dianggap sangat penting untuk diterapkan pada tingkat
PAUD dan SD kelas rendah atau kelas 1 sampai kelas 3, yaitu anak sedang
mengalami perubahan dan perkembangan yang banyak dan pesat.

3 hal yang harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran:


1. Perkembangan anak dan kemampuan anak untuk belajar materi yang disiapkan
2. Anak sebagai individu yang unik dan yang memiliki tahap perkembangan yang
berbeda dengan teman seusianya
3. Kehidupan anak diluar sekolah dan pengasuhan orang tua mereka

Dari 3 hal diatas dapat menunjukkan bahwa guru harus:


1. Mengenal peserta didik mereka serta,
2. Membantu mereka belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui kegiatan yang
menantang, tetapi tidak membuat mereka frustasi kaera kesulitan mengerjakan
kegiatan tersebut.

MENJADI GURU EFEKTIF


Menurut Santrock ( 2018 ), untuk menjadi guru, seseorang membutuhkan berbagai ilmu dan
keterampilan, termasuk kemampuan untuk berinteraksi dengan peserta didik yang bervariasi.

Ciri-ciri guru yang efektif:


1. Memiliki pemahaman yang baik tentang materi ajar
2. Mampu merancang kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik.
3. Menggunakan berbagai metode dalam proses pembelajaran
4. Dapat mendemonstrasikan dan mengomunikasikan kemampuan berpikir yang baik.
5. Mempunyai tujuan yang jelas terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.

B. RAGAM TEORI PERKEMBANGAN

1. Teori Psikososial Erikson


Tahapan Perkembangan Psikososial Berdasarkan Teori Erik Erikson

Erik Erikson mengembangkan teori psikososial berdasarkan hasil penelitiannya, terkait


perkembangan jiwa dan sosial pada anak, serta pengaruhnya saat beranjak dewasa. Ada 8
tahapan psikososial menurut Erik Erikson, yaitu:
 Kepercayaan dasar vs ketidakpercayaan dasar ( bayi baru lahir – usia 18 bulan )
 Otonomi/mandiri vs malu dan ragu-ragu ( Usia 18 bulan – 3 tahun )
 Berinisiatif vs rasa bersalah (usia 3 – 6 tahun )
 Tekun vs rasa rendah diri ( usia 6 – 11 tahun )
 Membangun identitas - Identitas vs kebingungan identitas ( usia 12 tahun – 18 tahun )
 Dewasa awal - Keintiman vs keterkucilan ( usia 19 tahun – 40 tahun )
 Dewasa madya - Bangkit vs Stagnan (usia 40 tahun – 65 tahun )
 Lansia - Integritas vs putus asa ( usia 65 tahun keatas )

Anda mungkin juga menyukai