Anda di halaman 1dari 2

OPINI/ESSAY

Nama : Nabila Putri Farhana


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Jadwal MK : Senin, 07:45
Dosen : Harry Santoso.,S.Psi.,M.Ed

PENGARUH BUDAYA BACA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF


Definisi
“Bukulah yang selama ini menjadi pelipur bagi para pahlawan, para pejuang, para
seniman,para pujangga, yang Namanya hingga kini masih terukir dengan tinta emas oleh
sejarah” (Rif'an, 2019).
Membaca adalah aktivitas kompleks yang meliputi delapan aspek : sensori, persepsi,
sekuensial, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, dan afeksi (Rif'an, 2019). Membaca dapat
meningkatkan perkembangan kognitif setiap orang yang rajin membaca, bahkan pecandu
ponografi dapat disembuhkan dengan membaca. Tidak hanya itu, membaca juga dapat
membantu para pengidap keterbelakangan mental seperti down syndrome.

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
sejak lama kita telah meyakini bahwa budaya baca adalah kunci dari beragam
kecerdasan. Luasnya pengetahuan, pemahaman, cara pandang,sangant dipengaruhi oleh
kecintaan terhadap berbagai macam bacaan. Saat mengobrol panjang dengan seseorang, kita
akan bisa menebak orang yang kita ajak ngobrol itu suka baca atau tidak (Rif'an, 2019)..
Banyak hal yang mempengaruhi proses belajar seorang anak, mulai dari kemampuan anak
untuk mempertahankan perhatian, menyerap pengetahuan yang diberikan, serta mengingat
dan mengolah pengetahuan sesuai dengan ingatan anak. Semua hal ini mengarah pada
kemampuan kognitif manusia, di mana anak akan merespons secara mental melalui
keterampilan berpikir, terutama tentang konsep, aturan atau prinsip tentang objek. Artinya
kegiatan belajar tidak hanya hanya masalah fisik, tetapi keterlibatan mental yaitu, aspek
kognitif yang terkait dengan fungsi intelektual. Salah satu cara seseorang belajar adalah
dengan membaca, kegiatan membaca merupakan alat yang diperlukan dalam semua bidang
kehidupan. Membaca adalah kegiatan melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis
dengan membaca seseorang akan mengetahui, memprediksi, menghitung, dan memahami apa
yang tertulis. Membaca Tanpa memahami isi bacaan tersebut merupakan kegiatan yang akan
berujung sia-sia. Salah satu cara seseorang belajar adalah dengan membaca, kegiatan
membaca merupakan alat yang diperlukan dalam semua bidang kehidupan. Membaca adalah
kegiatan melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis dengan membaca seseorang akan
mengetahui, memprediksi, menghitung, dan memahami apa yang tertulis. Membaca Tanpa
memahami isi bacaan tersebut merupakan kegiatan yang akan berujung sia-sia. (Aminulloh,
2021).
SOLUSI
Ustaz Fauzil Adhim dalam buku “parenting positive” pernah menceritakan sebuah
kisah menarik. Ada seorang bayi bernama Jennifer yang menyandang keterbelakangan
mental atau down syndrome yang ditandai rendahnya IQ. Tak hanya itu, Jennifer juga hamper
buta, tuli, dan mengidap keterbelakangan mental yang cukup parah. Namun ibunya Jennifer,
Marcia Thomas, membacakan 11 buku setiap hari. Hasilnya sangat mengejutkan, IQ Jennifer
naik menjadi 111 pada usia empat tahun. Inilah salah satu keajaiban membaca. Membaca
tidak hanya bermanfaat untuk orang dewasa saja, namun juga bisa diterapkan sepertia cerita
diatas. Kita bisa membacakannya kepada adik kita, anak kita agar perkembangan kognitifnya
bagus.
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat yang pernah saya baca bahwa,
kegemaran membaca buku akan membuat seseorang tidak mudah pikun pada masa tuanya.
Karena aktivitas membaca buku akan menumbuhkan dendrit , salah satu komponen saraf
terpenting dalam otak yang berfungsi mengait-ngaitkan informasi, di mana susunan saraf otak
mirip jaringan kabel. Dalam sebuah unggahan video tiktok yang membahas dampak PMO
pada otak, dalam unggahan tersebut mereka mengatakan bahwa hal tersebut juga bisa diatasi
dengan rutin membangun kebiasaan membaca, apa itu koran, jurnal, majalah ilmu,
ensiklopedia,dsb. Untuk menghindari kerusakan pada otak.
Dengan beberapa kisah diatas kita bisa menilai bahwa kegiatan membaca sangatlah
diperlukan untuk perkembangan kognitif seseorang. Bukan hanya kalangan remaja, namun
juga kalanhgan dewasa juga anak-anak sehingga bisa meminimalisir kesibukan dengan
gadget.

MASUKAN
Di generasi sekarang ini memang sangatlah susah menumbuhkan kegemaran
membaca kepada remaja maupun anak-anak, namun kita bisa sedikit membuat aturan
sederhana terhadap diri sendiri maupun anak usia dini. Dengan membaca sehari setidaknya 4-
5 lembar dari satu buku atau buku lainnya. Juga ini bisa dimulai dengan buku yang kamu
sukai, seperti buku pengetahuan berkodek komik, buku dengan sampul isi yang menarik, atau
membaca setidaknya satu berita di koran pagi hari.
Untuk anak-anak kita bisa mengajak mereka dengan bermain kata sambung ,
menceritakan kisah teladan sebelum tidur,dsb. Bahkan banyak jurnal-jurnal yang
menyebutkan tentang pengaruh positif dari bercerita terhadap anak usia dini. Tidak hanya
buku, dalam islam kita sedari kecil sudah diajarkan membaca iqra’, Al-Qur’aan, yang bahkan
dampaknya lebih istimewa ketimbang baca buku biasa. Ayo! Se-dari dini kita berjuang untuk
menumbuhkan minat bac akita Bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai