BAB I Fisika KLMPK 10
BAB I Fisika KLMPK 10
PENGUKURAN LINIER
A .TUJUAN
C. Dasar Teori
1
Gambar 1. Vernier Calipper
2. Micrometer Skrup
Alat ini mempunyai dua skala, yaitu skala utama (Scale Barrel) dan skala nonius
(Micrometer Collar) dengan ketelitian masing-masing 0,5 mm dan 0,1 mm.
2
D. Prosedur Kerja
1. Periksalah ketepatan titik nol jangka sorong. Letakkan benda pada rahang
bawah. Untuk mengukur bagian benda. Letakan benda pada rahang atas.
2. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Lakukan pengukuran
ditiga tempat pada pada yang sama.
3. Letakan benda ( Balok kaca, kawat, pegas tabung ) pada rahang micrometer
skrup. Putar pelan-pelan skala nonius sehingga berbunyi “klik”
4. Baca hasil pengukuran pada skala yang tersedia pada alat. Lakukan pengukuran
ditiga tempat berbeda pada benda yang sama.
E. Pertanyaan
Buatlah tabel data hasil pengukuran Vernier Caliper dan Micrometer Skrup
152 mm 33 mm 7 mm 10,000 mm
1. Vernier 152 mm 33 mm 7 mm 10,000 mm
Caliper 152 mm 33 mm 7 mm 10,000 mm
Mikrometer 26 mm 31 mm 6 mm 21 mm
3
2. Skrup 26 mm 31 mm 6 mm 21 mm
26 mm 31 mm 6 mm 21 mm
Rata-rata 26 mm 31 mm 6 mm 21 mm
Balok Kaca
1. 152 mm 1. 26 mm
2. 152 mm 2. 26 mm
3. 152 mm 3. 26 mm
Rata-rata = 152 mm 26 mm
Silinder
1. 33 mm 1. 31 mm
2. 33 mm 2. 31 mm
3. 33 mm 3. 31 mm
Rata-rata = 33 mm 31 mm
Benda Pipih
1. 7 mm 1. 6 mm
2. 7 mm 2. 6 mm
3. 7 mm 3. 6 mm
Rata-rata = 7 mm 6 mm
Kawat
4
Vernier Caliper Micrometer Skrup
1. 10,000 mm 1. 21 mm
2. 10,000 mm 2. 21 mm
3. 10,000 mm 3. 21 mm
Rata-rata = 10,000 mm 21 mm
E. Kesimpulan
Dari percobaan diatas kita bisa mengukur volume benda menggunakan Vernier
Caliper dan Micrometer Skrup.
BAB II
5
BANDUL SEDERHANA
A. Tujuan
1. Memahami gerak harmonis sederhana
2. Mengukur secara langsung periode bandul sederhana
3. Menentukan percepatan gravitasi (g)
6
C. Dasar Teori
Seutas tali yang panjangnya 1 ( massa tali diabaikan). Bila m diberi simpangan X
dengan cara menarik kesamping dari posisi kesetimbangan (lihat gambar) dan
dilepaskan, benda berayun disekitar posisi kesetimbangan benda, X=0. Sistem ini
disebut bandul sederhana dimana geraknya merupakan gerak harmonis sederhana.
Missalnya massa m (lihat gambar 3), benda sejauh X dari posisi kesetimbangan
tali membentuk sudut ʘ terhadap garis vertical. Diagram gaya untuk massa m
ditunjukkan pada (gambar 2.3). dimana W=m.b, m benda dan T tegangan tali.
M2 = 2π √ (m.g)………………………………….(1)
g = 4π2 . 1/T2…………………………………….(2)
7
Dimana g dapat dihitung dengan mengukur 1 dan T.
