Anda di halaman 1dari 148

MANAJEMEN DATA

PUSKESMAS &
KELUARGA SEHAT
PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS
BAPELKES JATENG
TAHUN 2023

Agustina_Bapelkes Semarang
Hai....
081325101313.

agustina.setyowahyudi@gmail.com

Agustina Catur S
Widyaiswara Ahli Muda
APAKAH ADA YANG SEPERTI INI???
MARI
BERIKAN SENYUM DAN PIKIRAN POSITIF DI KELAS INI
Semangat pagi
Pagi pagi pagi luar biasa tetap semangat
Salam sehat
Sehat Indonesia, bersyukur

Apa Kabar hari ini?


Sehat, bahagia

Agustina_Bapelkes Semarang
Tebak gambar
SIAPA DIA???

Agustina_Bapelkes Semarang
SIAPA DIA???

Agustina_Bapelkes Semarang
SIAPA DIA???

Agustina_Bapelkes Semarang
SIAPA DIA???

Agustina_Bapelkes Semarang
A
9 10 11 12 13 8
14 15 24 25 26 27
28 29 30 31 40 41
42 43 44 45 46 47
56 57 58 59 60 13

Agustina_Bapelkes Semarang
B
33 34 35 36 37 32
38 39 40 41 42 43
44 45 46 47 48 49
50 51 52 53 54 55
56 57 58 59 60 46

Agustina_Bapelkes Semarang
C
3 6 7 10 11 2
14 15 18 19 22 23
26 27 30 31 34 35
28 39 42 43 46 47
50 51 54 55 58 59

Agustina_Bapelkes Semarang
D
3 5 7 9 11 1
13 15 17 19 21 23
25 27 29 31 33 35
37 39 41 43 45 47
49 51 53 55 57 59

Agustina_Bapelkes Semarang
E
5 6 7 13 12 4
14 15 20 21 22 23
28 29 30 31 36 37
38 39 44 45 46 47
52 53 54 55 60 13

Agustina_Bapelkes Semarang
F
17 18 19 20 21 16
22 23 24 25 26 27
28 29 30 31 48 49
50 51 52 53 54 55
56 57 58 59 60 16

Agustina_Bapelkes Semarang
Tujuan Umum Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu
melakukan manajemen data puskesmas dan keluarga
sehat

Tujuan Khusus Pembelajaran:


Peserta dapat :
1. Menjelaskan Sistim Informasi di Puskesmas
2. Melakukan Manajemen Data dan Informasi di
Puskesmas
Agustina_Bapelkes Semarang
MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Agustina_Bapelkes Semarang
Bidan Evalia
• Bidan Evalia baru saja dipindah tugaskan ke Puskesmas Sukatani karena
sudah lulus pendidikan D IV Kebidanan. Tiga tahun sebelumnya bertugas
di desa Sukahurip selama 4 tahun dengan pendidikan D III Kebidanan.
• Bidan Evalia lulusan Poltekes Bandung dan setelah lulus sempat menjalani
PTT di desa Cigalontang Tasikmalaya selama 2 thn . Bidan Evalia telah
dikaruniai 2 anak berumur 7 tahun dan 3 tahun dari hasil pernikahannya
dng. seorang karyawan swasta dengan selisih umur 3 thn lebih tua
• Bidan Evalia termasuk salah satu Bidan senior, karena usia karyawan
Puskesmas Sukatani yang termuda 20 tahun dan yang tertua 55 tahun,
bulan lalu 2 orang karyawan sudah memasuki usia pensiun
• Pertanyaan : BERAPAKAH USIA BIDAN EVALIA ??
Agustina_Bapelkes Semarang
ASUMSI PASTI

➔MENYESATKAN
ANGKA

BENAR TETAPI
TIDAK TEPAT
➔MERAGUKAN
KURANG

Agustina_Bapelkes Semarang
BENAR TETAPI
KURANG TEPAT
➔TDK DPT DIAMBIL
ANTARA
PEMBAHASAN

KEPUTUSAN YG TEPAT
DATA TDK LOGIS
TGL LAHIR TDK
ADA
TIDAK
JAWABAN DI KELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT :

➔PERLU
DARI 55 THN 20 – 55 THN DIKETAHUI

VERIVIKASI
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Materi Pokok
1. Sistem Informasi Puskesmas
❖ Pencatatan dan Pelaporan Data Puskesmas
❖ Survei Lapangan
❖ Pelaporan Lintas Sektor Terkait
❖ Pelaporan Jejaring Fas. Yankes di Wilayahnya

2. Manajemen Data dan Sistem Informasi di Puskesmas


❖ Aplikasi KS
❖ Pengelolaan dan Analisis Data KS

MAY 02, 2025


Agustina_Bapelkes Semarang
MATERI POKOK 1

SISTEM
INFORMASI
PUSKESMAS
Agustina_Bapelkes Semarang
(PMK 43/2019 Pasal 62)
1) Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan Sistem
Informasi Puskesmas.
2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota.
3) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diselenggarakan secara elektronik
dan/atau nonelektronik.
Agustina_Bapelkes Semarang
PENCATATAN
Serangkaian kegiatan
mendokumentasikan hasil
pengamatan, pengukuran dan / atau
penghitungan pada setiap langkah
upaya kesehatan yang dilakukan
Puskesmas

A gus t i na _B a pel k es Sem a r a ng


Agustina_Bapelkes Semarang
PELAPORAN
Penyampaian data terpilah dari hasil pencatatan
kepada pihak terkait sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan yang telah ditentukan

Agustina_Bapelkes Semarang
SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS
“adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas dalam
mencapai sasaran kegiatannya”

G IN Y A R D IN T E R N A T IO N A L C O .
FA C ILIT A T O R : M A R C E LIN E A N DE R SO N MAY 02, 2025
Agustina_Bapelkes Semarang
TUJUAN SISTEM
INFORMASI PUSKESMAS
• Mewujudkan penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
• Menjamin ketersediaan data dan informasi
yang berkualitas, berkesinambungan, dan
mudah diakses;
• Meningkatkan kualitas pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya melalui
penguatan manajemen Puskesmas.
UNSUR SIP DI PUSKESMAS
Sistem Informasi
Puskesmas

