Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pas. Papan Proyek
Tahap awal adalah menyiapkan material untuk membuat papan proyek. Balok kayu kls II
di potong dengan panjang yang sesuai kemudian dirakit menjadi tiang dan bingkai untuk
papan nama. Papan nama yang berisikan informasi utama mengenai paket pekerjaan
dipesan dan dibawah ke lokasi pekerjaan untuk dipasang pada bingkai yang telah dibuat.
Papan proyek dipasang pada titik dekat lokasi pekerjaan yang tidak terhalangi dan tidak
menggangu aktivitas pelaksanaan pekerjaan maupun aktivitas masyarakat disekitar
lokasi pekerjaan.

2. Biaya Pekerjaan K3 Konstruksi


Kontraktor diwajibkan menyediakan helmet kerja, sepatu boot karet, rompi jala dan
kotak P3K untuk para pekerja konstruksi

3. Pembersihan Awal
Pembersihan awal dilokasi pekerjaan dilakukan secara manual dengan menggunakan
tenaga orang. Para pekerja dibawah arahan mandor melakukan pembersihan lokasi
pekerjaan menggunakan alat bantu. Pembersihan dilakukan dengan mengangkat dan
memindahkan barang – barang atau material yang dapat menghalangi kelancaran
pekerjaan nanti. Pembesihan awal juga mencakup pembersihan lahan tempat
pembangunan dari semak atau tumbuhan liar yang ada. Material/tumbuhan liar hasil
pembersihan dikumpulkan kemudian dibuang ke tempat pembuangan yang telah
ditentukan.

4. Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank


Sebelum bouwplank dipasang, dilakukan pengukuran awal secara bersama – sama
dengan Direksi Pekerja. Metode kerja pemasangan bouwplank adalah sebagai berikut :
 Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
 Siapkan balok kayu kls III untuk pembatas.
 Ukur bagian yang akan dikerjakan.
 Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
 Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan pak
 Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
 Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakan unting-unting supaya tegak.
 Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
 Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
 Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.

5. Pembuatan 1 m2 steger/perancah dari bambu


Metode kerja Pas. Steger/ Perancah adalah sebagai berikut :
 Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
 Siapkan bambu dan gebalan ijuk atau tali plastik
 Potong bagian bambu sesuai tinggi bangunan dan kelas
 Rancang perancah sesuai kenyamanan para pekerja dan di ikat dengan simpul
yang kuat
 Pastikan kekuatan steger/ perancah sebelum bolak balik naik turun.

6. Bongkaran penutup atap dan rangka


Metode kerja Bongkaran penutup atap dan rangka adalah sebagai berikut:
 Persiapan peralatan bongkaran yang dibutuhkan
 Pelaksanaan pembongkaran penutup atap dimulai dari sudut tepi bawah,
diselesaikan dulu satu baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping,
selanjutnya kearah atas dan seterusnya sampai terbongkar semua
 Dalam proses pembongkaran penutup atap dan rangka dilakukan dengan hati –
hati untuk menghindari penutup atap dan rangka terjatuh
 Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan

7. Bongkaran penutup plafond dan rangka


Metode kerja Bongkaran penutup plafond dan rangka adalah sebagai berikut:
 Persiapan peralatan bongkaran yang dibutuhkan
 Pelaksanaan pembongkaran penutup plafond dimulai dari sudut tepi bawah,
diselesaikan dulu satu baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping,
selanjutnya kearah atas dan seterusnya sampai terbongkar semua
 Dalam proses pembongkaran penutup plafond dan rangka dilakukan dengan hati
– hati untuk menghindari plafond dan rangka terjatuh
 Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan

8. Pembongkaran 1 m3 dinding tembok bata


Metode kerja Bongkaran dinding tembok bata adalah sebagai berikut:
 Persiapan peralatan bongkaran yang dibutuhkan
 Pelaksanaan pembongkaran dinding tembok bata dimulai bagian atas terlebih
dahulu kemudian ke bawah pasangan
 Dinding tembok dibongkar dengan hati-hati menggunakan perlatan seperti palu
dan peralatan bantu lainnya
 Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan

II PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP


1 Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II dan III bentang 6
meter
Metode kerja Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II dan
III bentang 6 meteradalah sebagai berikut:
 Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan

2 Pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II
3 Pemasangan 1 m2 Atap Spandek
4 Pas. Bubungan atap
5 Pas. 1 m’ lisplank ukuran 20 cm, GRC 9 mm

B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan galian tanah pondasi dikerjakan setelah bouwplank terpasang. Galian tanah
dikerjakan secara open cut dengan metode kerja sebagai berikut:
 Siapkan peralatan bantu pekerjaan galian yang dibutuhkan.
 Ukur bagian yang akan dikerjakan
 Dengan menggunakan alat bantu tersebut gali tanah sesuai lebar dan kedalaman
yang tertera dalam gambar.
 Galian dikerjakan disepanjang jalur dimana akan dikerjakan pondasi.
 Material galian ditumpuk disamping area galian. Material ini akan digunakan
kembali untuk pekerjaan timbunan.
 Material hasil galian yang tidak terpakai dikumpulkan, dimuat di dumptruck dan
dibuang ke area pembuangan yang telah ditentukan.
 Ukur kembali lebar dan kedalaman lubang galian.
 Lakukan perapihan lubang galian.

2. Urugan Tanah Kembali Bekas Galian


Pekerjaan timbunan tanah bekas galian merupakan pekerjaan timbunan tanah dengan
menggunakan material bekas penggalian yang dikerjakan sebelumnya. Metode kerja
timbunan tanah bekas galian adalah sebagai berikut:
 Siapkan peralatan yang dibutuhkan
 Penimbunan tanah dilakukan lapis demi lapis sampai dicapai ketebalan sesuai
gambar.
 Setiap lapis tidak boleh melebihi 20cm
 Pemadatan dilakukan untuk setiap lapis timbunan tanah yang selesai dikerjakan.
 Lakukan penyiraman pada saat pemadatan untuk hasil timbunan dengan
kepadatan/density yang sesuai dengan spesifikasi.
 Terakhir lakukan perapihan hasil timbunan

3. Urugan Pasir bawah Lantai


Pekerjaan urugan pasir dibawah lantai dilaksanakan setelah timbunan tanah bawah
lantai selesai dikerjakan. Metode kerja timbunan pasir di bawah lantai adalah sebagai
berikut:
 Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
 Material pasir diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dumptruk dan
ditempatkan di dekat lokasi penimbunan pasir untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan.
 Pekerja mengambil pasir dari stock pile dan menghampar diatas tanah timbunan
pada area lantai.
 Lakukan pemadatan dengan alat pemadatan mekanis lapis demi lapis.
 Penimbunan dilakukan sampai dicapai ketebalan sesuai gambar.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil timbunan pasir.

4. Timbunan Tanah dan Pemadatan


Pekerjaan ini ialah penimbunan tanah di area lantai bangunan untuk meningkatkan
elevasi lantai bangunan :
 Pekerja menyiapkan material tanah timbunan. Material yang digunakan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
 Material tanah timbunan diangkut ke lokasi/area pekerjaan dengan menggunakan
dumptruck.
 Pekerja menghampar tanah diarea timbunan/area lantai bangunan dengan
mengacu pada bouwplank yang telah terpasang. Penimbunan tanah dilakukan
lapis demi lapis sampai dicapai ketebalan sesuai gambar.
 Lakukan pemadatan dengan alat pemadatan tanah mekanis atau alat berat
sambal disiram air agar dicapai kepadatan hasil timbunan sesuai dengan
spesifikasi.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil timbunan.

C. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

1. Pasangan Pondasi Batu Belah SP. 1:4


Pekerjaan pasangan pondasi batu gunung dilaksanakan setelah pekerjaan
pasangan batu kosong selesai dikerjakan. Metode kerja timbunan pasir pondasi adalah
sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
 Material batu gunung, pasir dan semen diangkut ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dumptruk dan ditempatkan di dekat lokasi lubang galian pondasi
jalur untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
 Pekerja mengambil pasir dan semen dari stock pile material serta air dan
membuat campuran mortar dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir.
 Batu gunung dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya .
 Pasang landasan dari adukan semen diatas pasangan batu kosong setebal 3 cm.
 Pasang batu diatas landasan adukan semen dan batu ditanam dengan kuat
sehingga satubatu berdekatan dengan lainnya.
 Rongga yang terdapat diantara batu diisi dengan adukan semen dan pasir.
 Pemasangan batu dan adukan semen diteruskan sampai dicapai ketinggian dan
bentuk pondasi seperti gambar kerja.
 Terakhir dilakukan perapihan pasangan batu pondasi jalur.

2. Pas. Batu Kosong


Pekerjaan timbrisan batu kosong dilaksanakan setelah timbunan pasir pondasi jalur
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
 Material batu belah diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dumptruk
dan ditempatkan di dekat lokasi lubang galian pondasi jalur untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan.
 Pekerja mengambil batu belah dari stock pile dan menyusun dengan diatas
urugan pasir sehingga menjadi kokoh .
 Terakhir dilakukan perapihan pasangan batu kosong.

3. Cor Lantai Beton Mutu F’c= 7,4 MPa


Pekerjaan cor lantai bagunan/selasar dilaksanakan setelah urugan pasir pada area
lantai bangunan/selasar selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Pekerja mengambil semen, pasir, kerikil dan air dengan komposisi campuran 1
semen : 3 pasir : 5 kerikil.
 Campuran diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke area lantai
bangunan dan daerah selasar.
 Selama pengecoran beton digetarkan dengan vibrator agar hasil pengecoran
benar – benar padat.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.

4. Cor Sloof Beton mutu F’c=14,5 MPa, uk 12x15

5. Pas. Bekisting Sloof

6. Pembesian Sloof
Pekerjaan cor sloof beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
 Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
 Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
 tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
 Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
 Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
 Campuran beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran dan komposisi campuran beton mutu f’c=14,5 MPa setara camp
(1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.
 Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
 Selama pengecoran beton digetarkan dengan vibrator agar hasil pengecoran
benar – benar padat.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
 Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

7. Cor Kolom Beton Mutu F’c= 14,5 MPa uk. (20x20 cm)

8. Pas. Bekisting Kolom 20x20

9. Pembesian Kolom
Pekerjaan cor kolom beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan sloof selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
 Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
 Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bender
 Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
 Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-
sempurnaan hasil pengecoran.
 Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran beton mutu F’c=14,5 MPa atau setara camp
(1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.
 Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
 Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

10. Cor Kolom Beton Mutu F’c= 14,5 MPa uk. (12x12 cm)

11. Pas. Bekisting Kolom

12. Pembesian Kolom


Pekerjaan cor kolom beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan sloof selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
 Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
 Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
 Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
 Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
 Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran beton mutu F’c=14,5 MPa atau setara camp
(1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.
 Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
 Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

13. Cor Ring Balok Beton Mutu F’c=14,5 MPa setara Camp. 1:2:3 (12x15 cm)

14. Pas. Bekisting Ring Balok

15. Pembesian Ring Balok


Pekerjaan cor ring balok beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan kolom selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
 Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
 Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
 Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
 Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
 Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran (1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut
untuk dicorkan ke media cor.
 Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
 Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

16. Pas. Balok Latai uk. 11x11


Pekerjaan cor balok latai beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan kolom
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
 Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
 Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
 Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
 Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
 Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran (1:2:3), diangkut dengan memakai alat
angkut untuk dicorkan ke media cor.
 Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak
ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya
bekisting.
 Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
 Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.
D. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1. Pasangan Dinding Fullbrick Sp. 1:4


Pekerjaan pasangan Fullbrick dikerjakan untuk pasangan dinding bangunan. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut:
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Dipasang tanda jalur pemasangan dinding fullbrick dengan benang pada kedua
sisi dinding.
 Pasang fulbrick di atas sloof dan pada jalur yang ditandai.
 Pasang fullbrick lapis demi lapis sampai mencapai tinggi dinding sesuai gambar
kerja.
 Fullbrick dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1:4.
 Adukan mortar diratakan dipermukaan fullbrick kemudian lapisan fullbrick
berikutnya disusun diatas campuran beton.
 Tekan fullbrick atau dipukul dengan palu karet sampai mencapai elevasi yang
sesuai.
 Setelah fullbrick terpasang seluruhnya periksa kelurusan pasangan secara vertical
dan horizontal.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pasangan fullbrick

2. Plesteran Dinding Sp. 1:4


Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan fullbrick selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diatur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Bersihkan permukaan yang akan diplester dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan plesteran tidak menempel dengan sempurna.
 Basahi dengan air permukaan yang akan diplester.
 Campur semen, pasir dan air dengan komposisi 1 semen : 4 pasir.
 Ratakan adukan mortar pada seluruh permukaan dengan menggunakan roskam
kayu.
 Periksa kerataan dan tebal plesteran agar sesuai dengan persyaratan
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan plesteran.

3. Acian Dinding
Pekerjaan acian dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan di atur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Bersihkan permukaan yang akan diaci dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan air semen tidak menempel dengan sempurna.
 Campur semen dan air sedemikian rupa agar menghasilkan permukaan acian
bagus, tidak terjadi retak dan agar mudah dikerjakan.
 Ratakan adukan air semen pada seluruh permukaan dengan menggunakan
roskam baja.
 Padatkan acian dengan roskam baja sampai benar – benar rata dan halus.
 Periksa kerataan agar sesuai dengan persyaratan.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan acian.

4. Pasangan Lantai keramik uk. 40x40


Pekerjaan pasangan tegel lantai dikerjakan setelah cor beton lantai selesai dikerjakan,
sesuai dengan gambar. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Tegel direndam terlebih dahulu.
 Bersihkan lantai dasar dari kotoran/debu dan basahi dengan air sebelum
diratakan adukan pasangan keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan tegel yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat.
 Buat kepalan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m
 Pasang tegel untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
diratakan pada permukaan lantai dengan perekat mortar semen.
 Lanjutkan pemasangan tegel lainnya dengan cara ditekan atau dipukul dengan
palu karet untuk menghasilkan pasangan yang rata.
 Periksa kerataan pasangan agar sesuai dengan persyaratan.
 Lakukan perapihan garis nad
 Terakhir bersihkan permukaan tegel dari kotoran dan sisa-sisa material yang
menempel.

5. Pasangan Lantai keramik 40x40 selasar, anti selip


Pekerjaan pasangan tegel lantai dikerjakan setelah cor beton lantai selesai dikerjakan,
sesuai dengan gambar. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
 Tegel direndam terlebih dahulu.
 Bersihkan lantai dasar dari kotoran/debu dan basahi dengan air sebelum
diratakan adukan pasangan keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan tegel yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat.
 Buat kepalan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m
 Pasang tegel untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
diratakan pada permukaan lantai dengan perekat mortar semen.
 Lanjutkan pemasangan tegel lainnya dengan cara ditekan atau dipukul dengan
palu karet untuk menghasilkan pasangan yang rata.
 Periksa kerataan pasangan agar sesuai dengan persyaratan.
 Lakukan perapihan garis nad
 Terakhir bersihkan permukaan tegel dari kotoran dan sisa-sisa material yang
menempel.

E. PEKERJAAN ATAP
1. Pas. Rangka atap baja ringan C.75.75

Kontruksi rangka atap baja ringan dikerjakan diworkshop kemudian diangkut ke lokasi
untuk dilakukan pemasangan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
 Mengukur jarak antar kuda-kuda.
 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
 Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan
kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-
kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja
disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting).
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,5 meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
 Memasang balok nok.
 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.

2. Pas. Penutup Spandek tbl 0,3 Warna


Pekerjaan pemasangan atap seng spandek dilaksanakan setelah rangka atap selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Spandek dipasang dengan cara dibaut pada rangka atap yaitu pada balok reng.
Sebelum baut dipasang, balok reng dan spandek dibor pada titik pemasangan
baut.
 Pasang baut dan mur dengan jarak disesuaikan pada setiap lembarnya, agar
spandek tersebut lebih rapat dan menempel dengan kuat pada permukaan
rangka atap (balok reng).
 Berikan sealent pada setiap lubang yang telah dipasangkan mur.
 Periksa kembali kerapihan pasangan atap dan lakukan uji terhadap kebocoran.

3. Pasangan Bubungan
Pekerjaan pemasangan bubungan dilaksanakan setelah penutup atap spandek selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Nok aluminium dipasang pada garis pertemuan atap yaitu bubungan dan jurai
luar dengan paku ulit diatas sayap nok bagian samping.
 Periksa kembali kerapihan pasangan bubungan dan lakukan uji terhadap
kebocoran.

4. List plank GRC L = 30 cm


Pekerjaan pemasangan list plank dilaksanakan setelah bubungan selesai dikerjakan.
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Potong papan GRC sesuai dengan ukuran list plank
 Tandai letak/posisi pemasangan dengan memperhatikan kerataan pasangan
listplank.
 Pasang listplank pada tepi atap dengan menggunakan paku skrup sesuai dengan
posisi yang telah ditandai sebelumnya.
 Terakhir lakukan pemeriksaan kerataan dan kerapian pasangan listplank.

F. LANGIT – LANGIT

1. Pas. Rangka Plafond besi hollow 40.40.20 mdl 60x60


Pekerjaan pemasangan rangka plafond besi hollow 40.40.20 dilaksanakan setelah
penutup atap selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Ukur sisi –sisi dinding ruangan yang akan dipasang rangka plafond
 Potong besi hollow sesuai dengan panjang sisi – sisi dinding.
 Dipasang tanda jalur pemasangan besi hollow dengan benang pada kedua sisi
dinding.
 Pasang rangka hollow pada keempat sisi dinding dengan cara dibor.
 Pasang rangka besi hollow memanjang pada bagian tengah yang menumpu pada
rangka bagian depan dan belakang.
 Pasang rangka besi hollow melintang bagian tengah yang menumpu pada rangka
bagian kiri dan kanan.
 Pasang rangka plafond besi hollow dengan modul 60x60 dan sesuai gambar
perencanaan.

2. Pas. Plafond GRC tbl 3,5mm


Pekerjaan pemasangan plafond GRC 3,5 mm dilaksanakan setelah rangka plafond besi
hollow selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Dipasang tanda jalur pemasangan plafond GRC dengan benang pada kedua sisi
 Pasang papan GRC mulai dari tepi ruangan dengan cara dibor pada rangka plafon
 Isi celah sambungan antara papan GRC dengan compound GRC.
 Tempelkan pita kertas yang sudah diolesi compound GRC pada lapisan compound
bagian sambungan plafon.
 Lapis kembali dengan compound sehingga menutupi pita kertas.
 Haluskan lapisan compound dengan kertas ampelas.

3. Pasang List Plafon SP. 4


Pekerjaan pemasangan list plafon dilaksanakan setelah pemasangan plafond dan
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Ukur sisi –sisi dinding ruangan yang akan dipasang list plafon
 Potong list profil kayu sesuai dengan panjang sisi – sisi dinding.
 Pasang list plafon dengan cara dipaku pada kerangka plafon.
 Terakhir periksa kerataan dan kerapihan pasangan plafon.

G. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Pengecatan Dinding Baru


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Bersihkan permukaan yang akan dicat.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas
menjangkau daerah yang sempit.
 Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
 Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan dinding.
2. Pengecatan Mengkilat Kayu
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Bersihkan permukaan yang akan dicat.
 Lakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat kayu. Pengecatan
menggunakan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas menjangkau daerah
yang sempit.
 Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
 Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan kayu.

3. Pengecatan Plafon
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Bersihkan permukaan yang akan dicat.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas
menjangkau daerah yang sempit. Untuk pengecatan plafon digunakan perancah
agar permukaan plafon yang tinggi dapat dijangkau.
 Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
 Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
 Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan plafon.

H. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Pas. Kusen Pintu dan Jendela Kayu kls. II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Balok kayu kelas II dipotong dan dibentuk sesuai dengan ukuran kusen yang
disyaratkan
 Lakukan penyambungan sesuai dengan bentuk dan ukuran kusen. Sambungan
menggunakan jenis pen dan lubang.
 Tentukan kedudukan kusen dengan cara merentangkan benang berjarak separuh
dari tebal kusen terhadap as bouwplank.
 Pasang angker pada kusen secukupnya.
 Dengan menggunakan unting – unting, atur kedudukan kusen pintu dan jendela
agar berdiri tegak.
 Pasang skur agar kedudukan kusen stabil dan kokoh
 Terakhir periksa kerapihan pasangan kusen.

2. Pasang Daun Pintu Panel Kayu Kls II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Papan kayu kls II dipotong dan dibentung menjadi 2 rangka tiang (kiri dan kanan)
dan 3 rangka ambang yaitu ambang atas, ambang tengah dan ambang bawah.
 Rakit rangka tiang dan rangka ambang dengan jenis sambungan kayu pen dan
luang.
 Pasang papan kayu yang sudah dibentuk menjadi panel – panel pada bagian
tengah rangka dengan menggunakan sambungan alur dan lidah.
 Pasang pintu panel yang sudah jadi pada kusen pintu dengan cara digantung
menggunakan engsel pintu

3. Pasang Daun Jendela Kayu Kls II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Papan kayu kelas II dibentuk menjadi 4 rangka jendela, 2 rangka tiang dan 2
rangka ambang.
 Sambungkan keempat rangka hingga terbentuk bingkai jendela.
 Potong kaca sesuai ukuran bagian dalam bingkai.
 Pasang kaca pada bingkai dengan hati-hati
 Pasang lis pada keempat sisi bingkai untuk menahan kaca agar tidak mudah lepas.
 Pasang jendela kaca yang telah selesai dibuat pada kusen dengan cara
digantungkan menggunakan engsel.
4. Pasang Kaca Polos 5mm
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Potong kaca sesuai ukuran bagian dalam bingkai. Haluskan bagian tepi kaca.
 Pasang kaca pada kusen dengan hati-hati
 Pasang lis pada keempat sisi kusen untuk menahan kaca agar tidak mudah lepas.
letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu
untuk menghindari goresan pada kaca.

5. Pasang Jalusi Kayu Kelas II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Papan kayu kls II dipotong sesuai ukuran agar tinggal di pasang pada kusen sesuai
spononya.

6. Pasang Engsel Pintu (1 Pintu 3 bh)


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Beri tanda titik pemasangan engsel pintu pada kusen dan daun pintu
 Pasang engsel dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
 Periksa kembali apakah engsel sudah terpasang kuat dan tidak mudah bergeser.

