Anda di halaman 1dari 5

HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR INDIVIDU DALAM MEMAHAMI

NILAI KOMUNIKASI

Disusun Oleh :
Adinda Natalia Puspa Pramudita
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestpo (Beragama)

Dosen Pengajar :
Novalia Agung Wardjito Ardhoyo, ST. M. Ikom.

puspa.pramudita16@gmail.com

LATAR BELAKANG
Sebelum masuk kedalam topik pembahasan, kita perlu memahami apa itu antropologi,
miskomunikasi, serta hambatan,. Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari makhluk
manusia (anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti
manusia dan logos berarti ilmu. Dalam antropologi, manusia dipandang sebagai sesuatu yang
kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya (Drs. Wawan Ruswanto, M.Si.).
Kemudian antropologi sebagai studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan tingkah lakunya serta untuk memperoleh
pengetahuan lengkap tentang keberagaman manusia (Meinarno, Widianto, dan Halida, 2011).
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa antropologi yaitu sebuah ilmu yang
mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan(cara-cara berperilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang
lainnya berbeda- beda.

komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke
kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika yang dipahami
bersama. Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu komunikasi, dibagi
menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang berarti berpartisipasi atau member
tahukan, Communis opinion yang berarti pendapat umum. Raymond S. Ross yang dikutip
oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa
“Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis
yang beberarti membuat sama”. Maka dari itu dapat kita simpulkan, komunikasi adalah suatu
penyampaian pesan yang bertujuan untuk membuat sama persepsi atau arti antara
komunikator dan komunikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Semestara itu dilansir dari thought komunikasi adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan melalui cara verbal atau nonverbal, termasuk ucapan, atau komunikasi
lisan, representasi tulisan dan grafis (seperti infografis, peta, dan bagan), tanda isyarat, dan
perilaku. Singkatnya, komunikasi menjadi proses dari "penciptaan dan pertukaran makna".
Pada akhirnya komunikasi merupakan sebuah hal yang tidak dihindari oleh manusia.Manusia
ditakdirkan untuk hidup membaur di lingkungan masyarakat dengan cara berinteraksi dengan
manusia lainnya dengan berkomunikasi. Kemudian komunikasi juga diuraikan menurut
Anwar Arifin yang berbunyi tentang jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas
manusia serta saran akan pesan maupun perilaku. Tujuan komunikasi antara lain untuk
menciptakan kesepahaman di antara kedua belah pihak.

Hambatan komunikasi adalah semua faktor yang bisa menghalangi, mengganggu, atau
membatasi proses komunikasi yang dilakukan antara dua belah pihak. Hal itu dapat meliputi
keraguan dalam menyampaikan pesan, persepsi yang salah, gangguan teknis atau lingkungan,
perbedaan budaya atau bahasa, ketidakpuasan personal, dan banyak lagi. Hambatan
komunikasi dapat berpengaruh negatif pada tujuan yang ingin dicapai dari komunikasi itu
sendiri, seperti keputusan yang salah atau kerja sama yang buruk. Oleh karena itu, penting
untuk menyadari hambatan komunikasi yang dapat terjadi dan mencoba untuk mengatasi atau
menghindarinya agar dapat mencapai tujuan komunikasi yang efektif.

Hambatan komunikasi juga terjadi karena beberapa factor antara lain Kurangnya
pengalaman dalam berkomunikasi, Tidak adanya kesamaan bahasa atau latar belakang
budaya, Ketidakjelasan dalam penyampaian pesan, Terjadinya gangguan teknis seperti sinyal
yang buruk atau gangguan suara, Tidak memperhatikan lawan bicara saat berkomunikasi
sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik, Terjadinya prasangka atau stereotipe yang
salah terhadap lawan bicara, Emosi yang tidak terkontrol sehingga sulit untuk mendengarkan
atau mengungkapkan diri dengan baik. Selain itu hambatan komunikasi dan juga
miskomunikasi mempunyai hubungan yang saling berkaitan yaitu segala sesuatu yang
menghalangi atau mengganggu proses komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Sedangkan miskomunikasi adalah salah pengertian antara pengirim dan penerima pesan,
sehingga menghasilkan kesalahpahaman atau penyampaian informasi yang tidak sesuai
dengan maksud atau tujuan komunikasi.

