04 TEROPONG
Memahami
Perdagangan Karbon
Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim.
Salah satu yang hangat dibicarakan adalah carbon trading atau perdagangan SUSUNAN REDAKSI
karbon. Perdagangan karbon menunjukkan potensi yang besar bagi pemerintah
dan sektor privat di seluruh dunia. Di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan potensi tambahan pendapatan negara PENASIHAT:
sebesar Rp350 triliun dari perdagangan karbon. Direksi ANJ
PENANGGUNG JAWAB:
16 TILIK
Nunik Maharani Maulana,
ANJA Binanga
Berinovasi Tiada Henti KOORDINATOR:
JAKARTA:
18 TILIK
Riftyza Gestandi
Transformasi GMIT
Bawa Edamame Rambah MEDAN:
Pasar Mencanegara
Sukrisdianto
26 TILIK SIAIS:
SORONG SELATAN:
41 SUAR Florence Niken Proboretno
ANJ Luncurkan Platform Digital
e-Trace
Memahami
Perdagangan Karbon
Oleh : Anton Rizki, Corporate
Communications Consultant Pertemuan Conference of Parties ke-21 United Nations Framework
Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perubahan
Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/UNFCCC) di Paris pada
Desember 2015 telah menghasilkan kesepakatan bersejarah yang
dikenal sebagai Perjanjian Paris. Perjanjian Paris adalah perjanjian
internasional yang mengikat secara hukum dan diadopsi oleh
196 pihak di UNFCCC. Para pihak dalam perjanjian sepakat untuk
menahan laju peningkatan temperatur global abad ini di bawah 2°C,
dan sebisa mungkin hanya 1.5°C, jika dibandingkan sebelum masa
Revolusi Industri. Perjanjian Paris meminta masing-masing negara
Perdagangan karbon
menunjukkan potensi yang
besar bagi pemerintah dan
sektor privat di seluruh
masa depan rendah karbon. Dalam
dunia. Pasar karbon terus
NDC, Indonesia meneruskan komitmen
tumbuh dengan cepat,
untuk mengurangi emisi sebesar 26%
sekitar 20% pada tahun
dibandingkan skenario business-as-usual
2020 untuk mencapai
(BaU) pada tahun 2020, dan 29% pada
USD272 miliar atau
tahun 2030. Agar memenuhi target dan
kenaikan sampai lima kali
komitmen pengurangan emisi karbon, tentu
lipat sejak 2017.
saja pemerintah memerlukan kerjasama dan
partisipasi dari seluruh pihak, terutama sektor
bisnis. Dalam konteks ini, ANJ dapat turut serta
menjawab tantangan perubahan iklim global dan mengambil
bagian dalam pemenuhan target-target nasional. Lebih jauh
lagi, ANJ juga dapat menetapkan komitmen pengurangan
emisi secara sukarela seperti target “nol karbon bersih” dalam
rangka mencapai ekonomi rendah karbon.
implementasi yang tidak mudah. Ditambah lagi, penerapan GRK yang dihitung berdasarkan data historis. Perusahaan
mekanisme pasar sebagai sarana untuk menjawab tantangan atau organisasi yang melakukan emisi di bawah garis baseline
perubahan iklim masih kontroversial dan banyak dikritik. mendapatkan kredit karbon untuk dijual, sementara yang
melewati baseline harus melunasi kelebihannya dengan
Apa itu Kredit Karbon? membeli kredit karbon dari pasar karbon.
Sederhananya, perdagangan karbon merupakan aktivitas Sebagai contoh, misalnya ada dua perusahaan A dan B yang
jual-beli suatu komoditas yang disebut carbon credit atau masing-masing mendapatkan allowance emisi GRK sebesar
kredit karbon. Kredit karbon berupa izin atau sertifikat untuk 10 ton CO2eq dari pemerintah. Berkat program efisiensi energi
melakukan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak satu ton yang dilakukan perusahaan A, total emisi GRK yang mereka
emisi karbon dioksida atau ekuivalen (CO2eq). keluarkan pada suatu periode hanya 6 ton CO2eq,
Dengan demikian, emisi GRK menjadi sehingga ada sisa allowance sebesar 4 ton CO2eq.
biaya (untuk pembeli) dan memiliki nilai Sementara itu, perusahaan B melakukan emisi
Kredit karbon adalah
(untuk penjual) yang pada akhirnya pada periode yang sama sebesar 14 ton CO2eq
izin atau sertifikat untuk
merupakan insentif bagi negara dan atau melebihi kuota emisi mereka sebesar
melakukan emisi GRK
perusahaan untuk mengurangi 4 ton. Maka, dalam skema cap-and-
dalam jumlah tertentu.
emisi. Kredit karbon terdiri dari trade, perusahaan A dapat menjual sisa
Kredit karbon dapat
dua konsep berbeda namun kuotanya, sebagai kredit karbon, kepada
bersumber dari carbon
sering dicampuradukkan sehingga perusahaan B. Dalam skema baseline-
allowance yang ditetapkan
menimbulkan kebingungan, yaitu and-credit, jika baseline emisi yang
pemerintah atau proyek
kredit karbon dalam bentuk carbon diperbolehkan adalah 10 ton CO2eq, maka
pengurangan emisi GRK
allowance dan kredit karbon dalam perusahaan A mendapatkan 4 ton kredit
yang menghasilkan
bentuk carbon offset credit. karbon untuk dijual sedangkan perusahaan B
carbon offset.
harus membeli 4 ton kredit untuk “membayar”
Carbon Allowance dan Komitmen kelebihannya. Pada akhirnya, di kedua skema
Pengurangan Emisi Pemerintah ini perusahaan A mendapatkan keuntungan dari
penjualan kredit karbon sedangkan perusahaan B harus
Carbon allowance adalah izin untuk melakukan emisi GRK membeli kredit karbon tambahan untuk mematuhi kewajiban
dalam jumlah tertentu yang ditetapkan oleh regulasi dan batas emisinya.
diberikan oleh pemerintah kepada entitas bisnis atau
organisasi yang beroperasi di wilayah mereka. Carbon Kredit Karbon dalam Skema Proyek Carbon Offset
allowance ini dapat dibagikan secara gratis atau dilelang oleh
pemerintah, tergantung kebijakannya. Besaran allowance Carbon offset credit atau kredit pelunasan karbon adalah kredit
yang desediakan setiap negara terkait dengan pemenuhan karbon yang dihasilkan dari pengurangan emisi dalam sebuah
peraturan nasional atau komitmen perjanjian internasional proyek carbon offset, seperti proyek carbon capture, konservasi
untuk pengurangan emisi GRK. hutan, reforestasi, penggunaan energi terbarukan, dll. Karena
pengurangan emisi GRK dianggap “menggantikan” emisi
Perdagangan carbon allowance terkait dengan skema cap-and- yang terjadi di tempat lain, sebuah proyek dapat mengajukan
trade dan baseline-and-credit yang dijalankan oleh pemerintah. sertifikasi carbon offset dan mendapatkan kredit karbon.
