Anda di halaman 1dari 2

Entropi yang Menyertai Proses-Proses Khusus

(a) Pemuaian gas sempurna

Perubahan entropi gas sempurna, yang memuai secara isotermal dari Ve'i ke Veef adalah :

Delta S = n.R inisial Veef per Vi Dengan:


n= jumlah mol
R= tetapan gas
Vf= volume akhir
Vi= volume awal

Bentuk ini berlaku baik untuk perubahan keadaan secara reversibel maupun irreversibel (karena S
termasuk fungsi keadaan dan tidak bergantung pada jalan). Jika perubahannya reversibel, perubahan
entropi lingkungan (yang berada dalam kesetimbangan termal dan kesetimbangan mekanis dengan
sistemnya) haruslah sedemikian rupa agar ∆S total = 0. Oleh karena itu, dalam hal ini, perubahan
entropi lingkungan adalah :

Delta S aksen= -n.R inisial Veef per Vi

Walaupun demikian, jika tak ada kerja dilakukan, dan jika temperatur tetap, tak ada energi yang
dipindahkan antar sistem dan lingkungannya sebagai kalor. Akibatnya, entropi lingkungan tidak
berubah. Entropi sistem berubah dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya (persamaan 2, karena
entropi termasuk fungsi keadaan), sehingga perubahan entropi keseluruhan dari sistem global
terisolasi adalah :

Delta S total= n kali R inisial Veef per Vi

Bentuk ini adalah bentuk eksplisit untuk menghitung sejauh mana entropi sistem global terisolasi
bertambah selama perubahan irreversibel.

NEXT

(b) Entropi transisi fasa temperatur transisi

Tingkat penyebaran materi dan energi, berubah ketika suatu zat membeku atau mendidih, sebagai
akibat dari perubahan urutan molekul-molekul yang dikemas bersama, dan sejauh mana energi
dilokalisasi atau tersebar. Oleh karena itu, karena terjadi perubahan derajat keteraturan molekular,
ketika suatu zat membeku atau mendidih, kita dapat mengharapkan adanya perubahan entropi.

Pada temperatur transisi (seperti titik beku), sistem ada dalam kesetimbangan (contoh: pada titik beku,
padatan dan cairan ada dalam kesetimbangan) dan temperatur sistem sama dengan temperatur
lingkungan.

Oleh karena itu, energi dipindahkan sebagai kalor antar sistem dan lingkungannya secara reversibel
dan isotermal. Karena pada tekanan tetap q= ∆H transisi, perubahan entropi molar sistem adalah:

Delta S transisi= Delta H transisi per T transisi

 Jika fase transisinya eksotermik (∆H transisi kurang dari 0, seperti pada pembekuan atau
kondensasi), maka perubahan entropinya negatif. Penurunan entropi ini konsisten dengan
lokalisasi materi dan energi yang menyertai pembentukan zat padat dari cairan, atau cairan
dari gas.
 Jika transisinya endotermik (∆H transisi lebih dari 0, seperti pada peleburan dan penguapan),
maka perubahan entropinya positif, yang konsisten dengan penyebaran energi dan materi
dalam sistem.

Anda mungkin juga menyukai