Anda di halaman 1dari 87

Inovasi Pelayanan Publik

dan Penulisan Proposal

Inovasi Pelayanan Publik

Wawan Sobari
Disampaikan dalam Workshop Kompetisi FISIP Universitas Brawijaya
Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 Kota
Malang

Malang, 26 Januari2022
Greetings…
Anggota TPI KIPP 2016-2019
Memahami
Inovasi Pelayanan
Publik
KIPP 2014-2020
KIPP 2021

6
DUA JUARA DUNIA INOVASI PELAYANAN PUBLIK DARI
INDONESIA
INOVASI PELAYANAN PUBLIK

5
PERMENPAN RB 7/2021: Definisi Inovasi
Pelayanan Publik

◎Inovasi itu
Terobosan kreatif
orisinal/adaptasi
◎Bermanfaat
untuk Masyarakat
langsung atau tidak
Jenis-Jenis
inovasi di Sektor
Publik
(Hartley, 2005)
1. Product innovation—new products (for example new instrumentation in
hospitals).

◎Si Telmi BIAM


Product innovation?

12
2. Service innovation—new ways in which services are
provided to users (for example on-line tax forms).

◎ Blood_Jek
◎ Bayar PKB di Kantor
Pos dan Mini Market
(Indomart)
◎ SAKINA (PUSKESMAS
SEMPU)
3. Process innovation—new ways in
which organizational processes are
designed (for example,
administrative reorganization into
front- and back-office processes;
process mapping leading to new
approaches).
4. Position innovation—new contexts
or users (for example the
Connections service for young
people)
5. Strategic innovation—new goals or
purposes of the organization (for
example community policing;
foundation hospitals).
6. Governance innovation—new forms
of citizen engagement, and
democratic institutions (for example
area forums; devolved government).
7. Rhetorical innovation—new
language and new concepts (for
example the concept of congestion
charging for London, or a carbon tax).
Memenuhi Kriteria Inovasi Pelayanan Publik: Si Ikan Nila
PERMENPAN 7/2021: Kriteria Inovasi Pelayanan Publik
KOMPETISI INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
Berdasarkan Keputusan MenPAN
dan RB 161/2021
Si Ikan Nila
KELOMPOK INOVASI
PERSYARATAN INOVASI
KETENTUAN LAIN
PROPOSAL INOVASI
MEMAHAMI
PROPOSAL INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
Berdasarkan Keputusan MenPAN
dan RB 161/2021

PAHAMI KRITERIA INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
KRITERIA INOVASI
PELAYANAN PUBLIK

Sumber: PermenPANRB7/2021

CEK PEMENUHAN PERSYARATAN
INOVASI YANG DIKOMPETISIKAN
Persyaratan Inovasi
yang diikutkan
KIPP
1. MENYELARASKAN DENGAN TEMA KOMPETISI

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Sumber: twitter UNDPIndonesia


17 SDGs

1. Pemberantasan kemiskinan. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di semua tempat.


2. Pengentasan kelaparan. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan
nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
3. Kehidupan yang sehat. Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
4. Pendidikan berkualitas. Menjamin pendidikan yang adil dan berkualitas, serta mendukung
kesempatan untuk belajar dengan stabil disepanjang hidup untuk semua orang tanpa kecuali.
5. Kesetaraan gender. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.
6. Air bersih dan sanitasi. Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
7. Energi Yang Bersih dan Murah. Menjamin akses pada energi yang murah, dapat diandalkan,
berkelanjutan dan modern untuk semua.
8. Pekerjaan yang layak & pertumbuhan ekonomi. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan untuk semua, dimana terdapat pekerjaan yang layak bagi yang
membutuhkannya.
9. Industri, inovasi, infrastruktur. Membangun infrastruktur yang tahan perubahan, mendukung
industrialisasi yang berkelanjutan, dan membantu inovasi.
10.Mengurangi kesenjangan. Mengurangi kesenjangan dalam sebuah negara dan antara negara-
negara.
11.Kota kota dan komunitas yang berkelanjutan. Menciptakan kota-kota yang aman untuk semua,
tahan terhadap perubahan, dan berkelanjutan.
12.Konsumsi dan produksi yang bertanggung-jawab. Menjamin konsumsi dan
mendukung pola pola produksi yang berkelanjutan.
13.Beraksi untuk iklim. Mengambil langkah & tindakan darurat yang diperlukan
untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14.Kedamaian dan keadilan. Menggalakkan masyarakat yang damai dan terbuka
untuk pengembangan yang lestari, memberikan akses pada keadilan untuk semua
orang dan membangun institusi yang efektif, bertanggung jawab, serta terbuka di
semua tingkatan.
15.Kemitraan untuk pengembangan yang lestari. Memperkuat cara-cara penerapan
dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pengembangan yang
berkesinambungan.
16.Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan
membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua tingkatan.
17.Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
2. Sesuaikan dengan Salah Satu Kategori Kompetisi

