18), menyatakan bahwa akal pikiran tidak pernah pasif, senantiasa aktif,
belakang tetapi menajamkan pikiran itu. Dia menyatakan : “The mind is never
cannot postpone its life until you have sharpened it”. Penajaman pikiran dilakukan
dengan banyak cara bisa dengan berpikir kritis, membaca karya tulis ilmiah,
aktivitas berpikir dan belajar. Proses berpikir logis yang didasarkan pada fakta
sini terdapat hubungan erat antara berpikir, belajar, dan ilmu pengetahuan.
(koherensi).
Berpikir lurus dan benar telah diatur dalam ilmu logika. Mempelajari sesuatu
1
merupakan sebuah proses di mana pikiran menerjemahkan simbol-simbol yang
tertulis ke dalam ide yang dicoba untuk dikomunikasikan. Ide itu kemudian
demikian kata Cohn Mares (1976 : 1). Membaca merupakan hal penting dalam
kegiatan belajar, karena dengan membaca dapat diperoleh banyak informasi yang
luas, tidak terbatas pada hal-hal yang terjadi dewasa ini, tetapi menjangkau masa
lalu bahkan masa yang akan datang. Tidak hanya objek yang terjangkau indera
tapi hasil pemikiran dan kontemplasi dapat diketahui dengan cara membaca.
ide yang terkandung dalam bacaan itu. Kegiatan membaca ini merupakan bagian
dari proses belajar. Seseorang tidak dapat belajar tanpa membaca. Akan tetapi,
belajar itu bukan hanya membaca saja. Menulis, berpikir, membuat suatu
membuat resensi, dan menilai suatu karya ilmiah tidak kalah pentingnya.
kita terlalu pendek dan tidak memungkinkan untuk mempelajari begitu banyak
hal. Kita tidak dapat belajar dari pengalaman sendiri tentang ilmu perbintangan,
listrik, ilmu kimia atau teknik. Sekarang banyak buku yang ditulis berdasar
buku itulah kita dapat memperoleh pengetahuan dan kita lebih maju karenanya.
2
Dengan membaca buku-buku yang bermutu, kita akan mendapatkan sarana jalan
untuk langkah kemajuan. Diskusikan dan pecahkan masalah rumit itu dengan
orang lain atau dengan mengambil sari-sari tulisan yang dibahas oleh ahli-ahli
menghargainya. ini terbukti wahyu yang pertama kali turun (surat al-’Alaq : 1-5)
berisi tentang perintah untuk membaca. Meskipun Nabi seorang ummi yang tidak
pengetahuan baik ilmu tertulis yang terdapat dalam beberapa literatur; kitab, buku,
dan lain-lain maupun yang tak tertulis yang terdapat di alam semesta.
Menurut Wayne Otto dkk. dalam How To Teach Reading (1979 : 35),
tujuan pengajaran membaca adalah untuk mengerti strategi membaca. Ada dua
syarat yang diperlukan. Pertama, kondisi apa yang diperlukan peserta didik agar
mereka memiliki minat baca. Kedua, kondisi apa yang diperlukan pengajar
bahan bacaan secara akurat, cepat dan menyenangkan. Untuk melakukan ini,
3
untuk menyesuaikan kebutuhan dengan tujuan yang akan dicapai sehingga ia
Ginting (1997 : 25), karena tidak jarang orang membaca dengan semaunya sendiri
hingga kurang efektif dan efisien. Kebiasaan yang tidak efisien dan kurang
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Perlu disyukuri
bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup di dunia yang bisa membaca.
Seseorang dapat belajar apa saja dari membaca. Otak tidak boleh lapar seperti
halnya perut. Rasa ingin tahu harus di pupuk sejak dini dengan memberinya buku-
baik dapat berfungsi sebagai alat untuk membina moral dan karakter. Sering orang
tua atau guru menjelaskan moral secara lisan tetapi lebih efektif bila mengajarkan
konsep moral/etika melalui buku cerita yang dapat menyentuh sehingga anak
mampu berpikir kritis da berbuat lebih baik. Di lain pihak, buku dapat juga
dimanfaatkan sebagai media untuk belajar bahasa asing Ditambahkan pula bahwa
4
Ketika membaca sebuah buku, seseorang berhubungan dengan ide-ide
yang terkandung dalam bacaan itu. Kegiatan membaca ini merupakan bagian dari
proses belajar. Seseorang tidak dapat belajar tanpa membaca. Akan tetapi, belajar
itu bukan hanya membaca saja. menulis, berpikir, membuat suatu pandangan,
kegiatan membaca menduduki porsi yang paling banyak dalam kegiatan belajar.
buku itu. Bila seseorang ingin mengetahui informasi secara umum dari isi sebuah
buku, tidak perlu membaca dengan intensif, cukup point-point yang dianggap
penting saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetahui ide umum (general idea)
yang terkandung dalam buku itu, yang dalam bahasa Inggris disebut skimming.
penting saja. Lain halnya bila seseorang ingin mengetahui isi buku itu secara
cermat dan menyeluruh. Membaca buku secara global atau melihat point-poinnya
saja misalnya dilakukan ketika hendak membuat tugas paper, skripsi dan
Hal yang penting diingat adalah bahwasanya kita tidak sekedar membaca.
Terdapat tujuan tertentu yang hendak dicapai ketika membaca sebuah karya tulis.
Oleh karena itu, kita harus memilih teknik tertentu yang dinilai cocok dengan
5
apa yang dibaca, serta memilih informasi yang hendak diperoleh merupakan
erat dengan teknik membaca yang digunakan. Menurut Cohn Mares (1976 : 23),
jika tujuan membaca tidak bervariasi, maka teknik yang digunakan juga tidak
juga berubah.
mengkritisi ide, konsep-konsep, dan teori-teori dalam suatu buku dan selanjutnya
dapat digunakan sebagai sarana mengikuti ujian, membuat tugas paper, makalah,
skripsi dan sebagainya, atau sekedar untuk menambah ilmu pengetahuan dalam
terdapat dalam sebuah. buku. Akan tetapi, dengan menggunakan teknik membaca,
ia akan mendapatkan hasil yang lebih optimal dari kegiatan membaca itu.
Membaca dengan teknik tertentu lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu,
menentukan teknik yang mana yang akan dipakai dalam membaca sebuah buku.
Dalam arti, teknik yang akan dipilih sangat tergantung untuk keperluan apa kita
6
persiapan ketika akan mempelajari sebuah buku, membaca ulang buku yang
pernah dipelajari, membaca suatu bacaan yang pernah diketahui, mencari buku
referensi, untuk membuat makalah, paper, skripsi, untuk mencari kata-kata, nama-
dalam sebuah buku, atau untuk mengadakan penilaian (judgment) terhadap jala
pikiran penulis. Menurut Ad Rooijakkers (1988 : 17-26), ada lima teknik untuk
faktor yang terpenting adalah motivasi. Semakin kuat motivasi semakin cepat
teknik berikut, kita harus mempunyai motivasi yang kuat disertai dengan
A. Membaca Terarah
sepintas dengan cara mengetahui hal-hal pokok yang dianggap dapat mewakili
memperoleh gambaran tentang sebuah buku dalam waktu singkat sehingga dapat
diketahui apakah buku itu yang dicari atau bukan. Di samping itu, kita dapat
mengetahui bagaimana buku itu disusun dan dikelompokkan serta latar belakang
7
penyusunannya. Lebih dari itu, dengan teknik ini akan dapat ditingkatkan
kemungkinan ditemukan apa yang dicari dengan cepat dan akurat. “Knowing what
you are looking for will always increase the probabilities of finding it quickly and
accurately” (Cohn Mares, 1976: 3). (Mengetahui apa yang Anda cari akan selalu
akurat).
diketahui apakah buku itu yang akan dipelajari dan untuk keperluan apa
membacanya. Yang perlu diperhatikan dalam membaca terarah ini adalah; judul
dan nama pengarang, tahun penerbitan, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
isinya. Diusahakan kita tahu betul judul buku itu. Hindari kesalahan
tentang apa buku itu disusun, misalnya tentang hukum, ekonomi, agama,
2. Melihat tahun penerbitan buku itu. Dengan ini, dapat diketahui apakah
buku itu masih aktual atau sudah lama. Dalam hal apakah sebuah buku
sudah lama atau baru terbit dan buku mana yang lebih tepat untuk
digunakan tergantung dari jenis buku itu. Jika buku itu berisi informasi
sejarah masa lalu, maka yang diutamakan adalah buku yang lebih tua.