Dalam skema cap-and-trade, pemerintah menetapkan cap Carbon offset credit yang diperoleh dapat dijual ke pasar karbon
atau batas maksimal emisi yang dapat dikeluarkan pada dan dibeli perusahaan, organisasi, atau pemerintahan sebagai
suatu periode dan wajib dipatuhi. Kemudian, pihak yang tidak offset atau kompensasi atas emisi GRK mereka.
menggunakan seluruh kuota emisi yang dimilikinya boleh
memperdagangkan kuota allowance ini kepada perusahaan Sebagai contoh, katakanlah ada sebuah proyek energi listrik
atau organisasi lain. Skema baseline-and-credit muncul mikrohidro yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Dengan
belakangan dan masih jarang digunakan dibandingkan skema mengalihkan sumber energi dari bahan bakar fosil ke energi
cap-and-trade. Perbedaannya, dalam skema baseline-and- terbarukan, proyek ini dianggap mengurangi emisi GRK
credit tidak ada cap sebagai dasar pembagian allowance karena secara global. Organisasi pelaksana proyek dapat mengajukan
allowance tersebut ditentukan oleh baseline intensitas emisi sertifikasi carbon offset dan mendapatkan carbon offset credit
untuk diperdagangkan sebagai timbal balik atas pengurangan sehingga dapat digunakan untuk mematuhi kewajiban emisi
emisi yang mereka capai. Karena pengajuan pengurangan karbon nasional dan internasional.
emisi GRK ini adalah klaim dari pelaksana proyek, maka
banyaknya kredit karbon yang diberikan akan ditentukan Skema carbon offset yang dijalankan secara independen oleh
setelah melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak ketiga lembaga non-pemerintah disebut sebagai Voluntary Emissions
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh penerbit sertifikat. Reduction (VER). Program-program sukarela menggunakan
model proyek offset dan pengurangan emisi yang serupa
Sertifikat carbon offset credit dapat diperoleh dari skema dengan CDM yang dijalankan oleh UNFCCC. Contoh yang paling
yang dikelola lembaga pemerintah maupun organisasi non- dikenal adalah Verified Carbon Standard (VCS) yang dikelola
pemerintah. Skema carbon offset pemerintah pada tingkat Verra, sebuah organisasi nirlaba, dan Gold Standard yang
internasional dilakukan dalam naungan Clean Development didirikan oleh WWF. Sesuai dengan namanya, VER bersifat
Mechanism (CDM) yang diatur oleh UNFCCC atau skema sukarela dan hanya dapat digunakan oleh perusahaan atau
bilateral seperti Joint Crediting Mechanism dari Jepang. Di organisasi untuk memenuhi target emisi yang ditetapkan
samping skema internasional dan bilateral, juga terdapat secara sukarela. Kredit yang dikelola oleh organisasi nirlaba
skema-skema domestik yang dijalankan oleh masing- diperdagangkan dalam pasar karbon yang disebut voluntary
masing pemerintah di wilayah yurisdiksinya seperti California market atau pasar sukarela sedangkan yang menggunakan
Compliance Offset Program, Australia Emission Reduction Fund, skema pemerintahan diperdagangkan dalam mandatory market
dan mekanisme Korea Offset Credit. Carbon offset credit yang atau pasar wajib.
dikelola oleh pemerintah umumnya bersifat lebih “resmi”
Fig. 1. Peta Emissions Trading System dan Pajak Karbon pada tahun 2021
Sumber: “State and Trends of Carbon Pricing 2021”, World Bank (2021)
Sumber: “Trading Carbon: How it works and why it is controversial”, Fern (2010)
Jika mandatory market didorong oleh regulasi yang bersifat Harga karbon berbeda-beda di setiap pasar karbon dan
wajib, sebaliknya voluntary market tercipta karena adanya secara garis besar ditetapkan sesuai dengan mekanisme
permintaan untuk melakukan offset secara sukarela dan pasar. Intervensi regulator dalam pasar ETS diperlukan untuk
memenuhi target beyond compliance. Target sukarela net menghindari spekulasi harga dan harga yang rendah akibat
zero emissions dari perusahaan-perusahaan multinasional oversupply kredit karbon, seperti yang pernah terjadi di pasar
menggunakan offset credit dari pasar sukarela untuk keperluan EU ETS. Dalam sistem ETS, pemerintah dapat menetapkan
kompensasi atas emisi GRK yang sulit dihindari, misalnya harga dasar (price floor) dan harga tertinggi (price ceiling) untuk
emisi yang diakibatkan oleh perjalanan bisnis. Oleh sebab setiap unit kredit karbon yang diperdagangkan, agar mendekati
itu, pasar wajib dan pasar sukarela sejatinya berjalan secara harga karbon yang dianggap sesuai atau yang ditetapkan
harmonis dan bersifat komplementer karena memungkinkan dalam pajak karbon (jika negara tersebut menerapkan pajak
pemerintahan, perusahaan, dan organisasi-organisasi lainnya karbon). Di pasar sukarela, harga karbon juga mengikuti
untuk memenuhi target emisi di luar dari keperluan mematuhi mekanisme pasar. Namun, setiap standar dan sertifikat
kewajiban dan regulasi. memiliki metode masing-masing untuk menentukan harga
berdasarkan aspek-aspek lain seperti biaya menjalankan proyek di pasar sukarela adalah proyek CDM yang beralih ke
proyek atau nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi yang VCS, Gold Standard, atau yang lainnya.
