Anda di halaman 1dari 53

Terapi Farmakologis prematuritas

Terapi farmakologis umumnya jarang diperlukan dan hanya diberikan jika ada indikasi. Tata
laksana yang sering kali diperlukan adalah obat inotropik atau epinefrin untuk bradikardia
dengan cara:

 Epinefrin 1:10.000 intravena dengan dosis 0.01-0.03 mg/kg atau 0.05-0.1mg/kg bila


dilakukan percobaan pemasangan tuba endotrakeal
Meskipun demikian, bradikardia pada bayi prematur umumnya terjadi akibat hipoksemia dan inflasi paru
yang tidak adekuat. Ventilasi dan oksigenasi yang cukup umumnya dapat memperbaiki bradikardia.[8,10]

Perawatan Pasca Stabilisasi


Transpor neonatus intra rumah sakit ataupun ke fasilitas kesehatan lain harus dilakukan pasca stabilisasi.
Kriteria neonatus yang telah stabil adalah:

 Sugar and Safe: gula darah stabil, bayi hangat, dan warna kulit bayi kemerahan (pink)
 Temperatur: suhu 37°C per rektal atau 36.5-37°C per aksila

 Airway: jalan napas terbuka, ventilasi adekuat, saturasi baik


 Blood pressure: tekanan darah stabil, nadi 120-160x/menit
 Laboratorium: gangguan metabolik teratasi

 Emosional: dukungan emosional cukup

Perawatan dan skrining lebih lanjut untuk morbiditas akibat prematuritas dapat dilakukan pasca stabilisasi
dengan dokter spesialis terkait dan dilakukan sesuai indikasi. Bayi dapat dipulangkan apabila:

 Orang tua atau pengasuh mampu merawat

 Asupan kalori pasien cukup

 Bayi tetap hangat tanpa bantuan infant warmer


 Tidak apnea

 Tidak bradikardia
xlvi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.NY.D DENGAN BAYI BERAT

LAHIR SANGAT RENDAH DI RUANG PERISTI RUMAH SAKIT

ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

xlvii
IDENTITAS

A. Klien :
Nama : By Ny D
Tempat tanggal lahir : Semarang, 19 Januari 2021
Umur : 14 hari
Alamat : Argo Mulyo Mukti Tlogomulyo Pedurungan
Golongan darah : O+
Diagnose medis : BBLSR Preterm (36
minggu) Nomor CM 01425188
Ruangan : Peristi
Tanggal masuk : 19 Januari 2021
Tanggal pengkajiaan : 2 Februari 2021
B. Orang Tua :
Ibu
Nama : Ny D
Umur : 21 Tahun
Golongan darah :O
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMU
Alamat : Argo Mulyo Mukti Tlogomulyo Pedurungan
Ayah
Nama askep : Tn A
Umur : 21 Tahun
Golongan darah : B+
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMU
Alamat : Argo Mulyo Mukti Tlogomulyo Pedurungan

1. ALASAN DIRAWAT
Berat bayi lahir sangat rendah

2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


xlviii
Ny D mengatakan klien lahir P1 A0 dengan usia kehamilan 36
minggu. Ny D melahirkan diruang VK RSI Semarang. Ny D
melahirkan dengan status gameli 1 pada pukul 12.20 WIB
tanggal 19 Januari 2021 dengan BBL 1200gram, panjang badan
38cm, lingkar kepala 28ml, lingkar dada 28cm dan lingkar
lengan 7cm. APGAR score klien 8-9-10 dengan lahir secara
Sectio cesaria dan langsung menangis. Tanda-tanda vital klien
Nadi 140x/menit, napas 48x/menit, suhu 36,7C dan pada saat itu
klien sudah disuntikan vitamin K dan HBO. Sampai saat dikaji
klien berada diruang peristi RSI Semarang sudah 14 hari
didalam incubator, tidak menggunakan alat bantu napas,
terpasang iv line perifer dengan 6tetes per menit yang dikontrol
dengan infuse pump. Klien dibawa ke ruang peristi dikarenakan
berat badan lahir sangat rendah hingga dikaji, klien ada
perubahan secara cukup signifikan. Saat dikaji klien memiliki
berat badan 1270gram dengan suhu36,9C, nadi 134x/menit, RR
48x/menit.

3. RIWAYAT PRENATAL
Ny D mengatakan pada usia awal kehamilannya suka pilih-pilih
dalam mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan Ny D
mengalami mual. Ny D mengatakan berat badannya sempat
turun di usia 8 minggu kehamilan dari 50kg menjadi 44kg,
kemudian naik kembali hingga 62kg, tetapi di usia kehamilannya
yang ke 36 minggu Ny D mengalami penurunan menjadi 57kg.
Pada usia 36 minggu Ny D tidak merasakan keluhan bahwa air
ketubannya berkurang, tidak merasakan keluhan yang berat dan
tidak memiliki komplikasi selama hamil. Ny D mengatakan
bahwa rutin dalam memeriksakan kandungannya juga obat-obat
yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter ataupun bidan.

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

xlix
keterangan :

: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien

Ny D memiliki riwayat penyakit asam lambung pada tahun 2016,


penyakit asam lambung tersebut timbul satu kali pada saat usia
kehamilan yang ke 4 karena telat makan. Selain asam lambung,
ibu klien juga memiliki alergi pada udang.

5. PENGKAJIAN STATUS KESEHATAN


A. Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan
Ny D mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang penting, dan apabila terdapat
anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat
dari rumah.

