Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suwartiningsih Matkul : Administrasi kesehatan dan system

rujukan
Kelas : 2C
Dosen : Martina Ariyani A.md.RO, SKM,
No.NIM : 19104
M.M

1. Gaya Kepemimpinan Situasional.


Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan situasional memiliki sifat yang cukup
fleksibel. Ia akan menyesuaikan gaya kepemimpinan dalam organisasi sesuai dengan tahap
perkembangan karyawannya. Dengan kata lain, pemimpin memadukan praktik kepemimpinan
dengan kondisi yang tengah dihadapi. Biasanya, gaya kepemimpinan ini cukup banyak diterapkan
di perusahaan startup mengingat kondisi bisnisnya yang cenderung belum stabil jika dibandingkan
perusahaan besar. Setidaknya ada empat jenis gaya yang diterapkan oleh pemimpin situasional,
yaitu:

Telling-directing – memberitahu, menunjukkan, memimpin, menetapkan

Participating–supporting – memberi semangat, kerja sama, mengikutsertakan

Delegating – mengawasi, mengamati, mendelegasikan, menyelesaikan

Selling–coaching – menjelaskan, membujuk, menjual

2. VISI DAN MISI

VISI OPTIK : Membantu pelanggan kami kembali melihat dunia lebih jelas.

MISI OPTIK : Menjadi tempat pelayanan, penyediaan dan penjualan kacamata berbagai brand
dan selalu update terbaru sesuai Fashion, contac lensa dan accessories yang bisa
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan
3. Perencanaan Bisnis Optik mempromosikan Toko secara online, sehingga memudahkan orang
yang ingin membeli kacamata.

Optik Putra jaya menyediakan fitur dimana pelanggan dapat melakukan chating langsung
melalui WhatsApp dengan Optik Putra jaya apabila ingin menanyakan informasi atau keluhan
seputar Optik Putra jaya. Adapun beberapa media online yang di gunakan untuk memasarkan dan
menyebarkan informasi tentang website e-marketing Optik Putra jaya yaitu melalui facebook,
Instagram ,Google search, Google maps. Selain itu alamat website Optik Putra jaya juga di
cantumkan pada kartu nama Optik Putra jaya. Berikut ini merupakan fitur yang dimiliki oleh
media media e-marketing tersebut :
a. Website : Pengunjung dapat melihat seluruh produk, layanan, promosi dan segala informasi
yang ada tentang Optik Putra jaya. Mempermudah pengunjung untuk mencari produk yang
sesuai dengan keinginan.
b. Google maps : Mempermudah pengunjung untuk mencari lokasi Optik Putra jaya.
c. Facebook : Di sini pengunjung dapat melihat beberapa tertentu produk dan layanan yang
dimiliki oleh Optik Putra jaya. Terdapat informasi yang di berikan oleh Optik Putra jaya
untuk pelanggan. Pengunjung dapat memberikan kritik dan saran. Pengunjung dapat
memberikan komentar terhadap produk dan palayanan yang di tampilkan. Instagram:
Dengan menggunakan media ini pengunjung dapat memberikan kritik dan saran. Optik
Putra jaya akan memberikan update promosi yang akan di adakan.

4. Pelaporan tugas.
Kami mencatat nama,alamat,no telp, resep, nama barang dan harga dari semua pelanggan dan
mengurutkan sesuai abjad.

5. Penyelesaian masalah ditempat kerja.


a. Pembuatan rencana aktifitas sangat membantu untuk mengingat kembali tugas apa yang
harus dilakukan dimana tugas tersebut bukan merupakan tugas harian namun hanya
dikerjakan dalam periode waktu tertentu saja.
b. Belajar dari pengalaman.
Setidaknya bisa mengatasi masalah yang muncul di tempat kerja baru dengan mengingat-
ingat bagaimana ketika mengatasi masalah di tempat kerja sebelumnya.
c. Berperan aktif.
Selalu berperan aktif untuk membuat suasana lingkungan kerja menjadi lebih
menyenangkan dan tanpa ada konflik yang mengganggu.
d. Bertanggungjawab.
Dengan memahami sedini mungkin apakah tanggung jawab yang harus di pikul dalam
pekerjaan tersebut.
e. Dan selalu semangat.

2. RUJUKAN SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL


a. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan yang lebih tinggi
dilakukan apabila:
 Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik;
 Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien
karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke tingkatan yang lebih rendah
dilakukan apabila:
 Permasalahan pasien dpt ditangani oleh tingkatan pelayanan yg lebih rendah sesuai dgn
kompetensi dan kewenangannya;
 Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik dalam
menangani pasien tersebut;
 Pasien memerlukan pelayanan lanjutan yg dpt ditangani oleh tingkatan pelayanan yg
lebih rendah & untuk alasan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka panjang;
dan/atau
 Perujuk tdk dpt memberikan pelayanan kesehatan sesuai dgn kebutuhan pasien karena
keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/atau ketenagaan.

Contoh rujukan vertical : Diketahui pasien terdeteksi glukoma atau menderita


katarak yg harus di tindak lanjuti oleh dokter spesialis mata

b. Rujukan horizontal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.
Rujukan horizontal dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan
yg sifatnya sementara atau menetap.
Ketimpangan yang sering terjadi di masyarakat awam adalah pemahaman masyarakat
tentang alur ini sangat rendah sehingga sebagian mereka tidak mendapatkan pelayanan yang
sebagaimana mestinya. Masyarakat kebanyakan cenderung mengakses pelayanan kesehatan
terdekat atau mungkin paling murah tanpa memperdulikan kompetensi institusi ataupun
operator yang memberikan pelayanan.

Contoh rujukan Horizontal : Pasien telah melakukan pemeriksaan dengan dokter


mata dan sudah menerima resep kemudian merujuk ke
optik untuk pembuatan kacamata atau lensa kontak

Anda mungkin juga menyukai