Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KELAS IBU HAMIL

PUSKESMAS WANGISAGARA

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan kelas ibu Hamil merupakan untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tata muka yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik
dengan buku KIA.
B. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil menganai
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, dengan
menggunakan buku kia.

II. MATERI
 Kehamilan
 Tanda Kehamilan
 Perubahan fisik dan psikologis dan ketidaknyamanan fisiologis saat hamil
 Pemeriksaan kehamilan
 Aktifitas yang baik selama hamil
 Hal-hal yang perlu dihindari selama hamil
 Mitos selama hamil
 Persiapan persalinan / P4K
III. PELAKSANAAN
 Tanggal 11-07-2016 : RW 10 Desa Neglasari dan RW 02 Desa Wangisagara
 Tanggal 12-07-1016 : RW 07 Desa Neglasari dan RW 09 Desa Wangisagara
 Tanggal 13-07-2016 : RW 05 Desa Sukamukti
 Tanggal 14-07-2016 : RW 07 Desa Sukamukti

Waktu : 09.00 – 11.15 WIB

IV. METODE
 Curah Pendapat
 Cramah, Tanya jawab, diskusi
 Penugasan
 Partisipatif dan praktek
V. ALAT BANTU
 Food Model, Piramida makanan
 Buku pegangan : Buku pedoman pelaksanaan kelas Ibu Balita, Buku KIA,
Lembar balik

VI. SASARAN
Kelompok kelas Ibu
PERINCIAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

NO WAKTU ACARA KET.

1 09.00 – 09.10 Pengisisan daftar hadir / perkenalan peserta

2 09.10 – 09.20 Curah pendapat tentang materi pertemuan I


Penyampaian materi kelas ibu hamil ( disertai
3 09.20 – 10.35
demonstrasi dan praktik serta Tanya jawab)
4 10.35 – 10.45 Evaluasi

5 10.45 – 10.50 Kesimpulan

6 10.50 – 11.10 Senam ibu hamil

7 11.10 – 11.15 penutup


KERANGKA ACUAN KELAS IBU HAMIL
PUSKESMAS WANGISAGARA

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan kelas ibu Hamil merupakan untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tata muka yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik
dengan buku KIA.
B. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil menganai
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, dengan
menggunakan buku kia
II. MATERI
 Tanda-tanda awal persalinan
 Tanda-tanda persalinan (inpartu)
 Proses persalinan
 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
 KB pasca persalinan
 Pelayanan nifas
 Aktifitas selama nifas
 Hal-hal yang harus dihindari selama nifas
 Mitos
III. PELAKSANAAN
 Tanggal 02-08-2016 : RW 09 Desa Wangisagara
 Tanggal 06-08-1016 : RW 02 Desa Wangisagara
 Tanggal 11-08-2016 : RW 06 Desa Sukamukti dan RW 10 Desa Neglasari
 Tanggal 12-08-2016 : RW 07 Desa Sukamukti dan RW 07 Desa Neglasari

Waktu : 09.00 – 11.15 WIB


IV. METODE
 Curah Pendapat
 Cramah, Tanya jawab, diskusi
 Penugasan
 Partisipatif dan praktek
V. ALAT BANTU
 Food Model, Piramida makanan
 Buku pegangan : Buku pedoman pelaksanaan kelas Ibu Balita, Buku KIA,
Lembar balik
VI. SASARAN
Kelompok kelas Ibu
PERINCIAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

NO WAKTU ACARA KET.

1 09.00 – 09.10 Pengisisan daftar hadir / perkenalan peserta

2 09.10 – 09.20 Curah pendapat tentang materi pertemuan II


Penyampaian materi kelas ibu hamil ( disertai
3 09.20 – 10.35
demonstrasi dan praktik serta Tanya jawab)
4 10.35 – 10.45 Evaluasi

5 10.45 – 10.50 Kesimpulan

6 10.50 – 11.10 Senam ibu hamil

7 11.10 – 11.15 penutup


MATERI PERTEMUAN KELAS IBU HAMIL KE I

1. Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam Rahim seorang perempuan. Itu terjadi
karena adanya pembuahan diaman bertemunya cairan mani suami dengan sel telur istri.
Kehamilan normal lamanya 280 hari ( 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama
haid terakhir.
Kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu:
- Trimester ke 1 : kehamilan hingga 12 minggu
- Trimester ke 2 : kehamilan 12 – 24 minggu
- Trimester ke 3 : Kehamilan 24 – 36 minggu-lahir

2. Tanda hamil
Tanda awal hamil yaitu terlambat haid paling sedikit 1-2 minggu berturut-turut, walaupun
terkadang ada bercak darah. Untuk lebih pasti dapat melakukan test kehamilan, atau dengan
memeriksakan diri ke bidan/dokter.

3. Perubahan fisik dan psikologis dan ketidaknyamanan fisiologis saat hamil


Ketidaknyamanan yang dapat dialami ibu hamil diantaranya:

NO KETIDAKNYAMANAN CARA MEGATASI


1 Keputihan - Jaga kebersihan alat kelamin dan gunakan celana dalam
yang bersih dan kering.
- Jika keputihan terasa baud an gatal segera periksakan ke
nakes
2. Nyeri pinggang - Berolahraga: senam hamil / jalan kaki sekitar 1 jam tiap
hari
- Berdiri dengan posisi tegak lurus
- Tidur miring ke kiri dan meletakkan bantal diantara
kedua lutut
- Duduk dengan sikap tubuh tegak
- Hindari duduk terlalu lama
- Saat duduk ganjal belakang punggung dengan bantal
empuk
- Hindari berdiri terlalu lama
- Saat mengambil benda di bawah usahakan untuk
berjongkok dengan menjaga sikap punggung tegak
secara perlahan
3 Kram kaki - Meningkatkan konsumsi makanan tinggi kalsium dan
magnesium
- Senam hamil
- Pijat kaki dengan cara meluruskan kaki, minta suami
menekan lutut ke bawah dan menarik telapak kaki
kearah tubuh
4 Bengkak kaki - Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam,
misalnya telur asin, ikan asin
- Tidur dengan kaki diganjal bantal
- Gunakan penopang kaki apabila terlalu lama duduk
- Jangan menyilangkan kaki ketika duduk
- Jika upaya tersebut tidak berhasil, periksakan diri ke
nakes
5 Ambeien - Perbanyak konsumsi makanan berserat
- Minum cairan yang banyak
- BAB secara rutin. Sebelum BAB upayakan minum air
hangat
- Lakukan olah raga ringan seperti jalan kaki
- Hindari mengejan ketika BAB
- Total kenaikan berat badan selama hamil 9-12 kg
Sementara itu perubahan tubuh selama hamil diantaranya:
a. Perubahan pada payudara
Payudara terasa membesar/membengkak , ini terjadi karena kelenjar air susu membesar
dan menyimpan lemak sebagai persiapan menyusui.
b. Peningkatan berat badan
Pada akhir trimester pertama, ibu akan merasan kenaikan berat badan yang besar.
Penambahan berat badan selama kehamilan ialah pada rimester pertama sekitar 1,5 – 2 kg,
ada trimester 2 naik sekitar 4-6 kg, dan pada trimester 3 beret badan naik sekitar 6-8 kg.
c. Perubahan pada kulit
Keadaan ini terjadi karena adanya kelebihan pigmen pada tempat seperti pipi dan sekitar
hidung (topeng kehamilan), sekitar putting, di pusar, dll, yang umumnya akan menghilang
setelah melahirkan.

Kemudian perubahan psikologis pada ibu hamil diantaranya:


- Pada trimester I , umumnya terjadi penurunan kemauan seksual karena letih dan mual,
perubahan suasana hati seperti depresi, dan khawatir akan penampakan fisik yang akan
menjadi tidak menarik
- Pada trimester II, ibu mulai lebih bias menerima perubahan fisik dirinya karena gerakan
janin mulai terasa, dan lebih memperhatikan kondisi janin dan dirinya sendiri.
- Pada trimester III, akan muncul perasaan takut campu gembira karena akan mendekati
persalinan, muncul kekhawatiran akan kondisi kesehatan dan fisik janin, dan khawatir akan
tugas setelah menjadi ibu.

Selain itu dapat juga timbul gangguan emosional selama hamil diantaranya:
- depresi
- Stress
- ansietas (kecemasan)
- insomnia (sulit tidur)

4. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil.
Sedangkan setiap memeriksaakan hamil, terdapat standar pelayanan yang harus diperoleh
seorang ibu hamil diantaranya:
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan.
g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB paska persalinan

5. Aktifitas yang baik selama hamil


a. Nutrisi selama hamil
Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan ketentuan gizi seimbang, sedangkan makanan
yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama hamil antara lain adalah minuman yang beralkohol,
minuman yang mengandung kafein misalnya kopi, makanan yang mengandung zat tambahan
seperti pengawet, makanan yang tercemar (pestisida, logam berat).

Manfaat makanan yang dimakan oleh ibu hamil yaitu:


- Untuk kebutuhan gizi tubuh sendiri agar tidak terjadi Kurang Energi Kronis (KEK)
- Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin
- Untuk merpersiapkan pembentukan air susu ibu

Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Anemia adalah kondisi dimana
kadar Hb dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya kadar Hb dalam darah seseorang
sekitar 11 g/100 ml. Bila kadar Hb dalam darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita
digolongkan anemia ringan, sedangkan bila kadar HB 6-8 g/100 ml berarti menderita anemia
sedang. Penderita dimasukkan ke dalam kelompok anemia berat bila kadar Hb kurang dari 6
g/100 ml

Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi disebut anemia defisiensi besi. Selain itu
dapat juga kekurangan asam folat dan vitamin B12 (anemia megablostik). Anemia dapat juga
terjadi akibat sumsum tulang belakang yang kurang mampu membuat sel-sel darah
baru(anemia hipoplastik), dan akibat penghancuran sel darah merah lebih cepat dari
pembuatannya(anemia hemolitik). Dalam kehamilan, yang paling sering di jumpai adalah
anemia kekurangan zat besi.

Anemia pada ibu hamil disebabkan volume darah dalam tubuh meningkat 50%, ini karena
tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi
pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat besi
sebanyak 800 mg, dimana 500 mg untuk pertumbuhan sel darah merah ibu sedang 300 mg
untuk janin dan plasenta

Kondisi anemia ibu hamil tidak diatasi dapat mengakibatkan mudah pingsan, mudah
mengalami keguguran atau proses melahirkan yang berlangsung lama akibat kontraksi yang
tidak bagus

b. Perawatan Kehamilan
- Psikologis
Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa
telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk
mengasuh dan mendidik anaknya. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mengalami
masalah emosional selama hamil misalnya depresi akan mempengaruhi proses
perkembangan otak janin dan membawa dampak emosi serta perilaku anak setelah
lahir. Kesehatan dan kesiapan psikologis sangat penting bagi masing-masing pihak baik
istri maupun suami (Depkes RI, 2009).

Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi
ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan sudah pasti akan mempermudah
dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akibat hadirnya janin di dalam perutnya

- Hubungan suami istri atau senggama selama kehamilan


Kehamilan bukan penghalang aktivitas seksual, senggama boleh dilakukan selama
kehamilan dalam keadaan sehat. Wanita hamil lebih mudah mencapai orgasme ganda,
hal ini terjadi karena berbagai hormon wanita dan hormon kehamilan mengalami
peningkatan. Ini menyebabkan perubahan pada sejumlah organ tubuh antara lain
payudara dan organ reproduksi, termasuk vagina sehingga menjadi lebih sensitive dan
responsif

Libido dan keinginan untuk menikmati hubungan intim selama masa kehamilan sangat
bervariasi. Umumnya dorongan seksual agak menurun di triwulan pertama. Hal ini
disebabkan perubahan hormon yang menimbulkan mual-mual membuat ibu tidak ada
dorongan untuk melakukan hubungan seks. Triwulan kedua dorongan seksual wanita
hamil akan kembali meningkat, sejalan dengan hilangnya keluhan mual. Libido ini turun
kembali di triwulan ke 3 akibat ukuran dan berat janin yang semakin meningkat
Tidak ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil, asalkan
kehamilan dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, lakukan senggama kapanpun
menginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati
aktivitas hubungan seksual, ibu dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran,
serta stress yang mungkin muncul selama masa kehamilan. Jika kehamilan beresiko
misalnya plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta previa) lebih baik
berkonsultasi dulu dengan dokter. Begitu juga apabila ibu mengalami pendarahan
ringan seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan triwulan pertama, tunda dulu
keinginan melakukan hubungan intim. Hubungan seksual selama kehamilan juga
bermanfaat sebagai persiapan bagi otot panggul untuk menghadapi proses persalinan.
Setelah melahirkan sebaiknya senggama dilakukan setelah masa nifas (40 hari)

- Konsumsi obat ibu hamil


Selama kehamilan apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin,
sehingga jika salah minum obat akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di
dalam rahim ibu. Sebelum hamil delapan bulan ada baiknya ibu tidak minum obat apa
pun, kalaupun terpaksa minum obat perlu ekstra hati-hati.

Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan sebelum menelan suatu obat

 Biasakan untuk selalu memberitahu petugas kesehatan bahwa ibu sedang hamil.
 Jangan segan-segan bertanya apakah obat yang diberikan benar-benar aman bagi
ibu hamil atau tidak.
 Kalaupun mengkonsumsi obat bebas seperti obat flu atau batuk tanyakan dosis
aman untuk ibu hamil.
 Bila terpaksa mengkonsumsi obat untuk penyakit ibu tanyakan efek samping obat
tersebut terhadap janin.
 Berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan
tradisional.

c. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa kehamilan, oleh karena itu sangatlah
penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda bahaya
yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis.

Tanda-tanda bahaya kehamilan sebagai berikut:


- Perdarahan lewat jalan lahir yang jika terjadi pada kehamilan muda dapat menyebabkan
keguguran, sedangkan jika terjadi pada kehamilan tua dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin dalam kandungan.
- Bengkak di kaki, tangan dan wajah yang disertai sakit kepala hebat, dapat disertai
dengan kejang-kejang. Ini merupakan tanda dan gejala keracunan kehamilan (pre-
eklampsia), dapat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
- Demam tinggi biasanya akibat adanya infeksi bakteri atau malaria. Demam dapat
membahayakan jiwa ibu, terjadi keguguran atau bayi lahir kurang bulan.
- Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya gangguan pada
kehamilan dan dapat membahayakan janin dalam kandungan.
- Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama sekali, hal ini merupakan tanda
bahaya janin. Gerakan janin diharapkan 10 kali dalam 12 jam saat ibu terjaga.
- Ibu muntah terus dan tidak mau makan. Keadaan ini membahayakan kesehatan ibu.
- Trauma dan cedera pada perut yang dapat terjadi karena jatuh, kecelakaan lalu lintas
dan lain-lain.

6. Mitos selama hamil


Kepercayaan yang tidak benar selama masa hamil diantaranya:
- Ibu hamil mengurangi makan agar bayi tidak besar
- Ibu hamil tidak boleh makan udang dan ikan-ikan laut lainnya
- Ibu hamil tidak boleh tidur siang
7. Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker Persiapan
Menghadapi Persalinan

Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan yang
aman oleh tenaga kesehatan dengan menentukan tempat untuk bersalin atau melahirkan,
menentukan penolong persalinan, menginformasikan riwayat kehamilan, tanda-tanda ibu hamil
yang akan bersalin atau melahirkan, dan suami mendampingi selama proses persalinan
berlangsung dan mendukung upaya rujukan bila diperlukan

Keluarga harus dapat menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medis. Suami
atau keluarga harus dapat menghindari 3T (terlambat) yaitu terlambatr mengambil keputusan,
terlambat ke tempat pelayanan dan terlambat memperoleh pertolongan medis sehingga suami
atau keluarga waspada dan bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda bahaya kehamilan.
Suami atau kelaurag merencanakan system angkutan (ambulan desa) dan menyiapkan
pendonor darah potensial jika diperlukan serta mendampingi ibu pada saat selesai persalinan .
MATERI PERTEMUAN KELAS IBU HAMIL KE II

