ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keahlian siswa tata boga melalui
pembelajaran teaching factory. Penelitian ini merupakan penerapan atau implementasi
pembelajaran teaching factory untuk meningkatkan kompetensi keahlian siswa tata boga di
SMKN 3 Kota Bengkulu tahun pelajaran 2018/2019, pada semester ganjil. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas XI tata boga 4 sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa
perempuan, 12 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
saat kegiatan pembelajaran dan wawancara kepada guru, siswa, dan orang tua. Untuk
melengkapi informasi, data dperoleh melalui kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat peningkatan dalam aspek mempunyai tujuan dalam bekerja 33%, mempunyai
rencana kerja 24%, berani mengahadapi resiko kegagalan 14%, berkomunikasi dengan
pelanggan 16%. Menjalin hubungan baik 13%. Pembelajaran teaching factory dapat
berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi keahlian produktif siswa tata boga dengan
melibatkan siswa secara langsung dalam keseluruhan proses usaha mulai dari perencanaan,
produksi, dan pemasaran.
ABSTRACT
Implementation Of Factory Teaching Learning To Increase Of Skill And Competence
Student Departement Of Art Culinary Sman 3 Bengkulu City
The research purposes to increase skill and competence culinary art of students,
through teaching factory learning. The research is applying or implementation factory
teaching learning to increase competence skill art culinary of students in SMAN 3 Bengkulu
city education year 2018/2019, in add semester. Subject of the research are student of art
culinary department grade XI group four as much 30 persons consist of 18 female students
and 12 male students. Data collecting teachnical carry out by observation, when the learning
activity, and by interview to the teacher, students and parents. To complete of data
information get by questioner. The result of this reseach is there are increasing in the asphect,
that have destination in work 33 % have work planning 24%, brave for take the failure risk
14%, make comunicate to the customer 16%. Make good relationship 13%. Factory teaching
learning contribute productive competence skill of the students of art culinary, with involving
directly the students in whole of the effort process, begin from planning, produce and
marketing.
TRIADIK 33
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
34 TRIADIK
Aida, Hidajat
(PBET) yang dilaksanakan oleh SMK. Hal 300 buah. Tempat pemasarannya di dalam
ini disesuaikan dengan pernyataan sekolah dan di lingkungan sekitar sekolah.
Triatmoko (2009:35), bahwa SMK masih Proses yang dilakukan siswa dan
kesulitan untuk menerapkan pendidikan guru mulai dari perencanaan hingga
berbasis produksi. Oleh karena itu menjual produk diperhatikan dengan
dimunculkan istilah teaching factory yang sungguh-sungguh. Menurut Syarifurahman
mengharuskan sekolah memiliki tempat & Ujiati (2013:71) bahwa antara tujuan,
untuk siswa melaksanakan pembelajaran strategi pembelajaran, dan proses penilaian
praktik yang dirancang sedemikian rupa yang digunakan oleh para guru selama
sehingga menyerupai lingkungan kerja berlangsungnya proses pembelajaran akan
Pengembangan kompetensi selalu memiliki pengaruh atau saling
keahlian yang dikembangkan di SMKN 3 keterkaitan satu sama lain, dimana tujuan
Kota Bengkulu yaitu teaching factory, ada akan mempengaruhi strategi pembelajaran
di program keahlian tata boga. Kegiatan yang akan diterapkan, dan bagaimana
pembelajarn ini melatih keterampilan teknik penilaian yang tepat agar tujuan
siswa dalam membuat produk, salah dapat tercapai.
satunya adalah roti boy. Kompetensi Teaching factory merupakan
keahlian tata boga di SMKN 3 Kota pembelajaran yang mengedepankan
Bengkulu. produk sesuai perencanaan. Antara
Pembuatan produk teaching factory perencanaan, pembuatan produk dan
yang dimulai dari perencanaan melatih pemasaran saling berkaitan.
siswa merancang keuangan untuk membeli
bahan sesuai dengan pruduk yang akan Pelaksanaan
pembimbing masing-masing.