D. Prosedur Kerja
1. Gantungkan bandul sederhana pada statif
2. Tetapkan kedudukan penjepit tali sehingga jarknya ±60cm dari pusat bandul
3. a) berikan simpangan kecil pada bandul dengan sudut simpangan 5-10o dan
lepaskan
b) biarkan berayun beberapa saat, kemudian catat waktu yang diperlukan untuk
30 ayunan. Ulangi sebanyak 3 kali percobaan. Ukurlah panjang tali l1 , massa
tali m
c) lakukan langkah 3a dan 3b dengan panjang tali yang sama l1 tetapi massa
ditukar m2
d) ulangi langkah 3a, 3b, dan 3c dengan massa m2, tetapi panjang tali l1 dan l2
masing-masing 70cm dan 90cm
Tabel 2.1 panjang tali = 60cm, masa bandul = 100 gr, diameter bandul = 25,91mm
Sudut = 10°,20°,30°
8
Percobaan ke- Sudut Massa Waktu 30x Periode
Bandul ayunan Ayunan
Penyelesaian Percobaan 1
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2. 2
T
0,6
g = 4.(3,14)2. 2
(1,65)
g = 8,691 m/s2
Penyelesaian Percobaan 2
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2.
T2
0,6
g = 4.(3,14)2. 2
(1,75)
g = 7,726 m/s2
9
Penyelesaian Percobaan 3
l = 60cm = 0,6m
Dit ….g?
Jawab
l
g = 4π2. 2
T
0,6
g = 4.(3,14)2. 2
(3,3)
g = 2,172 m/s2
Periode ayun
0 Panjang tali
10
1 2 3 4 5 6 7
g 1+ g 2 + g 3
g total =
3
8,691+ 7,726+2,172
=
3
18,589
=
3
= 6,196 m/s2
Dari percobaan diatas dapat kita peroleh bahwa 60cm panjang tali massa ,150gr,
200gr,300 gr maka akan menghasilkan nilai rata-rata
Rumus:
nilai rata−rata
T=
panjang tali
7 ,726
=
0,6
=12,876 m/s 2
KESIMPULAN
Kesimpulan 3(a) dengan 3(b)
Dari percobaan 3(a) dengan 3(b) disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan masa bandul akan mempengaruhi waktu
2. Semakin besar masa bandul, maka waktu yang ditempuh semakin
lama, otomatis periode ayunan semakin lambat
11
2. Semakin panjang tali pengikat pada bandul, maka waktu yang
ditempuh akan semakin lama, hal ini dapat dilihat dari hasil percobaan
pada tabel 2.3.1 dan 2.3.2
BAB III
KALORIMETER
A. TUJUAN
Tujuan pratikum calorimeter ini adalah menentukan kalor lebur es dan kalor
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung calorimeter dan pengaduknya.
2. Thermometer 5. Stopwatch
3. Gelas Ukur 6. Kertas
4. Neraca 7. Es
C. DASAR TEORI
Azaz Black menayatakan jika dua system yang temperaturnya berbeda disatukan
maka system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan kalor kepada
system yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan kalor kepada system
yang temperaturnya lebih rendah, sehingga tercapai keseimbangan. Bila system
dalam keadaan setimbang, maka berlaku hubungan sebagai berikut.
M1C(ta-t1)+C(ta+t1)=M2C(t2-ta)……..(1)
Dimana
M1= Massa air bertemperatur lebih rendah (t1)
M2= Massa air bertemperatur lebih tinggi (t2)
C = Kapasitas kalor senja
c = Kalor jenis air
12
ta = Suhu akhir setelah tercapai keseimbangan
Kalor lebur suatu zat padat adalah jumlah kalor persatuan massa yang diberikan
pada zat padat disebut zat pada titik leburnya. Apabila kedalaman air yang
berbeda dalam bejana ditambahkan es pada titik leburnya maka berlaku
hubungan (telah disederhanakan) sebagai berikut.