1. Tanda-tanda awal persalinan


- Lightening atau dropping yaitu kepala turun memasuki ruang pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
- Perut terlihat melebar, fundus uteri turun.
- Ibu sering kecing atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin.
- Perasaan sakit di pinggang karena adanya kontraksi-kontaksi lemah dari uterus.
Adanya kontraksi rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan tertentu.
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisa
bercampur darah (bloody show). Keluarnya bercak darah bukan petunjuk akurat ibu
akan segera melahirkan. Namun ibu perlu waspada terhadap hal tersebut, jika
perdarahan banyak, ibu perlu segera ke Polindes/Puskesmas tanpa perlu
menunggu hingga kontraksi yang terjadi mulai teratur dan bertambah kuat
kekuatannya.
- Pecahnya ketuban

2. Tanda-tanda persalinan (inpartu)


- Adanya kontraksi Rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan tertentu.
Biasanya lama kontraksi antara 45-75 detik. Kekukatan kontraksi: semakin lama
akan bertambah kuat. Saat mulas jika kita menekan perut dengan telunjuk akan
terasa mengeras. Jarak antar kontraksi: akan bertambah sering, permulaan 10
menit sekali, kemudian menjadi semakin sering.
- Vulva membuka karena tertekan kepala janin.
- Tekanan pada anus semakin kuat sehingga dorongan mengejan semakin kuat.
- Pecahnya kantung ketuban.
- Perineum menonjol.
- Pembukaan jalan lahir lengkap.

3. Proses persalinan
Ibu berhak memilih proses persalinan yang sesuai dengan keinginannya, tetapi kondisi
janin maupun kehamilan yang seringkali tidak diduga akan membuat ibu menjalani
penanganan persalinan dengan proses tertentu. Pada saat ini penolong akan
memberitahukan kepada ibu dan keluarga untuk meminta persetujuan tindakan atau
rujukan.

Proses persalinan terdiri dari empat kala, yaitu:


a. Kala I : dimulai sejak awal kontraksi dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang
cukup sehingga menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks.
b. Kala II: kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (+10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi.
c. Kala III: segera setelah kelahiran bayi dan berakhir dengan kelahiran plasenta dan
selaput ketuban.
d. Kala IV : dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama post partum.

4. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Sebelum persalinan berlangsung Bidan atau penolong persalinan akan
memberitahukan kepada ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini. Penting sekali untuk bayi
agar disusui segera (1/2-1 jam) setelah bayi lahir dengan cara bayi dikeringkan dahulu
kemudian letakkan bayi di dada ibu agar bayi berusaha mencari puting susu ibu. Upaya
untuk menyusu dalam 30 menit sampai 1 jam pertama kelahiran, penting untuk
keberhasilan proses menyusui selanjutnya yaitu karena akan merangsang produksi ASI,
serta memperkuat reflex menghisap bayi. Reflek menghisap awal pada bayi paling kuat
dalam beberapa jam pertama setelah lahir.

Ibu sebaiknya menyusui bayinya dengan cara alami, karena air susu ibu (ASI)
merupakan menu utama bagi seorang bayi. Sebaiknya ibu memberikan ASI kepada
bayi setiap 2-3 jam. Menyusui bayi dengan ASI adalah tradisi yang sangat mulia, baik
dari sudut pandang agama dan sosial maupun dunia ilmu kedokteran modern, karena
ASI disamping sebagai makanan utama bayi, juga penguat jalinan jiwa. Misalnya saja
saat disusui bayi menggenggam kepalan tangannya, dan menempatkan dibawah dagu
dan menggerakkan jari kakinya kontak mata antara ibu dan bayi juga terjadi yang dapat
meningkatkan komunikasi antara ibu bayi.

5. KB pasca persalinan
Pemilihan jenis KB sampai saat ini belum ditemukan suatu metode kontrasepsi yang
ideal atau sempurna. Ideal dalam arti aman dan tidak berbahaya, dapat diandalkan,
sederhana, murah dan dapat diterima oleh orang banyak dan dapat dipakai dalam
waktu lama secara efektif.

Calon akseptor (peserta KB) harus mendapat penjelasan mengenai efektivitas dan
keamanan alat kontrasepsi tersebut. Faktor yang dapat berakibat buruk terhadap
akseptor KB misalnya spiral tidak boleh dipasang pada ibu yang mengalami infeksi
panggul atau perdarahan dari jalan lahir yang tidak diketahui penyebabnya.

Kontrasepsi terpilih untuk pasca salin harus mempertimbangkan beberapa hal seperti
berikut ini:
- Pastikan ibu menyusukan bayinya atau tidak.
- Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
- Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan tumbuh
kembang bayi bila ibu menggunakan kontrasepsi.
- Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat
kontrasepsi.
- Kontrasepsi terpilih harus tidak mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI atau
mengganggu kesehatan bayi.

6. Pelayanan nifas
Pelayanan kesehatan pada masa nifas (Kf) paling sedikit dilakukan sebanyak 3 kali,
yaitu:
a. KF 1: masa 6 jam – 3 hari setelah persalinan
b. KF 2 : masa hari ke 4 – 28 setelah persalinan
c. KF 3 : masa hari ke 29 – 42 setelah persalinan
Adapun pelayanan yang didapatkan diantaranya meliputi :
- Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dansuhu tubuh
- Pemnatauan umlah darah yang keluar
- Pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina
- Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan
- Pemberian kapsul vitamin A 2 kali yaitu satu kapsul segera setalah melahirkan
dan satu kapsul setalah 24 jam pemberian kapsul vit A pertama.
- Minum tablet tambah dara setiap hari
- Pelayanan KB pasca lahir.
7. Aktifitas selama nifas
a. Gizi
Saat hamil, kebutuhan gizi ibu hamil sangatlah penting. Begitu juga dengan hal yang
penting bagi ibu ketika masa nifas. Hal itu dikarenakan saat masa nifas ibu hamil
membutuhkan berbagai macam makanan bergizi untuk memulihkan tenaganya dan
menjaga kesehatan ibu hamil.
Berikut ini cara mencukupi gizi bagi ibu yang menjalani masa nifas :
- Mengkonsumsi kalori sebanyak 500 setiap hari.
- Makan dengan menu diet yang seimbang misalnya saja protein, vitamin dan mineral
yang cukup.
- Minum air putih sedikitnya sebanyak 3 liter setiap harinya.
- Memakan makanan sehat untuk ibu hamil yang kaya akan zat besi.
- Mengkonsumsi pil penambah darah agar ibu tidak mengalami anemia setelah
menjalani proses persalinan.

b. Mobilisasi
Kendati merasa letih ibu tidak boleh bersikap malas-malasan dengan hanya berbaring
sepanjang waktu, ibu harus mulai bergerak supaya sirkulasi darahnya menjadi baik.

