Evrog Sumarni PKM Rengasdengklok
Evrog Sumarni PKM Rengasdengklok
Oleh :
Sumarni
i
Universitas Kristen Krida Wacana
Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
di Wilayah Kerja Puskesmas Rengasdengklok Kabupaten Karawang
........................Periode Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019....................
Oleh :
Sumarni
112017143
i
Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah
Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Rengasdengklok Kabupaten
Karawang Periode Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019
Lembar Persetujuan
Pembimbing
dr.Diana L Tumilisar
Penguji I Penguji II
ii
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah evaluasi program ini.
Evaluasi program ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana, yang berlokasi di Puskesmas Rengasdengklok Kabupaten
Karawang. Evaluasi program ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di wilayah
kerja Puskesmas Rengasdengklok. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam
penyelesaian penelitian ini kepada:
iii
Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga
di Wilayah Kerja Puskesmas Rengasdengklok Kabupaten Karawang Periode
Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019
Sumarni
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email: Sumarnialan@gmail.com
Abstrak
Program PHBS menjadi salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan salah
satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan
kesehatan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, termasuk swasta dan dunia usaha
agar berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tujuan: Untuk
mengetahui gambaran tentang evaluasi program promosi kesehatan PHBS pada tatanan
rumah tangga ditinjau dari input, proses, dan dampak di wilayah kerja Puskesmas
Rengasdengklok kabupaten Karawang pada periode waktu Oktober sampai dengan
September. Dari hasil evaluasi didapatkan 7 masalah pada keluaran dan diambil dua
prioritas masalah yaitu cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 36,8% dan
cakupan memberantas jentik dirumah sekali seminggu sebesar 39,9% Hasil : Terdapat
masalah pada komponen input, tenaga promosi kesehatan yang ada di puskesmas tidak
mendapatkan pelatihan yang maksimal dan kurang aktifnya kader. Pada proses,
perencanaan dilaksanakan secara terpadu, pengorganisasian dan pelaksanaan promkes
belum terlaksana maksimal, dan pemantauan hanya berdasarkan hasil survei PHBS
rumah tangga. Komponen output diketahui penerapan PHBS Tatanan Rumah Tangga
masih rendah dibawah target. Penerapan manajemen PHBS Tatanan Rumah Tangga
belum sesuai yang diharapkan. Disarankan kepada Puskesmas Rengasdengklok agar lebih
mensosialisasikan PHBS Tatanan Rumah Tangga, perlu peningkatan kualitas tenaga
pelaksana, menjalin kerjasama dengan pihak lintas program dan sektoral, maupun para
tokoh masyarakat serta peningkatan manajemen penerapan PHBS tatanan rumah tangga.
iv
Daftar Isi
Lembar Pengesahan……………………………………………………………….ii
Abstrak………………..…………………………….................................……..iv
DaftarIsi ………………………………………………..…………...………..…..v
v
4.2 Data Umum ……………………………………………………….….....9
BabIX. Penutup.......................………………………………………..………….36
Daftar Pustaka……………………………………………………………………39
Lampiran…………………………………………………………………………40
vi
Bab I
Pendahuluan
2
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum:
Diketahui masalah, penyebab masalah, dan penyelesaian masalah pada
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah
tangga di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok periode Januari 2019
sampai dengan Oktoberber 2019 dengan menggunakan pendekatan
sistem.
3
1.3.2.9 Diketahuinya cakupan makan sayur dan buah setiap hari di wilayah
kerja Puskesmas Rengasdengklok periode Januari 2019 sampai
dengan Oktober 2019
1.3.2.10 Diketahuinya cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari di
wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok periode Januari 2019
sampai dengan Oktober 2019
1.3.2.11 Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di
wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok Januari 2019 sampai
dengan Oktober 2019
1.3.2.12 Diketahuinya Pelatihan kader PHBS Rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Rengasdengklok Januari 2019 sampai dengan Oktober
2019
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator:
1.4.1.1 Menerapkan ilmu pengetahuan tentang PHBS yang telah diperoleh
sebelumnya saat perkuliahan.
1.4.1.3 Mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
4
1.4.2.2 Mewujudkan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
(Ukrida) sebagai universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas.
