Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Universitas Indonesia Maju Progam Ners dalam mempersiapkan standar mutu
pelayanan kepada pasien yang bermutu ditingkat nasional, Maka Progam Ners UIMA
mempunyai Visi Pada tahun 2022 Program Studi Ners UIMA menjadi program studi
unggulan nasional di bidang keperawatan komplementer yang relevan dengan
pengembangan sumberdaya perkotaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset,
dan teknologi berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di Indonesia. Untuk
Mencapai Misi tersebut maka Progam Studi NERS membuat langkah atau misi
Progam Studi yaitu: Pertama menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan
yang unggul bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di
Indonesia. Kedua menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian yang unggul
bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya di
Indonesia. Ketiga menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat yang unggul
bertaraf nasional di bidang keperawatan komunitas yang relevan dengan
perkembangan sumberdaya perkotaan, bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia.
Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan yang terus menerus tanpa
bisa dicegah. Hal itu untuk mengikuti sejarah peradaban manusia dan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang semakin menginginkan berbagai kemudahan,
kenyamanan, efektif dan efisien. Begitu juga ilmu keperawatan juga mengalami
perkembangan terus menerus demi mencapai standar mutu pelayanan kepada pasien
yang bermutu. Selain itu juga terus membenahi diri memperbaiki hal-hal yang masih
dirasa kurang dalam rangka memenuhi standar mutu pelayanan. Paradigma itulah
yang sekarang dilakukan oleh semua bidang. Tidak ada kata lain selain perbaikan dan
perbaikan.
Departemen ini pun tidak mau ketinggalan terus menerus memperbaiki mutu
pelayanan. Salah satunya perbaikan standar kompetensi ketrampilan keperawatan
medical bedah untuk menyiapkan peserta didik yang bermutu islami dan mampu
3
bersaing di era global. Untuk itulah departemen ini juga menyiapkan bagaimana
peserta didik dapat memberikan pelayanan tindakan keperawatan yang bermutu dan
islami. Di sisni dijelaskan target kompetensi, batas minimal kompetensi yang harus
dicapai oleh
4
setiap mahasiswa dan bagai mana cara melakukan atau mencapai dijelaskan secara
lebih detail dalam instruksi kerja kompetensi ketrampilan keperawatan medical bedah.
5
b) Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia,
Dekompensasio cordis, Ca paru .
c) Eliminasi :Ileus, Ca saluran cerna, BPH .
d) Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF,
ARF/CRF, Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut.
e) Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid.
f) Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS.
g) Mobilitas fisik: fraktur.
h) Dan masalah-masalah lain yang belum tercantum pada daftar a)-g)
karna keterbatasan jumlah patologi yang sangat banyak dan kompleks
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dewasa.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan orang dewasa.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan .
15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
6
18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
8
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskuler
2. Mengukur JVP
3. Mengukur CVP
4. Melakukan perekaman EKG dan intepretasi EKG
5. Mengukur TTV
6. Kolaborasi pemberian injeksi obat
3 System persyarafan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim persyarafan : CVA, Epilepsi, Trauma kepala,
Hidrosepalus, SOL, HNP, Trauma Tulang Belakang,
Stroke, Meningioma
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem persyarafan
2. Melakukan pengkajian GCS
3. Memeriksa saraf cranial
4. Memeriksa reflek fisiologi dan patologis
5. Perawatan luka kraniotomi
6. Melatih ROM
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Kolaborasi pungsi lumbal
4 System endokrin 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim endokrin : Diabetes Mellitus, Komplikasi akut
dan kronik DM, Hipotiroid/hipertiroid,
Struma/Basedow, Ca Tiroid, Tumor Hipofisis.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem endokrin
2. Melakukan perawatan ulkus DM
3. Melakukan Injeksi Insulin
4. Melakukan pengukuran GDS
5. Perawatan Post Op Strumektomi
6. Kolaborasi pemberian injeksi obat
7. Pendidikan kesehatan
