Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI DI INDONESIA DAN UJIAN

SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK

Dosen Pengajar:
Ni Nengah Lasmini, S.S.T.Ak., M. Si

Disusun Oleh:
1. Putu Ery Yoga Pratama NIM 2115613046
2. Ni Made Prapti Pratiwi NIM 2115613051

KELAS 2A
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah Etika Profesi dan Bisnis ini dengan baik dan
tepat waktu. Dalam makalah yang kami susun ini berisi materi Pendidikan Profesi Akuntansi di
Indonesia dan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini, baik itu teman-teman, dosen dan semua yang telah membantu
kami.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat dinilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam membantu penyempurnaan
makalah ini sehingga kami dapat mengerjakan makalah selanjutnya dengan lebih baik.

Jimbaran, 30 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia................................................................................3
2.2 Ujian Sertifikasi Akuntan Publik.................................................................................................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................5
3.2 Saran............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu profesi diperoleh dengan kegiatan keilmuan yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diadakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada bidang keilmuan tersebut. Profesi tidak
hanya membutuhkan keterampilan pelakunya tetapi juga meggunakan etika layanan profesi
dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan dan keterampilan teknis.
Profesional dalam suatu bidang keilmuan harus memilki kemampuan dalam menguasai bidang
keilmuan tersebut secara rinci dan melakukan pembaharuan serta pengembangan dari ilmu
tersebut berlandaskan integritas kode etika profesi.

Akuntansi merupakan salah satu profesi yang memiliki peran cukup besar dalam dunia
bisnis, organisasi social maupu Lembaga pemerintah. Sehingga banyak perusahaan yang
membutuhkan jasa akuntan. Profesi akuntansi mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang
telah dibuat baik terhadap pekerjaannya, organisasinhya, masyarakat dan dirinya sendiri,
sehingga profesi akuntansi merupakan profesi yang penuh tanggung jawab. Dalam dunia
ekonomi khususnya akuntansi, setiap tahun peminat jurusan akuntansi dalam perguruan tinggi
juga selalju mengalami peningkatan, sehingga lulusan setiap tahun semakin banyak dan
persaingan dalam memperoleh pekerjaan tidak dapat dihindari lagi.

Dalam upaya peningkatkan kualitas, keterampilan, dan daya saing banyak lulusan
akuntansi yang menempuh Pendidikan Profesi akuntansi (PPAK) sehingga menjadi lebih
diperhitungkan karena lebih professional di bidang akuntansi. Pendidikan Profesi akuntansi
(PPAk) telah dijelaskan pada UU No.2/1989 serta UU No.34/1954, dalam UU tersebut dapat
disimpulkan PPAk mrupakan Pendidikan tambahan bagi seorang lulusan program sarjana Ilmu
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi yang ingin mendapatkan gelar akuntan. Lulusan PPAk
berhak mendapatkan Register Negara dan memperoleh sebutan akuntan dan dapat mengikuti
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), karena lulusan USAP merupakan syarat penting untuk
mendapatkan ijin praktek sebagai Akuntan Publik. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan
mempunyai 3 kemampuan bersaing yang lebih tinggi sebagai akuntan dibandingkan dengan para
sarjana.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pendidikan profesi akuntansi di Indonesia?
2. Bagaimana ujian sertifikasi akuntan publik?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dari makalah ini, maka tujuan dari adanya makalah
ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pendidikan profesi akuntansi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui ujian sertifikasi akuntan publik.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diterima dari maklah ini antara lain:
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Pendidikan profesi akuntansi di Indonesia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui ujian sertifikasi akuntan publik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia


Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan tambahan pada pendidikan
tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi akuntansi berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001
tanggal 21 November 2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.
PPAk diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan
kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan pendidikan profesi
akuntansi berhak menyandang gelar profesi Akuntan (disingkat Ak.). Lulusan Pendidikan
Profesi Akuntansi dapat bekerja sebagai, eksternal auditor, manajer keuangan, analisis
keuangan dan penyusun laporan keuangan. Lulusan pendidikan Profesi Akuntansi dapat
masuk kesemua sektor baik sektor berorientasi profit maupun yang berorientasi non profit.
Dalam peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014
tentang Akuntan Beregister Negara Pasal 3 dinyatakan :
(1) Pendidikan profesi akuntan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (3) huruf a
mencakup perkuliahan dan ujian sertifikasi akuntan profesional,
(2) Pendidikan profesi akuntan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh:
a. Asosiasi Profesi Akuntan atau,
b. Perguruan tinggi bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Akuntan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan,
(3) untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, seseorang harus berpendidikan paling
rendah diploma empat (D4) atau sarjana (S-l) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
Indonesia atau luar negeri yang telah disetarakan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan,
(4) Menteri melakukan pemantauan atau penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (5) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan oleh PPAJP".
Calon peserta yang berasal dari D-IV atau S-1 Non Akuntansi harus mengikuti
matrikulasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara PPAk yang mencakup common body

3
of knowledge dalam bidang akuntansi,meliputi antara lain: akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen dan biaya, auditing, sistem informasi, perpajakan, hukum bisnis, manajemen
keuangan, dan ekonomi.
Mengikuti PPAk akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti yang dijelaskan
oleh IAI. Jika menngikuti PPAk dan mendapatkan gelar CA seseorang akan mendapatkan
pengakuan sebagai Akuntan Profesional sesuai dengan panduan internasional (IFAC). Selain
itu juga dijaga kompetensinya sesuai dengan ketentuan IAI yang mengacu ke standar
internasional, pengakuan sebagai Akuntan Profesional yang diberikan tanggung jawab untuk
mengambil keputusan yang signifikan dalam bidang-bidang yang terkait dengan pelaporan
keuangan untuk kepentingan publik, dan dapat diakui oleh Professional Accountancy
Organization negara lain tanpa menempuh beberapa mata ujian. PPAk merupakan
kesempatan bagi lulusan akuntansi untuk memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah. Dari
fakta sulitnya mencari pekerjaan karena sedikitnya lowongan pekerjaan yang tersedia,
sebaliknya Indonesia masih kekurangan Akuntan Profesional. Sudah saatnya lulusan
Akuntansi berfokus kepada bidang ilmu yang dikuasai saat menempuh pendidikan di
perguruan tinggi yang lebih menjanjikan.
Pendidikan akuntansi di indonesia terdapat Kurikulum PPAk yang disusun
berdasarkan kompetensi utama Akuntan Profesional (Chartered Accountant/CA) yaitu:
1. Memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang
menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional dan integritas.
2. Memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan bisnis dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.

Kompetensi tersebut mengacu pada kompetensi yang ditetapkan oleh IES, best practices
organisasi profesi akuntansi internasional, dan kebutuhan pengguna jasa akuntan yang
dinamis.
Penyelenggaran PPAk meliputi paling sedikit 22 (dua puluh dua) sks dan paling
banyak 40 (empat puluh) sks yang ditempuh selama dua sampai dengan enam semester.
Penyelenggara PPAk dapat menambah mata kuliah di luar kurikulum inti PPAk sehingga

4
mencapai paling banyak 40 (empat puluh) sks. Penambahan tersebut dapat dilakukan selama
tidak melampaui batas waktu penyelenggaraan PPAk, yaitu paling lama enam semester.
2.2 Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) adalah sarana untuk menguji kemampuan
atau kompetensi profesional akuntan publik dalam bentuk Bersertifikat Akuntan Publik
(Certified Public Accountant/CPA). Diadakan pertama kali pada tahun 1997 oleh Ikatan
Akuntan Indonesia, ujian ini pada awalnya mengikuti pola CPA Examination di Amerika
Serikat yaitu diadakan dua kali dalam setahun. Setiap periodenya, ujian diadakan dalam dua
hari dengan mata ujian Pelaporan dan Akuntansi Keuangan (PAK), Auditing dan Jasa
Atestasi Lainnya (AUD), Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan (AMK), Sistem
Informasi Akuntansi (SIA), serta Perpajakan dan Hukum Komersial (PHK). Untuk
memperoleh sertifikasi CPA, setiap peserta ujian harus lulus kelima mata ujian tersebut
dalam kesempatan empat kali ujian atau dua tahun, mana yang lebih cepat.
Syarat peserta ujian adalah peserta merupakan Akuntan Register Negara, yaitu
mereka yang telah menyelesaikan pendidikan program sarjana/strata satu (SI) bidang
akuntansi dengan jumlah kredit minimal 160 SKS sebelum tahun 2002. Mereka yang lulus
setelah tahun 2002 wajib untuk menyelesaikan pendidikan SI bidang akuntansi dengan
jumlah minimal 144 SKS (sesuai dengan SK Mendiknas No. 56 tahun 2000) ditambah
dengan menyelesaikan program pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dengan jumlah 22
SKS. Persyaratan ini menunjukkan bahwa peserta ujian harus terlebih dahulu memiliki
pengetahuan yang memadai agar dapat lulus ujian. Berdasarkan data Departemen Keuangan
per 28 Januari 2010, jumlah pemegang izin praktek akuntan publik sebanyak 903 orang. Jika
dibandingkan dengan angka rata-rata rasio klien dibanding akuntan publik di Negara-negara
ASEAN, seharusnya dengan jumlah klien sebanyak 13.848 Indonesia membutuhkan 2.942
orang CPA. Data tersebut mengindikasikan telah terjadi scarcity (kelangkaan) di profesi
akuntan publik di Indonesia sebanyak 2.039 orang. Selain itu dari jumlah akuntan publik
yang memegang izin praktek, 63 persen merupakan akuntan dengan usia di atas 51 tahun.
Penyebab kelangkaan dan masalah regenerasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu faktornya adalah jumlah lulusan USAP yang masih sedikit, padahal syarat utama
untuk memperoleh izin praktek sebagai akuntan publik adalah harus sudah memiliki CPA.

5
CPA atau Certified Public Accountant lebih dikhususkan bagi para akuntan publik.
Di Indonesia, CPA dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sesuai
dengan Undang Undang No. 5 tahun 2011 tentang akuntan publik. Pelaksanaannya sendiri
kemudian diatur lewat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
Jika CPA telah ditangan, maka kita dapat membuka kantor layanan akuntan publik
sendiri. Namun, CPA hanya berlaku di satu negara saja, jika CPA dibuat di Indonesia, maka
sertifikat tersebut hanya berlaku di Indonesia saja.
Sertifikasi CPA adalah sertifikasi yang memiliki basis kompetensi individu. Maka
dari itu, penyelenggaraan sertifikasi dilihat dari kompetensi yang diperlukan oleh individu
dalam melakukan praktik kerja atau peningkatan keahlian yang dibutuhkan di dalam profesi
sebagai akuntan publik.
Kompetensi yang ada meliputi seputar pengetahuan di bidang yang dibutuhkan
dalam bentuk teori dan praktik sebagai akuntan publik. Termasuk di dalamnya beberapa
disiplin ilmu, seperti ilmu akuntansi, auditing, pengendalian internal sistem informasi,
perpajakan, ekonomi makro dan mikro, manajemen keuangan dan hukum bisnis secara
umum.
CPA adalah salah satu syarat dokumen yang dibutuhkan dalam melakukan
penerbitan izin praktik individu oleh Pusat Pembinaan akuntan dan jasa penilai Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.CPA juga merupakan gelar tertinggi yang dapat diperoleh
seorang akuntan publik di Indonesia. Sertifikasi CPA berbasis pada beberapa kompetensi
individu sebagai seorang akuntan, seperti :

Audit
Perpajakan
Akuntansi
Manajemen Keuangan
Hukum Bisnis
Ekonomi mikro dan makro
Sistem informasi

6
Akuntan bergelar CPA dapat memilih berbagai pilihan karir selain dalam bidang
akuntansi publik atau di dalam organisasi. Penyandang gelar CPA biasanya lebih dikenal
akan keterlibatannya pada persiapan pajak penghasilan.Tidak jarang pula yang lebih
memfokuskan diri pada bidang lainnya, seperti akuntansi perpajakan, akuntansi forensik,
audit, atau pembukuan.

