Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA BPK N RW 003 DESA LIO GENTENG


KECAMATAN ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG

Disusun Oleh:
Nama: Kiki Yulian
NIM : H522221

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2024
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BPK D RW 003 DESA LIO GENTENG KECAMATAN
ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG

Laporan Individu KK Binaan


Telah Memenuhi persyaratan dan disetujui
Tanggal 27 Maret 2024

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Kooedinator Askeb Komunitas

Mira Miraturrofi’ah, SST, M.Kes Gytta Afrilia Siswanto, S.Tr.Keb., M.Keb

Dekan
Fakultas Kebidanan

Erni Hernawati, S.S.T., Bd. , M.M., M.Keb

PAGE \* MERGEFORMAT vi
KATA PENGANTAR

Astungakre, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta petunjuk-
Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Praktik Kebidanan
Komunitas (PKK) Institusi Kesehatan Rajawali Bandung tahun 2024 di RW 003
Kecamatan Asatana Anyar Kota Bandang Lembang Kabupaten Bandung Barat
tanpa halangan suatu apapun. Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-
data yang diperoleh selama melakukan Praktik Kebidanan Komunitas (PKK) serta
data-data dan keterangan dari pembimbing.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak
terdapat kekurang namun diharapkan saran dan masukan yang sifatnya
membangun serta berharap semoga laporan ini bisa menjadi bahan referensi bagi
peserta didik yang akan datang. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan
dari berbagai pihak sehingga laporan Praktik Kebidanan Komunitas (PKK) dapat
berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya yaitu kepada yang terhormat:
1. Tonika Tohri, S. Kp., M. Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali.
2. Erni Hernawati, S.S.T., Bd. , M.M., M.Keb selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali.
3. Lia Kamila, S.S.T., Bd., M.Keb selaku Penanggung Jawab Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institu Kesehatan Rajawali.
4. Gytta Afrilia Siswanto, S.Tr.Keb., M.Keb. selaku Dosen koordinator Askeb
Komunitas Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali.
5. Mira Miraturrofi’ah, SST, M.Kes Selaku Pembimbing Praktik Kebidanan
Komunitas.
6. Seluruh masyarakat RT 01 RW 03 Desa Lio Genteng
7. Kedua orang tua yang banyak memberikan dorongan moril maupun material
8. Semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan Praktik
Kebidanan Komunitas (PKK)
Penulis mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada
kekurangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Bandung, 25 Maret 2024

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan makalah............................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunita..............................................4
B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Keluarga Rawan (KK Binaa
n).......................................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
HASIL PENGOLAHAN DATA RT...................................................................10
1. Pengkajian Data..........................................................................................10
2. Perumusan diagnose / Masalah Kesehatan Keluarga.................................11
3. Perencanaan Intervensi Masalah Kesehatan Keluarga...............................16
4. Pelaksanaan Intervensi................................................................................21
5. Evaluasi Intervensi/ Tindakan....................................................................22
BAB IV..................................................................................................................23
PeEBAHASAN.....................................................................................................23
A. Pengkajian..................................................................................................23
B. Perencanaan................................................................................................23
C. Pemecahan Masalah...................................................................................23
D. Cara merawat payudara..............................................................................23
E. Pelayanan KIA Pada Ibu Hamil Dengan Perawatan Payudara..................26
BAB V....................................................................................................................27

PAGE \* MERGEFORMAT vi
PENUTUP.............................................................................................................27
A. Kesimpulan................................................................................................27
B. Saran...........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................3

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan


Lampiran 2 : Data Sekunder Dari Desa
Lampiran 3 : Dokumentasi Kegiatan

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat


memberi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/ Keluarga Berencana (KB)
dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi rumah sakit
yang bersifat kuratif/klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB
yang bersifat promotif, preventif dan mampu menggerakkan peran serta
masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak, serta KB sesuai dengan prinsip
Primary Health Care (PHC).
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu
dalam melaksanakan tugas seperti yang diharapkan diatas maka perlu kiranya
memberikan kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu
kepada mahasiswa kebidanan tidak hanya dirumah sakit tetapi juga di puskesmas
maupun dimasyarakat.
Institusi penyelenggara pendidikan kebidanan perlu untuk memberikan
pengalaman belajar secara nyata kepada mahasiswanya dalam upaya
meningkatkan program KIA,KB serta kesehatan wanita sepanjang siklus
kehidupannya sehingga mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan tersebut disuatu wilayah kerja.
Sehubungan dengan hal itu, salah satu pengalaman belajar yang perlu
disediakan bagi mahasiswa adalah praktek asuhan kebidanan komunitas di
pedesaan dengan menggunakan pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa).
Pengkajian dilakukan di Desa Lio Genteng RT/RW 01/02 Desa lio genteng
Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung sejak tanggal 11 Maret 2024 sampai
tanggal 31 Maret 2024.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
B. Tujuan makalah

1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu memandirikan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Dalam melakukan kegiatan praktek asuhan kebidanan komunitas,
diharapkan mahasiswa bersama masyarakat mampu :
a. Melaksanakan pengkajian / pengumpulan data asuhan kebidanan
komunitas pada tingkat keluarga, kelompok dan massyarakat.
b. Merumuskan masalah / kebutuhan yang berhubungan dengan KIA /
KB, kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan
masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga
(MMRT).
c. Membuat rencana asuhan kebidanan komunitas.
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan komunitas.

C. Manfaat

1. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL serta


memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah
kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan KIA .
2. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam melaksanakan pengkajian /
pengumpulan data asuhan kebidanan komunitas pada tingkat keluarga,
kelompok dan massyarakat.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam merumuskan masalah /
kebutuhan yang berhubungan dengan KIA / KB, kesehatan wanita
sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan masyarakat melalui
Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT).
4. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam membuat rencana asuhan
kebidanan komunitas.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
5. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam melaksanakan tindakan asuhan
kebidanan komunitas.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunita

1. Pengertian Kebidanan Komunitas


Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada
aspekaspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyakart sekitar). Maka
seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual
maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan strategi-strategi untuk
mengatasi tantangan/kendala seperti berikut ini. (Jannah, 2017)
1. Sosial budaya seperti ketidakadilan gender, pendidikan, tradisi yang
merugikan Ekonomi, seperti kemiskinan.
2. Politik dan hukum, seperti ketidakadilan sosial.
3. Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang cukup, pelayanan rujukan.
4. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah
yang terisolir), kumuh, padat, dll.
Ukuran keberhasilan bidan dalam menghadapi tantangan/kendala di atas
adalah bangkitnya/ lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan di lokasi tersebut.

2. Prinsip Pelayanan Asuhan Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Pelayanan


Kebidanan Komunitas
Prinsip pelayanan asuhan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut.
1. Kebidanan komunitas sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan
masyarakat, sosial, psikologi, ilmu kebidanan, dan lain-lain yang
mendukung peran bidan di komunitas.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan
martabat kemanusiaan klien.
3. Ciri Kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit
analisis. Populasi bisa berupa kelompok sasaran (jumlah perempuan,
jumlah Kepala Keluarga (KK), jumlah laki-laki, jumlah neonatus, jumlah

PAGE \* MERGEFORMAT 15
balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan.
Contohnya adalah jumlah perempuan usia subur dalam 1 RT atau 1
kelurahan/ kawasan perumahan/ perkantoran.
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi
hasil kerjasama dengan mitra-mitra seperti PKK, kelompok ibu-ibu
pengajian, kader kesehatan, perawat, PLKB, dokter, pekerja sosial, dll.
5. Sitem pelaporan bidan di komunitas, berbeda dengan kebidanan klinik.
Sistem pelaporan kebidanan komunitas berhubungan dengan wilayah kerja
yang menjadi tanggung jawabnya. (Kristanto, 2019)
Sedangkan tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas
meliputi kemampuan memberikan penyuluhan dan pelayanan individu, keluarga,
dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menilai mana tradisi
yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan tidak, nilai-nilai
masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta norma yang ternyata
masih melanggar hak asasi manusia. Disamping itu, bidan harus mampu bertindak
profesional dalam bentuk:
1. Mampu memisahkan antara nilai-niai dan keyakinan pribadi dengan tugas
kemanusiaan sebagai bidan, dan
2. Mampu bersikap non judgemental (tidak menghakimi), non discriminative
(tidak membeda-bedakan), dan memenuhi standar prosedur kepada semua
klien (perempuan, laki-laki, transgender).

3. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan Di Komunitas

Adapun ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas adalah sebagai


berikut.
1. Peningkatan kesehatan (promotif)
Bidan lebih mengutamakan langkah promotif dalam setiap asuhannya,
seperti ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di
tenaga kesehatan. Bayi dan balita dilakukan pemantauan tumbuh kembang
di posyandu.
2. Pencegahan (preventif)

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Salah satu contoh tindakan preventif bidan yang dapat dilakukan adalah
pemberian imunisasi pada bayi dan balita serta ibu hamil.
3. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan
Bidan diharapkan mempunyai kemampuan dalam deteksi dini komplikasi
melalui keterampilan tambahan yang dimiliki untuk menangani kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sehingga dalam proses rujukan
tidak mengalami keterlambatan.
4. Meminimalkan kesakitan dan kecacatan
Dalam memberikan asuhan bidan melakukan pendekatan secara fisiologis,
dengan meminimalisir intervensi yang berlebihan sesuai dengan kondisi
klien.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitasi)
Pada masa pemulihan bidan bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
(dokter kandungan) untuk mengobservasi kemajuan kesehatan klien.
Sebagai contoh adalah bidan melakukan perawatan pasca operasi pada
klien dengan tindakan persalinan caesar.
6. Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi
sosial, kelompok masyarakat yang melakukan upaya untuk
mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
Terutama pada kondisi bahwa stigma masyarakat perlu dikurangi seperti
Tuberculosis (TB), kusta, Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS), kehamilan tidak diinginkan (KTD), kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT), prostitusi, korban perkosaan, dan injecting drug user
(IDU). (Jannah, 2011)

4. Sasaran Kebidanan Komunitas


Pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui
pelayanan asuhan secara langsung terhadap individu, keluarga, dan kelompok
dalam konteks komunitas. Selain itu juga diperlukan perhatian langsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah
kesehatan masayarakat memepengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Sasaran kebidanan komunitas adalah mulai dari individu, keluarga,
kelompok dan masayarakat.
1. Individu diutamakan pada individu yang ditemukan di klinik, rumah dan
tempat lain dengan masalah kesehatan.
2. Keluarga, dengan mengutamakan keluarga dengan risiko tinggi terhadap
masalah kesehatan tertentu.
3. Kelompok penduduk, diutamakan pada kelompok penduduk daerah
kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil dll.
4. Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan
masayarakat secara keseluruhan. (Jannah, 2011)

5. Teori Pengkajian Data Umum


Pengkajian data keluarga di RT 01 Desa Jayagiri Kecamatan lembang
Kabupaten Bandung Barat, meliputi sasaran ibu hamil, balita, ibu ber KB, lansia,
dan remaja. Penulis melakukan survey langsung terhadap sasaran dengan cara
mewawancarai sasaran menggunakan formulir pengkajian data keluarga. Berikut
adalah pemaparan tahapan-tahapan apa saja yang penulis lakukan kepada sasaran :
1. Ibu Hamil
Praktik asuhan antenatal dikomunitas harus bekerja sama dengan
bidan setempat, atau kader . Asuhan antenatal dilakukan melalui
kunjungan rumah, maka harus menghubungi ketua RT terlebih dahulu.
Setelah sampai pada ibu hamil sasaran, langkah awal yang dilakukan
adalah memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, tujuan dan
maksud kedatangan, dan meminta kesediaan klien untuk dilakukan asuhan,
setelah terbina rasa saling percaya, mulailah melakukan pengkajian. Cek
kembali kepemilikan buku KIA, keteraturan ANC, dan identifikasi
lingkungan rumah. (Jannah, 2017)
Melaksanakan pengkajian ibu hamil adalah merupakan langkah
awal dalam memberikan asuhan kehamilan di komunitas. Pengkajian
yang dilakukan harus tepat, serta akurat. Pengkajian terdiri dari data

PAGE \* MERGEFORMAT 15
subjektif (biodata, keluhan utama, riwayat obtetri, riwayat kesehatan, dan
latar belakang sosial budaya) dan data objektif (hasil pemeriksaan fisik,
psikologis dan penunjang).
2. Balita
Asuhan Balita dilakukan melalui kunjungan rumah. Langkah awal
yang dilakukan adalah memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama,
tujuan dan maksud kedatangan, dan meminta kesediaan klien untuk
dilakukan asuhan, setelah terbina rasa saling percaya, mulailah melakukan
pengkajian. (Jannah, 2018)
Melaksanakan pengkajian Balita adalah langkah awal dalam
memberikan asuhan Balita di komunitas.. Pengkajian terdiri dari status
gizi balita, status imunisasi, KMS, dan kesan balita pada saat pendataan.
(Kristanto, 2018)
3. Asuhan Kesehatan Reproduksi Dan KB
Asuhan Kesehatan Reproduksi dan KB dilakukan kepada ibu
pengguna keluarga berencana, remaja putri, dan lansia. Asuhan dilakukan
dengan kunjungan rumah dengan pengawasan bidan desa serta kader dan
meminta izin terlebih dahulu ke ketua RT setempat. Pengkajian data
terhadap pengguna keluarga berencana meliputi jenis alat kontrasepsi yang
digunakan, lamanya penggunaan alat kontrasepsi, dan tempat pelayanan
KB. Untuk pengkajian data terhadap lansia meliputi biodata, menopouse
atau tidak, dan berapa lama mengalami menopouse. Sedangkan pengkajian
terhadap remaja putri meliputi biodata, pengetahuan gizi, anemia dan
kebiasaan merokok. (Kristanto, 2018)

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Keluarga Rawan (KK


Binaan)

a) Perawatan Payudara Ibu Hamil


Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat
payudara agar air susu keluar dengan lancar.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
1. Tujuan perawatan payudara
Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI, untuk menjaga kebersihan payudara sehingga
terhindar dari infeksi, untuk mengenyalkan puting susu supaya tidak mudah
lecet, untuk menonjolkan puting susu, menjaga bentuk buah dada tetap bagus,
dan untuk mengetahui adanya kelainan.
2. Manfaat perawatan payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama
kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum
ibu menyusu bayinya kelak. Berikut ini perawatan payudara banyak manfaat,
antara lain:
a. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi
untuk menyusu.
c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak
dan lancar.
d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui. . (Jannah, 2018)

PAGE \* MERGEFORMAT 15
BAB III

HASIL PENGOLAHAN DATA RT

1. Pengkajian Data

A. Struktur dan Sifat Keluarga


a. Struktur Keluarga
Nama : Ny T
Umur Agama : 35 tahun
Suku / Bangsa : Sunda/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Penghasilan per Bulan Pekerjaan :-
Usia Pertama kali menikah : 24
b. Riwayat Kesehatan
N NAMA Hub Pendidika pekerjaan Gol. Penyaki Kondis Pengobata Jenis
o keluarg n dara t yang i saat n yang jaminan
a h pernah/ ini dilakukan Kesehata
sedang n
didertia
Titi Istri SMA IRT - - Sehat - BPJS
Mastina
Nanang Suami SMA Wiraswast - - - - -
Sujana a
rifqi Anak SD - - - - - -
irmansya
h
rizal Anak -belum - - - -
ahmad sekolah

B. Faktor Social Ekonomi dan Budaya


1. Penghasilan
a. Ayah = Rp. 2.000.000,00

PAGE \* MERGEFORMAT 15
b. Ibu = Rp. –
c. Anggota Keluartga lain = Rp. 0,
2. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
a. Kedudukan Kepala Keluarga (KK) : Mayarakat
b. Partisipasi
Partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan sangat
aktif.

C. Status Kesehatan Keluarga


1. Kebiasaan memeriksakan diri
a. Waktu : Bila sakit / bila sakit sudah parah
b. Tempat : Bidan Praktik mandiri

2. Perumusan diagnose / Masalah Kesehatan Keluarga

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA NN. N DI PUSKESMAS


LIO GENTENG KECAMATAN ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG
TAHUN 2024

Tanggal : 27 Maret 2024


Pukul : 09.00 WIB
Pengkaji : Kiki Yulian
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identifikasi
Nama : Ny. T
Umur : 35 Tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mengurus Ruymah Tangga
Alamat : Lio Genteng, Kota Bandung
2. Keluhan
Klien mengatakan tidak ada keluhan

PAGE \* MERGEFORMAT 15
B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : composmentis

Keadaan emosional : Baik

Tanda-tanda vital :

a. TD : 110/77 mmhg

b. N : 79x/ menit

c. R : 20x/menit

d. BB saat hamil :63 kg

e. Tingi badan : 157 cm

f. LILA : 30 cm

2. Pemeriksaan Fisik (Hean totoe)

a. Kepala : Bentuk simetris dan normal

b. Rambut

1) Warna : Hitam

2) Kebersihan : Bersih

3) Rontok/Tidk : Tidak rontok

c. Wajah : tidak ada udema

d. Mata :

1) Seklera : Putuh

2) Konjungtifa : Merah muda

PAGE \* MERGEFORMAT 15
3) Kelainan : Tida ada

e. Mulut

1) Bibir (warna, intergritas jaringan ) : Merah muda, aga kering

2) Lidah ( warna, kebersihaan ) : Merah muda bersih

3) Gigi (kebersihan, karies gigi) : Bersih tida ada karies gigi, tida
ada gangguan pada mulut dan gigi

f. Leher : tida ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening

g. Payudara

1) Bentuk : Simetris

2) Areola : Hipigmentasi

3) Kolostrum : Belum keluar

4) Puting : Menonjol

a. Abdomen

1) Bekas luka oprasi : Tida ada

2) Striae : Tida ada

3) Linea : Linea Nigra

4) Kandug kemih : Kosong

5) TFU : 29

6) Leopold

I. Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak


melenting ( bokong )

II. Leopold II :Bagian kanan teraba tonjolan-tonjolan ecil


(ekstermitas ), bagian kiri teraba keras memanjang eperti
papan ( punggung )

PAGE \* MERGEFORMAT 15
III. Leopold III : Bagian atas simpisis teraba bulat, keras
melenting (kepala ) kepala sudah masuk PAP

IV. Leopold IV : susad masuk PAP (Divergen)

V. TBJ : TFU – 11 (sudah masuk PAP) x 155

29 – 11 x 155 = 2.790 gram

1) DJJ : 148 x/menit

b. Ekstermitas : Atas dan bawah tida ada oedema, tida ada varises

c. Reflek patella : +/+

d. Genetalia : Bersih, belum ada pengeluaran pevaginam

e. Anus : Tida ada hemoroid

1. Pemeriksaan penunjang

a. HB : 12 g/dL

b. Golongan darah : O

c. HIV : Negatif (-)

d. HBSAG : Negatif (-)

C. ANALISA
Diagnosa : G2P1A0 gravida 38 minggu janin hidup tunggal intra
uterine dengan presentasi kepala dengan puting susu tenggelam
Kebutuhan : Perawatan Payudara

D. PENATALAKSAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya yaitu keadaan ibu dan janin


baik

Ev :Ibu merasa senang mengetahui hasil pemeriksaan

PAGE \* MERGEFORMAT 15
2. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan TM 3 yaitu perdarahan
pervaginam, sakit kepala hebat, nyeri perut hebat, bayi kurang
bergerak dari biasanya, dan lain-lain

Ev :Ibu telah mengetahui tanda bahaya kehamilan

3. Beritahu ibu segera ke pelayanan kesehatan apabila menggalami


tanda-tanda bahaya selama kehamilan : Pendarahan vaginam,
muntah terus menerus, mengalami demam tinggi,air ketuban pecah
sebelum waktunya pergerakan janin di kandungan kurang.

Ev :Ibu mengerti tentang penjelasannya dan akan ke pelayanan


kesehatan jika ada tanda-tanda tersebut

4. Meemberitahu ibu dan suami cara perawatan puting susu temggelam


dengan teknik Hoffman yaitu Carannya Dengan jari telunjuk / ibu
jari mengurut disekitar puting susu ke arah berlawanan sampai
merata, basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa, tarik
kedua puting bersama-sama dan putar ke dalam kemudian keluar
selama 20 kali, puting susu dirangsang dengan ujung waslap /
handuk kering yang digerakan ke atas bawah beberapa kali. Dan
beritahu ibu untu melakukan perawatan putting susu datar di usia
kehamila 9 bulan

Ev : Ibu belum mengetahui cara perawatan payudara dan teknik


Hoffman

5. Memberitahu ibu untuk perawatan payudara yaitu Kompres kedua


puting menggunakan minyak kelapa/ baby oil selama 3-5 menit lalu
Oleskan minyak kelapa/baby oil ke payudara atau kedua telapak
tangan. Letakkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara,
kemudian telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil
menyangga payudara lalu tangan dilepaskan dengan gerakan cepat.
Lakukan gerakan ini + 20 kali.Sangga payudara kanan dengan
tangan kanan kemudian urut payudara dari pangkal payudara ke arah

PAGE \* MERGEFORMAT 15
puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas-ruas jari.
Lakukan gerakan ini + 20 kali Lalu Sangga payudara kanan dengan
tangan kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke
arah puting susu. Lakukan gerakan ini + 20 kali.Menyiram payudara
dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan berulang-
ulang lalu dikeringkan dengan handuk Selanjutnya puting susu
dirangsang dengan waslap/handuk kering yang digerakkan ke atas
dan ke bawah beberapa kaliMenggunakan Bra yang menyangga dan
ukuran yang sesuai dengan pertumbuhan payudara

Ev : Ibu mengerti dan akan melakukannya di rumah

3. Perencanaan Intervensi Masalah Kesehatan Keluarga

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Identitas Penyuluhan
Materi : Perawatan Payudara Ibu Hamil
Hari/Tanggal : Rabu/27 Maret 2024
Waktu : 09.00 Wib
Tempat : Desa Lio Genteng RT/RW 00/03
Sasaran : Ibu Hamil
Penyaji : Kiki Yulian

2. Tujuan
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dengan waktu yang telah
ditentukan, ibuhamil dan mampu mengerti dan memahami tentang
Perawatan Payudara.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu hamil mengetahui dan
mengerti :

PAGE \* MERGEFORMAT 15
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
5. Cara perawatan payudara pada ibu hamil

3. Pokok-pokok Materi
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
5. Cara perawatan payudara pada ibu hamil

4. Sarana
Leaflet

5. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audient

1. Pendahuluan 1. Menguapkan salam. 1. Menjawab salam.


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan.
3. Menjelaskan cakupan m 3. Mendengarkan.
ateri. 4. Mendengarkan/menja
4. Menanyakan pengetahua wab
n tentang Perawatan Pad
a Payudara

2. Proses 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan


(20 menit) perawatan payudara. dan mendengark
2. Menjelaskan tujuan pera an
watan payudara. 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan manfaat pe dan mendengark

PAGE \* MERGEFORMAT 15
rawatan payudara. an
4. Menjelaskan alat yang di 3. Memperhatikan
gunakan dalam perawata dan mendengark
n payudara. an
5. Menjelaskan perawatan 4. Memperhatikan
payudara pada ibu hami dan mendengark
l. an
5. Memperhatikan
dan mendengark
an
3. 1. Menanyakan kembali ke 1. Mendengarkan dan m
Evaluasi pada audient apa yang te enjawab.
(8 menit) lah disampaikan. 2. Bertanya.
2. Membuka sesi tanya jaw
ab.

4. Penutup 1. Menyampaikan ucapan t 1. Memperhatikan


(2 menit) erimakasih kepada audie 2. Menjawab salam
nt
2. Mengucapkan salam

6. Materi
Terlampir

PAGE \* MERGEFORMAT 15
PAGE \* MERGEFORMAT 15
PERAWATAN PAYUDARA IBU HAMIL

1. Pengertian perawatan payudara


Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat
payudara agar air susu keluar dengan lancar.

2. Tujuan perawatan payudara


Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI, untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari
infeksi, untuk mengenyalkan puting susu supaya tidak mudah lecet, untuk
menonjolkan puting susu, menjaga bentuk buah dada tetap bagus, dan untuk
mengetahui adanya kelainan.

3. Manfaat perawatan payudara


Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum ibu menyusu
bayinya kelak. Berikut ini perawatan payudara banyak manfaat, antara lain:
a. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi
untuk menyusu.
c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak
dan lancar.
d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Alat yang digunakan dalam perawatan payudaran :


a. Handuk
b. Kapas secukupnya
c. Baby oil atau secukupnya

PAGE \* MERGEFORMAT 15
d. Waslap
e. baskom (masing-masing berisi air hangat dan air dingin)

4. Cara Perwatan Payudara


a. Langkah-langkah pengurutan payudara
1) Pengurutan pertama
Terdiri dari empat gerakan yang dilakukan pada kedua payudara selama
lima menit. Berikut tahap-tahap yang dilakukan pada pengurutan pertama :
 Licinkan kedua tangan dengan minyak.
 Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
 Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri
kearah sisi kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan.
 Lakukan terus pengurutan ke bawah / ke samping. Selanjutnya,
pengurutan melintang. Telapak tangan mengurut ke depan, lalu
kedua tangan dilepas dari payudara.
 Ulang gerakan 20-30 kali tiap satu payudara.
2) Pengurutan kedua
Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu.
Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
3) Pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari
tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari
pangkal payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang
sama pada payudara kanan. Lakukan dua kali gerakan pada setiap
payudara.
b. Pengompresan
Lakukan tahap pengompresan. Sebe;umnya, siapkan alat berupa dua buah
wadah/baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air
dingin serta dua buah waslap. Selanjutnya, kompres kedua payudara dengan
waslap hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres waslap dingin

PAGE \* MERGEFORMAT 15
selama satu menit. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut dan
akhiri dengan kompres air hangat.
c. Perawatan puting susu
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting
susu :
1) Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama lima menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat.
2) Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan minyak pada
ibu jari dan telunjuk, lalu letakkan keduannya pada puting susu. Lakukan
gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua
puting susu. Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.
Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
1) Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
2) Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan serta
hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
Catatan :
 Hindari gerakan yang dapat memarkan puting susu.
 Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat merusak
jaringan-jaringan payudara.
 Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan rasa
panas pada kulit payudara.
Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra atau BH yang menyangga
payudara dengan sempurna. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara,
proses menyusui nantinya dapat berjalan dengan lancar.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
4. Pelaksanaan Intervensi

PAGE \* MERGEFORMAT 15
5. Evaluasi Intervensi/ Tindakan

Setelah dilakukan konseling mengenai perawatan payudara maka


Ny T dan keluarga sudah memahami mengatasi puting tenggela dengan
cara perawatan payudara, serta suami mampu mengerti mengenai pola
kegiatan keluarga yang dapat dilakukan untuk membantu perawatan
payudara.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
BAB IV

PEBAHASAN

A. Pengkajian

Pada tahap pengkajian data ini diperoleh melalui observasi dan wawancara
yang dilakukan dengan cara home visit. Kajian pengkajian meliputi : pendataan,
tabulasi, analisis dan perumusan masalah.
Pelaksanaan kediatan dilakukan dengan cara home visit dilaksanakan pada
tanggal 27 Maret 2024
Pada saat melakukan pengkajian terutama pada pendataan ditemukan ibu
hamil yang tidak bisa melakukan perawatan payudara.

B. Perencanaan

Tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan dan penyesuaian


rencana. Tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan konsep perencaan. Dari
prioritas masalah yang didapatkan maka dilakukan dengan tindak lanjut
pendidikan kesehatan dengan cara mengunjungi rumah yang memiliki prioritas
masalah.

C. Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi masalah yang dialami ibu hamil bernama Ny. T di


RT/RW 01/02 Desa Lio Genteng Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung maka
dilakukan pendidikan kesehatan dengan topik “Perawatan payudara pada ibu
hamil”. Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama pada masa kehamilan dan menyusui untuk memperlancar pengeluaran
ASI.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
D. Cara merawat payudara

Siapkan alat yang digunakan dalam melakukan perawatan payudara,


diantaranya :
1. Handuk
2. Kapas secukupnya
3. Baby oil
4. Waslap
5. 2 baskom
Cara perawatannya :
1. Terdiri dari empat gerakan yang dilakukan pada kedua payudara selama
lima menit. Berikut tahap-tahap yang dilakukan pada pengurutan pertama :
a. Licinkan kedua tangan dengan minyak.
b. Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
c. Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kir kearah
sisi kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan.
d. Lakukan terus pengurutan ke bawah / ke samping. Selanjutnya,
pengurutan melintang. Telapak tangan mengurut ke depan, lalu kedua
tangan dilepas dari payudara.
e. Ulang gerakan 20-30 kali tiap satu payudara.
2. Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu. Lakukan
gerakan ini sekitar 30 kali.
3. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan
kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal
payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang sama pada
payudara kanan. Lakukan dua kali gerakan pada setiap payudara.

E. Pengompresan
Lakukan tahap pengompresan. Sebe;umnya, siapkan alat berupa dua buah
wadah/baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air dingin

PAGE \* MERGEFORMAT 15
serta dua buah waslap. Selanjutnya, kompres kedua payudara dengan waslap
hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres waslap dingin selama satu
menit. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut dan akhiri dengan
kompres air hangat.

F. Perawatan puting susu


Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting
susu :
1. Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama lima menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat
2. Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan minyak pada
ibu jari dan telunjuk, lalu letakkan keduannya pada puting susu. Lakukan
gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua
puting susu. Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.
3. Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
a. Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan serta
hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
Catatan :
 Hindari gerakan yang dapat memarkan puting susu.
 Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat merusak
jaringan-jaringan payudara.
 Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan rasa
panas pada kulit payudara.
Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra atau BH yang
menyangga payudara dengan sempurna. Diharapkan dengan melakukan
perawatan payudara, proses menyusui nantinya dapat berjalan dengan lancar.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada sasaran, diharapkan dapat
membantu ibu hamil tersebut dalam melakukan perawata payudara agar dapat

PAGE \* MERGEFORMAT 15
memperlancar ASI ibu.

E. Pelayanan KIA Pada Ibu Hamil Dengan Perawatan Payudara

Perawatan payudara selama hamil (Prenatal Breast Care) adalah perlakuan


yang diberikan kepada payudara untuk persiapan menyusui dengan tujuan
memudahkan bayi menghisap ASI, untuk menjaga kesehatan payudara, sehingga
mencegah gangguan yang bisa timbul selama menyusui (Manuaba, 2020).
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan
sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara
merupakan organ esensial penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir
sehingga perawatannya harus dilakukan sedini mungkin. Sebagian besar para ibu
hamil tidak melakukan perawatan payudara karena kurangnya pengetahuan dalam
perawatan payudara itu sendiri, Kurangnya infomasi tentang perawatan payudara
seperti putting susu tidak menonjol, atau datar, karena keadaan buah dada
khususnya puting susu merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proses laktasi, kurangnya kesadaran para ibu akan pentingnya
perawatan payudara selama kehamilan, tidak adanya dukungan dari keluarga
untuk melakukan perawatan payudara sejak masa kehamilan, dan belum
diberikannya pendidikan kesehatan oleh petugas kesehatan tentang perawatan
payudara selama kehamilan. Ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta
dukungan dari segala pihak agar merawat payudara pada saat hamil untuk
mempersiapkan ASI pada saat melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa
mereka dapat menyusui bayinya dengan baik dan mengetahui fungsi dan manfaat
perawatan payudara pada saat hamil.
Dari sini sudah jelas bahwa KIA dan perawatan payudara ibu hamil sangat
erat kaitannya, karena semakin ibu hamil sadar akan pentingnya perawatan
payudara maka ASI yang keluar akan lancar dan banyak sehingga bayi
bersemangat untuk menghisap ASI ibu dan Pemberian ASI secara eksklusif dapat
meminimalisir banyaknya kasus kurang gizi pada anak-anak berusia dibawah 2
tahun.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang telah dilakukan pada
Asuhan Kebidanan Komunitas RT/RW 01/03 Desa Lio Genteng Kecamatan
Astana Anyar Kota Bandung dapat disimpulkan :
1. Dari hasil pengkajian yang saya lakukan didapatkan sikap masyarakat
sangat kooperatif saat dilakukan wawancara.
2. Dari hasil observasi yang saya lakukan ada masalah yang berhubungan
dengan KIA/KB, kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya. Salah
satunya yaitu kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam merawat payudara.
3. Merencanakan Asuhan Kebidanan Komunitas dengan diberikan
pendidikan kesehatan kepada sasaran yang berhubungan dengan masalah
yang ada.
4. Mengevaluasi hasil dari melakukan pendidikan kesehatan kepada sasaran
dengan cara menanayakan kembali apa yang telah disampaikan.

B. Saran

1. Mahasiswa lebih terampil lagi dalam menangani masalah kesehatan yang


ada di masyarakat yang berhubungan dengan KIA .
2. Mahasiswa harus lebih ramah dan terampiol dalam melaksanakan
pengkajian / pengumpulan data asuhan kebidanan komunitas pada tingkat
keluarga, kelompok dan massyarakat.
3. Mahasiswa harus lebih teliti dalam merumuskan masalah / kebutuhan yang
berhubungan dengan KIA / KB, kesehatan wanita sepanjang siklus
kehidupannya bersama dengan masyarakat melalui Musyawarah

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT).
4. Mahasiswa harus lebih banyak pengetahuan lagi dalam membuat rencana
asuhan kebidanan komunitas.
5. Mahasiswa harus lebih terampil dalam melaksanakan tindakan asuhan
kebidanan komunitas.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pedoman Strategi
KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Direktorat Gizi Mayarakat :
Jakarta

[Dinkes] Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. 2017. Laporan dinas kesehatan


dasar tahunan : Kampar

Engel P, 2020. Care and Child Nutrition. Theme Paper for the International
Conference (ICN). Unicef, New York.

Elvina (2020). PAYUDARA TERHADAP SIKAP PERAWATAN PAYUDARA


SAAT KEHAMILAN DI PUSKESMAS XIII KOTO KAMPAR TAHUN
2018. 4(1), 187–192.
Gibson RS, 2015. Principle of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford

University Press. New York

Green LW, 2018. Health Promotion Planning Education and Environment


Approach, Second Edition. Mayfield Publishing Company, USA; 23:30- 5

Hardiansyah dan Tambunan V. 2019. WNPG VIII. Ketahanan Pangan dan Gizi
di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Angka Kecukupan Energi,
Protein, Lemak dan Serat Makanan. Prosiding. Jakarta.

Jannah, N. (2018). Konsep Dasar Kebidanan. 220.


Kristanto. (2015). Konsep Kebidanan Komunitas. Jurnal JKKI, 3 (3), 40–50.
Manuaba. (2020). Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar Kementerian

Kesehatan Dasar Republik Indonesia: Jakarta

[RPJMN] Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. 2010. Bidang


Kesehatan. Jakarta : RPJMN

Profil Desa Simpang Kubu. 2017. Gambaran Profil Desa Simpang Kubu. :
Kampar

Supariasa, I. 2019. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

7. Identitas Penyuluhan
Materi : Perawatan Payudara Ibu Hamil
Hari/Tanggal : Rabu/27 Maret 2024
Waktu : 09.00 Wib
Tempat : Desa Lio Genteng RT/RW 00/03
Sasaran : Ibu Hamil
Penyaji : Kiki Yulian

8. Tujuan
III. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dengan waktu yang telah
ditentukan, ibuhamil dan mampu mengerti dan memahami tentang
Perawatan Payudara.
IV. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu hamil mengetahui dan
mengerti :
6. Pengertian perawatan payudara
7. Tujuan perawatan payudara
8. Manfaat perawatan payudara
9. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
10. Cara perawatan payudara pada ibu hamil

9. Pokok-pokok Materi
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
5. Cara perawatan payudara pada ibu hamil

10. Sarana
Leaflet

11. Kegiatan Penyuluhan


No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audient

1. Pendahuluan 5. Menguapkan salam. 5. Menjawab salam.


(5 menit) 6. Memperkenalkan diri 6. Memperhatikan.
7. Menjelaskan cakupan m 7. Mendengarkan.
ateri. 8. Mendengarkan/menja
8. Menanyakan pengetahua wab
n tentang Perawatan Pad
a Payudara

2. Proses 6. Menjelaskan pengertian 6. Memperhatikan


(20 menit) perawatan payudara. dan mendengark
7. Menjelaskan tujuan pera an
watan payudara. 7. Memperhatikan
8. Menjelaskan manfaat pe dan mendengark
rawatan payudara. an
9. Menjelaskan alat yang di 8. Memperhatikan
gunakan dalam perawata dan mendengark
n payudara. an
10. Menjelaskan pera 9. Memperhatikan
watan payudara pada ibu dan mendengark
hamil. an
10. Memperhatikan
dan mendengark
an
3. 3. Menanyakan kembali ke 3. Mendengarkan dan m
Evaluasi pada audient apa yang te enjawab.
(8 menit) lah disampaikan. 4. Bertanya.
4. Membuka sesi tanya jaw
ab.

4. Penutup 3. Menyampaikan ucapan t 3. Memperhatikan


(2 menit) erimakasih kepada audie 4. Menjawab salam
nt
4. Mengucapkan salam

12. Materi
Terlampir
PERAWATAN PAYUDARA IBU HAMIL

5. Pengertian perawatan payudara


Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat
payudara agar air susu keluar dengan lancar.

6. Tujuan perawatan payudara


Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI, untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari
infeksi, untuk mengenyalkan puting susu supaya tidak mudah lecet, untuk
menonjolkan puting susu, menjaga bentuk buah dada tetap bagus, dan untuk
mengetahui adanya kelainan.

7. Manfaat perawatan payudara


Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum ibu menyusu
bayinya kelak. Berikut ini perawatan payudara banyak manfaat, antara lain:
a. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi
untuk menyusu.
c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak
dan lancar.
d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Alat yang digunakan dalam perawatan payudaran :


f. Handuk
g. Kapas secukupnya
h. Baby oil atau secukupnya
i. Waslap
j. baskom (masing-masing berisi air hangat dan air dingin)

8. Cara Perwatan Payudara


a. Langkah-langkah pengurutan payudara
4) Pengurutan pertama
Terdiri dari empat gerakan yang dilakukan pada kedua payudara selama
lima menit. Berikut tahap-tahap yang dilakukan pada pengurutan pertama :
 Licinkan kedua tangan dengan minyak.
 Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
 Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri
kearah sisi kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan.
 Lakukan terus pengurutan ke bawah / ke samping. Selanjutnya,
pengurutan melintang. Telapak tangan mengurut ke depan, lalu
kedua tangan dilepas dari payudara.
 Ulang gerakan 20-30 kali tiap satu payudara.
5) Pengurutan kedua
Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu.
Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
6) Pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari
tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari
pangkal payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang
sama pada payudara kanan. Lakukan dua kali gerakan pada setiap
payudara.
b. Pengompresan
Lakukan tahap pengompresan. Sebe;umnya, siapkan alat berupa dua buah
wadah/baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air
dingin serta dua buah waslap. Selanjutnya, kompres kedua payudara dengan
waslap hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres waslap dingin
selama satu menit. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut dan
akhiri dengan kompres air hangat.
c. Perawatan puting susu
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting
susu :
3) Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama lima menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat.
4) Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan minyak pada
ibu jari dan telunjuk, lalu letakkan keduannya pada puting susu. Lakukan
gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua
puting susu. Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.
Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
3) Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
4) Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan serta
hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
Catatan :
 Hindari gerakan yang dapat memarkan puting susu.
 Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat merusak
jaringan-jaringan payudara.
 Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan rasa
panas pada kulit payudara.
Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra atau BH yang menyangga
payudara dengan sempurna. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara,
proses menyusui nantinya dapat berjalan dengan lancar.
Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai