Notaris
Guna memenuhi salah satu Tugas Kelompok dalam Mata Kuliah : Peraturan Jabatan
Notaris/PPAT & Kode Etik
Oleh :
( Kelompok 3 Kelas 1A )
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
2.2.1. Penyebab masyarakat masih sulit memperoleh data terkait protocol notaris ........... 7
2.2.2. Persentase kepatuhan dan ketaatan Para Notaris terhadap implementasi pengisian
database Protokol Notaris yang cepat, tepat dan akurat ................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17
PENDAHULUAN
Dunia Notaris merupakan dunia yang fenomenal dengan seluruh atribut dan kegiatan
yang dijalani sehari-hari oleh Notaris, dari berbagai aktivitas sampai memberikan pelayanan
yang terbaik bagi kliennya/para pihak. Jabatan Notaris diadakan atau kehadirannya
dikehendaki oleh aturan hukum dengan maksud untuk membantu dan melayani masyarakat
yang membutuhkan alat bukti tertulis yang bersifat otentik mengenai keadaan, peristiwa, atau
perbuatan hukum. Dengan dasar ini, mereka yang diangkat menjadi Notaris harus memiliki
semangat untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, Notaris tidak berarti apa-apa apabila
masyarakat tidak menghendakinya.2
Notaris tidak hanya memiliki kewenangan tetapi juga kewajiban administrasi kantor
layaknya perusahaan. Administrasi kantor notaris dapat diartikan sebagai kegiatan yang
bersifat tulis menulis (kegiatan ketatausahaan), seperti menulis daftar akta, daftar surat di
bawah tangan yang disahkan, daftar surat di bawah tangan yang dibukukan, daftar Klapper
yang disusun menurut abjad, buku daftar protes; buku daftar wasiat, dan buku daftar
1
Triyanti. 2015. “Kekuatan Pembuktian Dokumen Elektronik Sebagai Pengganti Minuta Akta Notaris. Pasca
Sarjana”. Jurnal Repertorium. Volume II No. 2 hlm.21.
2
Nurita Emma R.A, 2012, Cyber Notary (Pemahaman Awal Dalam Konsep Pemikiran), Rafika Aditama,
Bandung, hlm. 19.
3
Sjaifurrachman dan Habib Adjie, 2011, Aspek Pertanggung Jawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta, Mandar
Maju, Bandung, hlm. 7.
perseroan terbatas. Kegiatan administrasi notaris tersebut tidak terlepas dari kepiawaian
manajerial notaris untuk melakukan tata cara pengarsipan. Tata kearsipan kantor notaris juga
merupakan bagian dari kegiatan administrasi notaris. Tata cara penyimpanan minuta atau asli
akta beserta warkahnya juga menjadi tanggung jawab notaris dalam rangka memelihara dan
menjaga arsip negara dengan baik dan sungguhsungguh.4
4
Urgensi Penyimpanan Protokol Notaris Dalam Bentuk Elektronik Dan Kepastian Hukumnya Di Indonesia
Mohamat Riza Kuswanto, Jurnal Repertorium Volume Iv No. 2 Juli - Desember 2017, hlm. 63.
Permasalahan terkait Protokol Notaris antara lain belum adanya database yang akurat
tentang pemegang Protokol Notaris bagi Notaris yang telah pensiun atau meninggal dunia.
Selama ini Protokol Notaris yang berasal dari Notaris yang telah pensiun atau meninggal
dunia, masih disimpan ahli waris Notaris dan belum dilaporkan kepada Majelis Pengawas
Notaris, sehingga data pada Majelis Pengawas Notaris, Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum dan Pengurus Ikatan Notaris Indonesia, masih terpisah-pisah dan belum
terintegrasi dengan baik. Sementara itu, banyak masyarakat yang ingin mendapatkan
informasi terkait pemegang Protokol Notaris. sehingga kebutuhan untuk menyusun database
pemegang protokol yang akurat, mutlak diperlukan, agar masyarakat mudah mengakses data
terkait Protokol Notaris.
Sebagaimana dalam penelitian ini terdapat contoh kasus Notaris di Malang yang
meninggal dunia, yaitu bermula dari Notaris tersebut telah berakhir masa jabatannya namun
Notaris pensiun tersebut tidak segera melakukan penyerahan protokol, MPD selaku pengawas
juga telah memberikan peringatan akan tetapi Notaris tersebut tidak mengindahkan
peringatan dari MPD dengan alasan anak dari Notaris yang pensiun ini akan meneruskan dan
merawat protokol tersebut, hingga suatu ketika terjadi peristiwa Notaris pensiun tersebut
meninggal dunia namun sampai dengan saat ini protokol tersebut masih berada dikediaman
almarhum. Ketentuan ini jelas menunjukkan adanya kekosongan norma yang terkait dengan
kasus tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas melihat pentingnya pengalihan protokol notaris dalam
bentuk elektronik, serta kepastian hukum dari protokol Notaris dalam bentuk elektronik
dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia, penulis tertarik untuk mengkaji lebih
lanjut dalam penulisan hukum ini.
1. Apa penyebab masyarakat masih sulit memperoleh data terkait protokol Notaris?
2. Bagaimana persentase kepatuhan dan ketaatan para Notaris terhadap implementasi
pengisian database protokol Notaris yang cepat, tepat dan akurat?