B. Nutrisi/Metabolik
Diit yang dikonsumsi klien meliputi ASI melalui langsung dari ibu klien juga
melalui cup feeding , similac ¼ cup (60ml) 2x/hari ,Saat ini klien terpasang
infuse Dextrose 10 6tetes per menit (mikro).

C. Eleminasi
Klien BAK kurang lebih 70cc/hari dengan kondisi warna kuning jernih dan berbau
khas. BAB 60cc/hari dengan kondisi warna kuning kehijauan yang

l
konsistensinya lembek agak cair.

D. Aktivitas/Latihan
Klien tampak tiduran didalam incubator, jika BAB, BAK dan lapar klien akan
menangis, jika kenyang klien akan tertidur pulas. Klien menggerakkan kaki
dan tangannya, kepalanya bergerak miring ke kanan dan kekiri.
E. Tidur/Istirahat
Klien banyak tertidur kurang lebih 16-18 jam/hari, sering terbangun akibat adanya
aktivitas perawatan dan tidak sering menangis.

F. Kognitif/Perseptual
Klien masih belum mengenali orang orang yang ada didekatnya dan belum
mengenali keadaan lingkungan sekitarnya.

G. Peran/Hubungan
Klien berperan sebagai anak pertama dari pasangan Ny D dan Tn A. hubungan
antar klien dengan orang tua sangat baik dan orangtua klien sangat tidak sabar
menunggu kesehatannya.

H. Koping/Toleransi Stress
Bayi tampak seering tidur dan jarang menangis

I. Nilai/kepercayaan
Klien lahir dari keluarga beragam islam dan juga taad beribadah, sehingga saat
klien lahir langsung di adzani dan diqomati oleh Tn A selaku ayah dari klien
dan percaya bahwa klien akan menjadi anak yang sholehah, berbakti kepada
orang tua serta berguna bagi bangsa dan Negara.

6. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Baik, menangis, berat badan 1270gr, lingkar kepala 28ml, lingkar dada 28cm,
lingkar lengan 7cm, panjang badan 38cm, alih baring.

li
B. Kesadaran
Composmentis

C. Apgar Score

Kriteria 0 1 2 APGAR SCORE


enit enit menit
nyut ak ada 00 00
pas ak ada ak teratur k
nus otot mah ang k
a rangsang ak ada ringis nangis
rna u atau putih rah jambu rah jambu
ujung-ujung
biru
mlah

D. Gestasional Age (Ballard score)


36 minggu

E. Tanda vital
Suhu : 36,8CNapas : 128x/menit
RR : 48X/menit

F. Antropometri
LD : 28cm LK : 28cm
Lila : 7cm
PB : 38cm

G. Kepala
Bentuk mesochepal, masih terdapat caput, sutura belum menutup, rambut hitam
lebat lurus tidak ada lesi dan tidak ada hematom, fontanel normal dengan
tekstur lunak.

lii
H. Mata
Bentuk simetris mata kanan kiri, tidak ada kotoran, konjungtiva anemis, sclera
anikhterik, lebih banyak memejamkan mata.

I. Hidung
Bersih, tidak terpasang alat bantu napas, tidak ada kelainan bentuk hidung

J. Mulut
Refleks menghisap baik, mukosa mulut normal, tidak terpasang ogt

K. Telinga
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.

L. Leher
Bersih,tidak ada pembesaran vena juglularis, tidak ada pembengkakan tonsil

M. Dada Paru-paru
Inspeksi : tidak ada jejas dan retraksi dinding dada
Palpasi : Dada simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler

N. Jantung
Inpeksi : tidak ada jejas, dada simetris

Palpasi : tidak ada lesi atau benjolan


Perkusi : pekak
Auskultasi : detak jantung 128x/menit, irama teratur, tidak ada bunyi murmur dan
gallop, bunyi jantung lupdup

O. Abdomen
Inpeksi : tidak ada kemerahan, bentuk datar, tali pusat bersih sudah kering

liii
Auskultasi : bising usus 6x/menit
Palpasi : tidak ada perbesaran hati, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani

P. Punggung
Tidak ada kelainan tulang belakang

Q. Genitalia
Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan, bersih, labia mayora sudah menutupi
labia minora, adanya lubang pada anus tidak ada kelainan

R. Ekstremitas
Atas : normal, gerakan kurang aktif, jari lengkap ada 10 buah
Bawah : normal, antara kanan dan kiri simetris, pergerakan kurang aktif, jumlah
jari lengkap ada 10 buah.

S. Kulit
Kulit kemerahan, lemak subcutan tipis, turgor kulit baik, tidak ada kelainan pada
kulit

T. Refleks
a. Reflek moro : sudah ada refleks terkejut
b. Reflek tonic neck : adanya reflek berlawanan arah antara kepala dengan
tubuh
c. Reflek polmar group : sudah ada reflek menggenggam
d. Reflek walking : belum ada reflek seolah ingin berjalan saat diangkat
e. Reflek rooting : reflek menghisap sudah ada
f. Reflek swallow : reflek menelan bayi sudah ada tetapi pelan pelan

8.2 HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Table Hasil pemeriksaan laboratorium
klinik Tanggal 19 Januari 2021

liv
sil ai rujukan tuan
matologi
rah rutin 1
moglobin 8 2-23.6 l
matokrit 7 0-720
ukosit 72 0-34.00 bu/µL
ombosit 2 9-553 bu/µL
mia klinik
irubin total -1.0
irubin Direk-
Indirek
irubin Direk
irubin Indirek

7. PROGRAM TERAPI
a. Infus D10 6tpm (untuk mengatasi hipoglikemia)
b. Gentamicyn 7,5 mg (0,0075 ml) 2x/hari (intra vena/iv) (antibiotic sepsis pada
neonatus)
c. Dexamethason 3x0,5mg (0,0005ml) (iv) (anti alergi)
d. Sequest 1/8 cup (30ml) 3x/hari (oral) (mengurangi penyerapan kolesterol oleh
darah)
e. Similac ¼ cup (60ml) 2x/hari (oral) (asupan makanan tambahan)

8. ANALISA DATA
Data fokus Masalah keperawatan
:- siapan peningkatan nutrisi d.d
: mengekspresikan keinginan untuk
- S : 36,8°C meningkatkan nutrisi (D.0026)
- Berat badan lahir bayi 1200gr
dan saat dikaji berat badan
bayi 1270gr di usia 14 hari
- Mukosa bibir kering

lv
lvi
- Klien tampak reflek
menghisap cukup baik
- ASI teratur dan adekuat
:- rmoregulasi tidak efektif b.d
: prematuritas (D.0149)
- S : 36,4°C
- N : 140X/menit
- RR : 48x/menit
- BB : 1280gr
- Bayi tampak menangis
- Lapisan kulit subcutan tipis

:- iko ketidakstabilan glukosa darah b.d


: penambahan berat badan prematuritas
- S : 36,7°C (D.0038)
- N : 140x/menit
- RR : 48x/menit
- BB : 1340gr
- Kelahiran usia 36 minggu
- Mulut kering
- Bayi tampak menangis
- Bayi tampak BAK dipopok
(0,06gr)

9. PRIORITAS MASALAH
a. Kesiapan peningkatan nutrisi d.d mengekspresikan keinginan
untuk meningkatkan nutrisi (D.0026)
b. Termoregulasi tidak efektif b.d prematuritas (D.0149)
c. Risiko ketidakstabilan glukosa darah b.d penambahan berat badan prematuritas
(D.0038)

lvii
10. INTERVENSI
nggal/jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria encana Tindak Lanjut Rasional
(SDKI) Hasil (SLKI) (SIKI)
/2021 elah dilakukan tindakan servasi :
00 WIB keperawatan selama - Periksa program - Mengetahui
3x24 jam diharapkan diet, kebutuhan dan program diet
perilaku meningkatkan kemampuan yang dikonsumsi
berat badan pada bayi pemenuhan bayi
meningkat dengan kebutuhan gizi
kriteria hasil : - Identifikasi - Menanyakan
- Mengidentifikasi kemampuan dan kesiapan ibu bayi
kebutuhan kalori waktu ibu bayi untuk menerima
meningkat yang tepat informasi
- Menetapkan target menerima
berat yang sehat informasi
meningkat Terapeutik :
- Mempertahankan - Persiapkan materi - Mulai
asupan nutrisi dan media seperti mempersiapkan
meningkat jenis-jenis nutrisi, pendidikan
- Memonitor berat cara menakar kesehatan bagi
badan meningkat makanan ibu bayi
- Memberikan - Jadwalkan - Membuat suatu
nutrisi parental pendidikan kontrak dengan
sesuai rekomendasi kesehatan sesuai ketersediaan ibu
meningkat kesepakatan bayi mendapatan
(L.03026) - Berikan informasi
kesempatan untuk kesehatan
bertanya
Edukasi :
- Jelaskan pada ibu - Menjelaskan
bayi makanan yang

lviii
harus dihindari dan kepada ibu bayi
jenis makanan pentingnya
yang dibutuhkan memberi nutrisi
oleh bayi kepada bayi
- Jelaskan hal-hal
yang dilakukan - Memberikan
sebelum informasi kepada
memberikan ibu bayi tentang
makan(perawatan nutrisi
mulut, obat yang
berikan sebelum
mengkonsumsi
nutrisi)
- Demonstrasikan
cara mengatur
- Memperlihatkan
posisi saat makan
cara mengatur
(I.12395)
posisi saat ibu
memberikan
makan kepada
bayi
/2021 elah dilakukan tindakan servasi :
00 WIB keperawatan selama - monitor suhu bayi - memantau
3x24 jam diharapkan sampai stabil kestabilan suhu
suhu tubuh bayi agar (36,5°C-37,5°C) bayi
tetap berada pada - monitor frekuensi - mengetahui
rentang normal dengan pernapasan dan frekuensi
kriteria hasil : nadi pernapasan dan
- suhu tubuh - monitor warna dan nadi juga suhu
membaik suhu kulit kulit
- suhu kulit Terapeutik :
membaik - tingkatkan asupan - memberikan

lix
- frekuensi nadi cairan dan nutrisi asupan ASI
membaik yang adekuat kepada bayi
- menggigil menurun - bedong bayi segera sebagai asupan
(L.14135) untuk mencegah nutrisi
kehilangan panas
- masukkan bayi - memberikan
BBLR ke dalam kehangatan dan
incubator rasa nyaman
- gunakan topi bayi kepada bayi
untuk mencegah sesuai dengan
kehilangan panas kebutuhan
- pertahankan suhu
incubator sesuai - mengatur suhu
kebutuhan sesuai batas
- hangatkan terlebih normal 31°C-
dahulu bahan- 35°C .
bahan yang akan (Hunt, E. 2013.
kontak dengan bayi Mengenal NICU dan
- hindari Inkubator,
mendekatkan bayi Kompasiana).
di dekat jendela
terbuka atau area
- Menggunakan
aliran pendingin
linen dan
ruangan
selimut untuk
- gunakan matras
menjaga
penghangat,
kehangatan bayi
selimut hangat,
untuk menaikan
suhu tubuh
Edukasi :
- demonstrasikan
teknik perawatan
- Membantu ibu
lx
metode kanguru untuk melakukan
(PMK) untuk bayi metode kanguru
BBLR agar membantu
Kolaborasi : peningkatan
- kolaborasi berat badan bayi.
pemberian (Uhudiyah. Dr.Uut.
antiseptik, jika 2012. Perawatan
perlu Metode
Kangguru.
Jakarta,
Perinasia.)

/2021 elah dilakukan tindakan servasi :


00 WIB keperawatan selama - identifikasi tanda - mengetahui tanda
3x24 jam diharapkan dan gejala gejala
kadar glukosa darah hipoglikemia hipoglikemia
tetap pada rentang - identifikasi - mengetahui apa
normal dengan kriteria kemungkinan penyebab dari
hasil : penyebab kemungkinan
- kesadaran hipoglikemia hipoglikemia
meningkat Terapeutik :
- keluhan lapar - berikan karbohidrat - pemberian ASI
menurun sederhana, jika kepada bayi yang
- mulut kering perlu didalamnya
menurun - berikan karbohidrat mengandung
- rasa haus menurun kompleks dan karbohidrat dan
- jumlah urine protein sesuai diet protein
membaik - pertahankan
(L.050022) kepatenan jalan - memeriksa
napas frekuensi
- pertahankan akses pernapasan bayi
IV,jika perlu

lxi
Edukasi :
- anjurkan membawa - anjuran untuk
karbohidrat ibu bayi
sederhana setiap membawakan
saat ASI ke ruang
Kolaborasi : peristi untuk
- kolaborasi kebutuhan nutrisi
pemberian bayi
dexstrose,jika - adanya
perlu pemberian infus
D10 6tpm
kepada bayi

11. IMPLEMENTASI
nggal/jam Diagnosa Implementasi Respon
/2021

30 WIB observasi :
- memeriksa program -

diet, memberikan ASI : bayi diberi ASI 10cc/3jam dicampur


squest 1/8 cup melalui cup feeder
- S : 36,8°C
- N : 140x/menit
- RR : 48x/menit

00 WIB - memberikan obat injeksi -


- membedong bayi
- bayi diberikan obat
dexamethason 3x 0,5mg sebagai
anti alergi
- bayi tampak begerak saat

lxii
dibedong

00 WIB observasi : -
- memeriksa suhu bayi O:
- memeriksa - S : 36°C
frekuensi - N : 140x/menit
pernapasan dan nadi - RR : 48x/menit
05 WIB servasi :
- mengidentifikasi tanda -
dan gejala
hipoglikemia - bayi merupakan bayi lahir
- mengidentifikasi kurang bulan, bayi terlalu
kemungkinan penyebab kecil dalam kandungan.
hipoglikemia - BB : 1270gr
- menimbang bayi - Bayi tampak menangis
- menimbang popok bayi - Popok diganti
BAK - Berat popok BAK 0,05gr
S:-
edukasi : O : orang tua bayi membawakan
- menganjurkan membawa kantong berisi ASI untuk kebutuhan
ASI bayi

lxiii
00 WIB Observasi : -
- mengidentifikasi : ibu bayi setuju untuk diadakannya
kemampuan dan penkes
waktu ibu bayi yang
tepat menerima : ibu bayi mengatakan Setuju akan
informasi diadakannya penkes pada 4 Februari
- menjadwalkan
pendidikan kesehatan - Ibu bayi tampak mengiyakan
sesuai kesepakatan diadakannya penkes pada 4
dengan ibu bayi februari 2021
00 WIB - memberikan ASI - Bayi diberi ASI 10cc
- Bayi tampak menikmati
ASI dengan menggunakan
cup feeder 10cc
10 WIB - - mendemonstrasikan S:-
13.00 teknik perawatan O : Ibu bayi tampak mengikuti instruksi
WIB metode kanguru (PMK) metode kanguru untuk bayinya
untuk bayi

/2021

00 WIB Observasi : -

- memberikan ASI : bayi diberi ASI 10cc/3jam dicampur


squest 1/8 cup

lxiv
00 WIB observasi :
- memeriksa suhu bayi -
- memeriksa frekuensi O:
pernapasan dan nadi - S : 36,4°C
- memeriksa warna dan - N : 140X/menit
suhu kulit - RR : 48x/menit

15 WIB terapeutik : -
- memberikan obat injeksi : bayi diberikan injeksi iv gentamicyn
7,5mg 2x/hari

-
30 WIB - membedong bayi
- memakaikan topi bayi - bayi tampak bergerak
- bayi tampak menangis

-
00 WIB 2 - memberikan ASI -
- mengganti linen dan
selimut bayi - diberikan ASI 10cc
- menghindarkan bayi di - bayi tampak berhenti menangis
dekat jendela terbuka - bayi tampak merasa nyaman
atau area aliran pendingin
ruangan

00 WIB - menimbang bayi S:-


- menimbang popok bayi O:
BAB - BB : 1340gr
- bayi tampak menangis karena
popok penuh
- berat popok bayi 0,06gr

lxv
15 WIB - membuat susu S:-
formula untuk bayi O : bayi tampak menikmati susu
formula penambah nutrisi (similac)
observasi :
- memriksa suhu bayi

00 WIB -
edukasi :
13.00
- mendemonstrasikan S:-
WIB
teknik perawatan O : Ibu bayi tampak mengikuti instruksi
metode kanguru (PMK)
metode kanguru untuk bayinya
untuk bayi
/2021
Observasi :
00 WIB - Memberikan ASI -
: bayi diberikan ASI 10cc, bayi
menikmati ASI, bayi tidak tersedak

30 WIB Observasi :
- Memeriksa suhu bayi -
- Memeriksa frekuensi
pernapasan dan nadi - S : 36,7°C
- N : 140x/menit
- - RR : 48x/menit

lxvi
terapeutik : -
00 WIB - memberikan obat oral ke : ASI 10cc dicampur dengan obat oral
dalam ASI sequest 1/8 sachet

00 WIB - memberikan obat injeksi S:-


- menimbang bayi O:
- menimbang popok bayi - obat injeksi yang diberikan
BAK Dexamethason 3x0,5mg (iv)
(anti alergi)
- BB : 1380gr
- Bayi tampak menangis
- Popok diganti
- Berat popok BAK 0,05gr

30 WIB Kolaborasi : S:-


- mengganti cairan infus O : mengganti cairan infus D10 6tpm

00-13.00 - melakukan tehnik S : ibu bayi mengatakan sudah siap


WIB perawatan metode dilakukannya PMK
kanguru (PMK) untuk O:
bayi - Ibu bayi tampak mengikuti
instruksi PMK untuk
bayinya

lxvii
00-14.00 terapeutik : -
B - mempersiapkan materi : ibu bayi tampak antusias mengikuti
dan media seperti penkes
jenis- jenis nutrisi, cara
menakar makanan
- menjadwalkan -
pendidikan kesehatan : ibu bayi bertanya perihal penkes yang
sesuai kesepakatan telah diberikan
dengan ibu bayi
- memberikan kesempatan -
ibu bayi untuk bertanya : ibu bayi mengangguk paham dengan
penjelasan penkes
edukasi :
- menjelaskan pada ibu
bayi makanan yang harus
dihindari dan jenis
makanan yang
dibutuhkan oleh bayi
- menjelaskan hal-hal yang
dilakukan sebelum
memberikan
makan(perawatan mulut,
obat yang berikan
sebelum mengkonsumsi
nutrisi)
- mendemonstrasikan cara -

mengatur posisi saat O : ibu bayi mengikuti instruksi dan


memberi ASI kepada melakukan sesuai arahan
bayi

lxviii
12. EVALUASI

nggal/jam No Dx Evaluasi
2/2021
00 WIB -

- Keadaan umum klien baik


- S : 36,8°C
- RR : 48x/menit
- N : 140x/menit
- BB : 1280gr
- bayi tampak mengkonsumsi ASI yang cukup
- bayi tampak menikmati ASI yang diberikan

masalah keperawatan belum teratasi


lanjutkan intervensi

- S : 36°C
- N : 140x/menit
- RR : 48x/menit
- bayi tampak bergerak saat dibedong
- ibu bayi tampak mengikuti PMK untuk bayinya

A : masalah keperawatan belum teratasi


P: lanjutkan intervensi

S :-
O:
- bayi tampak terlalu kecil

lxix
- berat popok bayi saat BAK 0,05gr
- bayi tampak menangis
A : masalah keperawatan belum terjadi
P : intervensi dilanjutkan

/2021
00 WIB -

- bayi diberi ASI 10cc


- bayi tampak tidak menangis saat minum ASI
- BB : 1340gr
tujuan teratasi sebagian
intervensi dilanjutkan

- S : 36,4°C
- N : 142x/menit
- RR : 48x/menit
- BB : 1340gr
- suhu kulit membaik
- frekuensi nadi membaik
- diberikan ASI 10cc

tujuan teratasi sebagian


lanjutkan intervensi

- mulut bayi masih tampak kering


- rasa haus menurun
- jumlah urine membaik

lxx
- BB : 1340gr
- orang tua bayi membawakan ASI untuk kebutuhan nutrisi bayi
A: masalah keperawatan belum terjadi
P : lanjutkan intervensi

/2021

00 WIB - ibu bayi mengatakan paham atas penkes yang diadakan

- Berat badan bayi bertambah menjadi 1380gr


- Asupan ASI stabil per 3 jam dan tambahan nutrisi susu formula
- Ibu bayi melakukan penkes dengan antusias
A : masalah keperawatan teratasi
P : lanjutkan intervensi

S:-
O:
- S : 36,7°C
- N : 140x/menit
- RR : 48x/menit
- Teraturnya ibu bayi melakukan PMK setiap hari
- Suhu tubuh bayi stabil
A : masalah keperawatan teratasi
P : intervensi dilanjutkan

- BB : 1340gr
- mulut kering menurun
- rasa haus menurun

lxxi
- jumlah urine membaik
- Berat popok BAK 0,05gr
- Bayi tampak tidak sering menangis karena lapar

masalah keperawatan tidak terjadi


lanjutkan intervensi

lxxii
Lampiran 5
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Nutrisi bayi baru lahir (memberikan ASI eksklusif) dan
mengaplikasikan nutrisi yang tepat untuk ibu menyusui

Sasaran : Ibu Bayi D

Tempat : Ruang Peristi RSI Semarang

Waktu : 25 menit

Tanggal : Kamis, 04 Februari 2021

1. Tujuan Instruktur Umum (TIU)


Ibu bayi mampu memberikan nutrisi tepat untuk bayi baru
lahir (memberikan ASI eksklusif)
dan mengaplikasikan nutrisi yang tepat untuk ibu menyusui setelah
dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan dengan pencapaian
80% dari penyampaian edukasi kepada ibu bayi.
2. Tujuan Instruksional khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit ibu dapat :
a. Menjelaskan kembali nutrisi tepat untuk bayi baru lahir (ASI eksklusif)
b. Menjelaskan hubungan nutrisi dengan produksi ASI
c. Meyebutkan manfaat gizi bagi ibu yang menyusui
d. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu yang menyusui
e. Menyebutkan makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu menyusui
f. Meyakini bahwa pemberian ASI Eksklusif penting bagi bayi
g. Meyakini bahwa pemberian nutrisi yang tepat pada ibu menyusui dapat
meningkatkan produksi ASI
3. Materi penyuluhan
a. Nutrisi tepat untuk bayi baru lahir (ASI Eksklusif)
b. Kebutuhan nutrisi bagi ibu menyusui

4. Kegiatan penyuluhan
a. Ceramah dan tanya jawab

5. Kegiatan Penyuluhan

WAKTU TAHAP RESPON

5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam. a. Peserta menjawab salam
lxxiii
b. Memperkenalkan diri b. Peserta mengenal perawat
c. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Peserta mengerti tujuan
d. Menyebutkan materi yang diberikan d. Peserta belum tahu tentang mencuci
e. Melakukan pretest tangan yang benar
e. Peserta sudah siap

10 menit nyampaian materi:

a. Nutrisi tepat untuk bayi baru lahir (ASI a. Peserta menyimak


Eksklusif)

b. Kebutuhan gizi ibu bayi baru lahir

5 menit Evaluasi :
a. Menanyakan kembali hal-hal yang sudah a. Peserta dapat menjawab pertanyaan
dijelaskan mengenai nutrisi tepat (ASI
Eksklusif) untuk bayi baru lahir dan
kebutuhan gizi bagi ibu baru lahir

5 menit Penutup :
a. Menutup pertemuan dengan a. Peserta mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas b. Peserta menjawab salam.
b. Melakukan post test
c. Memberikan salam penutup

6. Media dan sumber


a. Media :
Leaflet

b. Sumber :
lxxiv
lxxv
Kepmenkes no 450/2010 pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia,
AMB clinical protocol #5: peripartum Breastfeesing management for the
healthy mother and infant at term, Ambarwati, eni retna. 2010. Asuhan
kebIdanan. Jakarta.Mitra cendikia offset.

7. Evaluasi :
a) Evaluasi struktur :
1. Penyampaian pendidikan kesehatan kepada 1 ibu bayi
pasien
2. Penyampaian pendidikan kesehatan dilakukan di
ruang peristi RSI Semarang
b) Evaluasi proses :
1. Ibu bayi antusias terhadap materi penyuluhan
2. Ibu bayi konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3. Ibu bayi mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
4. Ibu bayi dapat mendemonstrasikan dengan benar
c. Kriteria hasil :
1. Menjelaskan kembali nutrisi tepat untuk bayi baru
lahir (ASI eksklusif)
2. Menjelaskan hubungan nutrisi dengan produksi ASI
3. Meyebutkan manfaat gizi bagi ibu yang menyusui
4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu yang
menyusui
5. Menyebutkan makanan yang seharusnya dikonsumsi
oleh ibu menyusui
6. Meyakini bahwa pemberian ASI Eksklusif penting
bagi bayi
7. Meyakini bahwa pemberian nutrisi yang tepat pada
ibu menyusui dapat meningkatkan produksi ASI

lxxvi
Lampiran 6

MATERI PENYULUHAN

NUTRISI BAYI BARU LAHIR (MEMBERIKAN ASI


EKSKLUSIF)
DAN MENGAPLIKASIKAN NUTRISI YANG TEPAT UNTUK IBU MENYUSUI

1. Nutrisi tepat untuk bayi baru lahir (ASI Eksklusif)


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai usia 6
bulan. Selama itu bayi tidak mendapatkan tambahan cairan lain dan juga makanan
tambahan. Di atas usia 6 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan dan pemberian
ASI dapat dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun.

hubungan nutrisi dengan produksi ASI


2. Hubungan nutrisi dengan produksi ASI
a. Komposisi ASI
Komposisi ASI adalah sebagai berikut :
1) Kolostrum
a) Kolostrum adalah cairan pertama yang diperoleh bayi dari ibunya
sesudah melahirkan yang mengandung campuran yang lebih kaya
protein, mineral, antibodi dibandingkan ASI yang telah matur.
b) Komposisi dari kolostrum dari hari kehari selalu berubah.
c) Kolostrum merupakan cairan viskus kental dengan warna kekuning-
kuningan dan lebih kuning dari susu yang matur.
d) Dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan.
e) Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari pada ASI yang matur.
f) Bila dipanaskan akan menggumpal sedangkan ASI matur tidak.
g) Volume berkisar 10-300ml/jam.
2) ASI masa transisi
a) ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrom menjadi ASI
matur.

lxxvii
b) Disekresi dari hari ke empat sampai hari ke sepuluh dari masa laktasi
tetapi ada pula yang berpendapat bahwa ASI mature baru akan terjadi
pada minggu ke tiga sampai ke lima.
c) Kadar protein semakin rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat
semakin tinggi.
d) Volume ASI semakin meningkat.
3) ASI Peralihan
ASI matur merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai
seterusnya.
Komposisi ASI berdasarkan kandungan zat gizi :
a) Protein dalam ASI
ASI mengandung protein lebih rendah dari Air Susu Sapi
(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi
(lebih mudah dicerna).
b) Karbohidrat dalam ASI
1) ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika
dibandingkan dengan air susu sapi (6,5 gram%)
2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa.
Kadar laktosa yang tinggi ini sangat menguntungkan karena
fermentasi akan diubah menjadi asam laktat.
3) Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama.
Merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber
vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan sumber
asam lemak yang esensial, namun tetap ada
keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih sempurna, kadar
asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air susu sapi.
Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar yang
tinggi yang terpenting adalah : rasio asam linoleik; oleik
yang cukup, asam lemak rantai panjang (arachidonic dan
docadexaenoic) yang berperan dalam perkembangan otak.
Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf

lxxviii
pusat, dan asam palmitat.
c) Mineral dalam ASI
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun relatif rendah tetapi
cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil, tidak
dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan
fosfat, zat terbanyak adalah kalsium.
d) Air dalam ASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air yang
secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini
akan meredakan rangsangan haus dari bayi.
e) Vitamin dalam ASI
1) Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap
2) Vitamin A, D, dan C cukup, sedangkan golongan
vitamin B kecuali riboflavin dan asam pantothenik
adalah kurang.
f) Kalori dalam ASI
Kalori ASI relatif rendah hanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal dari
karbohidrat dan lemak, sedangkan 100% berasal dari protein
g) Unsur-unsur lain dalam ASI
Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia, asam sitrat, dan
minyak volatile.
3. Manfaat gizi bagi ibu yang menyusui
Menjamin pembentukan air susu ibu (ASI) yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
a. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari
b. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral
c. Minum sedikitnya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui)
d. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi
(sulfas/glukonas ferrosus) untuk menambah zat gizi.

lxxix
e. 200.000 intra unit, agar bisa memberikan vitamin A kepada anaknya melalui
ASI (Air Susu Ibu)-nya.
f. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau
kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
g. Batasi Mengkonsumsi vitamin A makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin,
pedas atau berlemak, tidak mengandung nikotin serta bahan pengawet atau
pewarna)
h. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya
sayuran hijau. Zat-zat yang dibutuhkan ibu setelah persalinan antara lain :
1) Kalori, sumbernya : karbohidrat, lemak, dan protein.
2) Protein, sumbernya : daging, susu, telur, ikan dan kacang-kacangan.
3) Kalsium, sumbernya : kalsium terdapat dalam susu, keju, teri, kacang-
kacangan dan sebagainya.
4) Cairan, sumbernya : air, susu, the, kopi yang tidak mengandung kafein,
minuman ringan, jus buah-buahan, dan es dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan cairan.
5) Vitamin B12, ibu yang vegetarian ketat perlu di berikan suplemen
vitamin B12 atau susu kedele yang difortifikasi dengan vitamin B12.

6) Vitamin C, sumbernya : terdapat dalam buah-buahan


seperti jeruk, sirsak, apel, tomat, kiwi dan jambu.
7) Lemak, sumbernya : sumber lemak terbagi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani. Contoh sumber lemak
nabati antara lain alpukat, mentega sedangkan yang
sumbeer lemak hewani umumnya terdapat pada lemak
hewan, seperti kulit ayam, lemak sapi, jeroan dan lain-lain.
8) Sayuran dan buah-buahan, jenisnya : sayuran berwarna
hijau maupun sayuran dan buah-buahan yang berwarna
kuning. Adapun sayuran yang dianjurkan adalah terutama
yang dapat memperbanyak pengeluaran ASI, yaitu daun
katuk dan kacang-kacangan.
9) Zat besi, sumbernya : daging, hati, sea food dan bayam.

lxxx
Zinc banyak terdapat pada makanan laut.
10) Garam, jenisnya : garam beryodium.

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu yang menyusui


a. Kekurangan gizi pada ibu menyusui selain menimbulkan gangguan kesehatan
pada ibunya juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada bayinya,
karena air susu ibu mengandung banyak substansi anti infeksi dan factor-faktor
proteksi terhadap berbagai virus dan organisme yang membahayakan.
b. Gangguan kesehatan anak meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan
anak terganggu, bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi. Kekurangan gizi
esensial (penting) menimbulkan gejala-gejala yang khas seperti gangguan pada
mata akibat kekurangan vitamin A, serta gangguan tulang akibat kekurangan
vitamin D.
5. Makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu
menyusui
a. Zat tenaga terdapat dalam nasi, kentang, ubi dan roti
b. Zat pembangun terdapat dalam tempe, tahu, ikan dan daging.
c. Zat pengatur terdapat dalam sayuran dan buah-buahan

6. ASI Eksklusif penting bagi bayi


Pemberian ASI bagi bayi membantu memulai kehidupannya menjadi lebih baik.
Kolostrum mengandung antibodi yang kuat utnuk mencegah infeksi dan membuat bayi
lebih kuat. ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan jalinan
kasih sayang atau bounding, jarang menyebabkan kostipati, nutrisi mudah diserap, dan
mencegah karies karena mengandung mineral selenium. ASI saja tanpa makanan
tambahan lain merupakan cara terbaik pemberian makan bayi dalam 4 sampai 6 bulan
pertama dalam kehidupannya. Sesudah 6 bulan, beberapa makanan lain yang baik
harus ditambahkan ke dalam menu bayi. Pemberian ASI pada umumnya harus
disarankan selama satu tahun pertama kehidupan anak.

7. Pemberian nutrisi yang tepat pada ibu menyusui dapat meningkatkan produksi
ASI
Makanan yang dikonsumsi ibu baru melahirkan harus mengandung zat gizi sebagai
berikut :
a. Sumber tenaga (energi) Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru,
penghemat protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai
cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat

lxxxi
terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat

lxxxii
diperoleh dari hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati (kelapa,sawit, minyak
sayur, minyak kepala dan margarine).
b. Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan
penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah
menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati
melalui pembuluh darah vena porta. Sumber protein dapat diperoleh dari protein
hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju )
dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan
tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga
makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
c. Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air) Unsur-unsur tersebut
digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran
metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikinya 2 liter setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur
diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
8. Teknik Menyusui dengan benar
a. PengertianTehnik Menyusui Yang Benar
Cara menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi yang benar. Tujuan menyusui yang benar adalah
untuk merangsang produk susu memperkuat reflek smenghisap bayi.
b. Manfaat Menyusui Yang Benar
1) Puting susu tidaklecet
2) Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3) Bayi menjadi tenang
4) Tidak terjadi gumoh
c. Langkah-Langkah Cara Menyusui Yang Benar
Langkah kerja :
Siapkan bahan dan alat yang di perlukan untuk menyusui pada bayi yaitu:
1) Bayi di letakan menghadap payudara
2) Ibu harus duduk dengan santai, bila duduk lebihbaik menggunakan kursi
yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi
3) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang
4) Perut bayi menempel pada badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit
melengkung sehingga dapat melingkar perut ibu tidak hanya membelokan
kepala bayi
5) Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

lxxxiii
6) Bayi di pegang pada belakang bahunya tidak pada leher dan kepala tidak
boleh tengadah
7) Satu tangan bayi di letakan dibelakang badan ibu dan satu di depan
8) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain
menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya saja
9) Bayi di beri rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi
atau sudut mulut bayi dengan puting susu
10) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan kedalam
mulut bayi
11) Usahakan seluruh areola dapat masuk ke mulut bayi sehingga puting susu
berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari
tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola
12) Setelah bayi mengisap payudara tidak perlu dipegang atau disanggah lagi
13) Melepas hisapan bayi
14) Setelah menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting
susu.
Cara Melepaskan Hisapan Bayi:
a) Jari kelingking di masukan kedalam mulut bayi melalui sudut mulut.
b) Dagu bayi ditekan kebawah
15) Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi
muntah setelah menyusu
a) Bayi di gendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian
punggungnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan
b) Bayi tidur tengkurep di pangkuan ibu kemudian punggungnya di tepuk
perlaha-lahan.

d. Posisi Dan PerlekatanMenyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu
pasca oprasi cesar. Bayi diletangan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila

lxxxiv
disusui bersama, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh),
bayi ditengkurepkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi,
dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

GAMBAR D.5 Posisi menyusui balita pada kondisi normal

GAMBAR D.6 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di


ruang perawatan

GAMBAR D.7 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di


rumah

lxxxv
GAMBAR D.8 Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

GAMBAR D.10 Cara meletakkan bayi

GAMBAR D.11 Cara memegang payudara

Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh


bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan
bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan
badan bayi ke badan ibu, menyentuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.

lxxxvi
GAMBAR D.12 Cara merangsang mulut bayi

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah


bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.

GAMBAR D.13 Perlekatan benar

lxxxvii
GAMBAR D.14 Perlekatan salah.

Menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :


1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
6. Bayi Nampak menghisap kuat irama perlahan.
7. Puting susu tidak merasa nyeri.
8. Teling dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
10. Apabila bayi sudah selesai menyusu maka dia akan melepaskan dengan
sendirinya.
e. Akibat Bayi Tidak Menyusui Dengan Benar
a. Puting susu menjadi lecet
b. ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produk ASI selanjutnya
Bayi tidak mau menyusui
f. Soal pretest dan post test
1) Menjelaskan kembali nutrisi tepat untuk bayi baru lahir (ASI eksklusif)
2) Menjelaskan hubungan nutrisi dengan produksi ASI
3) Meyebutkan 4 dari 8 manfaat gizi bagi ibu yang menyusui
4) Menyebutkan 2 dari dampak kekurangan gizi pada ibu yang menyusui
5) Menyebutkan 2 dari 3 makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu
menyusui
6) Meyakini bahwa pemberian ASI Eksklusif penting bagi bayi
7) Meyakini bahwa pemberian nutrisi yang tepat pada ibu menyusui dapat
meningkatkan produksi ASI

lxxxvii
i
Lampiran 7

Leaflet :

lxxxix
xc
xci
xcii
xciii
xciv
xcv
xcvi
xcvii

Anda mungkin juga menyukai