Pencatatan dan
Laporan Jejaring
Pelaporan Laporan Lin Sek
Survei Lapangan Fasyankes di Wil
Puskesmas dan Terkait
kerja
Jaringannya
Agustina_Bapelkes Semarang
PENCATATAN
Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib melakukan pencatatan kegiatan
dan hasil kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi pencatatan :

1. DATA DASAR 2. DATA PROGRAM

UKM ESENSIAL (UKME) UKM


A. identitas Puskesmas; PENGEMBANGAN
(UKMP) UKP
B. wilayah kerja 1. Promosi Kesehatan
Puskesmas; 2. Kesehatan Lingkungan 1. Data UKS
3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi 2. Data Kesehatan
C. sumber daya Gigi Masyarakat
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Puskesmas; dan 3. Data Kesehatan
D. sasaran program • Data PTM • Data rabies Olah Raga
Pelayanan
• Data Surveilans, • Data TB 4. Data Kesehatan
SKDR dan KLB • Data Kusta Kerja Puskesmas
• Data Malaria • Data Frambusia
• Data DBD • Data Diare
• Data Kecacingan • Data Imunisasi

Agustina_Bapelkes Semarang
PELAPORAN
1. DATA DASAR 2. DATA PROGRAM

UKM
UKM ESENSIAL (UKME) PENGEMBANGAN
Pencatatan sama dengan 1. Promosi Kesehatan (UKMP)
pelaporan 2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi
4. Pencegahan dan Pengendalian 1. Data UKS UKP & pelayanan
Penyakit 2. Data Kesehatan Puskesmas
• Data PTM Gigi Masyarakat
• Data Surveilans, SKDR dan KLB 3. Data Kesehatan
• Data penyakit menular Olah Raga
• Data imunisasi

Rutin setiap
tahun

Rutin dan Non Rutin (mingguan, bulanan, tahunan)


Agustina_Bapelkes Semarang
PELAPORAN
➢ Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
disusun berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di
Puskesmas dan jaringannya.

➢ Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub


Bagian Tata Usaha.

➢ Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan


perundangan-undangan

Agustina_Bapelkes Semarang
PELAPORAN
❖ Laporan mingguan terdiri atas laporan mingguan penyakit potensi
wabah.

❖ Laporan bulanan terdiri atas :


▪ laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat esensial;
▪ laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat
pengembangan; dan
▪ laporan bulanan data upaya kesehatan perseorangan.

❖ Laporan tahunan terdiri atas laporan tahunan kegiatan program.

Agustina_Bapelkes Semarang
LAPORAN NON RUTIN Laporan Kejadian
Luar Biasa (KLB)
DATA PROGRAM
Laporan Khusus
▪ Surveilans sentinel
▪ Kebutuhan tertentu
MEKANISME PENGELOLAAN DATA DI PUSKSMAS

1. SIAPA YANG
BERTUGAS SEBAGAI
PENGELOLA DATA ??
2. KEMAMPUAN
MENGELOLA DATA ??
3. KEMAMPUAN
MENGOLAH DAN
MENGANALISIS DATA

DATA PIS-KS

Agustina_Bapelkes Semarang
SURVEI LAPANGAN
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dalam
manajemen Puskesmas diselenggarakan survei
lapangan.

Survei lapangan dapat berupa pemantauan atas


program yang diselenggarakan oleh Puskesmas.

Survei lapangan dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hasil survei lapangan dilaporkan kepada Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota.
PELAPORAN LINTAS SEKTOR TERKAIT
❑ Dalam rangka pemenuhan kebutuhan
data dalam manajemen
Puskesmas,dilakukan pengumpulan
data yang bersumber dari lintas sektor
terkait.
❑ Data dari lintas sektor terkait berupa
data demografi, data terkait program
Puskesmas, dan data lainnya sesuai
kebutuhan.
❑ Data dikelola dalam pelaporan yang
terintegrasi dengan pelaporan
puskesmas dengan mencantumkan
sumber data
Pelaporan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di Wilayah Kerjanya
• Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data untuk mendukung
manajemen Puskesmas, Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas wajib menyampaikan laporan data kegiatan dan
hasil kegiatan pelayanan kesehatan kepada Puskesmas setempat.
• Data kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan paling
sedikit terdiri atas:
(a) data kelahiran;
(b) data kematian;
(c) data kesakitan dan masalah kesehatan lainnya; dan
(d) data kunjungan pelayanan.
• Data kesakitan dan masalah kesehatan lainnya ditetapkan oleh
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
• Data dikelola dalam pelaporan yang terintegrasi dengan pelaporan
puskesmas dengan mencantumkan sumber data.
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
MATERI POKOK 2

MANAJEMEN DATA &


INFORMASI
PUSKESMAS
Agustina_Bapelkes Semarang
MANAJEMEN DATA
PROGRAM
PENTINGNYA MANAJEMEN DATA
Diseminasi

ÀNALISIS INFORMASI

VALID DAN KOREKSI DAN AKURAT, UP TO DATE


TEPAT
METODE DAN
RELIABLE KONFIRMASI TEKNIK ANALISIS (TEPAT WAKTU),
HARUS SESUAI DAN RELEVAN

DIKELOLA DENGAN
Agustina_Bapelkes Semarang BAIK
SUMBER DATA

PIS-PK

DATA
DASAR PROGRAM
DATA
PUSKESMAS /PROFIL

▪ RISET KESEHATAN
NASIONAL
SURVEY ▪ (RISKESDAS,
KESEHATAN SIRKESNAS, RIFASKES)
DAN ▪ BPS
SUMBER ▪ SMD
DATA LAIN ▪ dll
Agustina_Bapelkes Semarang
METODE DAN TEKNIK ANALISIS

DESKRIPTIF

HUBUNGAN ANALISIS KOMPARATIF

KUANTITATIF/
KUALITATIF
Agustina_Bapelkes Semarang
Tahapan Analisis Data
1. Pra Analisis (logical check)
❑ Cek kesesuaian data dlm satu program
❑ Cek kesesuaian data antar program

2. Analisis
❑ Analisis Deskriptif menurut Waktu, tempat, dan
orang.
❑ Analisis Komparatif
❑ Analisis Hubungan Antar program

Agustina_Bapelkes Semarang
Deskriptif Hubungan Komparatif
• Cek Logical data • Cek keterpaduan • Perbandingan
• Cek kecenderungan antar program→ KIA capaian periode yang
untuk pelayanan yang dengan Gizi (PF sama tapi pada
selalu harus ada dengan IMD dan tahun yang berbeda
• Cek kesenjangan HB0) → misal SPM dengan
• Cek besaran masalah PIS-PK

Agustina_Bapelkes Semarang
Kasus logical check analisis
( jumlah bayi dan imunisasi, 2015)
Jlh bayi usia KN leng- Imm dasar
Puskesmas Jumlah Bulin Jumlah bayi Jlh bayi
Jlh6-11 usia
bayibln
usia KN1 KNkap
leng-
leng- BCG HB0 DPT/HB1 Imm
Imm dasar
dasar Logical analisis
Puskesmas
Puskesmas Jumlah
Jumlah Bulin
Bulin Jumlah
Jumlah bayi
bayi KN1
KN1 BCG
BCG HB0
HB0 DPT/HB1
DPT/HB1 lengkap Logical
Logical analisis
analisis
6-11
6-11 bln
bln kap
kap lengkap
lengkap
A 69.208 72.383 74.498 64.142 62.722 70.907 63.115 72.628 62.329

A
A 69.208
69.208
156.943 72.383
72.383
174.935 74.498
74.498
174.920 64.142
64.142
164.664 62.722
62.722
161.338 70.907
70.907
160.835 63.115
63.115
142.164 72.628
162.931 62.329
62.329
139.369
B
BC 156.943
156.943
32.259 174.935
174.935
34.620 174.920
174.920
38.939 164.664
164.664
31.466 161.338
161.338
30.290 160.835
160.835
36.518 142.164
142.164
30.635 162.931
162.931
36.177 139.369
139.369
32.623
C 32.259
32.259 34.620
34.620 38.939
38.939 31.466
31.466 30.290
30.290 36.518
36.518 30.635
30.635 36.177
36.177 32.623
32.623
D 160.579 168.996 159.072 156.155 150.521 158.337 136.765 158.809 150.665
D 160.579
160.579 168.996
168.996 159.072
159.072 156.155
156.155 150.521
150.521 158.337
158.337 136.765
136.765 158.809
158.809 150.665
150.665
E 26.038 27.698 28.080 27.245 26.167 171.592 137.588 167.537 155.860 Tidak Logis
E 26.038
26.038 27.698
27.698 28.080
28.080 27.245
27.245 26.167
26.167 171.592
171.592 137.588
137.588 167.537 155.860
155.860 Tidak Logis
43.268 58.281 51.445 55.024 50.193 892.326 824.937 704.226 745.684
F 43.268
43.268 58.281
58.281 51.445
51.445 55.024
55.024 50.193
50.193 892.326
892.326 824.937
824.937 704.226 745.684
745.684
F
Tidak Logis
141.304
141.304 150.408
150.408 174.263
174.263 148.895
148.895 141.841
141.841 571.370
571.370 547.634
547.634 571.009
571.009 556.612
556.612
G
G 141.304 150.408 174.263 148.895 141.841 571.370 547.634 556.612

H 911.708
911.708
911.708 949.392
949.392
949.392 1.011.320
1.011.320
1.011.320 884.680
884.680
884.680 850.592
850.592
850.592 47.934
47.934
47.934 47.315
47.315
47.315 35.396
35.396
35.396 43.722
43.722
43.722 Tidak Logis
H

Agustina_Bapelkes Semarang
Kasus
Kesehatan Anak
• Laporan program kesehatan anak Puskesmas A :
▪ Jumlah ibu bersalin di Puskesmas A= 432 orang.
▪ Jumlah bayi = 582 bayi.
▪ Jumlah KN1 = 583 bayi
▪ Immunisasi HB0 = 964 bayi
▪ Immunisasi BCG = 892 bayi

• Bagaimana cara menganalisis nya ??

Agustina_Bapelkes Semarang
Jawaban Kasus
Data diatas menunjukkan:
Adanya kesenjangan antara jumlah ibu bersalin dengan
jumlah kunjungan neonatus pertama kali (KN1)
➔ yaitu: 432 - 583 = - 151 neonatus.

Pertanyaannya :
• ‘Mengapa terjadi perbedaan yang sangat besar?’.

Agustina_Bapelkes Semarang
Jawaban Kasus
Kunjungan Neonatus pertama kali (KN1) dilaksanakan pada usia 6-48 jam setelah

lahir ➔Oleh karena itu jumlah KN1 seharusnya sama dengan ibu bersalin.

Adanya kesenjangan antara jumlah bayi dengan jumlah bayi mendapat imunisasi

HB0 : ➔ yaitu 582 – 964 = - 382

Tapi ‘Mengapa terjadi perbedaan yang sangat besar?’.

Immunisasi HB0 biasanya diberikan segera setelah bayi lahir ➔ maka jumlah bayi

yang mendapat imunisasi HB0 seharusnya sama dengan jumlah bayi

Agustina_Bapelkes Semarang
Jawaban Kasus
Perbedaan data kunjungan neonatus dengan ibu bersalin dan jumlah bayi dengan
jumlah bayi yang mendapat imunisasi HB0 tersebut bisa disebabkan :

• perpindahan antar wilayah,

• bayi kembar,

• kesalahan pencatatan,

• atau data tersebut benar.

➔ Untuk memastikan kesesuaian data tersebut, perlu dilakukan verifikasi pada


sumber data.

Agustina_Bapelkes Semarang
Cek kesesuaian Data Program
Siapkan dan urutkan data berdasarkan proses,
➔contohnya : proses kehidupan (life cycle process). Bandingkan data
berdasarkan urutan prosesnya.

Contoh:
• Program kesehatan ibu (variabel persalinan oleh tenaga kesehatan)
dibandingkan dengan program kesehatan anak (variabel kunjungan neonatus 1).
• Jumlah kunjungan neonatus 1 (KN1) idealnya sama atau lebih rendah
dibandingkan dengan jumlah ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan
(linakes).
➔ Oleh karena itu apabila jumlah KN1 lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah
linakes, maka data tersebut dianggap tidak logis.

Agustina_Bapelkes Semarang
(lanjutan)
Jika hasil cek kesesuaian tersebut logis, maka data
siap untuk dianalisis.

Namun, jika hasil cek kesesuaiaan data tersebut


tidak logis, maka harus dilakukan verifikasi lebih
lanjut ke sumber data dan dilakukan perbaikan.

Dua data yang diperbandingkan dianggap masih


sesuai/logis apabila besar perbedaanya tidak lebih
dari ±15%.
Agustina_Bapelkes Semarang
Pemanfaatan Data
Perencanaan Puskesmas

Pemanfaatan dalam monitoring dan evaluasi

Pemantauan masalah kesehatan

Penilaian dan Evaluasi

Agustina_Bapelkes Semarang
Penyajian Penyajian data dapat dilakukan secara sederhana antara lain

Data
dengan cara visualisasi dalam bentuk tabel, grafik, batang, garis,
dan pie (lingkaran), pemetaan, dan sebagainya

Penyajian menurut Penyajian menurut Penyajian menurut


variabel tempat variabel waktu variabel orang
Dalam penyajian
Penyajian
data menurut
Penyajian ini dapat data/informasi
variabel orang dapat
dibuat menurut dibuat menurut
dikelompokkan lagi
desa, kecamatan, waktu yang dapat
menjadi kelompok
puskesmas, disajikan dalam
umur, jenis kelamin,
posyandu, dll. mingguan, bulanan,
maupun
dan tahunan.
pekerjaannya.

Agustina_Bapelkes Semarang
Penyajian Data

DATA DEMOGRAFI
• Luas wilayah : 6.931 Ha
• Jmlah Desa : 13
• Jumlah RW : 32
• Jumllh Pdd : 43340 jiwa
• Laki laki : 21188 jiwa
• Perempuan : 22152 jiwa

Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Pengum- Pengo-
Pencatatan
pulan lahan

Penggu- Penyebar- Penyim-


naan luasan panan

Agustina_Bapelkes Semarang
• Dokumen pencatatan dan pelaporan
Puskesmas disimpan pada tempat yang
aman
• Dokumen pencatatan pelayanan kesehatan
individu dan keluarga dihimpun dalam
bentuk berkas keluarga dan disusun
berdasarkan nomor kepala keluarga
menurut desa/kelurahan
• Dinas kesehatan kabupaten/kota wajib
menyimpan laporan Puskesmas dalam
pangkalan data
Agustina_Bapelkes Semarang
• Setiap pemangku kepentingan Sistem
Informasi Puskesmas harus menjamin
keamanan dan kerahasiaan informasi

• Data dan Informasi Kesehatan dapat


bersifat terbuka dan tertutup.

• Dalam hal data bersifat tertutup dapat


diakses oleh masyarakat dengan izin,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian.

Agustina_Bapelkes Semarang
❑ Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya
manusia yang mengelola sistem informasi
Puskesmas → tim pengelola SIP yang terdiri dari:
▪ Koordinator (Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas)
▪ Pengelola sistem (pelaksana urusan sistem
informasi Puskesmas.
▪ Pelaksana pencatatan dan pelaporan
(pelaksana kegiatan program Puskesmas)
❑ SDM memiliki kompetensi paling sedikit di bidang
statistik, komputer, dan epidemiologi.
Agustina_Bapelkes Semarang
❑ Sistem informasi Puskesmas dapat dilaksanakan
secara elektronik atau secara non elektronik
❑ Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi
mencakup instrumen pencatatan dan pelaporan,
aplikasi sistem informasi Puskesmas, komputer
dan perangkat pendukungnya seperti jaringan
internet, jaringan lokal (LAN), dan server
❑ Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
▪ Kartu;
▪ Register;
▪ Formulir;
▪ Pedoman; dan
▪ Standar prosedur pelaksanaan.
Agustina_Bapelkes Semarang
❑ Cepat ❑ Lambat
❑ Perangkat keras ❑ Manual menggunakan
dan lunak Formulir
❑ Tergantung ❑ Butuh ruang
jaringan penyimpanan
komunikasi dokumen yang besar
❑ Perlu SDM dengan ❑ Beban kerja
keterampilan pencatatan dan
khusus pelaporan
❑ Mudah dalam ❑ Sulit dalam
pengolahan data pengolahan data
Agustina_Bapelkes Semarang
MANAJEMEN DATA
KELUARGA SEHAT
Aplikasi Keluarga Sehat
• Aplikasi Keluarga Sehat merupakan bentuk dukungan
teknologi informasi untuk pendataan keluarga sehat
dalam kunjungan keluarga pada PIS-PK.
• Untuk melakukan input data dan menyajikan
dashboard status pendataan dan IKS.
• Aplikasi ini dapat diakses di alamat web
https://keluargasehat.kemkes.go.id
• Untuk versi mobile Android, dapat diunduh melalui
playstore dengan keyword “keluarga sehat”
• Dapat digunakan baik secara online maupun offline
• Penyajian dapat diakses pada alamat
http://dashboard-keluargasehat.kemkes.go.id (dapat
diakses oleh umum)

Agustina_Bapelkes Semarang
Hak Akses Pengguna Aplikasi KS
Read/ Add Edit Data Delete Data Raw
Pengguna Download
View Akun Keluarga Keluarga Data
Admin Pusat v v v v

Dinkes Provinsi v v
Dinkes Kab/Kota v v
Kepala Puskesmas v v
Admin Puskesmas v v v v v
Supervisor v v
Surveyor v v v v

Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
AKUN
AKUN
AKUN ADMIN
KAPUS
SUPERVISOR
SURVEYOR

Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Edit Intervensi

Riwayat Akun admin tidak


Hapus
ada menu hapus
Intervensi
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
MONITORING WILAYAH

Agustina_Bapelkes Semarang
MONITORING WILAYAH

Agustina_Bapelkes Semarang
TARGET SURVEYOR

Agustina_Bapelkes Semarang
TARGET SURVEYOR

Agustina_Bapelkes Semarang
DOWNLOAD RAW DATA

Agustina_Bapelkes Semarang
STATUS PENDATAAN

Agustina_Bapelkes Semarang
STATUS PENDATAAN

Agustina_Bapelkes Semarang
PETA IKS

Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
IKS WILAYAH

Agustina_Bapelkes Semarang
IKS PUSKESMAS

Agustina_Bapelkes Semarang
STATISTIK PENDATAAN KELUARGA

NASIONAL
PROVINSI
KABUPATEN
Dapat di Akses
Sampai Level

Agustina_Bapelkes Semarang
RW
CROSTAB ANALISIS

Agustina_Bapelkes Semarang
Intervensi

Agustina_Bapelkes Semarang
Menu Pengaturan

Agustina_Bapelkes Semarang
MANAJEMEN DATA
PUSKESMAS
(ANALISIS DATA PIS-PK)

Agustina_Bapelkes Semarang
ISU PENTING
• KEGIATAN POKOK
PIS-PK menjadi kegiatan yang masuk dalam rencana kerja Puskesmas dan menjadi
salah satu unsur penilaian dalam akreditasi Puskesmas
• BIG DATA
Data yang dikumpulkan menjadi salah satu data terbesar yang pernah dimiliki
Puskesmas. Hasil kunjungan seluruh rumah di wilayah kerja Puskesmas. Bisa
dipadukan dengan kegiatan UKM lainnya
• PEMANFAATAN DATA
Baru sebagian Puskesmas yang sudah memanfaatkan data PIS-PK dalam
penyusunan rencana kerja. Sebagian lagi bahkan belum tahu cara memanfaatkan
data PIS-PK
• SINKRONISASI DENGAN DATA PROGRAM
Sering terjadi perbedaan pemahaman dalam membaca hasil PIS-PK ketika
disandingkan dengan data program kegiatan (KIA, Gizi, PM, Kesling, dll)
ANALISIS DATA PIS-PK
ANALISIS DATA PIS-PK
ANALISIS DATA PIS-PK
BERRDASARKAN WILAYAH BERRDASARKAN CAKUPAN 12 INDIKATOR

SEHAT : >0,8
PRA SEHAT : 0,5-0,8 PERSENTASE CAPAIAN
TIDAK SEHAT : < 0,5 12 INDIKATOR

Agustina_Bapelkes Semarang
• Hasil pendataan kesehatan keluarga yang mencakup 12
indikator utama untuk sebagai penanda kesehatan sebuah
keluarga akan diolah untuk menghitung IKS
• IKS : Di tingkat keluarga (IKS keluarga inti dan IKS keluarga
besar) maupun IKS tingkat wilayah (IKS tingkat
RT/RW/Kelurahan/Desa)
• Cakupan tiap indikator dalam lingkup
RT/RW/Kelurahan/Desa serta IKS tingkat kecamatan dan
cakupan tiap indikator dalam lingkup kecamatan.
Agustina_Bapelkes Semarang
Batasan Keluarga Sehat
▪ Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak → digunakan
sejumlah 12 indikator
▪ Berdasarkan indikator tersebut → Penghitungan Indeks Keluarga Sehat
(IKS) setiap keluarga
▪ Hasil Perhitungan IKS tersebut maka Kategori Kesehatan Keluarga dibagi
menjadi 3 gradasi :
• Nilai Indeks >0,800 = keluarga sehat
• Nilai Indeks 0,500-0,800 = keluarga pra-sehat
• Nilai Indeks <0,500 = keluarga tidak sehat

Agustina_Bapelkes Semarang
•Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami,
istri, dan anak- anak baik karena kelahiran (natural)
maupun adopsi → INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
KELUARGA INTI

• Keluarga Besar, adalah seluruh keluarga inti dalam satu


rumah/bangunan→ INDKES KELUARGA SEHAT (IKS)
KELUARGA BESAR
Agustina_Bapelkes Semarang
Contoh Menghitung Indeks di Tingkat Keluarga

Agustina_Bapelkes Semarang
Keterangan untuk isian N, Y, dan T adalah sebagai berikut:
• N = Not applicable yang berarti indikator tersebut tidak mungkin ada pada anggota
keluarga. Indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga
yang bersangkutan (misal: karena salah satu sudah mengikuti KB, atau tidak dijumpai
adanya penderita TB paru).
• Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI dengan indikator (misal:
ibu memang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan).
• T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK SESUAI dengan indikator
(misal: ayah ternyata merokok).
• *) = Untuk indikator keluarga mengikuti KB jika salah satu pasangan sudah mengikuti
program KB (misalnya ibu) maka penilaian terhadap pasangannya (Ayah) menjadi
“N”, demikian sebaliknya.
• **) = Untuk indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok jika jawabannya “Ya
merokok” maka dalam merekap statusnya “T”, sebaliknya jika jawabnya “Tidak
merokok” maka dalam rekapan statusnya “Y”.
Agustina_Bapelkes Semarang
Cara penghitungan Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N

Penilaian terhadap hasil rekaitulasi anggota keluarga pada satu indikator:


• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka indikator
tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya terdapat status Y atau N
Agustina_Bapelkes Semarang
• IKS tingkat wilayah mencakup IKS RT, RW, Desa/Kelurahan,
Kecamatan/ Puskesmas.
• Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar
permasalahan di masing masing prioritas masalah dari 12 indikator
• Melakukan interview mendalam melalui kunjungan keluarga ulangan
kepada beberapa keluarga dengan nilai IKS-nya paling kecil
• Meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di wilayah
binaannya.
Agustina_Bapelkes Semarang
Matriks Perhitungan IKS dan Cakupan Indikator Wilayah

Agustina_Bapelkes Semarang
Indeks Wilayah

Agustina_Bapelkes Semarang
Contoh Perhitungan IKS Wilayah Puskesmas/Desa/Kelurahan/RT/RW

Agustina_Bapelkes Semarang
Penentuan Identifikasi Masalah Untuk Prioritas Intervensi Pada Tingkat RT & RW

Agustina_Bapelkes Semarang
Penentuan Identifikasi Masalah Untuk Prioritas Intervensi Pada Tingkat Desa

Agustina_Bapelkes Semarang
Penentuan Identifikasi Masalah Untuk Prioritas IntervensiKecamatan/Puskesmas

Agustina_Bapelkes Semarang
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas

➢ IKS = 0,583 → Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat


➢ Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang
termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
➢ Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
 Hipertensi (29.3%) → ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum
melakukan pengobatan secara teratur.
 Imunisasi (33,6%) → ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan
imunisasi lengkap
 ASI eksklusif (41,5%) → ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif
 TB (42,9%) → ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan
pengobatan sesuai standar
➢ 4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Agustina_Bapelkes Semarang
Rumusan intervensi
• Alternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh
desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama setempat.
Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan topik: hipertensi,
imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di setiap desa sesuai dengan
masint2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H
dan Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan intervensi
pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi
pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan tokoh agama
sementara di desa E menggunakan jalur PKK
Agustina_Bapelkes Semarang
PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA LANJUT PIS-PK
Pengumpulan
Cleaning Analisis
Data

Editing Entry Informasi

Receiving &
Coding
Batching

Agustina_Bapelkes Semarang
TAHAPAN PELAKSANAAN
ANALISA RAW DATA PISPK

SERVER Intervensi
PUSDATIN
Lanjut

Terkirim

Unduh Raw Data Cleaning Data Analisis Data Rekomendasi Puskesmas


ENTRY DATA Puskesmas dalam hasil unduhan secara dengan menggunakan berdasarkan analisis Melakukan
Intervensi
Aplikasi Keluarga Sehat manual menggunakan tools Crosstab, yang telah dilakukan
Lanjut sesuai
Puskesmas
dengan username excel INARATA 4.0 dan guna intervensi lanjut RUK yang telah
Entry data di
admin Puskesmas SPSS disetujui
Aplikasi KS
Tertuang dalam
Online maupun
RPK
Offline

Agustina_Bapelkes Semarang
Hanya ‘Admin Puskesmas‘ yang dapat unduh raw data

Agustina_Bapelkes Semarang
Verifikasi untuk pelindungan data pribadi

Agustina_Bapelkes Semarang
Klik menu download

Agustina_Bapelkes Semarang
Klik save m excel pada menu “save as”

Agustina_Bapelkes Semarang
Bentuk m excel → mohon dicleaning

Agustina_Bapelkes Semarang
CLEANING DATA
▪ Data yang tidak lengkap
Mendeteksi, ▪ Tidak benar
Mengoreksi ▪ Tidak akurat
Membersihkan ▪ Tidak relevan

▪ Mengganti
▪ FITUR FILTER
▪ Memodifikasi ▪ FITUR PIVOT TABLE
▪ Menghapus
Agustina_Bapelkes Semarang
HAL YANG MUNGKIN DITEMUKAN
1. Menemukan data yang tidak lengkap,
2. Menemukan tahun data yg aneh
Surveyor melakukan
3. Tidak ada kepala keluarga
pengecekan kembali
4. Dalam 1 KK terdapat lebih dari 1 Kepala Keluarga diaplikasi, apakah
5. Ada wanita 10-54 tapi isian pertanyaan hamil kosong memang data masih
6. Ada hipertensi pada usia <15 kurang lengkap, dan
7. Ada laki-laki Hamil dilakukan perbaikan
8. Ada hamil tapi status belum menikah data

Agustina_Bapelkes Semarang
PENGECEKAN DATA

Klik Tab DATA kemudian klik FILTER.


Setelah itu, kita dapat melihat variable
data apakah ada missing data atau
data yang aneh

Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Agustina_Bapelkes Semarang
Analisis Data
Integrasi data :
Menu Crosstab Analisis Data PIS-PK informasi
lengkap dan
komprehensif.
Dapat
INARATA 4.0 Data Program
menyusun
rencana
intervensi
Data Lintas Sektor tepat, efektif,
Aplikasi SPSS efisien

Agustina_Bapelkes Semarang
ANALISIS

Agustina_Bapelkes Semarang
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kelurahan dengan IKS terlihat
bahwa kelurahan yang memiliki IKS tidak sehat paling banyak adalah
Kelurahan Penungkulan (52%), Tlogosono (48,6%) dan Wonotopo (45,9%),
sedangkan kelurahan yang memiliki IKS tidak sehat paling sedikit adalah
Kelurahan Seren (11,8%), Winong Kidul (19,7%) dan Bendosari (21,5%)
Agustina_Bapelkes Semarang
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa dari 98,4 %
keluarga yang memiliki sarana air bersih sekitar 95,7% sudah
menggunakan sumber air terlindung, dengan proporsi
tertinggi di Kelurahan Salam dan Seren sebesar 99,5% dan
terendah di Kelurahan Tlogosono sebesar 86,4%.

Agustina_Bapelkes Semarang
Kepemilikan dan Jenis Jamban

• Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat sekitar 30,5% keluarga di wilayah Puskesmas Gerbang yang tidak memiliki
jamban.
• Daerah yang diprioritaskan adalah Kelurahan Kalitengkek dan Penungkulan, Pakem, dan Seren karena hampir 50%
keluarga di wilayah tersebut belum memiliki jamban.
• Masih ada sekitar 39,6% masyarakat mempunyai perilaku BAB tidak di jamban.
Agustina_Bapelkes Semarang
Hasil Diagnosis, Perilaku Minum Obat dan Pengukuran Tekanan darah

Berdasarkan hasil analisis lebih lanjut terhadap 24.261 orang yang tidak pernah didiagnosis menderita hipertensi ternyata
hanya sejumlah 12.087 orang saja yang dilakukan pengukuran tekanan darah dan hasil pengukuran menunjukkan sebanyak
1.189 orang (9,8%) menderita hipertensi. Namun demikian untuk mengetahui besaran masalah hipertensi yang sebenarnya
maka harus melanjutkan pengukuran tekanan darah pada 12.174 orang (50,2%) yang belum dilakukan pengukuran tekanan
darah pada kunjungan rumah berikutnya.
Agustina_Bapelkes Semarang
Data Individu dengan masalah Hipertensi hasil
Kunjungan Keluarga (raw data)

Ket :

Ditindaklanjuti oleh
PJ Program

Suspek :
Sistole > 140 mmHg
Diastole > 90 mmHg

Agustina_Bapelkes Semarang Sumber: Raw data Puskesmas Tahun 2017 dan 2018
Sebaran Individu Bermasalah Hipertensi Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas

SUSPEK
TIDAK TOTAL
DIDIAGNOSIS MINUM OBAT TEKANAN
Total didiagnosis hipertensi KELURAHAN MINUM OBAT DIDIAGNOSIS
HIPERTENSI TERATUR DARAH
594 orang TERATUR DAN SUSPEK
TINGGI
Tidak berobat MAWAR 15 10 5 4 19
teratur; 224 MELATI 28 17 11 12 40
KENANGA 60 37 23 10 70
KAMBOJA 82 67 15 3 85
ANGGREK 43 16 27 11 54
FLAMBOYAN 65 37 28 11 76
BOUGENVILE 131 77 54 8 139
Berobat ASOKA 85 61 24 1 86
teratur; MATAHARI 63 42 21 10 73
370 DAHLIA 22 6 16 3 25
Grand Total 594 370 224 73 667

KEBERADAAN POSBINDU DI TINGKAT


DESA?
Agustina_Bapelkes Semarang
Data Pendukung dalam Rencana
Intervensi Lanjut Program

JENIS PEKERJAAN TOTAL


BELUM/TIDAK BEKERJA 74
Total didiagnosis hipertensi BURUH HARIAN LEPAS 2
594 orang GURU 1
KARYAWAN SWASTA 1
Tidak LAINNYA 33
berobat MENGURUS RUMAH TANGGA 34
teratur; PEDAGANG 1
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 3
224
PERDAGANGAN 2
PETANI/PEKEBUN 45 9 orang
WIRASWASTA 28
belum menjadi anggota JKN
Grand Total 224

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN JUMLAH INDIVIDU


Berobat AKADEMI/DIPLOMA III/ SARJANA MUDA 1
teratur; 370 BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT 2
DIPLOMA IV/STRATA I 1
SLTA/SEDERAJAT 2
SLTP/SEDERAJAT 4
TAMAT SD/SEDERAJAT 16
TIDAK/BELUM SEKOLAH 2
Grand Total 28
Agustina_Bapelkes Semarang
ANALISA
Berdasarkan hasil analisis sederhana yang telah dilakukan terhadap masalah
hipertensi tersebut maka dapat diperoleh cukup banyak informasi yang sangat
bermanfaat bagi program, antara lain :
1. Dapat dijadikan tools untuk menilai kinerja program PTM khususnya
hipertensi
2. Dapat diketahuinya berapa besaran masalah hipertensi yang sebenarnya ada
di masyarakat.
3. Dapat diketahuinya secara tepat siapa saja yang akan menjadi sasaran
intervensi program
4. Dapat diketahuinya jenis permasalahan apa saja yang terkait dengan
masalah hipertensi, apakah terkait masalah akses atau masalah perilaku.
5. Perencanaan intervensi dapat dibuat secara lebih tepat karena sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya ada di lapangan.
Agustina_Bapelkes Semarang
Rencana intervensi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

• Melanjutkan penemuan kasus baru melalui pemeriksaan tekanan darah


terhadap sekitar 12.174 orang yang belum diperiksa.
• Merujuk 1.189 orang penderita baru hipertensi untuk melakukan pengobatan
secara berkala ke fasilitas Kesehatan.
• Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi
(penyebab, bahaya atau dampak yang ditimbulkan, pencegahan dan tata
laksana hipertensi).
• Memberikan penyuluhan tentang pentingnya minum obat secara teratur,
terutama kepada 417 orang yang tidak minum obat secara teratur maupun
kepada 1.189 orang penderita baru hipertensi hasil pengukuran.

Agustina_Bapelkes Semarang
DUKUNGAN PROGRAM TERHADAP
PENINGKATAN IKS

Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan


Pendekatan keluarga diukur dengan Indeks
Keluarga Sehat (IKS) yang merupakan komposit
dari 12 indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu
keluarga. Untuk dapat Meningkatkan IKS baik di
keluarga maupun wilayah perlu Integrasi
Program, SDM dan Keuangan di Semua
Tingkatan
Agustina_Bapelkes Semarang
KESIMPULAN
1) Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas,
yang merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kabupaten/kota,
diselenggarakan secara elektronik dan/atau nonelektronik.

2) Sistem Informasi mencakup Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas


dan jaringannya; Pencatatan dan pelaporan keuangan Puskesmas dan
jaringannya; Survei lapangan; Laporan lintas sektor terkait; Laporan jejaring
Puskesmas di wilayah kerjanya.

3) Manajemen Data di Puskesmas dilakukan melalui Tahapan


Pengumpulan,pengolahan, Analisa, Penyajian, Pemanfaatan

Agustina_Bapelkes Semarang
Tugas
Masing-masing Puskesmas berdasarkan data pada tabel diminta untuk
mengerjakan soal latihan sebagai berikut
A. Gambaran Permasalahan Kesehatan Masyarakat berdasarkan cakupan PIS-PK
Puskesmas tahun 2022 meliputi :
1. Penyajian data capain IKS wilayah (Kecamatan (Puskesmas), Desa/
Kelurahan, RW atau RT). Lakukan perbandingan dengan target dan antar
wilayah
2. Penyajian data capaian indikator (Kecamatan (Puskesmas), Desa/Kelurahan,
RW atau RT)lakukan perbandingan dengan target dan antar wilayah
3. Penajaman masalah dari masing-masing indikator menurut wilayah (distribusi
frekuensi target dan tabulasi silang antara karakteristik dengan indikator atau
antar indikator)
B. Analisis masalah Kesehatan Masyarakat di Tingkat Puskesmas dan Desa
berdasarkan data yang ada (PIS-PK, SPM, Capaian Program, survey-survey
nasional, SMD, MMD, dll) → secara deskriptif, koparatif, dan hubungan
Agustina_Bapelkes Semarang
Gambaran Permasalahan Kesehatan Masyarakat
berdasarkan cakupan PIS-PK
Desa
Indikator A B C D E F G H
Puskesmas Target Capaian Ket

Keluarga mengikuti program KB


Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Pertumbuhan Balita dipantau
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air
bersih
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
keluarga
IKS
KATEGORI Agustina_Bapelkes Semarang
PKP 2018 PIS-PK 2018 PHBS
2018
Identifikasi Masalah
SMD-MMD
2018
RTM 2018 KOTAK SARAN SURVEY
& HARBUT
MUSRENBANG

1. Desa rintisan STBM masih 29% 1. Tingginya 1. Banyak 1. Ada keluarga yang 1. Cakupan program remaja dibawah Keluhan terkait 1. Belum adanya alat 1. Mengusulkan Sarpras
2. K4 (target 95% → capaian 92.40%) Hipertensi masyarakat yang belum memiliki Jamban target (PKPR) dengan SDM ukur PB/TB (microtoise Posyandu
3. KB Aktif 66,51% yang belum Merokok (38%) 2. Pengetahuan 2. Cakupan P2ML masih dibawah target pada waktu dan infantometer) di 2. Mengusulkan
4. Pelayanan kesehatan anak remaja berobat secara 2. Banyak anggota masyarakat tentang (diare, pemeriksaan suspek TB, pelayanan dalam Posyandu Pertemuan FKD rutin
masih dibawah target (Target 67% teratur (48%) keluarga yang kespro dan pemeriksaan penemuan BTA positif) gedung 2. Media pencatatan 3. Mengusulkan Sarpras
→ capaian 47,73%) 2. Banyak belum menjadi IVA masih kurang 3. Rencana dropping alat TCM untuk pelaporan dan data Poyandu lansia
5. Temuan suspek TB masih rendah anggota kepesertaan JKN 3. Banyak PUS belum diagnostic TB (sudah datang, belum dinding Posyandu (mebelair)
(7,2 %) keluarga yang (30%) mengikuti KB terpasang) belum lengkap 4. Mengusulkan PMT
6. Masih terdapat kasus DBD merokok 4. Banyak keluarga yang 4. Pengobatan TB dan Hipertensi di 3. Kecemburuan antara pada posyandu lansia
7. Temuan diare dan pneumonia (38%) belum mempunyai Puskesmas blm menjadi prioritas pasien kader posyandu lansia 5. Mengusulkan sarpras
dibawah target 3. Banyak TOGA (didahului alternative dsb) dengan kader pada posyandu yang
8. Pelayanan HT di fasyankes dibawah masyarakat 5. Adanya bumil RESTI 5. Belum semua desa memiliki Posbindu posyandu balita yang baru
target (67%) yang belum 6. Adanya kasus Balita (PTM) mendapat BOP 6. Mengusulkan Alat
9. Kunjungan Rajal BP gigi dan memiliki kartu GIBUR, GIKUR, BBLR 6. Pelaporan jejaring belum optimal 4. Tidak ada dana PMT ukur panjang badan
UKGMD dibawah target JKN (30%) 7. Banyak masyarakat yang (padahal sudah berusaha jemput bola untuk Posyandu Lansia 7. Mengusulkan
10. Kunjungan Perkesmas dibawah 4. Banyak belum menjadi dan sosialisasi) 5. Permasalahan UKP kelengkapan
target keluarga yang kepesertaan JKN 7. Cakupan desa STBM belum memenuhi terkait dengan SDM Sekretariat FKD
11. Jumlah lansia yg mendapat layanan belum 8. Banyak masyarakat yang target 6. Kader kesehatan 8. Mengusulkan Dana
kesehatan dibawah target (70,98%) mengikuti KB masih merokok 8. Cakupan KB aktif dibawah target (80% - meminta ada kegiatan pertemuan
12. Angka penemun kasus baru (32%) 9. Pembuangan sampah 75,61%) ‘prioritas’ dalam FKD
HIV/AIDS masih dibawah target 5. Banyak bayi terbuka 9. Masih ada kematian IUFD, neonatal 0- pelayanan kesehatan 9. Mengusulkan Rehab
(15%) yang belum 10. Banyak masyarat 6hr (6 kasus th 2017) → kualitas ANC? di Puskesmas PKD
13. KBK → jumlah dokter belum mendapatkan menderita Hipertensi → K4 belum mencapai target 7. Adanya retribusi di
mencukupi (4 orang dari 9 orang) ASI Eksklusif 11. Bayi belum 10. Laporan insiden KTD 1 kasus , KNC ada 5 Puskesmas
14. 10 besar penyakit tertinggi adalah (28%) mendapatkan ASI kasus (sumber data : PMKP) 8. Pemanfaatan Pustu
ISPA 6. Penderita TBC Eksklusif 11. PIO di farmasi masih dilaksanakan oleh kurang Optimal
15. Laporan Aset dibawah target ada yang 12. Adanya kasus DBD AA → belum ada apoteker 9. Waktu pelayanan lama
16. SIP/SIK tenaga Puskesmas belum belum 13. Adanya penderita TB 12. Dalam penerapan PPK-BLUD, 10. Ada instruktur senam
lengkap mengikuti Paru belum berobat dibutuhkan tenaga akuntansi di setiap posyandu
pengobatan sesuai standar 13. Kualitas dalam pelaksanaan pemberian lansia/Desa
secara Fe pada remaja putri belum terpantau 11. Permintaan
standar(32%) dengan baik sesuai DO penyuluhan tentang
kesehatan di setiap RT

Agustina_Bapelkes Semarang
# Sebaik - baiknya manusia
adalah orang yang paling
bermanfaat bagi manusia
( HR. Thabrani dan Daruquthni)

Terima Kasih

Agustina_Bapelkes Semarang
TERIMA
KASIH
Agustina_Bapelkes Semarang

Anda mungkin juga menyukai