Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia sebagai negara berkembang makin gencar melaksanakan
pembangunan. Salah satu hal yang penting menjadi dasar dalam pembangunan adalah kekuatan pondasi
yang dibangun termasuk jenis tanah yang dipakai dan sifat lolos air (permeable) tanah tersebut. Semua
jenis tanah memilikisifat permeable, dimana air bebas mengalir melalui ruang kosong (pori-pori) yang ada
diantara butiran-butiran tanah. Tekanan pori diukur relative terhadap tekanan atmosfer dinamakan muka
air tanah atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun
sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.

Tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini
memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melaluo rongga dari satu titil yang lebih tinggi ke titik
yang lebih rendah,. Sifat tanah memungkinkan air melewati rongga pada berbagai laju alir tertentu yang
mana ini disebut dengan permeabilitas tanah. Penentuan kemampuan permeabilitas tanah dapat
dilakukan dengan pengukuran di laboratorium dan di lapangan. Dalam kenyataannya nilai koefisien
permeabilitas (k) uji lapngan biasanya tidak sama dengan uji di laboratorium

2Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubhaan pada suhu air sedikit
mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang jenuh air permeabilitas bervariasi diantara limit yang
luas, mulai kurang 25 cm tiap tahun pada tanah liat yang padat samoai dengan beberapa ribu meter
pertahun dalam formasi kerikil.

Permeabilitas didefinisikan secara kuantitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi
akar tanaman atau lewat melalui suatu massa tanag atau lapisan tanah. Permeabilitas timbul karena
adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu degan yang lainnya. Secara kuantitatif permeabilitas
dapat dinyatakan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada medua ebrpori dalam keadaan jenuh.
Permeabilitas sebagai sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang berupa
air atau minyak yang mengalir melalui rongga pori.

Di, dalam sifat tanah, sifat aliran mungkin laminar atau turbulen. Tahanan terhadapp aliran bergantung
pada jenus tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat massa, serya bentuk geonetri rongga pori.

Kemampuan air untuk menembus tanah media dilambangkan sebagai koegisien permeabilitas (k).
Koefisien permeabilitas berperan dalam lajuinfiltrasi. Koefisien ini bergantung pada ukuran rata-rata poti
yang dipengaruhi oleg distribusi ukuran partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran
dari partikel penyusun tanah maka semakin rendah koefisien permeabilitasnya. Suatu lapisan tanah
berbutir kasar yang mengan dung butiran-butrian halus memiliki harga koefisien permeabiliras yang lebih
rendan dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Tinggi rendfshnya
permeabilitas ditentukan oleh ukuran pori. Berikut milai (k) untuk jenis-jenis tanah

Untuk menentukan permabilitas tanah menggunakan meypde constan head dan falling head.
Dalam uji permeabilitas banyaknya iar yang akan merembes dan tegangan air di dalam tanah akibat
rembesan menjadi dua hal yang perlu diperhatikan, Dalam percobaan bila ada cukup air dapat merembes
ke dalam sampel tanag dalam wasktu tidak terlampau lama, maka percobaan ini dapat dilakukan dengan
mengukur banyaknya air yang akan merebes yang disebut dengan constan head permeability test.
Sedangkan, apabila daya rembes tanah sangat kecil, maka banuak air yang merembes ke dalam contoh
akan sangat sedikit, sehingga tidak dapat diukur dengan tepat. Dalam hal ini percobaan dilakukan dengan
menggunakan metode falling head test.

Semua je

Anda mungkin juga menyukai