Wonosobo sendiri tersedia banyak jenis pohon bambu, sebagian besar dapat
dimanfaatkan rebungnya. Bahan makanan yang alami membuat makanan ini cocok dinikmati
semua kalangan dari balita hingga manula. Keripik dan telah dikenal oleh masyarakat sebagai
makanan ringan atau jajan yang sangat disukai. Bahan baku yang berbeda diharapkan akan
menjadi sesuatu cemilan
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana memanfaatkan rebung (tunas bambu) menjadi makanan yang mempunyai nilai
ekonomi?
2. Bagaimana menciptakan wirausaha melalui pemanfaatan rebung?
3. Bagaimana pemasaran keripik berbahan baku rebung?
4. Bagaimana menjadikan keripik rebung dikenal masyarakat luas sebagai makanan yang tinggi
serat dan kalium tinggi bermanfaat bagi kesehatan?
D. TUJUAN PROGRAM
1. Memanfaatkan rebung menjadi makanan yang kaya serat dan kalium.
2. Menciptakan wirausaha baru di bidang pangan dengan pemanfaatan rebung menjadi keripik.
3. Mencari alternatife yang tepat dalam memasarkan produk keripik rebung.
4.
Mempopulerkan produk makanan bergizi berbahan baku rebung yang dibutuhkan tubuh
manusia dalam kehidupan.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.
Produk makanan dari rebung yang memiliki kandungan serat dan kalium tinggi, aman
dikonsumsi serta bebas bahan kimia, murah dan mudah didapatkan sehingga dapat menarik
minat konsumen.
2. Dapat menciptakan lapangan kerja baru jika ternyata usaha ini mendapatkan sambutan yang
baik dari masyarakat dan berkembang menjadi usaha skala menengah.
3. Dapat memberikan suatu pelatihan jiwa wirausaha bagi mahasiswa sehingga nantinya tidak
tergantung untuk bekerja pada perusahaan orang lain.
4.
Diharapkan nantinya masyarakat umum dapat menyerap ilmu yang akan ditularkan
mahasiswa sehingga dapat menambah penghasilan..
5.
Rebung merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan keunikan
tersndiri. Senyawa utama didalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 persen.
Disamping itu, rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin,
riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Bila
dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat pada
rebung, tidak berbeda jauh.
Rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram rebung
adalah 533 mg. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi risiko
stroke. Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu bersama-sama dengan klorida, membantu
menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Kalium menjaga tekanan osmotik
dalam cairan intraseluler, dan sebagian terikat dengan Protein.
Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat
menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat Gejala kekurangan kalium
biasanya berupa pelunakan otot.
Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan pada
rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti
kecambah kedelai (1,27 persen), pecay (1,58 persen), ketimun (0,61 persen), dan sawi (1,01
persen).
Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting dalam
gizi manusia karena tidak menghasilkan energi. Selain itu, kekurangan serat tidak
menimbufkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi
tertentu.
Akhir-akhir ini, melalui penelitian epidemiologis telah dibuktikan peran fisiologis serat
pangan terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit ala
masyarakat Barat, seperti aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), koroner, diabetes
melitus
(kencing
manis),
hiperkolesterolemia
(kelebihan
kolesterol),
hipertensi,
Promosi melalui brosur atau pamflet yang berisi tentang produk keripik dari rebung dengan
cara disebarkan dilingkungan kampus dan warung-warung disertai produk yang dihasilkan.
Promosi melalui media surat kabar yaitu mengenalkan produk dengan menerbitkannya dalam
surat kabar kampus, surat kabar di tingkat SMA dan SMP serta surat kabar daerah.
Promosi melalui media elektronik, yaitu mengenalkan produk dengan menggunakan Hp,
yaitu penyebaran sms singkat mengenai produk yang dihasilkan.
3. Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses akhir produksi. Pengenalan
produk dimulai dari warung-warung makanan di lingkungan kampus. Selain itu pemasaran
dilakukan di warung-warung kampung berupa kemasan kecil.
Dalam proses selanjutnya perolehan izin dari Depkes menambah jangkauan pasar lebih
luas. Produk keripik rebung ini dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh di kota Wononosobo
yang merupakan pusat oleh-oleh di kota Wonosobo serta dititipkan pada toko swalayan yang
ada di kota Wonosobo.
Strategi lainnya juga dapat dilakukan dengan mengolah rebung menjadi lauk kering,
misalnya dengan kering rebung dengan tempe, dan sebagainya, sehingga menarik perhatian
konsumen terhadap makanan berbahan baku rebung.
G.5. Analisis Kelayakan Usaha
Di sini disajikan analisis usaha secara sederhana dengan asumsi per satu kg keripik
dengan 1 kg rebung.