5 System pencernaan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim pencernaan : Gastric Ulcer, GEA, Hepatitis,
Sindroma Malabsorbsi, Kolelithiasis/Kolesistitis,
Kanker Kolorektal, Pankreatitis, Peritonitis, Hernia,
Appendisitis, Hepatoma, Sirosis Hepatis.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem pencernaan
2. Melakukan perawatan colostomy
3. Melakukan hugnah tinggi rendah
9
4. Melakukan hugnah gliserin
5. Meemasang skosteen
6. Membantu Eliminasi BAB (Memasang pispot)
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Memasang NGT dan memberi makan lewat NGT
6 System perkemihan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim perkemihan : GGA, GGK/GGT, Hemodialisa,
Sindrom Nefrotik, Infeksi Saluran Kemih, Batu
Saluran Kemih, BPH, Ruptur Uretra, Striktur Uretra,
Ca Ginjal, Ca Buli, Varikokel.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem perkemihan
2. Melakukan perawatan urostomi
3. Melakukan perawatan nefrostomi
4. Melakukan pemasangan dan up kateter
5. Melakukan Perawatan kateter
6. Melakukan perawatan sistotomi
7. Memasang urinal
8. Perawatan Post Op BPH
9. Menghitung BC
7 System 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
musculoskeletal sistim musculoskeletal : Fraktur, Rheumatoid Artritis,
Osteomielitis, Osteomalacia, Low Back Pain,
Dislokasi.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai
Dengan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem musculoskeletal
2. Melakukan pemasangan SPALK
3. Melakukan pemasangan TRAKSI
4. Melakukan pemasangan GIPS
5. Membantu berjalan dengan KRUK
6. Mengkaji kekuatan otot
7. Melatih ROM
8. Membantu Memakai Kursi Roda
8 System integument 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim integument : Luka Bakar, Dekubitus,
Dermatitis, Utikaria, Ca Kulit.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai
Dengan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem integument
2. Mengkaji resiko dekubitus
3. Melakukan alih baring
4. Melakukan massage dan memberikan lotion
5. Memberikan obat topical
6. Melakuikan perawatan luka dekubitus
10
7. Tindakan Debridemen
8. Kolaborasi pemberian injeksi obat
9 Sytem indra 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
sistim indra : Otitis Media (Akut / Kronik),
Masteoditis, Katarak, Glaukoma, Kelainan Refraksi,
Infeksi Mata, Ablasio Retina, Tumor Mata, Trauma
Kimia.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem indra
2. Melakukan px. mata
3. Melakukan tes buta warna
4. Melakukan snelen test
5. Melakukan tes rinne
6. Melakukan tes weber
7. Melakukan tes scwabach
8. Memberikan obat tetes mata
9. Memberikan obat tetes telinga
10 Sistim Imun dan 1. Membuat dan Melakukan Asuhan Keperawatan
Hematologi sistim indraImun dan Hematologi : AIDS, Siphilis,
Gonorhoe, Clamidial, Hansen, Steven Johnson,
Varicella, Variola, Limpo Vinelium, Condiloma,
DHF, Leukimia, GBS, Miestenia Grafis, SLE,
Anemia.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian sistem imun dan
hematologi
2. Menggunakan APD
3. Melakukan Cuci Tangan bersih dan atau Steril
4. Melakukan rempelid test
5. Mengambil sampel darah
6. Mengambil AGD
7. Kolaborasi pemberian injeksi obat
8. Melakukan pendidikan kesehatan
9. Memasang infuse dan tranfusi darah
11
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN KLINIK
12
dapat meminta mahasiswa praktikan yang melakukan pengelolaan terhadap
pasien dengan supervisi PK.
c. Post Rounds (tahap setelah bertinteraksi dengan pasien) : pada tahap ini
dilakukan diskusi tentang kasus, fedback dan refleksi kasus.
3. Tutorial Klinik
Tutorial Klinik merupakan kegiatan pembelajaran klinik berupa diskusi kelompok
yang difasilitasi oleh Pendidik Klinik di rumah sakit yang berorientasi pada
masalah pasien. Tutorial ini sama seperti tutorial pada saat pembelajaran blok
dikelas perbedaanya adalah pada saat dikelas menggunakan case fiktif sedangkan
ini menggunakan kasus nyata diruangan. Tutorial klinik ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan penalaran klinik dan dapat menghubungkan ilmu yang
didapat saat tahap pendidikan sarjana maupun dari referensi (evidence based
nursing practice) dengan kondisi klinis yang ditemui pada pasien. Tutorial klinik
ini diharapkan dapat melatih mahasiswa praktikan untuk melakukan penalaran
klinis dalam memahami perjalanan penyakit pasien, menangani pasien secara
komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai serta tanggap terhadap
berbagai masalah yang mempengaruhi penanganan pasien.
13
journal yang relevan dengan kasus pasien untuk kemudian menjadi bahan
diskusi pada pertemuan ke-2 (dua).
c. Tahap ketiga adalah pertemuan ke dua dengan kegiatan mendiskusikan hasil
dari follow up pasien dan belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada
pertemuan kedua ini adalah mahasiswa praktikan mempunyai kefahaman yang
komprehensif tentang penyakit/ kasus yang dipilih tersebut.
4. Managemen Kasus
Metode pembelajaran ini dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan studi kasus
sehingga mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman pembelajaran klinik
secara komprehensif. Metode ini dilaksanakan agar mahasiswa praktikan mampu
mengkoordinasikan asuhan keperawatan klien dalam kelompok mahasiswa,
mengkolaborasikan kerja tim (team work) dengan tim kesehatan lain, melakukan
komunikasi dalam struktur organisasi dan menginisiasi, memotivasi, memonitor
dan mengatur efisiensi dan efektifitas pemberian asuhan keperawatan dalam
kelompok mahasiswa. Sebagai bukti proses pembelajaran ini mahasiswa praktik
membuat laporan kasus (Case Report ) secara tertulis sesuai aturan yang
ditentukan. Kemudian laporan kasus tersebut dipresentasikan sesuai dengan aturan
yang ditentukan. Pengelolaan kasus yang baik menggambarkan secara utuh pasien
dalam 24 jam dari pasien datang sampai dengan pulang. Untuk mendapatkan data
yang lengkap mahasiswa tidak hanya menggunakan data yang diperoleh saat
mahasiswa dinas/ masuk praktek, akan tetapi mahasiswa dapat menggunakan data
sekunder dari catatan keperawatan yang ada.
Metode managemen kasus ini dapat dilaksanakan dengan cara mahasiswa dibuat
kelompok dalam satu ruang tempat praktek. Kemudian kelompok mahasiswa
mendapat tugas melakukan asuhan kepada pasien yang sama sehingga pengelolaan
pasien menjadi tanggung jawab bersama dan berkesinambungan antara dinas pagi,
sore dan malam. Metode ini juga dapat sekaligus melatih mahasiswa bekerja dalam
kelompok (team work) dan berkomunikasi melalui operan jaga (hand over) antar
mahasiswa tersebut.
14
B. Tempat Praktek
No TEMPAT
1 RSPAD
2 RS PMI Bogor
3 RSUD Bogor
4 RSUD Pasar Minggu
5 RSUD Sehat Khidmat Afiat
6 RSUP Perhabatan
15
9 Performent 1 Individu Tiap Form 10
Skill (video) Ruang Penilaian
Profesionalitas
10 Uji 1 Individu Akhir Google form 5
Kompetensi stase
Keterangan:
1. Laporan WOC
16
Mahasiswa wajib membuat laporan pendahuluan berupa Web of Causation
(WOC) berdasarkan teori sebelum pindah ke ruangan baru dibuat berdasarkan
format yang disediakan. Adapun rincian WOC yang dibuat berdasarkan
ruangan yang akan dimasuki sebagai berikut :
Untuk mahasiswa yang Praktik dirumah sakit, setelah mendapatkan klien
kelolaan maka mahasiswa wajib membuat WOC sesuai dengan kasus
kelolaannya dan dibuat berdasarkan format yang disediakan. (minggu 1=
WOC diperiksa hari selasa, minggu seterusnya WOC diperiksa hari selasa).
Penilaian WOC akan dilakukan oleh pembimbing terutama ketika
conference. Jika mahasiswa tidak membawa kelengkapan WOC maka
mahasiswa diperkenankan sementara tidak dinas pada hari itu.
2. Laporan Kasus/askep
Lapopran kasus/askep dibuat di awal minggu dengan kasus yang sudah ditentukan
oleh pembimbing rumah sakit. Kasus kelolaan dikelola minimal 3 hari dan
maximal sampai perpindahan ruang/tempat praktek mahasiswa. Evaluasi laporan
Kasus/Askep dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik
dengan cara melakukan response dan di nilai menggunakan format penilaian
Asuhan Keperawatan.
3. Resume Keperawatan
Resume keperawatan dibuat yang diambil dibuat diawal minggu, dan dikelola
minimal 1 hari dan semua diagnosa keperawatan yang diambil, untuk pelaporan
diketik dan dikumpulkan kepada Pembimbing Klinik. Evaluasi laporan resume
keperawatan dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik
dengan cara melakukan response dan di nilai menggunakan format penilaian
resume keperawatan.
