Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah: Model Praktik Bidan Berkesinambungan


Penempatan: Semester VII Alih Jenjang 2022-2023

NAMA : APRYANI
KELAS :B
NIM : P3.73.24.122.146

Pertanyaan :

1. Buatlah identifikasi masalah yang anda temui pada kasus Asih dari awal hingga
akhir cerita, silahkan di kelompokkan berdasarkan tahapan siklus (contoh; periode
kehamilan, persalinan dan nifas)

Jawab :
KEHAMILAN :
- Ibu kelelahan bekerja
- Ibu tidak mempunyai kesempatan bertanya tentang yoga
kehamilan
karena waktu pemeriksaan sangat cepat
- Setiap kunjungan kehamilan, ibu bertemu dengan bidan yang
berbeda
- Tidak bisa membeli kuota internet untuk mengikuti kelas ibu
hamil melalu aplikasi sosial media
- Ibu khawatir akan ditolong oleh bidan yang belum pernah
memeriksanya saat hamil, karena ibu merasa belum kenal
dengan bidan di kamar bersalin nanti
- Ibu takut jika bertemu dengan bidan yang katanya galak dan
cerewet dikamar bersalin
PERSALINAN :
- Saat masuk kamar bersalin ibu tidak di temani oleh suami di
karenakan situasi pandemic covid 19.
Ibu sangat takut dengan suasana kamar bersalin yang setiap
tempat tidur hanya di beri pembatas tirai.
- Ibu merasa kesepian, kesakitan dan sangat cemas & takut.
- Bidan tidak memahami kebutuhan ibu untuk menghadirkan
pendamping persalinan, Setelah ibu menangis bidan baru
mengijinkan suaminya untuk menemaninya.
- Bidan ruang bersalin tidak mendampingi hanya sesekali
datang
- Tidak dapat makan karena nyeri yang dirasakan
- Ibu di pasang infus untuk menambah kekuatan kontraksi nya
- Pada saat proses persalinan dokter yang menolong tidak
memberitahu
sebelumnya bahwa proses pertolongan bayi melalui bantuan
vacum, dan adanya pengguntingan jalan lahir. Setelah ingin
menjahit baru memberitahu asih, sehingga asih sangat takut
dan cemas.
- Bayi lahir tidak langsung menangis, dilakukan pertolongan
pertama , setelah 2-3 menit Bayi menangis kuat.
- Pada saat memasukkan tangan kedalam rahim asih bidan tidak
memberitahu asih terlebih dahulu, sehingga asih merasa
seperti mau
pingsan dan lemah.
NIFAS :
- 2 jam pasca persalinan asih mengalami perdarahan.
- ibu dan bayi di pisahkan karena kondisi asih belum stabil.
- Bayi asih diberikan susu formula oleh bidan tanpa meminta
persetujuan terlebih dahulu kepada asih dan suami.
- ibu sangat kecapean dan kurang tidur serta istirahat karena
bayi asih
- rewel sepanjang malam.
- ibu tidak ada yang membantu dalam merawat bayi nya serta
pekerjaan
- rumah lainnya.
- Ibu tampak pucat, lelah dan mudah tersinggung serta sering
sekali ingin menangis tanpa tau penyebabnya apa.

2. Apa sajakah model asuhan kebidanan dan model praktik kebidanan yang dapat
terapkan sesuai kasus di atas dilihat dari konsep respectful midwifery/ maternity
care dan hak-hak pasien, mulai dari masa kehamilan, persalinan hingga masa nifas
untuk mencegah kemungkinan masalah yang telah anda identifikasi sebelumnya
tidak terjadi.
Silahkan di jelaskan semua model asuhan kebidanan dan praktik kebidanan yang
menurut anda tepat dan sesuaikan dengan permasalahan yang terjadi sebagai
upaya pencegahan.

Jawab :
⮚ Midwifery Care
Yaitu : Model Asuhan Berkesinambungan yang dipimpin oleh bidan
dikaitkan
dengan manfaat untuk ibu dan bayi baru lahir, seperti : lebih sedikit
episotomi,
peningkatan kelahiran pervaginam spontan dan peningkatan menyusui.
Model
asuhan ini berdasarkan penghormatan terhadap martabat manusia, kasih
sayang dan pemajuan hak asasi manusia bagi semua orang.

Berdasarkan ICM, perempuan sebagai klien yang menerima layanan dari


Bidan memiliki hak-hak sebagai berikut :
1. Hak mendapatkan layanan persalinan dari bidan yang terampil dan
kompeten. Yaitu memperkenalkan diri kepada perempuan dan
pendamping, menjelaskan prosedur apa yang akan dan sedang
dilakukan.
2. Hak bayi untuk memiliki ibu yang sehat dan teredukasi baik;
3. Hak dihormasti sebagai manusia;
4. Hak atas keselamatan tubuhnya;
5. Hak untuk mendapatkan informasi kesehatan terkini;
6. Hak untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan keputusan atas
pelayanan kesehatan yang diterima dan menawarkan informed consent;
7. Hak untuk kerahasiaan;
8. Hak untuk memilih tempat dimana dia akan bersalin dan posisi yang
diinginkan.

⮚ Model woman centered care :


ibu dari awal kehamilan sampai pada tahap persalinan adanya komunikasi
yang kurang antara Bidan dan ibu Asih. Jika adanya hubungan yang kolaboratif
antara ibu hamil dan bidan, interaksi yang baik dan saling terbuka dan adanya
dukungan dalam membuat pilihan , maka pengalaman yang akan didapati ny. ibu
dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya akan lebih menyenangkan.
Melihat kebutuhan yang ibu butuhkan di ruang bersalin, hadirkan pendamping,
membuat suasana ruangan yang tenang, aman,nyaman dan didampingi dengan
bidan yang memberikan support dan dukungan dalam normalitas persalinan.
⮚ Model of Practice with inform choice :
Dalam kasus ini seharusnya, bidan dan dokter memberikan informasi yang jelas
selama memberikan tindakan. Memberikan informasi kepada ny.asih dan asih
mengapa perlu diberikan infus dengan perangsang, mengapa perlu tindakan
vakum dan dilakukannya pengguntingan. Hak klien dalam memberikan pilihan
dari informasi obyektif yang di dapat mengenai dirinya, dan bidan harus
menghormati pilihan tersebut.
⮚ Colaborative Care :
a. Bidan perlu berkolaborasi dengan professional lain untuk menjamin
kliennya menerima pelayanan yang baik bila terjadi sesuatu dalam asuhan
b. Kolaborasi dilaksanakan dengan informed choice (menghargai hak
perempuan untuk memilih tentang semua aspek dalam asuhan kebidanan) demi
keuntungan ibu dan bayi.
c. Bidan secara aktif memberikan informasi dengan lengkap, relevan, dan objektif
tanpa pemaksaan kehendak

3. Bagaiamanakah menurut anda masalah dibawah ini terjadi pada Asih (silahkan lihat dan cari
penyebab dari berbagai sudut pandang)
a. Partus lama bisa terjadi; apakah yang menjadi penyebab utama dan bagaimana mencegah
agar tidak terjadi
b. Atonia uteri pada nifas dini bisa terjadi; apakah yang menjadi penyebab utama bagaimana
mencegah agar tidak terjadi?
c. Persalinan dengan vacuum ekstraksi bisa terjadi; apakah yang menjadi penyebab utama,
bagaimana mencegah agar tidak terjadi?

Jawab :

a. Partus lama bisa terjadi karena Kontraksi yang tidak adekuat, dikarenakan
tingkat kelelahan asih dalam mengatasi rasa nyeri saat persalinan, kondisi
emosionalnya yaitu asih merasa cemas dan takut karena tidak ada pendamping
persalinan (suami), oleh karena kecemasan yang sangat tinggi dapat
mempengaruhi kerja otot-otot dasar panggul menjadi tegang sehingga
memperlambat terjadinya pembukaan pada saat bersalin.Selain itu di sebabkan
status hidrasi asih sangat kurang karena asih tidak mau makan sehingga asih
kekurangan tenaga saat proses persalinan.
Cara mencegah agar tidak terjadi partus lama :
- Mencegah terjadinya stres dan kecemasan pada ibu dalam proses
persalinan dengan cara berikan sentuhan dan hadirkan pendamping untuk
ibu dalam menemani saat proses persalinan itu berlangsung.
- Mengatasi ketidaknyamanan ibu bersalin dalam mengurangi rasa nyeri
saat proses persalinan dengan cara Akupresur yaitu cara memijat
menggunakan jari tangan pada titik-titik tertentu. Atau dengan MPDA (
Modified Pain Digital Acupressure )
- Menggunakan therapi klomplementer berupa musik diharapkan dengan
adanya therapi musik tubuh menghasilkan hormon beta-endorfin yang
merupakan hormon kebahagiaan yang dapat menurunkan nyeri dan
kecemasan.
- Penuhi hidrasi ibu dengan cara menganjurkan ibu makan dalam porsi
sedikit tapi sering, guna menambah tenaga saat proses persalinan.