Table 1. Analisis Usaha Keripik Rebung
Investasi
No
Bahan- bahan
1. Bahan bahan
a)
Rebung
b)
Minyak goreng
Jumlah
Satuan (kg)
Total
200
kg
Rp 1500,00
Rp 300000,00
15
kg
Rp 10000,00
Rp 150000,00
c)
Mentega
kg
Rp 50000,00
Rp 50000,00
d)
Bawang putih
kg
Rp 15000,00
Rp
75000,00
e)
Garam
kg
Rp 15000,00
Rp
15000,00
f)
Penyedap rasa
0,25
kg
Rp 10000,00
Rp
10000,00
@ 250 gr
350
bungkus Rp
600,00
Rp 210000,00
@ 40 gr
1000
bungkus Rp
100,00
Rp 100000,00
Tas + sablon
60
biji
Rp 3000,00
Rp 180000,00
2.
Labeling dan packaging
Total biaya
B . Biaya Promosi dan Pemasaran
Rp 1.090.000,00
1
2
Total biaya
C . Perkiraan Pemasaran
Rp 450.000,00
Rp 75.000,00
Rp 1.025.000,00
Rp 1.925.000,00
Rp 1.000.000,00
Jumlah
D .perkiraan keuntungan yang
didapat
Rp 2.925.000,00
Rp 675.000,00
gr
C (A+B)
2.925.000-(1.225.000,00+ 1.025.000 )
Rebung
= 1 1/2
kg
b)
Minyak goreng
= 1 1/2
kg
c)
Mentega
= 0,1
kg
d)
Garam
=1
sdm
e)
Bawang putih
=5
butir
f)
=1
bungkus
g)
Air
= secukupnya
Alat :
- Kompor gas
1 buah
1 buah
- Sendok wajan
2 buah
- Alat pemotong
4 buah
- Siruk
2 buah
5 buah
- Baskom
5 buah
- Pisau
2 buah
Cara pembuatan :
Cara pembuatan keripik rebung adalah sebagai berikut:
5)
8)
1)
2)
3)
4)
Setelah getah rebung hilang angkat dan tiriskan di bawah terik matahari sampai tidak tampak
basah ( bukan kering)
6)
7)
Setelah matang atau dihasilkan keripik yang renyah, angkat lalu dinginkan dan dilalukan
pengemasan.
H. METODE PELAKSANAAN
H.1. Tahap Persiapan
H.1.1. Survei
Survei dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap produk yang akan
dihasilkan. Ini sangat penting dilakukan sehingga pemasaran keripik sesuai sasaran yang
diharapkan. Survey dilakukan dengan cara interview, yang diawali dari teman-teman sesama
mahasiswa di lingkungan kampus, kost atau kontrakan. Survei juga dilakukan kepada ibu-ibu
disekitar tempat tinggal, warung-warung sekitar kampus dan kampung.
Survei dilakukan sedetail mungkin, kami mencoba menarik perhatian dengan keunggulan
produk yang akan dihasilkan. Kandungan serat dan kalium yang tinggi ternyata menjadikan
produk murah ini menarik konsumen. Dengan melihat hal ini, maka kegiatan PKMK ini
dapat dilaksanakan.
H.1.2. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan keripik berbahan baku rebung mudah didapatkan
di pasar dengan harga yang ekonomis.
Peralatan yang digunakan antara lain :
1. Sabit, Pisau Besar, dan Cangkul Kecil
Mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit. Dengan menggunakan pisau
besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Untuk mem
peroleh rebung yang panjang perlu sedikit penggalian.
2. Soblog
Pengolahan pertama pada rebung adalah merebusnya untuk menghilangkan getah yang
dikandungnya.
3. Penggorengan
Wajan digunakan untuk menggareng keripik rebung. Disarankan menggunakan wajan
yang terbuat dari stainless steel, karena akan menghasilkan panas yang maksimal
sehingga mempercepat proses produksi
4. Kompor
Kompor digunakan untuk memasak atau menggoreng sebagai penghasil api atau panas.
Kompor gas lebih praktis digunakan selain hasil api yang mudah diatur sesuai kebutuhan
kompor gas lebih efektif dan ekonomis.
5. Vacuum Sealer
Produk yang sudah jadi jika akan dipasarkan harus dikemas dan udara di dalam kemasan
harus disedot menggunakan vacuum sealer agar mikroba tidak berkembang dan produk akan
tahan lama.
6. Timbangan
Pengemasan keripik membutuhkan takaran yang akurat dan baku. Karenanya memerlukan
timbangan untuk mengukur berat bahan baku dan yang siap saji atau yang akan dikemas.
6. Loyang
Loyang digunakan untuk meletakkan keripik yang baru diangkat dari api, loyang
sebaiknya terbuat dari plastik.