1.5 Sasaran
Seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat periode
Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019
5
Bab II
Materi dan Metode
2.1. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini diperoleh dari catatan perilaku
hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga periode Januari 2019 sampai
dengan Oktober 2019 di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok, kabupaten
Karawang, antara lain:
1. Sosialisasi tentang PHBS Rumah Tangga
2. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS Rumah Tangga
3. Pendataan PHBS Rumah Tangga
4. Pengolahan dan pemetaan PHBS Rumah Tangga
5. Perencanaan peningkatan PHBS Rumah Tangga
6. Pelatihan kader dalam menyuluh mengenai PHBS Rumah Tangga
7. Penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga
2.2. Metode
6
Bab III
Kerangka Teoritis
1 2 3 6
MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK
4
UMPAN BALIK
7
tersebut, berupa pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat
bulanan.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu
sistem.
8
Bab IV
Penyajian Data
1. Desa Dewisari jarak dari puskesmas 3 km, dapat dicapai semua jenis
kendaraan.
2. Desa Kertasari jarak dari puskesmas 2 km, dapat dicapai semua jenis
kendaran.
9
3. Desa Rengasdengklok utara jarak dari puskesmas 1 km, dapat dicapai semua
jenis kendaraan.
6. Desa Dukuh karya jarak dari puskesmas 4 km, dapat oleh semua kendaraan
4.2.1.3 Batas wilayah kerja
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan:
a. Sebelah Utara :Wilayah Puskesmas Jayakerta &
Medangasem
b. Sebelah Selatan :Wilayah Puskesmas Kalangsari
c. Sebelah Barat :Wilayah Puskesmas Kalangsari
d. Sebelah Timur :Wilayah Puskesmas Kutamukti &
Kutawaluya
10
1. Dokter umum :4 orang
2. Dokter gigi :1 orang
3. SKM :3 orang
4. Perawat (S1) :2 orang
5. Perawat (D3) : 14 orang
6. Bidan (D4) :3 orang
7. Bidan (D3) : 25 orang
8. Kesling :1 orang
9. Nutrisionis :1 orang
10. Asisten apoteker :1 orang
11. Sopir Ambulance :1 orang
12. Kader posyandu : 285 orang
13. Tenaga Non ASN : 39 orang
14. Cleaning service :6 orang
11
Pada ruang ini terdapat masing – masing 1 buah komputer,
printer, kursi kerja, lemari arsip, lemari alat, meja tulis, dan
tempat sampah tertutup.
4.3.1.3.3 Pencatatan dan Pelaporan
Terdapat buku register pelayanan.
Berikut ini adalah tabel yang berisi barang – barang yang dapat
digunakan untuk melakukan promosi kesehatan.
Tabel 1. Data Set Promosi Kesehatan
No Jenis Peralatan Jumlah
1 Alat Peraga Cara Menyusui yang Benar 0
(Boneka dan fantom payudara)
2 Alat Permainan Edukatif (APE) 1
3 Biblioterapi 0
4 Boneka Bayi 1
5 Buletin Board / Papan Informasi 1
6 Cetakan Jamban 0
7 Cetakan Sumur Gali (Cicin) 0
8 Fantom Gigi Anak 0
9 Fantom Gigi Dewasa 0
10 Fantom Mata Ukuran Asli 0
11 Fantom Mata Ukuran Besar (Fiberglass) 0
12 Fantom Panggul Wanita 0
13 Flip Chart dan Stand Ada
14 Food Model Ada
15 Gambar Anatomi Gigi 1
16 Gambar Anatomi Mata 0
17 Gambar Anatomi Mata 60 x 90 0
18 Gambar Panggul Laki-Laki 0
19 Kamera Foto / Handy Cam 1
20 Laptop 1
21 Layar ukuran 1 x 1,5 M / Screen Ada
22 Leaflet Ada
23 Megaphone / Public Address System 0
24 Papan Tulis Putih 0
25 Poster Ada
26 Proyektor / LCD Proyektor 1
27 Radio Kaset/ Tape Recorder 0
12
4.3.1.4 Metode
Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk
sosialisasi PHBS, pelatihan kader, pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian data, perencanaan PHBS, pelaksanaan, dan penyajian data.