dihasilkan proyek untuk masyarakat lokal. Oleh sebab itu,
harga karbon di pasar sukarela berbeda-beda tergantung Kredit karbon dari pasar sukarela tumbuh cukup pesat di
proyek maupun standar yang digunakan. Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, ada 19
proyek yang terdaftar dalam skema VCS dan 12 di antaranya
Perkembangan Pasar Karbon di Indonesia telah menerbitkan kredit karbon. Berbeda dengan proyek CDM
yang tidak banyak bergerak di sektor konservasi atau restorasi
Pasar karbon di Indonesia di era Protokol Kyoto merupakan hutan, proyek kehutanan banyak diminati dalam VCS dan
bagian dari perdagangan kredit karbon internasional dalam menerbitkan jumlah unit karbon VCU yang sangat besar. Dua
skema CDM di pasar wajib maupun pasar sukarela. Indonesia proyek VCS terbesar adalah Rimba Raya Biodiversity Reserve
mulai mengimplementasikan proyek carbon offset CDM sejak oleh InfiniteEARTH dan proyek konservasi dan restorasi
tahun 2005. Menurut data UNFCCC, saat ini ada 148 proyek gambut Katingan oleh PT Rimba Makmur Utama, keduanya di
CDM dari Indonesia yang memiliki status terdaftar (salah Kalimantan Tengah. Masing-masing proyek diperkirakan akan
satunya proyek biogas dari POME yang dilakukan oleh AANE). menghasilkan pengurangan emisi sebesar 3,5 juta ton dan
Sebagian besar proyek CDM di Indonesia adalah proyek 7,4 juta ton CO2eq per tahun, dan telah menerbitkan 18 juta
konservasi energi, energi terbarukan, atau proyek waste-to- dan 20 juta unit VCS sampai hari ini. Ada juga proyek Sumatra
energy. Sebagai contoh adalah proyek tenaga listrik panas bumi Merang Peatland Project yang dijalankan oleh PT Global Alam
yang dijalankan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Lestari dan Forest Carbon di Sumatera Selatan dengan potensi
PGE memiliki enam proyek yang terdaftar dan salah satunya, pengurangan emisi sebesar 1,3 juta ton CO2eq per tahun. Selain
unit Kamojang 4, telah berhasil menerbitkan CER antara 2010 itu, proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Musi sebesar
dan 2011. Proyek CDM menurun cukup drastis sejak 2012 saat 210 MW di Bengkulu oleh PT PLN berpotensi mengurangi 950
EU ETS tidak lagi menerima CER secara langsung dari proyek ribu ton CO2eq per tahun dan telah menghasilkan hampir 1,5
CDM di negara berkembang seperti Indonesia dan hanya juta VCS untuk diperdagangkan.
menerima dari proyek di negara miskin. Akibatnya, sejumlah
Dalam skema Gold Standard, ada 22 proyek yang terdaftar dan sudah tersedia agar lebih transparan dan tepat sasaran. Untuk
9 proyek telah menerbitkan kredit karbon berupa VER. Proyek- mengelola dana ini, pemerintah membentuk Badan Pengelola
proyek Gold Standard saat ini cenderung berskala lebih kecil Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) pada tahun 2019 sesuai
dan mencakup, antara lain, proyek-proyek pengelolaan limbah, amanah Peraturan Presiden nomor 77 tahun 2018 tentang
efisiensi energi, biogas, mikrohidro, dan energi terbarukan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup. BPDLH meleburkan dua
seperti tenaga angin. Contoh proyek Gold Standard yang cukup lembaga yang sudah ada sebelumnya, yaitu Dewan Nasional
besar adalah proyek pembangkit listrik tenaga angin 75 MW Perubahan Iklim (DNPI) dan Badan Pengelola REDD+ (BP-
di Sidrap, Sulawesi Selatan yang dikembangkan oleh UPC REDD+).
Renewables, dengan estimasi pengurangan emisi sebesar 140
ribu ton CO2eq per tahun. Perpres terkait nilai ekonomi karbon (carbon pricing)
sudah dalam pembahasan sejak 2019. Per awal Juni 2021,
Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia rancangannya sudah selesai dibahas pada tingkat Sekretariat
Kabinet dan Kementerian Sekretariat Negara untuk kemudian
Secara umum, perkembangan pasar domestik di Indonesia dibawa ke pembahasan antarkementerian. Adapun, isi dari
masih terkendala oleh regulasi yang memadai. Namun, hal ini peraturan tersebut rencananya mencakup pembentukan sistem
sudah mulai disadari oleh Pemerintah dengan diterbitkannya ETS di Indonesia (cap-and-trade), mekanisme result-based
Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2017 tentang Instrumen payment (RBP) untuk REDD+, dan carbon offset. Sementara
Ekonomi Lingkungan Hidup yang memberikan kerangka itu, sejumlah laporan menyatakan bahwa pajak karbon, salah
regulasi untuk pasar perdagangan karbon di Indonesia. satu instrumen carbon pricing, tidak tercakup dalam peraturan
Peraturan Pemerintah ini sudah lama ditunggu-tunggu sebagai tersebut.
turunan dari Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang
Lingkungan Hidup. Secara paralel, skema cap-and-trade sedang dalam tahap
uji coba antara bulan Maret-Agustus 2021 oleh Kementerian
Pada esensinya, PP 46/2017 ingin mengonsolidasikan berbagai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khusus untuk sektor
macam dana untuk pelestarian lingkungan yang selama ini energi, tepatnya untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
Komitmen pengurangan
emisi pemerintah dalam
rencana NDC sebagian besar
yang berbasiskan batubara. Cap akan dilakukan di sektor (UKN). Walaupun sudah pernah melalui
akan ditentukan berdasarkan energi dan kehutanan, tahap uji coba, belum ada perkembangan
intensitas emisi GRK rata-rata pada masing-masing sebesar lebih jauh mengenai SKN pasca
tahun 2019 sebagai batas carbon 11% dan 17% dari target pembubaran DNPI. Namun demikian, dapat
allowance. Jika melebihi allowance, pengurangan total sebesar diperkirakan bahwa pembelajaran dari SKN
maka PLTU tersebut harus bertindak 29% pada tahun 2030. akan diperhitungkan dalam peraturan yang
sebagai pembeli kredit karbon di pasar sedang dibuat.
ETS, sedangkan yang berhasil menjaga
emisi di bawah allowance dapat menjual Komitmen pengurangan emisi pemerintah dalam
selisihnya. rencana NDC sebagian besar akan dilakukan di sektor
energi dan kehutanan, masing-masing sebesar 11% dan 17%
Sementara itu, skema carbon offset pada tingkat nasional dari target pengurangan total sebesar 29% pada tahun 2030.
sebelumnya sempat menjadi wacana dengan dibentuknya Sementara itu, sektor-sektor lainnya, yaitu sektor industri,
Skema Karbon Nusantara (SKN). SKN disusun oleh DNPI dan pertanian, dan limbah, hanya akan mengurangi emisi di bawah
awalnya direncanakan untuk diimplementasikan pada April 1% dibandingkan skenario BaU. Oleh karena itu, kebijakan
2014 namun tidak berhasil dijalankan. Seperti skema carbon carbon pricing dan perdagangan karbon, baik dalam skema cap-
offset lainnya, SKN menggunakan model seperti CDM dengan and-trade ataupun carbon offset, akan semakin ditekankan agar
sertifikat kredit karbon yang dinamakan Unit Karbon Nusantara dilakukan pada dua sektor tersebut.
