Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan

Masyarakat sosial Budaya di era 5.0

Imron Maulana
Universitas Negeri Sultan Maulana Hasanuddin-Banten
Imronmaulana577@gmail.com

Abstrak

Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat untuk mencegah beberapa masalah


kepentingan individu dalam lingkungan sosial budaya. Pancasila sebagai Ideologi dan dasar
Negara ini tidak akan tergantikan dan diubah selama Negara Kesatuan Republik Indonesia masih
ada. Pada perkembangan teknologi sangat mempengaruhi nilai-nilai Pancasila dan juga perilaku
masyarakat indonesia. Pada perkembangan Teknologi yang ditandai dengan dengan era sosial
1.0 sampai era masyarakat sosial 5.0 saat ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
nilai-nilai Pancasila dan juga perliaku kehidupan masyarakat. Saat ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berada di titik saat ini era sosial 5.0 yang merupakan kelanjutan dari
era industri 4.0. Dengan adanya era sosial 5.0 ini, dunia yang luas tidak menjadi penghalang
keterbatasan informasi. Berita dan isu menjadi lebih up to date dalam penyebarannya. nilai-nilai
luhur telah memudar oleh perilaku sosial dan budaya yang hanya mengedepankan gaya hidup
global yang tidak sehat. Mengingat pentingnya Pancasila sebagai landasan negara, maka kita
harus terus berjuang untuk memelihara, melestarikan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kita sehari-hari guna mencapai tujuan dan mempertahankan identitas jati diri
bangsa Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang
berdasarkan hasil penelitian literatur yaitu dengan mengumpulkan data dari jurnal, buku, dan
lain-lainnya yang berkaitan dengan hubungan tentang isi dari pembahasan, serta mengamati
tingkah laku dari masyarakat Indonesia dan kemudian akan di analisis untuk kesimpulan.

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan banyak suku, negara, bahasa dan budaya yang berbeda,
sehingga Indonesia mengambil ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang meliputi seluruh
bangsa Indonesia. Selain berfungsi sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan ideologi
yang berguna dalam menentukan arah kehidupan masyarakat. Pancasila adalah pedoman bagi
masyarakat untuk mencegah beberapa masalah kepentingan pribadi di lingkungan sosial budaya.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ini tidak akan tergantikan dan diubah selama negara
kesatuan Republik Indonesia masih ada. Di zaman yang sibuk ini dimana misi dan nilai-nilai
Pancasila harus selalu diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, keberadaan Pancasila tidak
hanya dijadikan sebagai simbol saja. Namun sebagai landasan perilaku dan pergaulan sesama
bangsa Indonesia, baik dalam kehidupan bermasyarakat, sosial budaya, berbangsa dan bernegara,
maka harus berdasarkan Pancasila yang dijadikan landasan berperilaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbudaya.

Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi nilai-nilai Pancasila dan juga perilaku


masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai-nilai Pancasila dan perilaku
hidup manusia adalah perkembangan teknologi yang menandai era sosial 1.0 hingga era sosial
5.0 saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menjadi titik temu era sosial
5.0 yang merupakan kelanjutan dari era industri 4.0. Dengan society 5.0, dunia besar bukan lagi
halangan dengan keterbatasan informasi. Berita dan isu menjadi lebih up-to-date dalam
penyebarannya. Namun, perkembangan teknologi yang pesat ini masih menjadi sesuatu yang
baru bagi sebagian orang yang belum berpikiran maju. Mereka yang tidak mampu menghadapi
perubahan akibat kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi akan mempengaruhi
kehidupan sebagian orang. (Yudi Ardian Rahman, 2017).

Dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat saat ini terdapat sikap, etika dan
karakteristik warga negara. Ketiga perilaku tersebut dilihat dari kehidupannya, masyarakat telah
banyak memiliki perilaku yang menyimpang dari nilai dan standar pancasila. Tidak hanya dalam
kehidupan sosial dan budaya, tetapi juga dalam kehidupan politik, banyak juga pejabat yang
tidak jujur dan tidak bertanggung jawab dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam dunia
politik, Indonesia memiliki citra buruk atau opini negatif, karena politik uang terus berlanjut di
negara ini, banyak pejabat yang tidak dapat diandalkan dan korupsi meningkat. Dalam kehidupan
bermasyarakat, pembentukan sosial budaya Pancasila sangat penting karena dapat menciptakan
kegiatan sosial pembangunan yang positif di Indonesia. Pelaksanaan perilaku sosial budaya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila juga bertujuan untuk membangun kepribadian Indonesia yang
lebih baik dan unggul.

Namun, nilai-nilai luhur tersebut telah dibayangi oleh perilaku sosial dan budaya yang
hanya mempromosikan gaya hidup global yang tidak sehat. Mengingat pentingnya Pancasila
sebagai dasar negara, maka kita harus terus berupaya menjaga, melestarikan, dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai cita-cita dan mempertahankan
jati diri bangsa. .

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan hasil desk
research, meliputi pengumpulan data dari jurnal, buku dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
hubungan isi pembahasan, serta mengamati perilaku masyarakat Indonesia, yang kemudian akan
dianalisis untuk menggambar kesimpulan. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui
tahapan penelitian yaitu observasi terhadap perilaku mereka yang menerapkan peran Pancasila
pada sosial budaya.

Makna Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dengan 5 sila. Dengan adanya Pancasila, bangsa
Indonesia memiliki gagasan atau contoh yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila tersebut.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memiliki 5 sila. Dengan adanya pancasila, bangsa
indonesia memiliki gagasan atau contoh yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila.

Asal usul kata pancasila adalah panca berarti lima dan sila berarti asas atau tiang utama
dari aturan tingkah laku yang baik. Dengan demikian, Pancasila dapat dipahami sebagai
pedoman atau aturan tentang perilaku yang baik dan adil. Pancasila adalah tema utama dan
leitstar, kekuatan utama dan rambu-rambu. Tanpa pemahaman seperti itu, kekuatan negara akan
runtuh. Oleh karena itu, berbagai bentuk kecurangan harus dilawan dengan mengutamakan
Pancasila sebagai landasan filosofis dan moral (Abdulgani, 1979: 14). Tanpa fondasi nasional
yang kuat, suatu negara tidak dapat memiliki fondasi yang kokoh. Tanpa visi hidup, mustahil
untuk mengetahui kemana tujuannya. Dengan adanya dasar negara, suatu negara tidak akan
menghadapi masalah internal dan eksternal.

Sosial Budaya

Sosial budaya merupakan salah satu bagian terkecil dari masyarakat yang hidup
berdampingan. Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, sosial budaya sangat penting karena
menciptakan keharmonisan dan kesejahteraan masyarakat. Penyimpangan nilai-nilai Pancasila
dalam masyarakat dan budaya saat ini telah menimbulkan permasalahan yang mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Masyarakat memiliki sistem sosial dan budaya yang berbeda dengan masyarakat lainnya.
Sosial budaya merupakan sintesa dari sistem sosial dan sistem budaya. Manusia dalam
masyarakat dapat memproduksi dan mengembangkan unsur-unsur budaya melalui hubungan
sosial untuk mencapai perwujudan dan perkembangan masyarakat dalam kehidupan nyata
melalui sosial budaya. Sistem sosial budaya Indonesia merupakan penjumlahan nilai-nilai,
tatanan sosial dan tata perilaku Indonesia, yang harus mampu mengungkapkan visi hidup dan
falsafah Negara Pancasila dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip-
prinsip yang mendasari pemikiran, pola tindakan, fungsi, struktur dan proses sistem sosial
budaya Indonesia yang akan dilaksanakan harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945, transformasi dan pengembangan sistem sosial budaya Sistem budaya harus
mempertahankan ciri khas Indonesia. (Zainal Muttaqin. 2010.)

