PDF LP Syok Septik
PDF LP Syok Septik
PENDAHULUAN SYOK
SEPTIK
OLEH :
KARDIYANTO
NIM :
20.300.0126
SYOK SEPTIK
A. PENGERTIAN
Syok adalah kondisi kritis akibat penurunan mendadak dalam aliran darah yang
melali tubuh (Sylvia, 2018).
Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jikasistem kardiovakkuler ( jantung
dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah
yang memadai. Syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan
kematian sel maupun jaringan (Nasroedin, 2017).
Sepsis secara klinik dibagi berdasarkan beratnya kondisi, yaitu sepsis, sepsis
berat, dan syok septic. Sepsis berat adalah infeksi dengan adanya bukti kegagalan
organ akibat hipoperfusi. Syok septik adalah sepsis berat dengan hipotensi yang
B. ETIOLOGI
Microorganisme dari syok septic adalah bakteri gram-negatif. Namun demikian,
agen infeksius lain seperti bakteri gram positif dan virus juga dapat menyebabakan
syok septic.
(Brunner & Suddarth vol. 1 edisi 8, 2017).
B1 B3 B5 B6
Ketidakefektifan
Pola Nafas
E. TANDA DAN GEJALA
Pada syok septik gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh adanya peradangan
pada seluruh tubuh sebagai komplikasi dari sepsis.
Beberapa gejala syok septik antara lain :
1. Hipotensi (tekanan darah rendah) yang tidak berhasil dikoreksi dengan pemberian
cairan
2. Peningkatan frekuensi pernapasan (takipnea)
3. Gelisah dan penurunan kesadaran
4. Demam tinggin (suhu tubuh >38 C)
5. Peningkatan denyut nadi (takikardi)
6. Menggigil
7. Sakit kepala
8. Sianosis
9. Nyeri otot parah
dan drainase luka dilakukan dengan teknik aseptic. Antibioktik spectrum luas
diberikan sebelum menerima laporan sensitifitas dan kultur untuk meningkatkan
ketahanan hidup pasien (Roach, 1990). Preparat sefalosporin ditambah amino
glikosida diresepkan pada awalnya. Kombinasi ini akan memberikan cangkupan
antibiotic sebagaian organism gram negative dan beberapa gram positif. Saat
laporan sensitifitas dan kultur tiba, antibiotik diganti dengan antibiotic yang
secara lebih spesifik ditargetkan pada organisme penginfeksi dan kurang toksin
untuk pasien.
Setiap rute infeksi yang potensial harus di singkirkan seperti 3 jalur
intravena dan kateter urin. Setiap abses harus di alirkan dan area nekrotik
dilakukan debidemen. dukungan nutrisi sangat diperlukan dalam semua
klasifikasi syok. oleh karena itu suplemen nutrisi menjadi penting dalam
penatalaksanaan syok septic. Suplemen tinggi protein harus diberikan 5 hari
dari awitan syok. Pemberian makan entral lebih dipilih dari pada parenteral
kecuali terjadi penurunan perfusi kesaluran gastrointestinal. Sepsis sindroma
sepsis maupun syok septik merupakan salah satu penyebab kematian yang
a. Pengkajian
a. Airway
* yakinkan kepatenan jalan napas
* berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau nasopharyngeal)
* jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan
bawa segera mungkin ke ICU
b. Breathing
* kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan gejala yang
signifikan
dari 360C
* siapkan pemeriksaan urin dan sputum
* berikan antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.
d. Distability
Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien syok.kaji tingkat
kesadaran dengan menggunakan AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unrespons)
e. Exposure
Cari adanya cidera, luka pada bagian tubuh seperti kaki yaitu angkat
celana pasien ke arah lutut dan periksa apakah ada luka atau cidera,
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kultur (luka, sputum, urine, darah) untuk mengindentifikasi organisme penyebab
sepsis. Sensitivitas menentukan pilihan obat-obatan yang paling efektif. Ujung
jalur kateter/intravaskuler mungkin diperlukan untuk memindahkan dan
memelihara jika tidak diketahui cara memasukannya ).
2. SDP : Ht mungkin meningkat pada status hipovolemik karena hemokonsentrasi.
Leukopenia (penurunan SDP) terjadi sebelumnya, dikuti oleh pengulangan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan vasodilatasi, kerusakan
fungsi jantung dan defisit volume cairan.
Tujuan / Kriteria hasil : Mempertahankan curah jantung untuk menjamin per!usi
jaringan yang memadai.
Rencana Tindakan :
a) kaji dan pantau status kardiovaskuler setiap 1- 4 jam atau sesuai indikasi
warna kulit denyut nadi, TD, parameter-parameter hemodinamik, denyut nadi
Rencana Tindakan :
a). Monitor system respirasi setiap1 -2 jam
b). Monitor AGD dan status oksigenasi dengan oksimetri.
c). Perbaiki status ketidak seimbanagn asam basa dengan perubahan ventilator.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan syok.
Tujuan / Kriteria Hasil : Cegah infeksi nasokomial dan tangani mikroorganime
yang terindikasi.
Rencana Tindakan :
a). Lakukan kultur urin, sputum, drainage dan darah untuk biakan sesuai
indikasi.
b). Berikan antibiotic sesuai program pengobatan.
c). Gunakan tehnik aseptic saat melakukan tindakan invasive.
Rencana Tindakan :
a). monitor status neurologist.
b). Laporkan haluaran urune < 30 ml/jam
c). Monitor status haemodinamik setiap 1 - 4 jam.
d). Kaji warna kulit, suhu, dan ada tidaknya diaforesis setiap 4 jam.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan respon
terhadap sepsis.
Tujuan /Kriteria hasil : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rencana Tindakan :
d). Hindari efek yang membekas dari kain pada kulit dengan menggunakan
bahan yang halus dan mudah mennyerap keringat.
e). Bersihkan pinggiran luka dengann cermat, tempat-tempat insesi aliran darah
DAFTAR PUSTAKA