Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Putusan Peradilan Agama
Diampu Oleh Ibu Dr. Hj. Musawwamah, M. Hum.
Oleh :
Sheptyka Fitri Amiliya
(19382012033)
Dalam hal ini, meskipun ibu yang berhak menjadi hadhanah terhadap anak
dibawah umur, namun ayah disini tidak boleh mengabaikan kewajibannya untuk
tetap memberikan nafkah terhadap anaknya. Karena pada saat terjadi perceraian
yang bertanggungjawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang
diperlukan anak adalah ayah , kecuali apabila ayah dalam kenyataannya tidak
dapat memenuhi kewajiban tersebut, maka Pengadilan dapat menentukan bahwa
ibu ikut memikul biaya anak tersebut . Hal ini juga disebutkan dalam Kompilasi
Hukum Islam (KHI) Pasal 105 Huruf (c), bahwa biaya pemeliharaan itu
ditanggung oleh ayahnya. Oleh karena itu, peran keduanya itu penting sekali
sebagai orang tua untuk kepentingan anaknya apalagi anak tersebut masih
dibawah umur dan masih menempuh pendidikan yang memerlukan perhatian
lebih dari orang tuanya.
Hasil Analisis putusan nomor 0422/Pdt.G/2021/PA.Pmk
2. Pertimbangan hukum yang digunakan hakim dalam putusan itu adalah Pasal
105 huruf (a) dan Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, Pasal 41 huruf
(b) Undang-Undang No.1 Tahun 1974, dan Pasal 45 ayat ( 2 ) Undang-Undang
No.1 tahun 1974.
3. Metode penemuan hukum yang digunakan hakim dalam putusan itu adalah
metode penafsiran sistematis atau logis dan mempertimbangkan asas Maslahah.
4. Posisi putusan telah memenuhi asas kepastian hukum karena putusan itu
sebagai bentuk atau pernyataan legalitas atas pemeliharaan atau hadhanah
terhadap anak masih dibawah umur yang merupakan hak dari ibunya.