Anda di halaman 1dari 6

FHP LAWFIRM

 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 


Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

Jakarta, 2 Juli 2022

Nomor : 50/G/SJP/III/2022
Perihal : Duplik dalam Perkara Perbuatan Melawan Hukum

Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 50/G/SJP/III/2022
Jalan Bungur Besar Raya Nomor 24, RT 028/RW 01, Gn. Sahari Selatan,
Kecamatan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 10610

Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, kami:

1. Kemal Fikri S.H., M.H.

2. Alnabee Rhevansyah S.H., M.H., LL.M

Kesemuanya adalah Advokat pada Kantor Konsultan Hukum/Advokat “FHP Legal


Consultant” beralamat di Gedung Capital Place Lt.36038 , Jl. Jenderal Gatot
Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta dengan alamat elektronik: fhp.consultant.sh@gmail.com
yang terdaftar pada e-Court Mahkamah Agung Republik Indonesia, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor 26/SKK-PDT/II/2022 tertanggal 28 Februari 2022, dari
dan oleh karenanya bertindak, baik secara sendiri maupun bersama-sama, untuk
dan atas nama:

PT WINA MOTORINDO, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan


mobil besar baru yang dibuktikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) 45101 dengan Nomor Induk Berusaha 9110000803764
tertanggal 13 Januari 2011 yang berkantor pusat di Jl. Kamboja Nomor 13,
Kel. Gandaria, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4,- tertanggal 13 Januari 2011 dan telah
berbadan hukum sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
FHP LAWFIRM
 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 
Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

Manusia Nomor: AHU-08362.AH.19.02 Tahun 2011 dengan perubahan


terakhir Akta Nomor 4.- tertanggal 15 Januari 2021 yang telah memperoleh
pengesahan dari Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-08741.AH.25.12 Tahun 2021, dalam hal ini
diwakili oleh Direktur Utama PT WINA MOTORINDO, Ulya Nurin Maulidya,
S.E., M.Si.

Untuk Selanjutnya disebut TERGUGAT

Dengan ini TERGUGAT hendak mengajukan Duplik atas Replik terhadap:

PT ROYADI DIESEL UTAMA, berkedudukan di Jl. Ngagel Nomor 7,


Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur
berdasarkan Akta Pendirian Berdasarkan Akta Pendirian Nomor 2,- tertanggal
5 Juli 2005 dan telah berbadan hukum sesuai Surat Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-08585.AH.18.03 Tahun 2005
dengan perubahan terakhir Akta Nomor 2.- tertanggal 10 Juli 2015 yang telah
memperoleh pengesahan dari Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-08055.AH.27.11 Tahun
2021, yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utama PT ROYADI DIESEL
UTAMA, Andreas Lukito, S.T., B.Eng., M.E.

Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGUGAT.

Bahwa TERGUGAT menyatakan secara tegas membantah dan menolak seluruh


dalil PENGGUGAT dalam Replik, kecuali dalam hal-hal yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh TERGUGAT sebagai berikut

I. DALAM EKSEPSI

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Berwenang Mengadili Perkara A


Quo
FHP LAWFIRM
 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 
Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

1. Bahwa TERGUGAT menyatakan secara tegas membantah dan menolak


seluruh dalil PENGGUGAT yang tercantum dalam Replik, kecuali dalam hal-
hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT;
2. Bahwa menurut R. Setiawan dalam bukunya “Pokok-Pokok Hukum
Perikatan”, 1977, hal. 68 yang menyatakan:

“Suatu perjanjian dapat hapus karena:


1. Para pihak menentukan berlakunya perjanjian untuk jangka waktu
tertentu;
2. Undang-undang menentukan batas waktu berlakunya suatu perjanjian
(Pasal 1066 ayat 3 KUHPerdata);
3. Salah satu pihak meninggal dunia;

4.Salah satu pihak (hal ini terjadi bila salah satu pihak lalai
melaksanakan prestasinya maka pihak yang lain dengan
sangatterpaksa memutuskan perjanjian secara sepihak) atau kedua
belah pihak menyatakan menghentikan perjanjian;

5. Karena putusan hakim;

6.Tujuan perjanjian telah dicapai dengan kata lain dilaksanakannya objek


perjanjian dan prestasi;

7. Dengan persetujuan para pihak.”

Sesuai dengan nomor 4 dari kutipan di atas, suatu perjanjian dapat terhapus
karena salah satu pihak menghentikan perjanjian ketika pihak yang lain lalai
melaksanakan prestasinya. Oleh karena kontrak jual beli antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT telah diputus, maka kontrak tersebut tidak
dapat menjadi acuan, sehingga PN Jakarta Pusat tidak berwenang
mengadili perkara a quo.
FHP LAWFIRM
 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 
Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

3. Bahwa TERGUGAT tetap pada dalil Eksepsinya yang menyatakan bahwa


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili perkara a quo;
4. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah sepatutnya Eksepsi
kompetensi relatif yang diajukan TERGUGAT haruslah diterima.