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


Pemilihan Kategori Kompetisi

TIPS MEMILIH KATEGORI


“Sesuaikan dengan Ide Utama Inovasi”
Misalnya: “Kelurahan Bakalan Krajan merupakan salah satu
kelurahan di wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang dan terdiri 7
RW dan 48 RT. Memiliki luas wilayah 197.450 ha dan dihuni 7.903
jiwa dimana 4.791 jiwa(60,63%) mayoritas bekerja di sektor informal
(buruh industri, bangunan, dagang, tukang kriya, jasa). Dengan
kondisi tersebut, kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan (LK)
mencari inovasi yang dapat menambah pendapatan masyarakat.
Hal tersebut diperparah sejak terjadinya pandemi COVID-19, tidak
hanya sektor kesehatan saja yang terdampak, sektor ekonomi
terimbas yang berakibat meningkatnya penggangguran dan
melemahnya perekonomian.
Lahan (eks Desa) yang luas dan warga masyarakat yang guyub
rukun serta kemauan yang kuat untuk maju, ini potensial
Sumber: Presentasi Kemenpan dikembangkan untuk usaha pertanian dan perikanan
RB, 4 Maret 2020 ….” maka masukkategori KETAHANAN PANGAN/PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA.
3. Diajukan Secara Daring (online)

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


4. Judul Menggambarkan Inovasi dan Etis
(Memperhatikan Norma Kepantasan)

◎SI IKAN NILA


TIPS MEMBUAT JUDUL

• Jangan meremehkan, judul merupakan etalase


proposal
• Judul dibuat “Menarik”. Akronim sederhana, bisa
dimengerti
• Perhatikan EtikaJudul
BLOOD-JEK
Jarum pentul
Contoh JUDUL
Judul TIDAK LAYAK
5. PASTIKAN ….! (Kelompok Umum, Replikasi dan Khusus)

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


Kelompok Khusus…!

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021



FAHAMI FORMAT PROPOSAL
INOVASI
INOVASI PELAYANAN PUBLIK TOP 45
KIPP 2021 : SI IKAN NILA (SENTRA
INTENSIF BUDIDAYA IKAN NILA
SISTEM BIOFLOK
TOP 45 KIPP 2021
SI IKAN NILA
Ringkasan Si Ikan Nila

◎ Masalah: Kelurahan Bakalan Krajan merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Sukun, Kota
Malang dan terdiri 7 RW dan 48 RT. Memiliki luas wilayah 197.450 ha dan dihuni 7.903 jiwa dimana 4.791
jiwa(60,63%) mayoritas bekerja di sektor informal (buruh industri, bangunan, dagang, tukang kriya, jasa).
Dengan kondisi tersebut, kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan (LK) mencari inovasi yang dapat
menambah pendapatan masyarakat. Hal tersebut diperparah sejak terjadinya pandemi COVID-19, tidak hanya
sektor kesehatan saja yang terdampak, sektor ekonomi terimbas yang berakibat meningkatnya
penggangguran dan melemahnya perekonomian.
◎ Solusi: Inovasi ini mempunyai tujuan untuk ketahanan pangan, meningkatkan gizi keluarga, dan membuka
peluang usaha baru yang berdampak meningkatkan kesejahteraan warga. Sisi unik dan kebaruan inovasi ini
tidak dilakukan perseorangan namun dirancang berbasis kewilayahan dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Terdapat peran serta dan dukungan semua unsur masyarakat untuk membangun
suatu sistem mandiri berkelanjutan dalam wadah Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Krajan Slilir Sumilir
dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Nila Slilir. Si Ikan Nila dibangun melalui kearifan lokal yang
guyub rukun dan gotong royong dibawah binaan Lurah Bakalan Krajan.
◎ Dampak: Penerapan teknologi ini juga mengacu pada standar CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) serta
mengutamakan nilai efisiensi berbudidaya, ramah lingkungan dan hemat pakan, sekaligus bisa menekan
angka kematian dibawah 10 %. Masa panen antara 4-5 bulan, sedikit ganti air dan bisa tebar padat. Si Ikan Nila
mampu memanfaatkan lahan sempit perkotaan untuk berbudiya ikan dengan hasil panen yang maksimal.
Inilah Inovasi baru yang memberikan peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat.
Sumber: Proposal Si Ikan Nila
Pertanyaan 1: Latar Belakang dan Tujuan