Tim penggerak PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga)
kecamatan bersama petugas kesehatan puskesmas, puskesmas pembantu,
bidan/perawat desa, dan petugas lainnya melakukan sosialisasi PHBS
kepada:
1. Kelompok PKK yaitu kader dasawisma, PKK-RT, PKK-RW, PKK
dusun/lingkungan, PKK desa/kelurahan.
2. Ketua RT, ketua RW, ketua dusun, ketua lingkungan, kader, tokoh
masyarakat, karang taruna dan sebagainya yang berada di
desa/kelurahan.
Kegiatan pengumpulan data PHBS dilakukan satu tahun sekali pada
bulan Juli bersamaan dengan pendataan keluarga oleh kader
PKK/Dasawisma dengan dibimbing oleh petugas kesehatan dan petugas
lapangan keluarga berencana (PLKB). Kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi petugas pengumpul data, disarankan menggunakan
kelompok dasawisma/kader posyandu/kader kesehatan lainnya.
Sebaiknya menghubungi Pos Keluarga Berencana (KB) untuk
memperoleh data kader yang selama ini sudah melaksanakan
pendataan keluarga dari BKKBN (Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional)
2. Mengetahui jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada
di desa/kelurahan.
3. Menyiapkan formulir/kartu PHBS, stiker PHBS di rumah
tangga, sesuai jumlah rumah tangga yang ada. Stiker langsung
ditempel pada saat dilakukan pendataan.
4. Pelatihan teknik pengumpulan data (wawancara dan observasi)
termasuk penjelasan definisi operasional dari setiap indikator
bagi petugas pengumpul data.
13
5. Pembagian tugas pengumpulan data. Upayakan setiap
pengumpul data mengumpulkan data antara 10-20 rumah
tangga.
6. Kader dasawisma mengumpulkan data rumah tangga yang
melakukan PHBS berdasarkan 10 indikator PHBS di masing –
masing rumah tangga yang ada di desa/keluarahan. Kader
dasawisma melakukan pengamatan di sekitar lingkungan rumah
pada saat pengumpulan data untuk mendukung kebenaran
jawaban dari masing-masing rumah tangga.
7. Kader dasawisma menggali informasi lebih dalam tentang
kebiasaan, kepercayaan, sikap, norma, budaya, hambatan, dan
potensi yang ada untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga
mealui diskusi/ngobrol bebas dan santai dengan anggota
keluarga.
Pada pengolahan data dilakukan repikatulasi hasil pengumpulan data,
kemudian setiap rumah tangga akan diklasifikasikan sebagai Rumah
Tangga Sehat atau tidak, lalu dihitung berapa jumlah rumah tangga sehat.
Dari data yang dikumpulkan diketahui presentase dari tiap – tiap indikator
PHBS.
Di setiap tingkat wilayah (RT-RW-Dusun/Kampung-Desa/kelurahan)
dibuat pemetaan PHBS, yang menggambarkan persentase Rumah Tangga
Sehat, serta persentase setiap jenis indikator PHBS.
Untuk meningkatkan PHBS, promosi diberikan kepada:
1. Setiap keluarga melalui konseling/kunjungan rumah/
penyuluhan individual yang dilakukan oleh kader-kader
PKK/dasa wisma/Posyandu dan petugas sesuai rencana.
2. Kelompok-kelompok yang ada di masyarakat seperti Majelis
Taqlim, karang taruna, dan kelompok lainnya melalui
penyuluhan kelompok minimal sebulan satu kali oleh forum
masyarakat desa/kelurahan beserta jejaringnya.
14
diperlukan) seterusnya membuat penyajian/visualisasi data dalam bentuk
peta, grafik atau tabel yang diperbaharui secara periodik (bulanan, triwulan
dan tahunan).
Puskesmas yang melaksanakan kegiatan ini melaporkannya kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai format yang telah ada
4.3.2. Proses
4.3.2.1. Perencanaan
Pada perencanaan dilakukan langkah – langkah berikut ini untuk
mempersiapkan kegiatan sebagai berikut:
4.3.2.1.1. Perencanaan peningkatan PHBS rumah tangga dilakukan rutin tiap
bulan Oktober.
4.3.2.1.2. Melakukan sosialisasi pada kader PKK dan pemuka masyarakat
minimal 2 kali setahun pada saat refreshing kader (bulan Februari dan
bulan Oktober).
4.3.2.1.3. Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS rumah tangga
minimal 2 kali setahun pada saat refreshing kader (bulan Februari dan
bulan Oktober).