Dalam hal ini, miskomunikasi adalah bentuk kegagalan dalam berkomunikasi, hambatan
komunikasi dapat menyebabkan miskomunikasi. Jika terdapat hambatan seperti gangguan
teknis, ketidakmampuan melakukan bahasa tubuh yang efektif, atau kurangnya kemampuan
kognitif untuk memahami pesan, maka pesan yang disampaikan dapat diterima dengan salah
atau tidak sesuai dengan maksud yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Oleh karena itu,
untuk menghindari miskomunikasi, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan
komunikasi yang mungkin terjadi, oleh karena itu penting untuk memperbaiki cara
berkomunikasi dengan baik. Hambatan dan miskomunikasi merupakan satu individu yang
memiliki arti yang sama tapi perilaku yang berbeda.. Sama halnya yang terjadi pada Nira
berserta teman – temannya. Nira adalah seorang anak sma yang kurang dimana nira ketika
bersama dengan teman – temannya sedang mengobrol bersama dirumah tetapi saat nira
berbicara kepada temannya, temannya ini tidak mengerti dan tidak mau tau akan apa yang
telah dibicarakan oleh Nira, oleh sebab itu saya mengambil metode penelitian menggunakan
metode kualitatif dan menggunakn model Shanon dan Weaver.

Metode Penelitian
Model Shannon dan Weaver
Model Shanon dan Weaver sering disebut model matematis atau model teori informasi itu
mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi
lainnya. Shanon adalah seorang insinyur pada Bell Telephone dan ia berkepentingan dengan
penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Weaver mengembangkan konsep Shanon
untuk menerapkannya pada semua bentuk komunikasi.

Model Shannon dan weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan
tingkat kecermatannya. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima yang menyandi
balik atau mencipta ulang pesan tersebut. Dengan kata lain, model Shannon dan weaver
mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk di komunikasi atau
(transmiter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan.
Saluran (chanel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke
penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak, transmiternya
adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang di
transmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme
pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan
merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah (otak) orang yang menjadi
tujuan pesan itu.

Dalam model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan. Gangguan ini bisa merupakan interferensi statis atau suatu panggilan telfon,
music yang hingar binger di sebuah pesta, atau sirene diluar rumah. Menurut Shennon dan
weaver gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama pesan tersebut yang diterima oleh
penerima.

Nira adalah seorang anak sma yang kurang yang dimana dia suka sekali bergaul serta
bersosialisasi dengan orang banyak terutama dengan teman – temannya. Tetapi terkadang
teman – temannya ini tidak mau tau akan apa yang sudah disampaikan oleh nira, walaupun
nira susah mendengar tetapi dia berusaha semaksimal mungkin untuk mencerna apa yang
dikatakan oleh temannya tersebut. Dalam model Shanon dan Weaver, nira adalah sinyal
(tanda) untuk teman – temannya, dan teman – temannya adalah peneriman (receiver), kedua
hal tersebut saling menghubungkan satu sama lainnya tetapi temannya – temannya atau
peneriman (receiver) kesulitan mendaptkan pesan yang dimana harus terjadi miskomunikasi
antara sinya (tanda) atau nira. Miskomunikasi ini terjadi karena si peneriman (receiver) tidak
mau mendengarkan apa kata sinyal (tanda) yang dimana jika mereka berdua saling tehubung
atau menyatu, penerima (receiver) dan sinyal (tanda) akan menjalin komunikasi dengan baik.
Akan tetapi peneriman (receiver) ini terus saja memarahi sinya (tanda) seolah – olah si sinyal
(tanda) tidak berbicara atau memberikan jawaban apapun melainkan sebaliknya, sinyal
(tanda) sudah berbicara dan memberikan arahan untuk penerima (receiver) untuk
memberikan informasi yang telah ia berikan kepada penerima (receiver) yang seharusnya itu
disampaikan lagi kepada destination untuk diberikan kepada yang lainnya.
https://mahasiswa.ung.ac.id/291413005/home/2014/1/30/makalah-mata-kuliah-ilmu-
komunikasi-model-shannon-dan-weaver.html
https://qwords.com/blog/pengertian-komunikasi/
https://www.academia.edu/43751301/PDF_Makalah_PENGERTIAN_ANTROPOLOGI_antr
opologi
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1380868&val=1227&title=HA
MBATAN%20KOMUNIKASI%20DALAM%20PERKULIAHAN%20STUDI%20KASUS%
20MAHASISWA%20UNIVERSITAS%20ISLAM%2045%20BEKASI
https://mahasiswa.ung.ac.id/291413027/home/2014/6/9/antropologi-dalam-ilmu-
komunikasi.html
http://repository.radenfatah.ac.id/5121/3/BAB%20II.pdf
https://mediaindonesia.com/humaniora/441010/apa-sih-yang-dimaksud-dengan-komunikasi
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-dan-
tujuannya
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pelita-harapan-surabaya/hukum/materi-
komunikasi/47303769

Anda mungkin juga menyukai