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


Contoh Deskripsi LB dan Tujuan: Si Ikan Nila
Kelurahan Bakalan Krajan merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Sukun, Kota
Malang dan terdiri 7 RW dan 48 RT. Memiliki luas wilayah 197.450 ha dan dihuni 7.903 jiwa dimana
4.791 jiwa(60,63%) mayoritas bekerja di sektor informal (buruh industri, bangunan, dagang, tukang
kriya, jasa). Dengan kondisi tersebut, kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan (LK) mencari
inovasi yang dapat menambah pendapatan masyarakat. Hal tersebut diperparah sejak terjadinya
pandemi COVID-19, tidak hanya sektor kesehatan saja yang terdampak, sektor ekonomi terimbas
yang berakibat meningkatnya penggangguran dan melemahnya perekonomian.

Lahan (eks Desa) yang luas dan warga masyarakat yang guyub rukun serta kemauan yang kuat
untuk maju, ini potensial dikembangkan untuk usaha pertanian dan perikanan. Pemberdayaan
masyarakat menjadi prioritas untuk dilaksanakan oleh Aparatur Kelurahan dan LK untuk
mengembangkan inovasi berbasis kewilayahan yang menjadikan masyarakat sebagai subjek
peningkatan kualitas SDM dalam mengelola potensi berbasis minat masyarakat dan daya dukung
lingkungan.

Bermula di RW.03 munculnya gagasan berbasis wilayah RW terintegrasi dari sektor hulu hinga
sektor hilir memanfaatkan potensi lokal untuk memulai budidaya ikan nila sistem bioflok yang
merupakan teknologi baru dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Tujuan utama inovasi ini adalah
mewujudkan kemandirian ketahanan pangan, kemandirian ekonomi warga melalui sentra intensif
menjadikan wisata edukasi dan kuliner ikan nila. (198 kata)
Pertanyaan 2: Kesesuaian Kategori (5%)
Contoh:
“Tujuan utama inovasi ini adalah
mewujudkan kemandirian ketahanan pangan,
kemandirian ekonomi warga melalui sentra
intensif menjadikan wisata edukasi dan
kuliner ikan nila.

Maka, inovasi ini sesuai dengan kategori


Ketahanan pangan…..

Sumber: KepmenPAN dan RB 161/2021


Pertanyaan 3: Kontribusi Capaian SDGs Nasional (5%)
CONTOH KESELARASAN EDAT DALAM UNPSA 2018