4. Seminar Kasus
Pengambilan kasus yang akan diseminarkan dapat mengambil dari salah satu
pasien kelolaan mahasiswa. Kasus akan diseminarkan pada akhir stase dengan
jadwal sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit. Metode ini dilakukan untuk menilai
kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis secara
ilmiah yaitu dengan mempresentasikan kasus yang telah ditentukan (laporan
managemen kasus) atau mempresentasikan jurnal sesuai dengan kasus yang
ditentukan. Presentasi ini dapat dilakukan secara berkelompok yaitu satu
17
kelompok
18
mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter dan audience. Untuk penilaian
pendidik klinik menggunakan format yang telah disediakan.
5. Target Keterampilan
Dalam target keterampilan mahasiswa wajib mengisi daftar keterampilan dengan
member tanggal melakukan keterampilan dan di paraf oleh CI atau perawat yang
pada saat itu mendampingi. Target keterampilan yang harus di capai mahasiswa
adalah sebanyak 90 % dari jumlah keseluruhan keterampilan. Evaluasi
keterampilan klinik keperawatan dilakukan oleh pembimbing klinik, pembimbing
akademik dan perawat atau perseptor, dengan cara melakukan response dan di
nilai menggunakan format penilaian target keterampilan klinik. Adapun daftar
keterampilan terlampir.
6. Ujian Klinik Stase (dilaksanakan pada saat praktek di RS)
Syarat ujian :
1) Kehadiran 100%
2) Telah mengumpulkan laporan mingguan (kasus)
3) Menyelesaikan administrasi
keuangan Prosedur Ujian
1) Ujian dilaksanakan pada minggu keempat dan kelima di ruangan mahasiswa
praktik
2) Kasus yang diujikan ditentukan pada hari H pelaksanaan ujian.
3) Penguji sekurang–kurangnya 2 (dua) orang yang terdiri dari pembimbing
akademik dan pembimbing dari tempat praktik ujian dilaksanakan.
4) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan satu kali
untuk mengulang pada hari berikutnya. Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian
ulang maka mahasiswa diwajibkan untuk mengulang kegiatan profesi pada
tahap berikutnya.
Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan sakit/ijin disertai surat
keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan kesempatan untuk
mengikuti ujian susulan. Ujian stase dilakukan pada minggu ke 4 atau ke 5
disesuaikan dengan kepsepakatan Rumah Sakit, pengambilan kasus sesuai dengan
kasus kelolaan, sebelum ujian mahasiswa wajib dilakukan supervisi terlebih
dahulu oleh pembembing Klinik dan atau Pembimbing Akademik. Penilaian ujian
meliputi responsi askep beserta konsepnya selain itu, ketika pelaksanaan ujian
19
mahasiswa melakukan minimal 2 tindakan sesuai kebutuhan pasien atau diagnose
keperawatan
20
pasien yaitu tindakan mandiri perawat dan kolaborasi. Apabila pada hari ketika
ujian pasien pulang maka teruji akan dipilihkan dengan pasien baru dan dibuat
resume dan dilakukan ujian sebagaiman mestinya.
7. Performent Skill
Metode ini dilakukan untuk menilai penampilan mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran klinik tiap minggu. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan
sehingga perkembangan kedisiplinan, kemampuan komunikasi, dan kerjasama
mahasiswa dapat terpantau dan dapat ditingkatkan dengan lebih baik. Peran
pembimbing klinik memberikan feedback menjadi penting agar mahasiswa
mendapat evaluasi untuk meningkatkan penampilan klinik secara terus menerus.
8. Uji Kompetensi
Ujian Kompetensi dilaksanakan dengan metode ujian tulis yaitu untuk menilai
capaian pembelajaran atau kompetensi setiap mata kuliah/ stase. Metode ini
dilaksanakan juga untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti uji kompetensi
secara nasional, sehingga mahasiswa ners secara terus menerus antar stase dapat
mengenal model uji tulis kompetensi yang akan diselenggarakan oleh MTKI
(Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia). Soal uji kompetensi dibuatkan dengan
berPedoman pada 12 (dua belas) kompetensi perawat. Ujian Kompetensi akan
dilakukan setelah presentasi kasus, untuk pengawas dari Pembimbing Rumah
Sakit dan Pembimbing Akademik.
