Ardel
Ardel
KETUA:
ARDELIA AMANAH
NIM 201440104
HALAMAN PENGESAHAN
1
Judul : PENERAPAN KOMPRES ICE PACK UNTUK
MENURUNKAN NYERI PERINEUM PADA IBU
POST PARTUM DI RUMAH SAKTI BAKTI
TIMAH PANGKALPINANG
Peneliti Utama : Ardelia Amanah
NIM : 201440104
Jabatan Fungsional : -
Program Studi : D III Keperawatan
Nomor HP : 085229437820
Alamat Surat (e-mail) : deaadel200@gmail.com
Mengesahkan
Ka. Jurusan Keperawatan
2
RINGKASAN PENELITIAN
Latar Belakang:
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit
menular yang menyebabkan kesakitan dan kematian utama diseluruh
dunia. ISPA adalah penyakit saluran pernapasan yang menginfeksi bagian
saluran pernapasan maupun saluran pernapasan bawah yang terjadi di
beberapa bagian seperti alveoli, pleura, sinus, dan rongga telinga bagian
tengah yang ini terjadi berlangsung selama 14 hari (Saktiansyah dkk,
2020). Sekitar 4 juta anak meninggal setiap tahun akibat ISPA dengan
sebesar 98% dari kematian tersebut disebabkan oleh pneumonia,
bronkitis, dan emfisema. Kematian bayi di bawah usia 5 tahun sangat
tinggi, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. ISPA
merupakan salah satu penyakit yang paling sering dikonsultasikan atau
ditangani di pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan anak
(World Health Organization, 2020).
Data dari referensi Riskesdas (2018) diperoleh bahwa prevalensi
ISPA di Indonesia sejumlah 9%. Prevalensi ISPA tertinggi terjadi
dikalangan kelompok umur 1-4 tahun dengan sebesar 32,4%. Prevalensi
ISPA dengan jenis kelamin laki laki berjumlah 9 % dan perempuan 9,7%.
ISPA dengan jenis tempat tinggal diperkotaan sejumlah 9% dan
perdesaan 9,7%. Kasus ISPA terbanyak yang ada di Indonesia terjadi di
beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Timur 15,4%, yang di ikuti oleh
daerah Papua 13,1%, Papua Barat 12,3% dan Bangka Belitung 6,9%.
Berdasarkan hasil Riskesdas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(2018) prevalensi ISPA di Bangka Belitung sebesar 6,91% orang yang
mengalami sebesar 12.567 orang. Prevalensi ISPA pada balita dengan
kelompok umur 0-11 bulan 3,51%, 12-23 bulan 7,94%, 24-35 bulan 9,91%,
36-47 bulan 6,68%, 48-59 bulan 12,71%. Pravelensi dikabupaten yang ada
di Bangka Belitung yaitu dikabupaten Bangka Selatan 12,98%,
3
2
Meningkatkan Bersihan Jalan Napas Pada Anak Prasekolah dengan ISPA di RSBT
Pangkalpinang?”
Rencana Kegiatan:
Rencana kegiatan penelitian ini dilakukan dengan melibatkan anak yang
mengalami ispa di RSBT Pangkalpinang sebagai responden penelitian. Penelitian
dilakukan dengan penerapan Inhalasi uap dengan minyak kayu putih untuk
meningkatkan bersihan jalan napas.
Metodologi:
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah metode
observasi partisipatif, wawancara tak terstruktur, dokumentasi, studi literatur.
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan asuhan keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
4
I. LATAR BELAKANG
1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Tujuan studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran
Penerapan Inhalasi Uap dengan Minyak Kayu Putih dalam
Meningkatkan Bersihan Jalan Napas Pada Anak Prasekolah
dengan ISPA di RSBT Pangkalpinang.
1.2 Tujuan Khusus
a. Untuk menganalisis penerapan inhalasi uap minyak kayu
putih dalam meningkatkan bersihan jalan napas pada anak.
2. Manfaat
1. Rumah Sakit
Menambah pengetahuan perawat dalam menerapkan terapi non
farmakologi melalui inhalasi uap dengan minyak kayu putih dalam
meningkatkan bersihan jalan napas napas pada anak prasekolah
ISPA di RSBT Pangkal pinang.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang
keperawatan dalam meningkatkan bersihan jalan napas pada anak
prasekolah ISPA melalui inhalasi uap dengan minyak kayu putih.
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur
terapi inhalasi uap dengan minyak kayu putih terhadap masalah
bersihan jalan napas anak prasekolah ISPA di RSBT Pangkal
pinang.
3. Kerangka Konsep
ISPA Terapeutik
Terapi komplementer (dengan
cara penerapan inhalasi uap
minyak kayu putih)
5
3. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan pada studi kasus ini adalah dua orang dengan
kriteria inklusi dan eksklusi yaitu:
1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi pada subyek studi kasus ini yaitu:
a. Anak yang dirawat inap hari ke 2 ISPA
6
2 Seminar proposal
3 Perizinan dan
persiapan
4 Pelaksanaan penelitian
5 Pengolahan data
6 Penyusunan laporan
penelitian
7 Seminar hasil
penelitian
VI. KEPUSTAKAAN
Anjani, S. R., & Wahyuningsih. (2022). Penerapan Terapi Uap Dengan Minyak
Kayu Putih Terhadap Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Pasien
ISPA. The 2nd Widya Husada Nursing Conference (2nd WHNC), 9198..
http://journal.uwhs.ac.id/index.php/whnc/article/view/448. Diakses pada
tanggal 30 november 2022
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
10
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
VII. LAMPIRAN
a. Naskah PSP
b. Form Informed Consent