3. Bagaimana pemberian reward dan punishment yang diakibatkan oleh kepatuhan
dan ketaatan tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Sebagaimana dalam penelitian ini terdapat contoh kasus Notaris di Malang yang
meninggal dunia, yaitu Notaris A dengan wilayah kerja di Kabupaten Malang, adapun
kronologi dari kasus ini bermula dari Notaris tersebut telah berakhir masa jabatannya namun
Notaris pensiun tersebut tidak segera melakukan penyerahan protokol, MPD selaku pengawas
juga telah memberikan peringatan akan tetapi Notaris tersebut tidak mengindahkan
peringatan dari MPD dengan alasan anak dari Notaris yang pensiun ini akan meneruskan dan
merawat protokol tersebut, hingga suatu ketika terjadi peristiwa Notaris pensiun tersebut
meninggal dunia namun setelah diketahui anak dari ahli waris tersebut masih mengemban
pendidikan Strata-1 ilmu hukum oleh karena ketidaktahuan dari ahli waris mengenai
penyerahan protokol diketahui sampai dengan saat ini protokol tersebut masih berada
dikediaman almarhum, sehingga yang melakukan proses pengalihan atau penyerahan
protokol tersebut dilakukan oleh ahli waris serta dibantu MPD di wilayah tersebut untuk
menuntaskan pelaksanaan penyerahan protokol. Ketentuan ini jelas menunjukkan adanya
kekosongan norma yang terkait dengan kasus tersebut. Kekosongan norma yang dimaksud
adalah adanya ketidakpastian dalam hal sanksi yang seharusnya diberikan kepada ahli waris
oleh karena kelalaiannya.
2.2 Pembahasan
2.2.1. Penyebab masyarakat masih sulit memperoleh data terkait protocol notaris
Dalam hal notaris meninggal dunia, maka protokol Notaris tersebut akan
diserahkan kepada notaris lain, penyerahan protokol dalam hal Notaris meninggal
dunia, dilakukan oleh ahli waris notaris kepada notaris lain yang ditunjuk oleh
MPD. Protokol notaris diserahkan untuk menjaga kerahasiaan isi akta dan
eksistensinya, sehingga apabila suatu saat dibutuhkan guna suatu keperluan dapat
mudah dicari dan ditemukan aktanya. Berdasarkan Pasal 35 UU No. 2 Tahun 2014
tentang Jabatan Notaris:
6
Dukcapil Gunung Kidul, Sistem Digitalisasi Memudahkan Kearsipan, Website Internet:
https://dukcapil.gunungkidulkab.g0.id/2020/02/25/sistem-digitalisasi-memudahkanpengarsipan/, diakses pada Hari Kamis
Tanggal 13 April 2023 Pada Pukul 20.20 WIB.
bumi. Kewajiban notaris dalam menyimpan protokol notaris yang dilakukan secara
elektronik untuk saat ini bisa dikatakan baru sebuah wacana dari pemerintah untuk
diimplementasikan, sebab menyimpan protokol notaris yang dilakukan secara
elektronik belum ada aturan pelaksanaannya. Padahal dengan ada nya aplikasi atau
system elektronik yang menyimpan database terkait protokol notaris dapat
mengantisipasi apabila protokol notaris mengalami kehilangan atau kerusakan oleh
hal-hal yang tak terduga, selain itu masyarakat yang memiliki hak atas nya di
kemudian hari dapat dengan mudah mengakses apabila ia mencari dokumen yang
sebelumnya di buat oleh notaris yang pensiun ataupun yang meninggal dunia.
7
Salim H.S., 2008, Hukum Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 201
pengawas itu sendiri tidak memiliki kantor. Padahal, MPD telah berdiri sejak
2004 lalu.
a. meninggal dunia;
b. telah berakhir masa jabatannya;
c. minta sendiri;
d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan
tugas jabatan sebagai Notaris secara terus menerus lebih dari 3
(tiga) tahun;
e. diangkat menjadi pejabat negara;
f. pindah wilayah jabatan;
g. diberhentikan sementara; atau
h. diberhentikan dengan tidak hormat.
a. minuta Akta;
b. buku daftar akta atau repertorium;
c. buku daftar akta di bawah tangan yang penandatanganannya
dilakukan dihadapan Notaris atau akta di bawah tangan yang
didaftar;
d. buku daftar nama penghadap atau klapper;
e. buku daftar protes;
f. buku daftar wasiat; dan
g. buku daftar lain yang harus disimpan oleh Notaris berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Dalam hal Protokol Notaris tidak diserahkan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis
Pengawas Daerah berwenang untuk mengambil Protokol Notaris.
Apabila para notaris tidak melakukan protokol notaris maka akan ada
nya akibat hukum sebagaimana di dalam Pasal 65A UUJN Notaris yang
melanggar ketentuan Pasal 58 dan Pasal 59 dapat dikenai sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pemberhentian sementara;
8
Melita Trisnawati, Suteki . Op.Cit., hlm.,37.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Emma, Nurita, R.A. (2012). Cyber Notary (Pemahaman Awal Dalam Konsep
Pemikiran). Bandung: Rafika Aditama.
Sjaifurrachman dan Habib Adjie. (2011). Aspek Pertanggung Jawaban Notaris Dalam
Pembuatan Akta. Bandung: Mandar Maju.
Website :