E. Standar Kelulusan
No. Nilai Huruf Bobot Keterangan
1. 80 -100 A 4 Lulus
2. 68 – 79 B 3 Lulus
3. 56 - 67 C 2 Mengulang Ujian Dan
Penugasan
4. 45 - 55 D 1 Mengulang Stase
5. 0 - 44 E 0 Mengulang Stase
21
BAB III
PEMBIMBING DAN TATA TERTIB
A. Nama Pembimbing
1. Pembimbing Alakademik
a. Ns. Agus Purnama, S.Kep, M.KM, M.Kep (Koordinator)
b. Ns. Yeni Koto, S.Kep., M.Kes.
c. Ns. Bambang Suryadi, S.Kep, M.Kes
d. Ns. Arif Hidayatullah, S.Kep., M.Kep., Sp. KMB
e. Ns. Ristinawati, S.Kep., M.Kes, M.Kep
f. Ns. Sumedi, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB, Ph.D
g. Ns. Susaldi, M.Biomed
h. Ns. Solehudin, S.Kep, M.Kes, M.Kep
i. Ns. Stella Sancka, S.Kep, M.Kep
j. Ns. Eka Rochmiati, S.Kep., M.Kep
k. Ns. Wesley Daely, S.Kep., M.Kes
l. Ns. Rina Afrina, S.Kep, M.KM
m. Ns. Saiful Gunardi, S.Kep., M.Kes
n. Ns. Nining Rukiyah, S.Kep., M.KM
o. Ns. Danur Jaya, S.Kep., MM
2. Pembimbing Rumah Sakit
- Ditentukan Rumah Sakit
B. Tata Tertib Pembelajaran Klinik
1. Syarat-syarat mengikuti praktik profesi ners
a. Mahasiswa sudah melakukan registrasi tahap profesi Ners.
b. Mengikuti penjelasan praktek profesi Ners
c. Mengikuti acara penyerahan dan orientasi di tempat praktik.
2. Tata Tertib
a. Selama praktik di lahan klinik memakai pakaian seragam lengkap dengan
atribut yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan atau ketentuan institusi
tempat praktik.
22
b. Sepatu putih dan berkaos kaki putih.
c. Tidak diperbolehkan memakai perhiasan berlebihan kecuali jam tangan.
d. Kuku dipotong pendek.
e. Laki-laki :
1. Rambut harus rapi, tidak menutupi telinga dan panjang tidak melebihi krah
baju
2. Emblem dan papan nama dipakai di dada kanan atas.
d. Perempuan
1. Blus model lurus di atas lutut dengan model krah bulat, lengan panjang,
memakai manset dan kancing, memakai dua saku luar di kiri dan kanan.
2. Celana panjang model biasa dengan kancing di bagian bawah.
3. Kerudung warna menyesuaikan
4. Memakai Emblem dan papan nama
5. Bagi yang tidak menggunakan kerudung diwajibkan memakai “KAPP”
e. Mahasiswa datang tepat waktunya untuk setiap kegiatan
f. Mahasiswa diwajibkan melakukan presensi diruangan dengan menggunakan
format presensi yang telah disipkan.
g. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan penanggung jawab
ruangan tersebut
h. Mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu akan diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
i. Jumlah kehadiran praktik harus 100%, apabila tidak hadir
1. Karena Alasan Selain Sakit
Mahasiswa harus meminta ijin secara tertulis kepada koordinator stase
yang bersangkutan dan menyampaikan surat ijin kepada penanggung
jawab ruangan. Mahasiswa mengganti sesuai dengan jumlah hari yang
ditinggalkan,
2. Karena Alasan Sakit
Mahasiswa harus menyampaikan surat ijin tertulis kepada penanggung
jawab ruangan dengan dilampiri surat keterangan sakit dari dokter dan
menginformasikan hal tersebut kapada koordinator stase. Mahasiswa
mengganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan
3. Tanpa Keterangan yang jelas
23
Tidak ada pemberitahuan kepada koordinator stase ataupun penanggung
jawab ruangan, mahasiswa mengganti 2 kali ketidakhadiran nya dan akan
mendapat surat peringatan dari program studi.Mahasiswa yang ijin Kurang
dari 2 minggu dapat menganti pada periode yang sama dengan ketentuan
yang berlaku
j. Mahasiswa lebih dari 2 minggu hanya dapat diganti pada akhir seluruh stase,
dan dianggap cuti
k. Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang
mempunyai keperluan libur/cuti disesuaikan dengan prosdur dan format yang
berlaku
l. Berpakaian praktik lengkap dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku pada lahan
praktik.
m. Membawa peralatan standar perawat / nursing kit: stetoskop, midline, lampu
baterai, thermometer, gunting, palu reflek, tensimeter.
n. Pada hari libur nasional, kegiatan tahap profesi tetap berjalan sesuai jadwal.
o. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian.