Anggrek Dendrobium
smiliae ditemukan di
area konservasi PPM.
(Foto: Tim Konservasi PPM)
Sangat penting
membangun kesiapan
demikian, standar-standar tersebut eksklusifitas klaim yang jelas, sebuah
agar dapat mengambil
juga memiliki keterbatasan dalam pengurangan emisi dapat diklaim oleh
manfaat dari
memastikan kualitas proyek pihak atau entitas lain. Contohnya,
perdagangan karbon dan
pengurangan emisi. pengurangan emisi sebuah proyek
menjawab tantangan
offset carbon ternyata juga dihitung
perubahan iklim untuk
Kualitas dan Kredibilitas mencapai pembangunan sebagai pengurangan emisi nasional
Offset Karbon yang berkelanjutan. oleh pemerintah. Ini tentunya merupakan
penghitungan ganda karena pengurangan
Elemen additionality adalah elemen emisi yang menjadi kredit karbon sudah tidak
yang paling esensial untuk menentukan bisa lagi diajukan sebagai capaian oleh pemerintah.
kualitas kredit karbon. Pengurangan emisi
sebuah proyek offset karbon dianggap additional atau Selanjutnya, klaim yang diajukan tentu harus menggunakan
menambah penurunan emisi hanya jika pengurangan itu tidak metode yang realistis dan tidak memberikan estimasi yang
akan terjadi apabila proyek tersebut tidak dijalankan. Jika berlebihan terhadap capaian proyek agar jumlah kredit karbon
pengurangan emisinya dapat terjadi dengan sendirinya, maka yang diterbitkan sesuai dengan pengurangan emisi yang
tidak tercipta additionality dari proyek tersebut. Contohnya, dilakukan. Terakhir, proyek offset karbon harus menunjukkan
proyek efisiensi energi karena teknologi baru yang lebih hemat bahwa kegiatan proyek membahwa manfaat bagi masyarakat
energi dan biaya, seperti pemakaian lampu LED, kemungkinan lokal dan lingkungan.
besar tidak dapat diajukan sebagai offset. Ini karena investasi
pada teknologi baru yang lebih efisien dan hemat memang Elemen-elemen kualitas offset karbon di atas memberi
lebih menguntungkan bagi bisnis, sehingga efisiensi energi gambaran singkat mengenai tantangan dan kompleksitas
tersebut sebenarnya akan terjadi dengan sendirinya terlepas dalam menjalankan proyek offset karbon dan sering menjadi
dari ada atau tidaknya komitmen pengurangan emisi. kritik terhadap perdagangan kredit karbon. Kenyataannya,
pengurangan emisi dan kalkulasinya adalah sesuatu yang
Contoh lain, sebuah proyek offset dari kegiatan konservasi sulit dibuktikan dan dapat bersifat subjektif. Kepercayaan pada
atau perlindungan keanekaragaman hayati harus dapat proyek karbon offset dan standar offset karbon yang digunakan
membuktikan additionality. Jika kawasan proyek memang sangat esensial untuk menjamin kredibilitas. Begitu pula
merupakan kawasan yang dilindungi oleh pemerintah atau dengan kredibilitas pasar wajib yang sangat tergantung dari
kawasan yang tidak mengalami tekanan atau ancaman besar kepercayaan internasional terhadap kapabilitas dan keseriusan
dan nyata akan terjadinya kerusakan, maka additionality pemerintah yang menjalankannya.
menjadi sulit dibuktikan karena hutan itu akan tetap ada
terlepas dari adanya program konservasi tersebut. Terlepas dari kritik dan tantangan terkait dengan perdagangan
karbon, faktanya pasar karbon diperkirakan akan terus tumbuh
Selain additionality, proyek offset juga harus menunjukkan dengan pesat. Prospek positif di pasar wajib terutama didorong
bahwa capaiannya bersifat permanen. Artinya, ada jaminan oleh Perjanjian Paris yang menetapkan komitmen pengurangan
bahwa tidak akan terjadi pembalikan kembali atas hasil emisi yang cukup ambisius bagi negara maju maupun negara
pengurangan emisi yang telah dihasilkan. Risiko ini paling berkembang. Ditambah lagi, pasar sukarela memiliki prospek
tinggi terjadi pada proyek offset melalui sekuestrasi karbon. besar dengan semakin banyaknya perusahaan dan organisasi
Jika terjadi kebakaran hutan di kawasan proyek, misalnya, yang berusaha melampaui kepatuhan dengan menetapkan
maka karbon yang telah disekuestrasi ini akhirnya akan target sukarela net zero emissions atau bahkan negative
kembali ke atmosfir sehingga menganulir offset yang telah emissions. Oleh karena itu, penting membangun kesiapan
dicapai. agar dapat mengambil manfaat dari perdagangan karbon
dan menjawab tantangan perubahan iklim untuk mencapai
Pengurangan emisi juga harus bersifat eksklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan. ●
menghindari terjadinya penghitungan ganda. Tanpa
Glossary
Business-as-usual (BaU) Deskripsi mengenai apa yang akan terjadi tanpa adanya kebijakan atau langkah-langkah
mitigasi di luar dari yang sudah dilakukan dan direncanakan sebelumnya. Juga disebut sebagai
‘skenario dasar’ atau baseline scenario.
Carbon allowance Izin untuk melakukan emisi GRK dalam jumlah tertentu yang ditetapkan oleh regulasi dan
diberikan oleh pemerintah kepada entitas bisnis atau organisasi yang beroperasi di wilayah
mereka.
Carbon credit (kredit karbon) Izin atau sertifikat untuk melakukan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak satu ton emisi
karbon dioksida atau ekuivalen (CO2eq).
Carbon dioxide equivalent (CO2eq) Unit ukuran metrik yang digunakan untuk membandingkan emisi berbagai gas rumah kaca
secara relatif berdasarkan potensi pemanasan globalnya (GWP).
Carbon emissions (emisi karbon) Pelepasan senyawa karbon ke atmosfer, terutama karbon dioksida, serta gas rumah kaca
lainnya.
Carbon neutral Kondisi tercapainya nol karbon bersih di mana tercipta keseimbangan antara jumlah karbon
yang dilepaskan dengan jumlah karbon yang diserap, dihindari, atau di-offset, baik melalui
kegiatan sendiri maupun melalui pembelian kredit karbon.