8
Tetapi, bila buku itu berisi tentang ilmu yang sedang berkembang seperti
sekilas tentang untuk apa atau untuk siapa buku itu ditulis, tentang
4. Melihat daftar isi. ini sangat penting, sebab di situ dapat diketahui
bagaimana buku disusun. Kita baca bab-bab dan sub-sub bab yang ada.
Dengan demikian susunan buku itu menjadi jelas. Dengan membaca daftar
isi, kita dapat mengetahui keseluruhan isi buku meskipun secara garis
besarnya saja.
pertama pada tiap bab. Di sini dapat diterka apa masalah yang
walaupun kita belum mengerti apa yang tertulis, tetapi mengetahui apa
dalam suasana bagaimana buku itu ditulis. Ada baiknya juga bila dilihat
9
melakukan demikian, dapat diperoleh gambaran apakah kita menyenangi
buku itu atau tidak, meneruskan membaca lebih dalam atau tidak.
6. Melihat bab terakhir. Di sini kerap kali terdapat kesimpulan sebuah buku.
secara umum dan rnemperoleh kesan tentang apa yang dicapai penulis
baik sebagai buku pegangan maupun rujukan, seperti untuk menulis tugas kelas,
paper, ataupun skripsi. Berhubung teknik membaca terarah ini dimaksudkan untuk
mencari informasi tertentu dalam sebuah buku, maka dapat digunakan pada saat-
saat awal ketika akan mencari buku pegangan atau buku rujukan.
B. Membaca Sepintas
mencari gagasan pokok (main idea) dalam sebuah karya tulis. Menurut Cohn
Mares (1976 :6), skimming adalah the technique of picking out only me nain ideas
and ignoring all the subsidiary elements :teknik untuk mendapatkan ide pokok
dengan tidak memperdulikan unsur-unsur yang tidak pokok. Ide pokok dapat
diketahui pada tiap bab yang menggambarkan pokok pikiran yang tertuang dalam
bab itu. Dengan mengetahui ide pokok, kita dapat mengetahui point-point penting
10
sebuah buku. Dan bila ini dibiasakan, dalam tempo yang relatif singkat, kita dapat
membaca sepintas, yang diutamakan adalah mengerti pikiran pokok tiap bab
dalam buku itu. Kita perlu berbuat lebih banyak dari pada membaca terarah. Pada
membaca terarah kita hanya ingin tahu apa yang dipersoalkan dalam buku itu.
Tetapi, pada membaca sepintas, persoalannya terletak pada apakah kita mengerti
gagasan pokok apa yang sebenarnya dalam buku itu. Karena itu, teknik membaca
sepintas dimaksudkan mengetahui ide pokok pikiran tiap bab dalam sebuah buku.
Untuk menemukan inti (ide pokok) dari tiap alinea melalui cara membaca
Memeriksa alinea pertama pada tiap bab atau paragraf. Di sini biasanya terdapat
pendahuluan dan bab atau topik dari suatu paragraf. Karenanya, alinea pertama itu
menjelaskan pokok pikiran seluruh isi bab. Dengan membaca alinea pertama, kita
Membaca alinea terakhir dari suatu bab, karena di sini terangkum kesimpulan
alinea-alinea sebelumnya.
terakhir. Alinea yang terdapat di tengah kalimat umumnya tidak berisi ide pokok
11
Memperhatikan kata-kata yang bertanda khusus, seperti digaris bawahi,
dicetak miring, dan sebagainya. Kata yang bertanda khusus menunjukkan bahwa
kata itu penting, kecuali yang dicetak miring karena berasal dan istilah asing. Kata
2. Bila kita membaca ulang buku yang pernah dipelajari, hal ini merupakan
hampir terlupakan.
3. Bila membaca suatu bacaan yang pernah diketahui, kita secara cepat
hal baru.
4. Bila mencari buku referensi, atau untuk membuat skripsi, setelah membaca
sepintas kita dapat mengetahui apakah buku tertentu dapat dipakai atau
tidak.
C. Membaca Mencari
membaca mencari yang dikenal dengan istilah scanning. Menurut Cohn Mares
(1976 : 6), scanning adalah the technique of finding rapidly the answer to the
12
particular question (teknik untuk menemukan jawaban secara cepat dan suatu
seseorang dalam buku telepon, mencari masalah tertentu dalam sebuah buku.