7. Alat-alat lain
Tentunya masih banyak piranti penunjang lainnya dalam proses produksi meskipun dalam
skala yang kecil.
H.1.3. Persiapan Bahan Baku
Persiapan bahan baku dimulai dengan survey harga bahan baku yang tersedia di pasaran.
Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain :
1. Rebung
Untuk mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit Dengan menggunakan pisau besar,
sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, rebung dikupas untuk
dibuang glugutnya.
Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu janis apus (ping apus dalam
bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan,
karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning,
rampal/suling, ampel, welet, ori, dan ater.
Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling enak. Rebung betung berwarna merah
cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu dilindungi oleh
kelopak-kelopak kuat yang berbulu halus.
2. Bumbu-bumbu
Dalam proses produksi keripik rebung tidak memerlukan banyak bumbu. Bumbu yang
digunakan antara lain : bawang putih, bawang merah, garam, penyedap rasa.
3. Air
Hampir semua proses memasak memerlukan air, karenanya, air harus bersih dan berasal dari
sumber yang kandungan kimianya telah teruji di laboratorium. Di sekitar tempat produksi
sendiri terdapat mata air bersih, tentunya dapat menjadi sumber air yang bebas bahan kimia
dan baik untuk kesehatan.
4. Minyak Goreng
Minyak goreng digunakan untuk menggoreng keripik rebung. Disarankan
menggunakan minyak yang berkualitas agar keripik yang dihasilkan berkualitas baik
dan
tahan lama disimpan dalam kemasan, karena kerenyahan keripik salah satu ukuran
penting terhadap kualitas keripik rebung di mata konsumen.
5. Gas
Proses pembuatan keripik rebung hampir melalui penggorengan, sehingga diperlukan bahan
bakar berupa gas. Penggunaan gas akan lebih baik karena pengaturan api akan lebih mudah
dan stabil.
6. Mentega
keripik
Tahap
Pelaksanaan
H.2.1. Pembuatan Produk
1.
2.
Setelah analisis pasar, langkah berikutnya adalah analisis ekonomi sesuai dengan analisis
kelayakan usaha yang terdapat dalam gambaran umum rencana usaha.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Program
Kegiatan
Bulan Ke1
1. Persiapan
Persiapan dan Penetapan lokasi usaha
Persiapan alat dan bahan usaha
Promosi dan strategi pengadaan usaha
Evaluasi tahap pertama
2. Pelaksanaan
Penjaringan konsumen
xxx
xx
x
xx
xxx
x
xx
xxx
xxx xx
3. Kegiatan Bimbingan
Pelaporan kegiatan usaha
xxx
x
xxx
J. BIAYA
Rencana Anggaran Biaya
Tabel 3. Rincian Anggaran Biaya Pembuatan Keripik Rebung
Harga/satuan
Sub Jml
TOTAL
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(5)
(6)
(7)
No
URAIAN
Jumlah
Satuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Rebung
300
kg
1500
450.000
Minyak goreng
15
kg
11.000
165.000
Bawang putih
kg
15.000
45.000
Garam
kg
15.000
30.000
Gas elpiji
buah
82.500
82.500
II
40
bungkus
1.000
40.000
10
pak
5.000
50.000
10
pak
10.000
100.000
Penggorengan besar
buah
200.000
400.000
Sendok Penggorengan
buah
20.000
60.000
Kompor Gas
buah
800.000
800.000
Vacum sealer
buah
250.000
250.000
Timbangan
buah
50.000
50.000
buah
50.000
250.000
Loyang sedang
5
3
4
3
buah
buah
buah
buah
30.000
15.000
20.000
20.000
150.000
45.000
80.000
60.000
2.145.000
3
1
orang
paket
100.000
250.000
300.000
250.000
550.000
3
3
3
1
1
1
2
1
paket
orang
rim
buah
dos
paket
buah
paket
20.000
60.000
30.000
80.000
12.500
80.000
30.000
230.500
60.000
180.000
90.000
80.000
12.500
80.000
60.000
230.000
792.500
100
10
lembar
eksemplar
1.000
25.000
100.000
250.000
lembar
600.000
600.000
40 gr
Plastik kemasan @
250 gr
Peralatan Penunjang
Ember
III
IV
Pisau
Baskom
Transportasi
Lokal
Biaya Pemasaran
Biaya administrasi
& ATK
Surat menyurat
Telepon/pulsa
Kertas HVS
Flasdisk
Amplop
Scan gambar
Tinta print
Cetak label
Pelaporan
Biaya pengetikan
Biaya penggandaan,
Penjilidan
Pembuatan poster
TOTAL BIAYA
962.500
950.000
5.400.000