24
Lampiran 1
FORM PENILAIAN PERFORMANCE SKILL
PROFESIONALITAS INDIVIDU
26
d. Menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan.
5 Knowledge
a. Pengetahuan dalam mengkaji 20
b. Kemampuan dalam analisa masalah
c. Kemampuan mengkaitkan rencana
intervensi dengan masalah
d. Kemampuan analisa terhadap tindakan
e. Menggunakan konsep dan teori
Jumlah Skor
NILAI= Jumlah Skor/4
…………….,…………………
Mahasiswa, Penilai,
(……………………………….) (……………………………….)
27
Lampiran 2
FORMAT PENILAIAN
WOC
SKOR
N BOBO NILA
ITEM PENILAIAN
o T 1 2 3 4 5 I
……………., …………………
Mahasiswa, Penilai,
(……………………………….) (……………………………….)
28
Lampiran 3
NIL
N
KOMPONEN PENILAIAN AI
O
(0-4)
1 Pengetahuan
1. Mampu menjelasakan kasus secara teori
2. Mampu menjelaskan patway gejala yang muncul pada pasien
3. Mampu menjelaskan pengangkatan diagnose keperawatan pada pasien
4. Mampu menjelaskan rasionalisasi tindakan
2 Kemampuan komunikasi terapeutik
a. Memfasilitasi klien menceritakan riwayat kesehatanya
b. Kemampuan menyampaikan pertanyaan yang efektif dan tepat untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat
c. Kemampuan untuk memberi respon yang sesuai terhadap reaksi verbal/ non
verbal
3 Ketrampilan pemeriksaan fisik
a. Efektif
b. Efisien
c. Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada
d. Kemampuan memberikan penjelasan kepada klien
4 Profesionalisme klinis
a. Menunjukan sikap menghormati
b. Peduli terhadap kenyamanan dan keamanan pasien
c. Empati
d. Membangun sikap percaya
e. Percaya diri
f. Menunjukan perilaku etik
5 Kemampuan membuat intervensi keperawatan
a. Kemampuan membuat diagnose yang tepat
b. Membuat prioritas yang sesuai dengan klien
c. Kemampuan membuat kriteria hasil
d. Membuat perencanaan yang sesuai
e. Kemampuan menjelaskan rasionalisasi tindakan
6 Kemampuan memberikan pendidikan kesehatan/konsultasi
a. Kemampuan membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) sesuai kebutuhan
b. Kemampuan memberikan penkes sesuai kebutuhan klien
29
c. Kemampuan mengevaluasi pemahaman klien
d. Kemampuan mengunakan media yang sesuai
7 Organisasi
a. Keruntutan tindakan c. Keefektifan Alat
b. Keefektifan melakukan tindakan d. Kreatifitas
8 Kompetensi Klinis Keperawatan Secara Umum
a. Kemampuan melakukan tindakan sesuai standar prosedur operasional.
b. Kemampuan melakukan tindakan dengan aman (keselamatan pasien).
c. Kemampuan mengelola tindakan sesuai dengan rencana atau urutan tindakan.
d. Efektifitas (keberhasilan melakukan tindakan)
e. Efisiensi (penggunaan alat yang sesuai)
f. Keseimbangan antara manfaat dan risiko
g. Kesadaran akan keterbatasan diri
Jumlah Skor
Nilai = Jumlah Skor X 100 .
Skor Maksimal Komponen Yang Dinilai
(……………………..…)
30
Lampiran 4
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI KLINIK
(…………………………………..) (…………………………………..)
31
Lampiran 5
FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN
(………………………………) (……………………………..)
32
Lampiran 6
FORM PENILAIAN TIDAKAN
DOPS (Direct Observational Prosedur Skill)
Nama Mahasiswa : ………………………… Hari/ tanggal : ……………
Tempat Pelaksanaan : ………………………… Prosedur & Kasus : …………
U/
KOMPONEN PENILAIAN 1 2 3 4
C
1. Mendemonstrasikan Pemahaman Mahasiswa Kepada Pembimbing.
a. Menjelaskan indikasi, tujuan, komplikasi dan langkah-langkah
prosedur.
b. Menjelaskan anatomi dan fisiologi kepada pembimbing.
2. Melaksanakan Inform Consent
a. Menjelaskan prosedur kepada pasien
b. Mendapatkan persetujuan tindakan dari klien dan keluarga
3. Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai
a. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
b. Memposisikan klien dan menjaga privasi klien
c. Melibatkan anggota keluarga klien.
