Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Gedungmeneng Bandarlampung 35145 Telp/Fax (0721) 704624

SOAL
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Mata Kuliah : Permasalahan dan Intervensi Anak Usia Dini


Kode Mata Kuliah :
SKS : 2 (2-0)
Pengampu Mata Kuliah :
a. Penanggung Jawab : Dr. Asih Budi Kurniawati, M.Pd.
b. Anggota Tim : Renti Oktaria, M.Pd.
Semester/Kelas : 4 (Empat) / A
Prodi / Jurusan : S1 PG-PAUD
Tahun Akademik : 2022/2023
Jenis Ujian : Takehome

Petunjuk Pengerjaan:
 Kerjakan 4 soal di bawah ini dengan mengembangkannya menjadi satu rangkaian essai
yang lengkap dengan sitasi dan menggunakan aplikasi mendeley untuk daftar pustakanya.
 Jika belum pernah menggunakan Mendeley, maka silakan mempelajari teknis penulisan
daftar pustaka dengan Mendeley dengan menyimak tutorialnya di Youtube.
 Setiap 1 soal harus dikembangkan menjadi 1-2 paragraf.
 Beri judul sesuai konsep dan pemikiranmu sendiri.
 Setiap mahasiswa tidak diperkenankan memberi judul yang sama, apalagi melakukan
copas dibeberapa bagian atau seluruh bagian essai.
 Batas pengumpulan sampai dengan Selasa, 11 April 2023 pukul 23.59 wib.
 Kerjakan pada template jawaban UTS di halaman kedua.
 Jawaban UTS dikumpulkan ke link google form yang telah disediakan.

Soal:
1. Uraikan pentingnya mempelajari Permasalahan dan Intervensi Anak Usia Dini bagi calon
guru!
2. Uraikan hakikat dan lingkup permasalahan anak usia dini secara teori/konsep!
3. Uraikan alasan mengapa anak usia dini perlu diberikan intervensi atas setiap
permasalahannya! Sertakan konsep ilmiah yang mendasarinya.
4. Uraikan satu topik permasalahan pada anak dan cara intervensinya! Jika perlu kasus real
di sekitar Anda. Sebutkan namanya, usia, latar belakang orang tua, dan permasalahan
yang dihadapi. Berikan juga solusi intervensi yang akan Anda berikan kepada anak
tersebut.

~Selamat Mengerjakan~
LEMBAR JAWABAN UTS

Nama Mahasiswa : Three Anggraini Siska


NPM : 2113054033

Judul : “Mempelajari Permasalahan dan Intervensi pada Anak Usia Dini: Pentingnya
Peran Guru PAUD dalam Mengenali dan Mengatasi Permasalahan Anak”

Isi Esai:
Sebagai calon guru PAUD, mempelajari permasalahan dan intervensi sangatlah penting
karena ini akan membantu dalam menguasai cara menganalisis masalah anak dan
mengintervensinya. Hal ini penting karena setiap anak memiliki keunikan dan karakteristik
tersendiri dalam perkembangannya. Dengan mempelajari permasalahan dan intervensi, Anda
akan lebih mudah dalam mengenali permasalahan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak di
usia dini, dan dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan
mereka.

Selain itu, sebagai calon guru PAUD, diharapkan mampu menyusun dan merancang kegiatan
serta media yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak di usia dini. Hal ini akan membantu
dalam mengintervensi permasalahan yang terjadi pada anak secara efektif dan tepat sasaran.
Dengan memahami permasalahan dan intervensi pada anak usia dini, juga dapat berperan
aktif dalam membantu orang tua dalam memahami dan mengatasi permasalahan yang
mungkin dihadapi oleh anak-anak di lingkungan rumah. Hal ini akan membantu memperkuat
hubungan antara orang tua dan anak, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi perkembangan anak. Sebagai calon guru PAUD juga dapat membantu orang tua dalam
mengembangkan keterampilan parenting yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangan
anak.

Orang tua atau pendidik terkadang berharap anak memiliki perkembangan yang sama dengan
temannya. Pendidik sering kali menyamakan harapan pada setiap anak, sehingga stimulasi
yang diberikan pada anak disamakan. Dalam memahami perkembangan anak, pendidik perlu
memahami mungkin saja perkembangan anak yang satu dengan yang lain berbeda hal ini
disebabkan karena faktor yang memengaruhi perkembangan anak pun berbeda. Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA) dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
(DDTK) merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur seluruh aspek
perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik,
kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni.(Kemendikbud, 2020)

Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindak lanjuti setiap keluhan
orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. (Direktorat Kesehatan Departmen
Kesehatan Keluarga, 2016) Lingkup dari permasalahan anak usia dini tercakup dalam
berbagai aspek, seperti masalah perkembangan kognitif, masalah kesehatan, masalah
psikososial, dan masalah lingkungan. Anak usia dini yang mengalami masalah perkembangan
kognitif mungkin mengalami kesulitan dalam memahami konsep abstrak atau mengikuti
instruksi yang kompleks. Karena itu, STTPA dan DDTK menjadi penting untuk memahami
hakikat dan lingkup permasalahan anak usia dini, sehingga dapat memberikan intervensi yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan setiap anak.
Anak membutuhkan intervensi dari orang dewasa disekelilingnya karena pada usia dini, anak
belum memiliki kemampuan kognitif dan sosial yang matang untuk dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri. Anak usia dini masih dalam tahap belajar dan memerlukan bantuan
orang dewasa untuk mengarahkan dan membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Selain itu, anak usia dini juga belum memiliki pengalaman yang cukup untuk dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks dan beragam.

Dalam hal ini, orang dewasa di sekitar anak, seperti orang tua, guru, dan profesional lainnya,
memiliki peran penting dalam memberikan intervensi yang tepat dan efektif pada anak..
Selain itu, intervensi juga dapat membantu mengatasi permasalahan yang berpotensi
menghambat perkembangan anak dan membimbing anak dalam mengembangkan potensi
yang optimal. Memberikan intervensi yang tepat pada anak usia dini merupakan tanggung
jawab bersama untuk menjamin kualitas hidup anak di masa depan.

Seperti satu contoh kasus seorang anak yang bernama Nur Rahma berusia 3 Tahun, yang
ditinggal oleh orang tua nya di sebuah panti asuhan, berdasarkan hasil observasi dan cerita
yang saya dengar dari orang-orang dewasa disekitanya yang ikut serta tinggal di panti asuhan
serta pengaduan dari Rahma kepada saya selaku ibu angkatnya . Rahma mengalami kasus
bullying oleh anak seorang pengurus panti asuhan yang seusia dengannya, Sehingga
membuat Rahma jadi pendiam dan sangat takut dalam mengemukakan pendapat , ketika saya
menjenguknya dia sangat senang, dia selalu tersenyum dan bercerita tetang kegiatan yang
dilakukannya selama di panti, namun ketika saya ingin pulang dia menangis mengatakan
bahwa dia ingin ikut dengan saya karena takut akan di jahili oleh teman sebayanya.

Permasalahan ini sudah saya adukan kepada ibu yang bertanggung jawab atas Rahma, namun
tanggapannya sangatlah membuat saya kecewa, dia berkata jangankan anak kecil orang
dewasa saja bisa bertengkar. Untuk intervensi yang saya lakukan kepada Rahma adalah saya
memberikanya pengertian bahwa saya akan sering-sering menjenguknya dan membawanya
pulang saat waktunya tiba. Walau dengan tetap menangis pengertian yang saya berikan dapat
membuat Rahma membiarkan saya pergi.

Daftar Pustaka:
Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan Keluarga. (2016). Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Bakti Husada, 59.
Kemendikbud. (2020). PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Direktorat.

Anda mungkin juga menyukai