Carbon offset Pengurangan emisi GRK – atau peningkatan penyimpanan karbon – yang dicapai oleh suatu
proyek dan dapat digunakan untuk mengompensasi emisi yang terjadi di tempat lain. Diukur
dalam satuan metrik ton CO2e.
Carbon offset credit Kredit karbon yang dihasilkan dari pengurangan emisi dalam sebuah proyek carbon offset yang
tersertifikasi oleh pemerintah atau lembaga sertifikasi independen.
Carbon pricing Instrumen yang memperhitungkan biaya eksternal emisi gas rumah kaca (GRK), seperti
kerusakan lingkungan, biaya perawatan kesehatan akibat gelombang panas dan kekeringan, dan
kerugian harta benda akibat banjir dan kenaikan permukaan laut, dan mengikat biaya tersebut
dengan harga yang harus dibayar oleh pelaku emisi.
Carbon sequestration (sekuestrasi karbon) Penghapusan karbon dioksida dari atmosfer dan penyimpanan di sistem lain, seperti vegetasi.
Jika karbon dioksida yang disekuestrasi lebih banyak daripada karbon dioksida yang dilepaskan,
simpanannya meningkat dan dikenal sebagai penyerap karbon (carbon sink).
Carbon tax (pajak karbon) Biaya dalam bentuk pajak yang dikenakan pemerintah pada perusahaan yang membakar bahan
bakar fosil.
Carbon trading (perdagangan karbon) Proses jual beli kredit karbon yang tersertifikasi sehingga memungkinkan pemegang kredit
untuk melepaskan karbon dioksida dan GRK lainnya dalam besaran tertentu.
GHG emissions (Emisi GRK) Pelepasan gas rumah kaca ke atmosfir.
Low carbon (rendah karbon) Target emisi karbon dioksida yang rendah, yang dicapai dengan efisiensi atau pengurangan
energi fosil.
Low carbon economy (ekonomi rendah karbon) Ekonomi yang didasarkan pada sumber daya rendah karbon sehingga menghasilkan emisi
minimal gas rumah kaca (GRK), khususnya karbon dioksida, ke atmosfer.
Mandatory market (pasar wajib) Pasar pertukaran kredit karbon yang dilakukan untuk mematuhi kewajiban batas emisi GRK
sesuai regulasi nasional atau kesepakatan internasional.
Nationally Determined Contribution (NDC) Perencanaan yang membahas bagaimana negara yang ikut Perjanjian Paris akan beradaptasi
dengan dampak perubahan iklim, dan dukungan apa yang mereka butuhkan dari, atau akan
berikan kepada, negara lain untuk mengadopsi jalur rendah karbon dan untuk membangun
ketahanan iklim.
Negative emissions Situasi di mana suatu organisasi lebih banyak menyerap atau menyimpan karbon daripada
melepaskannya.
Net zero carbon (nol karbon bersih) Target emisi GRK di mana jumlah karbon yang dilepaskan seimbang dengan jumlah karbon
yang diserap, dihindari, atau di-offset. Target net zero dimulai dengan aktivitas pengurangan
emisi yang diikuti dengan pembelian kredit karbon untuk offset emisi-emisi yang masih tersisa
(residual).
Voluntary market (pasar sukarela) Pasar pertukaran kredit karbon yang digunakan untuk memenuhi target emisi GRK yang
ditetapkan secara sukarela.
Zero carbon (nol karbon) Target nol emisi karbon dioksida, yang dicapai dengan mengganti energi fosil dengan energi
terbarukan yang tidak menimbulkan polusi atau emisi.
ANJA Binanga
Berinovasi Tiada Henti
secara berkesinambungan inovasi dengan memodifikasi alat mekanisasi. Upaya ini dianggap
penting mengingat alat operasional sangat berperan penting
(continuous improvement) dalam produksi rutin Perusahaan. Dua unit mini traktor yakni LCC
akan terwujud ketika ANJA Automatic Planting Rear Mounted Tractor (LAP RMT) dan Spray
memahami dengan baik mekanisasi Mini Tractor telah di-upgrade untuk meningkatkan
kapasitas produksi.
pentingnya melakukan Modifikasi LAP RMT yang berfungsi sebagai alat penanam
perbaikan terus menerus di benih di area replanting, sudah bergerak secara otomatis dengan
mesin yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia. Modifikasi
setiap aspek dalam bentuk ini sangat menghemat waktu dan biaya mengingat luasnya area
inovasi tiada henti. tanam. Sementara itu, alat lain yang juga dimodifikasi adalah alat
semprot mekanik pada mini traktor yang bergerak otomastis untuk
menyemprotkan cairan pengendali hama. Selain dapat menghemat
Oleh : Dimas Indra Khailiza & Zurchoni biaya, modifikasi alat ini sangat membantu pekerja terkait
Habibilah, CWT ANJA Binanga
keselamatan dan kesehatan dari bahaya bahan beracun.
ANJA akan terus berkomitmen mengembangkan inovasi serta
penerapan konsep perbaikan berkelanjutan di berbagai aspek. ●
ANJAS
Gelar
Khitanan
Massal
ANJAS kembali
menggelar program
sosial keagamaan untuk
masyarakat Janjimatogu,
Binasari dan Labalasiak.
Program sosial dalam
bentuk khitanan massal
dilakukan selama tiga
hari berturut-turut di
tiga lokasi tersebut.
Oleh : Marson Sihotang, CID and Program sosial kali ini dilaksanakan Khitanan massal pertama diadakan
Plasma Support ANJAS selama tiga hari berturut-turut di tiga di kediaman Himsar Siregar selaku
lokasi yang dimulai pada 19 April – 21 Kepala Lingkungan V Janjimatogu, di
April 2021. Bekerja sama dengan kepala Lorong I Janjimatogu. Tim yang bertugas
Meski sempat tertunda pada 2020 lingkungan setempat, tokoh masyarakat, pada kegiatan khitanan massal pertama
silam, ANJAS kembali menggelar tokoh agama dan orang tua/wali peserta ini diwakili oleh jajaran Manajemen
kegiatan khitanan massal sebagai khitan, kegiatan khitanan massal ini ANJAS Imam Hartadi (Manager Civil),
bagian dari program sosial Perusahaan berjalan lancar dengan menerapkan Marson M. Sihotang (CID) dan M. Ayub
untuk warga Binasari, Labalasiak dan protokol kesehatan. Siregar (CID). Khitanan massal kedua
Janjimatogu mengingat mayoritas Adapun rangkaian kegiatan diadakan di SDN 100221 Binasari yang
masyarakatnya adalah pemeluk Islam. khitanan massal yang dilakukan di diwakilkan oleh tim yang sama dan
Bersunat atau khitan menurut beberapa tiga lokasi ini adalah seremonial dibantu oleh Baktiar Rambe (Kerani EA
pemuka agama merupakan proses pembukaan acara, sambutan & CID). Hari berikutnya, khitanan massal
menyucikan diri sebagai persiapan sekaligus serah terima kegiatan ke terakhir diadakan di kediaman Warsito
menuju kedewasaan. Selain bagian dari pihak masyarakat dan tenaga medis, selaku Kepala Lingkungan X Labalasiak
tuntunan agama, bersunat juga menjadi sambutan dan penerimaan program didampingi oleh tim yang sama.