4. Melakukan prosedur tindakan keperawatan secara benar dan aman
kepada pasien *)
5. Kemampuan tehnik
a. Melakukan tindakan sesuai urutan.
b. Melakukan tindakan secara efektif.
c. Menggunakan waktu dan alat secara efisien
6. Tehnik aseptic
a. Hand Hygiene/ Mencuci tangan dengan benar.
b. Menggunakan APD dengan benar.
c. Menjaga kesterilan dan atau kebersihan alat dengan benar.
7. Mencari bantuan saat diperlukan
8. Manajemen sesudah prosedur
a. Menjelaskan pada pasien apa yang harus dilakukan setelah
tindakan.
b. Memonitor hasil tindakan.
c. Membereskan dan merapihkan alat dengan memperhatikan
universal precaution.
d. Mendokumentasikan tindakan dengan benar.
9. Kemampuan komunikasi terapeutik
a. Memberikan kesempatan pada klien/ keluarga untuk bertanya
dan menjawab pertanyaanya
b. Berbicara dengan kata-kata yang mulia
c. Menghindari istilah yang tidak dimengerti klien
d. Mengeksplor klien dengan pertanyaan terbuka
10. Mempertimbangkan kondisi pasien
a. Respek c. Percaya kepada klien
b. Empati d. Sadar akan keterbatan klien
11. Mempertimbangkan keselamatan pasien dari tahap pre interaksi
– terminasi
Jumlah skor
33
Nilai = Jumlah Skorx 100 Skor Maksimal
(………………………….)
34
Lampiran 7
FORMAT PENILAIAN
RESUME KEPERAWATAN
NamaMahasiswa : Hari/ Tanggal :
Tempat pelaksanaan : Kasus :
NILAI Bobot
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT X
0 1 2
Nilai
A. PENGKAJIAN
1. Ketrampilan pengambilan data 5
2. Validasi data 2
3. Kelengkapan data klien 5
B. PERUMUSAN DIAGNOSA
1. Ketepatan mengelompokkan data 5
2. Ketepatan rumusan diagnose keperawatan 5
C. PERENCANAAN
1. Ketepatan penyusunan prioritas
diagnose keperawatan 4
2. Ketepatan tujuan dan criteria hasil 5
3. Relevansi rencana tindakan dengan diagnose
keperawatan 4
D. PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengelola pelaksanaan tindakan 3
2. Kemampuan kolaborasi dengan tim kesehatan 2
3. Kemampuan melibatkan peranserta klien &
Keluarga 2
4. Mendokumentasikan tindakan dengan benar 2
E. EVALUASI
1. Kualitas isi perkembangan klien
a. Subyektif, obyektif sesuai criteria hasil 2
b. Ketajaman analisa evaluasi 2
c. Tindak lanjut dan modifikasi 1
2. Validitas proses evaluasi 1
3. Penampilan klien setelah dirawat 1
TOTAL 50
Catatan : ……………………………………………………………
Mahasiswa Penilai
(………………………………..) (………………………………..)
35
Lampiran 8
FORM PENILAIAN
LAPORAN KASUS
Penilai
(…………………………………)
36
Lampiran 9
FORM PENILAIAN
PRESENTASI
KASUS
SKOR
N NIL KE
ITEM PENILAIAN BOBOT
o 1 2 3 4 5 AI T
1 Kemampuan
mempresentasikan resume 10
kasus
2 Kemampuan
mengkorelasikan isi 20
literatur
dengan setting klinik / RS.
3 Kemampuan penguasaan
pengetahuan selama 20
presentasi
4 Kemampuan melakukan
20
penjelasan materi
5 Organisasi dalam presentasi :
media, proses presentasi dan 10
tanya jawab.