4.3.2.1.4. Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS rumah
tangga minimal 2 kali setahun pada saat refreshing kader (bulan
Februari dan bulan Oktober).
4.3.2.1.5. Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang
ada di wilayah kerja dilakukan pada minggu pertama bulan April.
4.3.2.1.6. Melakukan pengumpulan data 10 indikator PHBS oleh kader terlatih
pada bulan Juli.
4.3.2.1.7. Melakukan pengolahan data PHBS rumah tangga oleh petugas
puskesmas dan koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas pada bulan
Juli.
4.3.2.1.8. Pemetaan (penyajian data) dilakukan terperinci di setiap tingkatan
wilayah (RT-RW-Dusun/Kampung-Desa/Kelurahan).
4.3.2.1.9. Melakukan penyuluhan tentang PHBS rumah tangga termasuk
penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah
15
setiap hari setelah kunjungan di BPU atau KIA serta penyuluhan
kelompok minimal sebulan 1 kali.
4.3.2.1.10. Melaksanakan kegiatan inovatif dalam pembinaan PHBS rumah
tangga untuk tiap indikator PHBS
4.3.2.2 Pengorganisasian
Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan
tugasnya. Pengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan jabatan:
16
KEPALA UPTD PUSKESMAS
dr Hj. CUCU SITI MINPALAH, MKes
4.3.2.3 Pelaksanaan
Sosialisasi pada kader PKK dan pemuka masyarakat 2 kali setahun pada
saat refreshing kader. Kemudian dilakukan pendataan jumlah rumah
tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah kerja. Kader terlatih
mengumpulkan data 10 indikator PHBS, Petugas Puskesmas dan
koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas mengolah data PHBS rumah
tanggan atas perencanaan peningkatan PHBS rumah tangga.
4.3.2.4. Pengawasan
17
dikumpulkan dan dilakukan rekapitulasi untuk kemudian dilaporkan ke
kepala Puskesmas dan Dinas Kabupaten Karawang.
4.3.3. Keluaran
=Indikator Komposit/ Gabungan :
Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat
Jumlah rumahtangga yang dikategorikan sehat
x 100 %
Jumlah seluruh rumahtangga yang ada
10121
x 100 % = 48,73%
20769
18
2. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja = 484 bayi
Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan = 1.107 bayi
Cakupan pemberian ASI eksklusif
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja x 100 %
Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang ada
484
x 100 % = 43,7%
1107
3. Cakupan penimbangan balita setiap bulan
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya 5.450 balita
Jumlah seluruh balita yang ada 6.230 balita
Cakupan penimbangan balita
Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih 17.601 rumah tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada 20.769 rumah tangga
Cakupan penggunaan air bersih
5. Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
sabun
Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan menggu
nakan sabun 16.374 rumah tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 20.769 rumah tangga
Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
19
Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih yang mengal
ir dan menggunakan sabun x 100
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
16374 *
x 100 % = 78,8%
20769
6. Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat
Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 10.471 rumah
tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 20.769 rumah tangga
Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat
Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
16272
x 100 % = 78,34%
20769
20
9. Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari
Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari 15.828
rumah tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada 20.769 rumah tangga
4.3.4 Lingkungan
4.3.4.1 Ling kungan Fisik
Kepadatan penduduk
Jumlah penduduk Rengasdengklok
=
Luas wilayah Rengasdengklok
= 83.688 jiwa*/ 1.575 Ha*
= 53,1 jiwa/km2= 53 jiwa/km2
21
Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek dokter swasta.
Untuk pengadaan air bersih terdapat PDAM, SGL, pompa listrik,
penampungan air hujan. Kebersihan lingkungan, terjaga hanya pada
daerah yang dekat dengan jalan besar.
4.3.6. Dampak
Dampak langsung adalah target rumah tangga terbina yang melaksanakan
PHBS tercapai. Dampak tidak langsung adalah terjadi peningkatan derajat
kesehatan, anak tumbuh sehat dan cerdas serta masyarakat yang lebih produktif.
22
Bab V
Pembahasan Masalah
Berikut di bawah ini adalah penyajian tabel pembahasan masalah. Masalah
dibagi atas masalah menurut keluaran, masalah menurut masukan, masalah
menurut proses, dan juga masalah menurut variabel lingkungan. Masalah menurut
keluaran, masukan, proses, dan juga lingkungan didapatkan hari hasil perhitungan
antara pencapaian dan tolak ukur.