Mes(Les+ta)=(Mair+C)(tair-ta)………..(2)
Dimana
Mes = Massa Es(gram)
Mair = Massa Air(gram)
Tair = Kalor lebur Es(kal/gr)
Tair = Temperatur air dalam bejana mula-mula(C)
C = Kapasitas kalor calorimeter(kal/C)
D. LANGKAH PERCOBAAN
1
13
a) Isilah calorimeter dengan M1 gram air catatlah temperature dalam
calorimeter (t1)
b) Kemudian tambahkanlah M2 gram air kedalam calorimeter yang
temperaturnya diukur dalam gelas ukur (t2) dimana t2>t1
c) Setelah tercapai kesetimbangan catatlah temperature akhir campuran
tersebut (ta)
14
E. PENYELESAIAN
15
1 30 detik 48°
2 60 detik 39°
3 90 detik 37°
4 120 detik 36°
5 150 detik 36°
6 180 detik 34°
ANALISIS DATA
1. Percobaan I
DIK = Mair = 481,5 gram
MES = 25 gram
tair = 70°C
ta = 58°C
DIT = les = ……. Kal/gram
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
25 (les+58°C) = (481,5+13.455).(70-58)
25 les+ 333 K = 7874,19
25 les = 7874,19-303
5.939,46
les =
25
= 237,57 Kal/gram
2. Percobaan II
DIK = Mair = 490 gram
MES = 55,5 gram
tair = 70°C
ta = 49°C
DIT = les = ……. Kal/gram
16
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
55,5 (les+49°C) = (490+13.455).(70-49)
55,5 les+ 324 K = 292.845
55,5 les = 292.845-324
292.521.
les =
55,5
= 5.270,64 Kal/gram
3. Percobaan III
DIK = Mair = 504 gram
MES = 85 gram
tair = 70°C
ta = 40°C
DIT = les = ……. Kal/gram
JAWAB =
MES (les+ta) = (Mair+C)(tair-ta)
85 (les+40°C) = (504+13.455).(70-40)
85 les+ 315 K = 2.159.840
85 les = 418.770-315
418.455
les =
85
= 4.923 Kal/gram
Selisih Waktu
180
150
17
120
90
60
30
34 36 38 40 42 44 46 48 Temperatur(°C)
Waktu 30 detik
T2 = 30°, T1 = 48°
Δt = T2-T1
= -18°
Waktu 60 detik
T2 = 30°, T1 = 39°
Δt = T2-T1
= -9°
Waktu 90 detik
T2 = 30°, T1 = 37°
Δt = T2-T1
= -7°
18
Waktu 180 detik
T2 = 30°, T1 = 34°
Δt = T2-T1
= -4°
F. KESIMPULAN
1) Jika ada system yang temperaturnya berbeda kemudian disatukan. Maka
system yang temperaturnya lebih tinggi atau memberikan kalor kepada
system temperaturnya kecil sehingga menjadi seimbang
2) Jika calorimeter diisi didalamnya air beberapa gram es maka
temperaturnya air didalamnya akan menurun setelah es mencair.
BAB IV
A. TUJUAN
Tujuan pratikum ini adalah menentukan koofisien tegangan permukaan zat cair.
19
2. Tabung B 6. Air Sabun
3. Loupe 7. Air Mineral
4. Minyak Rem
C. DASAR TEORI
Pada gambar 3.1 Menunjukkan zat cair naik setinggi h dalam tabung pipa kapiler
dengan jari-jari n. Ujung tabung yang terbuka mengalami tekanan atmosfer. Gaya yang
menahan zat cair merupakan komponen tegangan permukaan arah vertikal yang
besarnya f Cos θC . Jika permukaan kontak besarnya 2nr , gaya tegangan permukaan
menjadi γ 2 π r Cos θC . Karena zat cair berada dalam……. maka =
γ 2πr Cos θC . p ( π r 2) hg …………………………………………….(1)
γ = prgh / 2 Cos θC …………………………………………………..(2)
Dimana =
γ = Koefisien tegangan permukaan zat cair (N/M)
p = Massa jenis zat cair (kg/m3)
r = Jari-jari tabung kapiler (mm)
θr = Sudut kontal (untuk zat car dengan kaca harga θc = 0
20
D. PROSEDUR KERJA
1. Ukur diameter tabung pipa kapiler yang digunakan dengan jangka sorong.
2. Celupkan tegak lurus tabung pipa kapiler ke dalam zat cair yang telah
disediakan.
3. Ukurlah tinggi (h ) zat cair yang naikdalam pipa dan digunakan loupe untuk
melihat permukaan zat cair.
4. Lakukan percobaan beberapa kali dengan terlebih dahulu mengeluarkan zat
cair yang tersisa dalam tabung pipa kapiler.
5. Dengan jenis zat cair yang sama, lakukan percobaan dengan pipa kapiler
yang berbeda diameternya.