tradisi turun-temurun diwariskan dari pihak masyarakat, pelaksanaan “Mewakili masyarakat Labalasiak,
dari generasi sebelumnya ke generasi kegiatan sunatan dan penutupan kami sangat bersyukur kegiatan
berikutnya. Berdasarkan pendekatan acara. Terkumpul 44 peserta khitan khitanan massal masih tetap berjalan
historis inilah, perusahaan memosisikan yang keselurahannya berasal dari 21 di tengah pandemi dengan menerapkan
hal bersunat menjadi kebiasaan dan peserta di Lingkungan V Janjimatogu, protokol kesehatan. Harapan kami
keharusan bagi masyarakat sekitar 15 peserta di Lingkungan IX Paraupan semoga perusahaan masih bisa
untuk dimasukkan ke dalam agenda (Binasari) dan 8 peserta di Lingkungan X melanjutkan program ini di tahun-tahun
program sosial rutin perusahaan. Labalasiak. mendatang,” tutur Warsito. ●
Proses Sortasi
Edamame
Taiwan, China dan Thailand. Permintaan jaminan pendapatan. Per Juni 2021, Majelis Ulama Indonesia / MUI) serta
pasar yang sangat tinggi membuat ANJ ada sekitar 36 petani yang kita bina. memiliki sertifikat aman dan halal dari
melirik pengembangan edamame di Tersebar di sebagian besar wilayah Badan Pengawas Obat dan Makanan
Indonesia. Melalui anak perusahannya Jember,” Erwan menjelaskan. (BPOM). Selain itu, GMIT juga telah
di Jember, Jawa Timur, yakni GMIT, memperoleh sertifikat ISO 22000: 2018,
ANJ mulai membudidayakan dan Erwan menambahkan, dalam proses British Retail Consortium (BRC), Kosher,
memproduksi edamame dalam skala transformasi, jika dilihat dari urutan Prima-2, dan telah terdaftar di U.S-FDA.
besar. waktu, yakni 2015-2017 GMIT fokus pada
cara budidaya edamame. Pada 2017 Saat ini ANJ telah menanamkan
GMIT bekerja sama dan mendampingi hingga awal 2021 GMIT berfokus pada investasi di pabrik lini pembekuan dan
para petani dalam proses penanaman dua hal, pertama adalah peningkatan menjalin kemitraan strategis dengan
dan pemanenan edamame untuk kompetensi di kebun (penanaman AJI HK Limited (Asia Foods group)
menjaga kualitas edamame yang edamame yang baik sehingga mampu untuk memfasilitasi ekspansi pasar
dihasilkan. Pola kerja sama yang memproduksi bahan baku yang GMIT ke wilayah Asia Pasifik. Dalam
diterapkan adalah KSO (Kerja Sama berkualitas dan berkelanjutan. Kedua perjanjian, Asia Foods akan memberikan
Operasional). Mulai 2015, GMIT membeli adalah pembangunan pabrik dan istalasi bantuan teknis untuk pengembangan
edamame dari para petani binaan dan mesin-mesin, serta membangun sistem fasilitas lini beku serta akses ke pasar
menjualnya ke pasar domestik. produksi sesuai standar internasional, ekspor. Dalam kerja sama dengan
mulai dari penerimaan bahan baku Asia Foods Group, ANJ telah memulai
“Kita membina petani dengan sampai final packing. ekspor edamame beku, ditandai dengan
memberikan bantuan modal dan pengiriman ke pasar Jepang pada awal
bantuan teknis, sehingga mereka bisa Dalam menghasilkan produk berkualitas kuartal dua 2021. GMIT memproduksi
lebih fokus melakukan budidaya. Kita tinggi, GMIT menerapkan proses standar edamame beku (dengan merek ‘Edashi’),
pun tetap memberikan pengawasan internasional serta dijamin dengan dan edamame beku kupasan yang juga
tanaman edamame sampai panen. sertifikasi dan audit yang dilakukan dipasarkan secara domestik.
Setelah panen, kita ambil secara rutin untuk memenuhi
hasilnya. Jadi dari sini, persyaratan pasar domestik dan Jepang adalah Pasar Penting Edamame
petani mendapatkan ekspor. GMIT telah memperoleh Indonesia
jaminan pasar dan Aktivitas pekerja sertifikat Halal Kelas A dari
di pabrik tembakau
GMIT sebelum Keberadaan edamame tidak bisa
bertransformasi ke
bisnis edamame. dipandang sebelah mata, pasalnya
jenis kacang-kacangan berwarna
hijau yang mengandung protein dan
antioksidan tinggi ini memiliki potensi
ekspor yang sangat menjanjikan. Tidak
mengherankan jika komoditas pertanian
edamame saat ini sedang ditingkatkan
produksinya.
food quality (mutu pangan) sehingga iklim tropis yang sangat cocok untuk yang telah terjalin antara GMIT dengan
traceability (ketertelusuran) untuk budidaya edamame. “Saya sangat yakin petani binaan dalam bentuk Kerja
setiap pangan yang diedarkan menjadi melalui pengalaman serta jaringan Sama Operasional (KSO) diharapkan
persyaratan yang harus dipenuhi. klien di beberapa negara, kami mampu meningkat, khususnya menjaring para
Dengan masuknya produk edamame membawa GMIT ke tingkat yang lebih petani muda. “Apabila ekspor edamame
ANJ, membuktikan bahwa produk ini tinggi dalam model bisnis pertanian ini berjalan dengan baik, diharapkan
memiliki kualitas yang baik yang berkelanjutan, serta mendorong target ekspor akan meningkat setiap
kami untuk memimpin industri ini di tahunnya. Karena itu kami berupaya
Untuk mengkespor edamame beku, masa depan,” tuturnya. untuk menghasilkan benih yang baik
ANJ bekerja sama dengan Asia Foods serta mengajak lebih banyak petani lokal
Group, perusahaan yang berpengalaman Koji menambahkan pihaknya bangga untuk bermitra dengan GMIT,” Erwan
di bidang pengolahan dan penjualan dapat berinvestasi dan berbisnis di Santoso menerangkan.
edamame beku. Menjadi salah satu Indonesia serta berkolaborasi dengan
pelaku utama di pasar ekspor edamame, ANJ melalui GMIT untuk mencapai Saat ini kapasitas produksi pabrik GMIT
Asia Food Group sudah menguasai impian bersama. Dalam kerja sama mencapai 6.000 ton per tahun, dengan
pasar edamame di Jepang, Amerika dengan ANJ, Asia Foods Group berbagi Jepang sebagai tujuan ekspor utama
Serikat, Australia, dan tengah menjajaki pengetahuan teknis, termasuk dalam karena pasar edamame beku di Jepang
pasar Eropa. Sebagai bentuk awal kerja pendirian pabrik pembekuan edamame telah berkembang dengan baik. Ke
sama, ANJ sudah mengirimkan 21 ton dan ekspansi pasar di wilayah Asia depannya ANJ berencana melakukan
edamame ke pasar Jepang pada akhir Pasifik. ekspansi pasar ke AS dan Kanada.
April yang lalu.
Ekspor edamame memberikan Pemerintah Dukung Edamame GMIT
COO Asia Foods Group, Lin Chu kontribusi positif bagi perekonomian Jadi Komoditas Ekspor Unggulan
Hong (Koji) mengatakan, daerah serta peningkatan devisa Jember
Kunjungan kerja
Indonesia memiliki Kementerian negara. Ke depan, kemitraan
Perekonomian,
Kementerian Koperasi
dan UKM serta
Kementerian Desa
ke kebun edamame
petani mitra GMIT
Proses checking
packaging Edashi,
produk edamame
beku GMIT.
“Selama kunjungan Pak George, hal yang paling berkesan buat saya
adalah ketika melakukan pengamanan saat kegiatan olahraga sepeda.
Kami bisa berkomunikasi secara langsung dengan beliau tanpa ada
batasan jabatan dan lainnya. Hal ini membuat kami bangga dan kagum
dengan beliau karena sangat rendah hati.”
Pengembangan Bercocok
memenuhi kebutuhan sayuran harian
skala rumah tangga. Sebab metode
bercocok tanam tanpa media tanah
Tanam Hidroponik
tersebut, kini mulai digandrungi
karena kemudahannya. Bahkan, bagi
pemula yang tidak memiliki skill
menanam pun dapat melakukannya.
Kegiatan
vaksinasi Upaya vaksinasi yang dilakukan GSB diharapkan
karyawan mampu melindungi karyawan dari Covid-19, sehingga
GSB.
karyawan tetap produktif bekerja dan proses produksi
perusahaan pun dapat berjalan lancar, aman, dan
nyaman. Pada akhirnya, hal ini diyakini akan mendukung
pemulihan ekonomi nasional.
Tim Damkar
Tangguh
ANJAS
Menjadi tim Damkar
ANJAS adalah
kesempatan untuk
mengasah kemampuan
menghadapi kobaran
api di area-area yang
tidak biasa. Karena, Upaya
pemadaman
memadamkan api kebakaran
hutan di luar
di area pegunungan HGU oleh
Ekosistem Baru
di Waduk PT PMP
Adanya waduk di lingkungan PMP tidak
hanya bermanfaat bagi staf dan karyawan,
tetapi dimanfaatkan oleh beberapa jenis
burung sehingga menciptakan ekosistem
baru yang harmonis.
Oleh : Redaksi
Kunjungan Pak
George S. Tahija
ke GMIT
GSB Jaga
bengalensis) atau yang lebih dikenal dengan sebutan kucing
hutan oleh masyarakat lokal. Meski memiliki corak khas bulu
Kelestarian Kucing
bintik-bintik, kucing kuwuk tidak memiliki hubungan spesies
sama sekali dengan macan tutul.
Kucing yang hidup dengan cara berburu dan aktif di
Kuwuk yang di
malam hari ini berukuran seperti kucing domestik pada
umumnya. Namun, kucing ini memiliki tubuh sedikit ramping
Ambang Kepunahan
dengan panjang tubuh antara 30-66 cm dan berat hingga
3 kg. Kaki kucing
kuwuk pun sedikit
panjang dan memiliki
selaput yang jelas
Kerap menjadi target perburuan
liar, populasi kucing kuwuk kian
menurun. Menyikapi hal tersebut,
GSB menyediakan areal HCV
(High Conservation Value) sebagai
habitat alami untuk melindungi
mereka.
Oleh: Ria Agustina, GM Secretary GSB
Oleh : Mahdiyanto
Kita ketahui bahwa kebersihan dalam Mengingat limbah cair minyak sawit
lingkungan pabrik PMP adalah hal mentah atau disebut juga Crude Palm
utama sehingga siapapun wajib menjaga Oil (CPO) yang ada di stasiun Instalasi
kebersihan tangannya saat bekerja. Pengolahan Air Limbah (IPAL) unit
Namun, kebutuhan sabun pencuci kolam pendinginan (cooling pond) dan
tangan di lingkungan pabrik ternyata minyak inti sawit mentah atau Crude
meningkat ketika pandemi Covid-19 Palm Kernel Oil (CPKO) dari tetesan
melanda. minyak di stasiun kernel unit kernel silo
Kemudian kebutuhan
terhadap sabun pencuci
tangan pun meningkat.
Sebab mencuci tangan
merupakan bagian penting
dari protokol kesehatan di
era pandemi Covid-19 ini.
Sehingga pembuatan sabun
cuci tangan dari limbah cair
Langkah-langkah pembuatan
Lalu, terkumpul di kolam pendingin sabun cuci tangan dari limbah
karena berat jenisnya lebih ringan cair CPO/CPKO
dari pada air dan lumpur, sehingga
CPO dan CPKO akan naik ke Buat larutan NaOH dengan
permukaan. Itulah yang kita ambil kadar 46%.
untuk didaur ulang,” kata Mahdiyanto 460 gram NaOH kristal diencerkan
selaku asisten laboratorium pabrik dengan 1000 ml air. Pencampuran
kelapa sawit PMP. perlu diperhatikan caranya, yakni
menuangkan air pada wadah
CPO dan CPKO tersebut kemudian berisi NaOH bukan menambahkan
diolah di laboratorium untuk NaOH pada wadah air, sebab
dicampur dengan bahan lainnya, dapat menyebabkan uap dan gas
yakni larutan natrium hidroksida beracun.