b. Atonia uteri pada nifas dini bisa terjadi karena ibu tersebut disebabkan karena
tidak adanya kontraksi uterus setelah plsenta lahir, hal ini pemanjangan masa
persalinan atau partus lama yang terjadi.
Pencegahan:
▪ Melakukan menejemen aktif kala 3
▪ Mengetahui faktor resiko (partus lama, partus dengan induksin persalinan)
▪ Kolaborasi dengan tenaga medis yang berkompeten
c. Persalinan dengan vacum ekstraksi bisa terjadi karena ibu sudah kelelahan dan
tidak ada tenaga untuk mengedan.
Penyebab utama Vaccuum ekstrasi : his yang tidak adekuat, partus lama, janin
yang di kandung asih mengalami stres.
Cara mencegah Vacuum ekstrasi :
- Pastikan asupan hidrasi dan nutrisi tercukupi selama proses persalinan.
- Pantau partograf, pastikan proses persalinan berjalan dengan baik.
- Pimpin persalinan saat kepala benar-benar 5/6 di depan Vulva.
- Pastikan his ibu selama persalinan adekuat.
- Pastikan kesejahteraan janin terjaga observasi tiap 30 menit.

4. Untuk saat ini apakah diagnosa Asih pada saat kunjungan nifas hari kedelapan di Puskesmas?

Jawab : P1A0 NIFAS HARI KE 8 DENGAN POST PARTUM BABY BLUES

5. Apakah asuhan kebidanan dan tindakan yang paling tepat dilakukan bidan (pada kunjungan
Asih hari kedelapan di postpartum di Puskesmas) untuk mencegah Asih mengalami Depresi
Postpartum diperiode selanjutnya?

Jawab :
a. Mendengarkan keluhan, perasaan yang saat ini di rasakan ibu tanpa
adanya pembatasan waktu.
b. Melakukan Skrining dengan instrument gejala cemas dan depresi “Self
Reporting Questionnaire “ : ini merupakan digunakan sebagai alat ukur
gangguan mental emosional atau distress yang dikembangkan oleh WHO jika
hasil menunjukan adanya gangguan segera lakukan kolaborasi dengan team
nakes unit terkait kejiwaan untuk follow up kondisi kesehatan mental ibu.
C. Menjadwalkan kunjungan ulang dan melakukan home visite jika diperlukan.
d. Memberikan edukasi kepada ibu dan suami mengenai perubahan
emosional pada masa awal nifas, dan memberikan dukungan untuk saling
membantu dalam merawat bayi dan urusan rumah tangga.

e. Anjurkan ibu untuk tidur yang cukup, manfaatkan waktu tidur si bayi untuk tidur asih
juga, dan jangan ragu agar asih meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok bayi

f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bernutrisi dan olahraga secara rutin
6. Jika anda sebagai pembuat kebijakan di Kementrian Kesehatan, apakah ide anda yang bisa
anda kembangkan pada perbaikan pelayanan di Puskesmas khususnya terhadap pelayanan
pada ibu hamil bersalin dan nifas agar masalah yang terjadi pada Asih tidak terjadi lagi pada
perempuan-perempuan yang lain.

Jawab :
- Membuat program Kelas Persiapan Persalinan yang dihadiri oleh ibu dan
pasangan, agar informasi seputar kehamilan, bersalin dan nifas dapat diketahui
pasangan. Sehingga persiapan dalam menjalankan setiap prosesakan lebih matang.
- Diadakan kegiatan “roomtour”ke ruang bersalin agar ibu dapat mengenal bidan yang
bertugas dan melihat situasi dan kondisi di dalam ruang bersalin.
- Membuat program kelas Yoga hamil yang dihadiri ibu hamil dengan tujuanibu hamil
dapat mempersiapkan tubuh dan mental yang sehat dalam menjalani proses kehamilan
hingga persalinan.
- Memperbaiki standar prosedur ANC, persalinan, bayi baru lahir dan nifas,sehingga bidan
yang memberikan layanan kesehatan sesuai SOP yang mengutamakan hak-hak
perempuan.
- Membuat program melalui aplikasi atau wa group dan sejenisnya,sehingga setiap ibu
hamil,bersalin,nifas dan menyusui mendapatkan informasi ter update dan bisa
menanyakan keluhannya kapan saja.
- Melakukan Monev kinerja bidan melalui angket yang diberikkan ke klien atau pasien
(kepuasan pelanggan) guna meningkatkan kinerja para bidan.

Anda mungkin juga menyukai