KIMIA ANORGANIK I
- 2+ + 2+ 2+
Mn O 4 + 5 Fe + 8H → Mn +5 Fe +2 H2 O
l
(Treadwell, 1916).
Keakurasian dari standarisasi bergantung pada kualitas dari reagen dan
instrumen yang digunakan.Contohnya, dalam titrasi asam-basa, jumlah dari analit
berhubungan dengan jumlah absolut dari titran yang digunakan dalam analisa
stoikiometri antara titran dan analit.Jumlah titran yang digunakan merupakan
tanda dari konsentrasi titran.Sehinga keakurasian analisa titrimetri dapat tidak
lebih baik dari keakurasian dari yang mana konsentrasi dari titran yang diketahui
(Harvey, 2000).
Reagen yang digunakan sebagai standar dikelompokkan menjadi dua, standar
primer dan standar sekunder.Reagen primer dapar digunakan untuk menyediakan
suatu standar yang mengandung jumlah analit yang diketahui secara akurat.
Contohnya, sampel yang ditimbang secara akurat sebanyak 0,01250 g K 2Cr2O7
benar-benar mengandung 4,149 × 10-4 mol K2Cr2O7. Jika sampel yang sama
dimasukkan dalam labu takar 250 mL dan diencerkan, konsentrasi dari larutan ini
akan benar-benar 1,700 × 10-3 M. Suatu reagen primer harus memiliki
stoikiometri yang diketahui, kemurnian yang diketahui dan stabil dalam masa
penyimpanan yang panjang, baik dalam bentuk padatan atau larutan. Karena
sulitnya membentuk tingkat hidrasi, bahkan setelah pengeringan, material yang
terhidrasi biasanya tidak dapat dikatakan sebagai reagen primer .Reagen yang
tidak memenuhi kriteria dari reagen primer dikatakan sebagai reagen
sekunder.Kemurnian dari reagen sekunder dalam bentuk padat atau konsentrasi
standar yang dibuat dari reagen sekunder harus ditentukan menggunakan reagen
primer (Harvey, 2000).
Istilah oksidasi, dalam pengertian tersempit, menyatakan bahwa terjadinya
pengambilan oksigen oleh suatu unsur atau senyawa. Sehingga, besi (II) oksida,
pada saat dipanaskan di udara, akan beubah menjadi besi (III) oksida dan
reaksinya disebut sebagai reaksi reduksi oksidasi . Namun, karena besi (III)
klorida memiliki kesamaan dengan besi (II) klorida yang sehingga membuat besi
(III) oksida dengan besi (II) oksida, membuat perubahan besi (II) klorida menjadi
besi (III) klorida disebut oksidasi, biarpun tidak selalu oksigen akan terlibat dalan
proses reaksi sama sekali (Treadwell, 1916).
Oksidasi adalah peningkatan valensi dari suatu unsur yang mengarah ke arah
positif, reduksi adalah peningkatan pada valensi dari suatu unsur yang mengarah
ke arah negatif.Oksidasi melibatkan muatan positif atau hilangnya muatan negatif
dan reduksi melibatkan hilangnya muatan positif atau meningkatnya muatan
negatif (Treadwell, 1916).
Kelarutan menjadi fundamental yang penting dalam jumlah besar dari disiplin
saintek dam aplikasi secara praktek.Kelarutan sering dikatakan sebagai salah satu
dari karakteristik senyawa, yang berarti kelarutan sering digunakan sebagai salah
satu faktor untuk mendeskripsikan suatu senyawa.Untuk mengindikasi kepolaran
suatu senyawa sebagai panduan untuk pengaplikasian suatu senyawa.Kelarutan
suatu senyawa berguna dalam memisahkan campuran.Sebagai contoh, untuk
memisahkan garan dan silika, dapat dilakukan dengan melarutkan garam dalam
suatu pelarut polar, seperti air dan menyaring silika yang tidak larut dalam
air.Beberapa campuran ionik dapat larut dalam air, hal tersebut dapat terjadi
karena ada interaksi muatan positif dan muatan negatif .Sebagai contoh ion positif
garam berinteraksi dengan oksigen dari air dan juga ion negatif berinteraksi secara
parsial pula dengan atom positif hidrogen dari air (Singsodiya, 2013).
Antara iya atau tidak, jika suatu logam akan terlarut dalam suatu asam yang
dapat megoksidasi bergantung pada aktivitas dari logam dan asam yang
mengoksidasi, konsentrasinya, dan sifat dari produk yang terbentuk. Karena
oksidasi pada dasarnya merupakan reaksi molekuler, semakin kecil konsentrasi
dari air yang ada, yang dimana mengionisasi asam, semakin besar aktivitas
oksidator. Semua logam dalam deret volta, sampai dengan perak dapat teroksidasi
dalam asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat (Noris, 1921).
Dengan kehadiranudara, larutan asam melarutkan beberapa jenis logam yang
tidak diserang oleh asam-asam pada saat ketidakhadiran oksigen.Ada
kemungkinan dimana logam akan teroksidasi terlebih dahulu oleh oksigen dan
membentuk suatu oksida yang kemudian akan larut dalam kehadiran suatu asam.
Contohnya tembaga yang dimana berada dibawah hidrogen dalam deret volta,
tidak akan beraksi dengan asam encer, namun ketika oksigen hadir, akan berubah
menjadi garam. Tembaga bereaksi dengan asam asetat encer dengan kehadiran
udara, garam basa akan terbentuk, yang dimana tidak terlarut dalam air, yang
digunakan sebagai pewarna dengan nama vedigris. Timah, yang berada pada deret
volta tingkat rendah, berada dekat hidrogen, hanya sedikit terserang oleh asam
ener, namun ketika ada oksigen, timah akan larut (Noris, 1921).