6. Lakukan langkah 1-5 dengan zat cair yang berbeda.
7. Tentukan massa jenis setiap zat cair yang digunakan ( p=m/v ). Untuk
memperoleh massa jenis zat cair yang digunakan, timbanglah massa zat cair
dan tentukan volume zat cair yang digunakan.
21
1. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6
2. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6
3. Minyak Rem 5 3 27,9x 10-6
E. ANALISIS DATA
1. Hitung harga rata-rata untuk setiap jenis zat cair dengan mencantumkan
satuannya
2. Jelaskan pengubah kenaikan zat cair didalam tabung pipa kapiler dan mengapa
kenaikan tersebut tidak sama untuk setiap zat cair
22
Rumus =
Γ Minyak rem = p . r . g . h
γ = p.r. g.h
= 186,1 . 3 x 10-6 x 10 .5 x 10-3
23
BAB V
A.Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah menentukn nilai kekentalan suatu zat cair berdasarkan
hukum stokes.
1. Buret
2. Mistar
3. Jangka Sorong
4. Air
5. Timbangan
6. Stop Watch
7. Bola besi
8. Minyak rem
C. Dasar Teori
Hukum stokes berbunyi bahwa suatu benda bergerak dalam zat cair dan benda
tersebut akan menimbulkan gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan suatu zat
cair, gaya gesekan akan sebanding dengan kecepatan relatif.
24
Bila suatu benda berbentuk bola bergerak dalam medium yang sifatnya
tetap ,maka gaya tekanan antara medium dan benda itu menurut hukum stokes adalah :
F = 6. π .r .v ………………………………………………………………(1)
Dimana :
22
π = atau 3,14
7
Persamaan diatas hanya berlaku bila bola dengan meium f akan sama dengan
berat bola(w) dikurangi gaya keatas (fa), maka gerak bola itu menjadi gerak beraturan
Bila bola bergerak tanpa kecepatan (v0=0) dan telah tercapai keadaan gerak lurus
berurutan, maka berlaku persamaan :
fa + fa – w = 0 …………………………………………………………….(2)
atau
Dimana :
η : Kekentalan
25
g : Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
22
π = atau 3,14
7
D. Prosedur Kerja
1. Kecepatan rata-rata
Rumus :
S
v=
t
Keterangan :
26
t = Waktu (s)
E. Penyelesaian
a. Dik :
S = 60 cm =0,6 m
0,7+1,1+5
t= =2,2( s)
3
D = 4 mm
Dit : v..?
Jawab =
s 0,6 m
v= = =0,27
t 2,2 s
27
(untuk bola besi pada air)
1. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
r = Jari - jari
a. Dik :
D = 6 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
28
m
v = 0,23
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
0.86
29
b. Dik:
S= 60 cm = 0,60 m
1,27+1,29+1,33
t= =1,29(s)
3
D = 4 mm
Dit : v…?
Jawab:
s 0,60 m
v= = =0,46 (untuk bola besi di
t 1,29 s
minyak rem)
2. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
r = Jari - jari
30
b. Dik :
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
m
v = 0.46
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
4,86
31
c. Dik:
S= 60 cm = 0,60 m
0.76+0.86+ 0.91
t= =0.84( s)
3
D = 4 mm
Dit : v…?
Jawab:
s 0,60 m
v= = =0,71 (untuk bola besi di
t 0.84 s
Air Sabun)
3. Nilai Viscositas
Rumus =
Ket =
η = Nilai Viscositas
V = Volume
22
π = atau 3,14
7
r = Jari - jari
32
c. Dik :
D = 4 mm = 0,4 cm
r = 0,4/2 = 0,2 cm
π = 3,14
m
v = 0.46
s
V = π. r2.t
= 0,075 cm3
ρb = 0,09 g/cm3,
Jawab :
−2952,99
¿
3,16
KESIMPULAN
1) .Semakin besar nilai kekentalan suatu zat cair maka waktu yang
ditempuh pada jarak yang sama akan semakin lama
33
2) Dari hasil percobaan kekentalan pada minyak rem paling tinggi dari
pada air dan air sabun
34
35