LEARNING JURNAL

Program Peatihan : LATSAR CPNS

Angkatan :
Nama Mata Pelatihan : Agenda 2
Nama :
Instansi :
Nomor Daftar Hadir :
Lembaga Penyelenggara Pelatihan :
Berorientasi Pelayanan
Pada pembelajaran synchronous dan asynchronous tanggal 25 Maret 2023 dengan
widyaswara Bapak Dr. Andi Amin Akhiruddin, S.STP., M.Si. Hari ini merupakan hari
keempat pembelajaran dengan menggunakan metode synchronous dan asynchronous.
Pembelajaran hari ini alhamdulillah dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala.
Synchronous adalah metode pembelajaran dengan menggunakan bantuan teknologi
contohnya webinar yang dapat menghubungkan kita darimana saja dan kapan saja.
Keunggunalan dari synchronous yaitu lebih efisien karena kita dapat belajar dari mana saja
dan kapan saja. Kekurangan dari synchronous yaitu apabila koneksi internet tidak stabil kita
tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak semua perangkat memadai, dan sulitnya
memahami karena kemungkinan ada yang belum sepenuhnya memahami materi ketika kelas
sudah berakhir.
Asynchronous adalah metode pembelajaran yang menggunakan media e-learning,
dimana pendidik telah mempersiapkan bahan ajar dan tugas. Keunggulan dari asynchronous
yaitu waktu pembelajaran lebih fleksibel, hemat kuota dan kita dapat belajar menggunakan
metode kita sendiri.
Hari ini saya telah mempelajari tentang Agenda 2 yakni pembelajaran tentang ASN
BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif.

Konsep Pelayanan Publik

Penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik adalah setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independent yang dibentuk berdasarkan undang-
undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata
untuk kegiatan pelayanan publik. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(UU ASN), yang menyatakan bahwaa salah satu fungsi ASN adalah sebagi pelayan publik.
Adapun asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti tercantum dalam Pasal 4 UU
Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan
hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/tidak dskriminatif,
keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan
waktu, kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Prinsip Pelayanan Publik yang baik adalah: Partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
 Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bag
para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan;
2. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat diandalkan;
Djamaludin Ancok dkk (2014) memberi ilustrasi bahwa perilaku yang semestinya
ditampilkan untuk memberikan layanan prima adalah:
a) Menyapa dan memberi salam;
b) Ramah dan senyum manis;
c) Cepat dan tepat waktu;
d) Mendengar dengan sabar dan aktif;
e) Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan;
f) Terangkan apa yang saudara lakukan;
g) Jangan lupa ucapkan terima kasih;
h) Perlakukan teman kerja seperti pelanggan;
i) Mengingat nama pelanggan.
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
Memberika layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan layanan hari esok
harus lebih baik dari hari ini.