Membaca dengan teknik ini dikenal pula dengan membaca cepat. Dengan
teknik ini kita diajarkan untuk membaca indeks, daftar isi, judul dan sub judul dan
membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan
singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam
buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui
isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya
di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa
membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat
diinginkan. Ketika melakukan membaca mencari ini, pikiran kita terpusat pada
keterangan yang ingin dicari. Cara yang dapat ditempuh sebagai berikut :
1. Menentukan apa yang akan dicari. Apakah sebuah kata atau kalimat atau
2. Meneliti daftar isi buku dan mencari dalam bab mana jawaban ingin
13
apakah sudah cukup mewakili informasi yang dicari atau tidak, apakah
kandungan semua bab relevan dengan yang dicari atau sebagiannya saja.
angka, atau jalan pikiran yang dicari. Jika ditemukan, diberi tanda agar
Membaca dengan teknik scanning ini tidaklah sulit sebab hampir semua
buku ditulis dengan susunan tertentu. Dalam sebuah buku, kita bisa melihat daftar
isi dan bab-bab tertentu. Mencari kata dalam kamus atau nomer dalam buku
telepon cukup dengan melihat huruf awal kata atau nama yang dicari sebab
D. Membaca Belajar
Bila ingin mengetahui dan mengingat hal-hal yang penting dan detail dan
14
atas, terkadang kita lupa mengingat kembali apa yang telah dibaca. Mungkin
teknik membaca ini dapat membantu sehingga kesulitan itu dapat diatasi. Sebab,
teks. Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus menghafal teks itu di luar kepala.
Yang penting adalah kita mempunyai pandangan mengenai susunan buku itu
berarti kita benar-benar mengetahui masalahnya. Untuk itu, kita perlu membaca
Teknik membaca belajar ini lebih serius daripada tiga teknik membaca
kata, kalimat, atau paragraf tertentu, tetapi lebih dari itu diharuskan memahami
apa yang dibaca. Untuk itu, membaca belajar tidak hanya dilakukan sekali. Jika ia
tidak memahami suatu bab, maka bab itu dibaca ulang sampai memahaminya
Ini terutama jika antara bab pertama sampai bab terakhir disusun secara
berkait dan beruntun sehingga tidak mungkin ia memahami suatu bab jika tidak
hal yang perlu dilakukan (ini, tentunya, jika buku itu milik sendiri), yaitu:
3. Memberi nomor pada sisi halaman atau pada alinea yang mengandung
15
4. Membuat bagan tentang susunan buku itu; dan
5. Membuat ringkasan.
Lima hal di atas tidak pasti dilakukan semua, terserah mana yang akan
2. Setelah itu, mulai membaca bagian demi bagian yaitu paragraph demi
paragraph atau bab demi bab. Bagian-bagian ini dibaca secara keseluruhan
dan tidak diputus-putus. Misalnya, membaca satu bab dalam satu waktu.