BAHWA KERUGIAN MATERIIL YANG DIALAMI OLEH


PENGGUGAT MERUPAKAN DAMPAK DARI WANPRESTASI YANG
DILAKUKAN OLEH PENGGUGAT SENDIRI (EXCEPTIO NON
ADIMPLETI CONTRACTUS)
1. Bahwa sebelum memutus kontrak, TERGUGAT telah meminta
diselenggarakannya musyawarah sebagai usaha pembantuan untuk mencari
penyelesaian terkait keterlambatan PENGGUGAT dalam memenuhi kontrak.
Namun, PENGGUGAT tetap tidak dapat memperbaiki kegagalannya. Oleh
karena itu, TERGUGAT berhak memutus kontrak secara sepihak.
2. Bahwa setelah dilakukan perpanjangan kontrak PENGGUGAT tidak
memberikan kepastian terkait pengiriman dan kedatangan mesin diesel yang
telah dipesan
3. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah sepatutnya exceptio non
adimpleti contractus yang diajukan TERGUGAT haruslah diterima.

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT membantah seluruh dalil TERGUGAT kecuali yang


secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT
2. Bahwa pemutusan kontrak secara sepihak yang dilakukan TERGUGAT
bukanlah suatu PMH karena pemutusan kontrak hanya dapat dilakukan
apabila PENGGUGAT telah Wanprestasi
3. Bahwa PENGGUGAT sebelumnya telah mengalami keadaan kahar dan
dimaklumi oleh TERGUGAT.
4. Bahwa gagalnya prediksi banjir oleh PENGGUGAT merupakan kesalahan
dari PENGGUGAT sendiri yang menyebabkan tidak terlaksananya produksi
dari sisa mesin diesel
FHP LAWFIRM
 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 
Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

5. Bahwa tanggapan somasi kedua dari PENGGUGAT tidak mampu memberi


kepastian kapan mesin diesel tersebut selesai diproduksi dan segera
dikirimkan ke TERGUGAT, dan hingga kontrak telah diputus, denda sebesar
0,5% yang telah tercantum pada somasi kedua tidak dibayarkan oleh
PENGGUGAT.
6. Bahwa uang muka yang telah dibayarkan dapat dikembalikan apabila
PENGGUGAT telah wanprestasi sesuai dengan Putusan PN Tanjung Karang
No. 5/Pdt.G/2015/PN.Tjk
7. Bahwa TERGUGAT memutus kontrak secara sepihak demi menghindari
kerugian yang lebih besar akibat wanprestasi dari PENGGUGAT, sehingga
kerugian yang dialami PENGGUGAT bukan kesalahan TERGUGAT
8. Bahwa melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 791/K/SIP/1972 tertanggal
25 Februari 1973 secara tegas telah memberikan batasan terhadap
penerapan tuntutan uang paksa (dwangsom), yang kaidah hukumnya dikutip
sebagai berikut; “Lembaga hukum uang paksa atau dwangsom (ex Pasal 606
Rv) tidak dapat diterapkan terhadap perkara perdata yang diktum putusan
hakim berupa: menghukum TERGUGAT untuk membayar sejumlah uang
kepada PENGGUGAT”. Sehingga sudah sepatutnya norma hukum dalam
Pasal 606 huruf a Rv menjadi dasar majelis hakim untuk menolak penerapan
uang paksa dalam perkara a quo.
FHP LAWFIRM
 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Kuningan Barat, 
Kec. Mampang Prapatan, 
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Alamat e-mail:  fhp.consultant.sh@gmail.com

Berdasarkan hal sebagaimana diuraikan diatas, PENGGUGAT memohon


kiranya Majelis Hakim Perkara a quo memberikan putusan sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara

1. Menolak Replik PENGGUGAT untuk seluruhnya


2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.

Atau

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,
mohon dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

HORMAT KAMI,

PT WINA MOTORINDO

KEMAL
FIKRI ROYADI, S.H., M.H., ALNABEE RHEVANSYAH, S.H.,
LL.M. M.H., LL.M.
NIA. 02.04112 NIA. 02.103226

Anda mungkin juga menyukai