7. Pasang Kunci Tanam Pintu


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Beri tanda titik pemasangan kunci pintu pada kusen dan daun pintu
 Pasang kunci pintu dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
 Periksa kembali apakah kunci pintu sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

8. Pasang Engsel Jendela


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Beri tanda titik pemasangan engsel jendela pada kusen dan daun jendela.
 Pasang engsel jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
 Periksa kembali apakah engsel jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

9. Pasang Grendel Jendela


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Beri tanda titik pemasangan grendel jendela pada kusen dan daun jendela.
 Pasang grendel jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
 Periksa kembali apakah grendel jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

10. Pasang Hak Angin


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Beri tanda titik pemasangan kait jendela pada kusen dan daun jendela
 Pasang kait jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
 Periksa kembali apakah kait jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

I. PEKERJAAN MECHANICAL ELEKTRIKAL

1. Pas. Instalasi Listrik


Pertama disediakan gambar-gambar sistem instalasi listrik yang menunjukan secara
umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan instalasi titik lampu, stop kontak dan
saklar. Semua hantaran (kabel) ditarik dalam pipa/cabelduct dan diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran.

Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas balok dan kolom beton dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing. Penempatan sambungan/percabangan pada daerah yang
mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan menggunakan klem / isolasi
kabel supaya terlindung dengan baik dan tidak tersentuh. Jaringan arde harus
dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir. Pemasangan stop kontak
setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (atau sesuai
dengan spesifikasi).

2. Pasang Saklar Tunggal


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Pasang saklar tunggal pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
 Box saklar dipasang menempel pada dinding
 Pasang panel saklar pada box yang telah ditempelkan pada dinding.
 Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

3. Pasang Stop Kontak


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Pasang stop kontak pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
 Box stop kontak dipasang menempel pada dinding
 Pasang panel stop kontak pada box yang telah ditempelkan pada dinding.
 Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

4. Pasang Lampu LED Tampal 7 Watt


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Buatlah lubang pada plafond sesuai dengan besaran lubang lampu
 Pasang Lampu Led pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
 Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

5. Pasang Lampu LED Tampal 12 Watt


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
 Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
 Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
 Buatlah lubang pada plafond sesuai dengan besaran lubang lampu
 Pasang Lampu Led pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
 Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

J. PEKERJAAN MEBELER

1. Meja guru ½ Biro ( p=120 cm X l=60 cm X t=71 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Penyedia jasa memesan Meja guru dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
 Meja Guru yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Meja Guru diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

2. Kursi guru ( p=45 cm X l=40 cm X t=45 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Penyedia jasa memesan Kursi Guru dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
 Kursi Guru yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Kursi Guru diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

3. Kursi Siswa ( p=44 cm X l=40 cm X t=40 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Penyedia jasa memesan Kursi siswa dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
 Kursi Siswa yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Kursi Siswa diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

4. Meja Siswa Tunggal (p = 60cm X l = 55 cm X t = 65 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
 Penyedia jasa memesan Meja Siswa dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
 Meja ssiswa yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Meja siswa diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

K. PEKERJAAN AKHIR/ LAIN-LAIN

1. Pembersihan Akhir
Pembersihan akhir dilakukan di akhir masa pelaksanaan proyek, pada pekerjaan ini
termasuk membersikan lokasi pekerjaan dari sampah-sampah bekas pelaksanaan
konstruksi dan di buang ke disposal area.

2. Pas. Ralling pipa stanleesh dia 1,5”


Pas. Ralling pipa stanleesh dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan.
Rapikan setiap ujung pipa stanleesh agar tidak menimbulkan kecelakaan

3. Administrasi/Dokumentasi
Pekerjaan administrasi dilakukan pada awal pelaksanaan proyek, akhir pelaksanaan
dan selama masa pelaksanaan proyek yaitu pembuatan pelaporan yang dilakukan
secara berkala sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Sedangkan dokumentasi
dilaksanakan sepanjang jalannya proyek sebagai rekaman bukti pelaksanaan
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai