KELAS VII
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu memahami perbandingan/rasio.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Google dokumen yang dapat dipilih siswa untuk mencari informasi mengenai materi yang akan dipelajari
sesuai minat dan gaya belajar masing-masing.
B. Pemahaman Bermakna
Dengan memahami materi ini, peserta didik dapat memahami perbedaan antara perbandingan senilai
dan berbalik nilai dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Jika harga 1 liter bensin 10.000 maka 2 liter bensin 20.000, jika dituliskan dalam table maka seperti
apa?
2. Jika mempunyai seekor kucing dengan persediaan makanan 1 bungkus habis dalam waktu 8 hari,
maka jika punya 2 ekor kucing, persediaan makanan akan habis dalam waktu?
3. Jika kita buat table untuk no 2, apakah perbedaan dari kedua table tersebut?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Memastikan bahwa lingkungan kelas memungkinkan bagi siswa untuk melakukan akitivitas
belajar.
2. Menyiapkan tempat duduk sesuai kelompok.
3. Memastikan alat dan bahan mengajar sudah tersedia.
4. Instalasi perangkat yang terhubung dengan media pembelajaran.
5. Memastikan LCD dan slide power point siap digunakan
6. Memahami hal-hal penting terkait perbedaan karakteristik fisik dan non fisik,sosial, budaya, dan
adat istiadat masyarakat di Indonesia.
7. Memastikan asesmen diagnostik, lembar observasi, dan asesmen sumatif serta bahan literasi
sudah siap digunakan.
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberikan salam.
2. Guru meminta siswa untuk mencek kebersihan di sekitar meja.
3. Guru meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan kelengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
5. Guru memberikan pertanyaan pemantik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
7. Guru memberikan motivasi peserta didik mengenai perbandingan dalam kehidupan sehari-hari
8. Guru menyampaikan Teknik pembelajaran hari ini dan menyampaikan keselamatan kerja saat pembelajaran berlangsung.
Kegiatan Inti
Langkah 1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1. Guru menampilkan masalah awal yang akan dipecahkan oleh peserta didik.
6. Masing-masing kelompok sudah diberikan media untuk belajar mandiri berupa file google doc yang di dalamnya banyak
pilihan materi tentang perbandingan senilai dan berbalik nilai yang bisa dipilih siswa sesuai gaya belajar dan minat.
7. Peserta didik mulai mengoperasikan crome book dengan penuh kehati-hatian dan sesuai petunjuk yang ada di file google
doc secara bergantian masing-masing anggota.
4. Glosarium
5.
a. Spora alat perbanyakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang dihasilkan dengan
berbagai cara pada tumbuhan rendah,Cryptogamae,berukuran sangat halus, mudah
tersebar oleh angin, air, binatang dan sebagainya, dan dapat tumbuh langsung pada
kapang (bakteri dan sebagainya) atau tidak langsung pada paku- pakuan menjadi
individu baru
b. Serabut serat-serat seperti pada sabut; Dikotil tanaman yang bijinya mempunyai dua
daun benih (terbelah dua seperti mangga, kacang)
c. akar bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan
pengisap air serta zat makanan
d. batang bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, tempat tumbuhnya cabang dan
ranting (pada tumbuhan berkeping satu tempat melekatnya pelepah daun);
6. Daftar Pustaka
Fitri, Amalia dkk. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Kelas 4. Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
http://setditjen.dikdasmen.kemdikbud.go.id/eppa/assets/uploads/pdf/IPAS-BG-KL
S_IV.pdf
Fitri, Amalia dkk. (2021). Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 4.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
http://setditjen.dikdasmen.kemdikbud.go.id/eppa/assets/uploads/pdf/IPA
S-BS-KLS_IV.pdf
Evy Verawaty dan Zulqarnain, 2021 Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia | Bergerak Bersama SD
Kelas V, Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI DASAR
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi
(kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai
representasi
Nilai-Nilai Karakter/PPK yang ditumbuhkan : Religius, Kerja Sama, Tanggung Jawab, Percaya
diri, Disiplin
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat mengklasifikasikan sampah yang
berada di lingkungan sekolah berdasarkan jenisnya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan konsep relasi dengan tepat.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan relasi sampah berdasarkan
jenisnya ke dalam diagam panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan
dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta
A B
Kertas Organik
Gelas plastik
Anorganik
Daun
Batrai B3
c. Prinsip
Relasi dari dua himpunan dapat disajikan dalam bentuk diagram panah, diagram kartesius,
dan himpunan pasangan berurutan.
d. Prosedur
Relasi adalah hubungan yang memasangkan anggota suatu himpunan ke himpunan lain
dengan syarat tertentu.