23
5.2 Masalah menurut masukan
Tabel 3. Masalah menurut variabel masukan
24
5.3 Masalah menurut Proses
Tabel 4. Masalah menurut variabel proses
25
Tabel 5. Tabel masalah menurut variabel lingkungan
No Variabel Masalah
1. Fisik - Lokasi Jarak tempuh tidak terlalu jauh, akses
tidak sulit, terdapat sarana transportasi (-)
Bab VI
26
Perumusan Masalah
6.2.1. Masukan
27
- Tersedia kader yang dilatih, namun kader kurang aktif dan kurang
kesadaran untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat.
- Dengan kondisi kekurangan SDM, operasi kerja ditentukan oleh jumlah
dan kompetensi dari masing-masing SDM yang ada sehingga belum cukup
untuk melaksanakan fungsi dalam melaksanakan program secara
maksimal.
- Sarana media yang tersedia belum lengkap misalnya leaflet, poster,
sticker yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan
6.2.2. Proses
- Struktur organisasi sudah jelas, namun uraian untuk tugas atau fungsi pada
masing-masing petugas puskesmas yang terlibat dalam tim program PHBS
tidak dibuat secara tertulis dan terstruktur.
- Kegiatan penyuluhan perorangan belum optimal karena sewaktu
penyuluhan dilakukan biasanya tidak menggunakan media yang ada
seperti leaflet, poster, sticker sehingga penyuluhan dilakukan tidak
maksimal
- Kegiatan penyuluhan kelompok belum optimal karena sewaktu
penyuluhan dilakukan tidak memanfaatkan sarana yang ada misalnya LCD
proyektor sehingga penyampaian penyuluhan tidak maksimal.
6.2.3. Lingkungan
- Pada saat musim hujan beberapa tempat sulit dijangkau karena jalanan
becek sehingga tidak dapat diakses dan banyak barang bekas yang
menampung air dan tidak dibuang
28
- Masyarakat lebih memilih jamban diatas kali sebagai tempat BAB/BAK
daripada memilih BAB/BAK di WC pribadi maupun umum karena budaya
dari masyarakat sendiri
- Tingkat pengetahuan tentang PHBS rumah tangga yang masih rendah
- Perilaku merokok di masyarakat diakibatkan mencontoh perilaku dari
kepala keluarga atau terpengaruh oleh lingkungan sekitar
29
Bab VII
Prioritas Masalah
7.1 Masalah menurut keluaran:
a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 43,7 % dengan besar
masalah 32,82%
b. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 50,41% dengan besar masalah
28,92%
c. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 43,73% dengan besar
masalah 32,81 %
d. Cakupan tidak merokok dalam rumah sebesar 40,39% dengan besar
masalah 34,76%
No Parameter 1 2 3 4 5
1 Besarnya masalah 3 3 2 4 5
2 Akibat yang ditimbulkan 3 2 2 5 4
3 Keuntungan sosial karena 3 2 2 4 5
selesainya masalah
4 Teknologi yang tersedia dan 2 3 2 4 5
dapat dipakai
5 Sumber daya yang tersedia 3 2 2 5 4
untuk menyelesaikan
masalah
Jumlah 14 12 10 22 23
1 : tidak penting
30
Yang menjadi prioritas masalah:
1. Cakupan tidak merokok dalam rumah sebesar 40,39% dengan besar
masalah 34,76%
31
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
Masalah I
Cakupan tidak merokok dalam rumah sebesar 40,39% dengan besar masalah
34,76%
8.1.1 Penyebab
8.1.1.1 Masukan
1. Tersedia kader yang telah dilatih, namun kader tidak aktif dan
kurang kesadaran untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi
terhadap masyarakat dan kurangnya SDM dalam pelaksaan progam
2. Tersedia media pendukung namun kurang lengkap seperti leaflet,
poster, sticker yang bisa digunakan untuk media promosi kesehatan
8.1.1.1 Proses
1. Struktur organisasi sudah jelas, namun uraian untuk tugas atau fungsi
pada masing-masing petugas puskesmas yang terlibat dalam tim
program PHBS tidak dibuat secara tertulis dan terstruktur
2. Kegiatan penyuluhan perorangan dan kelompok yang dilakukan
belum optimal
3. Kurangnya kegiatan inovatif dalam peningkatan PHBS di rumah
tangga
8.1.1.2 Lingkungan
32
3. Tingkat pengetahuan tentang PHBS rumah tangga yang masih
rendah yang kemudian akan mempengaruhi sikap dan perilaku
masyarakat tentang penerapan PHBS di rumah tangga.
