Asuhan Keperawatan Komunitas Gelombang 4 RW 11 RT 05
Asuhan Keperawatan Komunitas Gelombang 4 RW 11 RT 05
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir dalam Praktik Laboratorium Klinik
Pada Mata Kuliah Keperawatan Komunitas di Semester 7 T.A 2019/2020
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai
“Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas”
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas yang merupakan
salah satu mata kuliah yang diberikan dalam Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kharisma
Karawang.
Makalah ini kami susun dengan maksimal, dan kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kelompok 4
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II Tinjauan Teori................................................................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................................3
B. Analisa Data....................................................................................................................................7
C. Diagnosis Keperawatan Komunitas.................................................................................................8
D. Perencanaan Keperawatan Komunitas...........................................................................................10
E. Implementasi Keperawatan Komunitas.........................................................................................11
E. Evaluasi Keperawatan Komunitas.................................................................................................12
F. Dokumentasi asuhan keperawatan dengan modifikasi NANDA, NOC, NIC.................................13
BAB III Asuhan Keperawatan...................................................................................................................17
A. Pengkajian.....................................................................................................................................17
1. Winshield Survey.......................................................................................................................17
2. Data Inti Komunitas...................................................................................................................20
3. Data Subsistem..........................................................................................................................21
4. Persepsi......................................................................................................................................26
5. Data Sekunder............................................................................................................................29
6. Tabulasi Data.............................................................................................................................30
B. Analisa Data..................................................................................................................................40
C. Skoring..........................................................................................................................................44
D. Diagnosis Keperawatan berdasarkan Prioritas...............................................................................46
E. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS.................................................46
F. IMPEMENTASI INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KONUNITAS............................53
BAB IV Penutup.......................................................................................................................................64
A. Kesimpulan....................................................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................65
ii
BAB I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di
bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi
peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri
dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas
Desa Teluk Mungkal RW 11 RW 05 Kel. Tanjung Mekar, Kec. Karawang Barat, Kab.
Karawang
2. Tujuan Khusus
2
BAB II Tinjauan Teori
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan
professional yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan yang berdasarkan
pada ilmu keperawatan, yang ditujukan langsung kepada masyarakat dengan menekankan
pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, serta pengobatan dan
rehabilitasi. Proses asuhan keperawatan komunitas adalah metode asuhan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, continue, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien individu, keluarga, serta kelompok melalui
tahapan pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan intervensi, dan
evaluasi keperawatan (Stanhope & Lancaster, 2016)
a. Pengkajian Keperawatan Komunitas
Pengkajian komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi factor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson & Mc. Farlane, 2011).
Pengkajian komunitas dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa teori dan konsep
model keperawatan yang relevan. Informasi atau data ini dapat diperoleh secara
langsung atau tidak langsung di komunitas
1. Jenis Data Komunitas
Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan meliputi
data :
a. Data Inti Komunitas
Data inti komunitas yang dikaji terdiri dari :
a) Sejarah/ riwayat (riwayat daerah ini, perubahan daerah ini);
b) Demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan
distribusi etnis);
c) Tipe keluarga (keluarga/ bukan keluarga, kelompok);
d) Status perkawinan (kawin, janda/duda, single);
e) Statistik vital (kelahiran, kematian kelompok usia dan penyebab
kematian);
3
f) Nilai-nilai dan keyakinan, dan agama.
2. Data Subsistem Komunitas
Data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas meliputi :
1) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik : kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, flora,
ruang terbuka, perumahan, daerah hijau, musim, binatang, kualitas
makanan dan akses.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Pelayanan kesehatan dan social perlu dikaji di komunitas : puskesmas,
klinik, rumah sakit, pengobatan tradisional, agen pelayanan kesehatan
dirumah, pusat emergenci, rumah perawatan, fasilitas pelayanan social,
pelayanan kesehatan mental, apakah ada yang mengalami sakit akut atau
kronis.
3) Ekonomi
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan ekenomi meliputi
karakteristik keuanga keluarga dan individu, status pekerjaan, kategori
pekerjaan, dan jumlah penduduk yang tidak bekerja, lokasi industry, pasar
dan pusta bisnis.
4) Transportasi dan keamanan
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan keamanan
meliputi alat transportasi penduduk datang dan keluar wilayah,
transportasi umum (bus, angkot, taksi, dll dan transportasi privat, (sumber
transportasi, transportasi untuk penyandang cacat). Layanan perlindungan
kebakaran, polisi, sanitasi dan kualitas udara.
5) Politik dan Pemerintahan
Data yang perlu dikumpulkan meliputi : pemerintahan (RT, RW, desa/
kelurahan, kecamatan, dsb); kelompok pelayanan masyarakat (posyandu,
PKK, karang taruna, posbindu, poskesdes, panti, dll); politik (kegiatan
politik yang ada diwilayah tersebut, dan peran peserta partai politik dalam
pelayanan kesehatan).
6) Komunikasi
4
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat dikelompokan
menjadi dua yaitu :
komunikasi formal meliputi surat kabar, radio, televisi, telephone,
internet, dan hotline;
komunikasi informal meliputi : papan pengumuman, poster,
brosur, pengeras suara dari masjid, dll.
7) Pendidikan
Data terkait dengan Pendidikan meliputi sekolah yang ada dikomunitas,
tipe Pendidikan, perpustakaan, Pendidikan khusus, pelayanan kesehatan
disekolah, program makan siang disekolah, akses Pendidikan yang lebih
tinggi.
8) Rekreasi
Data terkait rekreasi yang perlu dikumpulkan meliputi : taman, area
bermain, perpustakaan, rekreasi umum dan privat, fasilitas khusus.
3. Data Persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi :
1) Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat yang dikaji terkait tempat tinggal yaitu bagaimana
perasaan masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang dirasakan
dilingkungan tempat tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan mereka,
permasalahan, tanyakan pada masyarakat dalam kelompok yang berbeda
(misalnya, lansia, remaja, pekerja, professional, ibu rumah tangga, dll)
2) Persepsi Perawat
Persepsi perawat berupa pernyataan umum tentang kondisi kesehatan dari
masyarakat apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya, atau potensial
masalah yang dapat diidentifikasi.
4. Data Primer
Sumber data pada data primer berasal dari masyarakat langsung yang didapat
dengan cara:
1) Survei epidemiologi;
2) Pengamatan epidemiologi;
5
3) Dan skrining kesehatan.
5. Data Sekunder
Sedangkan pada data sekunder, data didapatkan dari data yang sudah ada
sebelumnya. Sumber data sekunder didapat dari :
1) Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, atau balai
pengobatan.
2) Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya Kementrian
Kesehatan, Dinas Kesehatan, atau Biro Pusat Statistik.
3) Absensi sekolah, industry dan perusahaan.
4) Secara internasional, data dapat diperoleh dari data WHO, seperti : laporan
populasi dan statistic vital, population bulletin, dll.
dengan metode wawacara, angket, observasi dan pemeriksaan. Setelah data terkumpul,
analisis data komunitas dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kategorisasi,
ringkasan, perbandingan, dan kesimpulan.
6
kecenderungan yang ada atau jika data tidak benar dan perlu revalidasi yang
membutuhkan data asli. Perbedaan data dapat terjadi karena terdapat kesalahan
pencatatan data. Contoh perbandinga dapat dilakukan dengan menggunakan data hasil
pengkajian komunitas dan membandingkannya dengan data lain yang sama yang
merupakan standar yang ditetapkan untuk suatu wilayah kabupaten/ kota, atau provinsi
atau nasional. Misalnya terkait dengan angka kematian bayi/IMR disuatu wilayah
dibandingan IMR standar pada tingkat kabupaten/kota.
4) Membuat kesimpulan. Setelah data yang dikumpulkan dan dibuat kategori, ringkasan
dan dibandingkan, maka tahap akhir adalah membuat kesimpulan secara logis dari
peristiwa yang kemudian dibuatkan pernyataan penegakan diagnosis keperawatan
komunitas.
B. Analisa Data
Kategori data Ringkasan laporan Kesimpulan
Vital Statistik Angka kematian bayi di desa
Angka kematian bayi/ IMR A lebih tinggi dari desa B dan
Desa A 42/ 1000 kelahiran hidup kabupaten mekar baru
Desa B 38/ 1000 kelahiran hidup
Kabupaten Mekar Baru 34/ 1000 kelahiran hidup
Penyebab kematian Penyebab kematian paling
Desa A Penyakit jantung 23,2%, besar adalah tuberculosis dan
Tuberculosis 25,3% kankdr di desa B
Kanker 18,2%
Desa B Tuberculosis 28,3%
Penyakit jantung 22,3%
Kanker 24,2%
Kabupaten Mekar Baru Tuberkuosis 20,3%
Penyakit jantung 24%
Kanker 12,5%
7
C. Diagnosis Keperawatan Komunitas
Sesuai hasil Munas IPKKI II di Yogyakarta ditetapkan formulasi diagnosis
keperawatan menggunakan ketentuan Diagnosis Keperawatan NANDA (2015 – 2017)
dan ICPN. Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan etiologi. Penulisan
tersebut sesuai dengan label diagnosis actual, promosi kesehatan/ sejahtera atau resiko.
B. Daftar Diagnosis Keprawatan Komunitas
8
regimen diet
10022603 Ketidakmampuan manajemen
regimen latihan
10000918 Ketidakmampuan mempertahankan
kesehatan
10022585 Deficit pengetahuan tentang latihan
10021939 Kurang pengetahuan tentang
regimen diet
10029991 Kurang pengetahuan tentang
perilaku seksual
10022140 Ketidak siapan meningkatkan
keamanan
10001274 Masalah perilaku seksual
10032386 Resiko terjadinya penyakit
10032355 Resiko cedera lingkungan
10022247 Penyalahgunaan rokok
Manajemen 10029286 Kurang pengetahuan tentang
perawatan penyakit
jangaka
Panjang
(ICNP)
Manajemen 10029744 Kekerasan pada anak
resiko 10029825 Kekerasan lansia
(ICNP) 10029856 Keamanan lingkungan yang efektif
10032289 Resiko kekerasan
10032301 Resiko kekerasan anak
10033489 Resiko pengabaian anak
10032340 Resiko kekerasan lansia
10033489 Resiko pengabaian lansia
10015122 Resiko jatuh
10033436 Resiko pengabaian
9
D. Perencanaan Keperawatan Komunitas
Perencanaan yang disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas berorientasi
pada promosi kesehatan, pencegahan penyakiyt, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen
krisis. Dalam menyususn perencanaan keperawatan kesehatan komuntas melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan masyarakat/ komunitas dalam suatu
pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat/ komunitas akan memperioritaskan
masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan perawat kesehatan komunitas.
Perawat dalam menentukan prioritas masalah memperhatikan enam kriteria yaitu :
a) Kesadaran masyarakat akan masalah
b) Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
c) Kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah
d) Ketersediaan ahli/ pihak terkait terhadap solusi masalah
e) Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
f) Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai.
(Stanhope & Lancaster, 2016)
b. Menetapkan sasaran (goal)
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, langkah selanjutnya adalah
menetapkan sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan
kesehatan sasaran adalah pernyataan situasi ke depan, kondisi atau status jangka
Panjang dan belum bias diukur. Berikut ini adalah contoh dari penulisan sasaran :
a) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi
b) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru
c) Meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah
d) Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler
c. Menetapkan tujuan (objective)
Tujuan adalah pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu
berorientasi pada kegiatan. Berikut ini merupakan karakteristik dalam penulisan
tujuan:
a) Menggunakan kata kerja
10
b) Menggambarakan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas
penampilan, bagaimana penampilan diukur
c) Berhubungan dengan sasaran (goal)
d) Adanya Batasan waktu. Penulisan tujuan mengacu pada Nursing Outcome
Classification (NOC).
d. Menetapkan rencana intervensi
Dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan komunitas, maka harus
mencangkup :
a) Hal apa yang akan dilakukan
b) Waktu atau kapan melakukannya
c) Jumlah
d) Target atau siapa yang menjadi sasaran
e) Tempat atau lokasi.
Hal yang perlu diperhatikan saat menetapkan rencana intervensi meliputi :
1) Program pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada
2) Kondisi atau situasi yang ada
3) Sumber daya yang ada di dalam atau diluar komunitas yang dapat
dimanfaatkan
4) Program yang lalu yang pernah dijalankan
5) Menekankan pada pemberdayaan masyarakat
6) Penggunaan teknologi tepat guna
7) Mengedapkan upaya promotive dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitative.
11
komunitas adalah melakukan berbagai tindakan yang berupa promosi kesehatan,
memelihara kesehatan/ mengatasi kondisi tidak sehat, mencegah penyakit dan dampak
pemulihan. Pada tahap implementasi ini perawat tetap focus pada program kesehatan
masyarkat yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Tahap implementasi
keperawatan komunitas memiliki beberapa strategi implementasi diantaranya proses
kelompok, promosi kesehatan dan kemitraan (partnership).
12
f)Mendeseminasikan hasil evaluasi
g) Mengguanakan hasil evaluasi
d. Kriteria penilaian dalam evaluasi terdiri dari :
a) Relevansi (relevance) : apakah tujuan program mendukung tujuan kebijakan ?
b) Keefektifan (effectifeness) : apakah tujuan program dapat tercapai ?
c) Efisiensi (efficiency) : apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling
rendah?
d) Hasil (outcome) : apakah indicator tujuan program membaik ?
e) Dampak (impact) : apakah indicator tujuan kebijakan membaik ?
f) Keberlanjutan (sustainability) : apakah perbaikan indicator terus berlanjut setelah
program selesai ?
13
8) Sebagai sarana untuk evaluasi terhadap kemajuan klien terhadap pelayanan
keperawatan yang telah dilakukan
9) Penelitian dan pengembangan riset
10) Dapat dijadikan pedoman dalam menentukan besarnya biaya dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
11) Digunakan dalam proses akreditasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
2. Prinsip-prinsip pendokumentasian keperawatan meliputi :
1) Akurat, ringkas, jelas dan mudah dibaca
2) Menggunakan istilah yang sederhana dan menghindarkan istilah yang tidak jelas
atau tidak lazim digunakan
3) Menuliskan nama klien, usia, jenis kelamin, dan waktu dan tanggal dilakukannya
tindakan keperawatan
4) Dokumentasikan segera setelah pemberian tindakan keperawatan
5) Catat setiap respon atau reaksi klien serta setiap perubahan respon klien
6) Pastikan kebenaran data dan tepat
7) Kelompokan data objektif dan subjektif
8) Tulis mengguakan tinta (jangan pinsil), jika salah coret dan ganti dengan yang
benar kemudian tandatangani.
9) Tulis nama perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan tandatangani.
3. Strategi perawat dalam melakukan pendokumentasian agar tidak membutuhkan waktu
lama dalam pendokumentasian :
1) Catat segera kejadian saat ditemukan atau setelah melakukan tindakan keperawata
2) Lakukan pencatatan minimal data mayor (penting)
3) Perkirakan penggunaan waktu perawat oleh klien dalam catatan
4) Jangan mengulang catatan narasi yang telah dicatat dalam format
checklist(kecuali ada hasil penting yang memerlukan kejelasan)
5) Letakan format dokumentasi sedekat mungkin dan simpan di tempat yang mudah
terlihat.
4. Komponen Dokumentasi Asuhan Keperawatan
1) Dokumentasi pengkajian
14
Pengkajian merupakan proses pengumpulan data yang akurat baik melalui
pemeriksaan fisik, observasi atau wawancara yang digunakan untuk menetapkan
diagnosis keperawatan yang dialami klien. Data yang harus dikaji dalam
pengkajian disesuaikan dengan model pengkajian yang digunakan pada asuhan
keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.
2) Dokumentasi Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan “clinical judgement” yang berfokus pada
respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan atau kerentanan
(vulnerability) terhadap respon dari individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
(NANDA, 2015-2017).
Label diagnosis keperawatan mencangkup :
1. Actual
1) Menggambarkan respon manusia respon manusia terhadap kondisi
kesehatan/ proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga,
komunitas.
2) Contoh diagnosis actual : gangguan pola tidur, ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, obesitas
2. Potensil (mencangkup promosi kesehatan/ sejahtera/ wellness)
1) Penilaian klinis dari motivasi seseorang, keluarga atau komunitas, dan
keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan mewujudkan potensi
kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara khusus,
misalnya melalui nutrisi dan olahraga.
2) Contoh diagnosis potensial : kesiapan meningkatkan pengetahuan,
kesiapan meningkatkan pengetahuan.
3. Risiko
1) Menggambarakan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses
kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu,
keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai factor resiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan.
2) Contoh diagnosis resiko : resiko distress spiritual, resiko kekurangan
volume cairan.
15
5. Dokumentasi Rencana Intervensi
Proses perencanaan sebagai upaya untuk menyusun rencana penyelesaian masalah
kesehatan yang dialami individu, keluarga, kelompok atau komunitas dikembangkan
berdasarkan integrasi dari diagnosis keperawatan NANDA, Nursing Outcome
Classification (NOC), Nursing intervention Classification (NIC). Ooutcome harus
spesifik, dapat diukur, dapat dimengerti, dan dapat dicapai. Sedangkan intervensi
mencangkup semua tindakan yang dilakukan perawat baik mandiri maupun
kolaborasi, perawatan langsung maupun tidak langsung.
6. Dokumentasi Implementasi
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk
membantu klien menyelesaikan maslah keperawatan yang dialaminya. Implementasi
merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi keperawatan. Implementasi
keperawatan dapat berupa implementasi mandiri atau kolaborasi serta implementasi
langsung atau tidak langsung. Komponen yang harus ada dalam pendokumentasian
implementasi keperawatan adalah nama klien, usia, no indeks, hari/ tanggal/ waktu
implementasi, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan dan hasil, respon klien,
paraf dan nama jelas perawat.
7. Dokumentasi Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan membandingkat suatu hasil yang telah dicapai dengan
standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat dan menilai sejauh mana
keberhasilan intervensi yang telah dilakukan.
16
BAB III Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Winshield Survey
ELEMEN DESKRIPSI
Perumahan dan
Bangunan
lingkungan (daerah)
Arsitektur
Model antar rumah cukup berbeda. Lantai yang terbuat dari ubin 37
rumah, yang terbuat dari semen 10 rumah dan yang terbuat dari tanah
3 rumah. Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela tetapi ventilasi dan
pecahayaan rumah sangat minim.
Keunikan lingkungan
Limbah air dibuang ke saluran air. Got tidak ada penyubatan, bila ada
17
penyumbatan langsung diperbaiki.
Limbah manusia dibuang ke safety tank, dan jarak rumah dan safety
tank 1 meter.
Lingkungan terbuka
Luas
Kualitas
Pada pagi dan sore hari sebagian warga bekerja. Pada malam hari
kegiatannya berjaga secara gentian untuk keamanan desa.
18
Gotong royong 1 bulan 1x untuk membersihkan desa.
Pengajian setiap 1 minggu 1x, dan setiap PHBI selalu ada acara yang
diselenggarakan warga desa.
Anak-anak.
Situasi jalan cor beton dan sepanjang waktu keadaan jalan tidak
terlalu ramai.
Fasilitas umum
Kesehatan
Sekolah
Agama
Mushola :1
Ekonomi
Pelayanan umum
19
Tidak ada tempat pelayanan umum, seperti kantor Pos, Bank, dan lain-
lain di wilayah RW 11 RT 05
Pusat belanja
Terdapat banyak toko yang menjual kebutuhan sehari – hari.
1. Puskesmas 1-2 km
2. Posyandu < 1 km
3. Klinik 1-2 km
4. RSU > 7 km
Politik
Di RT 05 RW 11 Tanjung mekar tidak terdapat poster-poster kampanye /
politik yang sedang berlangsung.
Layanan
Terdapat Pos Ronda yang dijaga setiap malam oleh masyarakat
Perlindungan
secara gentian
Pos polisi cukup jauh, jarak antar Pos Polisi dan Desa ± 3 km
Sarana Penunjang
Rata-rata warga mempunyai televisi dan radio, sebagian kecil
20
mempunyai telepon.
Sudah ada sumber air bersih yaitu PDAM, air tersebut digunakan
sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari tapi masih ada
sumber air bersih lainnya yaitu air sumur.
a. Sejarah
Usia berapa penduduk yang paling tua dan paling lama tinggal di wilayah ini?
Dan bagaimana sejarah terdahulu wilayah ini?
Jawab :
Usia penduduk paling tua di wilayah ini atau di RT 005 RW 11 yaitu seorang
perempuan berusia 90 tahun bernama Ny. Nencih. Beliau pernah mengatakan
bahwa Wilayah RT 005 RW 011 dusun teluk mungkal desa tanjung merah
dahulu merupakan area pesawahan dan rawa, tidak sepadat sekarang,
penduduknya pun sedikit.
b. Demografik
Mayoritas penduduk wilayah ini berjenis kelamin apa?
Rata-rata apa tingkat pendidikan terakhir masyarakat wilayah ini?
Apa Mayoritas pekerjaan masyarakat di wilayah ini?
Rata-rata kisaran berapa penghasilan masyarakat di wilayah ini?
Jawab :
Di RT 005 RW 011 ini 60% penduduknya berjenis kelamin perempuan dan
40% perjenis kelamin laki-laki. Tingkat pendidikan rata-rata penduduk di RT
005 adalah SD. Pekerjaan warga RT 005 80% adalah Buruh, sedangkan
21
sisanya bekerja menjadi peternak, pekerja swasta, dan PNS. 76% penghasilan
masyarakat di RT 005 rata-rata < Rp. 3.064.180.
3. Data Subsistem
a. Lingkungan Fisik
Bagaimana kualitas udara di wilayah ini ?
Jawab:
Seperti ini kalau siang panas sekali sampai berdebu, tetapi kadang suka
mendung karena saat ini mau memasuki musim hujan.
22
Memangnya berapa jarak antar rumah diwilayah ini?
Jawab : kurang lebih sekitar 1-2 meter. Tapi paling banyak sih 1 meter,
bahkan ada yang sampai berdempetan.
Adakah masyarakat yang memelihara binatang, jika ada berapa jarak kandang
dan rumah?
Jawab :
Ada sebagian yang memelihara binatang seperti ayam, kambing, bebek, entog.
Jawaknya kurang lebih 1 meter dari rumah.
Apakah semua rumah diwilayah ini mempunyai halaman, jika iya, berapa
jarak halaman depan rumah masyarakat di wilayah ini?
Jawab :
Tidak semuanya mempunyai halaman rumah, paling 30% rumah-rumah yang
berada didepan jalan saja yang mempunyai halaman 1-2 meter, sisanya 20%
mempunyai halaman kurang dari 1 meter, dan 50% tidak mempunyai halaman
rumah. Masyarakat daerah ini ada yang memanfaatkan halaman rumahnya
untuk pepohonan tetapi sedikit, paling banyak dimanfaatkan untuk membakar
sampah dan untuk tempat kandang binatang peliharaannya.
23
Lalu bagaumana saluran pembuangan limbah airnya lancar atau tidak? Dan
berapa jarak safety tank dari rumah masyarakat? Dan adakah masyarakat yang
membuang sampah ke truk pembuangan sampah?
Jawab :
Saluran airnya lancar tidak ada sumbatan, jika ada juga langsung diperbaiki.
Untuk jarak safety tank nya kurang dari 1 meter. Untuk pembuangan sampah
mungkin memang lebih banyak di bakar atau di buang ke kali, karena jika
dibuang ke truk pembuangan sampah memerluhan biaya per kilogramnya dan
masyarakat mayoritas berekonomi rendah, jadi tidak mau jika harus
membuang sampah tapi harus bayar.
24
Apakah masyarakat mengetahui pentingnya memakan dan menyediakan
sayuran dan buah-buahan untuk keluarganya?
Jawab:
Mayoritas masyarakat daerah ini menganggap bahwa harga sayur dan buah-
buahan dipasaran itu mahal, karena perekonomiannya rendah, jadi masyarakat
tidak mau membelinya, dan lebih memilih makanan yang murah dan cepat
membuat kenyang.
Apa saja program yang mendukung kesehatan dan lingkungan yang baik
diwilayah ini?
Jawab :
Posyandu, penanggulangan TB Paru, penanggunalangan DBD atau cara
membasmi nyamuk demam berdarah, gotong royong kerja bakti.
25
Bagaimana antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan program tersebut?
Jawab :
Pas awal-awal dilakukan kegiatan banyak yang ikut berpartisipasi, namun
lama kelamaan masrayakat menjadi sedikit yang mengikuti, sampai saat ini
hingga akhirnya program tersebut tidak berjalan.
f. Komunikasi
Apa alat komunikasi yang digunakan masyarakat daerah ini ? dan adalah alat
komunikasi umum yang tersedia di RT 005 RW 011?
Jawab :
Alat komunikasi yang digunakan televise, korang dan handphone. Dulu
pernah ada telepon umum, tetapi sekarang karena perkembangan jaman tidak
ada.
g. Pendidikan
Apa mayoritas tingkat pendidikan terakhir masyarakat daerah tersebut?
Jawab :
Mayoritas sih tamat SD masyarakat disini, karena jaman dulu kurang
mementingkan pendidikan tetapi bekerja mencari uang, dan kondisi ekonomi
juga yang menghambat tingkat pendidikan masyarakat daerah ini.
Ada berapa sekolah dan adakah perpustakaan atau mading yang terdapat
diwilayah RT 005 RT 011 ini?
Jawab :
Ada satu sekolah yaitu Sekolah dasar (SD) yang terdapat didaerah ini. Tidak
terdapat perpustakaan atau mading di RT 005 RT 011 ini.
26
h. Rekreasi
Apa saja kebiasaan masyarakat dalam menggunakan waktu luangnya?
Kebiasaan masyarakat dalam menggunakan wkatu luangnya yaitu dengan
menonton TV, main ke rumah tetangga dan arisan.
4. Persepsi
27
5) Bagaimana tanggapan bapak sendiri mengenai budaya masyarakat terkait
dengan kesehatan di RT 005 RW 011 ini ?
Jawab :
Seperti yang saya sebutkan tadi. Masyarakat sini sulit untuk mengikuti
program kesehatan yang diadakan disini, mungkin karena ada yang sibuk
dengan urusan masing-masing, ada yang memnag malas untuk bergerak,
dan juga ada yang menganggap bahwa program ini tidak penting.
Para ibu menyusui juga pernah ada penyuluhan kesehatan mengenai asi
eksklusif namun tidak diterapkan dengan berbagai alasan, dan bayinya
masih berumur 1 atau 2 bulan sudah diberikan makanan lain selain asi,
seperti madu.
Masyarakat juga jarang yang mengonsumsi buah dan sayur karena
dianggap mahal.
6) Untuk sumber dana yang digunakan untuk kesehatan dan program-
program lainnya dari mana ya pak?
Jawab:
Dari warga masyarakat sendiri, tetapi cukup sulit memang mendapatkan
dana dari masyarakat di sini dan memerlukan waktu yang lama. Namun
kami meminta bantuan dari luar, Alhamdulillah kadang suka ada donator-
donatur dari luar.
7) Bagaimana tanggapan bapak mengenai kebijakan pemerintah saat ini?
Jawab :
Menurut saya, pemerintah sudah lumayan peka dengan masyarakat kecil
seperti kami, pemerintah juga memperbaiki askes jalan-jalan kecil yang
rusak.
b. Wawancara dengan kader kesehatan
1) Bagaimana budaya atau kebiasaan masyarakat terkait dengan kesehatan?
Jawab :
Masih ada sebagian masyarakat yang memilih berobat ke dukun
dibandingkan ke pelayanan kesehatan dan malah memperparah
kondisinya, contohnya yaitu ada warga yang memderita penyakit kulit
28
yaitu rarawit meraga gatal lalu berobat ke dukun dan diberi abu gosok
malah membuat kilitnya merah dan panas juga mengkak.
2) Masalah kesehatan apa saja yang dialami masyarakat selama 3 bulan
terakhir?
Jawab :
Hipertensi, Rheumathoid arthritis, Gout atau asam urat, TB paru,
kelelahan kerja dan masih sangat banyak yang merokok aktif warga
diwilayah ini.
3) Bagaimana kebiasaan masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya
secara berkala?
Jawab:
Masyarakat tidak rutim memeriksakan kesehatannya. Memeriksakan
kesehatannya hanya pada saat sakit dan adanya kunjungan puskesmas dan
kunjungan mahasiswa saja, karena gratis.
4) Apa saja informasi yang didapatkan masyarakat mengenai kesehatan?
Jawab :
Pendidikan kesehatan tentang bahaya dan penanggulangan nyamuk
demam berdarah, hipertensi, diabetes mellitus, bahaya merokok, dll
5) Adakah fasilitas pelayanan kesehatan terdekat? Dan berapa jaraknya
Jawab :
Pelayanan kesehatan yang mudah di askes oleh masyarakat daerah ini
adalah puskesmas, klinik, praktik bidan atau praktik dokter, dengan jarak
kurang lebih 1 KM.
6) Bagaimana peran kader kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat?
Jawab :
Kita sebagai kader kesehatan hanya mampu menghimbau dan mengajak
kepada warga masyarakat untuk mengikuti kegiatan atau program yang
dapat meningkatkan kesehatan semua masyarakat, seperti menghimbau
untuk cek kesehatan secara berkala, menghindari merokok, pembasmian
29
nyamuk demam berdarah, dan mneghimbau pada ibu untuk memberikan
asi eksklusif pada bayinya dan imunisasi.
5. Data Sekunder
a. Riskesdas 2018
1) Prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur
>18 tahun pada provinsi jawa barat sebesar 9,4%
2) Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur
>18 tahun pada provinsi jawa barat sebesar 25,8%
3) Proporsi konsumsi tembakau (hisap dan kunyah) pada penduduk usia 15
tahun ke atas sebanyak : laki-laki 62,9%, perempuan 4,8%
4) Proporsi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur >5 tahun pada
provinsi jawa barat sebesar 98,1%
5) Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga pada tahun 2018 sebesar :
dibakar 49,5%, dibuang ke kali 7,8%, ditanam 1,5%, diangkut 34,9%,
dibuat kompos 0,4%, dibuang ke sembarangan tempat 5,9%.
6) Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga dengan cara dibakar pada
provinsi jawa barat sebesar 47,2%
30
6. Tabulasi Data
110
26 26 29
Gambar 1.1 berdasarkan data pada diagram batang diatas yakni jumlah penduduk
berdasarkan kelompok umur di Rw 11 di atas Usia >21 Tahun sebanyak 110 jiwa
Laki-laki
47% Perempuan
53%
Gambar 1.2 berdasarkan data pada diagram pie diatas yakni jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin di RT 05 RW 11 persentase perempuan lebih banyak
berbanding laki-laki dengan prosentase 53% Perempuan dan 47% Laki-laki
31
Prosentase Tingkat Pendidikan
Tidak
PTSekolah
6% 4%
SMA
32% SD
40%
SMP
18%
Gambar 1.3 berdasarkan data pada diagram donat diatas kelompok pendidikan di RT 05
RW 11 paling tinggi yakni pendidikan SD dengan prosesntasi 40% dari 50 Kepala
Keluarga [KK]
2%6%2%
26%
58%
6%
Gambar 1.4 berdasarkan data pada gambar diagram pie di atas dapat diketahui bahwa
pekerjaan yang paling tinggi di RT 05 RW 11 yakni buruh dengan persentase 58% dari
50 Kepala Keluarga [KK]
32
Prosentase Jaminan Kesehatan
BPJS
Asuransi Swasta
24% Lainnya
2%
74%
Gambar 1.5 dari data diagram batang diatas dapat diketahui bahwa jaminan kesehatan
yang dimiliki oleh masyarakat RT 05 RW 11 adalah BPJS dengan prosentase 74% dari
50 Kepala Keluarga [KK]
24%
76%
Gambar 1.6 dari data diagram pie diatas dapat diketahui bahwa penghasilan per bulan
masyarakat RT 05 RW 11 di bawah < 3,064,000 dengan jumlah persentase 76% dari 50
Kepala Keluarga [KK]
33
FREKUENSI BERDASARKAN KEPUTUSAN
42
1
SUAMI ISTRI SUAMI ISTRI
Gambar 1.7 dari data diagram kurva dapat di temukan data bahwa masyarakat di RT 05
RW 11 keputusan didalam keluarga paling banyak ambil kuputusan yakni suami dengan
jumlah angka 42
35
6 6
1 2
Gambar 1.8 dari data diagram kurva di atas dapat ditemukan data bahwa masyarakat RT
05 RW 11 sarana kesehatan yang paling sering di kunjungi yakni balai pengobatan
dengan jumlah angka 35
34
FREKUENSI BERDASARKAN KEBIASAAN
KELUARGA
42
7
1
Gambar 1.9 dari data diagram batang diatas dapat diketahui kebiasaan keluarga di RT 05
RW 11 yakni membeli obat-obatan yang terjual bebas dengan jumlah angka 42
20
12
0 0 0
PUSKESMAS RSU/RSIA KLINIK DOKTER/BIDAN
Gambar 2.0 dari data diagram kurva diatas dapat diketahui data bahwa masyarakat rt 05
rw 11 didapakan pelayanan kesehatan yang paling sering di kunjungi yakni puskesmas
dengan jumlah angka 20
35
FREKUENSI BERDASARKAN TRANSPORTASI
16% 8%
JALAN KAKI
KENDARAAN PRIBADI
ANGKOT
76%
Gambar 2.1 dari data diagram pie diatas dapat diketahui bahwa masyarakat rt 05 rw 11
tranportasi yang paling sering digunakan yakni kendaraan pribadi dengan persentase 76%
18
2 2
<1KM 1-2 KM 2-5 KM >5 KM
Gambar 2.2 dari data diagram kurva diatas dapat diketahui bahwa masyarakat rt 05 rw 11
jarak rumah ke fasilitas kesehatan yakni <1KM sebanyak 28
36
PERSENTASE BERDASARKAN SUMBER
INFORMASI
2% PETUGAS KESEHATAN
MEDIA
KELUARGA
46% 52%
Gambar 2.3 dari data diagram pie diatas dapat diketahui bahwa masyarakat rt 05 rw 11
mendapatkan sumber informasi terbanyak yakni petugas kesehatan dengan persentase
52%
P ro s en ta s e J en i s M as a l a h K es eh ata n
DM Rematik Asam
2%
Urat
6% 2%
Tidak Ada Masalah Hipertensi
24% 48%
Kelelahan Kerja
18%
Gambar 2.4 dari data diagram batang diatas dapat diketahui bahwa masyarakat RT 05
RW 11 mempunyai masalah kesehatan tertinggi adalah Hipertensi dengan prosentase
48% atau 12 Orang dari 50 Kepala Keluarga [KK]
Kesimpulan : dari data diagram pie diatas masyarakat RT 05 TW 11 terdapat masalah
Defisiensi Kssehatan Komunitas dibuktikan dengan adanya > 1 masalah kesehatan atau
factor yang mengganggu kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat tersebut.
37
Prosentase Perilaku Merokok
Tidak
Mero
kok
34%
Mero
kok
66%
Gambar 2.5 dari data diagram pie diatas dapat diketahui masyarakat RT 05 RW 11
memiliki Perilaku Merokok sangat tinggi dengan prosesntase 66% dari 50 Kepala
Keluarga [KK]. Sehingga berdampak buruk bagi lingkungan seperti; Polusi udara dan
Radikal Bebas. Selain itu juga berdampak kepada kesehatan masyarakat seperti;
Hipertensi, Asma, Tubercolusis, dll.
38
Prosentase Luas Halaman Rumah
≤1
Mete
r
24%
Tida >2
k mete
Puny r
a 12%
Hala
man
64%
Gambar 2.6 dari data diagram pie diatas dapat diketahui bahwa masyarakat RT 05 RW 11
yang tidak mempunyai halaman rumah Prosentasenya sebesar 64% dari 50 Kepala
Keluarga [KK].
Diberikan
42%
Tidak
Diberikan
58%
Gambar 2.7 dari data diagram pie diatas dapat diketahui bahwa masyrakat RT 05 RW 11
yang tidak memberikan ASI Ekslusif 6 bulan cukup tinggi dengan prosentase 58% dari
50 Kepala Keluarga [KK]. Sehingga dapat berisiko daya tahan tubuh seorang anak
kurang baik dan rentan terhadap penyakit, dan ini tidak memenuhi indikator PHBS rumah
tangga.
39
Prosentase Mengkonsumsi Makanan Asin
Jarang
40%
Sering
60%
Gambar 2.8 dari diagram doughnut diatas terdapat data masyarakat RT 05 RW 11 yang
mengkonsumsi Makanan Asin Tingi dengan prosentase 60% dari 50 Kepala Keluarga
[KK]. Sehingga masyarakat yang mengkonsumsi makanan asin ini termasuk ke masalah
Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko.
Sering
34%
Jarang
66%
Gambar 2.9 dari diagram doughnut diatas terapat data masyarakat RT 05 RW 11 yang
jarang mengkonsumsi makanan serat tinggi dengan prosentase 66% dari 50 Kepala
Keluarga [KK]. Sehingga masyarakat ini tidak memenuhi untuk indikator PHBS rumah
tangga.
40
B. Analisa Data
Hasil Angket :
- Masyarakat RT 05 RW 11 memiliki Perilaku Merokok
sangat tinggi dengan prosesntase 66% dari 50 Kepala
41
Keluarga [KK]
- Bahwa masyrakat RT 05 RW 11 yang tidak
memberikan ASI Ekslusif 6 bulan cukup tinggi dengan
prosentase 58%, dan yang diberikan ASI Eksklusif
42% dari 50 Kepala Keluarga [KK]
- Masyarakat RT 05 RW 11 yang jarang mengkonsumsi
makanan serat tinggi dengan prosentase 66%,
sedangkan yang sering mengkonsumsi makanan serat
sebanyak 34% dari 50 Kepala Keluarga [KK]
Hasil Observasi :
42
2. Hasil Wawancara : Ketidakefektifan
Manajemen Kesehatan
- Ada sebagian masyarakat yang memelihara binatang
seperti ayam, kambing, bebek, entog. Dan jarak antar
rumah dan kandang binatang kurang lebih 1 meter dari
rumah.
- Masyarakat yang mempunyai halaman rumah lebih
banyak dimanfaatkan untuk membakar sampah. Dan
ada juga yang dimanfaatkan untuk menanam pohon,
tetapi sedikit.
- Pada tahun 2009 pernah ada banjir sampai naik ke
rumah warga kurang lebih 50 cm karena sampah yang
menumpuk disungai sehingga maluapnya sungai.
- Sebgaian masyarakat RT 005 RW 011 ada yang lebih
percaya berobat ke dukun
Hasil Angket :
Hasil Observasi :
43
meter, bahkah ada beberapa rumah yang tidak
mempunyai halaman.
- Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela tetapi
ventilasi dan pecahayaan rumah sangat minim.
- Limbah manusia dibuang ke safety tank, dan jarak
rumah dengan safety tank 1 meter
Hasil Angket :
- Masyarakat RT 05 RW 11 mempunyai masalah
kesehatan tertinggi adalah Hipertensi dengan
prosentase 48%, asam urat 2%, rheumatoid arthritis
2%, Diabetes mellitus 65, Kelelahan kerja 18%, tidak
44
ada masalah kesehatan 24% dari 50 Kepala Keluarga
[KK]
- Masyarakat RT 05 RW 11 yang mengkonsumsi
Makanan Asin Tingi dengan prosentase 60% dari 50
Kepala Keluarga [KK]
Hasil Observasi :
C. Skoring
45
h (1) (2) (3)
1 Kesadaran masyarakat akan masalah 2
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan 2
masalah
3 Kemampuan perawat dalam 3
menyelesaikan masalah
4 Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap 1
penyelesaian masalah
5 Dampak terhadap masyarakat jika masalah 3
tidak terselesaikan
6 Mempercepat penyelesaian masalah 3
dengan solusi penyelesaian masalah
Total 14
46
1 Kesadaran masyarakat akan masalah 1
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan 2
masalah
3 Kemampuan perawat dalam 2
menyelesaikan masalah
4 Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap 1
penyelesaian masalah
5 Dampak terhadap masyarakat jika masalah 3
tidak terselesaikan
6 Memperpercepat penyelesaian masalah 2
dengan solusi penyelesaian masalah
Total 11
47
E. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosis
NOC NIC
Data √ Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Hasil Wawancara dengan Tokoh Masyarakat : Ketua 00188 Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
RT kesehatan, 1705 Orientasi Kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
- Tokoh Masyarakat mengatakan tidak ada tempat cenderung
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
pembuangan sampah di RT 005 RW 011 beresiko
1602 Perilaku Promosi Kesehatan 4360 Modifikasi perilaku
sehingga masyarakat memilih untuk mengelola
1603 Perilaku Pencarian Kesehatan 6610 Identifikasi resiko
sampah dengan cara dibakar dan dibuang ke
sungai.
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
- Masyarakat mengatakan tidak mau mengelola
1600 Perilaku Patuh 7400 Panduan system pelayanan
sampah dengan membuang sampah ke truck
kesehatan
pembuangan sampah, karena harus membayar.
5420 konseling
Sedangkan tingkat perekonomian nya menengah
kebawah.
- Sebgaian masyarakat RT 005 RW 011 ada yang
lebih percaya berobat ke dukun.
- Para ibu menyusui juga pernah ada penyuluhan
kesehatan mengenai ASI Eksklusif namun tidak
diterapkan dengan berbagai alasan, dan bayinya
masih berumur 1 atau 2 bulan sudah diberikan
makanan lain selain asi, seperti madu.
- Masyarakat juga jarang yang mengonsumsi buah
dan sayur karena dianggap mahal.
- Masih sangat banyak yang merokok aktif warga
diwilayah ini.
46
- Kebiasaan masyarakat sering makan makanan
asin karena dianggap lebih mudah didapat dan
harga relatif lebih murah dari daging dan ayam.
Hasil Angket :
- Masyarakat RT 05 RW 11 memiliki Perilaku
Merokok sangat tinggi dengan prosesntase 66%
dari 50 Kepala Keluarga [KK]
- Bahwa masyrakat RT 05 RW 11 yang
memberikan ASI Ekslusif 6 bulan cukup tinggi
dengan prosentase 58%, dan yang diberikan ASI
Eksklusif 42% dari 50 Kepala Keluarga [KK]
- Masyarakat RT 05 RW 11 yang jarang
mengkonsumsi makanan serat tinggi dengan
prosentase 66%, sedangkan yang sering
mengkonsumsi makanan serat sebanyak 34%
dari 50 Kepala Keluarga [KK]
Hasil Observasi :
- Halaman rumah dimanfaatkan untuk
membuang sampah atau lahan untuk membakar
sampah dan ada juga yang dimanfaatkan untuk
kandang binatang.
- Terlihat bekas pembakaran sampah dihalaman
rumah.
- Terlihat masih banyak masyarakat yang merokok
aktif.
Hasil Data Sekunder
47
- Proporsi konsumsi tembakau (hisap dan kunyah)
pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak :
laki-laki 62,9%, perempuan 4,8%
- Proporsi konsumsi buah/sayur kurang pada
penduduk umur >5 tahun pada provinsi jawa
barat sebesar 98,1%
- Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga
pada tahun 2018 sebesar : dibakar 49,5%,
dibuang ke kali 7,8%, ditanam 1,5%, diangkut
34,9%, dibuat kompos 0,4%, dibuang ke
sembarangan tempat 5,9%.
- Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga
dengan cara dibakar pada provinsi jawa barat
sebesar 47,2%
48
Diagnosis
NOC NIC
Data √ Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Hasil Wawancara : Manajeme Prevensi Primer Prevensi Primer
- Ada sebagian masyarakat yang memelihara n 1823 Pengetahuan: Promosi Kesehatan 7140 Dukungan keluarga
binatang seperti ayam, kambing, bebek, entog. kesehatan 6610 Identifikasi resiko
Dan jarak antar rumah dan kandang binatang diri, 5602 Pengajaran: proses penyakit
kurang lebih 1 meter dari rumah. ketidakefe 5614 Pengajaran: peresepan diet
- Masyarakat yang mempunyai halaman rumah ktifan
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
lebih banyak dimanfaatkan untuk membakar
3102 Majaemen Diri : Penyakit Kronik 2380 Manajemen obat
sampah. Dan ada juga yang dimanfaatkan untuk
menanam pohon, tetapi sedikit.
- Pada tahun 2009 pernah ada banjir sampai naik
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
ke rumah warga kurang lebih 50 cm karena
2801 Kontrol risiko komunitas : penyakit 5240 Konseling
sampah yang menumpuk disungai sehingga
kronik 5614 Pengajaran: peresepan diet
maluapnya sungai.
8180 Konsultasi melalui telepon
- Sebgaian masyarakat RT 005 RW 011 ada yang
8190 Tindak lanjut melalaui telepon
lebih percaya berobat ke dukun
Hasil Angket :
- Masyarakat RT 05 RW 11 yang tidak
mempunyai halaman rumah Prosentasenya
sebesar 64%, yang mempunyai halaman rumah
<1 meter 24%, yang mempunyai halaman rumah
>2 meter 12% dari 50 Kepala Keluarga
- Kebiasaan keluarga di RT 05 RW 11 yakni
membeli obat-obatan yang terjual bebas dengan
49
jumlah angka 42
Hasil Observasi :
- Di RT 005 RW 11 mayoritas rumah warga tidak
mempunyai halaman, dan ada juga yang
mempunyai halaman 1-2 meter, ada yang
mempunyai halaman <1 meter, bahkah ada
beberapa rumah yang tidak mempunyai halaman.
- Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela tetapi
ventilasi dan pecahayaan rumah sangat minim.
- Limbah manusia dibuang ke safety tank, dan
jarak rumah dengan safety tank 1 meter
Hasil Data Sekunder
- Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga
pada tahun 2018 sebesar : dibakar 49,5%,
dibuang ke kali 7,8%, ditanam 1,5%, diangkut
34,9%, dibuat kompos 0,4%, dibuang ke
sembarangan tempat 5,9%.
- Proporsi pengelolaan sampah dirumah tangga
dengan cara dibakar pada provinsi jawa barat
sebesar 47,2%
Diagnosis
NOC NIC
Data √ Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Hasil Wawancara : 00212 Defesiensi Prevensi Primer Prevensi Primer
- Masalah kesehatan selama 3 bulan terakhir di 5 Kesehatan 1823 Pengetahuan promosi kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
50
RT005 RW 011 adalah Hipertensi, Komunitas Pengetahuan prilaku kesehatan 8500 Pengembangan kesehatan
Rheumathoid arthritis, Gout atau asam urat, 8700 komunitas
TB paru, diabetes mellitus, kelelahan kerja Pengembangan program
dan masih sangat banyak yang merokok aktif
warga diwilayah ini.
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
- Kebiasaan masyarakat sering makan makanan
2701 Status kesehatan komunitas 8550 Manajemen sumber daya
asin karena dianggap lebih mudah didapat dan
2810 kontrol resiko komunitas : tradisi budaya keuangan
harga relatif lebih murah dari daging dan
yang tidak sehat 8880 Perlindungan lingkungan yang
ayam.
2704 ketahan komunitas beresiko
Hasil Angket :
6484 Manajemen lingkungan komunitas
- Masyarakat RT 05 RW 11 mempunyai
masalah kesehatan tertinggi adalah Hipertensi
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
dengan prosentase 48%, asam urat 2%,
2807 keefektifan skrinning komunitas 6520 Skrinning kesehatan
rheumatoid arthritis 2%, Diabetes mellitus 65,
2808 keefektifan program komunitas 6652 Surveilens : komunitas
Kelelahan kerja 18%, tidak ada masalah
kesehatan 24% dari 50 Kepala Keluarga [KK]
- Masyarakat RT 05 RW 11 yang
mengkonsumsi Makanan Asin Tingi dengan
prosentase 60% dari 50 Kepala Keluarga
[KK]
Hasil Observasi :
- Setelah dilakukan cek tekanan darah pada
masyarakat RT 005 RW 011 teluk mungkal,
hasilnya menunjukan banyak masyarakat yang
mempunyai hipertensi, dan terlihat masih
banyak masyarakat yang merokok aktif.
Hasil Data Sekunder :
51
- Prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis
dokter pada penduduk umur >18 tahun pada
provinsi jawa barat sebesar 9,4%
- Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk umur >18 tahun
pada provinsi jawa barat sebesar 25,8%
- Prevalensi penyakit sendi pada penduduk
umur >15 tahun pada provinsi jawa barat
sebanyak 9,8%
- Prevalensi diabetes mellitus berdasarkan
diagnosis dokter pada penduduk umur >15
tahun pada provinsi jawa barat sebanyak 1,9%
52
F. IMPEMENTASI INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KONUNITAS
Pelaksanaan
No. Diagnosis Keperawatan √ NOC NIC
Ya Tidak
53
menunjukan (4) Dukung untuk mengganti kebiasaan yang tidak
Memonitor lingkungan terkait dengan resiko diinginkan dengan kebiasaan yang diinginkan
teratasi sampai dengan sering menunjukan (4) Dukug pasien untuk memeriksa perilakunya sendiri
Memonitor perilaku personal terkait dengan Bantu pasien dalam mengidentifikasi meskipun
resiko teratasi sampai dengan sering hanya keberhasilan kecil
menunjukan (4) Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam
menyeleksi penguatan yang memiliki arti
Perilaku pencarian kesehatan (1603) Lakukan penguatan peninjauan kembali dalam
Melakukan skrining diri teratasi sampai rentang yang panjang
dengan sering menunjukan (4)
Mendapatkan bantuan dari professional Prevensi Tersier
kesehatan teratasi sampai dengan sering Identifikasi resiko (6610)
menunjukan (4) Aktivitas- aktivitas:
Melakukan perilaku kesehatan yang Kaji ulang riwayat kesehatan masalalu dan
disarankan teratasi sampai dengan sering dokumentasikan bukti yang menunjukan adanya
menunjukan (4) penyakit medis, diagnose keperawatan serta
perawatannya
Diskusikan dan rencanakan aktivitas- aktivitas
pengurangan resiko berkolaborasi dengan individu
atau kelompok
Rencanakan tindak lanjut strategi dan aktivitas
pengurangan risiko jangka panjang
Perilaku patuh (1600) Panduan system pelayanan kesehatan (7400)
Mencari informasi kesehatan dari berbagai Aktivitas- aktivitas:
macam sumber teratasi sampai dengan sering Jelaskan system perawatan kesehatan segera , cara
dilakukan (4) kerjanya dana pa yang bisa diharapkan pasien/
Menggunakan jasa pelayanan kesehatan sesuai keluarga
54
dengan kebutuhan teratasi sampai dengan Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang bisa
sering dilakukan (4) diharapkan dari setiap jenis penyediaan layanan
Melakukan skrining diri teratasi sampai kesehatan
dengan sering dilakukan (4) Dorong pasien atau keluarga untuk bertanya
mengenai layanan dan biaya
Konseling (5420)
Aktivitas- aktivitas
Membina hubungan ya g terapeutik dengan
menunjukan sikap empati, hangat, dan tulus
Membantu untuk mengidentifikasi hal yang dapat
dilakukan oleh kelompok pekerja untuk mengatasi
masalah
Mendiskusikan solusi terbaik untuk menyelesaikan
masalah
2. Manajemen kesehatan diri, Prevensi Primer
ketidakefektifan Pengetahuan: Promosi Kesehatan (1823) Dukungan keluarga (7140)
Perilaku yang meningkatkan kesehatan Aktivitas-aktivitas
biasanya tidak ada pengetahuan (1) menjadi Yakinkan keluarga bahwa pasien sedang diberikan
pengetahuan sedang (3) perawatan terbaik
Nilailah reaksi emosi keluarga terhadap kondisi
Sumber perawatan kesehatan terkemuka tidak pasien
ada pengetahuan (1) menjadi pengetahuan Dukung harapan yang realistis
sedang (3) Dengarkan kekhawatiran,perasaan dan pertanyaan
Latihan rutin yang efektif penyakit tidak ada dari keluarga
pengetahuan (1) menjadi pengetahuan sedang Orientasikan keluarga terkait tatanan pelayanan
(3) kesehatan,seperti rumah sakit atau klinik
55
Identifikasi sifat dukungan spiritual bagi keluarga
Sumber informasi peningkatan kesehatan Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang
terkemuka tidak ada pengetahuan (1) menjadi digunakan keluarga
pengetahuan sedang (3) Berikan informasi bagi keluarga terkait
perkembangan pasien dengan sering,sesuai hendak
Manajemen keamanan obat-obatan tidak ada pasien
pengetahuan (1) menjadi Pengetahuan sedang Beritahu keluarga mengenai rencana medis dan
(3) keperawatan
Identifikasi resiko (6610)
Kaji ulang data yang didapatkan dari pengkajian
risiko secara rutin
Identifikasi adanya sumber-sumber agensi untuk
membantu menurunkan factor risiko
Identifikasi risiko biologis,lingkungan dan perilaku
serta hubungan timbal balik
Identifikasi strategi koping yang digunakan/khas
Rencanakan tindak lanjut strategi dan aktivitas
pengurangan risiko jangka panjang
Rencanakan monitor risiko kesehatan dalam jangka
panjang
Pengajaran: proses penyakit(5602)
Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
proses penyakit yang spesifik
Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Jelaskan mengenai proses penyakit,sesuai kebutuhan
56
Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang harus
dilaporkan kepada petugas kesehatan,sesuai
kebutuhan
Pengajaran: peresepan diet (5614)
Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
proses penyakit yang spesifik
Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Jelaskan mengenai proses penyakit,sesuai kebutuhan
57
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
Kontrol risiko komunitas : penyakit kronik (2801) Konseling(5240)
Penyediaan program pendidikan public Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada
tentang penyakit kronis Buruk (1) Menjadi {rasa} saling percaya dan saling menghormati
Baik (3) Dukung ekspresi perasaan (pasien)
Ketersediaan program skrining preventif Dukung pengembangan keterampilan baru,dengan
Buruk (1) Menjadi Baik (3) tepat
Pemantauan komplikasi penyakit kronis Jangan mendukung pembuatan keputusan pada saat
Buruk (1) menjadi Baik (3) pasien berada dalam kondisi stress berat,jika
Pemantauan insiden penyakit kronis Buruk (1) memungkinkan
menjadi Baik (3) Identifikasi adanya perbedaan antara pandangan
Kebijakan publik yang meningkatkan pasien terhadap situasi terhadap pandangan dari tim
kesehatan Buruk (1) menjadi Baik (3) tenaga kesehatan
Kebijakan publik yang mencegah penyakit Pengajaran: peresepan diet(5614)
Buruk (1) menjadi Baik (3) Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
proses penyakit yang spesifik
Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Jelaskan mengenai proses penyakit,sesuai kebutuhan
Konsultasi melalui telepon(8180)
Identifikasi kekhawatiran mengenai status kesehatan
Tanyakan mengenai keluhan terkait/gejala,menurut
protocol standar,jika tersedia
Dapatkan informasi mengenai tujuan panggilan
(misalnya, diagnose medis, jika ada, riwayat
kesehatan masa lalu,dan rejimen pengobatan saat ini)
58
Tentukan respon psikologis terhadap situasi dan
ketersediaan system pendukung
Tentukan risiko keamanan penelepon dan/orang lain
Tindak lanjut melalaui telepon(8190)
Informasikan pada pasien mengenai proses panggilan
dan memperoleh persetujuan
Bantu dengan isi ulang resep, sesuai dengan pedoman
yang ditetapkan
Jaga kerahasiaan
Dokumentasikan penilaian, saran, petunjuk, atau
informasi yang ditetapkan
59
lingkungan pengetahuan sedang (3) berprilaku sehat
Bantu individu, keluarga dan masyarakat untuk
Pengetahuan prilaku kesehatan memperjelas keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
Praktik gizi yang sehat pengetahuan sedang
(3) Pengembangan kesehatan komunitas (8500)
Pola tidur bangun normal pengetahuan sedang Aktivitas- aktivitas
(3) Identifikasi bersama komunitas mengenai masalah,
Layanan perlindungan kesehatan pengetahuan kekuatan, dan prioritas kesehatan
sedang (3) Bantu anggota komunitas untuk meningkatkan
Layanan peningkatan kesehatan pengetahuan kesadaran dan memberikan perhatian mengenai
sedang (3) masalah keehatan
Lakukan dialog untuk menentukan madalah
kesehatan komunitas dan mengembangkan rencana
tindakan
Tingkatkan jaringan mengenai dukungan komunitas
60
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
Status kesehatan komunitas (2701) Manajemen sumber daya keuangan (8550)
Status kesehatan anak baik (3) Aktivitas- aktivitas
Status kesehatan remaja baik (3) Buat rencana usaha
Status kesehatan orang dewasa baik (3) Sediakan jumlah yang cukup untuk untuk
Status kesehatan lansia baik (3) memberikan pelayanan
Status kesehatan popusi minoritas baik (3) Identifikasi sumber-sumber keuangan yang ada
Tingkat partisipasi dalam program kesehatan Buat perubahan yang tepat mengenai manajemen
komunitas baik (3) keuangan sesuai hasil evaluasi
kontrol resiko komunitas : tradisi budaya yang Perlindungan lingkungan yang beresiko (8880)
tidak sehat (2810) Aktivitas- aktivitas
perwakilan dari semua segmen komunitas Kaji lingkunagn terkait dengan adanya risiko
baik (3) potensial dan actual
mobilisasi anggota komunitas untuk Analisis tingkat resiko yang terkait dengan
mengidentifikasi prakti-praktik budaya yang lingkungan
sehat baik (3) Informasikan populasi yang beresiko mengenai hal-
ketersediaan sumber-sumber finansial baik (3) hal yang membahayakan lingkungan
insentif untuk prilaku sehat baik (3) Monitor kejadian penyakit dan cedera yang
ketersediaan sumber budaya yang relevan baik berhubungan dengan bahaya yang ada dilingkungan
(3)
Manajemen lingkungan komunitas (6484)
rencana pengkajian komunitas baik (3) Inisiasi skrinning resiko kesehatan yang berasal dari
61
ketersediaan layanan kesehatan baik (3) dikomunitas
ketersediaan sumber daya untuk Monitor status kesehatan yang sudah diketahui
mempertahankan kebutuhan dasar baik (3) Berpartisipasi dalam program dikomunitas untuk
kolaborasi antar organisasi dalam komunitas mengatasi resiko yang sudah diketahui
baik (3) Dorong lingkungan untuk berpartisipasi aktif dalam
kerjasama komunitas untuk menghadapi keselamatan komunitas.
tantangan baik (3)
62
tujuan program konsisten dengan pengkajian Aktivitas- aktivitas
komunitas baik (3) Identifikasi tujuan, prosedur dan mekanisme
tujuan program yang dapat dicapai baik (3) pelaporan yang diharapkan dan system pwlaporan
kualitas metode program baik (3) data kesehatan sukarela
tingkat partisipasi program baik (3) Kumpilkan data terkait kejadian kesehata, misalnya
penyakit
Kolaborasi dengan pihak lain dalam pengumpulan,
analisis dan pelaporan data
Instruksikan pasien, keluarga dan pihak lain terkait
pentingnya tindak lanjut untuk penanganan penyakit
menular
Gunakan laporan untuk mengenali perlunya
tambahan pengumpulan analisa dan interpreasi data
63
BAB IV Penutup
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RW 11 RT 05 Kel. Teluk Mungkal,
Kecamatan Karawang Barat, Kab. Karawang menunjukan bahwa terdapat beberapa
masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar atau dibunang
sembarangan dan ada beberapa masyarakat yang ventilasi dan pencahayaan rumahnya
minim, masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat secara bebas, dan banyak
keluarga yang belum memenuhi indakator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat [PHBS].
64
DAFTAR PUSTAKA
Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC
65