Petunjuk:
1. ........................................................................................................
2. ........................................................................................................
3. ........................................................................................................
4. ........................................................................................................
5. ........................................................................................................
Kelas : ....................................................
KEGIATAN I
Tujuan Pembelajaran
Masalah
1. Diagram Panah
B
A
Organik
Anorganik
B3
B3
Anrganik
Organik
Sampah yang ada di
lingkungan sekolah
Ayo Simpulkan
1 1 1
2 2
2 3 4
3 4 9
5 12
4 6 16
5 20
25
6 36
49
b. Diagram Kartesius 5
Skor Maksimum 25
Rubrik penilaian:
Nilai :
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kelas : .........................................................
Sikap
Percaya Diri
Kerja sama
Tanggung
Religius
Disiplin
jawab
No Nama Peserta Didik Keterampilan
1
2
...
Keterangan Penilaian:
Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian pengayaan. Pada kegiatan remedial guru ditantang untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk
memberikan remidi:
a. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tuntas.
d. Memberikan soal untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tuntas.
Soal Remedial
A = {3, 4}, B = {3, 4, 5} dan relasi dari A ke B menyatakan “kurang dari”. Nyatakan relasi
tersebut dalam :
a. Diagram panah
b. Himpunan pasangan berurutan
c. Diagram kartesius
Soal Pengayaan
Pada akhir ulangan semester, diperoleh nilai rata-rata siswa dalam 8 mata pelajaran, yaitu
Matematika, IPA, PPKn, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Olahraga, dan Seni Budaya dengan
nilai rata-rata berturut-turut 7, 6, 9, 7, 9, 8, 7, dan 8. Jika A adalah himpunan mata pelajaran dan B
adalah himpunan nilai rata-rata, tentukanlah: a. diagram panahnya. b. tiga mata pelajaran yang
mempunyai nilai sama.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI DASAR
3. 7 Membuat generalisasi luas permukaan dan volum bangun ruang sisi lengkung (tabung,
kerucut dan bola)
4. 7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas permukaan dan volum
bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola), serta gabungan beberapa
bangun ruang sisi lengkung.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui Pendekatan Saintifik, peserta didik dapat menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi
lengkung dan menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan gabungan
beberapa bangun ruang sisi lengkung (terkait dengan tempat sampah), dan
pemanfaatannya dalam pengelolaan sampah sebagai Pembiasaan Prilaku Ramah
Lingkungan Hidup, secara kritis, kreatif, dan kolaboratif dengan kerjasama,
kemandirian, perduli dan tanggung jawab yang baik, penuh cinta tanah air dan rasa
syukur.
D. MATERI PELAJARAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kita jumpai berbagai jenis bangun ruang. Bangun
ruang yang mempunyai sisi yang lengkung di antaranya berbentuk tabung, kerucut, dan bola.
sisi atas
sisi
t lengkung
sisi alas
Gambar Tabung
2. Kerucut
Kerucut mempunyai sisi alas berbentuk lingkaran, sisi lengkung berbentuk juring
lingkaran,Jari-jari kerucut (r) adalah jarak dari titik pusat alas yang berbentuk lingkaran
ke sisi lengkung. Salah satu ciri khas dari kerucut adalah mempunyai garis pelukis
(s), yaitu garis lurus yang menghubungkan titik puncak dengan sisi lengkung.
Hubungan antara jari-jari (r), tinggi (t), dan garis pelukis adalah sebagai berikut.