3. Kehidupan Sehat
dan Sejahtera
Contoh Berdasarkan Lampiran Perpres 59/2017 untuk
Malaria
CONTOH SDGS SI IKAN NILA
◎ Teknologi intensif budidaya nila sistem bioflok terbukti lebih efisien, cepat panen, hemat pakan,
mudah dilakukan, memberi banyak peluang usaha bagi masyarakat pembudidaya dari peningkatan
gizi keluarga. Keswadayaan masyarakat melalui gotong royong dan padat karya, membangun guyub
rukun terbukti nyata memberikan kontribusi riil bagi masyarakat pembudidaya melalui penciptaan
lapangan kerja baru yang memberikan tambahan penghasilan.
◎ Tercatat 6 RW (dari 7 RW) intensif terlibat aktif dalam pembudidaya ikan nila dengan teknologi bioflok
dengan perputaran uang yang beredar rata-rata omset mencapai Rp. 37.800.000,- per bulan. Capaian
tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata mendukung pencapaian tujuan berkelanjutan
(Tujuan Global VIII). Sasaran Global 2 (dua) mengamanatkan bahwa pencapaian tingkat
produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi
teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang member nilai tambah tinggi dan padat
karya. Dengan konsep kewilayahannya, inovasi Si Ikan Nila telah berkontribusi melalui diversifikasi
usaha wisata edukasi (pendampingan) budidaya intensif ikan nila dan melalui Pokdarwis Kampung
Nila Slilir telah berkontribusi penciptaan lapangan kerja.
◎ Kunjungan wisata edukasi budidaya, pemancingan, kuliner dan sektor kreatif berupa pengolahan
beragam jenis produk pasca panen. Inovasi Si Ikan Nila telah berhasil meningkatkan perekonomian
masyarakat Kelurahan Bakalan krajan.Tercatat setelah 2 (dua) tahun pelaksanaan inovasi take home
pay masyarakat meningkat (199 kata)
Pertanyaan 4: Deskripsi Inovasi (5%)
Si Ikan Nila adalah sebuah gagasan terintegrasi dalam satu paket
inovasi Pemberdayaan Masyarakat dengan mengunakan teknologi
bioflok dalam Budidaya Intensif Ikan Nila, bersifat kewilayahan dan
keswadayaan dengan sistem kemitraan dan pendampingan dari
penyediaan bibit, paketan kolam terpal dan peralatannya, proses
teknis budidaya ikan nila hingga penjualan hasil panen.
Inovasi ini merupakan sistem alih tehnologi win-win solution karena
bersifat intensif, hemat pakan dan ramah lingkungan. Metode ini
memaksimalkan lahan sempit dengan kolam terpal, bisa tebar padat,
tidak perlu ganti air, tidak berbau dan masa panen dicapai dalam 4 - 5
bulan. Harga Jual ikan nila yang stabil dan memberikan rate
keuntungan signifikan karena dengan budidaya sistem bioflok
penggunaan pakan lebih efisien, produktifitas tinggi, hemat air dan
ramah lingkungan. Ikan Nila dipilih untuk dibudidayakan karena ikan
ini mempunyai daya toleransi yang tinggi terhadap perubahan
lingkungan dan merupakan ikan pemakan fitoplankton, zooplankton
dan detritus.
Bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme ….. (147 kata)
Pertanyaan 5: Inovatif (15 %)
Pada umumnya tipologi pembudidaya ikan merupakan
individu-individu pemodal besar dan dibudidayakan
semata-mata untuk memperoleh profit. Kebaruan Si Ikan
Nila, menggunakan teknologi baru Sistem Bioflok,
memiliki keunikan berkonsep basis wilayah kelurahan dan
paradigma pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM
(pembudidaya cilik).
Melalui hal tersebut, disamping keuntungan materi,
pembangunan ekonomi berbasis kearifan lokal,
masyarakat diajak bergotong royong, guyup rukun,
bersinergi pembudidayaan perikanan hulu hilir mulai dari
pembenihan, pembesaran, edukasi teknis kolam,
pengolahan pasca panen, pariwisata sampai dengan
pemasaran menjadi satu kesatuan usaha yang
dilaksanakan bersama-sama warga Kelurahan
Bakalankrajan. Faktor-faktor tersebut sebagai pembeda
dan merupakan sisi unik, kebaruan dan inovatif dalam
budidaya perikanan. (98 kata)
Pertanyaan 6: Transferabilitas (15%)

Sistem EDAT awalnya dilaksanakan di 3 wilayah


Puskesmas yang menjadi pilot proyek program malaria.
Keberhasilan EDAT mendorong dinas kesehatan
mengadopsinya sejak tahun 2010 dan diterapkan di
seluruh Puskesmas (20 Puskesmas) di Teluk Bintuni. Pada
tahun 2016 tim dari Kementerian Kesehatan, Unicef dan
perwakilan WHO berkunjung ke Teluk Bintuni untuk melihat
EDAT. Kementerian Kesehatan memberikan pengakuan
EDAT dan mengadopsinya sebagai bagian dari strategi
Program Malaria Nasional 2017-2019. Kabupaten
Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Timika, Unicef
Papua dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua berkunjung ke
Teluk Bintuni untuk mempelajari dan menenerapkan EDAT
dalam pengendalian malaria di wilayahnya. (93 kata)
Si Ikan Nila

Si Ikan Nila adalah sebuah gagasan terintegrasi berkonsep kewilayahan dalam satu paket inovasi
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tehnologi Budidaya Intensif Ikan Nila, bersifat keswadayaan
mengajak warga berbudidaya dengan system pendampingan dari Penyediaan bibit, kolam, proses
teknis budidaya, penjualan dan pemasaran hasil panen
Budidaya ikan nila menggunakan teknologi bioflok awal mula diterapkan di RW.03 dan telah meluas ke
6 dari 7 RW di wilayah Kelurahan Bakalankrajan. Bahkan, cakupan jaringan bisnis dan kerjasama telah
merambah dan menjadi rujukan edukasi Sistem Bioflok di 7 Kelurahan di Kota Malang dan beberapa
daerah di wilayah Kabupaten Malang seperti Dau, Wagir, Singosari, dll.
Pendampingan saat budidaya ikan nila dan jaminan bantuan pemasaran bagi para mitra kerja menjadi
salah satu faktor utama cepat berkembang dan meluasnya permintaan kerjasama budidaya ikan nila.
Hal ini menjadi salah satu sentimen positif Kelurahan Bakalan krajan sebagai sentra budidaya ikan
nila. Tingginya permintaan pasar terhadap kebutuhan ikan di Kota Malang turut andil positif terhadap
keberlangsungan usaha budidaya ikan. Sistem budidaya yang adaptif bagi kawasan perkotaan, modal
awal yang terjangkau, proses budidaya yang mudah dipahami dan hasil panen relatif cepat
memberikan gambaran positif menjadi faktor inovasi ini sangat replikable diterapkan berbagai
kawasan di Indonesia baik pada wilayah perkotaan maupun pedesaan. (196 kata) 60
Pertanyaan 7: Sumber Daya (5%)

◎ Sejak pertama kali diterapkan pada 2009,


anggaran yang terserap untuk pelaksanaan Sistem EDAT
sebesar Rp….yang berasal dari …..
◎ Pelaksana EDAT merupakan kombinasi antara tenaga
kesehatan dan masyarakat (JMK). Maka, selain keahlian
teknis tenaga kesehatan, EDAT membutuhkan keahlian sosial
untuk meyakinkan masyarakat biasa yang memenuhi syarat
(bisa baca dan tulis) untuk terlibat. Secara keseluruhan
terdapat ….orang tenaga kesehatan dan …. Orang JMK
yang hingga 2019 terlibat dalam Pelaksanaan EDAT di
Teluk Bintuni.
◎ Keberlanjutan sumberdaya keuangan ditetapkan
dengan alokasi...... Keberlanjutan SDM dilakukan dengan
melakukan rekrutmen dan pelatihan JMK baru setiap 6
bulan....... (91 kata)
◎ Catatan: Keberlanjutan juga ditentukan dukungan
partisipasi masyarakat, dukungan regulasi, alokasi SD
Si Ikan Nila

Sumber Daya Keuangan:


1. Stimulan bibit ikan (pribadi Lurah);
2. Swadaya masyarakat (Pembudidaya intern/ekstern Pokdakan dan lama/baru);
3. Capaian kolam intern : 67 kolam, Kolam di luar : 29 kolam, Total panen tahun 2020 910
kg;
4. Anggaran Dinas Ketahan Pangan Dan Pertanian tahun 2020, berupa bantuan 1 set
kolam terpal Diameter;
5. Anggaran kelurahan bakalan krajan tahun 2021 untuk 4 kali pelatihan budidaya ikan;
6. Penanaman modal oleh komunitas Bloger Malang (Bollang);
7. Hibah / pemberian donatur.
62
Si Ikan Nila

Sumber Daya Manusia:


1. ASN Kelurahan Bakalan Krajan;
2. Penyuluh Perikanan dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian;
3. ASN Dinas Pemuda Olah Raga Dan Pariwisata;
4. Pembudidaya ikan dari dalam/luar Pokdakan dan lama/baru.
5. Kelembagaan masyarakat :
a. Pokdakan (akta notaris)
b. Pokdarwis (SK Kepala Dinas Pariwisata)
c. Kelembagaan pendidikan agama’ (pondok pesantren Hidayatul mubtadiin al hikmah)
d. LPMK kelurahan
e. RT dan RW (202 Kata)
63
Si Ikan Nila

Kelembagaan Pemkot Malang:


1. Walikota Malang, memberikan perlindungan
2. Kecamatan Sukun, sebagai pengarah inovasi
3. Kelurahan bakalan krajan kecamatan sukun, sebagai perangkat
kecamatan yang memimpin dan mengawal inovasi;
4. Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, memberikan bantuan kolam dan
penyuluhan perikanan kepada Pokdakan / pembudidaya;
5. Dinas Pemuda Olah Raga Dan Pariwisata; memberikan bantuan event dan
membimbing Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) (202 kata)

64
Pertanyaan 8: Strategi Keberlanjutan (15%)

Untuk mempertahankan keberlanjutan EDAT,


maka ditempuh tiga strategi utama, yaitu,
pertama pembuatan regulasi khusus berupa
Perda Kabupaten Teluk Bintuni
Nomor…Tahun….tentang Penanganan Malaria.
EDAT Merupakan strategi terpadu yang
ditetapkan dalam perda tersebut. Kedua,
strategi sosial……. Ketiga Strategi manajerial
dengan menatapkan gugus tugas penanganan
malaria mulai tingkat kampung hingga
kabupaten. Selain itu evaluasi berbasis kinerja
diterapkan untuk memantau dan meningkatkan
kinerja JMK dan puskesmas……
Si Ikan Nila
Strategi keberlanjutan Si Ikan Nila berupa:
1. Penerapan dan ketaatan SOP CBIB oleh semua Pembudidaya bisa meminimalisir resiko gagal dan
memaksimalkan pembudidaya untuk hasil panen yang lebih baik;
2. Penguatan Kelembagaan Pokdakan melalui SK Pendirian berbadan Hukum dari notaris.
3. Penguatan Kelembagaan Pokdarwis melalui SK Kepala Dinas Pariwisata atas Nama Walikota Malang.
4. Membangun sinergi dan kolaborasi dengan pasar, warung, pemancingan, restoran dan membangun jaringan
pemasaran melalui Pra Koperasi.
5. Membangun sinergi dengan investor dengan tetap menguntungkan dan melindungi Pembudidaya dengan
Investasi bagi Hasil yang Syari. Investasi bergulir yang sudah berjalan dilakukan Kampung Nila Slilir dengan Bolang
Kompasiana, sebuah konsep bergulir budidaya setelah panen kolam menjadi milik pembudidaya dan Penjualan
hasil panen bisa digulirkan ke pembudidaya yang lain agar turut berbudidaya.
6. Mengikuti Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM pengurus dan pembudidaya, antara lain pelatihan ikan
air tawar, pelatihan naggot, dan pelatihan budidaya. Hal ini akan meningkatkan kapasitas SDM tidak terpaku pada
satu orang, tapi meluas pada semua SDM kampung Nila Slilir;
7. Progres Buku Budidaya Intensif Nila Bioflok yang dilengkapi video sehingga memudahkan pembudidaya pemula
belajar budidaya hingga sukses
66
Pertanyaan 9: Evaluasi (20%)

Evaluasi inovasi ini dilakukan dalam bentuk evaluasi


formatif secara rutin seminggu sekali pada forum Ngobrol
Perkara Ikan (Ngopi) meliputi laju pertumbuhan ikan,
media air, sistem pemasaran dan pengolahan yang
dilakukan.
Evaluasi secara Internal dilakukan pengurus Pokdakan
dengan melakukan survei berkala ke setiap titik kolam dan
kemudian dicatat di ruang sekretariat yang rutin
dilaporkan kepada Lurah Bakalan Krajan.
Evaluasi Eksternal dilakukan penyuluh perikanan Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang untuk
memberikan saran dan masukan rutin terkait tekhnis
pelaksanaan budidaya sebagai bahan evaluasi sehingga
rencana tindak lanjut perbaikan bisa segera dilakukan
untuk menjaga keberlangsungan dan berkembangnya
inovasi
Metode Evaluasi

Metode Evaluasi yang dilakukan adalah metode umpan balik ganda baik dari inovator
maupun dari pembudidaya maupun konsumen, berupa pemantauan langsung dari
inovator dan laporan dari setiap pengurus dan pembudidaya menyangkut
perkembangan dan kendala. Pengurus juga sebagai pembudidaya adalah fasilitator
yang bertugas pendampingan dan sebagai mitra bisnis.
Prosesnya dilakukan setiap minggu, kepada seluruh unsur yang terlibat inovasi untuk
mengevaluasi :
1. Memberikan umpan balik soal kelebihan dan kekurangan kinerja Inovator;
2. Mengenali arah strategis pengembangan Pokdakan dan Pokdarwis;
3. Mengembangkan pembelajaran dalam hal keterbukaan data pertumbuhan ikan,
media air, kondisi Biflok dan jumlzh pakan dari pembudidaya
68
Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi metode umpan balik :