secara utuh. Kalau buku yang dibaca milik sendiri, dapat dilakukan upaya
Hal ini dapat mempermudah ketika membaca ulang berikutnya. Jika dalam
sebuah alinea terdapat beberapa sub pokok pikiran, maka memberi nomor
3. Setelah membaca satu bab, hendaklah dibaca itu lagi dengan cepat yaitu
catatan-catatan yang ditulis pada pinggir alinea. Jika masih belum paham
juga, dibaca dengan membuat catatan pada kertas sebagai ringkasan dari
4. Kalau ini selesai, hendaklah dibaca bab berikutnya. ini dilakukan seperti
bab sebelumnya. Dengan cara ini, hubungan antara bab yang satu dengan
16
lainnya menjadi jelas. ini dapat membantu dalam memahami keseluruhan
5. Buat catatan ringkasan pada kertas tersendiri. Ringkasan ini sangat berarti
dan sangat praktis karena di samping jumlah halamannya lebih sedikit dan
buku aslinya, catatan dapat pula disatukan dengan catatan dan buku lain
Teknik membaca belajar ini dapat digunakan untuk mengikuti ujian baik
ujian tengah semester (UTS) ujian akhir semester (UAS), ujian komprehensif,
maupun ujian lain. Dapat pula digunakan untuk memperdalam materi perkuliahan
E. Membaca Kritis
pikiran penulis. Di sini kita harus benar-benar memahami isi buku dengan cara
Ketika membaca kritis, kita tidak lagi bersikap pasif menerima apa adanya
memahami atau sambil menghafal kandungan buku itu, kita mengkritisi dan
menganalisis apakah kandungan buku itu benar atau tidak. Untuk itu, sebelum
membaca buku tersebut, kita harus dibekali dengan ilmu yang sesuai dengan
17
kandungan buku yang dimaksud. Jika tidak, maka kita tidak mungkin melakukan
Dalam hal ini kita harus memahami ide pokok atau main idea yang
terdapat dalam sebuah paragraf. Perlu diketahui bahwa dalam sebuah paragraf
terdapat unsur-unsur yang membentuknya, yaitu ide pokok (main idea), ide
(conclusion). Satu atau lebih dan unsur-unsur itu harus ada dalam sebuah paragraf
itu, kita dapat menganalisis, menentukan, dan mengkritik point-point mana yang
dinilai kurang benar dan selanjutnya memberikan saran konstruktif untuk revisi
sebagai berikut:
secara global. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah buku itu
yang dicari atau bukan. Apakah buku itu layak untuk dikritisi atau tidak,
sebab tidak sedikit buku yang tidak dapat dikritik karena kandungannya
2. Kemudian membaca dengan teliti bab demi bab. Ini dilakukan dengan
18
terjadi kesalahpahaman, kita telah melakukan kesalahan dua kali; salah
terhadapnya.
berpikir yang lurus (logika) atau tidak. Jika sesuai dengan fakta atau jalan
pikiran yang lurus, maka gagasan itu tidak usah dikritik. Tetapi, mungkin
saja contoh-contoh atau ide-ide tambahan ada yang tidak sesuai dengan
dua hal di atas. Maka, kritik dapat dilakukan untuk kondisi ini. Jika
ternyata gagasan-gagasan itu tidak sesuai dengan fakta atau jalan berpikir
sama yang sesuai dengan fakta atas jalan berpikir (logika) yang lurus.
terhadap suatu buku. Dapat pula digunakan ketika meresume sebuah buku yang
buku itu, atau untuk penulisan karya ilmiah baik artikel, resensi, skripsi, tesis, atau
disertasi.
oleh Machinu (1996: 80) membaca dapat pula dilakukan dengan teknik-teknik
19
F. Membaca dengan Teknik 8 Langkah
Cara membaca buku teks ini disebut 8 langkah karena teknik ini menuntut
1. Perenungan awal
Menurut ilmu psikologi, pemahaman membaca suatu bab dalam buku teks
akan banyak dibantu dengan cara meluangkan waktu secukupnya untuk melihat
dan memikirkan judul bab serta kedudukan bab itu dalam buku keseluruhan.
Dengan melihat daftar isi, pembaca akan mengetahui posisi bab yang
bersangkutan dan hubungannya dengan bab-bab lain dari buku tersebut. Setelah
mengetahui judul bab dan posisinya dalam buku, pembaca secara sengaja
judul bab itu untuk dihubung-hubungkan dengan isi yang kira-kira akan
prediksi dan harapan yang didasarkan atas pengetahuan awalnya itu untuk melihat
apakah memang isi bab tersebut seperti yang diprediksi dan diharapkannya.
Dalam proses membaca bab nati, kegiatan membaca akan lebih menyenangkan
membangkitkan minat membaca suatu bab, langkah perenungan awal ini akan
maksimal.
