Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Manajemen Internasional

Manajamen Internasional adalah proses penerapan teknik-teknik dan konsep dalam


arena lingkungan internasional.Dan biasanya berkembang di daerah atau wilayah
tertentu. Dalam manajamen tersebut biasanya bersangkutan dengan bisnis global
yang biasa diketahui berupa kegiatanpemenuh kebutuhan dengan cara jual beli barang
dan jasa kenegara yang berbeda.
Dasar fundamental
Semua negara di dunia telah menyadari akan pentingnya kerjasama internasional
untuk mengatasi masalah-masalah nasional yang tidak dapat dipecahkan sendiri,
tapi perlu bantuan negara lain yang mempunyai kemampuan lebih sehingga dapat
menolongnya dari kesulitan. Jalinan hubungan kerjasama (net working) ini
diwujudkan dalam bentuk organisasi anatarnegara-negara di dunia internasional
yang di sebut PBB.

Semua negara yang telah menyetujui adanya organisasi tersebut dengan aturan
mainnya, mereka telah terikat untuk melaksanakan dan menerima sanksi apabila
terjadi penyimpangan dari aturan yang telah disepakati bersama. Demikian halnya
usaha-usaha kerjasama ekonomi termasuk transaksi-transaksi yang melewati batas
wilayah negara termasuk transfer barang, jasa, teknologi, modal, sumber daya alam
dan manusia, serta manajerial skill harus mengikuti aturan yang berlaku.

Beberapa contoh bentuk interaksi perusahaan antarnegara, misalnya : ekspor/impor


barang dan jasa, persetujuan lisensi untuk memproduksi di negara-negara lain,
kontrak kerjasama/kemitraan manajemen dalam dan luar negeri, kerjasama
patungan (join venture), membuat cabang usaha di negara lain. Semua itu dilakukan
dalam rangka untuk memperoleh : sumberdaya yang lebih murah dan berkualitas,
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan tingkat investasi, kuota impor/ekspor
dan tarif yang lebih murah, hubungan kerjasama internasional atau regional.

Kegiatan bisnis internasional itu umumnya didominasi oleh perusahaan


multinasional (multinasiona corporation). Sekalipun demikian ada juga perusahaan,
kecil dan koperasi yang melakukan usaha ke luar negeri secara kemitraan yang
saling menguntungkan. Cara yang dilakukan melalui hubungan kerjasama strategis
global (global strategic partnership) adalah merupakan suatu hubungan kerjasama
yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan dengan satu atau lebih negara luar
secara umumbertujuan untuk mengusahakan peluang-peluang yang ada di negar
alain agar dapat dikelola dengan baik dalam memproduksi barang ataupun jasa
sama-sama mereka butuhkan.

Sehubungan dengan kerjasama strategis global hanya akan berhasil apabila


terdapat enam kondisi yang dapat diciptakan atas dasar persetujuan kedua belah
pihak, sebagai berikut : tiap partner harus merasa yakin memilki pasangan yang
mempunyai sesuatu yang dibutuhkan, tiap partner harus memilih-milih dahulu
sebelum mereka melakukan bisnis bukan sesudahnya, mereka harus saling
membagi dan memiliki perilaku dan pandangan yang sama atas fungsi pengawasan
bagi usaha baru merreka, jenis operasi budaya perusahaan dan nilai moral dimiliki
perusahaan, join venture harus memiliki kesempatan untuk membuang/menghindari
apapun bentuk organisasi yang tidak cocok, mereka harus mempunyai beberapa
membuat keputusan akhir dana yang memikirkan beberapa cara dalam patokan
pembuatan keputusan.

Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki kawasan internasional,


mereka harus mempertimbangkan maslah ekonomi, politik, teknologi, sosial budaya
yang membentuk lingkungan bisnis di negara tempat perusahaan multinasional
mereka berada. Pada saat itu pula, eksistensi manajemen internasional berperan
dalam penanganannya.

Manajemene Komparatif
Manajemen komparatif adalah mempelajari proses manajemen di negara-negara
yang berbeda untuk menguji potensi tindakan manajemen di bawah kondisi
lingkungan yang berbeda. Komparatif manajemen di dalam suatu negara
memungkinkan untuk diterapkan di negara-negara lain.

Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan roi, produktivitas dan kualitas


hidup manusia. 2.Manajemen masa depan mendasarkan tindakannya pada aspek
kuantitatif dan perilaku manusia. 3. Manajemen masa depan akan menghadapi isu
inflasi, sumber daya yang makin langka, nilai sosial budaya masyarakat, teknologi,
hubungan karyawan dan manajemen, etika dan tanggung jawab sosial, konflik-
konflik dan globalisasi. 4 Manajemen masa depan akan menghadapi masalah yang
datang dari sektor industri dengan jasa dan untuk itu perlu informasi yang dicari
dengan sistem informasi manajemen yang baik

Pengaturan SDM

Adapun beberapa langkah strategis sehubungan dengan sumber daya


manusia.Langkah–langkah tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Cesto,
Housted dan Douglas,adalah sebagai berikut:

1. Kualifikasi SDM yang nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi criteria


sebagaimana yang disyaratkan dalama perencanaan strategis perusahaan secara
keseluruhan, sertaterintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan lainnya seprti
bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya.

2. Analisa dari kualifikasi tugas yang diemban tenaga kerja.langkah ini merupakan
peahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan demi mencapai rencana strategis
perusahaan.

3. Analisa ketersediaan tenaga kerja. Langkah ini merupakan sebuah perkiraan


tentang jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi
perencanaan perusahaan di masa yang akan dating.

4. Melakukan tindakan inisiatif. Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada
dalam perusahaan dan keperluannya bagi masa yang akan dating membawa pada
kesimpulan: (1) Sekiranya tenaga kerja yang sudah memadai bagi operasionalisasi
perusahaan di masa yang akan datang (2) sekiranya tenaga kerja yang ada perlu
dilakukan perombakan, barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan, dan lain
sebagainya.

5. Evaluasi dan modifikasi tindakan. Senantiasa perlu dilakukan evaluasi terhadap


perencanaan SDM disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan.

Prinsip-prinsip manajemen Islam, khususnya dalam hal pemberdayaan

Sumber Daya Manusia dapat dirumuskan dalam beberapa poin, sebagai berikut:
1. Prinsip kompetensi

Dewasa ini sudah semakin dituntut organisasi/perusahaan mampu

menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetif di pasaran. Dalam

organisasi publik lebih pada bagaimana memberi pelayanan yang terbaik bagi

masyarakat ,sehingga organisasi tersebut tetap memiliki reputasi dan citra yang

baik dimata masyarakat.

Kompetensi sangat diperlukan bagi organisasi yang adaptif terhadap

dinamika perubahan. Didalamnya menyangkut perubahan paradigma, orientasi,

nilai, perilaku, struktur, tujuan yang berkinerja tinggi . Kompetensi bagi

organisasi/ karyawan menjadi hal yang krusial tetapi sekaligus sebuah keniscayaan
dalam sistem manajemen, karena dengan kompetensi yang baik

maka jaminan untuk pencapaian tujuan organisasi atau sebuah perkerjaan

menjadi lebih besar. Kompetensi yang dibutuhkan oleh setiap level manajemen

memiliki penekanan yang spesifik, yang akan memberi kontribusi bagi

kemajuan organisasi.

2. Prinsip keoptimalan dan kelebihan dalam kompetensi.

Prinsip ke dua dari manajemen Islam adalah: „kompetensi yang dimiliki

harus optimal dan melebihi kompetensi personal lain yang memiliki kompetensi

yang sama‟. Langkah yang harus diambil oleh seorang manajer dalam

menentukan sumber daya manusia yang akan diberdayakan dalam suatu

mekanisme kerja adalah bahwa ketika seorang manajer dihadapkan pada adanya

dua orang atau lebih dari anggota organisasi, maka seorang manajer harus

mengutamakan seseorang yang memiliki kompetensi yang melebihi kompetensi

yang dimiliki personal lain

3. Prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan.


Prinsip manajerial selanjutnya dalam Islam adalah prinsip kesesuaian

kompetensi dengan kebutuhan. Sistem manajemen sumber daya manusia yang

baik adalah sistem yang menekankan pada adanya kesesuaian tenaga kerja

dengan kebutuhan. Maka dalam perspektif ini, analisis kebutuhan mutlak

dilakukan oleh suatu organisasi atau perorangan dalam sistem rekruitmen tenaga

kerja.

4. Prinsip keterpercayaan

Dalam surat al-Qashas 28:25 yang artinya: “Salah seorang dari kedua wanita

itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),

karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja

(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

5. Prinsip kesesuaian kompetensi personal dengan penempatan

Dalam sebuah hadits yang sangat populer nabi bersabda:

Apabila diserahkan suatu urusan (tugas/pekerjaan) kepada orang yang

bukan ahlinya, maka tunggulah saat (kegagalann/kehancuran) nya.

Melalui hadits ini

nabi Muhammad mengajarkan prinsip manajemen

suberdaya manusia kepada kita bahwa pembagian kerja harus disesuaikan

dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif.

Oleh karena itu, dalam penempatan seseorang untuk melaksanakan tugas

tertentu harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian

kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas

dasar like and dislike.

Anda mungkin juga menyukai