6 Performance mahasiswa :
attitude, sistematik, skill 20
komunikasi
TOTAL 100
………..…,
……………………………………
Penilai
(……………………………………)
Jmlh Total
No. Penilaian Ke- Nilai % Catatan
Nilai Akhir
1 Performance 1
Skill/Profesional 2
Individu 3
4
5
6
7
8
2 Ujian Stase 1
2
3
4
5
6
7
8
3 ASKEP 1
2
3
4
5
6
7
8
4 Laporan 1
Pendahuluan 2
3
4
5
6
7
8
5 Resume Kep 1
2
3
4
5
6
7
8
Jakarta,…................2022
Mengetahui,
CI Rumah Sakit CI Akademik
(………………………………) (……………………………)
Tempat Praktek UIMA
Nama :
NIM :
Telah Disyahkan
Pada tanggal:
Mengetahui :
(………………………..) (………………………………)
3. Klasifikasi
4. Patofisiologi
5. Manifestasi
6. Masalah keperawatan
7. Rencana asuhan keperawatan
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Program Terapi
10. Referensi
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : ( Inisial )
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat : (Hanya Kota/Kabupaten)
Status :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
DX Medis :
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
5. Pemeriksaan Fisik (Per Sistim) silahkan di breakdown sesuai kebutuhan
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
8. Program terapi
Terapi Cara Kerja
D. Analisa data
No Data Fokus Etiologi Problem
G. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl/jam No DP Implementasi Respon pasien Ttd
H. Evaluasi
(……………………..)
Mengetahui :
Dosen Pembimbing KA RU / Clinical Instruktur
(……………………….) (………………………..)
Keterangan :
Sakit mengganti 1 kali (telah melampirkan surat keterangan
dokter) Izin mengganti sesuai hari yang ditinggalkan
Tidak ada keterangan mengganti 2 kali shif
Nama:
NIM
Tanggal pengkajian :
Nama Pengkaji :
Ruang :
Waktu pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama :
Tanggal lahir :
Umur :..........Th.........Bl
Jenis Kelamin :
BB :
PB/TB :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Suku bangsa :
Tanggal masuk :
No. RM :
Diagnosa Medik :
2. Identitas penanggung jawab
Nama
:
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien:
3. Pengkajian Fokus
a. Keluhan Utama
................................................................................................
Pedoman Praktek Profesi 4
b. Riwayat Kesehatan
................................................................................................
c. Pengkajian Fungsional
................................................................................................
d. Px. Head to toe
................................................................................................
e. Px. Penunjang
................................................................................................
Nama Klien :
Ruang :
DS :
DO:
Hari, tanggal :
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………
2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Nama Klien :
Ruang :
Nama Klien :
Ruang :
Nama Klien :
Ruang :
S:
A:
P:
Nama : Stase:
Nim :
Ruang :
Hadir Pulang
No Hari/Tanggal Ket TT
JAM TT JAM TT CI/Karu
Lampiran 13
DAFTAR TARGET KETRAMPILAN
PRAKTEK PROFESI
3 Perawatan cystostomy
5 Memasang Infuse
6 Pendidikan kesehatan
7 Memasang Kateter
8 Melepas Kateter
12 Dll………
SISTEM PENGINDERAAN/SENSORI PERSEPSI
1 Pengkajian pasien dengan gangguan system
indera (mata, telinga, hidung, tenggorokan)
8 Dll……..
SISTEM INTEGUMEN
3 Tindakan debridement
9 Pendidikan kesehatan
14 Dll……..
SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Pengkajian pasien dengan gangguan sistim
musculoskeletal
6 Melakukan ROM
8 Pendidikan kesehatan
2. Pemakaian APD
3. Rempelid Test
5 Cuci tangan
6. Pendidikan kesehatan
7 Memasang Infuse
8 Perawatan Infuse
9 Dll……..
SISTEM PENCERNAAN
1. Mengkaji status nutrisi ( ABCD )
2.
4. Lavage gaster
5. Enema/huknah rendah/tinggi/gliserin
8. Pendidikan kesehatan
9 Dll……..
SISTEM PERNAFASAN
1 Pengkajian system pernafasan :
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
2 Postural drainage
3 Fisioterapi dada
Batuk efektif
4 Suctioning
6 Perawatan Trakheostomi
8 Pemberian Oksigen
9 Pemberian Nebulizer
11 Dll……..
SISTEM KARDIOVASKULER
1 Mengkaji bunyi jantung
3 Mengkaji JVP
8 Dll……..
SISTEM PERSYARAFAN
1. Mengukur GCS/ Status Mental
6 Melakukan ROM
8 Dll……..
SISTEM ENDOKRIN
1 Pengkajian pasien dengan gangguan
system endokrin
7 Pendidikan kesehatan
8 Dll……..
Skor 1 Mengetahui dan menjelaskan (Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik
konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya)
Skor 2 Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan (Memiliki pengetahuan teoritis
mengenai keterampilan dan pernah melihat demonstrasinya).
Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi (memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali
dibawah supervisi.
Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan ini dan memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan
keterampilan ini secara mandiri.