8.2.1 Penyelesaian
1. Meningkatkan kinerja dan kesadaran dari para kader untuk
melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap masyarakat
khususnya kepala rumah tangga pada setiap pertemuan refreshing
kader.
2. Melakukan pelatihan kader yang lebih baik dengan menambah ilmu
pengetahuan yang baru tentang rokok dan dampak yang dapat
ditimbulkan serta cara sosialisasi di masyarakat pada setiap
pertemuan refreshing kader.
3. Melalui kader yang ada untuk mencari anggota baru yang memang
mau berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan progam
dan diterima oleh koordinator progam. Dengan adanya penambahan
jumlah kader dapat mempermudah dalam pelaksanaan progam (atas
permintaan kader dari desa yang mengalami kesulitan).
4. Berusaha mengoptimalkan koordinasi di lintas sektoral atau
program.
5. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai bahaya rokok
terhadap perokok aktif dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh
perokok aktif terhadap perokok pasif baik melalui penyuluhan
perorangan dan kelompok dengan memanfaatkan media promosi
kesehatan yang ada
6. Melakukan bina suasana dengan tokoh masyarakat yang menjadi
panutan bagi masyarakat
7. Mencegah perilaku merokok sejak dini mulai dari remaja melalui
penyuluhan dan sosialisasi di sekolah – sekolah
8. Mengikutsertakan masyarakat atau kader yang berhasil berhenti
merokok untuk ikut serta dalam sosialisasi bahaya merokok dengan
harapan dapat memotivasi dan memberikan saran bagi masyarakat
yang masih merokok
33
9. Mengikut sertakan orang-orang yang mengalami penyakit kronis
akibat dari perokok aktif maupun pasif untuk memberikan
penyuluhan serta berbagi cerita yang dialami dengan harapan
membuka mata dan hati para masyarakat yang masih merokok di
dalam rumah
10. Pembuatan media promosi seperti leaflet, poster, dan sticker yang
mudah dimengerti dan dapat diaplikasikan oleh masyarakat
11. Menyediakan tempat merokok dan memasang kaleng asbak di luar
rumah bagi mereka yang anggota keluarganya masih belum bisa
berhenti merokok atau pembuatan pojok rokok di tempat – tempat
umum di desa
8.2. Masalah II
Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 43,73% dengan besar
masalah 32,81 %
8.2.1 Penyebab
8.2.1.1 Masukan
1. Tersedia kader yang telah dilatih, namun kader tidak aktif dan kurang
kesadaran untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap
masyarakat. Kurangnya SDM dalam pelaksaan progam dan belum
terbentuk kader khusus yang memegang progam PHBS
2. Tersedia media pendukung namun kurang lengkap seperti poster yang
bisa digunakan untuk media promosi kesehatan
8.2.1.1 Proses
1. Struktur organisasi sudah jelas, namun koordinasi di lintas sektoral
belum optimal.
2. Kegiatan penyuluhan perorangan dan kelompok yang dilakukan
belum optimal
3. Kurangnya kegiatan inovatif dalam peningkatan PHBS di rumah
tangga
8.2.1.2 Lingkungan
34
1. Pada musim hujan banyak barang bekas yang terisi oleh air hujan dan
tidak dibuang.
2. Tingkat pengetahuan tentang PHBS rumah tangga yang masih rendah
yang kemudian akan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat
tentang penerapan PHBS di rumah tangga.
8.2.2 Penyelesaian:
1. Meningkatkan kinerja dan kesadaran dari para kader untuk melakukan
penyuluhan dan sosialiasi terhadap masyarakat
2. Melalui kader yang ada untuk mencari anggota baru yang memang mau
berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan progam dan diterima
oleh koordinator progam. Penambahan ini dimaksudkan untuk membantu
memantau lingkungan karena sering sekali fokus pemantauan hanya di
rumah dan pemantauan di lingkungan sering terlewatkan.
