Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan bagaimana Visi dan Misi Pancasila untuk menaungi


Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
tantangan ideolgi yang mungkin dapat mengganggu persatuan
dan kesatuan Bangsa Indonesia !
Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mengandung nilai-nilai budaya sejak zaman
nenek moyang dulu. Pancasila disusun dari lima sendi utama yang diusulkan oleh para pendiri
bangsa dengan memikirkan kepentingan negara. Ideologi memainkan peran penting dalam
integrasi suatu negara, terutama pada negara-negara berkembang, sehingga tidak merupakan
hasil pemikiran dari satu golongan saja, namun nilai-nilai kebudayaan seluruh masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila berisi nilai-nilai bangsa Indonesia yang juga harus
diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi. Globalisasi
membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat terasa jika
banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa Indonesia.
Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong
royong. Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal,
seperti yang kita ketahui, gotong-royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para
pendahulu kita melalui sila keempat.

Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh diubah-
ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki sifat yang
lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada
masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus
mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret,
sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah-masalah teraktual. Maka
dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara rasional dan kritis dengan menghadapkan
berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup yang silih berganti, sehingga terungkap makna
operasionalnya.
Di era globalisasi, dunia seakan berubah menjadi sebuah komunitas global dimana setiap
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain tanpa memandang apakah negara tersebut maju
atau berkembang, desa atau kota, semuanya akan berinteraksi. Sebagai sebuah negara
berkembang, Indonesia masih harus berjuang untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya.
Keadaan yang dimiliki setiap anggota berbeda, dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa
Indonesia tidak dapat maju jika mengikuti negara lain yang memiliki kondisi ataupun kebiasaan
berbeda. Apa yang dianggap baik bagi kita belum tentu baik bagi pihak lain, begitupun
sebaliknya. Berpegang teguh pada nilai bangsa yang tercantum pada Pancasila mendorong
negara untuk memahami kelemahan serta kekuatan dirinya.

Ada empat paradigma fungsi yang harus terus dilakukan agar masyarakat tetap eksis dan lestari.
Pertama, masyarakat perlu memelihara sistem nilai budaya yang dianut. Di Indonesia, kasusnya
terjadi pada pemeliharaan Pancasila sebagai pedoman budaya masyarakat. Kedua, masyarakat
harus mampu menyesuaikan dengan perubahan. Ketiga, terdapat fungsi integrasi dari unsur
masyarakat yang beragam secara terus-menerus. Integrasi dapat terjadi apabila seluruh lapisan
masyarakat memiliki pedoman kehidupan yang sama, yakni Pancasila. Terakhir, masyarakat
perlu memiliki tujuan bersama yang lahir dari Pancasila dan terus-menerus diperbaiki oleh
pemimpin dan dinamika masyarakatnya.

Pada kenyataannya, kita harus mengakui bahwa Pancasila sendiri belum mendapat tempat yang
tepat di hati masyarakat. Penghayatan dan pemahaman akan nilai Pancasila belum benar-benar
diresapi, dibuktikan dengan banyaknya implementasi budaya asing yang tidak pas dengan
budaya Indonesia. Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali, khususnya bagi
anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang
modern dan dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu tantangan terberat dalam melawan
arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan
pembangunan Indonesia di masa mendatang. Diharapkan kemajuan negara Indonesia kelak dapat
sesuai dengan visi dan misi yang telah dituangkan para pembela negara pada Pancasila.

Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Rakyat Indonesia
perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman, tetapi
Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat digunakan untuk
memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai
Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya
perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk tumbuh dalam
negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai