Anda di halaman 1dari 64

Kata Pengantar

Alhamdulillah, Pedoman KMB Profesi Ners Universitas Indonesia Maju dapat


tersusun untuk Pedoman pembelajaran klinik Mahasiswa Ners. Buku ini disusun sebagai
pengembangan dan pembaharuan dari Pedoman-Pedoman sebelumnya. Beberapa kebijakan
penting menyertai buku Pedoman ini diantaranya adalah : Pertama, Kompetensi Dasar
Perawat menjadi capaian pembelajaran klinik (learning outcome) mahasiswa dalam
mengikuti program profesi Ners. Capaian pembelajaran ini harus termonitor dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga perkembangan kompetensi mahasiswa dapat terpantau
dan terjamin. Kedua, Metode Pembelajaran dan Metode Evaluasi dipilih dan dilaksanakan
secara terintegrasi dengan model yang standar, transparan dan akuntabel terhadap mahasiswa
Ners. Metode-metode tersebut disusun dengan menempatkan mahasiswa sebagai pembelajar
dan Pendidik Klinik sebagai perseptorship yang memfasilitasi, memotivasi dan mendampingi
sekaligus sebagai role model atau pemberi contoh kepada mahasiswa sehingga dapat
mengembangkan diri sebagai Ners yang kompetens.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Team Pengembang Kurikulum, Program
Profesi Ners dan Program Studi S1 Keperawatan yang telah berkontribusi dalam penyusunan
Pedoman KMB dengan dilengkapi Buku Monitoring Capaian Pembelajaran. Mudah-mudah
amal baik mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Universitas Indonesia Maju Progam Ners dalam mempersiapkan standar mutu
pelayanan kepada pasien yang bermutu ditingkat nasional, Maka Progam Ners UIMA
mempunyai Visi Pada tahun 2022 Program Studi Ners UIMA menjadi program studi
unggulan nasional di bidang keperawatan komplementer yang relevan dengan
pengembangan sumberdaya perkotaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset,
dan teknologi berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di Indonesia. Untuk
Mencapai Misi tersebut maka Progam Studi NERS membuat langkah atau misi
Progam Studi yaitu: Pertama menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan
yang unggul bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di
Indonesia. Kedua menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian yang unggul
bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di
Indonesia. Ketiga menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat yang unggul
bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan, bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia.
Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan yang terus menerus tanpa
bisa dicegah. Hal itu untuk mengikuti sejarah peradaban manusia dan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang semakin menginginkan berbagai kemudahan,
kenyamanan, efektif dan efisien. Begitu juga ilmu keperawatan juga mengalami
perkembangan terus menerus demi mencapai standar mutu pelayanan kepada pasien
yang bermutu. Selain itu juga terus membenahi diri memperbaiki hal-hal yang masih
dirasa kurang dalam rangka memenuhi standar mutu pelayanan. Paradigma itulah
yang sekarang dilakukan oleh semua bidang. Tidak ada kata lain selain perbaikan dan
perbaikan.
Departemen ini pun tidak mau ketinggalan terus menerus memperbaiki mutu
pelayanan. Salah satunya perbaikan standar kompetensi ketrampilan keperawatan
medical bedah untuk menyiapkan peserta didik yang bermutu islami dan mampu
3
bersaing di era global. Untuk itulah departemen ini juga menyiapkan bagaimana
peserta didik dapat memberikan pelayanan tindakan keperawatan yang bermutu dan
islami. Di sisni dijelaskan target kompetensi, batas minimal kompetensi yang harus
dicapai oleh

4
setiap mahasiswa dan bagai mana cara melakukan atau mencapai dijelaskan secara
lebih detail dalam instruksi kerja kompetensi ketrampilan keperawatan medical bedah.

B. Deskripsi Mata Kuliah:


Mata Kuliah ini menguraikan tentang praktek Keperawatan Medikal Bedah
yang meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual termasuk kebutuhan personal
hygiene, psikososial, sexual dan spiritual pada berbagai gangguan system tubuh
Pernapasan, Pencernaan, Kardiovaskuler, Perkemihan, Persarafan, Endokrin, Indra,
Immunitas, Integumen dan perawatan pre dan post operasi dengan kompetensi/ target
ketrampilan yang ada. Penerapan proses keperawatan dilaksanakan berdasarkan
pemenuhan kebutuhan manusia. Aktivitas belajar meliputi managemen kasus, bed
side teaching, seminar, ujian stase dan ujian kompetensi yang dilakukan di Rumah
Sakit.

C. Capaian Pembelajaran Praktek KMB


Mahasiswa memiliki perilaku yang mampu mengimplementasikan teori,
konsep dan prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan meliputi kebutuhan bio, psiko,
sosio spiritual dalam proses keperawatan sebagai metoda pemecahan masalah dalam
keperawatan. Mahasiswa juga harus dapat menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep, telah dipelajari dikelas dan laboratorium dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem tubuh yaitu:
system pernapasan, Pencernaan, Kardiovaskuler, Perkemihan, Persarafan, Endokrin,
Indra, Immunitas, Integumen dan perawatan pre dan post operasi dengan kompetensi/
target ketrampilan yang ada. Berikut ini adalah capaian pembelajaran/target
kompetensi praktek keperawatan medical bedah:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
orang dewasa.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa
ditatanan klinik dengan gangguan:
a) Termoregulasi : Thypoid .

5
b) Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia,
Dekompensasio cordis, Ca paru .
c) Eliminasi :Ileus, Ca saluran cerna, BPH .
d) Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF,
ARF/CRF, Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut.
e) Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid.
f) Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS.
g) Mobilitas fisik: fraktur.
h) Dan masalah-masalah lain yang belum tercantum pada daftar a)-g)
karna keterbatasan jumlah patologi yang sangat banyak dan kompleks
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dewasa.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan orang dewasa.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan .
15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.

6
18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

D. Kompetensi Keterampilan Klinik


Mahasiswa memiliki perilaku yang mampu mengimplementasikan teori,
konsep dan prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio
spiritual dalam proses keperawatan sebagai metoda pemecahan masalah dalam
keperawatan. Mahasiswa juga harus dapat menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep, telah dipelajari dikelas dan laboratorium dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem tubuh yaitu:
system pernapasan, Pencernaan, Kardiovaskuler, Perkemihan, Persarafan, Endokrin,
Indra, Immunitas, Integumen dan perawatan pre dan post operasi dengan kompetensi/
target ketrampilan yang ada. Untuk itu mahasiswa setelah mengikuti praktek KMB
profesi ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan praktek asuhan keperawatan mulai
dari pengkajian, mendiagnosis keperawatan, merencanakan tindakan, melakukan
implementasi dan evaluasi pada gangguan system tubuh sebagai berikut:
NO Kompetensi Jenis Keterampilan
1 System pernapasan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim pernapasan: TBC Paru, PPOM, Ca Paru,
Pneumoni, Emphyema, Emphysema, Asma, Effusi
Pleura, dan Tumor Paru.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian
2. Memposisikan Semi Fowler
3. Melakukan Pemberian Terapi Oksigen
4. Melakukan Postural Drainase
5. Melatih Fisioterapi Dada
6. Melatih Napas Dalam
7. Melakukan Nebulizer
8. Melatih Teknik Batuk Efektif
9. Melakukan Perawatan Trakeostomi
10. Melakukan Suctioning
11. Mengambil Spesimen BTA
12. Kolaborasi pemberian injeksi obat
13. Memberikan Pendidikan Kesehatan
2 System 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan sistim
kardivaskuler kardiovaskuler : IMA, Angina Pektoris, Gagal
jantung,
Hipertensi Pericarditis, gangguan irama jantung,
7
Miocarditis, kelainan katup, dan RHD.

8
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskuler
2. Mengukur JVP
3. Mengukur CVP
4. Melakukan perekaman EKG dan intepretasi EKG
5. Mengukur TTV
6. Kolaborasi pemberian injeksi obat
3 System persyarafan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim persyarafan : CVA, Epilepsi, Trauma kepala,
Hidrosepalus, SOL, HNP, Trauma Tulang Belakang,
Stroke, Meningioma
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem persyarafan
2. Melakukan pengkajian GCS
3. Memeriksa saraf cranial
4. Memeriksa reflek fisiologi dan patologis
5. Perawatan luka kraniotomi
6. Melatih ROM
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Kolaborasi pungsi lumbal
4 System endokrin 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim endokrin : Diabetes Mellitus, Komplikasi akut
dan kronik DM, Hipotiroid/hipertiroid,
Struma/Basedow, Ca Tiroid, Tumor Hipofisis.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem endokrin
2. Melakukan perawatan ulkus DM
3. Melakukan Injeksi Insulin
4. Melakukan pengukuran GDS
5. Perawatan Post Op Strumektomi
6. Kolaborasi pemberian injeksi obat
7. Pendidikan kesehatan
5 System pencernaan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim pencernaan : Gastric Ulcer, GEA, Hepatitis,
Sindroma Malabsorbsi, Kolelithiasis/Kolesistitis,
Kanker Kolorektal, Pankreatitis, Peritonitis, Hernia,
Appendisitis, Hepatoma, Sirosis Hepatis.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem pencernaan
2. Melakukan perawatan colostomy
3. Melakukan hugnah tinggi rendah

9
4. Melakukan hugnah gliserin
5. Meemasang skosteen
6. Membantu Eliminasi BAB (Memasang pispot)
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Memasang NGT dan memberi makan lewat NGT
6 System perkemihan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim perkemihan : GGA, GGK/GGT, Hemodialisa,
Sindrom Nefrotik, Infeksi Saluran Kemih, Batu
Saluran Kemih, BPH, Ruptur Uretra, Striktur Uretra,
Ca Ginjal, Ca Buli, Varikokel.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem perkemihan
2. Melakukan perawatan urostomi
3. Melakukan perawatan nefrostomi
4. Melakukan pemasangan dan up kateter
5. Melakukan Perawatan kateter
6. Melakukan perawatan sistotomi
7. Memasang urinal
8. Perawatan Post Op BPH
9. Menghitung BC
7 System 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
musculoskeletal sistim musculoskeletal : Fraktur, Rheumatoid Artritis,
Osteomielitis, Osteomalacia, Low Back Pain,
Dislokasi.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai
Dengan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem musculoskeletal
2. Melakukan pemasangan SPALK
3. Melakukan pemasangan TRAKSI
4. Melakukan pemasangan GIPS
5. Membantu berjalan dengan KRUK
6. Mengkaji kekuatan otot
7. Melatih ROM
8. Membantu Memakai Kursi Roda
8 System integument 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim integument : Luka Bakar, Dekubitus,
Dermatitis, Utikaria, Ca Kulit.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai
Dengan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem integument
2. Mengkaji resiko dekubitus
3. Melakukan alih baring
4. Melakukan massage dan memberikan lotion
5. Memberikan obat topical
6. Melakuikan perawatan luka dekubitus

10
7. Tindakan Debridemen
8. Kolaborasi pemberian injeksi obat
9 Sytem indra 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim indra : Otitis Media (Akut / Kronik),
Masteoditis, Katarak, Glaukoma, Kelainan Refraksi,
Infeksi Mata, Ablasio Retina, Tumor Mata, Trauma
Kimia.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem indra
2. Melakukan px. mata
3. Melakukan tes buta warna
4. Melakukan snelen test
5. Melakukan tes rinne
6. Melakukan tes weber
7. Melakukan tes scwabach
8. Memberikan obat tetes mata
9. Memberikan obat tetes telinga
10 Sistim Imun dan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
Hematologi sistim indraImun dan Hematologi : AIDS, Siphilis,
Gonorhoe, Clamidial, Hansen, Steven Johnson,
Varicella, Variola, Limpo Vinelium, Condiloma,
DHF, Leukimia, GBS, Miestenia Grafis, SLE,
Anemia.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem imun dan
hematologi
2. Menggunakan APD
3. Melakukan Cuci Tangan bersih dan atau Steril
4. Melakukan rempelid test
5. Mengambil sampel darah
6. Mengambil AGD
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Melakukan pendidikan kesehatan
9. Memasang infuse dan tranfusi darah

11
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

A. Metode Pembelajaran Klinik


1. Metode Online & Offline
Metode ini dilaksanakan selama 5 minggu terutama pada masa masih di area
endemik COVID-19 yang tetap masih menjadi perhatian pemerintah, maka
mahasiswa dibagi dan dibimbing langsung oleh dosen penanggung jawab dan CI di
Rumah Sakit dimana kelompok tersebut dibagi dengan pembagian berdasarkan
sistem Online bagi mahasiswa yang mendapatkan perizinan perkuliahan secara
daring, dan offline bagi mahasiswa yang mendapatkan perizinan untuk perkuliahan
secara luring.
2. Bed Side Teaching (BST)
Metode ini dilaksanakan antara mahasiswa praktikan, pendidik klinik dengan
pasien agar mahasiswa praktikan dapat mencontoh model peran dari perawat
pendidik klinik. Metode ini sebagai inti proses pembelajaran klinik sehingga
mahasiswa praktikan dapat dijamin capaian pembelajaran klinik dari mencontoh,
melaksanakan sendiri dengan bantuan sampai dengan melaksanakan secara mandiri
dibawah bimbingan pendidik klinik. Apabila mahasiswa praktikan telah mampu
melaksanakan secara mandiri maka mahasiswa berhak mendapat penilaian dari
pendidik klinik. Sebagai bukti proses pembelajaran ini digunakan daftar hadir
mahasiswa praktikan dan pendidik klinik disertai dengan learning outcome sebagai
capaian pembelajaran klinik yang telah dilaksanakan.
Tahapan Bed Site Teaching :
Pra Secara teknis pelaksanaan BST dilakukan melalui 3 tahap :
a. Pre rounds (tahap sebelum visit atau berinteraksi langsung dengan pasien) :
pada tahap ini pendidik klinik menjelaskan tujuan pembelajaran dengan BST,
perencanaan dan orientasi kasus pada mahasiswa praktikan.
b. Rounds (tahap berinteraksi langsung dengan pasien) : pada tahap ini pendidik
klinik melakukan pengelolaan pasien dari kegiatan anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, analisa data, dan membuat rencana tindakan yang
dilakukan kepada pasien. BST pada minggu awal, mahasiswa praktikan masih
mengobservasi PK dalam mengelola pasien. BST pada minggu selanjutnya, PK

12
dapat meminta mahasiswa praktikan yang melakukan pengelolaan terhadap
pasien dengan supervisi PK.
c. Post Rounds (tahap setelah bertinteraksi dengan pasien) : pada tahap ini
dilakukan diskusi tentang kasus, fedback dan refleksi kasus.