20
2. Membaca bagian pengantar
sebenarnya memiliki banyak manfaat. Di bagian pengantar ini penulis buku secara
pribadi menjelaskan tentang (1) pokok bahasan yang dicakup dalam buku, (2)
perbedaan buku itu dengan buku lainnya, (3) keunggulan buku itu dan buku lain
sejenis, dan (4) pola pengorganisasian buku. Secara singkat dapat dikatakan
buang waktu saja sebab menurut anggapan mereka membaca secara langsung
akan lebih efisien.. Berikut ini akan dikemukakan tiga manfaat yang dapat dipetik
gambaran isi. bab secara keseluruhan. Selama membaca seluruh bab secara
cepat, pembaca akan menemukan ide penting apa saja yang dikemukakan
pertanyaan apa saja yang diajukan oleh penulis. Konsentrasi bacaan pada
kalimat awal dan kalimat akhir dan setiap paragraph, karena di situlah
21
secara garis besarnya saja. Gambaran secara garis besar inilah yang
setiap hal yang rinci yang akan diperoleh nanti sewaktu membaca bab
hal- hal rinci yang satu sama lain tampaknya tak berkaitan. Akibatnya,
modal dasar untuk memulai menerjuni bidang kajian tertentu dalam bab
yang akan dibaca. Fungsi ini dalam psikologi disebut advance organizer.
Modal dasar ini berupa topik atau pokok bahasan yang tertanam dalam
selama membaca bab akan dapat dikaitkan dengan topik atau pokok
diragukan lagi.
c) Melakukan survei pada bab yang akan dibaca juga bermanfaat bagi
22
terlebih dahulu untuk memulai membaca dengan sungguh-sungguh.
Dengan melakukan survei pada bab yang panjang dan sulit itu, ia akan
merasa telah memulai sesuatu, dan survei memang jauh lebih mudah
4. Mengajukan pertanyaan
bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dan menghindari hal-hal yang tidak
penting. Salah satu teknik yang dapat dipakai adalah dengan mengajukan
pertanyaan yang terarah pada satu hal khusus. Sewaktu memulai membaca bab,
ubahlah judul pokok bahasan atau sub pokok bahasan menjadi pertanyaan,
misalnya judul “Aspek Dasar Ingatan” dijadikan pertanyaan : Apa saja yang
termasuk aspek dasar ingat? Dengan mengubah judul menjadi pertanyaan proses
membaca seolah-olah menjadi proses mencari jawaban yang telah diajukan. Cara
yang demikian itu membuat pekerjaan membaca menjadi pekerjaan yang terarah,
membaca bab dengan sungguh-sungguh. Dengan kata lain, semua kegiatan pada
23
sungguh ini adalah memahami semua yang disajikan dalam bab tersebut. Ada tiga
cara yang dapat dilakukan untuk memahami semua yang. disajikan dalam bab
tersebut:
apabila berusaha memahami setiap paragraph yang ada dalam bab. Setelah
paragraf pertama dan mencari jawab atas pertanyaan: Gagasan apa yang
disampaikan oleh penulis dalam setiap paragraf yang ada dalam suatu bab
berikutnya, atau paling tidak, dia harus segera kembali ke paragraf tadi
akan tersendat-sendat.
24
karena itu, bagi pembaca yang belum terbiasa menghadapi gaya bahasa
(atau bahasa asing) yang dipakai oleh penulis dalam sebuah buku, usaha
Jika usaha memahami makna yang terkandung pada setiap kalimat ini pun
masih berhasil, pembaca harus mencari bantuan dan teman lain atau dan
kalimat atau paragraf, ada satu kegiatan yang sebaiknya dilakukan agar
dalam buku catatan. Salah satu atau bahkan semua kegiatan tersebut
merupakan upaya yang efektif untuk menghindari kelupaan. Tanpa usaha ini,
pemahaman yang telah diperoleh akan dengan mudah dilupakan begitu saja. Cara
25
saja, yaitu dengan menutup bagian yang telah dipahami dan berusaha
kalimat-kalimat yang lengkap sehingga akan mudah diserap oleh daya ingat dalam
otak. Bagi peserta didik yang tekun, pengungkapan kembali semacam itu dapat
disertai dengan kegiatan menuliskannya pada lembaran kertas tersendiri atau buku
pertanyaannya diajukan oleh peserta didik itu sendiri. Kegiatan ganda seperti ini
akan memperkuat daya ingat (menjadi simpanan dalam jangka panjang) oleh
karena melibatkan tiga macam saluran: telinga, mata, dan otot tangan.
diperolehnya dan membaca suatu bab menjadi satu kesatuan yang utuh.