Pengertian Era 5.0

Social Era 5.0 merupakan era yang pertama kali diprakarsai oleh pemerintah Jepang
dengan gagasan baru tentang masyarakat yang berpusat pada manusia dan selalu berbasis
teknologi sesuai adat budaya masyarakat. di era revolusi industri 4.0. Maka, untuk menghadapi
masyarakat 5.0 diperlukan ide-ide baru untuk menghadapi tantangan yang akan muncul di era
5.0. Oleh karena itu, untuk menghadapi era masyarakat 5.0, masyarakat Indonesia memerlukan
ide-ide baru dan penanaman nilai-nilai Pancasila dengan tujuan untuk menjawab tantangan yang
akan datang di era 5.0 agar bangsa Indonesia dapat mempertahankan diri. agar mereka tidak
menghilang.

Hasil dan Pembahasan


Pengaruh Nilai Pancasila di Era 5.0 Dalam Perkembangan Masyarakat Sosial Budaya

Pancasila sebagai dasar negara memiliki lima asas, yaitu kebangsaan Indonesia,
internasionalisme (kemanusiaan), musyawarah/perundingan, kesejahteraan (keadilan sosial) dan
ketuhanan yang tinggi. Pancasila adalah jiwa negara Indonesia yang tidak dapat ditemukan di
negara lain. Sebagai lembaga negara, kita tentu bisa menerapkan banyak peran. Pancasila
mengajarkan sangat penting, agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sosial dan budaya masyarakat Indonesia, maka akan berdampak signifikan bagi bangsa
Indonesia. Namun sayang, penerapan nilai-nilai Pancasila saat ini sudah jarang terlihat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selama bertahun-tahun, budaya sosial telah berkurang dan
beberapa hal yang mencerminkan budaya Indonesia, seperti membantu, bergaul, menghargai dan
menghormati perbedaan ada. Namun, dalam kehidupan sosial dan budaya saat ini, lebih ke arah
individualisme. Mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara Kebhinekaan,
maka sudah selayaknya bangsa Indonesia bersatu dan menghargai perbedaan-perbedaan yang
ada meskipun berbeda secara ekonomi dan kedudukan.

Adanya perbedaan tersebut sering dijadikan sebagai faktor dan alasan terpecahnya negara
Indonesia. Perbedaan yang ada dijadikan ancaman antara satu kelompok dengan kelompok
lainnya. Hilangnya rasa nasionalisme terhadap bangsa kini juga dirasakan. Namun jika
masyarakat Indonesia memahami Bhineka Tunggal Ika, memahami makna Pancasila dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya, maka tidak
akan ada perbedaan dan perpecahan di Indonesia. Jenis praktik ini mungkin mengapa Pancasila
menetapkan nilai-nilainya untuk mendorong warga negara untuk mempromosikan persatuan
dalam keragaman.

Dikutip dari media Detik.com, hasil survei yang dilakukan Presiden MPR RI Bambang
Soesatyo mengungkapkan hasil survei rata-rata dari 30 Mei hingga 3 Juni 2021 untuk diketahui
hingga 49% responden menilai Pancasila belum dilakukan. itu benar dan cukup. Dalam
sosialisasi empat pilar Dewan Pertimbangan Rakyat Indonesia di kampus Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan, Bamsoet juga mengatakan beberapa indikator
masih merajalela seperti korupsi (25%), kesenjangan ekonomi dan sosial (15,4%), penerapan
hukum yang tidak adil (3,6%) dan diskriminasi dan intoleransi (2,7%). Ia juga memaparkan data
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat dari sekitar 1.298 penyuap yang ditangkap
KPK, 86% atau sekitar 1.116 penyuap merupakan lulusan perguruan tinggi.

Presiden ke-20 DPR ini juga menambahkan dari hasil survei Komunitas Muda Pancasila
terhadap generasi milenial dari 34 provinsi yang dilakukan pada Mei 2020 lalu, tercatat masih
ada 19,5% responden yang merasa ragu relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
Pancasila dianggap sebagai istilah yang ambigu. Ia berpendapat bahwa fenomena lain dari
pandemi moral yang sedang kita hadapi adalah adanya efek samping dari kemajuan teknologi
dan globalisasi. Hingga akhir Maret 2021, tingkat penggunaan internet di Indonesia mencapai
76,8%, yakni jumlah pengguna internet mencapai 212,35 juta pengguna. Data Badan Pusat
Statistik (BPS) juga mencatat 85,62% anak muda Indonesia adalah pengguna internet aktif.

Menurut hasil survey yang dilakukan, tingkat penetrasi internet yang tinggi juga tidak dibarengi
dengan tingkat “peradaban” yang sepadan. Hasil riset Indeks Peradaban Digital yang akan
diterbitkan pada 2021 menunjukkan bahwa tingkat moralitas dan kesopanan pengguna internet di
Indonesia semakin menurun. Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei.
Faktor yang memperparah skor Indeks Peradaban Digital Indonesia antara lain penipuan dan
penipuan internet (47%), ujaran kebencian (27%), dan diskriminasi (13%) ). Ia mengungkapkan,
pandemi moral akibat pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi,
tetapi nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan jati diri bangsa mulai terpinggirkan. Dampak
kerusakan bisa jauh lebih dahsyat, karena merupakan ancaman nyata yang tidak dapat dideteksi
oleh diagnosis medis (Bamsoet, 2021).

Kesimpulan

Indonesia adalah negara dengan banyak suku, negara, bahasa dan budaya yang berbeda,
sehingga Indonesia mengambil ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang meliputi seluruh
bangsa Indonesia. Selain berfungsi sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan ideologi
yang berguna dalam menentukan arah kehidupan masyarakat. Pancasila adalah pedoman bagi
masyarakat untuk mencegah beberapa masalah kepentingan pribadi di lingkungan sosial budaya.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ini tidak akan tergantikan dan diubah selama negara
kesatuan Republik Indonesia masih ada. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi nilai-
nilai Pancasila dan juga perilaku masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi
nilai-nilai Pancasila dan perilaku hidup manusia adalah perkembangan teknologi yang menandai
era sosial 1.0 hingga era sosial 5.0 saat ini. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi nilai-
nilai Pancasila dan juga perilaku masyarakat Indonesia.

Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai-nilai Pancasila dan perilaku hidup manusia
adalah perkembangan teknologi yang menandai era sosial 1.0 hingga era sosial 5.0 saat ini.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki lima asas, yaitu kebangsaan Indonesia,
internasionalisme (kemanusiaan), musyawarah/perundingan, kesejahteraan (keadilan sosial) dan
ketuhanan yang tinggi. Pancasila adalah jiwa negara Indonesia yang tidak ada di negara lain.
Sebagai lembaga negara, kita tentu bisa menerapkan banyak peran. Pancasila mengajarkan arti
yang sangat penting, agar nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia,

Pancasila sebagai dasar negara memiliki lima asas, yaitu kebangsaan Indonesia,
internasionalisme (kemanusiaan), musyawarah/perundingan, kesejahteraan (keadilan sosial) dan
ketuhanan yang tinggi. Pancasila adalah jiwa negara Indonesia yang tidak ada di negara lain.
Sebagai lembaga negara, kita tentu bisa menerapkan banyak peran. Pancasila mengajarkan arti
yang sangat penting, agar nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia,

Daftar pustaka

Alaby, M. A. (2019). Membumikan Nilai Pancasila pada Generasi Bangsa. Gema Wiralodra,
10(2), 179-190.

Aminullah, A. (2018). Inplementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat.


Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 3(1), 620-628.

Membangun Karakter Pancasila dalam Menghadapi Era Society 5.0. (2021). Jurnal Pancasila,
45-58.

Asmaroini, A. P. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapanya Bagi Masyarakat di


Era Globalisasi.JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan,Vol 1, No 2, 50-64.

Inahasari, E. D. (2019). Peran Pancasila dalam Kehidupan Sosial dan Budaya

Anda mungkin juga menyukai