INTRANATAL
Disusun Oleh:
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan dengan judul “Intranatal Care” dalam penulisan ini telah melibatkan
bantuan moril dan material dari banyak pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan, kerja sama,
terutama yang terhormat:
1. Bapak Didik Hariyadi, S. Gz., M. Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Nurbani, S. Kp., M. Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan.
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M. Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Ns. Mather, S.Kep, M.Sos selaku pembimbing maternitas
5. Semua dosen Program Studi Ners Keperawatan Pontianak yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasanya serta ilmu yang
bermanfaat.
6. Kedua orangtua, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Pontianak dalam upaya meningkatkan
mutu pembelajaran mahasiswa di Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE
Mahasiswa
Mengetahui,
6. Komplikasi
Menurut Wiknjosostro (2010) komplikasi adalah sebagai berikut:
a. Perdarahan masa nifas
Perdarahan postpartum atau pendarahan pasca persalinan adalah
perdarahan dengan jumlah lebih dari 500 ml setelah bayi lahir. Ada dua
jenis menurut waktunya, yaitu perdarahan dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan dan perdarahan nifas. Perdarahan post partum dalam 24 jam
pertama biasanya masih berada dalam pengawasan ketat dokter. Dalam
dua jam pertama kondisi terus dipantau, salah satunya untuk mengetahui
apakah terdapat perdarahan post partum. Sementara itu, perdarahan masa
nifas dapat terjadi ketika sudah tidak berada di rumah sakit lagi oleh
karena itu harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan
post partum.
b. Infeksi paska persalinan (post partum)
Infeksi post partum adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan.
Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada
dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama
setelah persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan tidak
ditemukan penyebab lainnya (misalnya bronhitis), maka dikatakan bahwa
telah terjadi infeksi post partum. Infeksi yang secara langsung
berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada rahim, daerah
sekitar rahim, atau vagina. Infeksi ginjal juga terjadi segera setelah
persalinan.
c. Ruptur uteri
Secara sederhana ruptur uteri adalah robekan pada rahim atau Rahim tidak
utuh. Terdapat keadaan yang meningkatkan kejadian ruptur uteri,
misalnya ibu yang mengalami operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
Selain itu, kehamilan dengan janin yang terlalu besar, kehamilan dengan
peregangan rahim yang berlebihan, seperti pada kehamilan kembar, dapat
pula menyebabkan rahim sangat teregang dan menipis sehingga robek.
d. Trauma Perineum
Parineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan
anus. Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat
proses persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin
secara tiba-tiba, sehingga kulit dan jaringan perineum robek.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine).
b. Pemeriksaan ultrasonografi.
c. Pemantauan janin dengan kardiotokografi.
d. Amniosentesis dan kariotiping
8. Penatalaksanaan
1. Kala I
a. Mengukur TTV dan PF
b. Auskultasi DJJ
c. Memperhatikan kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi
terendah dan kemajuan persalinan, serta perineum.
2. Kala II
1. Mengajari ibu untuk mengejan
3. Kala III
1. Pengawasan terhadap pendarahan
2. Memperhatikan tanda plasenta lepas
4. Kala IV
1. Pemeriksaan fisik, observasi TTV dan keadaan umum
2. Kontraksi rahim
3. Letakan bayi yang telah dibersihkan sebelah ibu
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan Dan
Diagnosa Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Nyeri berhubungan Mengungkapkan 1. Identifikasi 1. Mengklarifikasi
dengan intensitas penurunan nyeri derajat kebutuhan;
kontraksi. Menggunakan ketidaknyamanan memungkinkan
teknik yang tepat dan sumbernya. intervensi yang tepat
untuk 2. Pantau dan catat 2. Memberikan
mempertahankan aktifitas uterus informasi legal
control pada setiap tentang kemajuan
Istirahat diantara kontraksi kontinu; membantu
kontraksi 3. Berikan mengindentifikasi
informasi dan pola kontraksi
dukungan yang abnormal,
berhubungan memungkinkan
dengan kemajuan pengkajian dan
persalinan intervensi segera
4. Kolaborasi: kaji 3. Pertahankan supaya
kepenuhan pasangan tetap
kandung kemih. mendapatkan
Kateterisasi informasi tentang
diantara kontraksi perkiraan kelahiran
bila distensi 4. Meingkatkan
terlihat dan klien kenyamnan,
tidak mampu memudahkan
menghindari turunnya janin, dan
5. Dukung dan menurunkan resiok
posisikan blok trauma kandung
sadel atau kemih yang
anastesi spinal, disebabkan oleh
lokal, pudendal, presentasi janin
sesuai indikasi 5. Posisi yang tepat
menjamin
penempatan tepat
dari obat- obatan
dan membantu
mencegah
komplikasi
Ansietas Tujuan: dalam 1x24 1. Beri dukungan 1. Continuitas
berhubungan jam kecemasan turun profesoinal intra perawatan dan
dengan kurang partum continue pengkajian dapat
pengetahuan sesuai indikasi menurunkan stress
kurang tentang 2. Berikan 2. Pendidikan dapat
prosedur informasi tentang menurunkan stress
pemeriksaan perubahan dan ansietas serta
psikologis dan meningkatkan
fisiologis pada kemajuan
persalinan sesuai persalinan
kebutuhan 3. Berikan informasi
3. Kaji tingkat dan dasar
penyebab 4. Stress mengaktifkan
ansietas, kesiapan sistem
untuk melahirkan adrenokortikal
anak dan peran hipofisis
orang terdekat/ hipotalamik, yang
pelatih meningkatkan
4. Pantau tekanan retensi dan
darah dan nadi reabsorbsi natrium
sesuai indikasi dan air serta
5. Anjurkan klien meningkatkan
untuk ekskresi kalium
mengungkapkan 5. Stress, rasa takut,
perasaan, dan ansietas
masalah, dan rasa mempunyai efek
takut yang dalam pada
proses persalinan
Kerusakan Kriteria hasil : 1. Bantu klien/ 1. Membantu
integritas kulit - Otot parieneal pasangan dengan meningkatakan
berhubungan rileks semua posisi tepat peregangan
dengan proses selama upaya pernapasan, dan bertahap dari
persalinan mengejan upaya untuk parieneal dan
- Bebas dari rileks jaringan vagiana.
laserasi yang 2. Tempatkan klien 2. Menurunkan
dapat dicegah pada posisi sim tegangan perineal,
lateral kiri untuk meningkatan
melahirkan bila peregangan
nyaman bertahap, dan
3. Angkat kaki menurunkan
secara stimultan, perlunya episiotomy
bila peninjak 3. Menurunkan
kaki digunakan, regangan otot;
dan tepat telapak mencegah tekanan
kaki dan kaki betis dan ruangan
dengan tepat politeal yang dapat
pada posisi menimbulkan
rendah terjadinya
4. Kolaborasi : trombophlebitis
bantu dengan pasca partum
episiotomi garis 4. Meskipun
tengah atau kontroversial,
mediolateral, bila episiotomi dapat
perlu mencegah robekan
perineoum pada
kasus bayi besar,
persalinan cepat,
dan ketidakcukupan
relaksasi parineal
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh, Rukiyah dkk. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Cetakan Pertama.
Jakarta: Trans Info Media; 2012.
Damayanti, Ika Putri, dkk. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensip
Pada Ibu Bersalin Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Deepublish.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Dinkes.
Nugroho, Taufan. “Buku Ajar Obstetri”. Yogyakarta : Nuha Medika; 2011.
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. EGC.
Wiknjosastro. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta : Bina Pustaka.