Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

PETA KONSEP & RESUME MODUL 1

Nama : Septian Triadi


NIM : 857432586

MODUL 1
Hakikat Pembelajaran
Kelas Rangkap

K.B 2
K.B 1
Gambaaran PKR yang
Hakikat Pembelajaran
Ideal dan Praktik yang
Kelas Rangkap
Terjadi di Lapangan

Konsep dan Pengertian Praktik Mengajar


Pemeblajaran Kelas Kelas Rangkap Saat
Rangkap Ini

Alasan PKR Gambaran PKR yang


diperlukan Ideal

Tujuan, Fungsi dan Peranan Seorang Guru


Manfaat PKR PKR

Prinsip-prinsip
pembelajaran PKR
RESUME MODUL 1

A. Konsep dan Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)


PKR ialah pembelajaran yang di lakukan oleh seorang guru mengajar di mana yang menjadi
pembelajar ialah siswa dalam satu ruangan kelas atau lebih di waktu yang bersamaan dan
menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda, tidak hanya dalam satu mata pelajaran
yang sama, tetapi juga dalam mata pelajaran yang berbeda. Di dalam satu ruangan kelas atau
lebih.

B. Alasan PKR diperlukan

• Alasan Geografis (sulitnya lokasi, terbatasnya transportasi, pemukiman yang berpindah-


pindah, dan adanya mata pencaharian khusus)
• Alasan Demografis (jumlah siswa yang relatif sedikit, terlebih tinggal di daerah pemukiman
yang amat jarang atau pemukiman yang jauh dari kota istilahnya terpencil, dan bukan hanya
daerah terpencil yang keterbatasan jumlah, siswa namun di perkotaan juga bisa berlaku).
• Kurang Guru
• Terbatasnya ruang kelas
• Adanya guru yang tidak hadir
• Padatnya penduduk di kota serta minat yang banyak anak terhadap masuk ke sekolah tersebut
sehingga menjadi kelebihan murid lebih dari 40 sampai 50 orang sementara jumlah kelas dan
mungkin guru tidak mencukupi.

C. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat PKR

1. Quantity dan Equity : quantity (jumlah) dan equity (pemerataan) jadi jumlah guru yang di
miliki saat ini dapat memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran yang lebih luas dan
mencakup jumlah murid yang lebih besar (quantity). Bersamaan dengan itu mampu
memberikan pelayanan yang lebih merata dan adil (equity) hingga ke daerah pelosok dan
kantong-kantong pemukikan yang tersebar.

2. Ekonomis : Dengan seorang guru atau beberapa guru serta satu ruangan atau beberapa ruang
kelas, proses pembelajaran tetap dapat berlangsung. Sehingga satuan biaya pendidikan hanh
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan jauh lebih kecil. Bersamaan dengan itu
jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan pendidikan diberikan hingga ke
daerah yang sulit, kecil, dan terpencil.
3. Pedagogis : Strategi PKR ini mampu meningkatkan kemandirian murid serta guru
mendorong murid untuk aktif dan mandiri, murid yang pintar membantu murid yang
ketinggalan. Tugas diberikan secara individual, berpasangan atau kelompok kecil mereka pun
dilibatkan secara aktif untuk menciptakan dan menambah sumber belajar.
4. Keamanan : Pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah di
jankau oleh anak.
D. Prinsip-prinsip pembelajaran PKR

Keserempakan Kegiatan Pembelajaran


Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA)
Kontak Psikologis Guru dan Murid yang berkelanjutan
Terjadi pemanfaatan sumber secara efisien
K.B 2 Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang Terjadi di Lapangan
A. Praktik Mengajar Kelas Rangkap Saat Ini

Gambaran hasil pengamatan di satu SD yang gurunya sedang mengajar kelas rangkap
• Seorang guru yang mengajar dengan pengajaran bergilir dari kelas yang satu ke kelas yang
lain sehingga kegiatan mengajar tidak berlangsung secara serempak. Apa yang ia lakukan
hampir sama dengan yang dilakukan di kelas 3 yang menjadi perbedaan ialah hanya dalam
materi atau substansi. Tidak dalam pendekatan atau strategi dan dalam melakukan pengajaran
tersebut tidak disadari bahwa itu melakukan pemborosan waktu. Di lihat dari melakukan
absensi murid, waktu termakan karena gilir ke kelas satu ke kelas lain sehingga murid yang di
tinggal menunggu, murid tidak tahu apa yang dikerjakan, sehingga WKA yang tinggi tidak
akan tercapai dengan cara tersebut. Selama pembelajaran berlangsung pun bersifat monoton
sehingga siswa akan kehilangan semangat dan konsentrasi. Kemudian tidak dilibatkan siswa
secara aktif. Dengan melakukan pembelajaran pasif. Tidak adanya pemberian balikan.
Sehingga hal tersebut akan menyulitkan siswa untuk menguasai bahan pelajaran berikutnya.

• Seorang Guru melakukan pengajaran bergilir kelas di kelas yang satu ke kelas yang lain.
Dengan pada saat pembelajaran berlangsung guru tersebut mulai menyalin salah satu bahan
pelajaran tentang IPS. Sementara ia menulis di papan 5ulis dan mengingatkan anak supaya
mereka juga menyalin. Dengan sedikitnya memerlukan waktu 15 menit kemudian ia
mengingatkan lagi pada murid kelas 4 agar menyalin yang rapi sampai selesai. Setelah itu guru
tersebut ke kelas 5 memulai pelajaran IPA (Sudah tentu terulur 15 menit bagi murid kelas 5).
Ia juga meminta anak-anak untuk menyalin bahan IPA dari papan tulis.

• Dari ilustrasi tersebut tampak bahwa guru tersebut hanya mengajar dengan kegiatan salin-
menyalin sehingga wajar murid-murid kelas 5 masih belum lancar membaca. Dari kebiasaan
menyalin sudah berlangsung lama sejak di kelas-kelas rendah bahkan cenderung
menghilangkan kegiatan membaca. Dikarenakan keterbatasan sumber. Dan guru tersebut juga
tidak pernah memikirkan alternatif lainnya. Penyebab utama ketidakmampuan guru,
enggannya guru mengeluarkan keringat, matinya hasrat guru untuk mencari inspirasi agar ia
dapat menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi anak didiknya.

B. Gambaran PKR Yang Ideal (Yang Diinginkan)


Pembelajaran Kelas Rangkap di lakukan di salah satu kelas yaitu seorang guru yang mengajar
di satu ruang kelas dan waktu secara bersamaan dari dua tingkat kelas yang berbeda.
Berdasarkan ilustrasi dari seorang guru yang mengajar di klas 4 dan kelas 6 dalam satu ruangan
kelas secara bersamaan. Di mana murid kelas 5 berada di jajaran sebelah kanan dengan mata
pelajaran Matematika sedangkan murid kelas 6 berada pada jajaran sebelah kiri dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi dalam satu ruangan kelas dari 2 tingkatan kelas yang berbeda
dengan mata pelajaran yang tidak sama. Begitu pun yang dilakukan oleh Bu Neneng bernasib
sama dengan Pak Ade yaitu mengajar rangkap di kelas 2 dan 4 dengan memanfaatkan sudut
ruang kelas sebagai sudut sumber belajar. Murid kelas 2 diminta ke sudut sumber belajar di
sebelah kiri sedangkan Bu Neneng menerangkan pelajaran pada murid kelas 4.
Dari saya mengambil sedikit ilustrasi bahwa yang menjadikan Pak Ade dan Ibu Neneng lebih
baik daripada kelas-kelas rangkap sebelumnya ialah:
Suasana kelas yang hidup dan tidak monoton
Proses pembelajaran yang berlangsung secara serempak
Memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sumber belajar yang sederhana
Murid aktif
Kooperatif, kompetitif (persaingan) yang sehat.
Belajar sambil bermain, main sambil belajar khusus untuk kelas rendah agar pembelajaran
menyenangkan
Adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat Memanfaatkan sumber belajar yang
ada di kelas
Mengajarkan da lam 2 bidang studi atau lebih dalam satu wacan atau topik.
Memanfaatkan sumber daya yang ada di desa.

C. Peranan Seorang Guru PKR


1) Sebagai perancang kurikulum
2) Sebagai administrator
3) Sebagai sumber informasi yang kreatif
4) Sebagai seorang profesional
5) Sebagai agen pembawa perubahan

Anda mungkin juga menyukai