(NaOH) dan pewangi dari rempah-
rempah. “Takarannya tidak boleh Siapkan bahan pewangi sabun.
salah bahkan urutan mencampurnya
Potong-potong rempah yang akan
juga harus tepat, sebab berkaitan
digunakan, misalnya serai. Lalu
dengan zat kimia yang berpotensi
haluskan dan saring untuk diambil
membahayakan diri sendiri,” ujar
airnya.
Mahdiyanto. Dalam waktu kurang
dari sepekan sejak sabun diracik,
Panaskan minyak CPO dan
sabun sudah bisa digunakan untuk
CPKO pada wadah yang
seluruh karyawan pabrik.
berbeda.
Siapkan CPO dan CPKO yang
Selain didaur ulang menjadi sabun, sudah dipanasi hingga mencair.
limbah cair CPO dan CPKO juga dapat
diolah dengan menggunakan metode Mencampurkan semua bahan.
tangkapan gas metana menjadi Campurkan larutan NaOH dengan
biogas sebagai sumber energi. minyak CPO/CPKO memakai
Di sisi lain, PMP juga melakukan perbandingan CPO : CPKO :
daur ulang limbah padatnya. Hal ini NaOH = 3,3 : 1 : 1,7. Aduk sampai
CPO diproduksi rutin setiap bulan. merupakan upaya PMP berkontribusi rata dengan mixer lalu tuang
Namun, untuk mengolah limbah CPO mengendalikan tingkat pencemaran pewanginya dan aduk kembali
dan CPKO tersebut menjadi sabun, tidak air dan udara. Sesuai dengan hingga mengental. Tuang ke
sembarangan mencampur bahan. Tim program Kementerian Lingkungan dalam cetakan dan biarkan
yang bertugas di laboratorium pabrik Hidup yang dikenal dengan Program mengeras. Setelah tiga hari sabun
kelapa sawit PMP-lah yang berada di Penilaian Peringkat Kinerja sudah dapat digunakan.
balik layar terciptanya inovasi daur ulang Perusahaan dalam Pengelolaan
sabun cuci tangan dari limbah CPO dan Lingkungan Hidup (PROPER).
CKPO. Karyawan laboratorium meracik
takaran yang tepat agar sabun yang Limbah padat dari pengolahan
dihasilkan aman digunakan. kelapa sawit terdiri atas janjang
kosong kelapa sawit, serat/sabut,
“Bahan untuk membuat sabun meski dan cangkang buah. Limbah ini
disebut limbah, sebetulnya merupakan dapat didaur ulang sebagai bahan
akumulasi dari CPO dan CPKO yang bakar tangki pemanas (boiler) atau
terbuang bersama limbah cairnya. dijadikan pupuk organik. ●
Menjaga
Kelestarian
Primata Kecil
di Negeri Laskar
Pelangi
Populasi primata endemik
Provinsi Kepulauan Bangka Tarsius, spesies
primata terkecil
Belitung terancam punah. yang sangat
dilindungi.
SMM yang beroperasi tidak
jauh dari habitat asli primata Sekilas bentuk primata kecil ini mirip tikus,
mungil tersebut, tergerak untuk masyarakat setempat menyebutnya dengan nama
melindunginya dari kepunahan. pelile’an. Bertubuh kecil mungil dengan ukuran mata yang
besar berdiameter sekitar 16 mm. Ekornya cukup panjang
Oleh : Alam Firdausi, Konservasi SMM
melebihi panjang tubuhnya sendiri, sifat tarsius adalah satwa
nocturnal atau aktif di malam hari.
Tarsius atau pelile’an sering terlihat di salah satu
areal konservasi SMM yaitu Kawasan Bentang Alam Hutan
Salah satu komitmen ANJ Grup terkait pelestarian Makam Balok. Bentuk komitmen nyata SMM untuk menjaga
lingkungan hidup adalah pengelolaan Kawasan Bernilai hewan langka ini adalah dengan melestarikan habitatnya
Konservasi Tinggi (KBKT) dan Keanekaragaman Hayati. dan melakukan patroli di area konservasi. SMM bekerja
Komitmen ini diwujudkan oleh SMM dalam bentuk sama dengan masyarakat sekitar khususnya nelayan yang
melestarikan habitat dan populasi primata terkecil di beraktivitas di sekitar Kawasan Bentang Alam Hutan Makam
dunia yaitu tarsius. Hewan ini telah ditetapkan sebagai Balok melakukan kegiatan monitoring keberdaan tarsius
fauna identitas atau ikonis dari Provinsi Kepulauan secara rutin.
Bangka Belitung berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Keterlibatan masyarakat sekitar dalam monitoring
Negeri nomor: 522.53-958/2010. primata tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian
Status konservasi tarsius saat ini masuk dalam daftar masyarakat dalam upaya menjaga dan melindungi primata
merah International Union for Conservation of Nature unik ini. Upaya pelestarian tarsius ini juga diharapkan dapat
(IUCN) atau berstatus sebagai satwa dilindungi karena mendukung program pemerintah daerah untuk melindungai
keberdaannya hampir punah. Faktor yang menyebabkan satwa endemik yang menjadi ikon Bangka Belitung yang
tarsius masuk dalam kategori terancam punah di dikenal sebagai Negeri Laskar Pelangi dari kepunahan.
antaranya adalah akibat adanya konversi lahan, serta Atas upaya tersebut, pada 30 Maret 2021 SMM memperoleh
perburuan untuk diperdagangkan. Primata endemik apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan
dan Ikon Bangka Belitung ini mendapat perhatian serius Bangka Belitung berupa penghargaan sebagai perusahaan
dari SMM untuk dilindungi keberdaannya di konsesi yang berkontribusi dalam Konservasi Habitat dan Populasi
perusahaan agar keberdaannya tetap lestari . Primata Tarsius di Bentang Alam Hutan Makam Balok. ●
ANJ Luncurkan
Platform Digital
e-Trace
ANJ terus berupaya
meningkatkan ketahanan alur
distribusi bahan baku dari
petani menuju pabrik. Salah
satunya dengan menciptakan
platform digital e-trace yang
memudahkan penelusuran
produk sehingga terjaga
keberlangsungannya.
Oleh : Redaksi
Cara Cerdas
Mengembalikan rutinitas bekerja di kantor
setelah sekian lama bekerja dari rumah (work
from home/WFH) mungkin menjadi salah satu
Kirim jawaban via email ke: anj.corcomm@anj-group.com sertakan nama, unit kerja, nomor handphone, serta alamat email
Kami tunggu paling lambat 30 November 2021. Jawaban dan 10 nama pemenang akan diumumkan di Majalah Cakrawala selanjutnya