Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN REBUNG (TUNAS BAMBU) MENJADI CEMILAN SEHAT YANG

MEMILIKI NILAI EKONOMIS

DOSEN PENGAMPU :
MUHNI PAMUJI, ST. MM

MATA KULIAH :
KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :
AGUNG WIJAYA( 2002230021)
AGUM DWI SEPTA (2002230022)
FATURRAHMAN (2002230013)
DION SAPUTRA (2002230020)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makanan diperlukan untuk mempertahankan kehidupan manusia.Makanan berasal


dari bahan pangan yang sudah atau tanpa mengalami pengolahan. Pangan adalah semua
produk yang dikonsumsi manusia baik dalam bentuk bahan mentah, setengah jadi atau
jadi, yang meliputi produkproduk industri, restoran, serta makanan tradisional atau
jajanan. era yang modern seperti saat ini telah banyak inovasi makanan, salah satunya
adalah makanan beku (frozeen food) yang bahan utamanya adalah daging.
Rebung berbentuk kerucut pada bagian ujungnya, sementara berbentuk bulat pada
bagian pangkalnya. Rebung selalu terbungkus oleh kulit batang,dimana kulit batang ini
terdapat bulubuluhalusyang di sebut dengan “glugut”(dalam bahasa jawa).Rebung dapat
mudah ditemui terutama pada saat 2 musimpenghujan,biasanya rebung di panen ketika
tingginya sudahmencapai 20 cm dari permukaan tanah dengan diameter batang sekitar 7
cm.
Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik.Rebung dapat mengurangi
resiko stroke.Pemanfaatan rebung menjadi makanan yang mempunyai keunikan dan nilai
gizi yang tinggi tentunya akan menjadi sesuatu kelebihan tersendiri. Nutrisi utama yang
terdapat dalam rebung adalah protein, asam amino, lemak, gula dan garam anorganik.
Rebung termasuk jenis sayuran yang mempunyai sifat mudah rusak. Rebung juga
memiliki enzim polifenol yang dapat menyebabkan pencoklatan pada rebung. Reaksi
pencoklatan tersebut jika diolah menjadi tepung rebung dapat mempengaruhi kualitas
kecerahan. Warna coklat pada tepung dapat diatasi dengan penambahan larutan natrium
metabisulfit yang dianjurkan untuk produk pangan. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar asam sianida dan tingkat kecerahan pada
tepung rebung bambu ampel
Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu. Tanaman ini dapat tumbuh di
dataran rendah sampai di tempat dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan
laut.Tunas bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran.
Rebung yang sering dikenal dengan namabung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan
sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Dalam bahasa Inggris,
rebung dikenal dengan sebutan bamboo shoot.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah rebung dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar dalam pembuatan cemilan
sehat?
2. Bagaimana memanfaatkan rebung (tunas bambu) menjadi makanan yang
mempunyai nilai ekonomi?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan cemilan sehat yang dapat dikonsumsi di masyarakat
2. Mempopulerkanproduk makananbergizi berbahan baku rebung yang dibutuhkan tubuh
manusia dalam kehidupan.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sebagai informasi kepada para penikmat tentang pemanfaatan rebung sebagai bahan
dasar pembuatan cemilan sehat.
2. Mencari alternatif makanan baru yang dapat dinikmati oleh semua orang dengan bahan
dasar rebung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar
rumpun. Tunas bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam
sayuran. Dalam bahasa Inggris, rebung dkenal dengan sebutan bamboo shoot.
Rebung juga bisa disebut sebagai Bambu yang merupakan tanaman berumpun,
termasuk dalam suku Graminaeae. Tanaman ini tumbuh tersebar di daerah tropis dan
daerah beriklim sedang. bambu dapat tumbuh di daerah beriklim kering sampai tropika
basah, pada kondisi tanah subur dan kurang subur serta dari dataran rendah sampai 4000
m di atas permukaan laut, dan dari tempat datar sampai lereng-lereng gunung atau tebing-
tebing.
Bambu mudah sekali dibedakan dengan tumbuhan lain karena tumbuhnya yang
merumpun, batangnya yang bulat, berlubang, dan beruas-ruas, percabangannya
kompleks, setiap daun bertangkai, namun dalam mengenal bambu orang sering
mengalami kesulitan, karena kemiripan dan morfologi yang ada. Buluh bambu bersekat-
sekat. Umumnya buluh bambu berbentuk silinder berongga, berdinding keras, tebal atau
tipis dan terdapat tunas. Sifat mekanis tersebut membuat buluh bambu menjadi sangat
kuat. Diameter buluh bambu bervariasi 0,5 – 20 cm, tergantung dari jenis dan
lingkungannya.
Menurut klasifikasi botani, tanaman bambu termasuk kelas Monocotyle doneae, ordo
Graminales, subfamili Dendrocalamae, genus Dendrocalamus, spesies Dendrocalamus
asper Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Panen raya rebung terjadi
pada musim hujan, yaitu antara bulan Desember-Februari. Biasanya rebung dipanen saat
tingginya telah mencapai 20 cm dari permukaan tanah, dengan diameter batang sekitar 7
cm.
       Apabila terlambat dipanen, dalam 2-4 bulan saja rebung sudah menjadi tanaman
bambu lengkap. Biasanya rebung yang diambil adalah rebung yang tidak bisa tumbuh
dewasa. Tidak semua rebung yang tumbuh dapat hidup menjadi bambu dewasa. Pada
kalanya rebung yang telah berumur beberapa minggu, berhenti tumbuh dan akhirnya
mati. Masyarakat pedesaan sudah paham jenis rebung yang tidak bisa tumbuh dewasa,
sehingga harus dipanen ketika muda. Namun, bila tidak ada, rebung yang mana pun dapat
diambil untuk sayuran.
Bambu banyak ditanam di daerah tropis Asia.Tanaman ini dapat tumbuh di dataran
rendah sampai di tempat dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tidak
semua jenis bambu memiliki rebung yang enak dimakan. Beberapa jenis bambu memiliki
rebung yang rasanya pahit Rebung yang biasa dibuat masakan, merupakan rebung
pilihan.
   

Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu jenis apus (ping apus
dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi
masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung
kuning, rampal/suling, ori, dan ater. Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling
enak. Rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung
rebung berwarna ungu. Rebung dilindungi oleh kelopak-kelopak kuat yang berbulu halus
.

B. MANFAAT REBUNG (TUNAS BAMBU)

Rebung memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah :


1. Membantu menurunkan berat badan
2. Menjaga kesehatan jantung
3. Membantu mengontrol kolesterol
4. Menurunkan resiko kanker
5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
6. Menyehatkan sistem pencernaan
7. Mengobati bisul
8. Mengatasi gangguan pernafasan
9. Agen detoksifikasi
10. Menurunkan tekanan darah
11. Mengobati gangguan pada perut
12. Untuk membersihkan luka
13. Menurunkan tekanan darah
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Sampel 
          Berdasarkan penelitian yang akan kami lakukan, kami mengambil
sampel dari rebung yaitu tunas bambu muda.

3.2 Alat dan Bahan 

Alat : 1. Panci
2. Penggorengan
3. Spatula
4. Piring
5. Sendok
6. Pisau
7. Kompor

Bahan :1. Rebung


2. Tepung terigu  
3. Minyak goreng  
4. Garam
5. Air
6. Bumbu Racik
3.3 Cara kerja

Proses pembuatan :
1. Kupas rebung lalu cuci bersih.
2. Iris rebung tipis-tipis.
3. Rendam rebung dengan bumbu racik selama 30 menit.
4. Masukkan rebung kedalam air mendidih yang sudah dibubuhi garam (jangan
sampai terlalu matang).
5. Tiriskan rebung yang telah direbus.
6. Masukkan atau taburkan rebung yang sudah di tiriskan tadi ke dalam tepung
kering.
7. Masukan atau celupkan rebung yang telah di beri tepung kering kedalam tepung
basah, kemudian masukan lagi ke tepung kering.
8. Goreng rebung yang sudah dilumuri dengan tepung kering tadi dengan
menggunakan minyak goreng dengan api yang sedang hingga berubah warna
menjadi keemasan lalu angkat dan tiriskan.
9. Rebung telah siap dikonsumsi dengan menggunakan saus atau dengan bumbu
kering.

FOTO BAHAN – BAHAN DAN CARA PEMBUATAN REBUNG


3.4 Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan pada mahasiswa & dosen yang memiliki pendapat
berbeda tentang rasa,tekstur& kemasan.

3.5 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat dan waktu pembuatan


Tempat : JL. PRAJURIT NAZARUDDIN D3 RT 32 RW 08
Waktu : 2 November 2022.
2. Tempat dan waktu uji organoleptik
Tempat : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
Waktu : 3 November 2022

BAB lV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini,terlihat bahwa dari hasil uji organoleptik didapatkan
hasil bahwa mahasiswa menyukai cemilan yang berbahan dasar rebung. Hal ini
dibuktikan dari tanggapan mahasiswa.Bahwa mahasiswa menyukai rasa, tetapi
mahasiswa kurang menyukai tekstur dan kemasan yang harus diperbaiki lagi.

B. SARAN
1. Untuk mendapatkan hasil rebung yang renyah, rebung sebaiknya dipotong tipis
menggunakan pisau yang tajam/menggunakan alat pengiris dan setelah digoreng
rebung harus ditiriskan terlebih dahulu agar rebung tetap menjadi krispy.
2. Gunakan kemasan & lebel yang menarik agar dapat menarik minat pembeli.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.unimus.ac.id/
2. https://www.alodokter.com/
3. https://www.agroniaga.com/

Anda mungkin juga menyukai