3. Tutorial Klinik
Tutorial Klinik merupakan kegiatan pembelajaran klinik berupa diskusi kelompok
yang difasilitasi oleh Pendidik Klinik di rumah sakit yang berorientasi pada
masalah pasien. Tutorial ini sama seperti tutorial pada saat pembelajaran blok
dikelas perbedaanya adalah pada saat dikelas menggunakan case fiktif sedangkan
ini menggunakan kasus nyata diruangan. Tutorial klinik ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan penalaran klinik dan dapat menghubungkan ilmu yang
didapat saat tahap pendidikan sarjana maupun dari referensi (evidence based
nursing practice) dengan kondisi klinis yang ditemui pada pasien. Tutorial klinik
ini diharapkan dapat melatih mahasiswa praktikan untuk melakukan penalaran
klinis dalam memahami perjalanan penyakit pasien, menangani pasien secara
komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai serta tanggap terhadap
berbagai masalah yang mempengaruhi penanganan pasien.

Tutorial Klinik dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

a. Tahap pertama mahasiswa praktikan melakukan identifikasi kasus dan


melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai kasus
dengan supervisi PK. Kegiatan ini dapat merupakan bagian dari kegiatan BST.
b. Tahap kedua adalah pelaksanaan tutorial klinik sebagai pertemuan pertama
untuk membahas kasus yang telah dipilih pada tahap pertama. Pencapaian
yang diharapkan tercapai dalam tahap ini adalah mahasiswa praktikan dapat
menentukan diagnosa serta membuat tujuan pembelajaran klinik. Hasil dari
tutorial klinik ini akan menjadi dasar bagi mahasiswa praktikan untuk
melakukan follow up serta belajar mandiri. Belajar mandiri dapat dilakukan
dalam bentuk diskusi dengan Pendidik Klinik dari Institusi Pendidikan, belajar
dari referensi-referensi ilmiah atau dari journal/ laporan penelitian. Dalam
kegiatan belajar mandiri ini masing-masing mahasiswa diwajibkan mencari
satu

13
journal yang relevan dengan kasus pasien untuk kemudian menjadi bahan
diskusi pada pertemuan ke-2 (dua).
c. Tahap ketiga adalah pertemuan ke dua dengan kegiatan mendiskusikan hasil
dari follow up pasien dan belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada
pertemuan kedua ini adalah mahasiswa praktikan mempunyai kefahaman yang
komprehensif tentang penyakit/ kasus yang dipilih tersebut.

4. Managemen Kasus
Metode pembelajaran ini dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan studi kasus
sehingga mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman pembelajaran klinik
secara komprehensif. Metode ini dilaksanakan agar mahasiswa praktikan mampu
mengkoordinasikan asuhan keperawatan klien dalam kelompok mahasiswa,
mengkolaborasikan kerja tim (team work) dengan tim kesehatan lain, melakukan
komunikasi dalam struktur organisasi dan menginisiasi, memotivasi, memonitor
dan mengatur efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan dalam
kelompok mahasiswa. Sebagai bukti proses pembelajaran ini mahasiswa praktik
membuat laporan kasus (Case Report ) secara tertulis sesuai aturan yang
ditentukan. Kemudian laporan kasus tersebut dipresentasikan sesuai dengan aturan
yang ditentukan. Pengelolaan kasus yang baik menggambarkan secara utuh pasien
dalam 24 jam dari pasien datang sampai dengan pulang. Untuk mendapatkan data
yang lengkap mahasiswa tidak hanya menggunakan data yang diperoleh saat
mahasiswa dinas/ masuk praktek, akan tetapi mahasiswa dapat menggunakan data
sekunder dari catatan keperawatan yang ada.
Metode managemen kasus ini dapat dilaksanakan dengan cara mahasiswa dibuat
kelompok dalam satu ruang tempat praktek. Kemudian kelompok mahasiswa
mendapat tugas melakukan asuhan kepada pasien yang sama sehingga pengelolaan
pasien menjadi tanggung jawab bersama dan berkesinambungan antara dinas pagi,
sore dan malam. Metode ini juga dapat sekaligus melatih mahasiswa bekerja dalam
kelompok (team work) dan berkomunikasi melalui operan jaga (hand over) antar
mahasiswa tersebut.

14
B. Tempat Praktek
No TEMPAT
1 RSPAD
2 RS PMI Bogor
3 RSUD Bogor
4 RSUD Pasar Minggu
5 RSUD Sehat Khidmat Afiat
6 RSUP Perhabatan

C. Target Praktek Mahasiswa (Online)


No Target Jumlah Sifat Alokasi Bukti Prosentase
waktu Penilaian
1 Laporan 1 Individu Tiap Form 15
Pendahuluan minggu Penilaian
berupa WOC Askep
(Web Of Kelolaan
Causation)
2 Asuhan 1 Individu Tiap Form 15
keperawatan minggu Penilaian
pasien Askep
kelolaan Kelolaan
3 Resume 1 Individu Tiap Form 10
keperawatan minggu Penilaian
Resume
4 Log book 1 Individu Tiap Lembar Log 10
minggu Book
5 Artikel Ilmiah 1 Kelompok Satu Form 10
Reading stase Penilaian
Artikel ilmish
Reading
6 Presentasi 1 Kelompok Satu Form 5
Kasus stasei Penilaian
Presjur
7 Supervise 1 Individu 1 kali Penilaian 10
supervise
klinik
8 Ujian stase 1 Individu Tiap Form 10
mgg Penilaian
Ujian Mini
Chex

15
9 Performent 1 Individu Tiap Form 10
Skill (video) Ruang Penilaian
Profesionalitas
10 Uji 1 Individu Akhir Google form 5
Kompetensi stase

D. Target Praktek mahasiswa di Rumah Sakit


No Target Jumlah Sifat Alokasi Bukti Prosentase
waktu Penilaian
1 Asuhan 1 Individu Tiap Form 15
keperawatan minggu Penilaian
pasien Askep
kelolaan dan Kelolaan
WOC
2 Log Book 1 Individu Tiap Lembar Log 10
minggu Book
3 Resume 1 Individu Tiap Form 10
keperawatan minggu Penilaian
Resume
4 Artikel ilmiah 1 Kelompok Satu Form 10
reading stasei Penilaian
artikel ilmiah
reading
5 Presentasi 1 Kelompok Akhir Form 10
kasus Ruangan minggu Penilaian
Presentasi
Kasus
6 Keterampilan 90% Individu Tiap Form 10
Tindakan dari Siff Ketrampilan
keperawatan target Klinik
7 Direct 1 Individu Tiap Form 10
Obesrvasional Ruang Penilaian
Prosedur Skil DOPS
(DOPS)
8 Performent 1 Individu Tiap Form 10
Skill Ruang Penilaian
Profesionalitas
9 Ujian Stase 1 Individu Akhir Form 10
Stase Penilaian
Ujian Mini
Chex
10 Uji 1 Individu Akhir Google form 5
Kompetensi stase