T
garis
pelukis
sisi
lengkung
t s
r rusuk
lengkung
sisi alas
Gambar Kerucut
3. Bola
Bola adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu bidang lengkung yang
jaraknya ke titik pusat selalu sama. Jarak antara pusat bola dan bidang lengkung disebut
jari-jari bola (r). Tali busur yang melalui pusat bola disebut diameter (d). Ciri khas dari
bola adalah tidak memiliki titik sudut dan rusuk. Hubungan antara jari-jari dan diameter
adalah sebagai berikut.
Gambar Bola
Contoh Soal :
Ibu membeli sekaleng susu untuk adik, kaleng susu berbentuk tabung,
Penyelesaian :
Kaleng susu berbentuk tabung, banyak sisi yang dimiliki oleh kaleng susu ada 3, yaitu : sisi
Jumlah rusuk yang dimiliki oleh kaleng susu ada dua, yaitu rusuk yang membatasi sisi alas
dan sisi selimut serta rusuk yang membatasi sisi atas dan sisi selimut.
Kakak membuatkan adik sebuah topi ulang tahun berbentuk kerucut yang terbuat dari
karton, diameter alas topi tersebut adalah 20 cm serta panjang puncak topi ke ujung sisinya
Penyelesaian :
d = 20 cm, r = 10 cm, s = 13 cm
Ditanya : t = …….?
, = 24
Jadi, tinggi topi ulang tahun adik 24 cm
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DAN LINGKUNGAN KITA
Pengertian Sampah
Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai
atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat
basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang
dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Berbagai macam sampah yang telah disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil saja dari
sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama
penumpukan sampah yang terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar dan
sungai yang ada di kota Banjarmasin.
Jenis-jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang
berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah
pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah, dan
sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat
diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,
pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik
seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya,
sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan
(unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu
yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol
gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu : limbah
cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak
goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll.
Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam
waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan
yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan
pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang
kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
Salah satu penerapan model bangun ruang sisi lengkung di lingkungan sekitar kita adalah
tempat sampah
Melihat sampah yang berserakan tentu membuat kita merasa gak enak, solusinya adalah
membuang ke tempat sampah. Namun jangan asal sembarang membuang sampah. Secara,
umum di berbagai negara yang memiliki sistem pengolahan sampah yang baik termasuk
Indonesia, membedakan tempat sampah berdasarkan warnahnya. Tempat sampah
tersebut berfungsi untuk memisahkan jenis sampah organik, non organik, B3, kertas dan
residu. Saatnya kita untuk mengenal jenis-jenis tempat sampah tersebut yang di bedakan atas
5 jenis yakni :
1. Warna Hijau
sampah organik
Tempat sampah organik di tandai dengan warna hijau dan bertuliskan organik, sampah inilah
yang dijadikan bahan pupuk kompos seperti daun-daunan, bekas sayuran, dll. Adanya tempat
sampah ini dapat mempercepat pembuatan kompos karena sudah di pisahkan dengan
sampah anorganik maupun B3.
2. Warna Kuning
Tempat sampah non organik di tandai dengan warna kuning bertuliskan non organik, seperti
plastik bekas, gelas bekas air mineral kemasan jenis plastik dll. Dengan adanya tempat
sampah ini dapat mempermudah pemanfaatannya sebagai kerajinan daur ulang atau di daur
ulang di pabrik.
3. Warna Merah
Tempat sampah B3 di tandai dengan warna merah bertuliskan B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun), seperti sampah beling, kaca, gelas beling, bekas detergen, obat nyamuk dll. Dengan
adanya tempat sampah ini agar tidak membahayakan bagi orang lain.
4. Warna Biru
sampah kertas
Tempat sampah khusus kertas ditandai dengan warna biru. Dengan bertuliskan kertas pada
tempat sampahnya. Salah satu manfaatnya adalah untuk untuk mempermudah proses daur
ulang untuk kerajinan.
5. Warna Abu-Abu
Tempat sampah yang terakhir adalah warna abu-abu dengan tulisan residu. Artinya, tempat
sampah ini hanya boleh di isi sampah-sampah selain 4 jenis tersebut diatas.
Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk
kegiatan industri), tetapi bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya)
dan umumnya bersifat padat.
Sumber sampah bisa bermacam-macam, diantaranya adalah : dari rumah tangga, pasar,
warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan. Berdasarkan komposisi kimianya, maka
sampah dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah
padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik, dan diperkirakan
78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak
ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam
pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer
dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir
Beberapa waktu lalu Pemko Banjarmasin diundang PBB dalam forum United Nations
Framework Convention on Climate Change (UNFCCC ) tentang perubahan iklim di Born,
Jerman. Hamdi ditunjuk menjadi salah satu narasumber tentang diet plastik yang saat ini
dijalankan di Kota Banjarmasin.
Dalam forum yang dihadiri negara-negara dari berbagai belahan dunia itu, tidak hanya terkait
diet plastik, namun membahas berbagai aspek masalah lingkungan dunia. Terkait diet plastik
yang sekarang sudah dijalankan di berbagai ritel atau toko modern yang ada di Kota
Banjarmasin, pemko akan menerapkan inovasi baru penggunaan kantong plastik ramah
lingkungan berbahan ubi kayu atau singkong.
Penerapannya pun akan diperluas hingga pasar-pasar tradisional. Kebijakan diet kantong
plastik mulai diterapkan Pemko Banjarmasin sejak 2016 lalu. Larangan penggunaan kantong
plastik di pusat perbelanjaan modern ini tertuang dalam Peraturan Walikota nomor 18/2016
yang berlaku sejak 1 Juni 2016. Saat ini masyarakat Banjarmasin yang berbelanja ke pusat
perbelanjaan modern seperti Hypermart, Giant, Alfamart, Indomaret, Mart Plus dan lainnya
yang ada di Kota Banjarmasin, diharuskan membawa kantong sendiri.
Kebijakan ini dinilai cukup berhasil. Kota Banjarmasin merupakan salah satu dari 23 kota di
Indonesia yang menerapkan diet kantong plastik guna menekan semakin membengkaknya
sampah plastik. Namun baru Kota Banjarmasin yang benar-benar melarang penggunaan
kantong plastik ini.
Di Banjarmasin sendiri, volume sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat setiap
harinya mencapai 2.000 meter kubik atau sekitar 600 ton. Dari jumlah tersebut hampir
separuhnya tidak terangkut ke TPA, tetapi dibuang sembarangan, misalnya di buang ke
sungai, di buang ke kolong rumah, dibakar atau dibuang ke lahan kosong atau TPS liar. Hanya
sebagian kecil yang didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.
Sebanyak 30 persen dari volume sampah yang dihasilkan masyarakat adalah sampah plastik.
Jumlah timbunan sampah kantong plastik terus meningkat signifikan setiap tahunnya, dimana
sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap
tahunnya. Dari jumlah tersebut, 95 persen kantong plastik menjadi sampah yang sulit diurai
oleh lingkungan.(OL-3)
Kegiatan
penutup 1. Guru memberikan kesimpulan terkait materi yang
dipelajari. Menalar / Mengasosiasi
Peserta didik menuliskan data hasil
2. mengumpulkan
Guru memberikan informasi
tugas kepada tentangdidik
peserta
berupa soalluas permukaan
yang di sharebola melalui Google
Clasroom Mengkomunikasikan
Peserta didik mengupload catatan
3. tentang luas
Guru menyampaikan permukaan
pesan bola secara
agar peserta didik
beruntun
tetap dirumah, selaluvia grup WhatsApp/
semangat belajar, jaga
Mesengger
jarak dan selalu dalammasker
memakai bentuk image
jika keluar
rumah sebagai upaya pencegahan covid 19
Soal :
1. perhatikan gambar disamping
Skor ………………… 2
2. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut adalah 16 cm dan panjang garis pelukisnya 20 cm,
Skor ……………… 8
3. a. Jenis sampah apa saja yang sering kalian temui di rumah? Berikan contoh minimal
2 buah masing-masing.
b. Apa upaya kalian dan keluarga dalam berperan aktif menyikapi program Diet
Skor ……………… 10
1. 1