Bahwa inovator memantau pertumbuhan laju ikan dengan mengukur pakan yang telah
diberikan, contoh kasus:
Kolam D3 pak warsito tebar 700 ekor bobot rata-rata ikan saat ini 62,5 gram dengan
feeding rate 3,75 % seharusnya jumlah konsumsi pakan per harinya 1.389 gram. Ikan
tidak diberikan pakan sesuai takaran minimalnya yang bisa berakibat terhambatnya
pertumbuhan ikan.
Pak warsito menceritakan ada kendala pada nafsu makan ikan yang menurun
dikarenakan nilai PH air kolam 5,3 sedangkan batas normal PH di kisaran 6,5-7,5.
Tindak lanjut dengan mengambil tindakan menormalkan PH air kolam terlebih dahulu

69
Dalam masa pandemi banyak penyesuaian yang dilakukan dengan penerapan protokol
kesehatan bagi inovator dan para pelaku pembudidaya meliputi :
1. Memakai masker dan mencuci tangan pada saat aktivitas budidaya dan forum Ngopi;
Menghindari kerumunan dan menjaga jarak pada saat berada di kolam maupun
pembatasan peserta Forum Ngopi;
3. Mengurangi mobilitas pembudidaya dengan beraktivitas budidaya di sekitar wilayah
Kelurahan Bakalan Krajan saja;
4. Menjaga imun dengan memperkuat gizi dan memperkuat ketahanan pangan
keluarga yang didapat dari ikan Nila serta;
5. Dalam pemasaran, menghindari banyak orang yang bertatap muka langsung dan
menggunakan layanan jual online melalui Whatsapp dan media sosial
70
Lanjutan …

◎ Hasil evaluasi formal yang dilakukan


pada tahun 2016 menunjukkan 5
Puskesmas berkinerja Baik, 13
Puskesmas berkinerja sedang, dan 6
Puskesmas berkinerja kurang. (22
kata)
◎ Hasil evaluasi eksternal oleh LSM
menunjukkan tingkat kepuasan
tinggi masyarakat dengan rerata
kepuasan 88 persen untuk seluruh
JMK…dst
Contoh Lain Hasil Evaluasi

Program EDAT memberi dampak yang sangat signifikan kepada masyarakat Teluk Bintuni, terutama bagi
kelompok yang paling rentan mendapat serangan malaria yaitu ibu hamil, bayi, dan balita. Hingga 2016,
cakupan ibu hamil terperiksa malaria mencapai 100%.

Total ibu hamil yang diperiksa malaria tahun 2016 mencapai 1.063 orang. Pada 2017, ibu hamil terperiksa
malaria mencapai 962 orang.

Sistem EDATberperan penting dalam mengatasi problem penanganan prevalensi dan angka kesakitan
malaria di Teluk Bintuni sejak 2009. Melalui EDAT, kelompok rentan ini dijangkau melalui penyediaan akses
yang lebih memadai melalui Juru Malaria Kampung yang menjalankan fungsi pencarian kasusmalaria secara
aktif melalui kunjungan dari rumah ke rumah, pengawasan kepatuhan penggunaan obat, dan skrining
malaria bagi seluruh anggota keluarga bila ditemukan salah satu anggota keluarga positif malaria.
MONETISASI NILAI MANFAAT
59
MONETISASI

60
Pertanyaan 10: Keterlibatan Pemangku Kepentingan (5%)
Pemangku Kepentingan dalam si Ikan Nila terdiri dari :
1. Pokdakan dan Pokdarwis selaku pengurus yang mengatur managemen si Ikan Nila dari hulu ke hilir berupa
memastikan Penyediaan bibit, kolam bioflok, proses teknis budidaya hingga penjualan hasil panen. Pengurus berfungsi
sebagai fasilitator dan mitra kerja dengan pola kerja yang transparan, amanah dan terbuka. Pengurus tidak digaji dan
bagi yang mau bekerja dalam sistem diberikan uang pengganti lelah sesuai kesepakatan intern.
2. Lurah Bakalan Krajan selaku pemangku wilayah, pembina dan fasilitator dengan pihak terkait dalamrangka
pengembangan inovasi;
3. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian selaku Pembina teknis budidaya perikanan dan bantuan pendamping melalui
Penyuluh Perikanan;
4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata selaku Pembina kepariwisataan, melalui pembinaan, evaluasi dan
mengeluarkan regulasi serta bantuan untuk keberlanjutan inovasi.
5. Pembudidaya Ikan Nila sebagai Pelaksana dan mitra Pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat.
6. Investor dan pihak ke-3 lainnya selaku mitra yang mensupport ke berlanjutan inovasi. Mekanismenya, Bolang
memberikan kolam full set lengkap kepada pembudidaya lokal Bakalan Krajan dengan hasil panen dibelikan paket
kolam full set untuk diberikan bergulir kepada Pembudidaya yang lain. Seluruh peralatan kolam full set akan menjadi
milik pembudidaya. Dengan cara demikian, akan tumbuh pembudidaya yang baru dan jumlah pembudidaya akan
meningkat
Pertanyaan 11: Faktor Penentu
Si Ikan Nila