Syarat Mendapatkan Gelar CPA


Agar bisa mendapatkan sertifikat CPA, pertama haruslah memiliki gelar sarjana di
bidang administrasi bisnis, keuangan, atau akuntansi terlebih dahulu supaya bisa ikut
pelaksanaan sertifikasi CPA. Pendaftar juga diwajibkan untuk memiliki akun Ujian Profesi
Akuntan Publik Indonesia (UPAP) dan harus telah lulus uji kelayakan. Sertifikasi CAP
nantinya digelar oleh IAPI lewat lembaga-lembaga yang ditunjuk. Ujian nantinya dibagi
menjadi 3 tingkatan.

Ujian Tingkat Dasar


Ujian di tingkat ini lebih dikhususkan untuk mereka yang baru akan memulai karir
dalam bidang akuntansi publik. Setelah lulus, gelar yang kemudian didapatkan adalah
ACPAI atau Associate Certified Public Accountant of Indonesia.
Ujian Tingkat Profesional
Pada tingkat ini, ujian dilakukan khusus untuk mereka yang akan berkarir sebagai
staf profesional di bidang akuntansi publik. Bila lulus, gelar yang akan diberikan adalah
CPA atau Certified Public Accountant.

Ujian Tingkat Lanjutan


Tingkatan ini baru bisa diambil jika seseorang ingin mengajukan diri sebagai akuntan
publik. Jika lulus, nantinya IAPI akan memberikan Surat Tanda Lulus Ujian Profesi
Akuntan Publik. Namun, syaratnya harus memiliki pengalaman praktik kerja selama 1000
jam selama 5 tahun.
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) bertujuan untuk menguji kompetensi
profesional akuntan publik. Sedangkan kompetensi dibangun selama seseorang bekerja di
bidangnya masing-masing. Sehingga semakin lama seseorang bekeija, semakin tinggi

7
kompetensinya dan semakin besar peluang yang bersangkutan lulus USAP. Karena
keterbatasan data tentang pengalaman keija, maka penelitian ini menggunakan umur sebagai
proksi pengalaman kerja. Pada dasarnya USAP lebih ditujukan untuk menguji kompetensi
profesional bagi mereka yang berkarir di akuntan publik, sehingga orientasi karir dan
pengalaman bekerja di kantor akuntan publik akan berkontribusi terhadap kemungkinan
lulus USAP.
Tentang Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional dalam Peraturan Menteri 25, pasal 4
ditulis :
(1) Ujian sertifikasi akuntan profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf
a dan Pasal 3 (1) diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan;
(2) Untuk dapat mengikuti Ujian sertifikasi akuntan profesional, seseorang yang harus
memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki pendidikan paling rendah diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI ) di bidang
akuntansi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Indonesia atau luar negeri yang telah
disetarakan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pendidikan,
b. memiliki pendidikan magister (S-2) atau doktor (S-3) yang menekankan penerapan
praktik-praktik akuntansi dari perguruan tinggi Indonesia atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah disetarakan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pendidikan;
c. mengikuti pendidikan profesi akuntansi; atau
d. memiliki sertifikat teknisi akuntansi level 6 (enam) berdasarkan kerangka kualifikasi
nasional Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Sebagai rakyat Indonesia hendaknya kita sadar akan Identitas Nasional yang kita
miliki. Identitas tersebut merupakan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia yang
melambangkan ciri khas dari bangsa Indonesia. Jangan sampai Identitas tersebut diambil
alih atau digantikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1109&context=jaki
14.G1.0064 TARI ALVITA WIJAYA (9.44)..BAB I.pdf
Bab I & II Whina.pdf
BAB I.pdf
https://web.iaiglobal.or.id/Sertifikasi-IAI/Persyaratan%20Peserta%20Pendidikan%20Profesi
%20Akuntansi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_Profesi_Akuntansi
https://www.atmajaya.ac.id/web/InfoFakultas.aspx?gid=info-fakultas&cid=program-studi-
ppak&ou=ekonomi

10
11

Anda mungkin juga menyukai