Keterangan:
1. Laporan WOC

16
Mahasiswa wajib membuat laporan pendahuluan berupa Web of Causation
(WOC) berdasarkan teori sebelum pindah ke ruangan baru dibuat berdasarkan
format yang disediakan. Adapun rincian WOC yang dibuat berdasarkan
ruangan yang akan dimasuki sebagai berikut :
Untuk mahasiswa yang Praktik dirumah sakit, setelah mendapatkan klien
kelolaan maka mahasiswa wajib membuat WOC sesuai dengan kasus
kelolaannya dan dibuat berdasarkan format yang disediakan. (minggu 1=
WOC diperiksa hari selasa, minggu seterusnya WOC diperiksa hari selasa).
Penilaian WOC akan dilakukan oleh pembimbing terutama ketika
conference. Jika mahasiswa tidak membawa kelengkapan WOC maka
mahasiswa diperkenankan sementara tidak dinas pada hari itu.
2. Laporan Kasus/askep
Lapopran kasus/askep dibuat di awal minggu dengan kasus yang sudah ditentukan
oleh pembimbing rumah sakit. Kasus kelolaan dikelola minimal 3 hari dan
maximal sampai perpindahan ruang/tempat praktek mahasiswa. Evaluasi laporan
Kasus/Askep dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik
dengan cara melakukan response dan di nilai menggunakan format penilaian
Asuhan Keperawatan.
3. Resume Keperawatan
Resume keperawatan dibuat yang diambil dibuat diawal minggu, dan dikelola
minimal 1 hari dan semua diagnosa keperawatan yang diambil, untuk pelaporan
diketik dan dikumpulkan kepada Pembimbing Klinik. Evaluasi laporan resume
keperawatan dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik
dengan cara melakukan response dan di nilai menggunakan format penilaian
resume keperawatan.
4. Seminar Kasus
Pengambilan kasus yang akan diseminarkan dapat mengambil dari salah satu
pasien kelolaan mahasiswa. Kasus akan diseminarkan pada akhir stase dengan
jadwal sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit. Metode ini dilakukan untuk menilai
kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis secara
ilmiah yaitu dengan mempresentasikan kasus yang telah ditentukan (laporan
managemen kasus) atau mempresentasikan jurnal sesuai dengan kasus yang
ditentukan. Presentasi ini dapat dilakukan secara berkelompok yaitu satu

17
kelompok

18
mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter dan audience. Untuk penilaian
pendidik klinik menggunakan format yang telah disediakan.
5. Target Keterampilan
Dalam target keterampilan mahasiswa wajib mengisi daftar keterampilan dengan
member tanggal melakukan keterampilan dan di paraf oleh CI atau perawat yang
pada saat itu mendampingi. Target keterampilan yang harus di capai mahasiswa
adalah sebanyak 90 % dari jumlah keseluruhan keterampilan. Evaluasi
keterampilan klinik keperawatan dilakukan oleh pembimbing klinik, pembimbing
akademik dan perawat atau perseptor, dengan cara melakukan response dan di
nilai menggunakan format penilaian target keterampilan klinik. Adapun daftar
keterampilan terlampir.
6. Ujian Klinik Stase (dilaksanakan pada saat praktek di RS)
Syarat ujian :
1) Kehadiran 100%
2) Telah mengumpulkan laporan mingguan (kasus)
3) Menyelesaikan administrasi
keuangan Prosedur Ujian
1) Ujian dilaksanakan pada minggu keempat dan kelima di ruangan mahasiswa
praktik
2) Kasus yang diujikan ditentukan pada hari H pelaksanaan ujian.
3) Penguji sekurang–kurangnya 2 (dua) orang yang terdiri dari pembimbing
akademik dan pembimbing dari tempat praktik ujian dilaksanakan.
4) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan satu kali
untuk mengulang pada hari berikutnya. Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian
ulang maka mahasiswa diwajibkan untuk mengulang kegiatan profesi pada
tahap berikutnya.
Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan sakit/ijin disertai surat
keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan kesempatan untuk
mengikuti ujian susulan. Ujian stase dilakukan pada minggu ke 4 atau ke 5
disesuaikan dengan kepsepakatan Rumah Sakit, pengambilan kasus sesuai dengan
kasus kelolaan, sebelum ujian mahasiswa wajib dilakukan supervisi terlebih
dahulu oleh pembembing Klinik dan atau Pembimbing Akademik. Penilaian ujian
meliputi responsi askep beserta konsepnya selain itu, ketika pelaksanaan ujian

19
mahasiswa melakukan minimal 2 tindakan sesuai kebutuhan pasien atau diagnose
keperawatan

20
pasien yaitu tindakan mandiri perawat dan kolaborasi. Apabila pada hari ketika
ujian pasien pulang maka teruji akan dipilihkan dengan pasien baru dan dibuat
resume dan dilakukan ujian sebagaiman mestinya.
7. Performent Skill
Metode ini dilakukan untuk menilai penampilan mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran klinik tiap minggu. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan
sehingga perkembangan kedisiplinan, kemampuan komunikasi, dan kerjasama
mahasiswa dapat terpantau dan dapat ditingkatkan dengan lebih baik. Peran
pembimbing klinik memberikan feedback menjadi penting agar mahasiswa
mendapat evaluasi untuk meningkatkan penampilan klinik secara terus menerus.
8. Uji Kompetensi
Ujian Kompetensi dilaksanakan dengan metode ujian tulis yaitu untuk menilai
capaian pembelajaran atau kompetensi setiap mata kuliah/ stase. Metode ini
dilaksanakan juga untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti uji kompetensi
secara nasional, sehingga mahasiswa ners secara terus menerus antar stase dapat
mengenal model uji tulis kompetensi yang akan diselenggarakan oleh MTKI
(Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia). Soal uji kompetensi dibuatkan dengan
berPedoman pada 12 (dua belas) kompetensi perawat. Ujian Kompetensi akan
dilakukan setelah presentasi kasus, untuk pengawas dari Pembimbing Rumah
Sakit dan Pembimbing Akademik.

E. Standar Kelulusan
No. Nilai Huruf Bobot Keterangan
1. 80 -100 A 4 Lulus
2. 68 – 79 B 3 Lulus
3. 56 - 67 C 2 Mengulang Ujian Dan
Penugasan
4. 45 - 55 D 1 Mengulang Stase
5. 0 - 44 E 0 Mengulang Stase

21
BAB III
PEMBIMBING DAN TATA TERTIB

A. Nama Pembimbing
1. Pembimbing Alakademik
a. Ns. Agus Purnama, S.Kep, M.KM, M.Kep (Koordinator)
b. Ns. Yeni Koto, S.Kep., M.Kes.
c. Ns. Bambang Suryadi, S.Kep, M.Kes
d. Ns. Arif Hidayatullah, S.Kep., M.Kep., Sp. KMB
e. Ns. Ristinawati, S.Kep., M.Kes, M.Kep
f. Ns. Sumedi, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB, Ph.D
g. Ns. Susaldi, M.Biomed
h. Ns. Solehudin, S.Kep, M.Kes, M.Kep
i. Ns. Stella Sancka, S.Kep, M.Kep
j. Ns. Eka Rochmiati, S.Kep., M.Kep
k. Ns. Wesley Daely, S.Kep., M.Kes
l. Ns. Rina Afrina, S.Kep, M.KM
m. Ns. Saiful Gunardi, S.Kep., M.Kes
n. Ns. Nining Rukiyah, S.Kep., M.KM
o. Ns. Danur Jaya, S.Kep., MM
2. Pembimbing Rumah Sakit
- Ditentukan Rumah Sakit
B. Tata Tertib Pembelajaran Klinik
1. Syarat-syarat mengikuti praktik profesi ners
a. Mahasiswa sudah melakukan registrasi tahap profesi Ners.
b. Mengikuti penjelasan praktek profesi Ners
c. Mengikuti acara penyerahan dan orientasi di tempat praktik.
2. Tata Tertib
a. Selama praktik di lahan klinik memakai pakaian seragam lengkap dengan
atribut yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan atau ketentuan institusi
tempat praktik.

22
b. Sepatu putih dan berkaos kaki putih.
c. Tidak diperbolehkan memakai perhiasan berlebihan kecuali jam tangan.
d. Kuku dipotong pendek.
e. Laki-laki :
1. Rambut harus rapi, tidak menutupi telinga dan panjang tidak melebihi krah
baju
2. Emblem dan papan nama dipakai di dada kanan atas.
d. Perempuan
1. Blus model lurus di atas lutut dengan model krah bulat, lengan panjang,
memakai manset dan kancing, memakai dua saku luar di kiri dan kanan.
2. Celana panjang model biasa dengan kancing di bagian bawah.
3. Kerudung warna menyesuaikan
4. Memakai Emblem dan papan nama
5. Bagi yang tidak menggunakan kerudung diwajibkan memakai “KAPP”
e. Mahasiswa datang tepat waktunya untuk setiap kegiatan
f. Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi diruangan dengan menggunakan
format presensi yang telah disipkan.
g. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan tersebut
h. Mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu akan diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
i. Jumlah kehadiran praktik harus 100%, apabila tidak hadir
1. Karena Alasan Selain Sakit
Mahasiswa harus meminta ijin secara tertulis kepada koordinator stase
yang bersangkutan dan menyampaikan surat ijin kepada penanggung
jawab ruangan. Mahasiswa mengganti sesuai dengan jumlah hari yang
ditinggalkan,
2. Karena Alasan Sakit
Mahasiswa harus menyampaikan surat ijin tertulis kepada penanggung
jawab ruangan dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter dan
menginformasikan hal tersebut kapada koordinator stase. Mahasiswa
mengganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan
3. Tanpa Keterangan yang jelas

23
Tidak ada pemberitahuan kepada koordinator stase ataupun penanggung
jawab ruangan, mahasiswa mengganti 2 kali ketidakhadiran nya dan akan
mendapat surat peringatan dari program studi.Mahasiswa yang ijin Kurang
dari 2 minggu dapat menganti pada periode yang sama dengan ketentuan
yang berlaku
j. Mahasiswa lebih dari 2 minggu hanya dapat diganti pada akhir seluruh stase,
dan dianggap cuti
k. Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang
mempunyai keperluan libur/cuti disesuaikan dengan prosdur dan format yang
berlaku
l. Berpakaian praktik lengkap dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku pada lahan
praktik.
m. Membawa peralatan standar perawat / nursing kit: stetoskop, midline, lampu
baterai, thermometer, gunting, palu reflek, tensimeter.
n. Pada hari libur nasional, kegiatan tahap profesi tetap berjalan sesuai jadwal.
o. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian.

24
Lampiran 1
FORM PENILAIAN PERFORMANCE SKILL
PROFESIONALITAS INDIVIDU

Nama mahasiswa : ……………… Periode Penilaian : ……..s.d


….. Tempat pelaksanaan :……………………….. Tahap
ke :1/2/3/4/5/6/7/8

BOBO SKORE TOTA


NO ASPEK YANG DINILAI
T 4 3 2 1 L
1. Komunikasi 20
a. Menunjukkan : salam, sapa, senyum
dan sopan setiap berinteraksi.
b. Mampu berkomunikasi dengan
perawat dan tenaga kesehatan lain
dengan baik.
c. Mampu menyampaikan
pendapat dengan baik.
d. Mampu bertanya dengan baik.
2. Kedisiplinan 20
a. Berpakaian selalu sesuai dengan aturan,
bersih dan rapi dan Islami (baju, tanda
pengenal dan sepatu).
b. Datang dan pulang selalu sesuai
dengan waktu dinas.
c. Praktek selalu sesuai dengan
jadwal dinas.
d. Menggunakan waktu praktek
dengan baik.
3. Kerjasama 20
a. Mampu memahami tugas-tugas yang
menjadi tanggungjawabnya.
b. Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
c. Mampu menyelesaikan masalah
dengan cepat dan konstruktif.
d. Menunjukkan semangat
(pengerahan kemampuan) secara
maksimal.
e. Mampu berkolaborasi dengan
tim kesehatan lain
f. Melakukan operan dengan petugas
kesehatan (data, hasil tindakan, evaluasi
dan tindak lanjut)
4. Integritas Diri 20
a. Menunjukkan kepercayaan diri
(tidak minder/ malu).
b. Menunjukkan kejujuran
25
dalam bertindak.
c. Menunjukkan sikap
memberi/ mambantu.

26
d. Menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan.
5 Knowledge
a. Pengetahuan dalam mengkaji 20
b. Kemampuan dalam analisa masalah
c. Kemampuan mengkaitkan rencana
intervensi dengan masalah
d. Kemampuan analisa terhadap tindakan
e. Menggunakan konsep dan teori

Jumlah Skor
NILAI= Jumlah Skor/4

0 = tidak 1 = melakukan 2 = melakukan 3 = melakukan 4 = melakukan


dilakukan 25% diantara 50% diantara 75% diantara 100% diantara sub
sub komponen. sub komponen sub komponen komponen.

…………….,…………………
Mahasiswa, Penilai,

(……………………………….) (……………………………….)

27
Lampiran 2
FORMAT PENILAIAN
WOC

Nama mahasiswa : Hari/ tanggal :


Tempat pelaksanaan : Kasus :

SKOR
N BOBO NILA
ITEM PENILAIAN
o T 1 2 3 4 5 I

Sistematika Penyusunan WOC:


Etiologi, Klasifikasi, Patofisiologi,
1 20
Manifestasi, Masalah Keperawatan,
Luaran dan Intervensi keperawatan
2 Partisipasi selama mengikuti diskusi 20
Tingkat persiapan
3 pengetahuan/knowledge selama 20
diskusi
Kemampuan mendiskusikan prinsip-
4 prinsip dasar terhadap konsep 20
kasus yang didiskusikan
Performance mahasiswa : critical
thingking, attitude, dan logical
5 20
thingking dalam penyampaian
pendapat/pertanyaan
Jumlah 100

0 = tidak 1 = memenuhi 2 = memenuhi 3 = memenuhi 4 = memenuhi


dilakukan 25% diantara 50% diantara 75% diantara 100% diantara
sub komponen. sub komponen sub komponen sub komponen.

……………., …………………
Mahasiswa, Penilai,

(……………………………….) (……………………………….)

28
Lampiran 3

PENILAIAN UJIAN PRAKTEK KLINIK


FORM PENILAIAN MINI-CEX
(Mini Clinical Evaluation Exercise)

Nama mahasiswa : Hari/ tanggal :


Tempat pelaksanaan : Kasus :

NIL
N
KOMPONEN PENILAIAN AI
O
(0-4)
1 Pengetahuan
1. Mampu menjelasakan kasus secara teori
2. Mampu menjelaskan patway gejala yang muncul pada pasien
3. Mampu menjelaskan pengangkatan diagnose keperawatan pada pasien
4. Mampu menjelaskan rasionalisasi tindakan
2 Kemampuan komunikasi terapeutik
a. Memfasilitasi klien menceritakan riwayat kesehatanya
b. Kemampuan menyampaikan pertanyaan yang efektif dan tepat untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat
c. Kemampuan untuk memberi respon yang sesuai terhadap reaksi verbal/ non
verbal
3 Ketrampilan pemeriksaan fisik
a. Efektif
b. Efisien
c. Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada
d. Kemampuan memberikan penjelasan kepada klien
4 Profesionalisme klinis
a. Menunjukan sikap menghormati
b. Peduli terhadap kenyamanan dan keamanan pasien
c. Empati
d. Membangun sikap percaya
e. Percaya diri
f. Menunjukan perilaku etik
5 Kemampuan membuat intervensi keperawatan
a. Kemampuan membuat diagnose yang tepat
b. Membuat prioritas yang sesuai dengan klien
c. Kemampuan membuat kriteria hasil
d. Membuat perencanaan yang sesuai
e. Kemampuan menjelaskan rasionalisasi tindakan
6 Kemampuan memberikan pendidikan kesehatan/konsultasi
a. Kemampuan membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) sesuai kebutuhan
b. Kemampuan memberikan penkes sesuai kebutuhan klien

29
c. Kemampuan mengevaluasi pemahaman klien
d. Kemampuan mengunakan media yang sesuai
7 Organisasi
a. Keruntutan tindakan c. Keefektifan Alat
b. Keefektifan melakukan tindakan d. Kreatifitas
8 Kompetensi Klinis Keperawatan Secara Umum
a. Kemampuan melakukan tindakan sesuai standar prosedur operasional.
b. Kemampuan melakukan tindakan dengan aman (keselamatan pasien).
c. Kemampuan mengelola tindakan sesuai dengan rencana atau urutan tindakan.
d. Efektifitas (keberhasilan melakukan tindakan)
e. Efisiensi (penggunaan alat yang sesuai)
f. Keseimbangan antara manfaat dan risiko
g. Kesadaran akan keterbatasan diri
Jumlah Skor
Nilai = Jumlah Skor X 100 .
Skor Maksimal Komponen Yang Dinilai

0 = tidak 1 = melakukan 2 = melakukan 3 = melakukan 4 = melakukan


dilakukan kurang dari 25% 26-50 % dari sub 51-75% dari sub lebih dari 76%
dari sub komponen komponen dari sub
komponen komponen
Feedback : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………......
Penilai

(……………………..…)

30
Lampiran 4
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI KLINIK

NamaMahasiswa : Hari/ Tanggal :


Tempat pelaksanaan : Kasus :
NILAI Bobot
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT X
0 1 2
Nilai
A. PENGKAJIAN
1. Ketrampilan pengambilan data 2
2. Validasi data 2
3. Kelengkapan data klien 2
B. PERUMUSAN DIAGNOSA
1. Ketepatan mengelompokkan data 3
2. Ketepatan rumusan diagnose keperawatan 3
C. PERENCANAAN
1. Ketepatan penyusunan prioritas
diagnose keperawatan 2
2. Ketepatan tujuan dan criteria hasil 3
3. Relevansi rencana tindakan dengan diagnose
keperawatan 4
D. PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengelola pelaksanaan tindakan 3
2. Kemampuan kolaborasi dengan tim kesehatan 2
3. Kemampuan melibatkan peranserta klien &
Keluarga 2
4. Mendokumentasikan tindakan dengan benar 2
E. EVALUASI
1. Kualitas isi perkembangan klien
a. Subyektif, obyektif sesuai criteria hasil 2
b. Ketajaman analisa evaluasi 2
c. Tindak lanjut dan modifikasi 1
2. Validitas proses evaluasi 1
3. Penampilan klien setelah dirawat 1
F. PERFORMANCE SKILL
1. Komunikasi 5
2. Kedisplinan 5
3. Kerjasama 2
4. IntegritasDiri 2
TOTAL 50
Catatan :
Mahasiswa Penilai

(…………………………………..) (…………………………………..)

31
Lampiran 5
FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN

NamaMahasiswa : Hari/ Tanggal :


Tempat pelaksanaan : Kasus :
NILAI Bobot
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT X
0 1 2
Nilai
A. PENGKAJIAN
1. Ketrampilan pengambilan data 2
2. Validasi data 2
3. Kelengkapan data klien 2
B. PERUMUSAN DIAGNOSA
1. Ketepatan mengelompokkan data 3
2. Ketepatan rumusan diagnose keperawatan 3
C. PERENCANAAN
1. Ketepatan penyusunan prioritas
diagnose keperawatan 2
2. Ketepatan tujuan dan criteria hasil 3
3. Relevansi rencana tindakan dengan diagnose
keperawatan 4
D. PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengelola pelaksanaan tindakan 3
2. Kemampuan kolaborasi dengan tim kesehatan 2
3. Kemampuan melibatkan peranserta klien &
Keluarga 2
4. Mendokumentasikan tindakan dengan benar 2
E. EVALUASI
1. Kualitas isi perkembangan klien
a. Subyektif, obyektif sesuai criteria hasil 2
b. Ketajaman analisa evaluasi 2
c. Tindak lanjut dan modifikasi 1
2. Validitas proses evaluasi 1
3. Penampilan klien setelah dirawat 1
F. PERFORMANCE SKILL
1. Komunikasi 5
2. Kedisplinan 5
3. Kerjasama 2
4. IntegritasDiri 2
TOTAL 50
Catatan :
Mahasiswa Penilai

(………………………………) (……………………………..)

32
Lampiran 6
FORM PENILAIAN TIDAKAN
DOPS (Direct Observational Prosedur Skill)
Nama Mahasiswa : ………………………… Hari/ tanggal : ……………
Tempat Pelaksanaan : ………………………… Prosedur & Kasus : …………
U/
KOMPONEN PENILAIAN 1 2 3 4
C
1. Mendemonstrasikan Pemahaman Mahasiswa Kepada Pembimbing.
a. Menjelaskan indikasi, tujuan, komplikasi dan langkah-langkah
prosedur.
b. Menjelaskan anatomi dan fisiologi kepada pembimbing.
2. Melaksanakan Inform Consent
a. Menjelaskan prosedur kepada pasien
b. Mendapatkan persetujuan tindakan dari klien dan keluarga
3. Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai
a. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
b. Memposisikan klien dan menjaga privasi klien
c. Melibatkan anggota keluarga klien.
4. Melakukan prosedur tindakan keperawatan secara benar dan aman
kepada pasien *)
5. Kemampuan tehnik
a. Melakukan tindakan sesuai urutan.
b. Melakukan tindakan secara efektif.
c. Menggunakan waktu dan alat secara efisien
6. Tehnik aseptic
a. Hand Hygiene/ Mencuci tangan dengan benar.
b. Menggunakan APD dengan benar.
c. Menjaga kesterilan dan atau kebersihan alat dengan benar.
7. Mencari bantuan saat diperlukan
8. Manajemen sesudah prosedur
a. Menjelaskan pada pasien apa yang harus dilakukan setelah
tindakan.
b. Memonitor hasil tindakan.
c. Membereskan dan merapihkan alat dengan memperhatikan
universal precaution.
d. Mendokumentasikan tindakan dengan benar.
9. Kemampuan komunikasi terapeutik
a. Memberikan kesempatan pada klien/ keluarga untuk bertanya
dan menjawab pertanyaanya
b. Berbicara dengan kata-kata yang mulia
c. Menghindari istilah yang tidak dimengerti klien
d. Mengeksplor klien dengan pertanyaan terbuka
10. Mempertimbangkan kondisi pasien
a. Respek c. Percaya kepada klien
b. Empati d. Sadar akan keterbatan klien
11. Mempertimbangkan keselamatan pasien dari tahap pre interaksi
– terminasi
Jumlah skor

33
Nilai = Jumlah Skorx 100 Skor Maksimal

1= melakukan 2= 3 = melakukan 51- 75 4 = melakukan U/C : unable to


kurang dari 25% melakukan % dari sub komponen lebih dari 76% comment/ not
dari sub 26- 50 % dari sub komponen observed
komponen dari sub
komponen
Penilai,

(………………………….)

34
Lampiran 7
FORMAT PENILAIAN
RESUME KEPERAWATAN
NamaMahasiswa : Hari/ Tanggal :
Tempat pelaksanaan : Kasus :
NILAI Bobot
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT X
0 1 2
Nilai
A. PENGKAJIAN
1. Ketrampilan pengambilan data 5
2. Validasi data 2
3. Kelengkapan data klien 5
B. PERUMUSAN DIAGNOSA
1. Ketepatan mengelompokkan data 5
2. Ketepatan rumusan diagnose keperawatan 5
C. PERENCANAAN
1. Ketepatan penyusunan prioritas
diagnose keperawatan 4
2. Ketepatan tujuan dan criteria hasil 5
3. Relevansi rencana tindakan dengan diagnose
keperawatan 4
D. PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengelola pelaksanaan tindakan 3
2. Kemampuan kolaborasi dengan tim kesehatan 2
3. Kemampuan melibatkan peranserta klien &
Keluarga 2
4. Mendokumentasikan tindakan dengan benar 2
E. EVALUASI
1. Kualitas isi perkembangan klien
a. Subyektif, obyektif sesuai criteria hasil 2
b. Ketajaman analisa evaluasi 2
c. Tindak lanjut dan modifikasi 1
2. Validitas proses evaluasi 1
3. Penampilan klien setelah dirawat 1
TOTAL 50

Catatan : ……………………………………………………………

Mahasiswa Penilai

(………………………………..) (………………………………..)

35
Lampiran 8
FORM PENILAIAN
LAPORAN KASUS

Nama : ……………………………. NIM : …………………………….


Tempat : …………………………… Ke- :1/2/3/4/5/6/7/8/

No. Komponen StandarNilai Nilai Keterangan


1. PengumpulanLaporan
Mengumpulkan tepat waktu. 30
Terlambat dengan alasan yang 25
jelas dan kurang dari 1
minggu
Terlambat1 – 2 minggu 20
Terlambat 3 – 4 minggu. 10
Terlambat lebih dari 4 minggu 5
2 Pemenuhan KomponenLaporan
Memenuhi criteria 20
komponen 75-100 %
Memenuhi kriteria 15
komponen 50-74,9 %
Memenuhi criteria 10
komponen 25-49,9 %
Memenuhi criteria 5
kompone< 25 %
3 Literatur
Sumber ada Jurnal dan 10
buku terkait
Sumber ada buku terkait 5
Sumber tidak jelas 0
4 Pembahasan yang kritis Mak 20
dan aktual
5 Originalitas Mak 20
JumlahNilai

Penilai

(…………………………………)

36
Lampiran 9
FORM PENILAIAN
PRESENTASI
KASUS

Mahasiswa Ners : ……………………………………………………………………………


Waktu (Hr, : ……………………………………………………………………………
Tgl, Jam )
Judul Kasus : ……………………………………………………………………………

SKOR
N NIL KE
ITEM PENILAIAN BOBOT
o 1 2 3 4 5 AI T

1 Kemampuan
mempresentasikan resume 10
kasus
2 Kemampuan
mengkorelasikan isi 20
literatur
dengan setting klinik / RS.
3 Kemampuan penguasaan
pengetahuan selama 20
presentasi
4 Kemampuan melakukan
20
penjelasan materi
5 Organisasi dalam presentasi :
media, proses presentasi dan 10
tanya jawab.
6 Performance mahasiswa :
attitude, sistematik, skill 20
komunikasi
TOTAL 100

Nilai = (Bobot x Skor)/5


Nilai = …………………(..........................................................................)

………..…,
……………………………………
Penilai

(……………………………………)

Pedoman Praktek Profesi 3


Lampiran 10
REKAP PENILAIAN
STASE ……………………………………………….

Jmlh Total
No. Penilaian Ke- Nilai % Catatan
Nilai Akhir
1 Performance 1
Skill/Profesional 2
Individu 3
4
5
6
7
8
2 Ujian Stase 1
2
3
4
5
6
7
8
3 ASKEP 1
2
3
4
5
6
7
8
4 Laporan 1
Pendahuluan 2
3
4
5
6
7
8
5 Resume Kep 1
2
3
4
5
6
7
8

Pedoman Praktek Profesi 3


6 Tindakan -
Keperawatan
7 Direct 1
Observasional 2
Prosedur Skil 3
(DOPS) 4
5
6
7
8
9
10 Seminar Kasus 1
11 Uji Kompetensi 1
Nilai Akhir

Berdasarkan hasil penilaian dari semua komponen, mahasiswa dengan


: Nama : ………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………

Dinyatakan LULUS/ TIDAK LULUS dengan nilai akhir stase :


Mata Kuliah : ………………………………………………………
Nilai : …………………………………………………….

Jakarta,…................2022

Mengetahui,
CI Rumah Sakit CI Akademik

(………………………………) (……………………………)
Tempat Praktek UIMA

Pedoman Praktek Profesi 3


Lampiran 11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. ……………
DENGAN GANGUAN SISTEM....................................HEMOROID DI RUANG
………………….
RS …………………………….

Nama :
NIM :

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2021

Pedoman Praktek Profesi 4


LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn....................DENGAN GANGUAN SISTEM
……………………….. : ……………………….. DI RUANG ………………………
RS X……………………………

Telah Disyahkan
Pada tanggal:

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(………………………..) (………………………………)

Pedoman Praktek Profesi 4


PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

CONTOH PEMBUATAN LAPORAN


PENDAHULUAN WEB OF CAUSATION (WOC)

Komponen WOC terdiri dari:


1. Definisi
2. Etiologi

3. Klasifikasi
4. Patofisiologi
5. Manifestasi
6. Masalah keperawatan
7. Rencana asuhan keperawatan

8. Pemeriksaan Penunjang
9. Program Terapi
10. Referensi

Pedoman Praktek Profesi 4


Pedoman Praktek Profesi 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn....................DENGAN GANGUAN SISTEM
……………………….. : ……………………….. DI RUANG ………………………
RS X……………………………

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : ( Inisial )
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat : (Hanya Kota/Kabupaten)
Status :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
DX Medis :
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
5. Pemeriksaan Fisik (Per Sistim) silahkan di breakdown sesuai kebutuhan

Pedoman Praktek Profesi 4


6. Pola Fungsional Kesehatan (Gordon) silahkan untuk di breakdown sesuai
kebutuhan

7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal

b. Pemeriksaan Diagnostik (sertakan foto misal hari RO, CT scan dll)

8. Program terapi
Terapi Cara Kerja

D. Analisa data
No Data Fokus Etiologi Problem

E. Prioritas Diagnosa Keperawatan


F. Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/jam No Tujuan Intervensi Ttd
diagnosa Dan Kriteria (SIKI)
(SDKI) Hasil (SLKI)

G. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl/jam No DP Implementasi Respon pasien Ttd

H. Evaluasi

Pedoman Praktek Profesi 4


Hari/tgl/jam No DP SOAP Ttd

Pedoman Praktek Profesi KMB 41


Lampiran 12
FORMAT PENGGANTIAN SHIF
PRAKTEK PROFESI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Jabatan :
Memberitahukan bahwa mahasiswa :
Nama :
Nim :
Stase :
tidak hadir pada hari …………tanggal ………………...sift.............dengan alasan sakit / izin
/ tidak ada keterangan dan telah mengganti pada hari.....................tanggal
……..............selama....................hari
……………..,……………………………………...
Ttd :
Perawat

(……………………..)

Mengetahui :
Dosen Pembimbing KA RU / Clinical Instruktur

(……………………….) (………………………..)

Keterangan :
Sakit mengganti 1 kali (telah melampirkan surat keterangan
dokter) Izin mengganti sesuai hari yang ditinggalkan
Tidak ada keterangan mengganti 2 kali shif

Pedoman Praktek Profesi 4


Lampiran 13
RESUME KEPERAWATAN PADA Tn. ……………
DENGAN GANGUAN SISTEM......................................HEMOROID DI RUANG
………………….
RS X………………………

Nama:
NIM

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2021

Pedoman Praktek Profesi 4


RESUME KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian :
Nama Pengkaji :
Ruang :
Waktu pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama :
Tanggal lahir :
Umur :..........Th.........Bl
Jenis Kelamin :
BB :
PB/TB :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Suku bangsa :
Tanggal masuk :
No. RM :
Diagnosa Medik :
2. Identitas penanggung jawab
Nama
:
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien:
3. Pengkajian Fokus
a. Keluhan Utama
................................................................................................
Pedoman Praktek Profesi 4
b. Riwayat Kesehatan
................................................................................................
c. Pengkajian Fungsional
................................................................................................
d. Px. Head to toe
................................................................................................
e. Px. Penunjang
................................................................................................

Pedoman Praktek Profesi 4


ANALISA DATA

Nama Klien :

Ruang :

TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS :

DO:

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hari, tanggal :

1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………
2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Pedoman Praktek Profesi 4


RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien :

Ruang :

Tgl/Jam No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) TTD


DP (SLKI)

Pedoman Praktek Profesi 4


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien :

Ruang :

No. DP Tgl/Jam Tindakan / Implementasi Evaluasi Formatif TTD

Pedoman Praktek Profesi 4


EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien :

Ruang :

Tgl/Jam No. Evalusi Sumatif TTD


DP

S:

A:

P:

Pedoman Praktek Profesi 4


Lampiran 13
DARTAR HADIR
PRAKTEK PRAKTEK
PROFESI

Nama : Stase:
Nim :
Ruang :

Hadir Pulang
No Hari/Tanggal Ket TT
JAM TT JAM TT CI/Karu

Catatan: Jakarta, 2018


Ka. Ruang/ CI

Pedoman Praktek Profesi 5


(………………………………………)

Lampiran 13
DAFTAR TARGET KETRAMPILAN
PRAKTEK PROFESI

No. PENCAPAIAN PENCAPAIAN WAKTU PARAF CI


SISTEM PERKEMIHAN
1 Pengkajian Sistem perkemihan

2. Keseimbangan cairan dan elektrolit

3 Perawatan cystostomy

4 Mempersiapkan Hemodialisis atau


peritoneal dialisis

4. Mempersiapkan pemeriksaan diagnostik

5 Memasang Infuse

6 Pendidikan kesehatan

7 Memasang Kateter

8 Melepas Kateter

Pedoman Praktek Profesi 5


9 Perawatan Kateter

10 Perawatan Post BPH

11 Membantu Memasang Urinal

12 Dll………
SISTEM PENGINDERAAN/SENSORI PERSEPSI
1 Pengkajian pasien dengan gangguan system
indera (mata, telinga, hidung, tenggorokan)

2 Tindakan ganti balut mata, memberikan obat


tetes mata

3 Memberikan obat tetes telinga

4 Melakukan tindakan irigasi mata & telinga

5 Mempersiapkan pemeriksaan (snellen,


audiometric, vestibular test. Garpu tala,
Ishihara, dll)
6 Pendidikan kesehatan

7 Perawatan Post Op Katarak

8 Dll……..
SISTEM INTEGUMEN

Pedoman Praktek Profesi 5


1 Pengkajian pada pasien dengan gangguan
system integumen

2 Menyusun asuhan keperawatan pasien


dengan gangguan system integumen

3 Tindakan debridement

4 Tindakan perawatan luka bakar

5 Melakukan massage dan memberikan lotion

6 Melakukan alih baring

7 Pengkajian turgor kulit

8 Pemeriksaan diagnostic kulit (biopsy kulit,


swab)

9 Pendidikan kesehatan

10 Test sensitivitas /Mantouk test

11 Pengkajian resiko dekubitus

12 Memberikan obat topical

Pedoman Praktek Profesi 5


13 Kolaborasi pemberian injeksi obat

14 Dll……..
SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Pengkajian pasien dengan gangguan sistim
musculoskeletal

2. Pemeriksaan fisik pada pasien dengan


gangguan sistim muskuloskeltal

3. Menyusun asuhan keperawatan pasien


dengan gangguan sistim muskuloskeletal

4. Perawatan pasien dengan gangguan sistim


musculoskeletal (traksi, gips, perawatan
luka, latihan mobilisasi, pemakaian alat
bantu
5 Pengukuran Activity Daily Living

5. Mempersiapkan pemeriksaan diagnostic


(CT-Scan, laboratorium, roentgen, biopsy)

6 Melakukan ROM

7 Mengkaji Kekuatan Otot

8 Pendidikan kesehatan

Pedoman Praktek Profesi 5


9 Dll……..
SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI
1. Pengkajian pasien dengan gangguan sistim
Imun dan Hematologi

2. Pemakaian APD

3. Rempelid Test

4. Pengambilan sampel darah

5 Cuci tangan

6. Pendidikan kesehatan

7 Memasang Infuse

8 Perawatan Infuse

9 Dll……..
SISTEM PENCERNAAN
1. Mengkaji status nutrisi ( ABCD )

2.

Pedoman Praktek Profesi 5


Memasang NGT, member makan Lewat
NGT
3. Perawatan post colostomy

4. Lavage gaster

5. Enema/huknah rendah/tinggi/gliserin

6. Pemberian obat suppositoria

7. Mempersiapkan pemeriksaan diagnostik

8. Pendidikan kesehatan

9 Dll……..
SISTEM PERNAFASAN
1 Pengkajian system pernafasan :
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi

2 Postural drainage

3 Fisioterapi dada
Batuk efektif

4 Suctioning

Pedoman Praktek Profesi 5


5 Perawatan WSD

6 Perawatan Trakheostomi

7 Mempersiapkan pemeriksaan diagnostik

8 Pemberian Oksigen

9 Pemberian Nebulizer

10 Pendidikan kesehatan system pernafasan

11 Dll……..
SISTEM KARDIOVASKULER
1 Mengkaji bunyi jantung

2 Menentukan iktus cordis

3 Mengkaji JVP

4 Mengukur hemodinamik dan BC

5 Mempersiapkan pemeriksaan : EKG, CVP

Pedoman Praktek Profesi 5


6 Memasang Infus

7 Pendidikan kesehatan system kadiovaskuler

8 Dll……..
SISTEM PERSYARAFAN
1. Mengukur GCS/ Status Mental

2. Mengukur kekuatan otot

3. Mengkaji reflek dan nervus kranial

4. Mempersiapkan pemeriksaan diagnostik


system persarafan

5. Mememandikan tempat tidur

6 Melakukan ROM

7 Pendidikan kesehatan system persyarafan

8 Dll……..
SISTEM ENDOKRIN
1 Pengkajian pasien dengan gangguan
system endokrin

Pedoman Praktek Profesi 5


2 Tindakan perawatan luka ulkus/gangrene

3 Perawatan pasien dengan diabetes mellitus


gangguan tiroid (hipo dan hipertiroid), dan
struma (strumektomi)
4 Melakukan tindakan pemberian insulin

5 Mempersiapkan pemeriksaan diagnostik


(GDS, GD 2 JPP, )

6 Memberikan Injeksi obat

7 Pendidikan kesehatan

8 Dll……..

Keterangan Pengisian Pencapaian:

Skor 1 Mengetahui dan menjelaskan (Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik
konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya)
Skor 2 Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan (Memiliki pengetahuan teoritis
mengenai keterampilan dan pernah melihat demonstrasinya).
Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi (memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali
dibawah supervisi.
Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan ini dan memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan
keterampilan ini secara mandiri.

Pedoman Praktek Profesi 5

Anda mungkin juga menyukai