Faktor Penentu :
1. Kepemimpinan Lurah Bakalan Krajan sebagai inovator Si Ikan Nila yang mendukung,
mendorong dan mengayomi unsur masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak
langsung;
2. Komitmen kuat Pokdakan Krajan slilir sumilir sebagai pelaksana tekhnis Inovasi Si
Ikan Nila;
3. Pokdarwis kampung nila slilir sebagai pengelola wisata edukasi;
Kendala :
1. Harga pakan terus meningkat dan belum ada subsidi pakan;
2. Faktor alam, penyakit ikan, kualitas indukan ikan, listrik padam lebih dari 4 jam
sehingga sistem aerasi kolam terhenti dan mengakibatkan ikan mati;
3. Permodalan awal yang dirasa masih memberatkan bagi yang sudah berminat
berbudidaya 78
Menjaga Momentum dan
Mendorong Pertumbuhan
Inovasi Daerah Kota
Malang

79
Riset Data Base
Inovasi Daerah
Kita Malang
Tahun 2021
Didanai APBD Kota Malang 2021
terhadap 64 Inovasi Daerah

80
Rekomendasi
dalam Policy
Brief

81
Rekomendasi: Paket Kebijakan Inovasi Daerah Kota Malang

1. Regenerasi aktor dan gagasan inovasi dengan tetap menghargai aktor


inovator, dan memperhatikan inkubasi inovasi yang melibatkan aktor
pada tingkat OPD.
2. Pemberian anggaran khusus inovasi daerah
3. Memberikan paket pelatihan inovasi daerah : 1) pelatihan pengelolaan
anggaran insentif inovasi daerah yang akuntabel; 2) pelatihan
knowledge management ; 3) pelatihan digitalisasi inovasi daerah baik
sebagian atau secara keseluruhan; 4) pelatihan desain inovasi daerah
4. Menerapkan penilaian kinerja inovasi, dan pengukuran tingkat
kepuasan masyarakat atau pengguna atau penerima manfaat secara
terlembaga
82
Contoh Dispenduk Capil Kota Surakarta

83
Struktur Organisasi Dispenduk Capil Kota Surakarta

84
5. Pengintegrasian inovasi digital sejenis (aplikasi/website) guna mendorong
penyelenggaraan inovasi daerah yang lebih efisien dan efektif
6. Membuat peraturan yang bisa mempertahankan keberlanjutan inovasi
daerah pada tingkat unit pelayanan dan/atau OPD dan/atau daerah.
Peraturan tersebut bisa pula menjadi dasar hukum dari penganggaran
inovasi daerah.
7. Membuat peraturan yang dapat menjamin berlangsungnya hubungan
kerjasama/ kolaborasi lintas OPD ataupun dengan stakeholders.
8. Penetapan inovasi daerah sebagai kriteria penilaian kinerja kepala unit
pelayanan dan/atau kepala OPD

85
9. Pelibatan masyarakat dalam menjalankan inovasi dan/atau
mengembangkan inovasi baru guna melalui tahapan uji coba inovasi
10.Menyelenggarakan kompetisi dan konvensi inovasi daerah secara
berkala
11.Mengikuti kompetisi dan konvensi inovasi daerah pada tingkat provinsi,
nasional, dan internasional.
12.Memberikan insentif finansial atau non-finansial yang terkait dengan
pengembangan inovasi bagi innovator dan OPD yang berprestasi dalam
inovasi daerah.
13.Pengembangan design leadership bagi kepala OPD dan/atau kepala unit
yang relevan
86
ALHAMDULILLAH
…TERIMA KASIH
Lanjutkan dengan Praktik
Penulisan Proposal

87

Anda mungkin juga menyukai