3. Menambah ilmu pengetahuan yang terbaru tentang penyakit demam berdarah
dengue dan pemberantasan sarang nyamuk serta terus meningkatkan
kesadaran kader untuk tetap berkomitmen melaksanakan progma melalui
pertemuan yang ada.
4. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pentingnya melakukan
pemberantasan jentik nyamuk dan dampak yang dapat ditimbulkan kepada
masyarakat melalui penyuluhan kelompok atau perorangan dengan
memanfaatkan media promosi kesehatan yang ada
5. Melakukan bina suasana dengan tokoh masyarakat yang manjadi panutan
bagi masyarakat
6. Mengadakan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan yang tidak menjadi
sumber tempat nyamuk berkembang biak khususnya pada musim hujan
seperti mengubur barang – barang bekas
7. Tetap disiplin dalam pelaksanaan jadwal progam dan pelaporan data yang
sudah ditetapkan.
8. Pembuatan media promosi sepeti poster yang berisi tentang kegiatan 3M plus
yang mudah dimengerti dan dapat diaplikasikan oleh masyarakat
35
9. Mengadakan PSN setiap hari jumat bersama jumantik dan dibantu oleh
warga untuk memantau apakah ada jentik di penampungan air disetiap rumah
Bab IX
Penutup
9.1. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan
cara pendekatan sistem di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok periode
Januari sampai dengan Oktober 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Pada Indikator Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar
99,6%, Cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 43,7 % ( besar masalah
32,82%), Cakupan penimbangan balita setiap bulan sebesar (87,5%),
Cakupan penggunaan air bersih sebesar (84,74%), Cakupan perilaku
mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun sebesar
(78,8%), cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 50,41% ( besar
masalah 28,92%), Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari
sebesar (78,34%), Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari
sebesar 76,20% (besar masalah 13,87%).
- Pada indikator tidak merokok di dalam rumah ditemukannya masalah pada
masukan kader tidak aktif dan kurang kesadaran untuk melakukan
penyuluhan dan sosialisasi terhadap masyarakat dan kurang lengkap
seperti leaflet, poster, sticker yang bisa digunakan untuk media promosi
kesehatan maka dari itu dibuatnya poster agar warga mendapat
pengetahuan. Terdapat masalah pada proses dimana kurangnya kegiatan
inovatif dalam peningkatan PHBS di rumah tangga maka diadakan
program memasang kaleng asbak di luar rumah bagi mereka ang anggota
keluarganya belum bisa berhenti merokok. Kegiatan penyuluhan
perorangan dan kelompok yang dilakukan belum optimal sehingga
dilakukannya penyuluhan oleh orang yang mengalami penyakit kronis
akibat dari perokok aktif maupun pasif diharapkan meningkatkan
kesadaran dari warga.
36
- Pada indikator memberantas jentik di rumah sekali seminggu
ditemukannya masalah pada masukan kurang lengkap seperti poster yang
bisa digunakan untuk media promosi kesehatan maka dibuatnya poster
untuk menambah pengetahuan. Pada proses ditemukannya masalah
kegiatan penyuluhan perorangan dan kelompok yang dilakukan belum
optimal, kurangnya kegiatan inovatif dalam peningkatan PHBS di rumah
tangga sehingga diadakannya setiap jumat PSN oleh jumantik dan di bantu
oleh warga secara bergiliran.
- Pada Cakupan penyuluhan kader dalam pendataan dan penyuluhan sebesar
83,33 %
9.2. Saran
Ditujukan kepada Kepala Puskesmas Rengasdengklok, Kabupaten Karawang,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peningkatan mutu kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan
yang diadakan serta meningkatkan motivasi para pelaksana progam
2. Uraian tugas pada masing-masing petugas puskesmas yang terlibat dalam
tim program PHBS sebaiknya dibuat secara tertulis dan terstruktur agar
setiap pelaksana berperan sesuai dengan tugasnya masing – masing dan
lebih terorganisir dalam pelaksanaan progam.
3. Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan dengan pemberian
penghargaan untuk kader yang aktif dalam melaksanakan progam.
Meningkatkan konsistensi dan komitmen dari para kader untuk
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dengan cara
meningkatkan pengetahuan mereka dalam berperilaku sehat sejalan
dengan dalam program PHBS, sehingga mampu menumbuhkan kesadaran
dan kemampuan masyarakat sekitar dalam berperilaku positif terhadap
kesehatan di kehidupan sehari - hari melalui pendekatan atau upaya yang
belum pernah ditempuh oleh Pemerintah Kecamatan Rengasdengklok.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lintas program dan sektoral, LSM,
maupun para pembuat opini masyarakat dalam upaya memotong mata
rantai kebiasaan tidak sehat yang diturunkan oleh orang tua ke anak
mereka, maupun dengan dinas-dinas lain yang memiliki keterkaitan
37
dengan program PHBS agar upaya pemberdayaan masyarakat dapat
berjalan dengan sinkron dan lebih terpadu.
5. Menggiatkan penyuluhan dengan audio visual tentang PHBS rumah
tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap
PHBS rumah tangga.
6. Melakukan pengkajian PHBS di tatanan rumah tangga dengan tujuan
untuk mempelajari, menganalisis dan merumuskan permasalahan yang
sebenarnya supaya pelaksanaan program PHBS yang selanjutnya lebih
efektif dalam meningkatkan jumlah rumah tangga mempraktikkan PHBS.
38
Daftar Pustaka
39
Lampiran
Lampiran 1
Tabel variabel dan tolak ukur keberhasilan
No Variabel Tolok Ukur
I Masukan
Kebijakan penyelenggaraan PHBS di Rumah Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di
Tangga mulai dari provinsi, kabupaten/kota, Rumah Tangga mulai dari provinsi,
kecamatan dan kelurahan/desa kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa
Adanya dukungan kebijakan untuk 10 indikator
Dukungan kebijakan untuk 10 indikator PHBS di PHBS di rumah tangga
rumah tangga Adanya pembiyaan kegiatan PHBS di Rumah
Pembiyaan kegiatan PHBS di Rumah Tangga dari Tangga dari desa/kelurahan, kecamatan dan
desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota baik kabupaten/kota baik bersumber dari
bersumber dari pemerintah,swasta, dunia usaha pemerintah,swasta, dunia usaha maupun dari
maupun dari swadaya masyarakat swadaya masyarakat
Kader yang telah dilatih PHBS di Rumah Tangga Adanya kader yang telah dilatih PHBS di Rumah
Kader aktif yang membina PHBS di Rumah Tangga Tangga
Media pendukung untuk pembinaan PHBS di Adanya kader aktif yang membina PHBS di
Rumah Tangga Rumah Tangga
Adanya media pendukung untuk pembinaan PHBS
di Rumah Tangga
II Proses
Pelatihan PHBS di Rumah Tangga untuk kader Dilaksanakan setiap bulan
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga: Penyuluhan
perorangan Setiap hari saat kunjungan maupun saat kegiatan
di BPU dan KIA
Penyuluhan kelompok Dilaksanakan setiap bulan
Kegiatan inovatif dalam pembinaan PHBS rumah Ada, untuk 10 indikator PHBS
tangga
Pencatatan angka kejadian pada warga ber-PHBS Pencatatan rutin setiap bulannya
Pencatatan dan pelaporan program PHBS rumah
tangga Pencatatan setiap hari kerja, pencatatan hasil
kegiatan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
40
III Keluaran
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 58,33%
Memberi bayi ASI eksklusif 58,33%
Lampiran 2
Definisi operasional tiap indikator PHBS
Indikator Definisi operasional
2. Memberi ASI eksklusif Bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan
41
berwarna. Sumber air pompa, sumur dan mata
air terlindung berjarak minimal 10 meter dari
sumber pencemar seperti tempat penampungan
kotoran atau limbah
8. Makan sayur dan buah Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas
setiap hari yang mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan
3 porsi buah atau sebaliknya tiap hari
10. Tidak merokok di dalam Penduduk/ anggota rumah tangga umur 10 tahun
rumah ke atas tidak merokok di dalam rumah ketika
42
bersama anggota keluarga lainnya
Lampiran 3
Lampiran 4
43
Sumber: www.karawanginfo.com
44
Lampiran 5
Leaflet PHBS
44
Lampiran 6
Poster PHBS
52
Lampiran 7
Penyuluhan kelompok
Penyuluhan perorangan
Kondisi Lingkungan