Secara langsung siswa belajar
melihat peluang usaha dan peluang pasar
dari produk yang dihasilkan. Pertama kali Gambar 1
Saling keterkaitan antara perencanaan,
siswa membuat roti boy dan menjualnya pelaksanaan dan pemasaran
sebagai bentuk wirausaha. Siswa setiap
METODE
membuat produk roti boy rata-rata terjual
Penelitian ini merupakan
penerapan atau implementasi pembelajaran
TRIADIK 35
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
36 TRIADIK
Aida, Hidajat
TRIADIK 37
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
Prosesnya meliputi perencanaan, produksi, layak di dunia industri. Setiap siswa yang
and Exposition, Alptekin, et al (2001: 1) tanpa tujuan yang jelas dan lainnya yang
38 TRIADIK
Aida, Hidajat
Jumlah
Kegiatan Profil Kompetensi
Siswa
7 siswa Kompetensi keahlian
(23%) yang amat baik
Sebelum
18 Kompetensi keahlian
siswa yang baik
TRIADIK 39
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
40 TRIADIK
Aida, Hidajat
Tabel 10. Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Bengkulu dapat diterima dengan baik oleh
Wawancara
para konsumen
Kepuasan pelanggan Skor Keterangan
rata-
Penerapan pembelajaran teaching
rata factory di SMKN 3 Kota Bengkulu
Apakah siswa kami 100% puas
sudah berkomunikasi dimulai pada semester ganjil, dimulai pada
dengan baik? bulan September. Setting pelaksanaan
Apakah pelanggan 100% puas
merasa dilayani dengan sebagai berikut:
baik a. Sosialisasi
Sosialisasi pembelajaran ini
Respon pelanggan terhadap produk
diberikan kepada seluruh guru khususnya
dan pemasaran yang dilakukan oleh siswa
guru tata boga, siswa, staf Tata Usaha,
dengan pertanyaan yang diurai pada tabel
orang tua. Kepala sekolah menjelaskan
6. menunjukkan bahwa para konsumen
mengenai pembelajaran teaching factory,
penikmat roti boy, merasa cukup puas
menjalin kerja sama kepada pihak tertentu
terhadap produk maupun pelayanan
yang dibutuhkan. Setelah sosialisasi guru
terhadap konsumen.
membuat program kegiatan sesuai dengan
Respon kepuasan pelanggan
skema dan langkah-langkahnya. Penetapan
diperoleh melalui wawancara. Umunya
tujuan mengacu pada pencapaian yang
pelanggan puas dengan sikap dan
hendak diperoleh dengan standarisasi
komunikasi penjual produk. Sebanyak 40
b. Perencanaan
orang yang menjadi responden mengaku
Membuat perencanaan sesuai dengan
penjual produk menawarkan produk,
pembelajaran teaching factory untuk
mengucapkan terima kasih kepada
meningkatkan kompetensi keahlian siswa
pelanggan, sikap penjual ramah dengan
tata boga. Pembelajaran yang
senyum dan gaya bicara yang luwes.
direncanakan yaitu: (1) merencakan
Data tersebut menunjukkan bahwa
produk yang dibuat, mengelompokkan
kepuasan pelanggan produk dan
bahan dan alat yang dibutuhkan
pemasaran teaching factory SMKN 3 Kota
c. Pelaksanaan
Bengkulu yang menjadi responden pada
Guru melaksanakan pembelajaran
penelitain ini sebagian besar berada di
sesuai desain yang telah disiapkan dengan
kategori puas dan cukup puas. Hal ini
rencana pelaksanaan pembelajaran,
menunjukkan bahwa produk dan
membuat progres mingguan yang
pemasaran siswa tata boga SMKN 3 Kota
dituangkan dalam jurnal pembelajaran
TRIADIK 41
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
42 TRIADIK
Aida, Hidajat
TRIADIK 43
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
44 TRIADIK
Aida, Hidajat
TRIADIK 45
Implementasi Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga
Di Smkn 3 Kota Bengkulu
46 TRIADIK