c. Kebersihan Diri.
Saat masa nifas, ibu hamil harus pintar-pintar dalam merawat kebersihan dirinya. Hal itu
dikarenakan saat masa nifas ibu hamil rentan terkena kuman dan bakteri yang akan masuk
ke dalam vagina. Berikut ini cara menjaga dan merawat kebersihan diri ketika masa nifas :
- Mandi dua kali sehari dengan membersihkan seluruh tubuh.
- Yang penting diperhatikan adalah kebersihan alat kelamin. Ibu bisa membersihkannya
dengan air yang mengalir, hindari pemakaian sabun pembersih kewanitaan. Cara
membersihkannya di bagian vulva terlebih dahulu depan ke belakanag jangan
kebalikan, barulah setelah itu membersihkan daerah di sekitar dubur. Sehabis BAB dan
BAK vulva harus selalu bersih.
- Mengganti pembalut sesering mungkin, mengganti pembalut ini bisa dilakukan
sebanyak 4 jam sekali. Meski belum 4 jam namun jika pembalut sudah penuh ibu
harus segera menggantinya.
- Ketika hendak makan sebaiknya ibu hamil cuci tangan menggunakan sabun. Ketika
akan menyentuh kelamin harus mencuci tangan dengan sabun begitu pula setelah
menyentuh kelamin
d. Istirahat
Istirahat sangat penting dilakukan bagi ibu paska melahirkan. Sehabis melahirkan, ibu akan
merasakan kelelahan yang amat sangat. Berikut ini cara beristirahat yang benar sehabis
masa nifas:
- Istirahat cukup 8 jam sehari
- Melakukan kegiatan rumah tangga dengan cara yang perlahan-lahan
- Untuk menjaga pola tidur bayi, saat ia tidur maka ibu juga harus ikut tidur.
- Saat kekurangan tidur, ibu hamil akan dirugikan dalam berbagai hal. ASI jumlahnya
berkurang, proses involusi uterus menjadi lambat dan pendarahan semakin banyak,
membuat ibu hamil depresi, tidak mampu merawat dirinya sendiri dan juga bayinya.
e. Periksa kesehatan selama nifas secara teratur ke bidan/dokter
f. Jika ada keluhan, kelainan atau sakit segera mencar pertolongan bidan/dokter

8. Hal-hal yang harus dihindari selama nifas


a. Pertolongan persalinan bukan oleh tenaga kesehatan
b. Membebat perut terlalu kencang
c. Menempelkan daun-daunan pada alat kelamin, karena dapat menimbulkan infeksi
d. Duduk diatas bara api
e. Membuang ASI (kolostrum) yang pertama kali keluar
f. Membersihkan payudara dengan alcohol/betadine
g. Minum jamu bersalin yang tidak direkomendasikan

9. Mitos
Ada berbagai macam pantangan saat masa nifas yang tidak diketahui oleh ibu yang habis
melahirkan. Sama seperti pantangan makanan ibu hamil, yang tentu saja tidak boleh dilakukan
Jika dilakukan akan ada dampak buruk yang terjadi pada ibu yang menjalani masa nifas
tersebut. Berikut ini adalah berbagai macam pantangan yang harus dihindari paska melahirkan
atau saat masa nifas :

a. Tidak Berhubungan Seks


Pantangan yang harus diperhatikan adalah ibu sehabis melahirkan, tidak boleh
berhubungan seks selama 40 hari setelah melahirkan atau saat masa nifas tersebut.
Pantangan itu memang benar adanya sebab rahim baru akan normal ketika 3 bulan setelah
persalinan.
b. Makan Ikan Tawar
Manfaat ikan bagi ibu hamil ini tidak bisa dirasakan saat masa nifas. Ikan tawar seperti lele,
mujair, ikan belanak dan ikan tawar lainnya, hal itu bisa menyebabkan jahitan ibu menjadi
sakit.
c. Telur
Ibu tidak boleh makan telur sebab penyembuhan luka akan lama.
d. Daging
Ibu yang menjalani masa nifas tidak boleh makan daging sebab, bisa membuat darah yang
dikeluarkan oleh ibu semakin banyak saat nifas.
e. Buah-Buahan
Buah-buahan untuk ibu hamil memang bagus untuk kesehatan namun saat nifas ada buah
pantangan. Buah pantangan itu adalah mangga, pisang dan berbagai macam buah yang
asam. Buah yang asam bisa membuat bayi menjadi diare terutama ibu yang menyusui.
f. Makanan Gatal
Makanan yang bisa menimbulkan gatal tidak boleh dikonsumsi, makanan itu adalah daun
talas, daun kangkung, daun genjer, daun kacang, daun lompong dan daun yang lainnya. Jika
dimakan ibu akan mengalami gatal-gatal di tubuhnya dan juga di jahitannya.
g. Lalapan
Lalapan tidak bagus untuk ibu yang menyusui anaknya sebab lalapan tidak steril, banyak
kuman dan bakteri yang ada di dalam lalapan itu. Kuman dan bakteri yang masuk ke dalam
tubuh bayi bisa menyebabkan bayi rentan terkena penyakit.

Anda mungkin juga menyukai