daftar pokok bahasan yang dicakup dalam bab tersebut. Kerangka atau
2) Mengulang kembali apa yang dibaca dan melihat hasil kegiatan membaca
selama ini yang dapat berupa catatan-catatan kecil pada pinggir halaman,
garis bawah, atau ringkasan pada lembaran kertas tersendiri. Kegiatan ini
26
mengulang kembali ini, kegiatan mengungkapkan kembali secara lisan
diperoleh. Sebagai variasi, pengulangan kembali apa yang telah dibaca ini
sebagai sarana belajar yang demikian ini sering muncul juga dapat ujian
8. Perenungan kembali
pikiran kepada hal-hal selain yang biasa dialami, dengan cara menghubungkan
yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Proses merenungkan kembali
gagasan baru ke gagasan lama merupakan proses yang diperlukan untuk dapat
sederhana yang disebut 3-R: read record, dan recite (membaca, mencatat, dan
27
mengungkap kan secara lisan). Langkah-langkah membaca dengan teknik 3-R
di pinggir halaman, garis bawah, atau ringkasan pada buku catatan sendiri.
sambil menutupi bagian yang telah dibaca. Ingat bahwa jika kita tidak
kelak di kelas, atau pada waktu ujian, kita juga tidak akan dapat
mengungkapkan kembali, baik secara lisan atau tertulis. Oleh karena itu,
Teknik membaca buku yang disebut OK5R ini juga serupa dengan teknik
yang telah dipaparkan terdahulu. Namun, sebagai suatu teknik tersendiri, teknik
OK5R ini dianggap sebagai pendekatan membaca buku teks yang sistematis :
Overview, Key ideas, Read, Record, Recite, Review, dan Reflect (tinjauan umum,
mengulang, dan merenung kembali). Dan segi waktu pelaksanaannya, teknik ini
28
dibagi menjadi tiga bagian: sebelum membaca, selama membaca, dan setelah
membaca:
1. Sebelum membaca
Dilakukan dengan membaca bab secara sekilas untuk mengetahui secara cepat
isinya. Overview dilakukan dengan : [1] Memperhatikan judul dan sub-judul yang
ada dalam bab untuk memperoleh gambaran gagasan yang akan dijelaskan,
Mencari gambaran secara umum tentang isi bab tersebut. Judul dan süb-judul
2. Selama membaca
Selama membaca, ada tiga hal yang diperhatikan dan dilakukan, yaitu:
1) Gagasan kunci (key ideas). Setiap buku pada umumnya disusun terdiri atas
tiga unsur : gagasan pokok, bahan penunjang, dan bagian transisi. Tugas
bahan penunjang.
adanya gagasan pokok dan gagasan penunjang? Apa isi paragraph yang
29
3) Mencatat (record). Mencatat hasil pemahaman. ini dilakukan dengan
yang penting saja. Jika memungkinkan, dibuat catatan atau ringkasan pada
pokoknya saja.
3. Setelah membaca
Setelah membaca, ada tiga hal yang diperhatikan dan dilakukan, yaitu:
lain, dilihat mana yang sama dan mana yang bertentangan. Dipadukan
30
pengetahuan baru yang diperoleh dan membaca bab itu dengan
kaidah-kaidahnya yang tampak ilmiah, dan juga namanya yang mudah diingat.
Teknik ini mencakup 5 kegiatan: Survey, Question, Read, Recite, dan Review
1. Survei (survey). Dilakukan dengan memeriksa judul atau sub-judul yang ada
paragraf terakhir dari bab yang biasanya berfungsi sebagai rangkuman bab.
Kegiatan survei ini cukup dilakukan selama sekitar satu menit dan akan
menghasilkan gambaran gagasan pokok apa saja yang akan dibahas. Survei
sungguh.
31
3. Membaca (read). Masing-masing bagian atau paragraf yang ada dalam bab
dibaca secara seksama dengan tujuan mencari jawaban dari pertanyaan yang
bagian dan bab hendaklah buku ditutup dan dicoba untuk mengungkapkan
jawaban dan pertanyaan sebagai gagasan pokok dan bagian itu dengan
ketiga, dan keempat tersebut (question, read, recite) diulangi untuk bagian
5. Mengulang (review). Jika seluruh buku teks atau bagian yang ditugaskan telah
selesai dibaca melalui proses survey, question, read, dan recite, maka langkah
-- kita akan dapat membaca buku secara efektif, efisien, dan praktis sehingga
hasilnya akan sangat berbeda dengan membaca buku secara serampangan tanpa
32